Penelitian deskriptif

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian adalah suatu proses untuk mendapatkan jawaban suatu pertanyaan, penyelesaian suatu permasalahan atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena secara sistematis dan didukung oleh data. Penelitian pendidikan adalah penelitian untuk mendapatkan jawaban, penyelesaian masalah atau pemahaman mendalam tentang pendidikan melalui metode ilmiah, yaitu sistematis, rasional dan empiris. Menurut Arief (2011), penelitian pendidikan merupakan hal yang sulit untuk dipelajari. Pertama karena konsep penelitian itu sukar. Kedua karena banyaknya teori dalam pendidikan yang kadang-kadang bertentangan. Ketiga karena penelitian pendidikan melibatkan faktor manusia yang merupakan variabel yang sangat sukar untuk dikontrol. Namun demikian penelitian sangat penting untuk dilakukan, karena untuk memperbaiki pendidikan indonesia kita tidak hanya dapat mengandalkan intuisi dan pengalaman saja. Untuk melakukan penelitian ini, maka dibutuhkan metode penelitian. Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh 1

description

metodelogi penelitian

Transcript of Penelitian deskriptif

Page 1: Penelitian deskriptif

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penelitian adalah suatu proses untuk mendapatkan jawaban suatu pertanyaan,

penyelesaian suatu permasalahan atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena

secara sistematis dan didukung oleh data. Penelitian pendidikan adalah penelitian untuk

mendapatkan jawaban, penyelesaian masalah atau pemahaman mendalam tentang

pendidikan melalui metode ilmiah, yaitu sistematis, rasional dan empiris. Menurut Arief

(2011), penelitian pendidikan merupakan hal yang sulit untuk dipelajari. Pertama karena

konsep penelitian itu sukar. Kedua karena banyaknya teori dalam pendidikan yang

kadang-kadang bertentangan. Ketiga karena penelitian pendidikan melibatkan faktor

manusia yang merupakan variabel yang sangat sukar untuk dikontrol.

Namun demikian penelitian sangat penting untuk dilakukan, karena untuk

memperbaiki pendidikan indonesia kita tidak hanya dapat mengandalkan intuisi dan

pengalaman saja. Untuk melakukan penelitian ini, maka dibutuhkan metode penelitian.

Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan

oleh peneliti agar penelitiannya lebih terarah. Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis

metode dalam melaksanakan penelitiannya. Sudah jelas metode yang dipilih

berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan.

Menurut Nazir (2013), prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan

pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengatakan

alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian.

Sedangkan metode penelitian memandu si peneliti tentang urutan bagaimana penelitian

dilakukan. Ada beberapa jenis metode penelitian, diantaranya metode sejarah, metode

deskriptif, metode eksperimental, grounded research, metode penelitian tindakan. Untuk

metode deskriptif memiliki beberapa jenis, yaitu penelitian survei, penelitian deskriptif

1

Page 2: Penelitian deskriptif

berkesinambungan, penelitian studi kasus, penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,

penelitian tindakan, penelitian perpustakaan dan dokumenter dan penelitian evaluasi.

Makalah ini akan membahas lebih dalam tentang penelitian deskriptif dengan jenis

penelitian survei dan penelitian evaluasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

1. Sebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi?

2. Jelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian

evaluasi?

3. Bagaimana contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian

survei dan penelitian evaluasi?

1.3 Tujuan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Menyebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi.

2. Menjelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian

evaluasi.

3. Menjelaskan contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian

survei dan penelitian evaluasi.

1.4 Manfaat Makalah

Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah :

1. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang penelitian deskriptif,

penelitian survei dan penelitian evaluasi.

2. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang permasalahan yang dapat

diselesaikan melalui penelitian survei dan penelitian evaluasi.

2

Page 3: Penelitian deskriptif

3. Masukkan/informasi bagi penulis tentang penelitian deskriptif, penelitian survei dan

penelitian evaluasi.

1.5 Ruang Lingkup Makalah

Adapun ruang lingkup penelitian hanya terbatas pada penjelasan tentang prinsip,

desain, pelaksaan dan pelaporan penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian

evaluasi serta contoh permasalahan bagi masing-masing penelitian.

3

Page 4: Penelitian deskriptif

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Deskriptif

A. Pengertian Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk membuat gambaran mengenai

situasi atau kejadian. Menurut John dalam Arief (2011), penelitian deskriptif adalah

melukkiskan dan menafsirkan keadaan yang ada sekarang. Penelitian ini berkenaan

dengan kondisi atau hubungan yag ada: praktek-praktek yang sedang berlaku;

keyakinan, sudut pandang, atau sikap yang dimiliki; proses-proses yang sedang

berlangsung; pengaruh yang sedang dirasakan; atau kecendrungan yang sedang

brekembang. Sedangkan menurut Zainal (2012), penelitian deskriptif adalah penelitian

yang digunakan untuk menjawab persoalan-persolan suatu fenomena atau peristiwa yang

terjadi saat ini.

B. Tujuan Penelitian Deskriptif

Menurut Zainal (2012), tujuan penelitian deskriptif, yaitu untuk menjelaskan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

daerah tertentu, membuat komparasi atau evaluasi, mengetahui apa yang dikerjakan

orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, dan agar dapat belajar

untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan.

Sehingga dapat juga dikatakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah menghasilkan

gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses

atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau

numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat

kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan

atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek

penelitian.

4

Page 5: Penelitian deskriptif

C. Prinsip Penelitian Deskriptif

Adapun prinsip penelitian deskriptif adalah :

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang aktual, masa sekarang, atau yang

sedang terjadi.

b. Data yang terkumpul kemudian disusun, dianalisis, dan ditafsirkan.

c. Variabel yang diteiliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan dapat juga

mendeskripsikanhubungan beberapa variabel

D. Desain Penelitian Deskriptif

Desain Penelitian Deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan

masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik Orang, Tempat dan Waktu.

- Variabel Orang :

Orang sebagai individu mempunyai Variabel yang tak terhingga banyaknya, sehingga

untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tersebut sangat tidak mungkin.

Beberapa Variabel Utama yang dapat digunakan sebagai indikator untuk

mengidentifikasi seseorang, diantaranya adalah : Umur, Jenis Kelamin, Suku

Bangsa/Etnis, Pendidikan, Status Perkawinan, Status Ekonomi, Status Marital, dsb.

- Variabel Tempat :

Faktor Tempat atau Distribusi Geografis memegang peranan yang sangat penting dalam

penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula pola permasalahan

yang dihadapai (pola penyakitnya).

- Variabel Waktu :

Variabel Waktu sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan,

misalnya suatu “survey” yang dilakukan pada Waktu atau Musim yang berbeda, dapat

menghasilkan Pola Penyakit yang berbeda pula. Perubahan Waktu yang perlu

mendapatkan perhatian antara lain : Kecenderungan Sekuler ; Variasi Siklik ; Variasi

Musim ; Variasi Random. Deskripsi tersebut dapat terjadi pada lingkup Individu di suatu

daerah tertentu atau lingkup Kelompok pada masyarakat di daerah tertentu.

5

Page 6: Penelitian deskriptif

E. Contoh Masalah Penelitian Deskriptif

Contoh permasalahan yang sering dihadapi dibidang pendidikan adalah :

a.       Studi mengenai peranan suatu metode terhadap pemahaman konsep yang bertujuan

hanya untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas dari metode tersebut.

b.      Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah Menengah.

c.       Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah

F. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Deskriptif

a. Merumuskan masalah yang terkait dengan variabel yang akan diteliti yang terjadi

pada saat ini kemudian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya kemudian

dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk masalah yang bersifat

menghubungkan gunakan hipotesis penelitian.

b. Menentukan jenis data yang diperlukan yang terkait dengan data kuantitatif atau data

kualitatif.

c. Menentukan prosedur pengumpulan data yang terkait dengan alat pengumpul

data/instrumen penelitian (tes, wawancara, observasi, angket, sosiometri) dan

sumber data/ sampel/subyek penelitian (dari mana informasi/data itu diperoleh).

d. Menentukan prosedur pengolahan data: data yang dikumpulkan mula-mula disusun,

dijelaskan, kemudian dianalisa (sering disebut metode analitis).

e. Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif,

maka pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.

f. Prosedur yang dilakukan antara lain: pemeriksaan data; klasifikasi data ; tabulasi

data; menghitung frekuensi data; perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik

deskriptif yang sesuai (persen, rata-rata, SD, atau korelasi); memvisualisasikan data

(tabel, grafik); dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian.

g. Menarik kesimpulan penelitian.

6

Page 7: Penelitian deskriptif

2.2 Penelitian Survei

A. Pengertian Penelitian Survei

Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu

atau beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada

waktu dilakukan penelitian. Penelitian survei bersifat menyeluruh dan meluas dalam

mengungkapkan masalahnya, tanpa mengkhususkan perhatiannya pada gejala atau aspek

tertentu didalamnya.

Informasi yang diperoleh dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh

populasi dan dapat pula dari sebagian populasi. Survei yang dilakukan kepada semua

populasi dinamakan penelitian sensus sedangkan jika pengumpulan data hanya

dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel.

B. Tujuan Penelitian Survey

- Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada

- Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb.

- Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain

dalam menangani hal yang serupa

- Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara

sampel

- Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan

C. Prinsip Penelitian Survei

Yang menjadi prinsip dari penelitian survei adalah untuk pengumpulan data hanya

menggunakan instrumen kuesioner. Sehingga karakter penelitian survei adalah selfreport

artinya responden melaporkan dirinya ke peneliti (spesifik).

7

Page 8: Penelitian deskriptif

D. Desain penelitian survei

Penelitian survey berdasarkan lingkup dan fokus dibedakan menjadi dua jenis

yaitu :

- Survey Sensus, yaitu Penelitian survey yang melibatkan seluruh populasi dalam

penelitian.

- Survey Sample, yaitu Penelitian survey yang tidak melibatkan seluruh populasi

melainkan menarik sampel dari populasi tersebut.

Adapun desain penelitian survei adalah :

- Cross Sectional Design : Cross-sectional Survei digunakan untuk mengumpulkan

informasi tentang suatu populasi pada satu waktu tertentu . Contoh survei cross

sectional adalah penelitian mengenai bagaimana pendapat orang tua apabila terdapat

penyaringan internet.

- Successive independent samples Design : Dalam successive independent samples

design sampel yang berbeda dari responden dari populasi mengisi survei selama

periode waktu. Successive independent samples design memungkinkan peneliti

untuk mempelajari perubahan pada populasi dari waktu ke waktu.

- Longitudinal Design : survei longitudinal mengumpulkan data selama periode

waktu. peneliti kemudian dapat menganalisis perubahan dalam populasi dan

berusaha untuk menggambarkan dan / atau menjelaskannya.

E. Pelaksanaan/Langkah-langkah Dalam Penelitian Survey

1. Menentukan Permasalahan

Mencari masalah apa yg akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau

melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan

lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam

bentuk pertanyaan.

8

Page 9: Penelitian deskriptif

Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa pascasarjana lebih senang ke perpustakaan

induk dari pada ke perpustakaan pascasarjana. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa

pascasarjana kurang berminat untuk ke perpustakaan pascasarjana?

2. Hipotesis

Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah

penelitian atau dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah.

3. Menentukan Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian

dan upaya yang akan dilakukan.

4. Menentukan Tipe Survey

Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti

perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik

komunitas. Hal ini diperlukan  sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi

masalah yang menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan

sebagainya.

5. Sample Design

Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang

akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran

yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik

survai,  penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara,

observasi, kuesioner, dan sebagainya.

6. Menentukan Besarnya Sample

Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh

populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti).

7. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan

Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Kuesioner, Skala (Likert-type scale), dan

Tes.

8. Menentukan Bentuk ‘Data Collection’ Sesuai Definisi Konseptual Alat Penelitian

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik :

9

Page 10: Penelitian deskriptif

a. Kuesioner

- Terstruktur : Sudah tersedia jawabannya

- Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas.

b. Observasi : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam

group penelitian.

c. Wawancara : Peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung).

9. Memproses Data

Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu

sehingga menghasilkan data.

10. Melakukan Analysis Data

Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya.

11. Pembahasan Hasil

Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat

menjawab hipotesis yang telah di buat tadi.

F. Teknik Pengumpulan Data Pada Penelitian Survey

1. Melalui Surat (mail-questionare)

Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden melalui

mengiriman kuesioner via pos. Kelebihan dari mail-questionare adalah hemat biaya,

hemat waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi

kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar, keseragaman kata

(tidak dibacakan lagi), tidak ada bias pewawancara, serta banyak responden yang dapat

dicapai (dibandigkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak tempat). Sedangkan

kekurangannya adalah tidak fleksibel, terdapat

kecenderungan rendahnya tanggapan (response rate), hanya perilakuverbal yang

tercatat, idak ada kendali atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak ada kendali atas urutan

pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak bisa

merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab

10

Page 11: Penelitian deskriptif

(non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian, tidak

dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa mendapatkan sample yang bias.

2. Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview)

Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau

berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-to-face

interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan

pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan

untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden

tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan

pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat

digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya

yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi,

bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta,

mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman

pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden.

3. Wawancara telepon (telephone interview)

Merupakan cara menguji tanggapan respondenvia telepon. Kelebihan

dari telephone interview adalah tingkat respon (Respon rate) lebih tinggi

dari mail atau self administered. memnungkinkan untuk menjangkaugeografis yang luas/

jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat

melakukan pertanyaan lanjutanprobing, dan memungkinkan untuk format pertanyaan

yang lebih kompleks. Sedangkan, kekurangannya adalah biaya tinggi, panjang

wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki telepon,

mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan

terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari

latar belakang suara atau intonasi suara. 

11

Page 12: Penelitian deskriptif

4. Alat Survey

1. Kuesioner

Dalam penggunaan alat ini, penelitian banyak mendapatkan data secara faktual.

- Yes – No question atau skala dikotomus adalah pilihan jawaban hanya terdiri dari 2

pilihan

Contoh : Apakah anda sudah menikah? Ya atau Tidak

- Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun

pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang

paling mendekati dengan keadaan kita)

Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai atau mall

- Pilihan ganda adalah pertanyaan dimana responden dapat memilih jawaban sesuai

dengan pilihan yang tersedia

Contoh : saya berstatus sebagai a. single b. bertunangan c.menikah

- Open ended question adalah pertanyaan dimana responden dapat menjawab

pertanyaannya dengan kalimatnya sendiri, jawaban responden terbuka

Contoh : bagaimana pendapat anda tentang fakultas psikologi ?

2. Skala (Likert-type scale)

Dalam penggunaan alat ini, jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai

dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab

pertanyaan. Bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal

berdasarkan suatu ukuran tertentu sehingga dapat dibedakan.

Contoh: Bagaimana menurut anda mengenai jadwal kuliah yang akan di padatkan?

3. Tes

Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi dan

norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes.

12

KS STSSSS TS

Page 13: Penelitian deskriptif

- Achievement test : Tes mengenai kemampuan kita terhadap pengetahuaan umum,

biasa di sebut tes prestasi.

- Aptitude test : Tes yang memberikan informasi tentang potensi seseorang, biasa di

sebut tes kemampuan atau ability test.

- Personality test

4. Interview Guide

Pedoman wawancara mencakup beberpa hal, diantaranya adalah :

- Tujuan wawancara

- Topik yang akan digali

- Kemungkinan urutan topik yang akan disampaikan

- Susunan kata – kata untuk pertanyaan khusus

- Catatan kapan konteks dan transisi akan dilakukan

- Kemungkinan urutan pertanyaan dalam masing – masing topik

5. Observation Checklist

Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi langkah – langkah

melakukan observasi, mulai dari perumusan masalah , kerangka teori untuk menjabarkan

hal yang akan diobservasi, prosedur dan teknik perekaman, dan kriteria analisis dan

interpretasi.

G. Contoh Kasus Yang Menggunakan Penelitian Survey

Seorang tamu asing yang mengamati para tukang becak di malioboro yang

menawarkan jasa kepada para turis dengan bahasa Inggris, dna ucapannya cukup baik.

Timbul minat dalam diri tamu untuk meningkatkan kemampuan para tukang becak

tersebut agar terbuka kesempatan bagi mereka untuk mencari lapangan kerja lain.

Memang turis yang satu ini tergolong ilmuwan yang mempunyai kegemaran meneliti,

sekaligus seorang sosiawan. Tamu yang tinggal beberapa hari ditempat itu sempat

melakukan penelitian. Disusunlah rencana penelitian sederhana, dan dirumuskankanlah

beberapa problematika penelitian antara lain :

13

Page 14: Penelitian deskriptif

1) Ada beberapa tukang becak yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa

Inggris?

2) Seberapa tinggi tingkat penguasaan berbahasa Inggris para tukang becak ini?

3) Berapa orangkah ( atau berapa persen) di antara mereka yang berminat mengikuti

kursus tambahan bahasa Inggris andaikata kepada mereka diberi kesempatan kursus

secara cuma-cuma?

4) Adakah kemungkinan mereka menghidupi diri (mungkin dnegn keluarga mereka)

dengan mata pencaharian lain, misalnya pramuwisata atau penerjemah?

5) Ada berapa orangkah yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris

agar dapat melayani turis secara lebih baik?

Dengan mengetahui pendapat umum para tukang becak, peneliti dapat

memberikan saran kepada pihak pemerintah atau badan swasta yang berminat untuk

menyelenggarkan kursus bahasa Inggris atau pembinaan lain. Sekurang-kurangnya

Dinas Pariwisata dengan hasil semacam ini dapt terbantu dat yang sangat berharga guna

menentukan tindakan lebih lanjut.

2.3 Penelitian Evaluasi

A. Pengertian Penelitian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu aktivitas,

program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan,

dan bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009). Sedangkan menurut Rika Dwi K.

(2009) Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan

dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini kemudian

dilanjutkan dengan pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada kegagalan

dan keberhasilan.

Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan menilai suatu

program dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk membantu

merumuskan keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah untuk

14

Page 15: Penelitian deskriptif

memudahkan evaluator dalam mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen yang

dinilai, apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak (Edison, 2009). Menurut Suharsimi

Arikunto (2007: 222) penelitian evaluasi dapat diartikan suatu proses yang dilakukan

dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-

nilai positif dan keuntungan suatu program, serta mempertimbangkan proses serta teknik

yang telah digunakan untuk melakukan suatu penelitian.

Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk

mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan tujuan

yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji

pelaksaaan program yang dilakukan secara objektif. Kemudian merumuskan

dan menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif

dan keuntungan suatu program.

B. Tujuan Penelitian Evaluasi

Pada prinsipnya tujuan evaluasi program harus dirumuskan dengan titik tolak

tujuan program yang akan dievaluasi. Ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum biasanya diarahkan pada program secara keseluruhan,

sedangkan tujuan khusus diarahkan pada tiap-tiap komponen dari program. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian evaluasi untuk mengevaluasi komponen-

komponen program dan program secara menyeluruh.

Penelitian evaluasi juga memiliki dua fungsi, yaitu evaluasi sumatif yang

difungsikan sebagai pengumpulan data pada waktu pendidikan masih berlangsung.

Sedangkan evaluasi sumatif yaitu difungsikan jika program kegiatan sudah selesai

dilaksanakan. Ini dapat dianggap bahwa luasnya sasaran penilaian sumatif merupakan

gabungan dari sasaran penilaian formatif.

15

Page 16: Penelitian deskriptif

C. Perbedaan penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan

Ditinjau dari tujuan, penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan memilik tiga

perbedaan, yaitu:

a. Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk mengambil keputusan sedangkan

evaluasi pendidikan dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Tentu saja maksud

yang kedua, yaitu setelah hipotesis terbukti, tetap tidak menutup kemungkinan

bahwa hasilnya juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

pengambilan keputusan.

b. Penelitian evaluasi dilaksanakan dengan tujuan terbatas. Terkadang

pengambilan keputusan hanya tertarik pada aspek yang sempit saja, sehingga

hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan. Sedangkan evaluasi

pendidikan biasanya peneliti lebih banyak tertarik pada prinsip-prinsi yang dapat

diberlakukan untuk lingkup yang lebi luas.

c. perbedaan yang ketiga berhubungan dengan pertimbangan makna atau nilai.

Para peneliti biasany berpikir dari segi manfaat dan nilai yang menyangkit

gejala-gejala pendidikan.

D. Desain Penelitian Evaluasi

Desain penelitian evaluasi adalah rencana yang menunjukkan bila evaluasi akan

dilakukan dan dari siapa evaluasi atau informasi akan dikumpulkan selama evaluasi

berlangsung. Desain ini terbagai atas dua yaitu Desain dalam evaluasi sumatif dan

Desain dalam evaluasi formatif.

Elemen dalam desain Evaluasi

a. Kelompok Eksperimen

Yaitu kelompok yang menerima perlakuan, dan untuk mengetahui pengaruh program,

maka perlu adanya kelas kontrol.

b. Kelompok Kontrol

Yaitu kelompok yang telah diukur dan sama dengan kelompok eksperimen tetapi

tidak mendapatkan perlakuan seperti yang dilakukan pada kelompok eksperimen.

16

Page 17: Penelitian deskriptif

c. Kelompok Kontrol ekuivalen

Kelompok ini dibentuk dengan di random. Desain evaluasi menghasilkan hasil yang

terbaik jika menggunakan kelompok ekuivalen karena hasil yang diperoleh tidak

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain , kecuali karena perlakuan.

d. Kelompok control non ekuivalen

Kelompok ini dipilih karena sama dengan kelompok eksperimen, tidak melalui

pengacakan. yang disebut juga kelompok pembanding.

e. Postest

Yaitu pengukuran yang dilakukan pada akhir eksperimen. Hasilnya merupakan

variabel terikat.

f. Pre-test

Yaitu setiap nilai tes atau pengukuran yang dilakukan sebelum program dilaksanakan.

Uraian diatas dapat dijadikan seperti tabel dibawah :

Tabel diatas memperlihatkan bagaimana elemen –elemen itu dapat dikombinasikan

untuk membentuk enam desain sebagai berikut :

- The True Control group : Desain postest-pretest

- The True Control group : Desain Posttest saja

- Non-equivalent Control group : Desain Postest dan Postest

- The Single Group Time series Desaign

17

Page 18: Penelitian deskriptif

- The time series whit Non-Equivalent Control group : Desain Postest saja

- Before and After Design

E. Pelaksanaan Penelitian Evaluasi

Seperti halnya pelaksanaan penelitian yang lain, penelitian evaluasi melalui

prosedur sebagai berikut :

1. Peneliti mengadakan pengkajian terhadap buku-buku, lapanag dan menggali

informasi dari pakar untuk memperoleh gambaran tentang permasalahn yang

akan diteliti.

2. Peneliti merumuskan problematika penelitian dalam bentuk pertanyan penelitian

setelah terlebih dahulu mengkaji sumber yang relevan untuk memperoleh

ketajama problematika.

3. Peneliti menyusun proposal penelitian.

4. Peneliti mengatur perencanaan penelitian, menyusun instrumen, menyiapkan

kancah penelitian dan melaksanakan ujicoba instrumen.

5. Pelaksanaan penelitian dalam bentuk yang disesuaikan dengan model penelitian

yang telah dipilih.

6. Peneliti mengumpulkan data dengan instrumen yang telah disusun berdasarkan

rincian komponen yang akan dievaluasi.

7. Menganalisis data yang terkumpul dengan menerapkan tolak ukur yang telah

dirumuskan oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh

pengelola program.

8. Menyimpulkan hasil penelitianberdasarkan gambaran tentang sejauh mana data

sesuai dengan tolok ukur.

9. Informasi mengenai hasil penelitian disampaikan kepada pengelola program atau

pihak yang diminta bantuan kepada peneliti evaluasi.

18

Page 19: Penelitian deskriptif

F. Contoh Permasalahan Penelitian Evaluasi

Variabel yang sering dicermati oleh peneliti dengan menggunakan penelitian

evaluasi adalah mengenai gejala pendidikan. Didalam kegiatan formal objek penilaian

yang dicermati oleh peneliti dapat dipandang sebagai komponen suatu program, yaitu :

1. Pendekatan atau strategi pengajaran : metode penemuan untuk IPA kelas I,

metode ‘braiwashing” untuk bahasa Inggris di SMP kelas I, pendekatan ‘micro

leading’ untuk perkuliahan manajeme dan sebagainya.

2. Bahan kurikulum : Paket belajar, film slide, perangkat tutorial, buku pengajaran

berprograma dan sebagainya.

3. Program pengajaran : program pengadaan guru Sekolah Dasar, pemberia

keterampilan para lulusan SMA, paket program pendidikan keterampilan,

pendidikan komputer dan sebagainya.

4. Organisasi pendidikan : Taman Kanak-kanak Tempat Pembinaan Keterampilan

(TPK), kursus bahasa Inggris, dan sebagainya.

5. Pelaksana pendidikan : guru kelas, guru bidang studi, petugas bimbingan, tutor

dan sebagainya.

6. Subjek didik : siswa Sekolah Dasar, siswa Sekolah Pendidikan Luar Biasa, anak

berkemampuan unggul, mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta dan sebagainya.

Dengan contoh-contoh objek evaluasi tersebut dapat dikemukakan disini bahwa

kegiatan penilaian dapat memfokuskan salah satu dari komponen yang telah

disebutkan.

19

Page 20: Penelitian deskriptif

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

mengungkapkan fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia secara apa

adanya pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam

ingatan responden. Yang termasuk dalam metode penelitian deskriptif adalah penelitian

survei dan penelitian evaluasi.

Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu

atau beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada

waktu dilakukan penelitian sedangkan penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur

ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek.

Terdapat perbedaan antara penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan

ditinjau dari segi tujuan yaitu; dalam pengambilan hasil keputusan atau hipotesis, dalam

hal penggeneralisasian hasil yang diperoleh dan dalam pertimbangan makna atau nilai.

3.2 Saran

Mengingat kelebihan dan kelemahan baik penelitian survei atau penelitian

evaluasi tidak terdapat dalam makalah ini, maka diharapkan untuk penulis selanjutnya

agar menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan masing-masing penelitian ini.

20

Page 21: Penelitian deskriptif

DAFTAR PUSTAKA

Nazir, Moh. 2013. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Furchan, H. Arief. 2011. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyono. 2009. Penelitian Eveluasi Kebijakan, (Online), (http:// mulyono. staff.uns .ac.id /2009/ 05/13/penelitian-evaluasi-kebijakan/, diakses 12 September 2013)

Rika Dwi Kurniasih. 2009. Teknik Evaluasi Perencanaan, (Online), (http:// images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AADuyo-81/Rika%20Eva.doc?nmid=148657139, diakses 12 September 2013)

Edison. 2009. Penelitian dan Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan:Evaluasi CIPP, (Online),  (http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 11 April 2011)

Suharsimi Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

21