Tujuan Pendidikan Islam

20
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM (Memahami Hak Allah, Rasul dan Manusia) Oleh : AH. Mansur

description

Karya ilmiah ini memberikan pemahaman tentang difinisi pendidikan dan tujuannya secara detail. Karya ini juga bisa dilihat di; www.pesantren-virtual.blogspot.com. blog yang berisi karya ilmiah dan makalah - makalah keislaman.

Transcript of Tujuan Pendidikan Islam

Page 1: Tujuan Pendidikan Islam

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

(Memahami Hak Allah, Rasul dan Manusia)

Oleh :

AH. Mansur

Page 2: Tujuan Pendidikan Islam

Artinya ; Hai ahli kitab, Sesungguhnya Telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak

dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya Telah datang

kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab Itulah Allah menunjuki orang-

orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan

orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki

mereka ke jalan yang lurus (al-Maidah : 15-16).

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidkan Islam bertujuan menumbuhkan keseimbangan pada kepribadian manusia ,

sedangkan tujuan akhir pendidikan Islam adalah perwujudan penyerahan mutlak kepada

Alloh, pada tingkat individual, masyarakat dan kemanusiaan pada umumnya. Oleh karena

itu Islam memandang, kegiatan pendidikan merupakan satu-kesatuan integral yang

melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia. Ia harus berjalan harmoni dan seimbang

serta menjadi tanggung jawab manusia secara keseluruhan dalam melahirkan kehidupan

yang sehat, bersih dan benar (Islam).

Setiap orang yang sadar dan berakal pastilah memikirkan tujuan dari setiap

tindakannya, memikirkan dampaknya, eksesnya, hasilnya dan sebagainya. Oleh karenanya

manusia selalu berupaya merumuskan tujuan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.

Baik tujuan yang hendak dicapai itu bersifat individualistic maupun generalistik. Manusia

memiliki insting atau naluri untuk bergerak maju, menyusun rencana, mengantisipasi setiap

hambatan yang mungkin terjadi dan mengukur seberapa besar hasil yang akan diperoleh

dari setiap yang direncanakannya. Tujuan, menjadi tolok ukur awal terhadap segala sesuatu

yang harus dipersiapkan berkaitan dengan usaha mencapai tujuan itu. Antara lain sarana,

bekal atau modal, waktu, strategi, outcome yang akan diperoleh dan lain-lain.

Dalam membangun sebuah lembaga pendidikan, baik Taman Kanak-Kanak, Sekolah

Dasar, Sekolah Menengah dan bahkan Perguruan Tinggi, arah dan tujuan pendidikan

menjadi komponen utama yang harus dirumuskan sejak awal. Sebab arah dan tujuan sebuah

lembaga pendidikan akan menjadi barometer kemampuan dan kompetensi peserta didik.

Baik dan buruknya outcome sebuah lembaga pendidikan sangat tergantung kepada siapa

dan bagaimana arah dan tujuan pendidikan dirumuskan.

Page 3: Tujuan Pendidikan Islam

Di Indonesia arah dan tujuan pendidikan selalu berubah sesuai dengan perkembangan

zaman dan perkembangan kebutuhan masyarakat.

A. Rumusan Masalah

Agar pembahasan masalah dalam makalah ini tidak melebar keluar dari konteksnya,

maka penulis menggiring rumusan masalah sebagai berikut ;

1. Bagaimanakah definisi tujuan pendidikan Islam?

2. Apa saja syarat mencapai tujuan pendidikan?

3. Apa saja factor pendukung dan penghambat mencapai tujuan?

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut ;

1. Untuk mengetahui definisi tujuan secara terminology mapun pendapat pakar dan

dalam perspektif al-Qur‟an dan Hadist.

2. Agar mengetahui syarat – syarat mencapai tujuan pendidikan.

3. Untuk mengetahui factor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan pendidikan.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi

Istilah “tujuan” atau “sasaran” dan atau “maksud”, yang dalam bahasa Arab disebut

“ghayat”, atau “ahdaaf” atau “maqasiid, dan dalam bahasa Inggeris disebut “goal” atau

“porpuse” atau “objective” dan atau “aim”. Secara terminologis, aim adalah the action of

making one‟s way toward a point. Yaitu tindakan membuat suatu jalan kea rah sebuah

titik1. Beberapa ahli seperti P.Hirst dan Peter,RS, mendefinisikan aim sebagai konsep yang

berasal dari pekerjaan membidik senjata ke arah sasaran khusus yang terletak pada jarak

tertentu2. Hampir sama maknanya dengan kata goal yang mengandung arti sebagai

perbuatan yang diarahkan kepada suatu sasaran khusus maka pengertian terminologis

istilah “tujuan” dengan “goal” adalah sama.

Beberapa ahli leksikograf berpendapat bahwa kata “objective” pengertiannya sama

saja dengan aim atau goal. Akan tetapi ahli pendidikan membedakan pengertian antara

1 Prof.H.M.Arifin,M.Ed, Ilmu Pendidikan Islam,Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan

Interdisipliner, PT.Bumi Aksara,2006, hlm.53. 2 The Oxford English Dicttionary

Page 4: Tujuan Pendidikan Islam

keduanya. Tujuan mengandung makna yang menunjukkan pengertian hasil (outcome)

umum pendidikan, sedangkan objective mengandung pengertian yang lebih khusus

(spisifik). Jika dibandingkan antara pengertian “tujuan” dan pengertian “sasaran” dalam

proses pendidikan maka jelas tujuan mengandung konotasi kepada generalitas (umum)

sedang sasaran mengandung konotasi yang bersifat operasional (real). Tentang

terminology “porpuse” atau “maksud” dapat diartikan sesuatu yang ditetapkan seseorang

untuk dikerjakan atau dicapai, namun istilah purpose atau maksud tersebut meengandung

arti sama sebagaimana terkandung dalam istilah “tujuan” atau “goal” atau “sasaran”.

Bila pengertian tujuan diterapkan dalam kurikulum pendidikan, secara operasional

akan mengandung makna sama dengan “maksud”, walaupun mungkin dapat dibedakan

dalam arahnya. Yaitu, tujuan arahnya bersifat umum individualistic, sedangkan “maksud”

atau porpuse dalam pendidikan, mengandung arti “arah” yang ditunjukkan kepada individu

dilihat dari aspek potensi yang ada dalam diri peserta didik.

Istilah-istilah tersebut diatas akan tampak perbedaan pengertiannya bila diterapkan

dalam penyusunan program jangka pendek, menengah dan panjang. Program jangka

pendek seringkali memakai istilah sasaran atau ahdaaf, program jangka menengah

biasanya menggunakan istilah porpuse (maqasid) dan program jangka panjang biasanya

menggunakan istilah “tujuan” atau “ghayat” dan atau “ghardh”.

Tujuan dalam proses pendidikan islam adalah idealitas (cita-cita) yang mengandung

nilai-nilai islami yang hendak dicapai dalam proses kependidikan yang berdasarkan ajaran

islam secara bertahap. Dengan demikian tujuan pendidikan Islam merupakan

penggambaran nilai-nilai islami yang hendak diwujudkan dalam pribadi peserta didik

pada akhir dari proses tersebut. Dengan istilah lain, tujuan pendidikan Islam adalah

perwujudan nilai-nilai islami dalam diri manusia yang diikhtiarkan oleh pendidik muslim

melalui proses yang bermuara pada hasil (produk) yang berkepribadian Islami, yang

beriman, bertakwa dan berilmu pengetahuan serta sanggup mengembangkan dirinya

menjadi hamba Allah yang taat.

B. Tujuan Pendidikan Islam Perspektif Pakar Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan tujuan hidup

muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar

mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah

kepada-Nya. Beberapa tokoh muslim memiliki pendapat yang berbeda tentang tujuan

Page 5: Tujuan Pendidikan Islam

pendidikan Islam, tetapi kesemuanya bermuara kepada bagaimana manusia dapat

membangun karakter dirinya sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak

mulia, cerdas intelektual, emosional dan sosial, serta sehat jasmani dan rohani. Berikut

beberapa pendapat tokoh tentang tujuan pendidikan Islam3;

1. Pendapat Imam al-Ghazali

Menurut Imam Al-Ghazali, tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah

beribadah dan taqarrub kepada Allah dan kesempurnaan insani yang bertujuan

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Ibnu Taimiyah

Tujuan pendidikan Islam harus diarahkan pada terbentuknya pribadi yang baik, yaitu

seorang yang berfikir, merasa dan bekerja pada berbagai lapangan kehidupan pada

setiap waktu berjalan dengan apa yang ada pada al Qur‟an dan as Sunnah.

3. Muhammad Athiyah al-Abrasy

Tujuan pendidikan Islam menurut Athiyah al-Abrasyi adalah mencapai akhlaq

sempurna. Pendidikan budi pekerti dan akhlaq adalah jiwa dalam pendidikan Islam.

Dengan mendidikan akhlaq dan jiwa mereka, termasuk menanamkan fadlilah

(keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi serta mempersiapkan

mereka untuk suatu kehidupan yang suci berbasiskan keikhlasan dan kejujuran.

4. Zakiyah Derajat

Menurut Zakiyah Derajat ; “tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang tetap dan

statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan

dengan seluruh aspek kehidupannya, yaitu kepribadian sesorang yang membuatkan

“Insan Kamil” dengan pola taqwa.

5. Mahmud Yunus

Sedangkan Mahmud Yunus berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam adalah

mendidik anak-anak, pemuda – pemudi maupun orang dewasa supaya menjadi seorang

muslim sejati, beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga yang

menjadi ssalah seorang masyarakat yang sanggung hidup diatas kakinya sendiri,

mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanah airnya, bahkan sesame

ummat manusia.

6. Tujuan Pendidikan Menurut UUD 45

Rumusan formal konstitusional dalam UUD 1945 adalah ;

3 Dharwanto, Tujuan Pendidikan Islam, dharwanto.blogspot.com/2011/08/tujuan-pendidikan-

islam.html, diposkan Senin, 08 Agustus 2011

Page 6: Tujuan Pendidikan Islam

“ Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi

pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta

tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan dirinya sendiri

serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”4

7. Tujuan Pendidikan Nasional Menurut UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003

Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, adalah ;

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengenddalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakt, bangsa dan Negara5.

C. Tujuan Pendidikan Perspektif al-Quran dan Hadist

a. Manusia Terbaik

Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya 6.

b. Berakhlaq Mulia

إنما بعثت ألتمم مكارم ألخالق

Sesungguhnya saya diutus tiada lain untuk menyempurnakan akhlaq7

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan

janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri8.

c. Menyembah dan Mengabdi kepada Allah

4 Didin Hafidhuddin, MS, dalam pengantar kuliah, ‘Pendidikan Karakter’, hal.4

5 Ridjaluddin, F.N, Filsafat Pendidikan Islam, Konsep Manusia, Pendidikan Islam dan Moral Islami, Pusat

Kajian Islam FAI Uhamka, Jakarta, 2008, hal.58 6 Al-Quran surah At-Thin ayat 4

7 Hadist Riwayat Bukhori Muslim

8 Al-Quran surat Lukman ayat 18

Page 7: Tujuan Pendidikan Islam

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi

kepada-Ku9.

d. Manusia Ulul Albab

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan

siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang

mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka

memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,

tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah

kami dari siksa neraka10

.

e. Membangun Totalitas Diri

Katakanlah! Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah

untuk Allah, pendidik sekalian alam

f. Menjadi Pemimpin

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi (Al-Baqarah :30)

g. Menjadi Ulama

Tidak ada suatu keberatanpun atas nabi tentang apa yang Telah ditetapkan Allah baginya. (Allah Telah

menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang Telah berlalu dahulu[1221]. dan

adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (yaitu) orang-orang yang menyapaikan

risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada

seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan (al-Ahzab : 38-39).

اْلُعُلَماُء َوَرَثُة ْاأَلْنِبَياِء

Ulama adalah pewaris para nabi (HR. at-Tirmidzi dari Abu Darda” RA)

9 Al-Quran surat Ad-Dzariyat ayat 56

10 Al-Quran surat Al Imron ayat 190-191

Page 8: Tujuan Pendidikan Islam

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari

tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang

agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya (at-Taubah : 122).

h. Menjadi Manusia Bertaqwa

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-

Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam

(Ali Imron :102).

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi

Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal (Al-Hujurat :13).

i. Membentuk Manusia Bertauhid

Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran

kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya

mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"(Lukman : 13).

D. Syarat Mencapai Tujuan

Tujuan hidup manusia, termasuk tujuan pendidikannya tidak akan diperoleh begitu saja.

Ada beberapa komponen penunjang tercapainya tujuan. Menurut Ali Ibn Abi Thalib dalam

Page 9: Tujuan Pendidikan Islam

kitab Taklimul Muta‟allim karangan Syech Az- Zarnuji11

, dimana beliau menggubah

dalam sebuah syairnya sebagai berikut ;

االال تىاه اىؼيم إال يستة # سأوثيل ػه مجمىػها تثيان

رماء وحرص واصطثاروتيغة # وإرشاد أستار وطىه زمان

Sungguh kamu tidak akan meraih ilmu tanpa melalui enam syarat. Berikut saya jelaskan

semuanya padamu. Cerdas, semangat, sabar dan cukup bekal, ada petunjuk guru dan

panjang waktunya12

.

Apa yang disampaikan Imam Ali RA diatas sejatinya merupakan syarat memperoleh

ilmu nafi‟ (ilmu yang bermanfaat), tetapi ia juga tidak terpisahkan sebagai suatu syarat

mencapai tujuan pendidikan jua. Hanya saja dalam teori ilmu pendidikan modern syarat

pencapaian tujuan sudah mengalami simbiosis metamorphosis seiring dengan

perkembangan kebutuhan manusia dan perkembangan peradaban.

Dalam konteks kekinian tujuan pendidikan dalam perspektif Islam akan dicapai apabila

memenuhi syarat-syarat antara lain ;

1) Niat. Niat Ihklas Karena Allah Semata

Dalam upaya meraih tujuan, tujuan apapun, terutama dalam meraih tujuan pendidikan

Islam, niat menjadi factor sangat urgen dan menjadi esensi dari setiap pencapaian. Niat

merupakan sebuah pondasi bangunan cita-cita dan harapan, niat menjadi mutiara

kemilau yang akan menentukan langkah berikutnya. Oleh karenanya niat dalam tujuan

pendidikan Islam harus karena Allah, karena secara filosofis, bila setiap rencana, usaha

ddan pekerjaan didasarkan kepada Allah, maka akan berujung kepada Allah jua. Sabda

Rasulullah SAW;

إوما األػماه تاىىيات وإوما ىنو امرء ماوىي

Sesungguhnya setiap pekerjaan itu tergatung niatnya dan pencapaian setiap orang sesuai

dengan yang diniatkannya13

.

2) Rencana/Program. Agar tujuan dapat dicapai sesuai dengan harapan, diperlukan

rencana atau program yang dirumuskan secara khusus untuk mencapai tujuan

pendidikan.

3) Proses / Implementasi

11

Syech Az-Zarnuji adalah nama marga yang diambil dari nama kota tempat beliau berada, yaitu kota Zarnuj. Diantara dua kata iru adalah yang menuliskan gelar “Burhanuddin”(Bukti Kebenaran Agama), ssehingga menjadi Syech Burhanuddin Az-Zarnuji. Adapun nama personnya, sampai sekarang belum ada literatus yang menulisnya. Zarnuj masuk wilayah Irak, tapi boleh jadi kota itu dalam peta sekarang masuk wilayah Turkistan (Afganistan) karena ia berada di dekat kota “Khoujanda”.

12 As’ad Aliy, Terjemah Taklimul Muta’allim, Menara Kudus, 2007, Edisi Revisi, hal.32

13 Hadis Riwayat Muslim dari Nasa’i

Page 10: Tujuan Pendidikan Islam

4) Istiqomah / Sustainable

E. Faktor Pendukung Tercapainya Tujuan

1. Internal

a. Bersungguh-sungguh

Bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan tercapainya tujuan juga menjadi factor

penting dalam meraih tujuan. Sebagaimana pepatah14

;

مه طية شيأ وجذ وجذ, ومه قرع اىثاب وىج وىج

Barang siapa bersungguh hati mencari sesuatu, pastilah ketemu. Dan barangsiapa

mengetuk pintu bertubi-tubi, pastilah memasuki.

تقذر ماتؼتىً تىاه ماتتمىً

Sejauh mana kepayahanmu, sekian pula tercapai harapanmu.

Sabda Nabi Muhammad SAW kepada Aisyah 15

;

أجرك ػيً قذر وصثل

b. Mau Berkorban

Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk tidak bakhil dalam hadist yang diriwayatkan

oleh Imam Bukhari;

اىيهم إوً أػىرتل مه اىجثه واىثخو

Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari sifat ujub dan bakhil.

c. Meninggalkan Maksiat

Imam Syafii pernah mengadu kepada gurunya tentang sulitnya menerima pelajaran,

kemudian gurunya mengisyaratkan untuk meninggalkan maksiat. Sebagaimana kata

hikmah berikut;

وأخثرمً تأن اىؼيم وىر ووىر اهلل ال يهذي ىيؼاصًشنىت إىً وقيغ سىء حفظً فأرشذوً إىً ترك اىمؼاصً

Saya mengadu kepada guru tentang sulitnya menghafal pelajaran. Guru kemudian

menyarankan saya untuk meninggalkan maksiat. Dan beliau menerangkan bahwa ilmu

itu laksana cahaya. Sementara cahaya Allah tidaklah pantas dimiliki oleh orang yang

suka bermaksiat.

d. Istiqomah

Meraih tujuan haruslah istiqomah, ajek, jejek dan fokus. Allah SWT mengisyaratkan

hambanya yang istiqomah akan dianugerahi air tawar pelepas dahaga, sebagaimana

firman-Nya;

ة ألسقيىاهم ماء غذقاوان ىىاستقامىا ػيً اىطريق

14

Terjemahan Taklimul Muta’allim, hal. 53 15

As’ad Aliy, Terjemahan Taklimul Muta’allim, Menara Kudus, 2007, hal. 53

Page 11: Tujuan Pendidikan Islam

Dan sekiranya kamu istiqomah pada satu jalan niscaya Allah akan menganugerahimu

air yang melegakan.

e. Taqorrub kepada Allah

Senantiasa bercinta dengan Allah, berasyik makhsyuk, khusuk dan rindu tiada tara,

ingin selalu berjumpa dengan-Nya. Sebagaimana firmannya ;

ومه اىييو فتحجذ ته وافية ىل ػسً ان يثؼثل رتل مقاما محمىدا

Dan di sebagian malam shalatlah tahajjud, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu

pada tempat yang terpuji

f. Memakan Makanan Halal

Makanan juga sangat berpengaruh bagi perkembangan tubuh. Makanan halal yang

dimaksud disini adalah makanan yang “halalan thoyyiban mubarokan”. Halal dalam arti

didapat dengan cara yang sah, bergizi dan memiliki asupan gizi yang dibutuhkan oleh

tubuh. Sehingga dengan makanan tersebut tubuh yang sehat dan kuat, otak jadi cerdas

dan berkah.

2. Eksternal

a. Lingkungan Keluarga

b. Lingkungan Sekolah

c. Lingkungan Masyarakat

F. Faktor Penghambat Tercapainya Tujuan

Siapapun perlu memperhatikan factor penghambat tujuan pendidikan, agar setiap orang

yang sedang menuju kepada tujuan mempersiapkan diri menghadapi setiap tantangan,

rintangan dan hambatan yang mungkin akan selalu mengiringi. Beberapa factor

penghambat tersebut antara lain ;

1. Weak Personality

a. Jauh dari Allah

ػيما وىم يسدد هذي ىم يسدد مه اهلل إالتؼذيمه ازداد

Barang siapa yang bertambah ilmunya, tetapi tidak membuat ia mendapatkan

hidayah, maka tidak akan bertambah padanya kecuali ia semakin jauh dari Allah16

.

b. Malas

Penyebab malas menurut Syech Buhanuddin Az Zarnuji adalah karena terlalu

banyak makan. Oleh karena itu makan harus diatur sesuai kebutuhan gizi yang

diperlukan oleh tubuh, bukan sesuai kebutuhan lidah dan perut. Sebab hakekat

16

Hadist Riwayat Muslim

Page 12: Tujuan Pendidikan Islam

makan menurut Nabi adalah makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Banyak makan akan mempersempit ruang bagi paru-paru untuk bergerak, dan hal itu

akan menyebabkan orang mengantuk, orang mengantuk akan mengantarkannya

menjadi pemalas. Orang malas akan enggan melakukan aktifitas, termasuk belajar.

Kebanyakan oleh berilmu dan orang shaleh adalah orang yang lebih banyak terjaga

dari pada tidurnya.

c. Berbuat Maksiat

Berbuat maksiat dapat mengganggu energy seseorang untuk selalu memikirkan

kesalahannya, sehingga orang yang berbuat maksiat tidak bisa fokus kepada apa

yang dihadapinya. Maksiat membuat pelakunya selalu merasa bersalah dan merasa

bersalah akan membuang energy percuma dalam hidupnya.

d. Berteman dengan orang jahat

Berteman dengan orang jahat harus dihindari bila ingin mencapai tujuan dengan

baik. Rasulullah pernah memperingatkan dalam hadistnya ;

إختثروا اىىاش تأخىاوهم

Carilah tahu tentang manusia berdassar keadaan teman mereka17

.

Rangkaian kata dari seorang penyair18

ال تصحة اىنسالن فً حاالته # مم صاىح تفساد أخر يفسذ

ػذوي اىثييذ إىً اىجييذ سريؼة # مااىجمر يىضغ فً اىرماد فيخمذ

Jangan kau temani pemalas, hindarilah semua tingkahnya. Banyak orang shaleh jadi

rusak, karena imbas dari orang lain. Menjalar ketololan pada orang lain amat cepat.

Laksana api yang padam diatas abu.

2. Weak Financial

Masalah financial atau biaya yang disinggung oleh Imam Ali Ra, juga merupakan factor

yang mungkin bisa menghambat seseorang mencapai tujuannya. Tetapi ia tidak menjadi

factor utama. Karena bila kecerdasan dimiliki seseorang, terkadang biaya bisa diperoleh

melalui sumber – sumber besiswa, baik dari lembaga pendidikan, pemerintah dan

lembaga sosial.

3. Weak Eksternal Support

Support dari orang – orang sekitar bisa menjadi kekuatan eksternal yang

memungkinkan seseorang terbangun kepercayaan dirinya. Seseorang terkadang

memiliki hope yang kuat ketika melihat keberhasilan dan kesuksesan orang lain.

17

Hadist ruwayat Ibnu Majah darri Abi Hurairah, Terjemah Taklimul Muta’allim, hal. 33 18

As’ad Aliy, Terjemah Taklimul Muta’allim, Menara Kudus, 2007, hal. 33

Page 13: Tujuan Pendidikan Islam

Keinginan untuk menjadi seperti orang lain dan atau keinginan untuk mengikuti jejak

sukses teman karib, saudara, ayah dan ibu, paman, guru dan lain-lain, akan menjadi

sumber motivasi yang tiada habisnya.

G. Landasan Perumusan masalah

1. Landasan Khusus

Karena tujuan pendidikan Islam mengarah kepada usaha membina dan mendidik

manusia menjadi hamba Allah yang beriman dan bertaqwa, berakhlak karimah serta

yang sehat lahir dan batin, bahagia dunia dan akhirat, maka perumusan tujuan

pendidikan harus bersumber kepada al-Qur‟an dan Hadist, dipandang dari berbagai

aspek, meliputi ; perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi19

.

2. Landasan Umum

a. Landasan Filosofis

Landasan filosofis berkaitan erat dengan upaya penggalian makna terdalam dari

hakekat tujuan pendidikan. Filsafat harus menjawab pertanyaan mengapa tujuan

pendidikan harus dirumuskan terlebih dahulu sebelum melakukan proses pendidikan,

apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan dan mengapa tujuan pendidikan perlu

dirumuskan? Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut akan menjadi landasan

utama dalam membangun kerangka organisme pendidikan yang edial, konseptable,

managetable, futuristic dan objective.

b. Landasan Sosiologis

Kajian sosiologis berperan memberikan gambaran tentang kondisi keseluruhan hidup

masyarakat, meliputi kesatuan wilayah, adat istiadat, identitas, karakteristik, pola

hidup dan loyalitas pada kelompok, yang semuanya merupakan landasan utama bagi

pendidikan. Berbeda dengan bangsa lain, bangsa Indonesia memiliki kateristik

tersendiri, dimana proses pembentukan karakternya melalui proses yang begitu

panjang, seiring dengan perjalanan sejarah perjuangan bangsa dan proses pergulatan

politik tanah air. Hal-hal yang terkait dengan perwujudan tata tertib sosial,

perubahan sosial, interaksi sosial, komunikasi dan sosialisasi merupakan indicator

bahwa tujuan pendidikan tidak bisa dilepaskan dari akar sejarah bangsanya, ia harus

selalu kompatibel dan mampu membangun ruang sinergitas antara akar sejarah

dengan tujuan pendidikan masa depan. Lebih kongkritnya adalah bahwa tujuan

pendidikan Indonesia haruslah berangkat akar tradisi, akar budaya dan akar sejarah

19

Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2010, hal.59

Page 14: Tujuan Pendidikan Islam

bangsa yang majmuk, berbhinneka, bersuku bangsa, beradat istiadat, berlainan

bahasa, berlainan ras dan lain-lain.

c. Landasan Kultural Kebudayaan

Kultur dan budaya masyarakat seyogyanya terimplementasi dalam perumusan tujuan

dan harus menjadi goal dari setiap proses pendidikan.

d. Landasan Historis

Sejak bangsa ini berdiri, sejak saat itu pula pendidikan berlangsung, dari yang paling

sederhana, sampai pendidikan yang sangat kompleks dan bahkan berteknologi. Di

Indoenesia, pendidikan sejak zaman purba, Hindu-Budha, pendidikan zaman Islam,

pendidikan masa zaman colonial dan usaha-usaha menuju kea rah pendidikan

nasional hingga sekarang, harus menjadi konsep pemikiran dalam merumuskan

tujuan pendidikan nasional hari ini dan masa depan. Sebab hanya dengan cara seperti

itu bangsa Indoensia tidak akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang berakar

pada sejarah kehidupan nenek moyangnya.

e. Landasan Psikologis

Pemahaman dan penghayatan akan perkembangan manusia khususnya dalam proses

belajar-mengajar, pemahaman peserta didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan

merupakan kunci keberhasilan pendidikan, Aspek kejiwaan tersebut meliputi

perbedaan individu karena perbedaan aspek kejiawaan, kebutuhan dasar yang

berbeda, serta perbedaan perkembangan fisik dan kejiwaan yang terjadi pada

masing-masing individu, juga harus menjadi landasan dalam merumuskan konsep

tujuan pendidikan.

f. Landasan Ilmiah dan Teknologi

Rumusan tentang tujuan pendidikan juga semestinya berangkat dari observasi ilmiah

sebagai landasan membangun konsep pemetaan, pentahapan, pengorganisasian dan

pengevaluasian, dengan melibatkan system informasi, teknologi dan komunikasi

yang saat ini dan kedepan akan menjadi braind system bagi seluruh aspek

pengelolaan pendidikan, termasuk outcome yang dibutuhkan oleh masyarakat global.

g. Landasan Politik

Peranan kekuasaan dan situasi politik serta cita-cita bangsa sangat berpengaruh

dalam perumusan tujuan pendidikan. Karena kehidupan politik dan perkembangan

peradaban akan menuntut outcome pendidikan yang kompatebel dan relevan dengan

kebutuhan zamannya. Misalnya zaman dulu orang untuk bekerja di sebuah

perusahaan tidak perlu mengusai komputer, karena semua kegiatan administrasi

Page 15: Tujuan Pendidikan Islam

perkantoran cukup dengan mesin ketik. Tapi sekarang kemampuan mengoperasikan

komputer menjadi syarat mutlak untuk bekerja di administrasi perkantoran. Dulu

untuk menjadi pwmimpin tidak perlu menguasai manajemen organisasi, cukup orang

yang kharismatis dan memiliki kemampuan leadership. Tapi sekarang kharismatis

dan leadership tidak cukup, harus juga memiliki keterampilan manajemen

kepemimpinan.

h. Landasan Ekonomi

Dari sudut pandang ekonomi, pendidikan dapat dikatakan sebagai human

investment. Karena dengan pendidikan maka manusia terdidik akan menjadi modal

bagi pembangunan. Manusia terdidik berfungsi sebagai tenaga kerja apabila

memiliki kemampuan teknologis praktis yang dengannya akan memacu

pertumbuhan ekonomi serta mendorong pendapatan masyarakat perkapita.

Pendidikan akan mampu memicu pertumbuhan ekonomi jika pendidikan itu mampu

mencerdaskan, merangsang dan memotivasi peserta didik untuk mandiri, berdikari,

menjadi interpreneur dan bangga untuk selalu berkarya.

Tujuan perdidikan harus berangkat dari rumusan bagaimana dan seberapa besar

partisipasi masyarakat dalam berinvestasi dengan melihat kondisi ekonominya,

seberapa efektif proses pendidikan dapat dilakukan dan seberapa besar outcome yang

diperoleh dari kemampuan financial yang ada.

i. Landasan Yuridis

Proses pendidikan dalam upaya mencapai tujuan tidak bisa melepaskan diri dari

falsafah bangsanya. Sebagai sebuah Negara, Indonesia telah mengatur

pendidikannya melalui UUD 1945, yang dituangkan dalam Undang – Undang

Sisdiknas Nomor; 20 Tahun 2003. Tujuan pendidikan menurut pasal 3 Undang-

Undang No.20 Tahun 2003, adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat. Berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Page 16: Tujuan Pendidikan Islam

BAB III

ANALISIS

A. Urgensi Perumusan Tujuan Pendidikan Islam

Pekerjaan apapun tanpa tujuan akan menimbulkan ketidakmenentuan (identerminisme)

dalam prosesnya. Oleh karenanya merumuskan tujuan pendidikan menjadi kebutuhan tak

terpisahkan dari tujuan itu sendiri. Sama dengan wajibnya berwudlu untuk melaksanakan

ibadah shalat. Merumuskan tujuan menjadi sesuatu yang sangat vital sebagaimana vitalnya

tujuan pendidikan itu sendiri20

. Apalagi sasaran pendidikan bermuara kepada pembentukan

kepribadian, pembentukan akhlak dan moral. Adalah tidak mungkin menuju tujuan

pendidikan itu tanpa rumusan yang jelas, terarah, terprogram dan konkrit.

B. Dasar dan Landasan Perumusan Tujuan Pendidikan Islam

Karena core yang dituju dalam proses pendidikan ini adalah pembentukan karakter, moral,

aqidah dan akhlak, maka seyogyanya dasar dan landasan dalam merumuskan tujuan

bersumber kepada al-Qur‟an dan Hadist. Sebagaimana firman Allah Swt;

Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang

sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu;

Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa

nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara

kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya

satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-

lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya

kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu (al-Maidah : 48),

C. Tujuan Pendidikan Islam Dalam Kerangka Memahami Hak Allah, Rasul dan Manusia

Bila tujuan pendidikan Islam mengarah kepada terbentuknya iman yang kuat (aqidah

qowiyyah), akhlak karimah (al-akhlaq al-mahmudah) dan kebahagiaan di dunia dan akhirat

(sa‟adah fi al-dunya wa al-akhirah), secara langsung maupun tidak langsung pendidikan

berrarti telah memenuhi hak Allah, hak Rasulullah dan hak sesame manusia.

Pendidikan yang mengarah kepada penyadaran manusia akan kewajibannya sebagai

hamba kepada khaliqnya, berarti pendidikan itu berproses kepada pemenuhan hak Allah.

20

HM. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, PT. Bumi Akrasa, Jakarta, 2006. Hal.53

Page 17: Tujuan Pendidikan Islam

Pendidikan yang mengarah kepada penyadaran manusia akan kewajibannya untuk patuh

kepada ajaran Muhammad Rasulullah dengan melaksanakan ajarannya, berarti pendidikan

itu sedang berusaha memenuhi hak-hak nabinya, dan bila pendidikan itu mengarah kepada

penyadaran manusia akan hak-hak sesamanya, maka berarti pendidikan itu sedang berproses

memenuhi hak-hak sesame.

Page 18: Tujuan Pendidikan Islam

BAB IV

PENUTUP

A, Kesimpulan

Memperhatikan semua pendapat para tokoh muslim dan merujuk kepada al Qur‟an dan as

Sunnah, penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membimbing

dan membentuk manusia menjadi hamba Allah yang shaleh, teguh iman, taat beribadah dan

berakhlak terpuji. Tujuan pendidikan Islam berkisar pada pembinaan pribadi muslim yang

terpadu pada perkembangan dari segi spiritual, jasmani, emosi, intelektual dan sosial. Lebih

operasional dapat diperinci sebagai berikut21

;

1. Tujuan Umum.

Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dalam semua kegiatan pendidikan,

baik dengan pengajaran atau dengan cara lainnya. Tujuan ini meliputi aspek kemanusiaan

seperti ; sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini

berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama.

Bentuk insane kamil dengan pola taqwa kepada Allah harus tergambar dalam pribadi

seorang terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah sesuai dengan

tingkatan kemampuan, kondisi dan situasi seseorang.

2. Tujuan Akhir.

Pendidikan Islam berlangsung sepanjang hayat sebagaimana Nabi memerintahkan; “

Carilah ilmu dari buaian dampai liang lahat”. Maka tujuan akhirnya adalah tercapainya

tujuan sebagai hamba Allah yang beriman dan bertaqwa, berakhlakul karimah, sejahtera

lahir bathin, bahagia dunia, bahagia di akhirat dengan khusnul khatimah. Untuk

mencapai ridla Ilahi Rabby, seseorang harus senantiasa menumbuhkan, memupuk,

mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan yang telah dan sedang dicapai

untuk meraih akhir yang baik.

3. Tujuan Sementara.

Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberikan

sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan

formal.

4. Tujuan Operasional.

21

Makalah “Kepemimpinan Pendidikan Islam.blogspot.com/…/arah-dan-tujuan-pendidikan, didownload, 26 Mei 2012.

Page 19: Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah

kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan yang sudah

dipersiapkan dan diperkirakan sebelumnya.

5. Tujuan Khusus

Al Syaibani membagi tujuan khusus pendidikan islam sebagai berikut ;

a. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa

pengetahuan, tingkah laku, tingkah laku jasmani dan rohani ddan kemampuan-

kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia ddan akhirat.

b. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat,

tingkah laku individu dengan masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat dan

memperkaya pengalaman masyarakat.

c. Tujuan professional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,

sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.

Jadi core dari tujuan pendidikan islam adalah membimbing ummat manusia agar

menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa, menjalankan semua perintah dan larangan-

Nya dengan penuh kesadaran dan ketulusan. Membentuk manusia yang beriman kamil,

berilmu syamil dan beramal sejati serta mengarahkan manusia untuk selalu sejahtera dan

sehat lahir bathin dan bahagia dunia akhirat. Arti konkritnya adalah bahwa beriman dan

bertaqwa kepada Allah dengan mengamalkan ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah

Muhammad SAW, merupakan implementasi dari melaksanakan hak Allah. Sedangkan

beramal sejati, sejahtera dan sehat lahir dan bathin, bahagian dunia dan akhirat,

merupakan manifestasi dari hak manusia.

B. Rekomendasi

1. Kepada para pendidik, hendaknya dalam membangun tujuan pendidikan tidak

melepaskan rumusan tujuan pendidikan sebagai bagian dari tujuan itu sendiri.

2. Menjadikan al-Qur‟an dan Hadist sebagai sumber inspirasi dalam merumuskan tujuan

pendidikan, agar out come (hasil) tidak lari dari tujuan utamanya.

3. Kepada Pengelola lembaga pendidikan, hendaknya memperhatikan keseluruhan proses

pendidikan yang telah dan sedang dijalankannya. Perhatikan juga, apakah rumusan

tujuan pendidikannya sudah berbasis al-qur‟an dan as-sunnah dan nilai-nilai karakter.

4. Kepada pemerintah agar merekonstruksi system pendidikan nasional yang sampai saat

ini masih berada dipersimpangan jalan. Belum berbasis kepada nilai-nilai agama dan

nilai-nilai budaya ke-indoneisa-an.

Page 20: Tujuan Pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA

As‟ad Aliy, Terjemahan Taklimul Muta‟allim, Menara Kudus, 2007

Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2010

H.M.Arifin,M.Ed, Ilmu Pendidikan Islam,Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner, PT.Bumi Aksara,2006

The Oxford English Dicttionary

Dharwanto, Tujuan Pendidikan Islam, dharwanto.blogspot.com/2011/08/tujuan-pendidikan-

islam.html, diposkan Senin, 08 Agustus 2011

Didin Hafidhuddin, MS, dalam pengantar kuliah, „Pendidikan Karakter‟

Ridjaluddin, F.N, Filsafat Pendidikan Islam, Konsep Manusia, Pendidikan Islam dan Moral

Islami, Pusat Kajian Islam FAI Uhamka, Jakarta, 2008, hal.58

Makalah “Kepemimpinan Pendidikan Islam.blogspot.com/…/arah-dan-tujuan-pendidikan,

didownload, 26 Mei 2012.