126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

36
Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota Sawahlunto F.1. U M U M F.1. U M U M Dalam melaksanaan tugasnya, kami selaku Konsultan Perencana akan melakukan beberapa pendekatan agar dapat tercapai Maksud dan Tujuan dari Perencanaan.. Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut : Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK) Memahami literatur literatur dari aspek teknis substansial maupun kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis, pelaksanaan pembangunan seperti : a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. b. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kepmen PU No. 441/KPTS/1998) c. Persyaratan Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Umum dan Lingkungan (Kepmen PU No. 468/KPTS/1998) d. Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan (Kepmen PU No 10 /KPTS/2000) e. Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara f. SK. Menpraswil No. IK. 02.05.Mn/135 tanggal 19 Pebruari 2003. F.2. Pendekatan dan Metodologi F.2. Pendekatan dan Metodologi A. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah : 1. Pengumpulan data, yang terdiri dari : a. Studi literatur baik aspek teknis-substansial maupun kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan

Transcript of 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Page 1: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

F.1. U M U MF.1. U M U M

Dalam melaksanaan tugasnya, kami selaku Konsultan Perencana akan melakukan

beberapa pendekatan agar dapat tercapai Maksud dan Tujuan dari Perencanaan..

Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Memahami literatur literatur dari aspek teknis substansial maupun kebijakan dan

peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis,

pelaksanaan pembangunan seperti :

a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang

Bangunan Gedung.

b. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kepmen PU No.

441/KPTS/1998)

c. Persyaratan Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Umum dan

Lingkungan (Kepmen PU No. 468/KPTS/1998)

d. Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada

Bangunan Gedung dan Lingkungan (Kepmen PU No 10 /KPTS/2000)

e. Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman Teknis

Pembangunan Bangunan Gedung Negara

f. SK. Menpraswil No. IK. 02.05.Mn/135 tanggal 19 Pebruari 2003.

F.2. Pendekatan dan MetodologiF.2. Pendekatan dan Metodologi

A. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini

adalah :

1. Pengumpulan data, yang terdiri dari :

a. Studi literatur baik aspek teknis-substansial maupun kebijakan dan

peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan

Page 2: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

teknis, pelaksanaan pembangunan, dan pengawasan pembangunan

Gedung Pemerintah

b. Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk pengukuran dan

penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah.

2. Membuat analisis-analisis yang meliputi :

a. Analisis pengelolaan, yang meliputi kajian tentang :

• Peraturan-peraturan Pemerintah tentang Bangunan Perniagaan atau

Perdagangan dan lain lainnya.

• Evaluasi terhadap mekanisme yang berhubungan dengan bangunan

sekitarnya (jika ada).

b. Analisis kebijakan pemerintah, yang meliputi kajian tentang

kebijakan-kebijakan baik berskala normal maupun regional, seperti :

• Kebijakan Tata Ruang

• Kebijakan Standard Bangunan

• Kebijakan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota

• Kebijakan Inventarisasi Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan

c. Analisis potensi dan kendala yang meliputi :

• Sumber daya alam & infrastruktur

• Sumber daya manusia

• Sosial dan budaya

d. Analisis permasalahan yang meliputi kajian permasalahan secara

umum, lokal dan regional

3. Strategi Pengembangan

Dari analisis diatas di susun strategi pengembangan agar dapat dicapai

sasaran dan studi untuk pembangunan.

4. Membuat Perumusan Pedoman Pembangunan

Pedoman ini berguna untuk mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan

untuk membangun Gedung Pasar, mulai dari persyaratan, perijinan, pihak-

pihak terkait yang harus dihubungi dan lain-lain.

5. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pihak-pihak terkait baik tingkat

Propinsi dan Kotamadya, serta pihak-pihak yang berkompeten dalam proses

pembangunan Pasar Kota Sawahlunto

6. Melakukan pembahasan dengan Pemko Sawahlunto, maupun Dinas Terkait

dan bersama dengan para stakeholders khususnya Satuan kerja dan

Page 3: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Pemerintah Daerah setempat dalam rangka merumuskan Perencanaan dan

Perancangan Pasar Kota Sawah Lunto

F.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan F.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Metodologi yang akan digunakan sebagai berikut :

1. Pengumpulan data awal lokasi

Yaitu dengan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap lokasi

sehingga dapat dihasilkan pendefenisian dan identifikasi terhadap kawasan.

Penyiapan pengumpulan data ini meliputi :

a) Pemilihan instansi/kelompok masyarakat/responden lain berdasarkan

metode stakeholders analisis yaitu :

• Pemerintah Kota Sawahlunto Walikota dan perangkat Bappeda

• Instansi pemerintah dalam hal ini Dinas PU dan Kantor Pendapatan

Daerah melalui UPT Pasar, Tata Kota dan lainnya yang terkait

• Team Teknis dan Pendamping

• Ahli Bangunan Pasar

• Swasta/Asosiasi Profesi

• Kelompok Masyarakat

• LSM

Rancangan teknis pengumpulan data yang terdiri dari :

• Data primer, berdasarkan pengamatan, wawancara dan konsulting

langsung dilapangan, serta rapat koordinasi. Pengumpulan data

primer ini dilakukan konsultan setelah melakukan kajian kelayakan

teknis dan biaya, untuk memperoleh rancangan yang sesuai.

• Data sekunder, berdasarkan kajian literatur peraturan dan perundang-

undangan serta kajian dan perumusan konsep rancangan

pembangunan.

b) Perangkat pembantu pengumpulan data

Perangkat ini dipersiapkan sebelum melakukan kegiatan pengumpulan

data, yang antara lain terdiri dari :

• Surat pengantar survey dari Proyek Pembinaan Teknis Bangunan

Gedung .

Page 4: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

• Perencanaan dan penyiapan materi untuk melakukan

konsulting/wawancara.

• Rapat koordinasi, dll.

2. Analisis yang akan dilakukan konsultan, antara lain :

Analisis Stakeholder Adalah analisis untuk mengidentifikasi pelaku-pelaku

yang terlibat dalam proyek Pembangunan Gedung Pasar Kota Sawahlunto,

baik langsung maupun tidak langsung.

3. Perumusan-perumusan yang dilakukan antara lain :

• Perumusan Permasalahan ”Problem Tree”

Dengan metode ”Problem Tree” ini dapat teridentifikasi permasalahan-

permasalahan yang ada dan dapat diklarifikasi, sehingga dapat tersusun

suatu tingkatan permasalahan dan kaitannya.

Dari permasalahan ini dapat diketahui langkah-langkah skala prioritas apa

saja yang diperlukan dalam pemecahan masalahan pembangunan Pasar

dilokasi tersebut.

• Perumusan strategi penataan kawasan dan program implememtasi

Perumusan ini disusun dengan memperhatikan aspek-aspek sosial,

budaya, ekonomi dan lingkungan setempat.

F.4 Proses PerancanganF.4 Proses Perancangan

Pelaksanaan Perencanaan Proyek terlihat pada bagan terlampir (Bagan Alir), yang

menggambarkan jaringan jalur hubungan kerja dan informasi dari semua disiplin yang

terlibat.

Dalam tahap Pra Studi diperlukan studi banding untuk memperluas cakrawala

perencanaan dalam merencanakan suatu pedoman. Selanjutnya dimantapkan dalam

perumusan kebutuhan yang meliputi Program Besaran maupun Organisasi Ruang

dan sebagainya.

Tahap selanjutnya adalah memantapkan Konsep Filosofi dan Konsepsi Fisik yang

akan mendasari langkah-langkah selanjutnya. Dalam pendekatan untuk selanjutnya

dikembangkan dalam Desain Development dan Final Design.

Masalah baru yang diakibatkan akan masalah lingkungan yang akan muncul, harus

sudah diantisipasi sebelumnya, agar dapat meningkatkan pelayanan pada

Page 5: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

masyarakat sesuai dengan fungsinya dan tidak merusak lingkungan baik alamiah

maupun buatan manusia , seperti tingkat kebisingan dan polusi

.

F.5 Strategi Perencanaan F.5 Strategi Perencanaan

Strategi perencanaan yang akan dilakukan oleh konsultan adalah sebagai berikut :

1. PRA-RENCANA

Membuat gambar-gambar pra-rencana arsitektur, yang merupakan

pengembangan dari konsep gambar yang sudah dibuat terlebih dahulu dalam

tahapan pra-rancangan. Dalam tahap ini konsultan perencana akan selalu

mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan Pemberi Tugas, sehingga akan

didapat produk gambar yang terkoordinasi. Selain itu konsultan juga akan

berpedoman pada standar dan peraturan yang ada.

Gambar-gambar PRA-RENCANA ARSITEKTUR yang akan dibuat antara lain :

Site Plan, Denah, Tampak, Potongan Bangunan

2. PENGEMBANGAN RENCANA

Pada tahap ini konsultan membuat gambar-gambar pengembangan arsitektur,

sistem struktur dan sistem instalasi dan elektrikal, yang merupakan

pengembangan dari gambar-gambar pra-rencana.

Dalam tahap ini konsultan perencana akan selalu mengadakan konsultasi dan

koordinasi dengan pihak Pemberi Tugas, sehingga akan didapat produk gambar

yang selaras, terpadu dan terorganisasi. Gambar - gambar perencanaan yang

dihasilkan konsultan ini sudah berdasarkan hasil analisa, sistem dan perhitungan

yang berpedoman pada standar dan peraturan yang ada.

Gambar-gambar PENGEMBANGAN RENCANA yang akan dibuat konsultan pada

tahap ini antara lain :

a) Gambar-gambar perencanaan detail arsitektur, meliputi :

• Denah, tampak, potongan bangunan

• Rencana pola lantai, plafond

• Detail tangga, toilet, kusen

• Detail Arsitektur lainnya.

b) Gambar-gambar perencanaan detail sistem struktur, meliputi :

• Rencana pondasi dan kolom

• Rencana plat lantai, balok, kolom

Page 6: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

• Rencana ring balok, portal

• Rencana tangga

• Detail struktur lainnya

• Detail penjelasan struktur yang terkait dengan gambar

arsitektur

Arahan yang digunakan dalam perencanaan detail ini antara lain :

• Perencanaan struktur akan diperhitungkan terhadap

keamanan, daya tahan serta kemudahan memperoleh material yang

disesuaikan dengan kondisi keuangan.

• Semua perhitungan struktur akan dibuat analisanya

berdasarkan analisyang lazim digunakan.

• Konstruksi permanen dengan batas umur konstruksi

minimal 10 tahun.

• Efisiensi biaya dengan memperhitungkan sistem

konstruksi yang paling mudah, aman dan kemampuan teknis kontraktor.

• Keamanan dalam pelaksanaan

c) Gambar perencanaan detail mekanikal dan elektrikal bangunan dengan

.skala besar, meliputi :

Mekanikal :

• Jaringan Air Bersih

• Jaringan Air Kotor dan Air Hujan

• Jaringan Air Kotor

• Rencana Septic Tank

• Isometri (sesuai kebutuhan)

• Detail-detail Mekanikal

Elektrikal :

• Jaringan Instalasi Listrik

• Wiring Diagram

• Jaringan Penangkal Petir

• Detail-detail Elektrikal

3. SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis mencakup ketentuan-ketentuan lengkap tentang Arsitektur, Sipil

& Struktur dan ME yang ada dalam gambar perencanaan detail bangunan

Page 7: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Rusunawa beserta batasan-batasan yang kelak akan dikerjakan oleh kontraktor

yaitu :

• Penjelasan mengenai lingkup pekerjaan

• Peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan

• Kode dan standar yang dipergunakan

• Hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan, uji coba (testing &

comisioning) dan pengawasan.

4. BILL OF QUANTITY

Konsultan Perencanaan akan membuat daftar lengkap mengenai peralatan dan

bahan yang terdapat dalam gambar rancangan terinci yang mencakup baik

jumlah satuannya maupun nama, jenis serta ukurannya.

Daftar tersebut harus dibuat sejelas-jelasnya dengan demikian kontraktor dapat

memakai untuk mengajukan penawaran.

5. PERKIRAAN BIAYA (COST ESTIMATE)

Konsultan Perencanaan harus membuat perkiraan biaya tentang seluruh

pekerjaan Pembangunan Gedung Pasar yang mencakup dalam gambar

rancangan terinci dengan berpedoman pula pada daftar peralatan dan bahan (Bill

of Quantity).

Perkiraan biaya ini harus cukup berbobot sehingga oleh Pemberi Tugas dapat

dipakai sebagai nilai pembanding dalam mengevaluasi biaya yang diajukan oleh

Kontraktor pada waktu pelelangan.

6. BLOK PLAN & IJIN TPAK (Jika Ada )/ ADVIS PLANNING

Konsultan perencana akan membuat gambar blok plan arsitektur dan dokumen

untuk pengurusan ijin TPAK berupa gambar : Denah, tampak dan potongan serta

luasan ruangan.

F.6 Persyaratan Umum BangunanF.6 Persyaratan Umum Bangunan

Dengan hal-hal tersebut diatas maka konsultan harus memperhatikan beberapa

persyaratan umum bangunan yang disesuaikan berdasarkan fubgsi dan kompleksitas

bangunan seperti :

1. Persyaratan peruntukkan dan intensitas yang menjamin bangunan gedung

didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di

daerah yang bersangkutan.

Page 8: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

2. Persyaratan Arsitektur dan lingkungan bangunan gedung harus memenuhi

kriteria-kriteri sebagai berikut :

a. Mencerminkan fungsi sebagai bangunan Pasar / Pertokoan

b. Seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya

c. Efisien dalam penggunaan sumber daya didalam pemanfaatan dan

pemeliharaanya.

d. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang sesuai dengan

karakteristik lingkungan dari budaya daerah setempat serta kemajuan

teknologi yang berkembang pada saat ini.

3. Persyaratan struktur bangunan, anatara lain : Struktur Pondasi, Struktur Kolom,

Struktur Lantai dan Rangka Atap.

4. Persyaratan Utilitas bangunan seperti :

• Air bersih (sumber air serta jaringan dan kapasitasnya)

• Air hujan dan air buangan

• Air kotor dan sampah

• Tata udara

• Transpotasi dalam banguanan

• Penanggulangan Bahaya Kebakaran

• Jaringan listrik

• Jaringan komunikasi, dll

5. Pengenalan dan pemahaman informasi tentang tapak wilayah yang antara lain :

• Data pengukuran tapak perencanaan

• Kondisi fisik seperti luasan, batas-batas topografi

• Kondisi tanah

• Keadaan air tanah

• Koefisien lantai bangunan (KLB)

• Koefisien daerah hijau (KDH)

• Garis sempadan Bangunan (GSB)

• Bentuk kapling

• Peruntukan bangunan sekitar kapling

• Ketinggian bangunan

• Rincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan, dll

Page 9: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

• Pengenalan dan pemahaman konsep-konsep serta kaidah-kaidah

perencanaan dan perancangan serta spesifikasi yang berlaku

6. Menyusun dan merumuskan perkiraan rencana anggaran biaya

F.7 Persyaratan Teknis/Standard PerancanganF.7 Persyaratan Teknis/Standard Perancangan

Konsultan perencanaan harus mengetahui dan mengikuti segala peraturan-peraturan

pembangunan yang masih berlaku di Indonesia pada umumnya dan Peraturan

Pemerintah Daerah khususnya, baik peraturan yang sifatnya administratif maupun

teknis pembangunan.

Standar desain yang harus diikuti konsultan perencana yang diuraikan dibawah ini

merupakan penegasan pokok yang harus diikuti disamping peraturan/persyaratan

maupun standar lainnya yang tetap mengikat sesuai dengan peraturan yang berlaku

antara lain :

• Peraturan Menteri PU No.60/PRT/1992 tentang persyaratan teknis

pembangunan

• Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (KepMen PU No.441/KPTS/1998)

• Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada bangunan gedung umum dan

lingkungan (Kep Men PU No.468/KPTS/1998)

• Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada

Bangunan Gedung dan Lingkungan (KepMeneg PU No.10/KPTS/2000)

• Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Pertokoan

(KepMeneg PU No.11/KPTS/2000)

• KepMen Kimpraswil No.332/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis

Pengembangan Bangunan Gedung Negara

• Peraturan Pembebanan Indonesia 1983

• Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SKSNI) 1992

• Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan

Gedung (SNI : 03-1726-2002)

Page 10: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

• Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI : 03-

1729-2002)

Konsep Perencanaan dan PerancanganKonsep Perencanaan dan Perancangan

KONSEPKONSEP PERENCANAANPERENCANAAN

IDE PERANCANGAN & GAYAIDE PERANCANGAN & GAYA ARSITEKTURARSITEKTUR

Gaya Arsitektur : TROPIS MODERN

Tropis

(tritisan yang lebar, Sudut Kemiringan Tidak tajam sebagai upaya

memperkecil penyerapan radiasi panas dan cur5ah hujan, banyak

pembukaan, ketinggian bangunan cukup tinggi / 5 M)

Modern

(memiliki penampilan ciri-ciri arsitektur Kuno seperti Klasik dan filosofi

tradisional minangkabau dan tidak meninggalkan country style.

Fasade

Page 11: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

(menonjolkan Art deco Kolonial / Bangunan Kuno, Dinding Masif perpaduan

kontekstual dengan arsitektur modren

Sifat Bangunan : COMERSIAL

Sifat & Karakteristik

( Komersial dan Fungsional lebih menonjolkan Nilai jual yang tinggi)

Modul Bangunan

Modul Bangunan / Unit Bangunan 3

Modul Struktur 6

Rencana Material BangunanRencana Material Bangunan No Komponen Bangunan

GAGASAN AWAL FINISHING MATERIAL

1.LANTAI- Unit Pertokoan - Tangga dan selasar

- Plester + aci + keramik

2. Kaca Kaca biasa/One way glaas

3. Kusen jendela dan pintu Allmunium

4.- Daun pintu - daun Jendela

- Kaca dan Allmunium, Allmunium

5. Dinding Batako / Bata / GRC

6. Plafond Menggunakan Penutup / Gybsum

7. KM/WC

- Lantai mengunakan Keramik - Kloset Jongkok Keramik - Penutup Dinding Mengunakan Keramik (Tinggi Maksimum Pasangan Keramik 1,80 M dari Level Lantai)

8. Kuda – Kuda Beton bertulang & Rangka Smartruss

Page 12: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

9. Atap Genteng Multi Roof

10. Dapur

Penutup Meja Dapur & dinding Meja dapurMengunakan Keramik (tinggi Maksimum Pasangan Keramik 1,80 M dari Level Lantai)

11. Tangga Lantai Keramik - Reiling Kayu

Prarencana Perencanaan Ded Pasar Kota Sawahlunto

SITE PLAN PRARENCANA PERENCANAAN DED SITE PLAN PRARENCANA PERENCANAAN DED PASAR KOTA SAWAHLUNTOPASAR KOTA SAWAHLUNTO

Page 13: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

BLOK PLAN & SIRKULASI PERENCANAAN DED BLOK PLAN & SIRKULASI PERENCANAAN DED PASAR KOTA SAWAHLUNTOPASAR KOTA SAWAHLUNTO

GROUND PLAN PERENCANAAN DED GROUND PLAN PERENCANAAN DED PASAR KOTA SAWAHLUNTOPASAR KOTA SAWAHLUNTO

Lansekap :

Pohon mahoni (swethenia macrophylla)

Pohon bungur (legerstroenia speciosa)

Pohon dadap merah (erythrina Crystagali)

plamboyan (delonix regia)

Pohon Palm

Tata ruang Kawasan Tata ruang Kawasan .A Land Use

.B KDB / Koefisien Dasar Bangunan (BC / Building Coveage)

● Berdasarkan data yang didapat dari Planning Tata

kota atau rencana Induk Tata Kota Sawahlunto Ditetapkan bahwa

Bagian Wilayah kota KDB Koefisiensi dasar bangunan Kawasan

Perencanaan Teknis Pembangunan adalah 80%

● KDB Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung

Pasar Kota sawahlunto

KDB Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Pasar Kota

sawahlunto = Luas Lahan X 80% = Maksimal luas Dasar Bangunan,

1500 x 80% = 1.200 m2

.C KLB/ Koefisien Lantai Bangunan (FAR)

● KLB Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung

Pasar Kota sawahlunto =

Luas Lahan x 2 = Maksimal Luas Bangunan

1500 x 2 = 3.000 m2

Page 14: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

.D GSB / Garis Sempadan Bangunan

● GSB Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung

Pasar Kota sawahlunto = 5 Meter

.E Jumlah Luas Kebutuhan Ruang

Sarana Utama :

Perkantoran / Bank *) = 200 m2

Pertokoan -100 TOKO = 1.200 m2

Sarana Penunjang :

Food Court / Workshop = 500 m2

Areal Parkir = 312 m2

Fasilitas Umum = 220 m 2

Sirkulasi 20% x 2.430 m2 = 486 m 2

TOTAL = 2.916 m 2

DATA PERENCANAAN DANDATA PERENCANAAN DAN LOKASILOKASI

a. Lokasi

b. Batas – batas Tanah

Sebelah UtaraSebelah BaratSebelah SelatanSebelah Timur

:

::::

Terletak di Jl. Ahmad Yani Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto

PertokoanJalan Ahmad Yani / TerminalPasarJl. Kampung Teleng

KETENTUAN RENCANA

a. Fasilitas Bangunan

b. Utilitas Umum

:

:

Kantor PengelolaPertokoanPerkantoran / BankFood CourtWork shop

- Sumber utama air bersih direncanakan dari

Page 15: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Air Bersih

Penerangan

Drainase

- Mobilitas orang dan barang

INTENSITAS

a. Peruntukan

b. Luas Lahanc. KDBd. KLBe. GSBf. Tinggi Bangunang. Jumlah Blok

:

:

:

::::::

PAM- Sumur dalam sebagai Alternatif lain apabila

sumber PAM tidak memenuhi

- Sumber Penerangan dari Jaringan Listrik PLN- Genset sebagai cadangan

- Saluran pembuanga Air kotor, Bekas dan Air Hujan

- Air kotor dari kloset (WC), Urinoir dan Air Bekas dialirkan ke Sistem Pengolah Limbah (STP)

- Sirkulasi Vertikal melalui Tangga- Instalasi Pemadam Kebakaran ;- Didalam Bangunan : Hydrant, Fire Alarm- Diluar Bangunan : HP (Hydrant pilar)- Tempat Pembuangan sampah : menggunakan

bak sampah- Sumur resapan Sumur resapan adalah system

resapan buatan yang dapat menampung air hujan, baik dari permukaan tanah maupun dari air hujan yang disalurkan melalui atap bangunan, dapat berbentuk sumur, kolam dengan resapan, saluran resapan dan sejenisnya. Sumur resapoan merupakan salah satu upaya untuk melestarikan air tanah dangkal serta mengurangi debit banjir/genangan.

PERATURAN

Penyusunan Perencanaan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto± 1500 M280 %Maksimal 2 5 M2Maksimal 2 Lantai( Dalam Rencana )

Page 16: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota Sawahlunto

DIAGRAM ORANISASI RUANG

PENGELOLA

GUDANG

RUANG IKLAN

PARKIR

R. POMPAR. GENSET

OPEN SPACE

ME

GROUND TANK

PERKANTORAN / BANK

S H A F T

PLUMBING

SAMPAH

AIR BERSIH

HYDANTSTPOPEN SPACE

WORK SHOP & FOOD COURTPERTOKOAN

Page 17: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

AKSES JALAN MASUKAKSES JALAN MASUKPencapaian dari Dua sisi bangunan,Pencapaian dari Dua sisi bangunan, Baik untuk Kawasan Jl. Ahmad YaniBaik untuk Kawasan Jl. Ahmad Yani maupun Jl. Kampung Telengmaupun Jl. Kampung Teleng

PERKANTORANPERKANTORANPerkantoran Pemerintah : KANTORPerkantoran Pemerintah : KANTOR PENDATAN DAERAH dan BPDPENDATAN DAERAH dan BPD

TERMINAL KOTATERMINAL KOTATitik tangkap dan orientasi kearahTitik tangkap dan orientasi kearah terminal menjadikan lokasiterminal menjadikan lokasi perencanaan lebih mengutamkanperencanaan lebih mengutamkan fasadefasade

PONTENSIAL SITEPONTENSIAL SITELokasi yang majemuk danLokasi yang majemuk dan diharapkan sebagai panutan untukdiharapkan sebagai panutan untuk pengembangan kawasan Jl. Ahmadpengembangan kawasan Jl. Ahmad Yani nantinya dengan pencapaianYani nantinya dengan pencapaian 2 sisi lokasi perencanaan dapat2 sisi lokasi perencanaan dapat menghidupkan kawasan Jl.menghidupkan kawasan Jl. Kampong TelengKampong Teleng

Kawasan Konservasi Kawasan Konservasi Mengacu pada bangunanMengacu pada bangunan sekitarnyasekitarnya

Page 18: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Pencapaian Utama : Jl. Ahmad Yani

Pencapaian Alternatif : Jl. Kampung Teleng

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Analisa TapakAnalisa TapakA. Sirkulasi dan Pencapaian

Untuk sirkulasi dan pencapaian sebaiknya di perlukan hal-hal sebagai

berikut :

1. Sebaiknya pejalan kaki dan kendaraan tidak mengganggu kelancaran lalu

lintas di luar tapak khususnya pada area masukl ke tapak (main entrance)

2. Sirkulasi dalam tapak sebaiknya di buat langsung mengarah ke main

entrance bangunan guna memudahkan dalam titik tangkap pintu

utamanya.

3. Pencapaian dapat dibuat Dua arah dari Arah Jl. Ahmad Yani dan satunya

lagi di Jl. Kampung Teleng

B. Sirkulasi dalam Tapak

1. Sirkulasi kendaraan

• Pola sirkulasi kendaraan harus jelas agar dapat menunjang

kelancaran tapak

• Kemudahan dalam pencapaian ke tujuan

• Tidak terjadi cross dengan sirkulasi manusia

• Pola Sirkulasi yang direkomendasikan pada bentuk ruang yang ada

• Lintasan sirkulasi udara secara optimal membentuk sistim cross ventilasi dengan baik

• Lintasan udara yang tidak direkomendasikan

• Akan terjadi ketidak efektifan penghawaan dalam ruang

Page 19: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Sirkulasi KendaraanSirkulasi KendaraanSirkulasi kendaraan mengutamakan jalur pedestarian di dalam tapak, memiliki

bentuk sederhana, dan memberikan kemudahan pencapaian ke seluruh daerah

tapaK

KLIMATOLOGIKLIMATOLOGI- Vegetasi lebih

direkomendasikan

sebagai vegetasi

pengarah dan pelindung

Pengaturan vegetasi

tengah lokasi sesuai

dengan pola sirkulasi

dengan zonanya

- Vegetasi lebih

direkomendasikan

sebagai pengarah,

pelindung dan penyerap

udara panas,

pemasangan lebih rapat

Pengaruh arah lintasan matahari dan arah angin menjadikan sisi bangunan yang

terkena langsung harus diantisipasi dengan beberapa alternative antara lain :

- Pintu atau jendela bukaan dinding yang tidak terlalu lebar, tetapi

cukup untuk angina dan sinar matahari

- Pengaturan vegetasi sebagai elemen penyerap

- Bentuk/Letak bangunan yang menyudut terhadap arah lintasan

langsung

Page 20: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Pola Tata Ruang LuarPola Tata Ruang LuarPola tata ruang luar yang di inginkan adalah pola ruang yang mengarah pada

estetika, sehingga pola ruang luar yang terjadi dapat di manfaatkan untuk :

• Pengarah sirkulasi

• Sudut tangkap bangunan

• Pelindung dan peneduh

• Pendukung penampilan bangunan

Tata ruang luar memiliki peranan penting dalam menciptakan ruang kota untuk

menghidupkan interaksi sosial dan titik orientasi lingkungan masyarakat setempat .

• kriteria dalam penataan ruang luar meliputi :

• ruang terbuka sebagai ruang penerima

• Ruang terbuka sebagai pengikat beberapa kegiatan yang ada

• Ruang terbuka privacy

Unsur-unsur pembentuk ruang luar meliputi :

• Unsur bidang alas dengan sifat lunak, akan di buat berupa

taman..

• Unsur bidang alas yang sifatnya keras, untuk jalan kendaraan

dan pejalan kaki.

• Unsur pendukung ruang luar, seperti lampu taman, plaza

• Unsur bidang penghijauan, berupa pohon dengan jenis

sebagai tanaman peneduh, hiasan, dinding pembatas dan

sebagai pengarah.serta pelindung

Page 21: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

KOMPOSISI MASA DANKOMPOSISI MASA DAN ZONINGZONING

Pola Linier pada Konsep Penataan masa Bangunan, Agar mudah dikenal dan Jelas.

Pola tersebut dibuat sedinamis mungkin dikarenakan Tuntutan kondisi lahan dan

Lingkungan.

PARKIR MENYUDUT SERONG

PARKIR TEGAK LURUS

Kebutuhan dan bentukKebutuhan dan bentuk parkirparkir

Kebutuhan lahan parkir di sesuaikan dengan Persentase Toko..

Page 22: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Rencana bentuk parkir

Bentuk parkir yang di rencanakan adalah dengan melihat sirkulasi dalam dan arah

jalan masuk dan keluar. Bentuk parkir yang ingin di tetapkan adalah model parkir

tegak lurus, dan model parkir menyudut serong., karena dengan menggunakan

model ini ruang sirkulasi parkir lebih mudah dan efisien.

Lahan parkir yang di sediakan di atur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu

ketenangan dan kenyamanan penghuni.

PROPOSAL KONSEP

PERENCANAAN

Konsep desain ini meliputi tinjauan perencanaan struktur tahan gempa, denah

konfirgurasi bangunan, data material, pembebanan, struktur atas dan bawah,sistem

pelaksanaan dan pelaksanaan dan dasar dasar perhitungan.

KRITERIA DASARKRITERIA DASAR PERANCANGAN PERANCANGAN

Beberapa kiteria yang perlu diperhatikan untuk perancangan struktur antara lain :

1. MATERIAL STRUKTUR

Setiap material struktur mempunyai karakteristik tersendiri, sehinnga suatu jenis

bahan bangunan tidak dapat dipergunakan pada semua jenis bangunan.

2. KONFIGURASI BANGUNAN

Meliputi dua macam Konfigurasi bangunan :

Konfigurasi denah bangunan diusahakan mempunyai bentuk yang kompak serta

simetris agar mempunyai kekakuan yang sama terhadap pengaruh torsi. Pada

struktur pada bagian – bagian yang menonjol dan tidak simetris peslu adanya dilatasi

gempa (seismic joint) untuk memisahkan bagian struktur yang menonjol dengan

Page 23: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

struktur utamanya. Dilatasi tersebut harus mempunyai jarak yang cukup agar bagian

– bagian struktur yang dipisahkan tidak saling berbenturan saat terjadinya gempa.

Konfigurasi vertikal struktur, perlui dihindari adanya perubahan bentuk yang tidak

menerus, jika konfigurasi dalam arah vertikal tidak menerus, suatu gerak/getaran

yang besar akan terjadi pada tempat – tempat tertentu pada struktur. Dalam hal ini

diperlukan analisis dinamik.

3. KEKAKUAN DAN KEKUATAN

Perlu dihindari adanya perubahan kekakuan dan kekuatan yang drastic.

4. SISTEM RANGKA STRUKTUR

Terdapat dua Macam Siitem, yakni :

Rangka penahanan Momen, rangka ini banyak digunakan, berupa

kontruksi beton bertulang yang terdiri dari elemen – elemen balok dan kolom

Rangka dengan diagfragma Vertikal, dipergunakan jika kekuatan dan

kekakuan dar suatu rangka struktural tidak mencukupi untuk mendukung

beban – beban yang bekerja. Untuk itu perlu dipasang dinding dinding geser

(Shear Wall) yang dapat berfungsi sebagai core Walls

5. MODEL KERUNTUHAN STRUKTUR

Perencanaan struktur didaerah gempa menggunakan desain kapasitas terlebih

dahulu harus ditentukan elemen – elemen Kritisnya, sedemikian rupa sehingga

mekanisme keruntuhannya dapat memancarkan energi sebesar – besarnya.

Mekanisme tersebut diusahakan agar sendi – sendi plastis tebentuk pada balok

terlebih dahulu dan bukanyapada kolom.hal tersebut dengan pertimbangan

bahwa bahaya ketidak stabilan efek perpindahan jauh lebih kecil dibanding

mekanisme Plastis pada kolom pada kolom dan juga kolom lebih sulit diperbaiki

dari pada balok sehingga harus dilindungi dengan tingkat keamanan yang lebih

tinggi. Sehingga konsep sebaiknya diteapkan adalah kolom lebih kuat dari pada

balok (Stong Column Weak Bean)

6. KONSEP PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR

Pemilihan sistem struktur bawah (Sub Structure) dan struktur atas (Upper

Structure) mempunyai hubungan yang erat dengan sistem fungsional gedung.

Desain struktural akan mempengaruhi desain gedung secara keseluruhan.

Dalam proses Desain struktur perlu kiranya dicari kedekatan antara

strukturdengan masalah – masalah seperti Arsitektural, efesiensi, serviceability,

kemudahan pelaksanaan dan juga biaya yang diperlukan.

A. STRUTUR BAWAH (SUB STRCTURE)

Page 24: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Pemilihan jenis struktur bawah (Sub Structure) yakni pondasi harus

mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

• Keadaan tanah pondasi meliputi jenis tanah, daya dukung tanah

kedalam lapisan tanah keras dan sebagainya.

• Batasan – Batasan akibat strutur diatasnya. Meliputi kondisi beban

(besar beban, arah beban dan penyebaran beban) dan sifat dinamis

bangunan diatasnya (statis tertentu, tak tentu dan kekakuannya, dan

lain – lain.

• Batasan – Batasan keadaan lingkungan disekitarnya. Meliputi kondisi

lokasi proyek, yaitu pondasi tidak boleh mengganggu ataupun

membahayakan bangunan dan lingkungan yang telah ada sebelumnya.

• Biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan pemilihan pondasi juga

memperhitungkan besar biaya yang telah direncanakan untuk pondasi

serta batas waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan.

PONDASI TIANG PANCANG

Pondasi Tiang Pancang biasanya merupakan tiang beton pracetak.

Bentuk dari pondasi dapat berbentuk lingkaran bujur sangkar, segi enam

beraturan atau segi delapan beraturan. Dari cara pemancangannya,

pondasi tiang dapat dikelompokan dalam dua cara :

a. Tiang yang pemancangnya dengan cara mendesak tanah:

tiang pancang, Sheet Pile

b. Tiang yang penempatanya dengan cara disediakan ruang

sebelumnya didalam tanah, kemudian baru dipasang bored pile.

Untuk menentukan daya dukung satu pile ada 3 macam cara, yaitu :

a. Mengunakan soil propeties

b. Menggunakan hasil sondir

c.Menggunakan rumus dynamicpile driving

PONDASI TAPAK SETEMPAT/MENERUS

Pondasi Tapak Setempat/Menerus biasanya digunakan sesuai untuk

lapisan tanah keras yang tidak terlalu dalam, pada pemakaian pondasi

setempat ini masih tetap diperlukan adanya pondasi menerus yang

berfungsi, untuk tumpuan mencor balok sloof. pemilihan jenis pondasi dan

perencanaannya akan dilakukan berdasarkan laporan hasil Penyelidikan

tanah, sebagai alternatif penggunaan jenis pondasi yang akan digunakan

adalah :

Page 25: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

1. Pondasi Tiang Pancang

2. Pondasi Tapak Setempat/Menerus

B. STUKTUR ATAS (UPPER STRUCTURE)

Faktor – Faktor yang dapat menentukan dalam pemilihan sistem struktur atas

adalah sebagai berikut :

Aspek arsitektur

Berkait dengan denah dan bentuk struktur yang dipilih, ditinjau dari segi

arsitektural.

Aspek fungsional

Berkait dgn pengunaan ruang. Biasanya hal tersebut akan mempengaruhi

pengunaan benteng elemen struktur yang digunakan.

Aspek kekuatan dan stabilitas struktur

Berkait dengan kemampuan struktur dalam menerima beban yang

bekerja,baik beban vertikal, maupun beban lateral yang disebabkan oleh

gempa serta kestabilan struktur dalam kedua arah tersebut.

Aspek ekonomi dan kemudahan pelaksanaan

Pada suatu gedung dapat digunakan lebih dari satu sistem struktur. Oleh

sebab itu faktor ekonomi dan kemudahan pelaksanaan pengerjaan

merupakan faktor yang mempengaruhi sitem struktur yang dipilih

Faktor kemampuaan struktur dalam mengakomodasi sistem pelayanan

gedung Pemilihan sistem struktur harus mempertimbangkan kemampuan

struktur dalam mengakomodasi sistem pelayanan yang ada, yaitu

menyangkut pekerjaan elektirikal dan mekanikal.

Terdapat beberapa jenis struktur atas, antara lain :

Struktur Baja (STEEL STRUCTURE)

Page 26: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Struktur Baja sangat tepat digunakan pada bangunan bertingkat tinggi,

karena material baja mempunyai kekuatan serta daktilitas yang tinggi apabila

dibandingkan dengan material struktur lainnya. Di beberapa negara, struktur

baja tidak banyak dipergunakanuntuk struktur bangunan tingkat rendah dan

menengah, karena di tinjau dari segi biaya, pengunaan material baja untuk

bangunan ini dipandan tidak ekonomis.

Struktur Komposit (COMPOSITE STRUCTURE)

Struktur komposit merupakan Struktur gabungan yang terdiri dari dua jenis

material atau lebih. Pada umumnya Struktur komposit yang sering digunakan

adalah kombinasi antara baja struktural dengan beton bertulang. Srtuktur

komposit banyak digunakan untuk bangunan menengah sampai tinggi.

Struktur Kayu (WOODEN STRUCTURE)

Struktur Kayu merupakan sistem dengan ketahanan yang cukup baik

terhadap pengaruh gempa, dan mempunyai harga yang ekonomis,

kelemahan dari struktur kayu ini adalah tidak tahan terhadap kebakaran dan

struktur kayu ini digunakan pada struktur bangunan tingkat rendah.

Struktur beton bertulang Cor ditempat (CAST IN SITU REINFORSE CONCRETE

STRUCTURE)

Struktur beton ini banyak digunakan untuk struktur bangunan tingkat

menengah sampai tinggi.struktur ini banyak digunakan apabila dibanding

dengan yang lain karena Struktur beton lebih monolith apabila dibandingkan

dengan struktur baja maupun komposit. Dalam perencanaan beton bertulang

tahan gempa kiranya perlu diperhatikan adanya detail tulangan yang baik dan

benar.

Pemilihan struktur bangunan atas (Upper Structure) ditentukan oleh bahan

struktur utama bangunan/bahan Konstruksi. Bahan konstruksi utama yang

direncanakan pada Perencanaan Teknis Pembangunan gedung Pasar

adalah Konstruksi beton.

STRUKTUR RANGKA ATAP

Struktur Kayu

Struktur Kayu merupakan sistem dengan ketahanan yang cukup baik

terhadap pengaruh gempa, dan mempunyai harga yang ekonomis,

Page 27: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

kelemahan dari struktur kayu ini adalah tidak tahan terhadap kebakaran dan

struktur kayu ini digunakan pada struktur bangunan tingkat rendah

Struktur beton bertulang Cor ditempat

Struktur beton ini banyak digunakan untuk struktur bangunan tingkat

menengah sampai tinggi.struktur ini banyak digunakan apabila dibanding

dengan yang lain karena Struktur beton lebih monolith apabila dibandingkan

dengan struktur baja maupun komposit. Dalam perencanaan beton bertulang

tahan gempa kiranya perlu diperhatikan adanya detail tulangan yang baik dan

benar.

Struktur Alumunium

Struktur Alumunium merupakan sistem dengan ketahanan kelembaban yang

cukup baik, kerugian dari struktur Alumunium ini adalah kurang mampu

mendukung beban yang besar.

Pemilihan struktur rangka atap yang direncanakan pada Perencanaan Teknis

Pembangunan gedung Balai Besar Pengembangan Latihan Ketransmigrasian

adalah dari beton dengan pertimbangan sistem dengan ketahanan yang

cukup baik terhadap pengaruh gempa. dan untuk pelaksanaan konsruksi

lebih ceapat.

SISTEM PELAKSANAAN STRUKTUR

Sistem Pelaksanaan Konvensional

Sistem pelaksanaan Konvensional ini sesuai untuk bangunan dengan bentuk

tidak typikal dan dalam jumlah lantai sedikit, kelemahan dari pelaksanaan

Konvensional ini adalah pelaksanaan pembangunannya relatif llebih lama.

Sistem Pelaksanaan Precast/prefab

Page 28: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Sistem pelaksanaan Precast/prefab ini sesuai untuk bangunan dengan

bentuk typikal dan dalam jumlah lantai banyak, pelaksanaan

pembangunannya lebih cepat.

Untuk mencapai efisien sistem struktur baik dari segi biaya dan waktu, maka

pelaksanaan sistem konstruksi pada Perencanaan Teknis Pembangunan

Gedung Pasar Kota sawahlunto digunakan sistem pricast/prefab yang

dikombinasikan dengan sistem konvensional.

ANALISIS STRUKTUR

Analisis struktur bangunan Gedung Pasar mengunakan Program /Software

bantu SAP 2000 untuk mengetahui gaya – gaya dalam yang bekerja pada

elemen struktur (balok – kolom – pelat lantai – tangga - pondasi – atap) yang

kemudian digunakan sebagai input dasar pendimensian struktur. Dari hasil

analisis ini dapat diketahui bagaimana prilaku struktur setelah mendapat gaya –

gaya luar yang bekerja pada bangunan.

Analisis dilakukan dengan permodelan struktur secara 3 dimensi, agar dapat

mendekati bentuk struktur yang ada.

Kombinasi pembebanan yang digunakan dalam pendekatan analisa ini adalah :

kombinasi pembebanan tetap

pada kombinasi pembebanan tetap ini, beban yang harus diperhitungkan

bekerja pada struktur adalah :

U = 1,2D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)

kombinasi pembebanan sementara

pada kombinasi pembebanan sementara ini, beban yang harus

diperhitungkan bekerja pada struktur adalah :

U = 1,2D + 0,5. L + 1,1. Ex + 1,1.0 ,3. Ey

U = 1,2D + 05. L + 1,1.0 .3. Ex + 1,1. Ey

D = Beben mati

L = Beban hidup

W = Beban angin

E = Beban gempa

BAHAN KONSTRUKSI DATA DATA MATERIAL

Page 29: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Adapun spesifikasi bahan bahan / material yang digunakan dalam perencana

struktur gedung ini adalah sebagai berikut :

.1 Beton Struktural

- Semua adukan beton diperoleh dengan menggunakan mix design sesuai

dengan Peraturan Beton Indonesia 1971.

- Kekuatan karakteristikk beton adalah K300 untuk itu diharuskan memakai

PC yang dapat menghasilkan mutu beton sesuai diatas.

- Tegangan rencana analisis kekuatan batas penampang, baik untuk

beban sementara, harus sesuai dengan dengan Peraturan Beton

Indonesia 1971.

- Parameter rangka dan susut harus diperhitungkan menurut Peraturan

Beton Indonesia 1971.

.2 Baja Tulangan

- Semua baja tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum

dalam peraturan Beton Indonesia 1971 dan SII No. 0136-84.

PEMBEBANAN

Kesalahan dalam menganalisis bahan merupakan salah satu penyebab utama

kegagalan struktur. Mengigat hal tersebut. Maka sebelum melakukan analisis

dan desain struktur, perlu adanya gambar yang jelas melngenai prilaku dan

besar beban yang akan bekerja pada struktur beserta karakteristiknya.

Beban – beban yang bekerja pada struktur bangunan gedung, dapat berupa

kombinasi dari beberapa kasus kasus pembebanan (LOAD CASE) yang terjadi

secara bersamaan. Untuk memastikan bahwa suatu struktur bangunan gedung

dapat bertahan selama umur rencananya (50 Tahun), maka pada proses dari

perancangan struktur. Kombinasi pembebanan yang ditinjau pada perencana

struktur menurut tata cara perencanaan struktur beton bertulang untuk

bangunan gedung, standar SNI – 2002.

Berdasarkan peraturan pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIG th. 1983):

Berat jenis beberapa Material kontruksi :

Baja = 7850 Kg/m³

Beton = 2200 Kg/m³

Batu belah = 1500 Kg/m³

Beton bertulang = (2400 – 2500) Kg/m³

Page 30: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Kayu = 1000 Kg/m³

Pasir kering = 1600 Kg/m³

Pasir basah = 1800 Kg/m³

Pasir kerikil = 1850 Kg/m³

Tanah = (1700- 2000) Kg/m³

Berat beberapa komponen bangunan :

Atap genting, usuk dan reng = 50 Kg²

Plafon dan pengantung = 20 Kg²

Atap seng gelomban = 10 Kg²

Adukan/ Spesi = 21 Kg²

Penutup lantai/ubin persenti tebal = 24 Kg²

Pasangan batu bata setengah lantai = 250 Kg²

Pasangan batako barlubang = 200 Kg²

Aspal per cm tebal = 15 Kg²

Besar dan macam bahan yang bekerja pada struktur sangat tergantung dari

jenis struktur

Dasar acuan bagi perhitungan struktur adalah :

JENIS BEBAN

Beban Mati (Dead Load) : DL

Adalah beban yang bekerja karena gravitasi yang bekerja tetap pada

posisinya secara terus menerus dengan arah kebumi tempat struktur

didirikan. Yang termasuk beban Mati adalah berat struktur sendiri dan

juga semua benda yang tetap posisinya selama struktur berdiri

Beban beban (Live Load) : L

Adalah beban yang bekerja akibatAkibat penghuniaan/Pengunaan

suatu gedung dan barang barang yang dapat berpindah, Mesin dan

peralatan lain yang dapat digantikan selama umur gedung

Beban Gempa beban (Eart Quake Load) :EL

Adalah beban akibat gempa yang digambarkan sebagai gaya horizontal

yang besarnya dipengaruhi oleh beban hidup beban mati yang telah

Page 31: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

direduksi, Koefesien Gempa, Waktu getar, foktor keutamaan struktur

dan faktor jenis struktur

Beban Angin (Wind Load) :WL

Beban angin diatur dalam peraturan Pembebanan Indonesia untuk

gedung 1983 pasal 4.4.2 pada gedung tertutup dengan tinggi > 16

Meter dapat diberikan kebebanan atas pengaruh Angin

FAKTOR BEBAN

Berdasarkan SKSNI T – 15 1991 – 03 dikatakan bahwa beban yang

bekerja pada struktur harus dikalikan faktor beban :

Beban hidup : 1,6

Beban Mati : 1,2

Beban gempa : 1,05

Kombinasi pembebanan yang harus ditinjau

Kombinasi beban tetap : 1,2 (DL) + 1,6, (LL)

Kombinasi beban sementara : 1,05,(DL+LLr +EL) dimana

; LLr = LL3

PERENCANAAN GEDUNG TAHAN GEMPA

Pada saat bangunan bergerak karna pengaruh gempa, maka akan timbul gaya

gaya pada struktur bangunan gedung karena adanya kecendrungan dari masa

bangunan untuk mempertahankan dirinya dari gerakan. Gaya gaya yang timbul

ini disebut gaya inersia. Besar gaya Inersia. Besar gaya Inersia (gaya gempa)

yang bekerja pada struktur bangunan, tergantung pada beberapa faktor. Selain

masa bangunan yang merupakan faktor yang paling utama yang paling

mempengaruhi besar gempa adalah kekakuan dari struktur, dan tentu saja

besarnya getaran atau percepatan gempa itu sendiri.

Beban Gempa Rencana

Berdasarkan Tata cara Perencanaan Ketahan gempa untuk bangunan

Gedung. SNI – 1726 – mn2003, besarnya beban gempa Rencana (V) yang

Page 32: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

terjadi ditingkat dasar dari bangunan gedung. Dapat dihitung dari

persamaan :

C.IV = W t

R

Dimana c adalah nilai Faktor Respons Gempa yang didapat dari Spektrum

Respons Gempa Rencana menurut gambar 2 untuk priode getardari struktur

yang dihitung dari analisis stastikatau dinamik . Wt adalah berat total struktur

yang ditetap sebagai jumlah dari beban – beban berikut ini :

Beban Mati dari struktur bangunan gedung

Bila digunakan dinding partisi pada perencanaan lantai, maka harus

diperhitungkan tambahan beban sebesar 0,5 Kpa

Pada gudang gudang dan tempat – tempat barang, maka sekurang -

kurangnya 25%dari beban hidup rencana harus diperhitungkan

Beban tetap total dari seluruh peralatan dalam struktur bangunan gedung

R adalah faktor Reduksi Gempa, yang besarnya ditetapkan : 2,2 ≤ R = µ .

F1 ≤ Rm, dimana F1 adalah faktor tahanan lebih beban dan bahan yang

terkandung didalam struktur bangunan gedung, yang nilainya ditetapkan

sebesar F1 = 1,6 µ adalah nilai faktor daktilitas struktur bangunan gedung

Jika RR = 2,2, maka struktur bangunan gedung akan berprilaku elastis

pada saat terjadinya Gempa

Harga µ dapat dipilih menurut kebutuhan, tetapi tidak boleh diambil lebih

besar dari nilai faktor daktilitas maksimum µm. Harga µm dan Rm untuk

berbagai jenis System strutur, dapat dilihat pada tabel 2 standar perencana

Tata cara perencana Ketahanan gempa untuk bangunan gedung, SNI –

1726 – 2003.

I adalah faktor keutamaan struktur yang besarnya tergantung dari tingkat

kepentingan gedung pasca gempa. Faktor keutamaan struktur untuk

berbagai kategori gedung atau bangunan dapat dilihat pada tabel dibawah.

Faktor Keutamaan struktur (1) untuk berbagai kategori gedung atau bangunan

Kategori Gedung atau bangunan

Faktor Keutamaan

(1)

Gedung Umum seperti untuk penghunian,

Perniagaan, dan perkantoran

1

Monumen dan bangunan monumental 1Gedung penting pasca Gempa seperti rumah

Page 33: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

sakit, Instalasi air bersih, Pembangkit tenaga

Listrik, pusat penyelamatan dan keadaan

darurat, fasilitasradio dan televisi

1,5

Gedung untuk penyimpanan bahan berbahaya

seperti gas, Produk minyak bumi, Asam, Bahan

beracun

1,5

Cerobong, Tangki diatas Menara 1,25

Jenis Tanah Dasar

Nilai Faktor Respon Gempa C yang didapat dari spektrum Respon Gempa

Rencana, Selain tergantung dari priode atau waktu getar struktur ( T), Juga

dipengaruhi oleh jenis lapisan tanah didasar bangunan. Jenis tanah yang

ditetapkan sebagai tanah keras. Tanah keras. Tanah sedang, dan tanah

lunak, jika lapisan setebal maksimum 30 meter yang paling atas, dipenuhi

sebgai berikut :

Jenis tanah dasar

Nilai Test Penetrasi

Standar

Rata rata N

Nilai kuat Geser

Rata rata S (kPa)

Tanah Keras N ≤ 50 Sa ≤ 100Tanah sedang 15 ≤ N <50 50 ≤ Sa < 100

Tanah lunak N < 15 Sa < N

Spektrum Respons

C

0,85 0,64(Tanah Lunak)

T

0,70 0,42(Tanah sedang)

T

A 0,03 (Tanah

Keras)

T

Page 34: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

0,34

0,28

0,24

T

0 0,2 0,5 0,6 0,75 2,0

Metode Analisis Struktur terhadap beban Gempa metode yang dipergukan untuk

memperhitungkan pengaruh beban gempa terhadap struktur adalah sebagai

berikut :

Metode analisis Statik

Metode ini prinsipnya adalah mengantikan gaya gaya horizontal yang bekerja

pada stuktur akibat pegerakan tanah dengan gaya gaya statis yang ekivalen,

dengan tujuan penyederhanaan dan kemudahan dalam perhitungan. Metode

yang sering disebut sebagai metode gaya laterial ekivalen ini di asumsikan

bahwa gaya horizontal akibat gempa yang bekerja pada suatu elemen struktur

besarnya ditentukan berdasarkan hasil perkalian antara suatu suatu konstanta

berat / masa dari elemen struktur tersebut.

Metode analisis dinamika

Analisis dinamis untuk perancangan struktur tahan gempa dilakukan jika

diperlukan evaluasi yang akurat dari gaya gaya gempa pada struktur, serta untuk

mengetahui prilaku dari struktur akibat pengaruh gempa. Pada stuktur bangunan

tingkat tinggi atau struktur dengan bentuk atau konfigurasi yang tidak teratur.

Analisis dinamis dapat dilakukan dengan cara elastis maupun inelastis.pada cara

elastis dapat dibedakan menjadi :

o Analisis ragam riwayat waktu (TIME HISTORI MODAL ANALYSIS) pada

cara ini diperlukan rekaman percepatan gempa.

o Analisis Ragam spektrum Respons (RESPONSE SPEKTRUM MODAL

ANALISIS) pada cara ini respons maksimum dari tiap ragam getar yang

terjadi didapat dari spektrum Respons Rencana (DESIGN SPEKTRA)

KONDISI INKFRASTRUKTUR DI LOKASI

KONDISI JARINGAN DRAINASE

Saat ini kawasan perencana merupakan kebun yang berfungsi sebagai

penampung sementara (polder).

Page 35: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Di sebelah Timur kawasan perencana berjarak ± 20 m terdapat Sungai

Sebagai saluran utama penampung air hujan

Disisi Selatan Kawasan terdapat saluran sekunder lebar 3m sebagai

tampungan saluran tersier pada pemukiman di sekitar kawasan perencanaan

KONDISI JARINGAN JALAN

Jalan utama disekitar kawasan perencana adalah Jl. Ahmad Yani

Disisi timur kawasan Jalan Kampung Teleng

KONDISI JARINGAN AIR BERSIH

Jaringan pipa PDAM sudah masuk disekitar kawasan perencana dan dan

kebutuhan air bersih untuk permukiman di sekitarnya sudah mengunakan

jaringan pipa PDAM.

Jalur pipa PDAM melewati sisi jalan Penganten Ali 500m dari Lokasi

perencana.

Jalur pipa sekunder berjarak ± 200m dari lokasi perencana.

Kondisi pengelola sampah

Masalah persampahan disekitar kawasan Perencanaan sudah dikelola

dengan baik dan di koordinasi oleh DKK Sawahlunto

Sistem pengeloaan persampahan yang dilakukan adalah melalui pewadahan

pada masing masing Blok kemudian dikumpulkan dengan gerobak sampah

menuju TPS atau Kontainer terdekat kemudian diangkat ke TPA Mengunakan

Truk Sampah atau Arm Roll Truck

Kondisi Jaringan Listrik

Jaringan Listrik sudah masuk disekitar Kawasan perencana dan kebutuhan

permukiman di sekitarnya sudah mengunakan Listrik PLN

Jalur jaringan Listrik melewati jalan disekitar kawasan perencanaan

Kondisi Jaringan telepon

Jaringan telepon sudah Masuk di sekitar Kawasan perencanaan dan

Masyarakat di sekitar sudah mengunakan Fasilitas telepon melalui SST dari

PT. Telkom

Jalur Jaringan Kabel telepon melewati jalan sekitar kawasan perencanaan

Kondisi Jaringan udara

Jaringan udara memanfaatkan pengudaraan secara alamiah yang di

kombinasikan dengan AC sesuai dengan kebutuhan

Kondisi Jaringan penangkal petir

Page 36: 126339621 f Pendekatan Dan Metodologi

Usulan Teknis Perencanaan DED Pasar Pada Eks Bangunan Kantor Pos Kota

Sawahlunto

Jaringan Sistim penagkal petir yang di gunakan adalah sistim konvensional

karena sistim ini lebih aman serta relatif mudah berfungsi, di samping tidak

menimbulkan radiasi. Yakni dengan cara menggunakan batang-batang logam

penangkal petir di atap bangunan yang di hubungkan ke tanah dengan kabel-

kabel penghantar listrik

=======0000000======