Pendidikan Islam

17
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2 TEMA : PENDIDIKAN ISLAM (Ditujukan Untuk Menunjang Nilai Tugas Mata Kuliah “Pendidikan Agama Islam 2”) Dosen Pengampu : Mrs Mia Fitriah. MAg Disiapkan Oleh : KEL0MPOK 5 YULIAN BAYU RINI : 201312500885 NUR HALIMAH : 201312500184 YANI HANDAYANI : 201312500185

description

Pendidikan Islam, (konsep, Pengertian, Karakteristik, Tujuan & Cara Menenamkan Pendidikan Islam Pada Anak)

Transcript of Pendidikan Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2TEMA: PENDIDIKAN ISLAM(Ditujukan Untuk Menunjang Nilai Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam 2)Dosen Pengampu : Mrs Mia Fitriah. MAg

Disiapkan Oleh : KEL0MPOK 5YULIAN BAYU RINI: 201312500885NUR HALIMAH: 201312500184YANI HANDAYANI: 201312500185

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI FAKULTAS BAHASA DAN SENI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS2015

KONSEP PENDIDIKAN ISLAMDasar Utama Pendidikan IslamDasar pendidikan Islam tertumpu dalam Al-Qur`an dan sunnah Nabi. Di atas dua pilar inilah dibangun konsep dasar pendidikan Islam. Titik tolaknya dimulai dari konsep manusia menurut Islam. Menurut Haidar Putra Daulay dasar pendidikan Islam adalah suatu konsep yang menggambarkan ciri suatu bentuk baik dalam hal yang nampak ataupun yang tidak terlihat. Manusia sebagai makhluk yang sempurna yang berperan sebagai subjek dan objek dalam kehidupan ini harus bijak dan mampu memahami konsep dasar pendidikan Islam. Untuk dapat memahaminya, maka diperlukan sebuah metode pembelajaran yang efektif dan efesien serta adanya sarana dan fasilitas yang sesuai.

Konsep Pendidikan Islam Menurut Al-QuranMerujuk kepada informasi al-Quran pendidikan mencakup segala aspek jagat raya ini, bukan hanya terbatas pada manusia semata, yakni dengan menempatkan Allah sebagai Pendidik Yang Maha Agung. Secara garis besar, konsepsi pendidikan dalam Islam adalah mempertemukan pengaruh dasar dengan pengaruh ajar. Pengaruh pembawaan dan pengaruh pendidikan diharapkan akan menjadi satu kekuatan yang terpadu yang berproses ke arah pembentukan kepribadian yang sempurna. Oleh karena itu, pendidikan dalam Islam tidak hanya menekankan kepada pengajaran yang berorientasi kepada intelektualitas penalaran, melainkan lebih menekankan kepada pendidikan yang mengarah kepada pembentukan keribadian yang utuh dan bulat.Konsep pendidikan islam yang mengacu kepada ajaran Al-Quran terurai dalam kisah Luqman. Dr. M. Sayyid Ahmad Al-Musayyar menukil beberapa ayat Al-Quran dalam Surat Luqman. Beliau mengatakan, ada tiga kaedah asasi pendidikan dalam Islam menurut Al-Quran yang dijalankan oleh Luqman kepada anaknya. Kaidah pendidikan yang pertama adalah peletakan pondasi dasar, yaitu penanaman keesaan Allah, kelurusan aqidah, beserta keagungan dan kesempurnaan-Nya. Kalimat tauhid adalah fokus utama pendidikannya. Tidak ada pendidikan tanpa iman. Tak ada pula akhlak, interaksi sosial, dan etika tanpa iman. Apabila iman lurus, maka lurus pulalah aspek kehidupannya.

Kaidah kedua dalam pendidikan menurut Luqman adalah pilar-pilar pendidikan. Ia memerintahkan anaknya untuk shalat, memikul tanggung jawab amar maruf nahi munkar, serta menanamkan sifat sabar. Shalat adalah cahaya yang menerangi kehidupan seorang muslim. Ini adalah kewajiban harian seorang muslim yang tidak boleh ditinggalkan selama masih berakal baik. Amar maruf nahi munkar merupakan istilah untuk kritik konstruktif, rasa cinta dan perasaan bersaudara yang besar kepada sesama, bukan ditujukan untuk mencari-cari kesalahan dan ghibah. Ummat Islam telah diistimewakan dengan tugas amar maruf nahi munkar ini melalui firman-Nya, Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS: 3.110).

Sabar itu bermacam-macam. Ada sabar atas ketaatan hingga ketaatan itu ditunaikan, ada sabar atas kemaksiatan hingga kemaksiatan itu dihindari, dan ada pula sabar atas kesulitan hidup hingga diterima dengan perasaan ridha dan tenang. Seorang beriman berada di posisi antara syukur dan sabar. Dalam kemudahan yang diterimanya, ia pandai bersyukur. Sedang dalam setiap kesulitan yang dihadapinya, ia mesti bersabar dan introspeksi diri.

Kaidah ketiga adalah etika sosial. Metode pendidikan Luqman menumbuhkan buah adab yang luhur serta keutamaan-keutamaan yang bermutu. Luqman menggambarkan hal itu untuk putranya dengan larangan melakukan kemungkaran dan tak tahu terima kasih, serta perintah untuk tidak terlalu cepat dan tidak pula terlalu lambat dalam berjalan, dan merendahkan suara. Seorang muslim perlu diingatkan untuk tidak boleh menghina dan angkuh. Sebab, semua manusia berasal dari nutfah yang hina dan akan berakhir menjadi bangkai busuk

PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian.Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islamsebagai suatu system keagamaanmenimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren dengan konotasi istilah tarbiyah, talim, dan tadib yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah ini mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Istilah-istilah itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam: informal, formal dan non formal. Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.

Dari berbagai literatur terdapat berbagai macam pengertian pendidikan Islam. Menurut Athiyah Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi, perasaannya halus, profesiaonal dalam bekerja dan manis tutur sapanya. Menurut Ahmad D. Marimba memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Menurut Syed Muhammad Naqib Al-Attas, pendidikan adalah suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan kandungan pendidikan tersebut. Prof.Dr. Omar Mohammad At-Toumi Asy-Syaibany mendefinisikan pendidikan isla sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi masyarakat. (Asy-Syaibany, 1979:339). Pengertian tersebut memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut menekankan pada aspek-aspek produktivitas dan kreatif manusia dalam kehidupan masyarakat dan alam semesta. Dr. Muhammad SA Ibrahimy (Banglades) mengemukakan pengertian pendidikan islam sebagai berikut : Islamic education in true sense of the term, is a system education which enables a man to lead his life accourding to the Islamic ideology, so that he may easily mould his life in accourding with tenent of islam.

Jadi definisi Pendidikan Islam adalah sebuah metode dan pengajaran untuk mempersiapkan Manusia supaya hidup bahagia secara menyeluruh dengan berbagai bimbingan Jasmani dan Rohani berdasarkan hukum hukum Islam yang dilakukan secara bertahap sampai terbentuknya kepribadian seorang Muslim yang sempurna baik sebagai makhluk sosial maupun makhluk ciptaan Allah SWT.Jadi pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja.Selama ini buku-buku ilmu Pendidikan Islam telah memperkenalkan sedikitnya tiga kata yang berhubungan dengan Pendidikan Islam yaitu, Al-Tarbiyah, Al-Talim dan Al Tadib. Deskripsi selengkapnya terhadap kata-kata tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:a. AL-TarbiyahKata al-tarbiyah berasal dari kata rabba atau rabaa didalam al-Quran disebutkan lebih dari dalapan ratus kali, dan sebagian besar atau bahkan seluruhnya dengan Tuhan, yaitu terkadang dihubungkan dengan alam jagat raya (bumi, langit, bulan, bintang, matahari, tumbu-tumbuhan, binatang, gunung, laut dan sebagainya), dengan manusia seperti pada kata rabbuna (Tuhan kami), rabbuhu (Tuhannya), rabbuhum (Tuhan mereka semua), rabbiy (Tuhan-ku). Karena demikian luasnya pengertian al-tarbiyah ini, maka ada sebagian pakar pendidikan, seperti Naquid al-Attas yang tidak sependapat dengan pakar pendidikan lainnya yang menggunakan kata al-tarbiyah dengan arti pendidikan. Menurutnya, kata al-tarbiyah terlalu luas arti dan jangkauannya. Kata tersebut tidak hanya menjangkau manusia melainkan juga menjaga alam jagat raya sebagaimana tersebut. Benda-benda alam selain manusia, menurutnya tidak dapat dididik, karna benda-benda alam selain manusia itu tidak memiliki persyaratan potensial, seperti akal, pancaindra, hati nurani, insting, dan fitrah yang memungkinkan untuk dididik. Yang memiliki potensi-potensial diatas itu hanya manusia.

b. Al-Talim Kata al-talim atau asal katanya, yaitu allam, yuallimu, taliman dijumpai dalam hadis sebagai berikut.Pengetahuan adalah kehidupan islam dan pilar islam, dan barang siappa yang mengajarkan ilmu Allah akan menyempurnakan pahala baginya, dan barang siapa yang mengajarkan ilmu dan ia mengamalkan ilmu yang diajarkan itu, maka Allah akan mengajarkan kepadanya sesuatu yang belum ia ketahui. (HR. Abu Syaikh)

c. Al-Tadib Kata al-tadib berasal dari kata addaba, yuaddibu, tadiban yang dapat berarti education (pendidikan), discipline (disiplin), punishment (peringatan atau hukuman) dan chastisement (hukuman-penyucian). kata al-tadib berasal dari kata adab yang berarti beradab, bersopan santun, tata krama, adab, budi pekerti, akhlak, moral dan etika.

KARAKTERISTIK PENDIDIKAN ISLAMA. PENDIDIKAN YANG TINGGI (SAKRAL)Pada intinya, pendidikan Islam berusaha mempelajari segala hal untuk lebih mengenal Rob (Allah). Seluruh aspek-aspeknya didasarkan pada nilai robbaniyah dijabarkan dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulnya. Dalam hal ini pendidikan Islam merupakan pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang segala hal yang diciptakan dan diajarkanNya sehingga bisa membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan Tempat Tuhan secara tepat di dalam tatanan wujud dan keberadaanNya. B. PENDIDIKAN YANG KOMPREHENSIF DAN INTEGRALSebagai ajaran yang komprehensif, Islam memiliki beberapa karakteristik yang perlu kita pahami bersama dan dijadikan sebagai landasan berpikir serta bergerak dalam kehidupan sehari-hari. Islam merupakan agama yang tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Islam tidak mengenal sekat-sekat geografis. Hal ini yang menjadikan Islam sebagai rahmatan li al-alamin. Islam sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya juga berlaku sampai kapan pun, tak peduli di zaman teknologi secanggih apa pun. Islam tetap berfungsi sebagai pedoman hidup manusia. Setelah kita paham akan hal tersebut, maka tidak ada lagi istilah bahwa di zaman modern, ajaran-ajaran Islam sudah tidak relevan. Islam mengatur ajaran yang integral, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, dari masalah yang paling pribadi hingga kemasyarakatan.C. PENDIDIKAN YANG REALISTISAda fenomena yang muncul dalam masyarakat, Pendidikan Islam adalah suatu konsep utopis yang tidak mungkin dapat diwujudkan, sungguh ini merupakan pandangan yang keliru tentang pemahaman dalam memahami Pendidikan Islam. Karena Pendidikan Islam berjalan dalam bingkai yang jelas dan realistis terhadap kenyataan dalam masyarakat. Hanya saja, Pendidikan Islam berpijak pada idealisme keislaman yang kadang disalah pahami oleh pihak pelaksana Pendidikan Islam. Akibatnya idalisme Pendidikan Islam tersebut dipandang sebagai lembaga yang mengutamakan nilai-nilai ukhrawi dan tidak peduli dengan kenyataan yang ada tegasnya, Pendidikan Islam adalah pendidikan yang berjalan seiring dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat dan tetap menjaga nilai-nilai keislaman sebagai landasan berpijaknya.D. PENDIDIKAN YANG BERKONTINUITAS

Proses pendidikan tidak mengenal istilah Usai. Setiap individu wajib belajar sepanjang hayat (long-life education). Hadits Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa menuntut ilmu wajib dilakukan dari buaian sampai ke liang lahat merupakan konsepsi pendidikan sepanjang hayat dalam makna tidak ada batasan waktu untuk terus belajar mendalami ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Konsepsi pendidikan sepanjang hayat telah menjadi dasar pijakan dan sekaligus pembuktian dari berbagai konsp pendidikan lain. Seperti yang dinyatakan oleh Sternberg ketika pendekatan triarchic diterapkan pada pendidikan sepanjang hayat ternyata memunculkan gagasan baru tentang hakekat kemampuan intelektual atau bagaimana kemampuan itu diukur (Sternberg,1997).E. PENDIDIKAN YANG SEIMBANGAjaran Islam menekankan aspek keseimbangan dalam segala hal. Seimbang dalam mengoptimalkan potensi akal, ruh dan jasad. Dalam Islam ditegaskan, seorang manusia akan mencapai sukses dalam kehidupannya, manakala bisa mengintegrasikan seluruh potensinya dengan kadar yang seimbang, baik segi intelektual, emosional, fisikal dan spiritual. Keseimbangan dalam menjalankan aktivitas dunia tanpa mengesampingkan aktivitas yang berorientasi akhirat. Ini adalah salah satu implementasi dari keimanan seseorang akan adanya hari akhir. Setiap aktivitas yang kita jalankan hendaknya selalu didasari oleh motivasi ibadah dan keikhlasan untuk Allah Swt, agar segala yang kita lakukan tidak hanya bermakna duniawi, tetapi juga berarti bagi kehidupan akhirat kelak. Sebagaimana Rasulullah Saw pernah bersabda dalam haditsnya, bahwa Sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Kontribusi sosial menjadi ukuran dari lurusnya komitmen individual kita.F. PENDIDIKAN YANG TUMBUH DAN BERKEMBANGPengembangan Ilmu Pengetahuan yang telah dikuasai harus diberikan dan dikembangkan kepada orang lain. Nabi Muhammad saw sangat membenci orang yang memiliki ilmu pengetahuan, tetapi tidak mau memberi dan mengembangkan kepada orang lain (HR. Ibn al-Jauzy). Selain itu pendidikan Islam yang bersumber dari Al Quran dan Hadist wajib dikembangkan dan diaplikasikan dalam berbagai bidang ilmu sesuai kebutuhan manusia selama tidak bertentangan dengan kaidah agama Islam.G. PENDIDIKAN YANG GLOBAL/INTERNASIONALIslam selalu sesuai untuk semua bangsa, zaman dan semua keadaan. Sebagai agama yang universal (rahmatan lil alamin) Islam dapat diterima oleh semua golongan, suku, bangsa karena Allah sudah menurunkan Al Quran yang isinya tentang segala hal yang akan diperlukan manusia pada jaman dulu, sekarang, dan masa yang akan datang, oleh siapapun, dimanapun.

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMTujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat QS. Al-Dzariat:56; S. Ali Imran: 102).Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah.

Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 : Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.

Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.

3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi1. Pembinaan akhlak.2. menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.3. Penguasaan ilmu.4. Keterampilan bekerja dalam masyrakat.

Menurut Asma hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi :1. Tujuan keagamaan.2. Tujuan pengembangan akal dan akhlak.3. Tujuan pengajaran kebudayaan.4. Tujuan pembicaraan kepribadian.

Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :1. Bahagia di dunia dan akhirat.2. menghambakan diri kepada Allah.3. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.4. Akhlak mulia.

CARA MENANAMKAN PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK Ini dia rahasia besar mendidik anak agar bisa mampu mendapatkan pendidikan islami yang baik. Apakah cukup dengan menitipkan anak ke pesantren? Memasukkan nya ke sekolah Islam saja? Ternyata tidak.Ada banyak anak-anak yang oleh para orang tuanya dititipkan ke pesantren dengan harapan akan mampu mendapatkan pendidikan islami yang baik, namun pada akhirnya setelah selesai menempuh pendidikan dan kembali kepada orang tua, ia malah membuat malu orang tuanya dengan melakukan berbagai tindakan buruk di tengah masyarakat.Siapapun kita sebagai orang tua tentunya tak ingin memiliki seorang anak yang membuat malu orang tua karena kurangnya pemahaman agama yang dimiliki. Oleh karena itu, kita harus tau bagaimana menanamkan pendidikan islami kepada anak sehingga islam tidak hanya menjadi pengetahuan bagi si anak, tanpa pengamalan dalam akhlak sehari-hari.Berikut ini beberapa tips penting untuk menjadikan seorang anak mendapatkan pendidikan islami dengan baik, baik soal pengetahuan maupun akhlak prilaku:1. Dimulai dari memilih sang ibuUntuk mendapatkan anak shaleh memang harus dimulai dari bagaimana Anda mendapatkan ibu atau suami bagi anak-anak Anda kelak. Seorang anak sholeh pada umumnya akan terlahir dari seorang ibu yang shaleh, sebab ia tau bagaimana cara mendidik anak agar menjadi shaleh sejak sebelum ia diproses di dalam rahim, hingga saat ia di dalam kandungan dan kemudia lahir ke muka bumi.Ibu adalah sosok yang sangat dekat dengan seorang anak. Oleh karena itu, temukan seorang ibu shalehah untuk anak-anak sholeh Anda kelak.

2. Dilanjutkan di alam kandunganSetelah sukses memilih seorang ibu yang shalehah, maka selanjutnya adalah menanamkan pendidikan islami kepada anak sejak ia berada di dalam kandungan sang ibu.Ada banyak cara menyampaikan pendidikan islami kepada anak sejak dalam kandungan, diantaranya adalah mengajak janin mendengarkan tilawah Al Quran dari mulut orang tuanya secara langsung, mengajari janin mengenal huruf-huruf hijaiyah, mengajari janin membaca ayat-ayat pendek, mengingatkan anak akan seruan adzan dan mengajaknya berwudhu, mengajaknya bangun malam untuk menunaikan qiyamullail, atau mengajarkan nilai nilai perjuangan dan pengorbanan kehidupan dari tindakan yang orang tuanya lakukan sehari - harinya.Semuanya itu merupakan bagian dari pendidikan islami di alam kandungan.

3. Menyambut kelahiran dengan kewajibanBeberapa kewajiban orang tua terhadap anak dimulai dari kelahiran diantaranya adalah; mengadzankan, mencukur rambut, aqikah, memberi nama yang baik, memerintahkan shalat, memberikan pendidikan islami, mencarikan jodoh yang shaleh dan sebagainya.

Setelah anak lahir, maka kewajiban orang tua untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan islami yang baik kepada anak. Pendidikan islami yang sudah dimulai semenjak alam kandungan biasanya lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan yang tidak dididik sejak di usia kandungan.Orang tua punya kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai islami dalam diri seorang anak, tentunya dengan dibarengi contoh teladan dari para orang tua. Saat ini yang terjadi justru sebaliknya, para orang tua menyuruh anak-anaknya menjalankan ibadah dan menempuh pendidikan islami, namun mereka sama sekali tak melakukannya.Mari kita tanamkan pendidikan islami pada anak sedini mungkin. Sebab jika telah dewasa baru diajarkan, akan sangat sulit untuk dilaksanakan.Orang tua yang gagal adalah orang tua yang tak pernah menanamkan pendidikan islami kepada anak-anaknya. Pertanggung jawaban para orang tua langsung pada Allah SWT, bukan lagi urusannya ke sosial masyarakat.

VI. KesimpulanKonsep Pendidikan Islam menurut Al Quran ada 3 Kaidah yang pertama yaitu Peletekan Pondasi Dasar (Ke-Esaan Allah / Tauhid), Kaidah yang kedua yaitu Pilar-pilar Pendidikan (Shalat, Bertanggung Jawab / Beramar Maruf Nahi Munkar serta Sabar), Kaidah yang Ketiga yaitu Etika Sosial).Sedangkan definisi Pendidikan Islam adalah, sebuah metode dan pengajaran untuk mempersiapkan Manusia supaya hidup bahagia secara menyeluruh dengan berbagai bimbingan Jasmani dan Rohani berdasarkan hukum hukum Islam yang dilakukan secara bertahap sampai terbentuknya kepribadian seorang Muslim yang sempurna baik sebagai makhluk sosial maupun makhluk ciptaan Allah SWT. Dengan pemaparan definisi Pendidikan Islam di atas dapat disimpulkan bahwa definisipendidikan islam adalah proses pembentukan kepribadian manusia kepribadian islam yang luhur. Pendidikan Islam bertujuan untuk menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut islam, yakni beribadah kepada Allah SWT.Dengan karakteristik-karakteristik Pendidikan Islam tampak jelas keunggulan pendidikan Islam dibanding dengan pendidikan lainnya. Karena, pendidikan dalam Islam mempunyai ikatan langsung dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupannya.Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah kepada-Nya.Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam menanamkan Pendidikan Islam terhadap anak-anaknya, dan Pendidikan Islam pun harus mulai diterapkan sedini mungkin agar dapat membentuk pribadi-pribadi muslim yang kaffah.

DAFTAR PUSAKA

Arifin, Muzayyin, Prof., M.Ed., Filsafat Pendidikan Islam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2010

Ihsan, Hamdani, Drs, dan Ihsan, Fuad Ahmad, Drs., Filsafat Pendidikan Islam, CVPustaka Setia, Bandung, 2007

Zakiya Daradjat, Prof., Dr., Pendidikan Islam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 1991

http://blognya-mas-eko.blogspot.com/2010/07/konsep-pendidikan-islam-menurut-al.htmlfile:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/Cara%20Menanamkan%20Pendidikan%20Islami%20kepada%20Anak%20_%20%20RenunganIslami.Net.htmhttp://blognya-mas-eko.blogspot.com/2010/07/konsep-pendidikan-islam-menurut-al.html