PENELITIAN Deskriptif

32
Dr. Mudatsir, M.Kes Koordinator Blok Research Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Rabu, 3 Maret 2010

Transcript of PENELITIAN Deskriptif

Page 1: PENELITIAN Deskriptif

Dr. Mudatsir, M.KesKoordinator Blok Research

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Rabu, 3 Maret 2010

Page 2: PENELITIAN Deskriptif

Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian

Dalam arti yang lebih luas desain penelitian mencakup pelbagai hal yang dilakukan peneliti, mulai dari identifikasi masalah, rumusan hipotesis, operasionalisasi hipotesis, cara pengumpulan data, sampai akhirnya pada analisis data.

Page 3: PENELITIAN Deskriptif

•Dalam pengertian yang lebih sempit desain/rancangan penelitian mengacu pada jenis penelitin yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penelitian.

•Oleh karena itu desain/rancangan penelitian berguna sebagai pedoman untuk mencapai tujuan penelitian

Page 4: PENELITIAN Deskriptif

Kegunaan desain penelitianMerupakan sarana bagi peneliti untuk

memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian

Merupakan alat bagi peneliti untuk mengontrol atau mengendalikan pelbagai variabel yang berpengaruh pada suatu penelitian

Page 5: PENELITIAN Deskriptif

Tiga hal penting yang perlu dikaji sebelum menentukan desain penelitian:

Pertama, Sejak awal harus menentukan apakah akan dilakukan intervensi dalam penelitian tersebut (eksperimental) atau hanya melaksanakan pengamatan saja tanpa intervensi (studi observasional)

Kedua, Apabila dipilih penelitian observasional, harus ditentukan apakah akan dilakukan pengamatan sewaktu (cross sectional) atau dilakukan follow-up dalam kurun waktu tertentu (longitundinal)

Page 6: PENELITIAN Deskriptif

Tiga, Apakah akan dilakukan studi retrospektif, yaitu mengevaluasi peristiwa yang sudah berlangsung, ataukah studi prospektif yaitu dengan mengikuti subjek untuk meneliti peristiwa belum terjadi

Page 7: PENELITIAN Deskriptif

Desain penelitian tidak ada yang lebih unggul dari pada yang lain karena jenis desain penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan pertanyaan dan tujuan penelitian

Satu jenis penelitian dapat menunjang jenis penelitian yang lain

Page 8: PENELITIAN Deskriptif

Studi deskriptif data awal suatu penyakit dapat digunakan untuk menyusun studi analitik mengenai sebab akibat penyakit tersebut

Tahapan berikutnya mungkin dapat dilakukan studi intervensional (eksperimental) berupa intervensi medis, prosedur dll dalam menurunkan morbidinats dan mortalitas penyakit tersebut

Page 9: PENELITIAN Deskriptif

Klasifikasi jenis penelitian kedokteran sangat beragam, bergantung pada dasar pembuatan klasifikasinya

Tidak ada satu klasififikasi pun yang memuaskan

Di satu sisi tidak satu pun klasifikasi lengkap di lain sisi banyak yang saling tumpang tindih

Berikut ini klasifikasi penelitian kedokteran dan kesehatan dengan pelbagai dasar, bukan untuk dihafal atau dianut (Alatas dkk, 2002)

Page 10: PENELITIAN Deskriptif

1. Berdasarkan pada ruang lingkup penelitian

Penelitian klinis Penelitian lapangan Penelitian laboratorium2. Berdasarkan pada waktu Peneleitian transversal (cross sectional):

prospektif atau retrospektif Penelitian longitudinal: prospektif atau

retrospektif

Page 11: PENELITIAN Deskriptif

3. Berdasarkan pada substansi Penelitian dasar Penelitian terapan4. Berdasarkan ada atau tidaknya

analisis hubungan antar variabelPenelitian deskriptifPenelitian analitik5. Desain khususUji diagnosisAnalisis kesintasan (survival analysis)Meta-analisis

Page 12: PENELITIAN Deskriptif

Klasifikasi yang sangat sering dikemukakan adalah pembagian penelitian menjadi

1. Penelitian Deskriptif dan2. Penelitian Analitik3. Penelitian Eksperimental

Page 13: PENELITIAN Deskriptif

Desain Penelitian

1. Laporan Kasus2. Seri Kasus3. Studi Cross sectional termasuk survei4. Studi kasus kontrol5. Studi kohort6. Meta Analisis

1.Uji Klinis2. Intervensi

INTERVENSIONALOBSERVASIONAL

Page 14: PENELITIAN Deskriptif

Tidak ada desain terbaik untuk semua jenis penelitian

Untuk menjawab pertanyaan yang sama, teoritis dapat dipergunakan pelbagai desain penelitian.

Desain terbaik adalah yang dapat menjawab pertanyaan penelitian secara:

Akurat Sahih Efektif dan Efisien

Page 15: PENELITIAN Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan, baik berupa faktor risiko, maupun efek atau hasil. Data disajikan apa adanya, peneliti tidak menganalisis mengapa fenomena itu terjadi, karena pada studi deskriptif tidak diperlukan hipotesis tidak perlu uji statistik

Contoh: survei morbiditas dan mortalitas atau gambaran klinis dan lab sindrom… dst

Page 16: PENELITIAN Deskriptif

Merupakan penelitian kuantitatif untuk mendeskripsikan variabel

Tidak diperlukan kelompok kontrol Hubungan sebab akibat hanya merupakan

perkiraan Hasil penelitian sesuai dengan data tanpa

dianalisis mendalam Merupakan penelitian pendahuluan untuk

digunakan pada penelitian lain Pengumpulan data dilakukan satu periode tertentu Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan

cross sectional Penelitian ini dapat dilakukan pada wilayah atau

kelompok terbatas

Page 17: PENELITIAN Deskriptif

Pembagian menurut Soekidjo N:1. Survei2. Studi penelaahan kasus (case study)3. Studi perbandingan 4. Studi korelasi5. Studi prediksi6. Penelitian evaluasi

Page 18: PENELITIAN Deskriptif

1. Menyusun perencanaan kesehatan pada masyarakat

2. Mengadakan evaluasi program pelayanan kesehatan yang telah dilakukan

3. Usulan untuk penelitian lanjutan4. Dapat juga digunakan untuk

membandingkan prevalensi penyakit tertentu antardaerah dalam waktu yang berbeda

Page 19: PENELITIAN Deskriptif

Relatif mudah dilaksanakan Tidak memerlikan kelompok kontrol Diperoleh banyak informasi penting yang

dapat digunakan untuk perencanaan program pelayanan kesehatan pada masyarakat, membandingkan status kesehatan dan sebagai pendahuluan penelitian analitik atau eksprerimen

Hasil yang diperoleh memerlukan penelitian lanjutan atau tidak

Page 20: PENELITIAN Deskriptif

Pengamatan hanya satu kali yang diibaratkan sebagai “potret” tidak dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu

Tidak dapat menentukan sebab akibat. Misalnya bila ditemukan penderita hipertensi dengan kadar kolesterol yang tinggi kita tidak dapat menentukan sebab-akibatnya.

Page 21: PENELITIAN Deskriptif

Langkah-langkahnya(Soekidjo N):1. Memilih masalah yang akan diteliti2. Merumuskan dan membatasi masalah3. Membuat asumsi (dasar peumusan hipotesis)4. Merumuskan hipotesis penelitian5. Merumuskan dan memilih teknik

pengumpulan data6. Menentukan kriteria/kategori/klasifikasi data7. Menentukan teknik dan alat pengumpulan

data8. Melekakukan penelitian/mengumpul data9. Melakukan pengolahan data10.Menarik kesimpulan atau generalisasi11.Menyusun/mempublikasi penelitian

Page 22: PENELITIAN Deskriptif

1. Merumuskan pertanyaan penelitian2. Tujuan dan definisi operasional3. Populasi studi dan subjek penelitian4. Cara pengambilan dan besarnya

sampel5. Menentukan variabel yang akan diteliti6. Pengumpulan data7. Pengolahan data8. Penyajian data9. Analisis data, penarikan kesimpulan

dan penulisan laporan

Page 23: PENELITIAN Deskriptif

Pertanyaan penelitian•Pertanyaan penelitian merupakan

tindakan awal yang sangat penting dalam merencanakan penelitian karena dari pertanyaan penelitian dapat disusun tujuan penelitian

•Contoh pertanyaan penelitian:1.Apakan tekanan darah orang normal akan

meningkat dengan bertambahnya umur?2.Berapa besar prevalensi penggunaan

oralit oleh masyarakat untuk mengatasi kekeurangan cairan pada penderita diare?

Page 24: PENELITIAN Deskriptif

Tujuan

•Perumusan tujuan penelitian adalah hal yang sangat penting karena tujuan penelitian merupakan pedoman dalam melakukan tindakan selanjutnya

•Contoh tujuan penelitian:1.Untuk mengetahui prevalensi ISPA pada

anak-anak umur 1-2 tahun di daerah A2.Untuk mengetahui pemakaian oralit oleh

masyarakat di daerah A dalam mengatasi kekurangan cairan pada penderita diare

Page 25: PENELITIAN Deskriptif

Populasi dan subyek studi

•Populasi studi dapat berupa masyarakat di suatu daerah atau beberapa daerah atau institusi seperti sekolah, industri atau RS atau data rekam medis di RS

•Penentuan populasi harus hati-hati dan jelas karena populasi studi merupakan merupakan kumpulan dari subjek studi karena dari individu di dalam populasi tsb akan diukur ciri-cirinya sesuai dengan tujuan penelitian

Page 26: PENELITIAN Deskriptif

Cara pengambilan sampel•Setelah menentukan populasi dan kriteria

subjek studi maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan apakah seluruh subjek studi dalam populasi atau diambil sebagian (sampel)

•Bila akan mengambil sampel, tentukan cara pengambilan sampel dan besar sampel

•Bila pengambilan sampel secara acak, tentukan tipe random sampling yang akan digunakan

Page 27: PENELITIAN Deskriptif

Menentukan variabel yg akan diteliti•Menentukan variabel diperlukan untuk

menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pengumpulan data

•Misalnya mencari prevalensi penderita ISPA pada anak maka tentukan umur anak. Bila juga ingin mengetahui status gizi tentukan cara pengukuran yang digunakan

•Agar variabel yang telah ditentukan mudah diukur maka variabel-variabel tersebut harus dibuat difenisi operasional

Page 28: PENELITIAN Deskriptif

Pengumpulan data•Bagaiman teknik pengumpulan data

dilakukan•Pengumpulan data - Wawancara: perlu pedoman wawancara - Angket : tertutup, terbuka atau tertutup

dan terbuka

Page 29: PENELITIAN Deskriptif

Setelah data diperoleh, data diorganisasikan sedemikian rupa agar mudah disajikan dan dianalisis

Pengolahan data dapat dilakukan menggunakan menggunakan komputer atau manual

Cara mana yang digunakan tergantung ketersediaan alat dan SDM serta banyaknya data yang diolah

Page 30: PENELITIAN Deskriptif

Pada penelitian deskriptif, analisis data yang diperoleh dilakukan perhitungan statistik sederhana, seperti: rasio, persentase atau proporsi, rata-rata, simpang baku, koefesien korelasi

Page 31: PENELITIAN Deskriptif

Masalah “ Seorang dr anak mengamati, bahwa

sebagian besar pasien yang telah menunjukkan gejala asma sebelum berumur 1 tahun, pada anamnesis ternyata diberi susu formula pada masa neonatus. Padahal diperkirakan dalam populasi presentasi bayi yang mendapat susu formula pada masa neonatus adalah 50%. Hal tersebut menimbulkan dugaan bahwa pemberian formula pada neonatus yang rentan akan mempercepat timbulnya manifestasi asma. Studi literatur juga menunjukkan terdapat dugaan bahwa pemberian protein asing dini (susu formula) pada bayi baru lahir yang rentan akan mempercepat terjadinya manifestasi alergi”

Menurut saudara:Desain apa yang dapat yang dapat digunakanuntuk menjawab masalah di atas

Page 32: PENELITIAN Deskriptif