Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

50
MASALAH PENELITIAN : KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transcript of Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

MASALAH PENELITIAN :KUANTITATIF DAN KUALITATIF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan karena atas rahmatnya dan hidayahnya,kami sebagai penulis mampu menyelesaikan review buku dengan judul Masalah Penelitian : Kuantitatif dan Kualitatif . Dalam menyusun review buku ini penulis banyak mengalami kesulitan- kesulitan disebabkan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Berkat bantuan dari banyak pihak penyusunan buku ini dapat terselesaikan.Atas terselesaikannnya review buku ini para penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Ayah, ibu yang telah memberikan doa dan dukungannya dengan tanpa rasa lelah sedikitpun. 2. Bapak Prof. Dr. Sutama , M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Penelitian Pendidikan Matematika.3. Untuk semua keluarga yang telah memberikan doa dan dukungannya.4. Teman-temanku..terima kasih atas segala bantuannya.Semoga review buku ini dapat bermafaat bagi penulis dan para pembaca.

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I. PENDAHULUAN`A. Latar Belakang B. Perumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Manfaat PenelitianBAB II. KAJIAN TEORIBAB III. ISI A. Hakikat Masalah Penelitian B. Perumusan Masalahdalam penelitian kuantitatifC. Variabel Penelitian Eksperimental dan Non-Eksperimental D. Pernyataan Penelitian SpesifikE. Jenis Metode Penelitian EksperimentalF. Arti dan KarakteristikPenelitian Kualitatif NaturalistikG. Perumusan Masalah Penelitian KualitatifH. Pernyataan Tentang Tujuan dan Pertanyaan Penelitian KualitatifBAB IV. PEMBAHASANA. Hakikat Masalah PenelitianB. Perumusan Masalah Dalam Penelitian KuantitatifC. Variabel Penelitian Eksperimental dan Non-EksperimentalD . Pertanyaan Penelitian SpesifikE. Jenis Metode Penelitian EksperimentalF. Arti dan Karakteristik Penelitian Kualitatif NaturalistikG. Perumusan Masalah Penelitian KualitatifH. Pernyataan Tentang Tujuan dan Pertanyaan Penelitian KualitatifBAB V. SIMPULAN,IMPLIKASI, dan SARANA. SIMPULANB. IMPLIKASIC. SARAN DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Diantara berbagai elemen yang sekaligus dapat menjadi penanda kemandirian bidang ilmu pengetahuan adalah teori dan metodologi. Dengan demikian metode penelitian menjadi ciri khas dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan sehingga sangat sering menjadi sebutan dalam diskusi dikalangan akademis. Metode itu sendiri ada diantaranya metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.Sebagai gambaran ringkas perbedaan dan perbandingan cirri-ciri metode kualitatif dan kuantitatif dalam suatu penelitian, meskipun biasanya tidak dapat dipaparkan sedemikian jelasnya. Perbandingan ini sekedar unutk memberikan gambaran tentang kecenderungan atau kebiasaan masing-masing metode, agar dapat membantu peneliti dalam menentukan pemilihan metodenya. Dalam mengadakan penelitian, peneliti tidak hanya cenderung pada kedua metode penelitian tersebut yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, tetapi juga harus dapat membedakan karakteristik variabel dalam penelitian yaitu adanya variabel penelitian eksperimental dan variabel penelitian non eksperimental.Sudah selayaknya para peneliti memperhatikan hal-hal yang tekait ketika menentukan pilihan metode penelitian, yaitu disesuaikan dengan tujuan penelitian, hasil yang diharapkan, dan kondisi objek atau sasaran penelitian.

B. Rumusan Masalah1. Apa hakekat dari penelitian kuantitatif dan kualitatif?2. Perbedaan apa yang terdapat pada variabel eksperimental dan non eksperimental? 3. Apa arti dari penelitian kualitatif naturalistik? C. Tujuan ReviewTujuan pembuatan review masalah kuantitatif dan kualitatif dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1.Tujuan Umum :a.Untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep penelitian b.Memberi tambahan pengetahuan dasar bagi pemula yang ingin memulai penelitianc.Sebagai tambahan referensi tentang dasar -dasar penelitian2.Tujuan khusus :a.Memudahkan pemahaman tentang masing-masing konsep penelitian kuantitatif dan kualitatif.b.Memudahkan peneliti (khususnya bagi mahasiswa yang akan membuat tugas akhir, karya llmiah, dan juga skripsi) untuk membedakan secara spesifik antara semua hal tentang masalah penelitian kuantitif da kualitatifc.Sebagai kerangka dasar untuk memahami metode-metode penilitian yang beraneka ragam.D. Manfaat Pada review ini diharapkan berbagai manfaat didapatkan oleh para pembaca , penulis, serta semua kalangan yang memerlukan referensi tentang masalah penelitian. Dari hasil review ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis.1.Manfaat TeoritisDapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan pembahasan tentang penelitian, khususnya yang terkait metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. 2.Manfaat Praktis, a.Bagi mahasiswaDigunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir, skripsi, dan penelitian lainnya.b.Pembaca lainDikhususkan untuk para pembaca yang ingin melaksanakn penelitian, maka akan memudahkan dalam langkah-langkah penelitian tersebut.

BAB IIKAJIAN TEORI

Penelitian didefinisikan sebagai: Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah (Sutrisno Hadi, 2001).Pelajaran yang membicarakan metode-metode ilmiah mengenai peneltian disebut metode penelitian (research methodology).Metode ilmiah pertama kali dikenalkan oleh John Dewey untuk memecahkan masalah. John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa langkah-langkah pemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut:1. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong perlunya pemecahan.2. Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.3. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut.4. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.5. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.Penelitian di bedakan menjadi penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif mengenal adanya teori yang disusun dari data yang dibedakan atas dua macam teori, yaitu teori substantif dan teori formal (Lexy J. Moleong, 1989 dan Mubyarto, et al, 1984). Teori substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, antropologi, psikologi dan lain sebagainya. Contoh: perawatan pasien, hubungan ras, pendidikan profesional, kenakalan, atau organisasi peneliti. Di sisi lain, teori formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, psikologi dan sebagainya. Contoh: perilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi, autoritas dan kekuasaan, sistem penghargaan, atau mobilitas social. Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasil kan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.Menurut August Comte (1798-1857) menyatakan bahwa paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila yang terakhir ini dikontraskan dengan idealism ). Dalam penelitian kuantitatif diyakini, bahwa satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang berawal dan didasarkan pada pengalaman (experience) yang tertangkap lewat pancaindera untuk kemudian diolah oleh nalar (reason). Secara epistemologis, dalam penelitian kuantitatif diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama adalah fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat ditangkap pancaindera (exposed to sensory experience). Hal ini sekaligus mengindikasikan, bahwa secara ontologis, obyek studi penelitian kuantitatif adalah fenomena dan hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena (general relations between phenomena). Yang dimaksud dengan fenomena di sini adalah sejalan dengan prinsip sensory experience yang terbatas pada external appearance given in sense perception saja. Karena pengetahuan itu bersumber dari fakta yang diperoleh melalui pancaindera, maka ilmu pengetahuan harus didasarkan pada eksperimen, induksi dan observasi (Edmund Husserl 1859-1926). Fry (1981, dalam Ahmad Sonhadji, et al, 1996) membedakan secara lebih rinci perbandingan antara paradigma penenelitian kualitatif dan kuantitatif , seperti dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Perbandingan paradigma kualitatif dan kualitatif Paradigma Kualitatif Paradidma Kuantitatif

Mengajurkan penggunaan metode kualitatifMenganjurkan penggunaan metode kuantitatif

Fenomelogisme dan verstehen dikaitkan dengan pemahaman perilaku manusia dari frame of reference aktor itu sendiriLogika positivisme:Melihat fakta atau kasual fenomena sosial dengan sedikit melihat bagi pernyataan subyektif individu-individu

Observasi tidak terkontrol dan naturalistikPengukuran terkontrol dan menonjol

SubyektifObyektif

Dekat dengan data:merupakan perspektif insiderJauh dari data: data merupakan perspektif outsider

Grounded, orientasi diskoveri, eksplorasi, ekspansionis, deskriptif, dan induktifTidak grounded, orientasi verifikasi, konfirmatori, reduksionis, inferensial dan deduktif-hipotetik

Orientasi prosesOrientasi hasil

Valid: data real, rich, dan deepReliabel:data dapat direplikasi dan hard

Tidak dapat digeneralisasi:studi kasus tunggalDapat digeneralisasi:studi multi kasus

HolistikPartikularistik

Asumsi realitas dinamikAsumsi realitis stabil

BAB IIIISI

A.Hakikat Masalah Penelitian Masalah penelitian dibagi menjadi 2 yaitu masalah penelitian kuantitatif dan masalah kualitaatif. Adapun perbedaan kedua masalah tersebut adalah :1.Masalah kuantitatif dapat dinyatakan dalam kalimat sebagai hipotesis sedangkan masalah kualitatif dinyatakan dalam pernyataan penelitian atau pertanyaan penelitian dan tidak pernah dalam bentuk hipotesis.2.Fokus penelitian kuantitatif anataralain berhubungan erat dengan kontruksi sebab akibat, pengukuran dan generalisasi sedangkan fokus penelitian kualitatif antara lain berhubungan erat dengan sudut pandang individu yang diteliti.3.Penelitian kuantitatif berkaitan erat dengan teknik-teknik survei sosial termasuk wawancara terstruktur kuasioner yang tersusun dan kuasioner, sedangkan penelitian kualiatatif berkaitan erat dengan observasi pertipatoris, wawancara tidak terstruktur dan kelompok-kelompok fokus.

B. Perumusan Masalah dalam penelitian kuantitatifPerumusan masalah dalam penelitian kuatitatif ada tiga yaitu :1. Teori 2. Konstruk3. VariabelVariabel-variabel dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Dan salah satunya dibedakan menjadi variabel katagori dan variabel bersinambung atau terstruktur.

C. Variabel Penelitian Eksperimental dan Non-Eksperimental 1. Variabel dalam penelitian EksperimentalAdapun karakter variabel dalam penelitian eksperimental adalah :a.Menyebut variabel yang merupakan konsekuensi atau dependen terhadap variabel antisenden sebagai variabel dependen. Disebut variabel dependen karena nilainya tergantung pada variabel independen.b.Menyebut variabel yang merupakan antisenden atau mendahului variabel dependen sebagai variabel independen,variabel termanipulasi atau variabel eksperimentalyaitu variabel yang dimanipulasi atau diubah oleh peneliti untuk menginvestigasi pengaruh atau akibat atau variabel dependen.2. Variabel penelitian Non-Eksperimentala. Dalam penelitian deskriptif dan beberapa penelitian survai hanya satu variabel yang mendapat perhtian peneliti.b. Dalam penelitian korelasional, variabel antisenden disebut variabel predictor dan variabel yang diprediksi disebut variabel kriteria.c. Dalam kajian korelasi lainnya, tidak ditemukan variabel antisenden yang jelas.3. Observasi : Difinisi operasionalDisini ada dua jenis definisi yaitu :a.Definisi konstitutif, sama seperti dikemukakan dalam kamus, mendefinisikan istilah dengan menggunakan istilah lain. b.Definisi operasional memberikan atau menetapkan makna bagi suatu variabel dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau oprasi yang dibutuhkan untuk mengukur, mengkatagorisasi atau memanipulasi variabel.

D. Pernyataan Penelitian SpesifikKajian kuantitatif dapat menyatakan suatu masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan (question form). Perbedaan antara masing-masing pertanyaan:1.Pertanyaan penelitian deskriptif (descriptive research question) secara tipikal mengajukan pertanyaan apakah (what is) dan menyatakan dengan cara tidak langsung suatu desain penelitian survai.2.Pertanyaan hubungan (relation question) bertanya: Apakah hubungan antara dua variabel atau lebih? Dan menyatakan dengan cara tidak langsung suatu desain korelasional.3.Pertanyaan perbedaan akan mengajukan pertanyaan pokok, Adakah perbedaan antara dua kelompok atau dua perlakuan atau lebih?. Pertanyan itu digunakan apabila kajian mebandingkan dua observasi atau lebih.

E. Jenis Metode Penelitian Eksperimental 1. Desaian pra-eksperimental Masih ditemukan variabel luar yang mempengaruhi terbentuknya variabel dependen. Tidak dimasukkan variabel kontrol, dan smapel tidak random. Macamnya :a.Studi kasus sekali lewatDiagram : XO, dimana X adalah perlakuan (variabel independen) dan O adalah observasi (variabel dependen). Terdapat suatu kelompok yang diberikan perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.b.Desain prates-pascates satu-kelompokDiagram : O X O, dimana O adalah prates dan O nilai pasca tes. Pebedaan desain ini dengan desain sekali lewat adalah pada desain terdahulu tidak diperlukan prates.c. Komparasi kelompok-utuhPenelitian pada satu kelompok yang mempunyai kemampuan sama, dibagi atas 2 sub kelompok sebagai kolompok eksperimen dan kontrol.2. Desain eksperimental sejatiDibutuhkan sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditarik dari populasi secara random.a) Desain kelompok kontrol hanya-hanya pasca tesLangkah-langakahnya : (1)menetapkan subjek secara random untuk kelompok eksperimental dan kontrol, (2) perlakuan untuk kelompok eksperimental saja (3)pasca tes untuk kedua kelompok (eksperimemtal dan kontrol)b) Desain kelompok kontrol prates-pascates Terdapat dua kelompok yang diseleksi secara random. Lalu diberikan prates agar diketahui keadaan awal mereka, setiap subjek berkesempatan untuk ditetapkan sebagai kelompok kontrol. 3. Desain FaktorialSemua kelompok diseleksi dengan metode penarika sampel random. Masing-masing sampel diberi prates. Kelompok penelitian dianggap baik jika nilai prates setiap kelompok sama.4.Desain Kuasi Eksperimentala) Desain deret-waktuhanya menyertakan satu kelompok (tanpa kelompok kontrol). Kelompok tersebut akan diukur secara periodik. Peneliti perlu melakukan prates dulu hingga 4-5 kali, untuk mengetahui tungkat kestabilan keadaan kelompok sebelum perlakuan.b)Desain kelompok kontrol non-ekuivalenDigram : O X O X adalah perlakuan eksperimental, O merupakan pengukuran --------------- prates atau pascates bagi variabel dependen, dan garisO O putus-putus menunjukkan kelompok eksperimental dan kontrol tidak dibentuk secara random.c)Desain berimbangLangkah-langkah: (1) subjek kelompok kontrol dan eksperimen dipilih secara random, (2) tiap kelompok berpeluang untuk perlakuan yang berbeda, (3) ukur semua kelompok atas variabel dependen, (4) gilirkan kelompok sehingga semua terbuka untuk perlakuan eksperimen yang berbeda, (5) ulangi langkah 3 dan 4 sampai setiap kelompok terbuka untuk semua perlakuan.

F. Arti dan Karakteristik Penelitian Kualitatif NaturalistikKajian penelitian yang menginfestigasi kualitas hubungan (relationship), kegiatan, situasi, atau materi seringkali mengacu pada penelitian kualitatif.Jenis penelitian ini lebih menekankan pada deskripsi holistik (perlakuan kaffah), yaitu pada penggambaran dengan terperinci semua apa yang terjadi dalam Kegiatan atau situasi tertentu, bukan pada perbandingan pengaruh penanganan tertentu (particular treatment), seperti dalam penelitian eksperimental atau pada penggambaran sikap atau perilaku orang, seperti dalam penelitian survay.Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif lebih memberikan tekanan kepada pemahaman dan makna, berkaitan erat dengan nilai-nilai tertentu, lebih menekankan pada proses daripada pengukuran, mendiskripsikan, menafsirkan, dan memberikan makna dan tidak cukup dengan penjelasan belaka, dan memanfaatkan multi metode dalam penelitian.

2. Karakteristik umum penelitian kualitatif a. Latar alamiah merupakan sumber data langsung dan peneliti merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualititatif.b. Data kualitatif dihimpun dalam bentuk kata-kata atau gambar-gambar, bukan selalu dalam bentuk angka-angka.c. Peneliti kualitatif mempunyai kepedulian dengan proses dan sekaligus juga mempunyai kepedulian dengan produknya.d. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data yang mereka peroleh dengan cara induktif.e. Perhatian utama peneliti kualitatif adalah jawaban atas pertanyaan bagaimana orang dalam kehidupan mereka, dapat dimengerti.3. Karakteristik umum penelitian naturalistik.Dalam perkembangannya penelitian yang didasarkan pada paradigma kualitatif mengalami beberapa tahapan yang evolusionistik.Evolusi pertama muncul dalam bentuk model interpretif. Evolusi kedua berkembang sebagai model penelitian dasar (groubded research). Evolusi ketiga model etnografik,evolusi ketiga ini dikenal sebagai populer dengan model naturalistik.4. Proposisi paradigma kualitatif naturalistika. Proposisi pertama mengenai realitas b. Proporsisi yang kedua mengenai interaksi yang mengenal dan yang dikenalc. Proporsisi ketiga mengenai realitas yang terkait pada latar kontekstuald. Proporsisi keempat mengenai pembentukan yang interdependen dan serentak.e. Proporsisi kelima mengenai keterkaitan kepada latar nilai. 5. Kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas Kredibilitas Menggantikan konsep validitas intern dari paradigma positivistik, penelitian naturalistik menyarankan konsep kredibilitas. Untuk menguji kredibilitas temuan dari lapangan, para pakar menyarankan sabagai berikut :1. Memperpanjang waktu tinggal dilapangan.2. Melakukan observasi hingga terperinci 3. Menggunakan metode triangulasi.4. Mengadakan wawancara kembali dengan orang yang tidak berkepentingan dan tidak terlibat dalam penelitian sehingga menumbuhkan sikap kritis, interpretasi, dan kesimpulan yang akhirnya menjadi umpan balik yang bernilai untuk mengadakan perbaikan.5. Mengadakan analisis kasus negatif. Transferabilitas Transferabilitas penelitian perlu dilakukan orang lain yang telah mempelajari laporan penelitian. Orang lain, termasuk rekan-rekan peneliti, para pembimbing atau promotor dan para penguji akan membandingkannya dengan kepustakaan, wacana, penelitian, dan pengalamannya masing-masing. Dependabilitas Paradigma naturalistik mengganti konsep reliabilitas itu dengan konsep dependabilitas yang lebih memperhatikan proses penelitian. Keeratan suatu penelitian dengan penelitian yang lain pada tempat yang sama akan tergantung pada berbagai faktor. Ketergantungan (dependabilitas) itulah yang merupakan pusat perhatian para ahli penelitian yang bertolak dari paradigma naturalistik. Konfirmabilitas Paradigma naturalistik beranggapan bahwa kebenaran itu terikat pada nilai dan bersifat normatif. Paradigma naturalistik menyarankan penggunaan istilah konfirmabilitas yaitu tingkat kepastian. Konfirmabilitas juga harus didukung oleh jejak audit yang sekaligus memeriksa dependabilitas penelitian . Jika dependabilitas lebih berkiblat pada proses, maka konfirmabilitas lebih berkiblat pada hasil penelitian.

G. Perumusan Masalah Penelitian KualitatifPerumusan masalah dalam peenlitian kualitatif diawali dengan pemilihan topic umum dan metodologi (penelitian etnografis atau analisis dokumen historis atau legal). Kebanyakan perhatian penelitian kualitatifdatang dari pengalaman pribadi dan perhatian yang panjang dalam topic yang dikembangkan dari peristiwa-peristiwa (kebetulan) yang diperoleh dari biografi dan sejarah pribadi yang sedang berlangsung ( current biography dan personal history).Masalah penelitan kualitatif dirumuskan kembali (reformulasi beberapakali setelah peneliti memulai denagn penghimpunan data. Perumusan kembali masalah penelitian tersebut berhubungan dengan perubahan strategi penghimpunan data untuk memperoleh totalitas fenomena dan kemudian untuk mengkaji sejumlah aspek dengan kedalaman yang lebih besar. Masalah yang semula peneliti bayangkan mungkin berbeda dengan pernyataan masalh peneliti kentalkan. H. Pernyataan Tentang Tujuan dan Pertanyaan Penelitian KualitatifPara peneliti memanfaatkan empat macam metode historis : a. Metode kronikel deskriptif b. Metode historis interprentif c. Metode biogarfis d. Metode autobiografis

BAB IVPEMBAHASAN

A. Hakikat Masalah PenelitianPada hakekatnya penelitian adalah mencari kembali. Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah (unscientific method). Penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak dan disepakati umum dalam penelitian. Masalah penelitian dibedakan menjadi masalah kuantitatif dan masalah kualitatif. Menurut August Comte (1798-1857) menyatakan bahwa paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif . perbedaan tersebut terletak diantaranya pada sifat realitas dalam penelitian kuatitatif realitas di pandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat dikatagorikan menurut jenis, bentuk, warna dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan dverifikasi. Sedangkan realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak (teramati), tetapi sampai di balik yang tampak tersebut. Di lihat dari hubungan peneliti dengan yang diteliti, dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu diluar dirinya sehingga hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrumen dan dengan teknik pengumpulan data participant observation (observasi berperan serta) dan in deph interview (wawancara mendalam) maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data.Penelitian kuantitatif dalam melihat variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (klausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sementara penelitian kualitatif melihat hubungan variabel antar obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi (reciprocal/interaktif).Di lihat dari kemungkinan generalisasi penelitian kuatitatif lebih menekankan pada keluasan informasi (bukan kedalaman) sehingga metode ini banyak digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Dalam penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Di lihat dari peranan peranan nilai, peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak berintraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-nilai yang di bawa peneliti dan sumber data. Dalam penggunaannya metode kuantitatif di gunakan bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas, peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari sautu populasi , ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment terhadap yang lain, peneliti ingin mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena yang yang empiris dan dapat diukur dan peneliti ingin menguji keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu. Penelitian kualitatif digunakan apabila masalah penelitian belum jelas,masih remang- remang atau mungkin masih gelap. Kemudian untuk memahami makna di balik data yang tampak, untuk memahami interaksi sosial dan untuk mengembangkan teori.

B. Perumusan Masalah Dalam Penelitian KuantitatifPerumusan masalah pada dasarnya ada tiga, yaitu teori, konstruk dan variabel. Setiap masalah selalu menggunakan teori. Seperti dinyatakan oleh Neumen (2003) Researchers use theory differently in various types and research, but some types of theory is present in most social research .Sitirahayu haditono (1999), menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti penting , bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada. Mark 1963, dalam (Sitirahayu Haditono,1999) membedakan adanya tiga macam teori yaitu teori yang deduktif, teori yang induktif dan teori yang fungsional. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersususn secara logis2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompokhukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. 3. Suatu teori juga menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi.Pembahasan tentang variabel penelitian dpat dimulai dengan pengertian apakah variabel itu. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditari kesimpulannya. Macam-macam variabel penelitian dapat dibedakan menjadi:a. Variabel independenb. Variabel dependenc. Variabel moderator d. Varuiabel interveninge. Variabel kontrolVariabel- variabel juga dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah untuk pembedaan antara variabel katagori dan variabel bersinambung. Tetapi untuk lebih detailnya dapat di tulis kelima point variabel diatas.

C. Variabel Penelitian Eksperimental dan Non-EksperimentalPenelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji sebab akibat. Penelitian ini banyak digunakan dalam penelitian-penelitian sain atau keilmuan, sebab memang awal pengembangannya adalah dalam bidang tersebut. Variabel Eksperimen atau treatment variabel yaitu kondisi yang hendak diselidiki bagaimana pengaruhnya terhadap gejala atau behaviour variable non eksperimental yaitu variabel yang dikontrol dalam arti baik untuk kelompok eksperimental .Adapun karakter dari variabel eksperimental adalah menyebut variabel dependen terhadap variabel independen dan menyebut variabel yang merupakan antisenden atau mendahului variabel dependen sebagai variabel independen, variabel termanipulasi dan variabel eksperimental. Variabel dalam penelitian non-eksperimental , variabel-variabel tidak langsung aktif dimanipulasi oleh peneliti.

D . Pertanyaan Penelitian Spesifik Pembahasan ini ialah tentang pertanyaan penelitian (research questions). Perlu dipahami inti dari suatu penelitian ialah dikarenakan adanya masalah yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui. Cara peneliti untuk merumuskan hal tersebut secara jelas ialah dengan membuat pertanyaaan penelitian yang akan di jawab dalam penelitian.Kita dapat membagi pertanyaan penelitian dalam dua kategori:1. Pertanyaan umum (general research questions)2. Pertanyaan spesifik (specific research questions).Pertanyaan umum penelitian secara logis bertalian dengan tujuan. Kebanyakan pertanyaan penelitian kualitatif berfokus pada topik-topik yang bersifat analitis, untuk kemudian diikuti dengan pertanyaan yang lebih terurai. Kajian kuantitatif juga menyatakan suatu masalah dalam bentuk pertanyaan. Perbedaan antara masing-masing pertanyaan spesifik adalah:1.Pertanyaan penelitian deskriptif (descriptive research question) apakah (what is) dan menyatakan dengan cara tidak langsung suatu desain penelitian survai.2.Pertanyaan hubungan (relation question) bertanya: Apakah hubungan antara dua variabel atau lebih? Dan menyatakan dengan cara tidak langsung suatu desain korelasional.3.Pertanyaan perbedaan akan mengajukan pertanyaan pokok, Adakah perbedaan antara dua kelompok atau dua perlakuan atau lebih?. Pertanyan itu digunakan apabila kajian mebandingkan dua observasi atau lebih.Jadi dapat ditarik kesimpulan ibahwa peneliti harus dapat membedakan antara pertanyaan penelitian yang umum dan spesifik. Peneliti harus dapat membuat pertanyaan penelitian umum yang dimiliki menjadi lebih lebih spesifik dengan mengacu pada dimensi, aspek, faktor atau indikator dari pertanyaan penelitian umum yang ada.

E. Jenis Penelitian EksperimentalSecara garis besar dalam aliran kuantitatif yang bersifat konklusif, ada dua macam tipe desain, yaitu : desain Ex Post Facto dan desain Eksperimental. Metode Ex Post Facto dilakukan dengan cara meneliti peristiwa yang telah terjadi dan lebih jauh menelitinya ke belakang agar dapat mengetahui variabel-variabel yang dapat menyebabkan timbulnya suatu peristiwa. Sub desain Ex Post Facto meliputi : a.Studi Lapangan, merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian litratu (literature study), survey berdasarkan pengalaman dan, atau studi kasus dimana peneliti berusaha mengidentifikasi variabel-variabel penting dan hubungan antar avariabel tersebut. b.Survei, tergantung pada penggunaan jenis kuesioner. Survei memerlukan populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasil yang akurat. (Jonathan Sarwono 2006: 83)Pendapat lain yang membagi sub desain eksperimental sebagai berikut:1.Eksperimental lapanganDilakukan dengan menggunakan latar yang realistis dimana peneliti melakukan campur tangan dan melakukan manipulasi terhadap variabel bebas2.Eksperimen LaboratoriumMenggunakan latar tiruan dalam melakukan penelitiannya. Dengan menggunakan desain ini, peneliti melakukan campur tangan dan manipulasi variabel-variabel bebas serta memungkinkan peneliti melakukan kontrol terhadap aspek-aspek kesalahan utama. (Jonathan Sarwono 2006: 83)Sedangkan Desain penelitian spesifik eksperimental dibagikan dalam sub desain antara lain:1.Desaian pra-eksperimentala.Studi kasus sekali lewat (one shot case study)Secara umum desain ini digunakan untuk penelitian satu kelompok dengan diberi satu kali perlakuan dan pengukurannya dilakukan satu kali, dengan diagram XO.b. Desain prates-pascates satu-kelompok (one group pre test post test desain)Pada prinsipnya dilakukan satu akli pengukuran sebelum perlakuan (pte test), dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post test)c. Komparasi kelompok-utuhPara pakar peneliti merumuskan desain ini dengan menetapkan dua kelompok yang dipilih sebagai objek penelitian. Kelompok pertama mendaptkan perlakuan sedang kelompok kedua tidak mendapat perlakuan. Kelompok kedua berfungsi sebagai kelompok penbanding atau pengontrol.2.Desain eksperimental sejatia. Desain kelompok kontrol hanya-hanya pasca tesDesain ini hampir sama dengan desain yang akan dibahas setelahnya. Tetapi ada buku yang tidak membahas desain ini, karena mengkolaborasikannya dengan pre test-post test contol group design yang merupakan model ideal untuk melakukan penelitian eksperimen terkontrol. Kolaborasi desain ini disebut solomon four group design, karena ada empat kelompok yang berbeda dengan enam format pengukuran. b. Desain kelompok kontrol prates-pascatesDesain ini merupakan pengembangan dari desain kelompok kontrol hanya-hanya pasca tes. Perbedaan terletak pada pra tes yang dilakukan untuk kedua kelompok kontol dan eksperimen.c. Solomon Four Group DesignSeperti yang dikatakan sebelumnya, desain ini merupakann kolaborasi antara desain kelompok kontrol hanya pasca tes dengan pre test-post test contol group design. Kelompok pertama merupakan kelompok inti diberikan perlakuan dan dua kali pengukuran, yaitu pre tes dan pasca tes. Kelompok kedua sebagai kelompok pengintrol tidak diberi perlakuan tetapi dilakukan pengukuran seperti di atas. Kelompok ketiga diberi perlakuan dan hanya dilakukan satu kali pengukuran setelah pasca tes. Kelompok keempat sebagai kelompok pengontrol kelompok ketiga yang hanya diukur satu kali. (Jonathan Sarwono 2006: 88)3.Desain FaktorialDesain faktorial digunakan untuk mengevaluasi dampak kombinasi dari dua atau lebih perlakuan terhadap variabel terikat. 4.Desain Kuasi Eksperimentala. Desain deret-waktuPada pembahasan lain desain ini merupakan pengembangan dari desain prates-pascates satu-kelompok (one group pre test post test desain). Pada desain time series, peneliti melakukan pengukuran di depan selama tiga kali berturut-turut, kemudian memberikan perlakuan pada objek yang diteliti. Kemudian peneliti melakukan pengukuran selama tiga kali setelah perlakuan dilakukan. (Jonathan Sarwono 2006: 86).b. Desain kelompok kontrol non-ekuivalenDesain ini mirip dengan desain kelompok kontrol pra tes-pasca tes, tetapi tidak memilih secara random anggota kelompok eksperimental dan kelompok kontrol.c. Desain berimbangVariabel eksperimen pada desain berimbang dibuat sedemikian rupa agar semua perlakuan eksperimen yang berbeda dapat dilakukan terhadap subjek-subjek yang sama. 5.Desain eksperimental tingkat lanjuta. Desain random sempurna (completely randomised design)Digunakan untuk mengukur pengaruh suatu varibel bebas yang dimanipulasi terhadap variabel terikat. Pemilihan kelompok secara random dilakukan untuk mendapatkan kelompok yang ekuivalen.b. Desain blok random (randomised block design)Agar desain yang kita buat dapat menghasilkan output yang baik, maka diperlukan memilih anggota kelompok (responden)yang berasal dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama. c. Desain latin square (the latin square design)Desain ini digunakan untuk mengontrol dua variabel pengganggu secara sekaligus. F. Arti dan Karakteristik Penelitian Kualitatif Naturalistik1. Arti Penelitian Kualitatif naturalistikPenelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.(Nana S,2009:60)Penertian kualitatif pada intinya adalah penelitian yang perlu dilakukan setelah suatu masalah diteliti secara kuantitatif tetapi penyelesaiannya belum terungkap atau terjawab.(Anneahira.com)Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih detail atau lebih jelas terhadap hasil penelitiannya serta dapat memberikan rincian yang lebih kompleks terhadap fenomena yang diteliti. Pada penelitian kualitatif juga disebut sebagai penelitian naturalistic atau penelitian yang dilakukan secara alamiah atau dalam kondisi alamiah. Pernyataan pernyataan tentang pendeskripsian penelitian kualitatif tersebut menafsirkan bahwa penelitian kualitatif itu mengacu pada penelitian terhadap fenomena yang terjadi secara nyata pada pada suatu individu atau kelompok, penelitian kualitaif juga dilakukan agar mendapat hasil yang lebih rinci dan dilakukan jika pada penlitian sebelumnya belum mendapatkan hasil yang memadai.2. Karakteristik penelitian kualitatif naturalistikKarakteristik penelitian kualitatif meliputi :a. Permasalahan Masa Kini b. Natural Settingc. Bersifat Holistik.d. Memusatkan pada deskripsi.e. Analisis induktif.f. Desain penelitian lentur dan terbuka.g. Peneliti sebagai alat utama penelitian.h. Purposive Sampling.i. Makna sebagai perhatian utama. j. Bentuk laporan dengan model studi kasus.Menurut Nana S.S(2009;95), kajian naturalistik : melihat situasi yang berubah secara alamiah , terbuka, tidak ada rekayasa pengontrolan variabel. Karakteristik penelitian kualitatif naturalistik yaitu melakukan penelitian dengan studi kasus pada situasi alamiah atau kondisi natural dengan peneliti sebagai alat utama penelitian.

G. Perumusan Masalah Penelitian KualitatifTujuan Penelitian adalah untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dilakukan dengan jalan mengumpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan mengarah pada upaya untuk memahami atau menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan yang ada dalam masalah tersebut. Apabila akan mencari dan memilih masalah atau fokus penelitian , jangan didasarkan atas perenungan, lamunan, dan coba-coba. Untuk memilih dan menentukan fokus atau masalah penelitian, hendaknya bertolak dari bidang keahlian kita atau bidang keahlian peneliti. (Nana S.S, 2009:270)Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. (Sugiyono,2008:56)Rumusan masalh berbeda dengan masalah, masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi dan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya.

H. Pernyataan Tentang Tujuan Dan Pertanyaan Penelitian KualitatifDiungkapkan Nana S.S tentang tujuan penelitian kualitatif dalam bukunya Metode Penelitina kualitatif (2009:96) yaitu secara Umum penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan yaitu menggambarkan dan mengungkap ( to describe and explore) serta menggambarkan dan menjelaskan ( to describe and explain) (McMillan & Schumacher,2001).Pernyataan tentang tujuan biasanya mengacu pada riset yang akan dilakukan. Pernyataan tujuan juga dapat diikut sertakan ke dalam pertanyaan penelitian. Pertanyaan umum penelitian secara logis berkaitan dengan tujuan penelitian. Biasanya pertanyaan-pertanyaan tersebut berfokus pada topic-topik yang bersifat analitis dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari kejadian-kejadian yang natural.

BAB VSIMPULAN , SARAN, IMPLIKASI

A SIMPULANTerdapat beberapa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. perbedaan tersebut terletak diantaranya pada sifat realitas Di lihat dari hubungan peneliti dengan yang diteliti. Perlu dipahami inti dari suatu penelitian ialah dikarenakan adanya masalah yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui. Penelitian kuantitatif dibedakan antara yang bersifat eksperimental dan metode kuantitatif non eksperimental. Metode kuantitatif yang bersifat eksperimental dan non eksperimental adalh suatu penelitian pengembangan .Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang diarahkan pada memahami fenomena yang natural. Penelitian kualitatif memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian kuantitatif yang berpangkal dari perbedaan dasar filsafat dan pendekatan memahami kenyataan. Penelitian kualitatif juga memiliki langkah- langkah pengumpulan data dan analisis data yang berbeda dengan penelitian kuantitatif.

B. SARAN 1.Secara umum disarankan untuk melakukan pembahasan tentang segala hal yang berhubungan dengan penelitian secara hirarkis dan lebih terstruktur agar lebih mudah untuk dipahami. Mulai dari hal yang sederhana sampai hal yang kompleks.2.Dalam review ini tidak mengkaji tentang kemungkinan mengkombinasikan dua metode penelitian secara bersamaan, maka dalam penelitian atau kajian selanjutnya disarankan untuk mengkaji kemungkinan mengkombinasikan dua metode penelitian secara bersamaan.

C. IMPLIKASIBerdasarkan hasil review, terdapat berbagai macam perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini menegaskan bahwa pemahaman akan masing-masing metode dibutuhkan untuk memulai suatu penelitian.Sasaran utama penelitian kualitatif adalah manusia, karena manusia adalah sumber masalah dan sekaligus penyelesaian masalah. Peneliti dapat menggunakan pendekatan kualitatif jika yang bersangkutan ingin melakukan hal-hal yang memfokuskan pada interaksi manusia dan proses yang mereka gunakan. Pemilihan metode penelitian kuantitatif memaksimalkan objektivitas desain penelitian dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan untuk mengintrol variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap proses penelitian. Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel, pengambilan data dan penentuan alat analisisnya. (Jonathan Sarwono 2006 : 262)

DAFTAR PUSTAKA

(http://www.anneahira.com/pengertian-penelitian-kualitatif.htm,diakses tanggal 28 Maret 2011)(http://ninkwidya.blogspot.com/2010/01/karakteristik-penelitian-kualitatif.html,diakses tanggal 28 Maret 2011)Prof.Dr. Sugiyono.2008. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Penerbit Alfabeta.Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Pt Remaja Rosdakarya.Sarwo,jonathan.2006.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif .Jogja:Graha Ilmu