Pendekatan Dan Metodologi RTH

download Pendekatan Dan Metodologi RTH

of 41

Transcript of Pendekatan Dan Metodologi RTH

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    1/41

    Pendekatan dan Metodologi

    51 PENDEKATA

    Dalam pekerjaan Penyusunan RDTR Kecamatan Tobadak Kabupaten

    Mamuju Tengah, secara teknis juga menggunakan model input proses

    outputguna memperoleh a time line performance yang optimal dan bisa

    dipertanggungjaabkan! "ntuk memperoleh input tersebut, langkah yang

    dipergunakan adalah dengan menggunakan teknik identi#kasi,

    in$entarisasi, aancara, dan sejumlah sur$ei serta pengumpulandata%in&ormasi! 'edangkan pemenuhan proses dengan analisis model

    keruangan%spatial approach, super imposed, strategic planning%'()T,

    participatory approach, dan analisis studi literatur lainnya serta analisa

    berdsarkan perturan menteri mengenai penyusunan RDTR dan arahan

    Kerangka *cuan Kerja dari +appeda Kabupaten Mamuju Tengah untuk

    dilakukan untuk menghasilkan output akhir berupa program aksi

    pengembangan kaasan perkotaan ini!

    Dalam menentukan cara pelaksanaan teknis diperlukan sebuah kerangka

    pikir yang utuh%komprehensi& yang dapat menyerap dan mengakomodasi

    tuntutan kerangka acuan kerja K*K- atau kerangka pikir diperlukan guna

    mencapai maksud dan tujuan dari penugasan konsultan! Kerangka

    pendekatan Penyusunan RDTR PPK Kota Kecamatan Tobadak Kabupaten

    Mamuju Tengah dapat dilihat pada berikut!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    2/41

    Gambar 3.1 :Kerangka PendekatanDATADATA RENCANARENCANA

    ANALISISANALISIS

    Perumusan Fungsi,Peran, Tujuan Penataan

    Ruang KawasanPerencanaan

    - Analisis tujuan penataan ruang wilayah perencanaan;- Analisis kemampuan tumbuh dan berkembangnya wilayah

    perencanaan;- Analisa kedudukan wilayah perencanaan dengan wilayah

    belakang;

    - Analisis pengaruh kebijakan sektoral dan regional

    Data Regional (Makro)Data Regional (Makro)

    - Kebijaksanaan Tata Ruang- Kebijaksanaan ektoral dan Reginal

    Tujuan Pembangunan Kabupaten!RP"P# dan RTR$ Kab% #ateng&

    Penyusunan R'TR

    Fungsi dan Peran Kawasan Perencanaan

    Tujuan Penataan Ruang Kawasan

    Perencanaan

    Rencana Pola Ruang

    - (ona )indung; dan- (ona *udidaya

    Rencana "aringan Prasarana

    - Rencana Pengembangan "aringan Pergerakan;- Rencana Pengembangan "aringan +nergi;- Rencana Pengembangan "aringan Telekomunikasi;- Rencana Pengembangan "aringan Air #inum;- Rencana Pengembangan "aringan 'rainase;- Rencana Pengembangan "aringan Air )imbah;- Rencana Pengembangan Prasarana )ainnya; dan

    Penetapan ub Kawasan yang 'iprioritaskan

    Penanganannya

    Program Pemanaatan Ruang

    - Perwujudan Rencana Pola Ruang;- Perwujudan Rencana "aringan Prasarana;

    Data Lokal (Mikro)Data Lokal (Mikro)

    Analisis Kemampuan Pembiayaan

    Pembangunan Kawasan

    Analisis Perekonomian Kawasan

    Analisis Kependudukan

    Kondisi Keuangan 'aerah Komponen

    Kelembagaan

    Kondisi osial Kependudukan

    Kondisi +konomi

    Kondisi Fisik 'asar !topograi,eolo i dan hidrolo i&

    Kondisi Penggunaan )ahan- Kawasan lin dung . kawasan

    budidayaKawasan terbangun tidak

    Kondisi arana Prasarana- arana prasarana kawasan

    . "aringan prasarana utilitas

    - Kondis i osial Kependudukan- Kondisi +konomi $ilayah

    Kondisi Fisik 'asar

    Alternati Pengembangan/- trategi Pengembangan- Prioritas Pengembangan

    - Konsep Pengembangan

    Analisis /- Keterkaitan antar

    0ona dankegiatan

    - Ana li siskarekteristikkegiatan

    - 1ntensi tasPemanaatanRuang;

    - K'*;- K)*;- Ket inggian

    *angunan;- Koeisien 'asar

    2ijau- empadan

    Tinggi *angunan

    - "arak Antar *gn

    Analisis 'aya 'ukung dan 'aya Tampung Fisik

    R'TR dan Peraturan (onasi

    Analisis *entuk dan trukturRuang Kawasan

    - Analisis Kondisi arana dan Prasarana

    - Analisis pergerakan

    Penyusunan Peraturan Zonasi

    Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan )ahan

    Klasiikasi 1T* !13di10inkan, T3 Terbatas, *3*ersyarat&;

    Ketentuan 1ntensitas Pemanaatan Ruang

    !K'* #aksimum, K)* #aksimum, Ketinggian

    *angunan, K'2 #inimal &; Ketentuan Tata *angunan !4* #inimal,

    Tinggi *angunan #aksimal, "arak *ebas *angunan,Tampilan *angunan&;

    Ketentuan Prasarana dan arana #inimal

    !parkir, diabel, jalur pedestrian, jalur speda,pedestrian dll%&;

    Ketentuan Pelaksanaan !Ketentuan 5ariasipemanaatan, insenti dan disinsenti&%

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    3/41

    52 METODOLOGI

    'ecara umum metodologi ini dimaksudkan sebagai acuan dalam

    menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pekerjaan! Dengan adanya

    acuan ini diharapkan seluruh aspek pekerjaan dapat dilakukan dengan

    sebaik.baiknya secara lebih e#sien dan e&ekti&!

    'ecara garis besar, pekerjaan ini, akan dibagi ke dalam tahap kegiatan

    utama sebagai berikut /

    0! Mempersiapkan rencana kegiatan termasuk menetapkan jadual

    pelaksanaan pekerjaan dan jadal kerja personil!

    1! Mempersiapkan personil%tenaga ahli yang akan digunakan! Persiapan

    ini digunakan untuk memahami tujuan akhir pekerjaan dan

    menentukan langkah langkah atau program kerja yang akandilakukan!

    2! Melakukan koordinasi baik teknis maupun non teknis dengan Pengguna

    3asa maupun pihak lainnya jika dianggap perlu!

    4! Menyiapkan rencana pelaksanaan penyusunan RDTR beserta bahan,

    modul, dan narasumber yang dibutuhkan5

    6! Melakukan koordinasi dan sosialisasi RDTR kepada Pemerintah Daerah5

    7! Melakukan pengumpulan data dan in&ormasi5

    8! Melakukan analisis data dan in&ormasi5

    9! Merumuskan konsep RDTR kaasan perencanaan5

    :! Menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang RDTR kaasan

    perencanaan5

    0;!Melakukan penjaringan aspirasi, pembahasan lintas sektor, dan

    konsultasi publik melalui pelaksanaan

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    4/41

    Gambar 3.2. Metodolog Pelak!anaan Peker"aan

    TA#$N 2%15 &'lan (

    1 2 ) 3 * ) 5

    LAPO+ANPENDA#$L$AN LAPO+AN ANTA+A LAPO+AN AK#I+

    TAHAPPERSIAPAN

    Penyiapanpersonil danperalatan

    Penyiapanmetodologi,

    program kerja, danjadual kerja

    Kooordinasidengan Tim Teknis

    dan InstansiTerkait

    PersiapanSosialisasi RDTR(bahan, modul,

    dan narasumber)

    Analisis Konsep Peraturan Zonasi:- Keterkaitan antar ona dan kegiatan!- Karekteristik kegiatan!- Intensitas peman"aatan ruang!- Koe"isien dasar bangunan!- Koe"isien lantai bangunan!

    - Ketinggian bangunan!- Koe"isien dasar hijau!- Sempadan bangunan- #arak bebas antar bangunan

    TAHAPINVENTARISASI DATA

    & INFORMASI

    Penentuan $ingkup%ilayah Peren&anaan

    Analisis Penyusunan RDTR:

    - Tujuan penataan ruang!- Kemampuan tumbuh dan berkembang- Kedudukan ka'asan peren&anaan!- Pengaruh kebijakan sektoral dan

    regional!- entuk dan struktur ka'asan

    peren&anaan!- Kondisi Sarana dan prasarana!- Pergerakan!- Sistem tilitas!- Identi"ikasi persoalan dan kebutuhan

    pengembangan!- *isik dasar!- *isik binaan!

    +lternati" pengembangan!

    TAHAPANAISIS DATA DAN INFORMASI

    Koordinasi danSosialisasi RDTR

    Pengumpulan Data danIn"ormasi

    - KebijakanPembangunan!

    - Sosial Kependudukan!- konomi %ilayah!- *isik Dasar!- Penggunaan $ahan!- Sarana dan Prasarana!- #aringan Prasarana

    dan tilitas

    - Keuangan Daerah .

    Komponen

    Kelembagaan

    FGD danorks!o"

    Pen#e$"urnaan RDTR dan PeraturanZonasi

    Peraturan Daera! tentang RDTR%a&asan Peren'anaan

    %onse" Peraturan Zonasi

    Ketentuan Kegiatan dan

    Penggunaan )ahan

    Ketentuan 1ntensitas Pemanaatan

    Ruang

    Ketentuan Tata *angunan

    Ketentuan Prasarana dan arana

    #inimal

    Ketentuan Pelaksanaan

    Pen#usunan RDTR

    Fungsi dan Peran kawasan

    Tujuan Penataan Ruang

    Rencana Pola Ruang

    - (on a ) ind un g; da n- (ona *udidaya

    Rencana "aringan Prasarana

    Penetapan ub kawasan yang

    'iprioritaskan Penanganannya

    Program Pemanaatan Ruang

    TAHAPPEN!"S"NAN REN#ANA

    TAHAPPER"M"SAN

    Perumusan Fungsi,Peran, Tujuan

    Penataan RuangKawasan Perencanaan

    AlternatiPengembangan/

    - trateg iPengembangan

    - Prior itas

    Pengembangan

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    5/41

    "ntuk mencapai tujuan yang diiginkan dalam kerangka acuan kerja, maka perlu

    dibuat suatu sistematika tahapan dari kegiatan pekerjaan =ambar 0!

    Penyusunan RDTR PPK Kota Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah

    yang sesuai dengan pola pemikiran dan pendekatan yang akan di gunakan,

    adapun metode pelaksanaan dari pekerjaan penyusunan ini terdiri dari beberapa

    tahapan yang meliputi /

    A. Per!a,an

    >angkah pertama yang akan dilakukan dari kegiatan Penyusunan RDTR PPK

    Kota Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah antara lain meliputi /

    0! Penyiapan Personil dan Peralatan5

    1! Penyiapan metodologi, program kerja, dan jadual kerja52! Kooordinasi dengan Tim Teknis dan ?nstansi Terkait5 dan

    4! Persiapan 'osialisasi RDTR @ PA bahan, modul, dan narasumber-!

    &. Koordna!- o!al!a!- In/entar!a! Data ) In0orma!

    Pada kegiatan ini dilakukan /

    0! Kordinasi dan 'osialisasi

    Pada kegiatan ini melakukan koordinasi dan sosialisasi RDTR kepada

    Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju Tengah melalui +appeda Kabupaten

    Mamuju Tengah! Pada kegiatan sosialisasi dilakukan penyiapkan rencana

    pelaksanaan penyusunan RDTR beserta bahan, modul, dan narasumber yang

    dibutuhkan5

    1! ?n$entarisasi data dan ?n&ormasi

    "ntuk kepentingan analisa dan e$aluasi dalam kegiatan Penyusunan RDTR

    Tobadak Kabupaten Mamuju Tengahsecara garis besar dapat dikelompokan

    menjadi beberapa kelompok data%in&ormasi yang dapat memberikan

    gambaran mengenai /

    a! Kebijaksanaan tata ruang RTR( Basional, RTR( Pro$insi 'ulbar, dan RTR(

    Kab! Mamuju Tengah-5

    b! Kebijakan sektoral dan regional RP3P dan RP3M Kab! Mamuju Tengah-5

    c! Kondisi sosial, budaya dan kependudukan5

    d! Kondisi perekonomian5

    e! Kondisi penggunaan lahan5&! Kondisi #sik dasar dan lingkungan5

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    6/41

    g! Kondisi sarana, prasarana dan utilitas5

    h! Kondisi keuangan daerah dan kelembagaan5

    Dalam tahapan ini dilakukan sur$ey % pengumpulan data % in&ormasi yang

    dibutuhkan sebagai masukan bagi tahapan e$aluasi dan analisis! 'ecara

    umum data % in&ormasi yang akan dikumpulkan terdiri dari data yang bersi&at

    regional makro- dan data lokal mikro-! Data.data tersebut meliputi /

    a! Data +egonal Makro, yakni data.data, meliputi /

    0- Kebijaksanaan yang terkait dengan ilayah perencanaan, baik yang

    menyangkut kebijaksanaan tata ruang maupun kebijaksanaan sektoral!

    Termasuk di dalamnya adalah RTR( Basional, RTR( Propinsi 'ulbar, dan

    RTR( Kab! Mamuju Tengah5

    1- Kondisi sosial.kependudukan, meliputi jumlah dan perkembanganpenduduk, struktur penduduk, serta aspek sosial budaya!

    2- Kondisi ekonomi, meliputi struktur dan perkembangan ekonomi kota

    secara sektoral, produksi tiap sektor kegiatan ekonomi, struktur

    ketenagakerjaan, pola aliran barang dan jasa dalam proses koleksi dan

    distribusi, serta perkembangan in$estasi!

    4- Kondis #sik dasar dan potensi sumberdaya alam, meliputi topogra# dan

    kemiringan tanah, geologi, hidrologi, $egetasi, klimatologi, potensi

    sumber daya alam!

    6- Kondisi #sik binaan, meliputi penggunaan lahan, sarana % &asilitas

    perkotaan dan prasarana utama!

    b. Data Lokal Mkro- akn mel,'t :

    0- ingkungan, meliputi 5 intensitas bangunan KD+,

    K>+, KDC-, bentuk bangunan, arsitektur bangunan, peman&aatanbangunan, bangunan khusus, ajah lingkungan, daya tarik lingkungan,

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    7/41

    node, landmark, dll-, garis sempadan bangunan, sungai, danau, pantai,

    '"TT-!

    7- Prasarana dan "tilitas umum /

    a- 3aringan Transportasi /

    3aringan / 3alan Raya, rencana Rel Kereta *pi, 3alur Pelayaran

    sungai, danau, laut-!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    8/41

    0- *nalisis kemampuan tumbuh dan berkembangnya Kaasan, antara lain

    menilai/

    Potensi ilayah dan permasalahannya, sehingga terdapat gambaran

    hubungan atau ketergantungan kaasan dengan ilayah sekitarnya! Pengaruh potensi dan permasalahan pengembangan sektor.sektor

    kegiatan di kaasan dan gambaran hubungan atau ketergantungan

    antara sektor!

    1- *nalisis kedudukan kaasan dalam perimbangan dengan daerah

    hinterland%ilayah belakangnya, antara lain menilai /

    Kedudukan kaasan yang direncanakan terhadap pusat.pusat

    pertumbuhan ilayah kecamatannya!

    Perkembangan sektor.sektor kegiatan kota dan pengaruhnya terhadap

    pusat.pusat pertumbuhan lainnya, sekarang dan masa depan!

    2- *nalisis pengaruh kebijaksanaan regional, antara lain menilai /

    Pengaruh kebijaksanaan terhadap perkembangan sektor.sektor

    kegiatan di ilayahnya!

    Pengaruh kebijaksanaan terhadap perkembangan sektor.sektor

    kegiatan di pusat.pusat ilayah khususnya terhadap kaasan yang

    direncanakan!

    *nalisis untuk melihat kedudukan Kota Kecamatan Tobadak dalam sistem

    perilayahan nasional, sistem tata ruang pulau, sistem perilayahan

    pro$insi, dan kota.kota lainnya! *nalisis ini dinyatakan lengkap jika minimal

    memiliki /

    *rahan kebijakan RTR(B, RTR(P, dan kebijaksanaan sektoral5

    'istem perkotaan regional yang berpengaruh5

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    9/41

    dan sebagainya! Dengan menghitung proyeksi jumlah penduduk di masa

    yang akan datang akan diketahui/

    =ambaran jumlah penduduk di masa yang akan datang! Kebutuhan terhadap &asilitas dan pelayanan umum!

    +esar akti#tas%kegiatan kaasan perkotaan! Rencana distribusi penduduk untuk masing.masing blok.blok yang

    direncanakan!

    Model yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam memperkirakan

    keadaan penduduk pada masa datang ialah/

    a Metode b'nga berganda- dengan rumus matematis/

    Pt8' E Pt 0 F R - "

    Pt8' E 3umlah penduduk didaerah yang diselidiki pada

    tahun tF"!

    Pt E 3umlah penduduk didaerah yang diselidiki pada tahun

    t!

    R E Tingkat prosentase- pertambahan penduduk rata.rata

    setiap tahun diperoleh dari data masa lalu-!

    " E 'elisih antara data tahun yang ada dengan data tahun

    yang diselidiki!

    b Metode anal!a regre! lner dengan r'm'!:

    Pt E a F bG

    Pt E 3umlah penduduk daerah yang diselidiki pada tahun t!

    G E Bilai yang diambil dari $ariabel bebas!

    a, b E Konstanta!

    Bilai a dan b dapat dicari dengan metode selisih kuadrat

    minimum, yaitu/

    P G2 . G GP

    a E

    B G2 . G -2

    B GP . G P

    b E

    B G2 . G -2

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    10/41

    Keterangan/ B E 3umlah tahun data pengamatan, sehingga

    untuk kepentingan proyeksi rumus matematis regresi linier

    menjadi Pt F " E a F bGt!

    6 Metode Polnomal dengan r'm'!:

    Pt8O E PtF b)-, dimana/

    Pt8O E 3umlah penduduk tahun tF)-!

    Pt E 3umlah penduduk tahun dasar!

    b)- E Rata.rata pertambahan penduduk tiap tahun pada

    masa lampau sampai sekarang!

    2 Anal!! 9'ng! +'ang

    *nalisis

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    11/41

    *nalisis kebutuhan interkoneksi dan intrakoneksi jaringan, berdasarkan

    sistem pembentukan struktur ruang yang telah direncanakan, dan

    hasil analisis point a- dan b- diatas!

    Dalam usaha untuk dapat merencanakan suatu jaringan rencana

    transportasi beberapa metoda pendekatan perlu ditentukan dalam studi

    sistem jaringan transportasi, antara lain/

    Trip Generation (Production/Attraction).

    'etiap pengembangan suatu kaasan akan mengakibatkan suatu

    bangkitan lalu.lintas dari kaasan tersebut! Tingkat bangkitan lalu.

    lintas tersebut ditantukan oleh beberapa &aktor seperti kondisi jenis

    kegiatan yang dikembangkan, kondisi sosial ekonomi ilayah, luas

    ilayah kegiatan, intensitas kegiatan dan populasi penduduknya!

    Trip Distribution.

    Metoda trip distribution berguna untuk memperkirakan besarnya

    distribusi pergerakan yang dihasilkan oleh trip generation sehingga

    perencanaan kapasitas prasarana jalan yang dilakukan secara

    optimal!

    Modal Split (Pemilihan Modal Pergerakan).Tahapan ini bertujuan untuk menjabarkan setiap pergerakan dalam

    bentuk dalam pemilihan modal atau kendaraan untuk pergerakannya

    seperti kita ketahui baha pergerakan memerlukan modal atau

    sarana kendaraan untuk bergerak bus, minibus, mobil pribadi,

    motor, becak, dsb-! +erdasarkan asumsi.asumsi dan standar.

    standar tertentu, pemilihan modal pergerakan untuk kaasan

    perencanaan dapat diperhitungkan!

    Trip Assigment (Pemilihan Rute).

    'etelah mengetahui jenis kendaraan beserta persentasenya- yang

    akan digunakan oleh seluruh pergerakan yang ada, perlu juga

    diketahui rute.rute mana yang akan dipilih oleh masing.masing

    pergerakan tersebut! Dengan diketahuinya rute.rute pergerakan

    tersebut maka dapat diperkirakan besarnya beban pergerakan yang

    akan terjadi pada tiap.tiap ruas dalam jaringan jalan yang ada!

    * Anal!! Per'nt'kan &lok

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    12/41

    *nalisis peruntukan blok membagi kaasan dalam bentuk atau ukuran,

    &ungsi serta karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam, yang

    dituangkan dalam blok.blok peruntukan lahan, sehingga mudah dalam

    alokasi in$estasi, pengendalian, dan pengaasan

    a Krtera Pengat'ran &lok

    Menggambarkan ukuran, &ungsi serta karakter kegiatan manusia

    dan atau kegiatan alam5

    'etiap blok memiliki kesamaan &ungsi dan karakteristik yang akan

    dibentuk5

    Memiliki homogenitas peman&aatan ruang dan kesamaan

    karakteristik serta

    kemungkinan pengembangannya unit lingkungan-5

    Kebutuhan pemilahan dan strategi pengembangannya5

    'ecara #sik / mengikuti mor&ologi blok, pola%pattern dan ukuran

    blok, kemudahan implementasi dan prioritas strategi5

    Pertimbangan lingkungan / keseimbangan dengan daya dukung

    lingkungan, dan perujudan sistem ekologi5

    Tercipta peningkatan kualitas lingkungan kegiatan yang aman,

    nyaman, sehat dan menarik, serta beraasan ekologis ruang

    terbuka dan tata hijau-5

    b $k'ran blok dan !'b blok :

    "kuran terkecil 0;; M G 0;; M5 dibatasi oleh dua jalan lokal atau

    lingkungan!

    "kuran sedang 1;; M G 0;; M5 dibatasi oleh dua jalan lokal!

    "kuran besar 6;; M G 1;; M5 dibatasi oleh dua jalan kolektor!

    "kuran sub blok, minimal 6; M G 6; M5 dibatasi oleh dua jalan

    lingkungan%setapak!

    5 Anal!! Per'nt'kan La7an

    *nalisa Peruntukan >ahan bertujuan mengatur distribusi dan ukuran

    kegiatan manusia dan atau kegiatan alam, yang dituangkan dalam blok

    dan sub blok peruntukan lahan sehingga tercipta ruang yang produkti&

    dan berkelanjutan!

    Komponen *nalisis Peruntukan >ahan /

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    13/41

    *nalisa Perumahan

    *nalisa ?ndustri

    *nalisa Perdagangan dan 3asa

    *nalisa Pariisata

    *nalisa Perikanan dan Kelautan

    *nalisa Pusat Pemerintahan

    *nalisa Pusat Pendidikan dan Penelitian

    *nalisa

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    14/41

    No.

    9a!lta!

    'mla7Pend'd'k

    Pend'k'ngorang

    L'a!Mnm'm

    m2

    0; Taman dan Tempat Rekreasi 49;;;; 2;;;;

    00 =edung )R 'eni 49;;;; 2;;;01 Kompleks )R 06;;;;; 8;;;;02 Taman Kota, Tempat Rekreasi,

    Cutan Kota 06;;;;; 6;;;;

    &. PENDIDIKAN0 Taman Kanak.kanak 86; 6;;1 'ekolah Dasar 06;; 2;;;2 '>TP 06;;; 4;;;4 '>T* 2;;;; 49;;6 Perpustkaan 2;;;; 6;;7 *kademi 49;;;; 6;;;8 Perpustakaan 49;;;; 0;;;9 Museum 49;;;; 2;;;: Perguruan Tinggi 06;;;;; 1;;;;

    0; Perpustakaan 06;;;;; 1;;;

    4 Ke!e7atan0 Pos Kesehatan 2;;; 1;;1 Puskesmas 2;;;; 6;;2 Rumah 'akit 2;;;; 2;;;4 *potik 2;;;; 4;;6 >aboratorium Kesehatan 2;;;; 2;;

    7 Puskesmas Kecamatan%+alaiPengobatan 1;;;;; 14;;

    8 Rumah 'akit Pembantu Tipe J 49;;;; 0;;;;9 Rumah 'akit (ilayah Tipe + 06;;;;; 46;;;: Rumah 'akit =aat Darurat 06;;;;; 2;;;;

    D Ibada70 Musholla 2;;; 2;;1 Mesjid Tk! Kelurahan 2;;;; 1;;;2 Tempat ?badah >ainnya 7;;;; 1;;;4 Mesjid Kecamatan 1;;;;; 6;;;

    6 Tempat ?badah >ainnya 1;;;;; 1;;;7 Mesjid Tk 'ub (ilayah 49;;;; 01;;;8 Mesjid (ilayah 06;;;;; 1;;;;9 Tempat ?badah >ainnya 06;;;;; 6;;;

    E 9a!lta! o!al0 +alai (arga 2;;; 2;;1 =edung 'erbaguna 2;;;; 6;;2 +alai Rakyat%gedung serba guna 01;;;; 1;;;4 =edung 3umpa +akti%'erbaguna 49;;;; 0;;;;6 =edung Pertemuan "mum 06;;;;; 6;;;

    7 =edung 'eni Tradisional 6;;;8 +alai (arga 2;;; 2;;

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    15/41

    No.

    9a!lta!

    'mla7Pend'd'k

    Pend'k'ngorang

    L'a!Mnm'm

    m2

    9 =edung 'erbaguna 2;;;; 6;;

    : +alai Rakyat%gedung serba guna 01;;;; 1;;;

    9 #b'ran0 +ioskop 2;;;; 1;;;1 +ioskop atau Theater 49;;;; 2;;;2 =edung Ciburan%Rekreasi 06;;;;; 7;;;4 +ioskop 06;;;;; 4;;;6 =edung Kesenian 06;;;;; 0;;;;

    G Pemernta7an0 Pos Kemanan1 Kantor Kelurahan 2;;;; 0;;;2 Kantor Pelayanan "mum 2;;;; 86;4 Pos Tramtib 2;;;; 2;;6 Pemadam Kebakaran 2;;;; 2;;7 Kantor Pos 2;;;; 2;;8 Kantor Kecamatan 1;;;;; 286;9 Kantor Pelayanan "mum 1;;;;; 41;;: K)R*M?>%K)'KT* 1;;;;; 1;;;

    0; K"*%+P.4%+alai Bikah 1;;;;; 78;00 Pemadam Kebakaran 1;;;;; 016;01 Kantor Pos%Telkom 1;;;;; 16;;02 Kantor Pemerintahan 06;;;;; 16;;;

    04 Kantor Pos (ilayah 06;;;;; 7;;;06 Kantor K)(?>K) 06;;;;; 4;;;07 Kantor K)D?M 06;;;;; 26;;08 Kantor Telepon (ilayah 06;;;;; 86;;09 Kantor P>B (ilayah 06;;;;; 6;;;0: Kantor PD*M 06;;;;; 6;;;1; Kantor Pengadilan *gama 06;;;;; 2;;;10 Kantor Maril Kebakaran 06;;;;; 2;;;

    # Komer!al0 (arung 16; 0;;

    1 Tempat Perbelanjaan 7;;; 2;;;2 Pasar >ingkungan 2;;;; 0;;;;4 Pasar%pertokoan 7;;;; 0;;;;6 Pusat Perbelanjaan%Pasar 49;;;; 27;;;7 Pusat Perbelanjaan "tama,

    Pasar, Pertokoan 06;;;;; 96;;;8 'erba *da dept! 'tore-, +ank.

    bank,9 Perusahaan 'asta dan jasa

    lainnya!

    I 9a!lta! o!al Lan0 Panti 'osial 7;;;; 6;;

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    16/41

    No.

    9a!lta!

    'mla7Pend'd'k

    Pend'k'ngorang

    L'a!Mnm'm

    m2

    1 Panti >atihan Kerja 1;;;;; 0;;;

    9a!lta! Lan0 =ardu >istrik 2;;; 4;;1 Telepon "mum 2;;; 4;;2 'ampah 2;;; 4;;4 Pangkalan%Parkir "mum * 7;;; 4;;6 Pangkalan%Parkir "mum + 7;;;; 1;;;7 Depo Kebersihan 1;;;;; 1;;8 =ardu >istrik 1;;;;; 6;;9 Terminal Transit 49;;;; 9;;;: Parkir "mum J 49;;;; 026;;

    = Anal!! Kaa!an Mtga! &en6ana

    +ertujuan meniliti dan mengkaji sumber bencana, lingkup atau luasan

    dampak, dan kebutuhan pengendalian bencana, agar tercipta lingkungan

    permukiman yang aman, nyaman, dan produkti&!

    Komponen *nalisis /

    'umber dan Macam +encana

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    17/41

    ? Anal!! $tlta! $m'm

    *nalisis pengembangan jaringan utilitas sesuai dengan kebutuhan yang

    telah ditetapkan, termasuk sistem makronya! Meneliti kemungkinan

    dimensi, lokasi, peman&aatan ruang jalan sebagai jalur distribusi, dengan

    mempertimbangkan topogra#, $olume, debit, lokasi%lingkungan

    perencanaan, tingkat pelayanan, dsb!

    Komponen *nalisis /

    *ir Minum

    Drainase

    *ir >imbah

    Persampahan

    Kelistrikan

    Telekomunikasi

    =as

    Model.model analisis perencanaan utilitas umum

    Ar &er!7

    4ara Pelaanan

    Teknologi sistem penyediaan air bersih dapat dilakukan atas 1 cara

    pelayanan/

    Penyedian air bersih dengan sistem perpipaan

    Merupakan sistem yang menggunakan jaringan distribusi dan

    sambungan rumah yang dilengkapi dengan meteran air dan hidran

    umum!sumber air baku diperoleh dari sungai, aduk, air tanah dalam,

    mata air!yang diperoleh menjadi air minum!

    Penyediaan air bersih dengan system non perpipaan

    +erupa sumur gali, sumur pompa, sumur pompa tangan, terminal air,

    bak penampungan air hujan dan sebagainya!

    Pengembangan !tem

    Pengaturan cara pelayanan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

    ?ndonesia Bo!07 Tahun 1;;6 tentang pengembangan 'istem Penyediaan

    *ir Minum 'P*M- bertujuan untuk /

    a- Terujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas

    dengan harga yang terjangkau5

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    18/41

    b-Tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan

    penyedia jasa pelayanan 5 dan

    c-Tercapainya peningkatan e#siensi dan cakupan pelayanan air minum!

    4ak',an Pelaanan

    Jp E Pd 0;;

    L P

    Jp E cakupan pelayanan -

    Pd E estimasi penduduk yang dilayani jia-

    Lp E total penduduk pada suatu kaasan jia-

    Keb't'7an Ar

    a Keb't'7an Ar Dome!tk

    Nd E Pd Np

    0;;;

    Nd E Kebutuhan *ir mO%hari-

    Pd E Penduduk yang dilayani jia-

    Np E *lokasi *ir per Kapita liter%jia%hari-

    E 7; 06; liter%jia%hari!

    bKeb't'7an Ar Non Dome!tk Nnd E L +i Ni atau L *i Ni

    Nnd E Kebutuhan *ir mO%hari-

    +i E "nit +angunan

    Ni E *lokasi *ir per "nit +angunan mO%unit%hari- atau per

    "nit luas mO%ha%hari-

    *i E >uas Kaasan!

    6 Total Keb't'7an Ar

    +ata @ +ata

    Nr E L Nd F L Nn F *lokasi

    Kehilangan *ir 1;-

    Mak!m'm #aran

    N Maks E Nr #nd

    #nd E &aktor maksimum 0, 0 0, 06-

    Mak!m'm am P'n6ak

    N jam puncak E Nr &p

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    19/41

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    20/41

    M">*?

    'tudi%rencana yang ada*ir bersih

    Persampahan

    *ir limbah

    Drainase

    Kondisi ksisting'istem on site

    'istem o site

    Karakteristik ilayah

    Rencana Tata Ruang (ilayah Kota KecamatKebutuhan 'anitasi

    'istem sanitasi

    Rencana Tata Ruang (ilayah Kab Mamuju Tengah /

    Rencana Pola Ruang

    Rencana jaringan lahan

    Rencana kepadatan

    Kondisi sosial ekonomi

    R?(

    *lternati& Pengembangan 'istem Prasarana 'anitasi*ir bersih

    Persampahan

    *ir limbah

    Drainase

    $aluasi *lternati&

    Kualitas Pelayanan

    #siensiKesinambungan

    Koordinasi ?nstansi

    PD*M

    Dinas Kebersihan

    Dinas P"

    Rencana Pengembangan 'istem Prasarana 'anitasi

    *ir bersihPersampahan

    *ir limbah

    Drainase

    Anal!a Keb't'7an Dameter P,a

    Pipa Jabang

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    21/41

    C& E 0;, 777 N0, 96 >

    J0, 96 D4, 96

    C& E Kehilangan tekanan m-

    N E Debit *ir mO%detik-

    J E Koe#sien kekasaran pipa

    0;; 02;-

    D E Diameter pipa m-

    > E Panjang pipa m-

    h& E L k Q

    1g

    h& E kehilangan tekanan minor M-

    k E koe#sien

    E kecepatan air m%detik-

    = E percepatan gra#tasi m%detikQ-

    Pipa Melingkar

    "ntuk analisa pipa melingkar digunakan program

    software- ULoopU atau UEpa-NetU!

    Per!am,a7an

    4ara Pelaanan

    Teknologi sistem penanganan sampah dapat dilakukan dengan 1 cara,

    yaitu /

    Penanganan secara onsite misalnya dengan menimbun sampah pada

    lubang sampah yang telah penuh pada halaman rumah!

    Penanganan secara o site dengan mengumpulkan sampah dan

    mengangkut serta membuangnya menuju tempat pembuangan akhir

    tpa- sampah!

    &ekti#tas pengelolaan sampah dilakukan dengan melakukan prinsip 2 R

    yaitu /

    Peman&aatan kembali%daur ulang recycling- sampah, misalnya / daur

    ulang sampah kertas, plastic, logam, kayu dan sebagainya,

    meman&aatkan sampah organik menjadi pupuk kompos!

    Pengurangan $olume sampah reduce-, misalnya / membuat kemasanyang ringan atau mudah diuraikan biodegradable-!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    22/41

    )R=*B?'*'?

    '*MP*C

    PM+?*V**BPB=*T"R*B

    TKB?' )PR*'?)B*>PR*B 'RT* M*'V*R*K*T

    Membuang%memusnahkan sampah re&use-!dengan sanitary land#ll,

    incinerator!

    !tem Pengelolaan am,a7

    *da 6 komponen%subsistem pengelolaan sampah yang sangat menunjang

    keberhasilan, yaitu /

    'ubsistem organisasi

    'ubsistem pembiayaan

    'ubsistem pengaturan

    'ubsistem teknis operasional

    'ubsistem peran serta masyarakat

    Kelima komponen%subsistem akan saling mempengaruhi keberhasilan

    pengelolaan sampah sebagaimana pada gambar berikut!

    Gambar 3.*.

    !tem Pengelolaan Per!am,a7

    9aktor 0aktor Pengar'7 Pengembangan !tem

    +eberapa &aktor yang mempengaruhi perkembangan sistem adalah/

    Rencana tata ruang dan pengembangannya

    Kepadatan dan penyebaran penduduk

    Karakteristik lingkungan #sik, budaya dan sosial ekonomi

    Kebiasaan masyarakat

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    23/41

    Karakteristik sampah

    ?klim dan musim

    lokasi pembuangan akhir

    Peraturan.peraturan%aspek legal nasional dan daerah setempat

    +iaya pengelolaan

    4ak',an Pelaanan

    Jp E Pd 0;;

    L P

    Jp E cakupan pelayanan -

    Pd E estimasi penduduk yang dilayani jia-

    LP E total penduduk pada suatu kaasan jia-

    Tmb'lan am,a7

    Timbulan 'ampah Domestik

    sd E Pd Tsd &r%0;;;

    sd E olume timbulan sampah mO%hari-

    Pd E Penduduk yang dilayani jia-

    Tsd ETimbulan sampah perkapita liter%jia%hari-

    E 0, 6 1, 6 liter%jia%hari

    &r E

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    24/41

    DE Density sampah kg%mO-

    P E Pengurangan $olume sampah setelah pemadatan

    d E Ketinggian sampah padat m-

    BE Rencana usia TP* tahun-!

    Ar Lmba7

    4ara Pelaanan

    Teknologi sistem pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan 1 cara

    penanganan, yaitu/

    'istem pembuangan air limbah setempat, misalnya / cubluk, cubluk

    modi#kasi, septic tenk untuk perseorangan%rumah tangga!

    'istem pembuangan air limbah terpusat dilakukan secara kolekti&

    melalui jaringan pengumpul dan diolah serta dibuang secara terpusat

    ?P*>-!

    Pengembangan !tem

    Pengaturan cara pelayanan berdasarkan pertimbangan.pertinbangan,

    sebagai berikut/

    *danya kecenderungan menurunnya luasan kapling perumahan yang

    dibangun pada saat ini dan masa mendatang!

    Pelayanan minimal sistem pembuangan air limbah berupa unit

    pengolahan kotoran manusia%tinja dilakukan dengan menggunakan

    sistem setempat, agar tidak mencemari air tanah dangkal!

    'istem pembuangan air limbah terpusat diperuntukkan bagi kaasan

    padat penduduk dengan memperhatikan kondisi daya dukung lahan

    serta mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat!

    Pemilihan lokasi instalasi pengolahan air limbah harus memperhatikan

    aspek teknis, lingkungan, sosial budaya masyarakat setempat, serta

    dilengkapi dengan Iona penyangga!

    >okasi pembuangan akhir hasil pengolahan air limbah yang berbentuk

    cairan ajib memperhatikan &actor.&aktor pengamanan, pengaliran

    sumber air baku dan daerah terbuka!

    Da!ar(da!ar Pertmbangan Peml7an Teknolog

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    25/41

    Dalam pemilihan teknologi penanganan air limbah, diperlukan

    pertimbangan terhadap &actor.&aktor sebagai berikut /

    Kepadatan penduduk

    Penyediaan air bersih Porositas tanah

    Kedalaman air tanah

    Topogra#

    Kemampuan membangun

    Kondisi sosial ekonomi masyarakat

    &dang +e!a,an

    > E B N

    1 D?

    > E panjang saluran meter-B E jumlah pemakai jia-N E debit air limbah liter%orang%hari-D E dalam saluran meter-? E kecepatan in#ltasi rencana liter%mQ%hari-

    Drana!e

    !tem Drana!e

    'istem drainase biasanya direncanakan dengan meman&aatkan alur.alur

    alamiah yang ada, sehingga pola aliran mengarah kearah sungai.sungai

    induk yang ada!

    +erdasarkan Pola pengalirannya sistem drainase dapat dibedakan /

    Pola gra$itasi / saluran tersier, saluran sekunder, saluran primer, badan

    air penerima! Pola pemompaan / 'aluran tersier, saluran sekunder, saluran primer,

    kolam penampung F 'tasiun pompa , badan air penerima!

    +erdasarkan luas cotchment yang dilayani, sistem drainase dapat

    dibedakan /

    'istem Makro Drainase / berkaitan penanggulangan banjir sungai, anak

    sungai!

    'istem Mikro Drainase / berkaitan penanggulangan banjir, genangan

    pada subcatchment area!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    26/41

    Ka,a!ta! Ekonom! al'ran

    +entuk saluran disesuaikan dengan daya dukung tanah, kapasitas

    optimal dan kemudahan pemeliharaan! Kapasitas saluran ditentukan

    dengan mempertimbangkan tata guna lahan cathcment area saluran

    karena perbedaan resiko ekonomis dari ilayah yang dilayani, seperti

    contoh pada tabel berikut!

    Tabel 3.2.4onto7 Ka,a!ta! B &erda!arkan Inten!ta! #'"an

    Ta7'n

    Per7t'ngan Debt al'ran

    N E 1, 889 J * ?

    N E Debit air liter%detik-

    J E Koe#sien pengaliranE ;, 2 ;, :

    * E >uas daerah pengaliran Ca-

    ? E ?ntensitas hujan mm%jam-

    Per7t'ngan Ke6e,atan Alran

    NO

    Tata g'na la7an

    Ka,a!ta! Cberda!arkan

    nten!ta! 7'"anta7'n

    0! Kompleks Perumahan N.1

    1! Kota sedang%kecil N.2

    2!Kota besar daerahkomersial, industri-

    N.4

    4! (ilayah ?ndustriMenengah

    N.6

    6! (ilayah ?ndustri +erat N.7

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    27/41

    E in R ' W

    E Kecepatan aliran m%detik-

    n E Koe#sien kekasaran

    R E Radius hidrolis mQ%m-

    ' E 'lope saluran!

    1% Anal!! Am,lo, +'ang

    Terciptanya ruang yang akomodati& terhadap berbagai jenis kegiatan

    yang direncanakan, dalam meujudkan keserasian dan keasrian

    lingkungan, dengan menetapkan intensitas peman&aatan lahan didalam

    kaasan image arsitektur, selubung bangunan, KD+, K>+, KDC, KDBC-

    Komponen *nalisis /

    Koe!en Da!ar &ang'nan KD&

    Perhitungan intensitas ruang ditentukan sebagai berikut/

    Perhitungan luas lantai adalah jumlah luas lantai yang

    diperhitungkan sampai batas dinding terluar!

    >uas lantai ruangan beratap yang mempunyai dinding lebih dari

    0,1;m dihitung 0;;!

    >uas lantai beratap yang bersi&at terbuka atau mempunyai dinding

    tidak lebih dari 0,1;m, dihitung 6; selama tidak melebihi 0;

    dari luas denah yang diperhitungkan sesuai dengan KD+ yang

    ditetapkan

    )$erstek atap yang melebih 0,6;m maka luas mendatar

    kelebihannya dianggap sebagai lantai denah!

    Teras tidak beratap yang mempunyai dinding tidak lebih dari

    0!1;m di atas lantai teras, tidak diperhitungkan!

    "ntuk perhitungan luas lantai di baah tanah diperhitungkan

    seperti luas lantai di atas tanah dengan batasan Koe#sien Tapak

    +esmen yang telah ditetapkan!

    >uas ruang baah tanah besmen- meleati batas.batas area

    perencanaan atau berada di baah prasarana kota atau di baah

    ruang terbuka publik ditentukan lebih lanjut dengan surat

    keputusan bupati!

    >uas lantai bangunan untuk parkir tidak diperhitungkan dalam

    perhitungan K>+ asal tidak melebihi dari 6; K>+ yang telahditetapkan! 3ika melebihi, maka diperhitungkan 6; terhadap K>+!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    28/41

    +angunan Khusus untuk parkir yang bukan merupakan bangunan

    pelengkap, luas lantainya diperbolehkan mencapai 1;; dari K>+

    yang ditetapkan dan perletakannya sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku!

    Peningkatan intensitas ruang untuk sebuah area perencanaan

    harus melalui surat keputusan (alikota!

    Ketnggan &ang'nan

    Ketinggian bangunan dalam petunjuk opersional ini adalah jumlah

    lantai penuh suatu bangunan dihitung dari lantai dasar sampai

    dengan lantai tertinggi! 'edangkan yang dimaksud dengan tinggi

    bangunan adalah jarak dari lantai dasar sampai dengan puncak atapbangunan yang dinyatakan dalam meter! Ketinggian lantai dasar

    suatu bangunan diperkenankan mencapai 0!1m di atas tinggi rata.

    rata tanah atau jalan di sekitarnya! 3ika pada sebuah area

    perencanaan terdapat kemiringan yang curam atau perbedaan tinggi

    yang besar, maka tinggi maksimal lantai dasar ditetapkan

    berdasarkan jalan masuk utama ke persil, dengan memperhatikan

    keserasian lingkungan! *pabila sebuah persil berada dibaah titik

    ketinggian bebas banjir, maka tinggi lantai dasar ditetapkan setinggi

    0!1m dari titik ketinggian bebas banjir yang telah ditetapkan!

    Perhitungan ketinggian sebuah bangunan ditentukan sebagai berikut/

    Ketinggian ruang pada lantai dasar disesuaikan dengan &ungsi dan

    bentuk arsitektural bangunannya!

    3arak $ertikal lantai bangunan ke lantai berikutnya maksimal 6m

    disesuaikan dengan &ungsi bangunannya kecuali bangunan

    ibadah, industri, gedung olah raga, bangunan monumental, dan

    bangunan gedung serba guna-

    >antai mesanin dihitung dalam ketentuan intensitas ruang!

    Penggunaan rongga atap diperhitungkan dalam ketentuan

    intensitas ruang!

    Penambahan lantai atau tingkat suatu bangunan harus

    mendapatkan persetujuan bupati!

    Gar! em,adan alan dan &ang'nan !erta arak &eba!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    29/41

    =aris 'empadan +angunan yang selanjutnya disebut ='+ adalah

    garis yang tidak boleh dilampaui oleh denah bangunan ke arah ='3

    yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang (ilayah Kabupaten

    Mamuju Tengah RTR(Kab-! =aris 'empadan 3alan yang selanjutnya

    disebut ='3 adalah garis rencana jalan yang ditetapkan dalam

    rencana yang sama! Ketentuan mengenai ='+ dan ='3 adalah

    sebagai berikut/

    Ruang terbuka diantara ='3 dan ='+ harus digunakan sebagai

    unsur penghijauan atau daerah resapan air hujan dan atau utilitas

    umum dan atau jalur pejalan kaki!

    "ntuk kaasan pusat kota, ruang tersebut dapat diman&aatkan

    sebagai &asilitas penunjang seperti kedai tempat makan%minum,pos keamanan berupa bangunan sementara! *tau bisa juga

    sebagai tempat parkir dengan tetap menyediakan jalur pejalan

    minimal 6; dari keseluruhan ruang terbuka tersebut!

    Penggunaan.penggunaan tersebut harus memenuhi ketentuan dan

    standar yang berlaku tanpa mengurangi persyaratan unsur

    penghijuan dan atau daerah resapan air hujan!

    Perhitungan ='+ menggunakan rumus untuk Rumija yang lebih besar

    dari 9m sama dengan ;!6 kali lebar Rumija ditambah 0m! "ntuk

    Rumija yang kurang dari 9m, ='+ sama dengan ;!6 kali lebar Rumija!

    'elain harus memenuhi persyaratan untuk ='+ dan ='3, tata letak

    bangunan harus memenuhi ketentuan tentang jarak bebas, atau

    laIim dikenal dengan ='+ samping dan belakang! Ketentuan

    mengenai jarak bebas ini ditentukan oleh jenis peruntukan tanah dan

    ketinggian bangunan baik untuk bangunan di atas tanah maupun di

    baah tanah atau besmen! Ketentuan mengenai jarak bebas adalah

    sebagai berikut/

    Pada bangunan renggang, jarak bebas samping maupun belakang

    ditetapkan 4m pada lantai dasar, dan pada setiap penambahan

    lantai, jarak bebas di atasnya ditambah ;!6m dari jarak bebas

    lantai dibaahnya sampai mencapai jarak bebas terjauh 06m!

    Ketentuan ini berlaku untuk bangunan selain bangunan rumah

    tinggal dan bangunan industri!

    Pada bangunan industri dan gudang renggang, ditetapkan jarakbebasnya adalah 6m pada lantai dasar, dan setiap penambahan

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    30/41

    lantai, jarak bebas di atasnya ditambah ;!6m dari jarak bebas

    lantai dibaahnya!

    3arak bebas bangunan renggang pada kaasan cagar budaya atau

    kaasan khusus diatur dalam ketentuan mengenai cagar budaya

    atau kaasan khusus!

    "ntuk bangunan berderet%rapat, jarak bebas diperkenankan tidak

    ada sampai dengan lantai ke delapan, setelah lantai ke delapan,

    maka untuk lantai selanjutnya ditambah ;!6m dari jarak bebas

    lantai dibaahnya! Ketentuan ini tidak berlaku untuk bangunan

    rumah tinggal!

    Koe!en Da!ar #"a'

    Koe#sien Dasar Cijau yang selanjutnya disebut KDC adalah angka

    prosentase berdasarkan perbandingan jumlah lahan terbuka untuk

    penanaman tanaman dan atau peresapan air terhadap luas

    tanah%daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang!

    Ketentuan umum mengenai KDC adalah sebagai berikut/

    Koe#sien dasar hijau KDC- ditetapkan sesuai dengan peruntukkan

    dalam rencana tata ruang ilayah yang telah ditetapkan! KDC

    minimal 0; pada daerah sangat padat%padat! KDC ditetapkanmeningkat setara dengan naiknya ketinggian bangunan dan

    berkurangnya kepadatan ilayah!

    "ntuk perhitungan KDC secara umum, digunakan rumus/ 0;; .

    KD+ F 1;KD+-

    Ruang Terbuka Cijau yang termasuk dalam KDC sebanyak mungkin

    diperuntukkan bagi penghijauan%penanaman di atas tanah!

    Dengan demikian area parkir dengan lantai perkerasan masih

    tergolong RTC sejauh ditanami pohon peneduh yang ditanam di

    atas tanah, tidak di dalam adah%container kedap air!

    KDC tersendiri dapat ditetapkan untuk tiap.tiap klas bangunan

    dalam kaasan.kaasan bangunan, dimana terdapat beberapa

    klas bangunan dan kaasan campuran!

    D. Anal!! Kelembagaan dan Peran Ma!arakat

    *nalisis kelembagaan dan peran serta masyarakat, dengan mengkaji struktur

    kelembagaan yang ada, &ungsi dan peran lembaga, meknisme peran

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    31/41

    masyarakat, termasuk media serta jaringan untuk keterlibatan masyarakat

    dalam proses perencanaan, peman&aatan, dan pengendalian serta

    pengaasan! Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat dapat dilakukan

    secara perseorangan atau dalam bentuk kelompok organisasi

    kemasyarakatan%>'M, organisasi keahlian%pro&esi, dll-!

    *dapun prinsip.prinsip yang harus dipertimbangkan adalah lihat gambar

    berikut-/

    a- +erdasarkan kesepakatan dan hasil kerjasama antar stakesholder5

    b- 'esuai dengan aspirasi publik5

    c- Kejelasan tanggung jaab 5

    *danya sistem monitoring, e$aluasi dan pelaporan yang transparan dan

    terbuka bagi publik5 Terbuka kemungkinan untuk mengajukan keberatan dan gugatan5

    Kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam proses pembangunan!

    Gambar 3.5.

    Pro!e! Keterlbatan Pelak' Pembang'nan dalam Pen'!'nan

    +en6ana

    E. Per'm'!an Kon!e, dan trateg Pengembangan Kaa!an

    Peren6anaan

    Didasarkan pada hasil analisis serta identi#kasi potensi permasalahan

    pengembangan kaasan perkotaan, dalam tahap ini lebih lanjut dirumuskan

    konsep dan strategi pengembangan tata ruang kaasan di masa yang akan

    datang! Di dalamnya tercakup, perumusan /

    0!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    32/41

    1! Tujuan Penataan Ruang Kaasan Perencanaan

    2! 'trategi Pengembangan Tata Ruang Kaasan Perencanaan

    4! Prioritas Pengembangan 'ub Kaasan Perencanaan

    9. Pen'!'nan +en6ana Tekn! +'ang +DT+

    Didasarkan pada konsep dan strategi yang telah dirumuskan, maka lebih lanjut

    dapat dirumuskan RDTR Kaasan Perencanaan di Kota Makssar yang meliputi/

    1. T'"'an Penataan &P Kaa!an Peren6anaan

    Tujuan penataan +(P merupakan nilai dan%atau kualitas terukur yang akan

    dicapai sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam

    RTR( dan merupakan alasan disusunnya RDTR tersebut, serta apabila

    diperlukan dapat dilengkapi konsep pencapaian!

    2. +en6ana Pola +'ang

    Rencana pola ruang dalam RDTR merupakan rencana distribusi subIona

    peruntukan yang antara lain meliputi hutan lindung, Iona yang memberikan

    perlindungan terhadap Iona di baahnya, Iona perlindungan setempat,

    perumahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, industri, dan RTBC, ke dalam

    blok.blok! Rencana pola ruang dimuat dalam peta yang juga ber&ungsi sebagai

    Ioning map bagi peraturan Ionasi!

    Rencana pola ruang RDTR terdiri atas/

    a- Iona lindung yang meliputi/

    0- Iona hutan lindung5

    1- Iona yang memberikan perlindungan terhadap Iona di baahnya yang

    meliputi

    2- Iona bergambut dan Iona resapan air5

    4- Iona perlindungan setempat yang meliputi sempadan pantai,

    sempadan sungai,

    6- Iona sekitar danau atau aduk, dan Iona sekitar mata air5

    7- Iona RTC kota yang antara lain meliputi taman RT, taman R(, taman

    kota dan pemakaman5

    8- Iona suaka alam dan cagar budaya5

    9- Iona raan bencana alam yang antara lain meliputi Iona raan tanah

    longsor,

    :- Iona raan gelombang pasang, dan Iona raan banjir5 dan0;- Iona lindung lainnya!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    33/41

    b- Aona budi daya yang meliputi/

    0- Iona perumahan, yang dapat dirinci ke dalam perumahan dengan

    kepadatan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah

    bila diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke dalam rumah susun, rumah

    kopel, rumah deret, rumah tunggal, rumah taman, dan sebagainya-5

    Iona perumahan juga dapat dirinci berdasarkan kekhususan jenis

    perumahan, seperti perumahan tradisional, rumah sederhana%sangat

    sederhana, rumah sosial, dan rumah singgah5

    1- Iona perdagangan dan jasa, yang meliputi perdagangan jasa deret dan

    perdagangan jasa tunggal bila diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke

    dalam lokasi PK>, pasar tradisional, pasar modern, pusat perbelanjaan,

    dan sebagainya-5

    2- Iona perkantoran, yang meliputi perkantoran pemerintah dan

    perkantoran sasta5

    4- Iona sarana pelayanan umum, yang antara lain meliputi sarana

    pelayanan umum pendidikan, sarana pelayanan umum transportasi,

    sarana pelayanan umum kesehatan, sarana pelayanan umum olahraga,

    sarana pelayanan umum sosial budaya, dan sarana pelayanan umum

    peribadatan5

    6- Iona industri, yang meliputi industri kimia dasar, industri mesin danlogam dasar, industri kecil, dan aneka industri5

    7- Iona khusus, yang berada di kaasan perkotaan dan tidak termasuk ke

    dalam Iona sebagaimana dimaksud pada angka 0 sampai dengan

    angka 6 yang antara lain meliputi Iona untuk keperluan pertahanan dan

    keamanan, Iona ?nstalasi Pengolahan *ir >imbah ?P*>-, Iona Tempat

    Pemrosesan *khir TP*-, dan Iona khusus lainnya5

    8- Iona lainnya, yang tidak selalu berada di kaasan perkotaan yang

    antara lain meliputi Iona pertanian, Iona pertambangan, dan Iona

    pariisata5 dan

    9- Iona campuran, yaitu Iona budidaya dengan beberapa peruntukan

    &ungsi dan%atau bersi&at terpadu, seperti perumahan dan

    perdagangan%jasa, perumahan, perdagangan%jasa dan perkantoran!

    3. +en6ana arngan Pra!aranaF

    a- Rencana Pengembangan 3aringan Pergerakan

    Rencana pengembangan jaringan pergerakan merupakan seluruh jaringanprimer dan jaringan sekunder pada +(P yang meliputi jalan arteri, jalan

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    34/41

    kolektor, jalan lokal, jalan lingkungan, dan jaringan jalan lainnya yang

    belum termuat dalam RTR(Kab Mamuju Tengah, yang terdiri atas/

    0- 3aringan jalan arteri primer dan arteri sekunder5

    1- 3aringan jalan kolektor primer dan kolektor sekunder5

    2- 3aringan jalan lokal primer dan lokal sekunder5

    4- 3aringan jalan lingkungan primer dan lingkungan sekunder5 dan

    6- 3aringan jalan lainnya

    b- Rencana Pengembangan 3aringan nergi%Kelistrikan

    Rencana pengembangan jaringan energi%kelistrikan merupakan penjabaran

    dari jaringan distribusi dan pengembangannya berdasarkan prakiraan

    kebutuhan energi%kelistrikan di +(P yang termuat dalam RDTR Kota

    Kecamatan Tobadak, yang terdiri atas/0- 3aringan subtransmisi yang ber&ungsi untuk menyalurkan daya listrik

    dari sumber daya besar pembangkit- menuju jaringan distribusi primer

    gardu induk- yang terletak di +(P5

    1- 3aringan distribusi primer jaringan '"T"T, '"TT, dan '"TT- yang

    ber&ungsi untuk menyalurkan daya listrik dari jaringan subtransmisi

    menuju jaringan distribusi sekunder5

    2- 3aringan distribusi sekunder yang ber&ungsi untuk menyalurkan atau

    menghubungkan daya listrik tegangan rendah ke konsumen, yang

    dilengkapi dengan in&rastruktur pendukung berupa gardu distribusi

    yang ber&ungsi untuk menurunkan tegangan primer 1; k$- menjadi

    tegangan sekunder 11; $ %29; $-!

    c- Rencana Pengembangan 3aringan Telekomunikasi

    Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas/

    0- rencana pengembangan in&rastruktur dasar telekomunikasi yang berupa

    penetapan lokasi pusat automatisasi sambungan telepon51- rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon kabel yang berupa

    penetapan lokasi stasiun telepon otomat, rumah kabel, dan kotak

    pembagi5

    2- rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon nirkabel yang

    berupa penetapan lokasi menara telekomunikasi termasuk menara +ase

    Transcei$er 'tation +T'-5

    4- rencana pengembangan sistem tele$isi kabel termasuk penetapan

    lokasi stasiuntransmisi5

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    35/41

    6- rencana penyediaan jaringan serat optik5 dan

    7- rencana peningkatan pelayanan jaringan telekomunikasi!

    d- Rencana Pengembangan 3aringan *ir Minum

    Rencana pengembangan jaringan air minum berupa rencana kebutuhan dan

    sistem penyediaan air minum, yang terdiri atas/

    0- sistem penyediaan air minum ilayah kota yang mencakup sistem

    jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan5

    1- bangunan pengambil air baku5

    2- pipa transmisi air baku dan instalasi produksi5

    4- pipa unit distribusi hingga persil5

    6- bangunan penunjang dan bangunan pelengkap5 dan

    7- bak penampung!

    e- Rencana Pengembangan 3aringan Drainase

    Rencana pengembangan jaringan drainase terdiri atas/

    0- sistem jaringan drainase yang ber&ungsi untuk mencegah genangan5

    dan

    1- rencana kebutuhan sistem jaringan drainase yang meliputi rencana

    jaringan primer, sekunder, tersier, dan lingkungan di +(P5

    &- Rencana Pengembangan 3aringan *ir >imbah3aringan air limbah meliputi sistem pembuangan air limbah setempat

    onsite- dan%atau terpusat osite-!

    'istem pembuangan air limbah setempat, terdiri atas/

    0- bak septik septic tank-5 dan

    1- instalasi pengolahan lumpur tinja ?P>T-!

    g- Rencana Pengembangan Prasarana >aiinya

    Penyediaan prasarana lainnya direncanakan sesuai kebutuhan

    pengembangan +(P, misalnya +(P yang berada pada kaasan raan

    bencana ajib menyediakan jalur e$akuasi bencana yang meliputi jalur

    e$akuasi dan tempat e$akuasi sementara yang terintegrasi baik untuk skala

    kabupaten%kota, kaasan, maupun lingkungan!

    3alur e$akuasi bencana dapat meman&aatkan jaringan prasarana dan sarana

    yang sudah ada!

    *. Peneta,an 'b &P ang D,rorta!kan Penangananna

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    36/41

    Penetapan 'ub +(P yang diprioritaskan penanganannya merupakan upaya

    dalam rangka operasionalisasi rencana tata ruang yang diujudkan ke dalam

    rencana penanganan 'ub +(P yang diprioritaskan!

    Penetapan 'ub +(P yang diprioritaskan penanganannya bertujuan untuk

    mengembangkan, melestarikan, melindungi, memperbaiki,

    mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan, dan%atau melaksanakan

    re$italisasi di kaasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki prioritas

    tinggi dibandingkan 'ub +(P lainnya!

    'ub +(P yang diprioritaskan penanganannya merupakan lokasi pelaksanaan

    salah satu program prioritas dari RDTR!

    5. Ketent'an Peman0aatan +'ang

    Ketentuan peman&aatan ruang dalam RDTR merupakan upaya meujudkan

    RDTR dalam bentuk program pengembangan +(P dalam jangka aktu

    perencanaan 6 lima- tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan

    sebagaimana diatur dalam pedoman ini!

    Program dalam ketentuan peman&aatan ruang meliputi/

    a- program perujudan rencana pola ruang di +(P yang meliputi/

    Perujudan Iona lindung pada +(P termasuk didalam pemenuhan

    kebutuhan RTC5 dan

    Perujudan Iona budi daya pada +(P

    b- program perujudan rencana jaringan prasarana di +(P yang meliputi/

    perujudan pusat pelayanan kegiatan di +(P5 dan

    perujudan sistem jaringan prasarana untuk +(P

    c- program perujudan penetapan 'ub +(P yang diprioritaskan

    penanganannya yang terdiri atas/

    perbaikan prasarana, sarana, dan blok%kaasan5

    pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok%kaasan5

    pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok%kaasan5 dan%atau

    pelestarian%pelindungan blok%kaasan!

    d- program perujudan ketahanan terhadap perubahan iklim, dapat sebagai

    kelompok

    program tersendiri atau menjadi bagian dari kelompok program lainnya,

    disesuaikan berdasarkan kebutuhannya!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    37/41

    G. Pen'!'nan Perat'ran ona!

    Peraturan Ionasi memuat materi ajib yang meliputi ketentuan kegiatan dan

    penggunaan lahan, ketentuan intensitas peman&aatan ruang, ketentuan tata

    bangunan, ketentuan prasarana dan sarana minimal, ketentuan pelaksanaan,

    dan materi pilihan yang terdiri atas ketentuan tambahan, ketentuan khusus,

    standar teknis, dan ketentuan pengaturan Ionasi!

    Materi ajib adalah materi yang harus dimuat dalam peraturan Ionasi!

    'edangkan materi pilihan adalah materi yang perlu dimuat sesuai dengan

    kebutuhan daerah masing.masing!

    1. Ketent'an Kegatan dan Pengg'naan La7an

    Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan adalah ketentuan yang berisikegiatan dan penggunaan lahan yang diperbolehkan, kegiatan dan

    penggunaan lahan yang bersyarat secara terbatas, kegiatan dan penggunaan

    lahan yang bersyarat tertentu, dan kegiatan dan penggunaan lahan yang

    tidak diperbolehkan pada suatu Iona!

    Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan dirumuskan berdasarkan

    ketentuan maupun standar yang terkait dengan peman&aatan ruang,

    ketentuan dalam peraturan bangunan setempat, dan ketentuan khusus bagi

    unsur bangunan atau komponen yang dikembangkan!

    Ketentuan teknis Ionasi terdiri atas/

    0- Klasi#kasi ? E peman&aatan diperbolehkan%diiIinkan

    Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasi#kasi ? memiliki

    si&at sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan! Pemerintah

    kabupaten%kota tidak dapat melakukan peninjauan atau pembahasan atau

    tindakan lain terhadap kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk

    dalam klasi#kasi ?!

    1- Klasi#kasi T E peman&aatan bersyarat secara terbatas

    Peman&aatan bersyarat secara terbatas bermakna baha kegiatan dan

    penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut/

    pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk pembatasan aktu

    beroperasinya suatu kegiatan di dalam subIona maupun pembatasan

    jangka aktu peman&aatan lahan untuk kegiatan tertentu yang

    diusulkan5

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    38/41

    pembatasan intensitas ruang, baik KD+, K>+, KDC, jarak bebas, maupun

    ketinggian bangunan! Pembatasan ini dilakukan dengan menurunkan

    nilai maksimal dan meninggikan nilai minimal dari intensitas ruang dalam

    peraturan Ionasi5

    pembatasan jumlah peman&aatan, jika peman&aatan yang diusulkan telah

    ada mampu melayani kebutuhan, dan belum memerlukan tambahan,

    maka peman&aatan tersebut tidak boleh diiIinkan atau diiIinkan terbatas

    dengan pertimbangan.pertimbangan khusus! Jontoh/ dalam sebuah Iona

    perumahan yang berdasarkan standar teknis telah cukup jumlah &asilitas

    peribadatannya, maka akti$itas rumah ibadah termasuk dalam klasi#kasi

    T!

    2- Klasi#kasi + E peman&aatan bersyarat tertentu

    Peman&aatan bersyarat tertentu bermakna baha untuk mendapatkan iIin

    atas suatu kegiatan atau penggunaan lahan diperlukan persyaratan.

    persyaratan tertentu yang dapat berupa persyaratan umum dan

    persyaratan khusus! Persyaratan dimaksud diperlukan mengingat

    peman&aatan ruang tersebut memiliki dampak yang besar bagi lingkungan

    sekitarnya!

    4- Klasi#kasi G E peman&aatan yang tidak diperbolehkan

    Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasi#kasi G memiliki

    si&at tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan dapat

    menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya!

    Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasi#kasi G tidak

    boleh diiIinkan pada Iona yang bersangkutan!

    2. Ketent'an Inten!ta! Peman0aatan +'ang

    Ketentuan intensitas peman&aatan ruang adalah ketentuan mengenai besaranpembangunan yang diperbolehkan pada suatu Iona yang meliputi/

    0- KD+ Maksimum5

    KD+ maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat pengisian

    atau peresapan air, kapasitas drainase, dan jenis penggunaan lahan!

    1- K>+ Maksimum5

    K>+ maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan harga lahan,

    ketersediaan dan tingkat pelayanan prasarana jalan-, dampak atau

    kebutuhan terhadap prasarana tambahan, serta ekonomi dan pembiayaan!

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    39/41

    2- Ketinggian +angunan Maksimum5 dan

    4- KDC Minimal!

    KDC minimal digunakan untuk meujudkan RTC dan diberlakukan secara

    umum pada suatu Iona! KDC minimal ditetapkan dengan

    mempertimbangkan tingkat pengisian atau peresapan air dan kapasitas

    drainase!

    +eberapa ketentuan lain dapat ditambahkan dalam intensitas peman&aatan

    ruang, antara lain meliputi/

    0- Koe#sien Tapak +asement KT+- Maksimum5

    KT+ maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan KDC minimal!

    1- Koe#sien (ilayah Terbangun K(T- Maksimum5

    2- Kepadatan +angunan atau "nit Maksimum5 dan

    Kepadatan bangunan atau unit maksimum ditetapkan dengan

    mempertimbangkan

    &aktor kesehatan ketersediaan air bersih, sanitasi, sampah, cahaya

    matahari, aliran

    udara, dan ruang antar bangunan-, &aktor sosial ruang terbuka pri$at,

    pri$asi, serta

    perlindungan dan jarak tempuh terhadap &asilitas lingkungan-, &aktor teknisresiko

    kebakaran dan keterbatasan lahan untuk bangunan atau rumah-, dan &aktor

    ekonomi

    biaya lahan, ketersediaan, dan ongkos penyediaan pelayanan dasar-!

    4- Kepadatan Penduduk Maksimal!

    3. Ketent'an Tata &ang'nan

    Ketentuan tata bangunan adalah ketentuan yang mengatur bentuk, besaran,peletakan, dan tampilan bangunan pada suatu Iona!

    Komponen ketentuan tata bangunan minimal terdiri atas/

    0- ='+ minimal yang ditetapkan dengan mempertimbangkan keselamatan,

    resiko kebakaran, kesehatan, kenyamanan, dan estetika5

    1- tinggi bangunan maksimum atau minimal yang ditetapkan dengan

    mempertimbangkan keselamatan, resiko kebakaran, teknologi, estetika,

    dan parasarana5

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    40/41

    2- jarak bebas antarbangunan minimal yang harus memenuhi ketentuan

    tentang jarak bebas yang ditentukan oleh jenis peruntukan dan ketinggian

    bangunan5 dan

    4- tampilan bangunan yang ditetapkan dengan mempertimbangkan arna

    bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, muka bangunan, gaya

    bangunan, keindahan bangunan, serta keserasian bangunan dengan

    lingkungan sekitarnya!

    *. Ketent'an Pra!arana dan arana Mnmal

    Ketentuan prasarana dan sarana minimal ber&ungsi sebagai kelengkapan

    dasar #sik lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan yang nyaman

    melalui penyediaan prasarana dan sarana yang sesuai agar Iona ber&ungsi

    secara optimal!

    Prasarana yang diatur dalam peraturan Ionasi dapat berupa prasarana parkir,

    aksesibilitas untuk di&abel, jalur pedestrian, jalur sepeda, bongkar muat,

    dimensi jaringan jalan, kelengkapan jalan, dan kelengkapan prasarana lainnya

    yang diperlukan!

    Ketentuan prasarana dan sarana minimal ditetapkan sesuai dengan ketentuan

    mengenai prasarana dan sarana yang diterbitkan oleh instansi yang

    berenang!

    5. Ketent'an Pelak!anaan

    Ketentuan pelaksanaan terdiri atas/

    0- ketentuan $ariansi peman&aatan ruang yang merupakan ketentuan yang

    memberikan kelonggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu

    dengan tetap mengikuti ketentuan massa ruang yang ditetapkan dalam

    peraturan Ionasi! Cal ini dimaksudkan untuk menampung dinamika

    peman&aatan ruang mikro dan sebagai dasar antara lain transfer of

    development rights (!"#dan air right developmentyang dapat diatur lebih

    lanjut dalam RT+>!

    1- ketentuan pemberian insenti& dan disinsenti& yang merupakan ketentuan

    yang memberikan insenti& bagi kegiatan peman&aatan ruang yang sejalan

    dengan rencana tata ruang dan memberikan dampak positi& bagi

    masyarakat, serta yang memberikan disinsenti& bagi kegiatan peman&aatan

    ruang yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang dan memberikandampak negati& bagi masyarakat! ?nsenti& dapat berbentuk kemudahan

  • 7/23/2019 Pendekatan Dan Metodologi RTH

    41/41

    periIinan, keringanan pajak, kompensasi, imbalan, subsidi prasarana,

    pengalihan hak membangun, dan ketentuan teknis lainnya! 'edangkan

    disinsenti& dapat berbentuk antara lain pengetatan persyaratan, pengenaan

    pajak dan retribusi yang tinggi, pengenaan denda, pembatasan penyediaan

    prasarana dan sarana, atau keajiban untuk penyediaan prasarana dan

    sarana kaasan!

    2- ketentuan untuk penggunaan lahan yang sudah ada dan tidak sesuai

    dengan peraturan Ionasi!

    Ketentuan ini berlaku untuk peman&aatan ruang yang iIinnya diterbitkan

    sebelum penetapan RDTR%peraturan Ionasi, dan dapat dibuktikan baha

    iIin tersebut diperoleh sesuai dengan prosedur yang benar!