E- Uraian Pendekatan Metodologi

download E- Uraian Pendekatan Metodologi

of 21

Transcript of E- Uraian Pendekatan Metodologi

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    1/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 1

    E

    U

     R R  A AII A ANN P

     EENNDDEEK K  A ATT A ANN 

    M

     EETTOODDOOLLOOGGII D

     A ANN 

    P

     R R OOGGR R  A AMM K

     EER R JJ A A 

    PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

    Sejalan dengan semakin maju dan pesatnya perkembangan perekonomian, maka

    secara otomatis Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di

    Indonesia pada tahun 2014 ini meningkat pesat, Pengembangan permukiman ini

    meliputi pengembangan prasarana dan sarana dasar perkotaan, pengembangan

    permukiman yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah,

    proses penyelenggaraan lahan, pengembangan ekonomi kota, serta penciptaan

    sosial budaya di perkotaan harus segera dikembangkan  agar pengembangannya

    dapat sesuai dengan kondisi masyarakat dan alam lingkungannya. Aspek sosial

    budaya ini dapat meliputi desain, pola, dan struktur, serta bahan material yang

    digunakan. Penanganan kerusakan dan pembangunan baru ini dilakukan melalui

    program Kegiatan  ini agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di

    kawasan permukiman tersebut.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    2/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 2

    Agar hasil dari kontruksi fisik di kawasan permukiman sesuai dengan standar

    mutu yang ada, maka diperlukan pengawasan yang professional terhadap

    penanganan pekerjaan

    .Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, diperlukan adanya

    kegiatan pengawasan kualitas dan kuantitas pelaksanaan fisik, serta survey dan

    kajian tentang karakteristik jalan dan jembatan. Survey dilakukan untuk

    mendapatkan data mengenai karakteristik jalan dan jembatan yang akan

    ditangani. Hasil survey ini akan digunakan untuk menyusun rencana dan

    menyiapkan program ini secara maksimal. Jasa pelayanan yang diberikan

    Konsultan berupa jaminan kepada Pemberi Tugas akan tercapainya pelaksanaan

    proyek sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum di dalam

    dokumen kontrak. Kesesuaian ini melingkupi kualitas fisik berdasarkan

    spesifikasi, perkembangan kemajuan proyek sesuai waktu, ketepatan dan

    keakuratan, serta perkembangan penggunaan dana.

    E.3.1. PENDEKATAN TEKNIS

    Masalah teknis yang selanjutnya akan mendapatkan perhatian khusus

    diantaranya:

      Grade/kemiringan dari alinyemen vertikal existing yang memerlukan

    penyesuaian.

      Kondisi eksisting tanah dasar yang akan ditangani mempunyai daya

    dukung tanah dasar yang kurang baik.

      Manajemen pada saat pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan

    waktu pelaksanaan konstruksi (siang/malam) dan lamanya pelaksanaan

    konstruksi.

      Jari-jari lengkung horizontal dan super elevasinya.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    3/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 3

      Kualitas material pembangunan yang akan digunakan.

    Berikut ini merupakan pendekatan-pendekatan yang akan diterapkan oleh

    Konsultan untuk mencegah timbulnya dampak negatif sekecil apapun antara

    Konsultan dan Kontraktor yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan kontruksi

    di lapangan:

    a.  Pengendalian mutu

    b.  Pengendalian waktu

    c. 

    Pengendalian keselamatan kerja

    d.  Pengendalian biaya

    e.  Pengaturan lalu lintas (traffic management)  

    f.  Pelaporan

    g.  Hubungan dengan pihak terkait.

    Detail dari pendekatan yang dilakukan konsultan untuk pelaksanaan

    pekerjaan adalah sebagai berikut :

    a.  Pengendalian Mutu (Pola 3-2-5)

    Konsultan akan selalu mengawasi mutu pekerjaan yang dikerjakan oleh

    Kontraktor sehingga seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan

    spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.Untuk itu Konsultan

    akan menerapkan pola pengendalian mutu sebagaimana dikenal di lingkungan cipta

    karya dengan istilah “Pola 3-2-5”, yang artinya bertahap 3 (tiga), berlingkup 2

    (dua) dan berstruktur 5 (lima). Pola tersebut dapat diuraikan lebih jauh sebagai

    berikut :

     

    Tahapan Pengujian :

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    4/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 4

    1.  Pengujian bahan baku

    2.  Pengujian bahan olahan

    3.  Pengujian bahan jadi

      Lingkup Pengujian :

    1.  Dimensi

    2.  Kualitas

      Struktur Pengujian :

    1.  Jenis Pemeriksaan

    2.  Metode Pemeriksaan

    3.  Frekwensi Pemeriksaan

    4.  Spesifikasi

    5.  Toleransi Hasil Pekerjaan

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    5/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 5

    Shop Drawing InspectionGuide

    Revisi Desain

    Desain SpesifikasiTeknis

    Request of Work

    Metode Konstruksi

    Pelaksanaan Konstruksi

    Evaluasi Pelaksanaan

    Konstruksi

    Data Test Survey HasilPelaksanaan

    Inspection Sheet

    Attachment

       P  e   l  a   k  s  a  n  a  a  n

       P  a  s  c  a

       P  e   l  a   k  s  a  n  a  a  n

       P  r  a

       P  e   l  a   k  s  a  n  a  a  n

    Gambar E.1

    Prosedur pengendalian mutu seperti terlihat pada Gambar E.1. 

    BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    6/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 6

    b. 

    Pengendalian Waktu

    Konsultan akan terus mengendalikan jadwal waktu program kerja

    Kontraktor agar sebisa mungkin dapat diselesaikan sesuai dengan periode

    kontrak atau dengan keterlambatan sekecil mungkin. Pengendalian waktu ini akan

    di tempuh dengan langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai

    penjabaran Dokumen Kontrak.Prosedur pengendalian waktu yang diusulkan

    Konsultan seperti terlihat pada Gambar E.2.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    7/53

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    8/53

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    9/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 9

    GAMBAR E.3

    BAGAN ALIR PENGENDALIAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

    DESIGN

    SHOP DRAWINGINSPECTION

    REQUEST OF WORKMETODE KONSTRUKSI

    PEMERIKSAANPERSIAPAN

    PELAKSANAAN

    EVALUASIWAKTUPELAKSANAAN

    PENGAMANAN PASCAPELAKSANAAN

    BAHAYA STOP

    TIDAK OK

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    10/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 10

    d. 

    Pengendalian Biaya

    Pengendalian Biaya akan dilakukan dengan cara mengarahkan dan

    bekerjasama dengan Kontraktor agar menggunakan tenaga kerja dan

    peralatannya semaksimal mungkin sehingga didapatkan hasil yang optimal dan

    tepat waktu dengan biaya konstruksi seminim mungkin atau tidak melebihi dari

    perkiraan biaya yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Prosedur pengendalian

    biaya yang diusulkan dijabarkan pada Gambar E.4

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    11/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 11

    FIELD ENGINEERING

    REVIEW AND VALUE

    METODE:

    -Kuantitas

    -Konstruksi

    ANALISA SUMBER DAYA

    BIAYA

    GAMBAR KERJA

    PELAKSANA KONSTRUKSI

    EVALUASI PELAKSANAAN

    KONTRAK ASLI

    MONTHLY CERTIFICATE

    LAMPIRAN INSPECTIONSHEET

    EVALUASI BIAYA

    SITE INSTRUCTION/

    RAPAT HARIAN

    GAMBAR E.4

    PROSEDUR PENGENDALIAN BIAYA

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    12/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 12

      Perubahan Pekerjaan (Contract Change Order)  

    Apabila terjadi perubahan pada pekerjaan, Konsultan akan bersama-

    sama dengan Kontraktor akan berkonsultasi dengan pihak pemberi tugas yang

    diwakili oleh Pimpinan Proyek. Konsultan sebelumnya akan meneliti usulan

    Kontraktor termasuk mengkaji harga satuan baru yang mungkin perlu

    diberlakukan karena tidak dapat ditutupi dengan pay item yang sudah ditetapkan.

    Prosedur pengajuan perubahan volume dan harga satuan baru dapat dilihat pada

    Gambar E.5 

    Mengingat pekerjaan hanya 5,0 (lima koma nol) bulan sebaiknya diusahakan

    agar tidak ada harga satuan baru.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    13/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 13

       G   A   M   B   A   R   4 .   5

       P   R   O   S   E   D   U   R   P   E   R

       U   B   A   H   A   N   V   O   L   U   M   E   D   A   N   P   A   Y

       I   T   E   M   /   S   A   T   U   A   N   (   C   C   O   )

       P   I   H   A   K   K   E   D   U   A

       P   I   H   A   K   P   E   R   T   A   M   A

       K   E   T   E   R   A   N   G   A   N

       K   O   N   T   R   A   K   T   O   R

       K   O   N

       S   U   L   T   A   N

       P   R   O   Y   E   K

       P   A   N   I   T   I   A

       K   E   W   A   J   A   R   A   N

       D   I   R   E   K   T   U   R

       U   T   A   M   A

       U  s  u   l  a  n

       P  e  r  u   b  a   h  a  n

       P  e  r  s  e   t  u   j  u  a  n   3   B  e   l  a   h   P   i   h  a   k

       U  s  u   l  a  n

       P  e  r  u   b  a   h  a  n

       E  v  a   l  u  a  s   i

       S  u  r  a   t   U  s  u   l  a  n

       P  e  r  u   b  a   h  a  n

       P  e  r  s  e   t  u   j  u  a  n   3   B  e   l  a   h   P

       i   h  a   k   C   C   O

       P  e   l  a   k  s  a  n  a

      a

      =    b

      =   c

      a

      =    b

      =   c

      a

      =    b

      =   c

      a

      =    b

      =   c

      a

      =    b

      =   c

       N  e  g  o  s   i  a  s   i

       H  a  r  g  a

       B  e  r   i   t  a   A  c  a  r  a

      a

      =    b

      a

      =    b

       P  e  r  s  e   t  u   j  u  a  n

       T   i   d  a   k

       Y  a

      a

      =    b

       G   A   M   B   A   R   E .   5

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    14/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 14

      Sertifikat Pembayaran Bulanan (Monthly Payment Certificate)  

    Konsultan akan memeriksa kesesuaian antara perhitungan volume

    maupun kualitas hasil pekerjaan dengan persyaratan spesifikasi pada setiap

    pengajuan pembayaran oleh Kontraktor. Prosedur mengenai pengajuan

    pembayaran ini digambarkan dalam Gambar E.6.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    15/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 15

    GAMBAR 4.PROSEDUR PEMBAYARAN PRESTASI KERJA KONTR 

    (MONTHLY CERTIFICATE /

    KONTRAKTOR KONSULTAN PROYEK DIREKTUR UTAMA

    PENGAJUANINSPECTION SHEET

    CEK KUALITAS DAN

    KUANTITAS DILAPANGAN

    PERSETUJUANINSPCETION SHEET

    PENGAJUANPERMINTAAN MC

    EVALUASI/PEMERIKSAAN

    KUANTITAS & DATA

    PENDUKUNG

    CEK KELENGKAPAN ADMINISTRASI

    PERSETUJUAN MC

    PENGAJUANPERMINTAANPEMBAYARAN

    PEMBAYARAN & PROSES

     ADMINISTRASIKEUANGAN

    MENERIMA PHOTOCOPY BUKTI

    PEMBAYARAN

    MENERIMAPEMBAYARAN

    GAMBAR

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    16/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 16

    e. 

    Pengaturan (Traffic Management)  

    Pekerjaan pembangunan yang akan dilaksanakan tentunya akan

    mengganggu kelancaran di daerah sekitar. Untuk itu, Konsultan akan

    memperhatikan beberapa hal di bawah ini dengan tujuan agar kondisi lalu lintas di

    sekitar proyek tetap lancar, aman dan nyaman. Berikut hal-hal yang menjadi

    perhatian Konsultan dalam pengaturan lalu lintas:

      Kondisi lokasi proyek

      Fluktuasi volume lalu-lintas (jam sibuk)

      Tahapan pelaksanaan pekerjaan dan

      Alat-alat bantu.

      Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu

    Chief Inspector dalam kerjasamanya dengan semua staff, akan

    memastikan bahwa seluruh pekerjaan memenuhi gambar dan spesifikasi/rencana,

    dengan melaksanakan beberapa hal penting. Selain itu, semua personil inti akan

    saling bekerja sama selama masa kontrak dengan cara/berpedoman pada matriks

    tanggung jawab yang dibebankan kepada setiap personil inti. Dibawah ini

    merupakan hal-hal penting yang akan dilaksanakan dalam tujuan penjaminan dan

    pengendalian mutu:

     

    Inspeksi (Pemeriksaan)Semua pekerjaan harus diperiksa sesuai dengan hal-hal yang

    diperlukan untuk setiap bagian proyek. Pemeriksaan akan meliputi material yang

    digunakan dalam pekerjaan, teknis pelaksanaan pekerjaan yang digunakan, ukuran,

    dan semua masalah yang berhubungan dengan mutu pekerjaan.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    17/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 17

      Survey Control

    Pematokan yang dilakukan oleh bagian survey lapangan kontraktor

    akan selalu diawasi untuk memastikan bahwa pematokan dilakukan secara benar

      Material Control  dan Pengujian yang dapat diterima

    Semua material akan diperiksa dan diuji mutunya terlebih dahulu

    sebelum diangkut ke daerah lokasi pekerjaan. Sertifikat pengujian dari semen,

    baja, besi tulangan, struktur, dan material lain juga akan diteliti dan dicermati

    sebelum diuji.

    Hasil pengujian akan dicatat dalam suatu Form Standar yang

    menunjukkan lokasi yang tepat dari material pada pekerjaan. Dokumentasi dari

    material yang di import dan material fabrikasi akan diteliti dengan cermat untuk

    memastikan bahwa material memenuhi spesifikasi.

      Penyesuaian Desain

    Team pengawas akan berusaha untuk mengoptimalisasikan desain

    dalam mengatasi kondisi lapangan yang tak terduga selama masa pelaksanaan.

    Jika terjadi perubahan desain, Chief Inspctor dan tim lapangannya akan meminta

    persetujuan Pengguna Jasa terlebih dahulu.

    f.  Pelaporan

    Segala kemajuan pekerjaan akan dilaporkan kepada Pimpinan Proyek

    melalui surat menyurat dan laporan kemajuan pekerjaan bulanan secara akurat

    dan regular.

    g. 

    Hubungan dengan Pihak Terkait

    Konsultan akan membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang

    terlibat pada proyek ini demi kelancaran pekerjaan.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    18/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 18

    E.3.2.  METODOLOGI

    Demi tercapainya sasaran target pekerjaan pengawasan teknik ini, yaitu

    penyelesaian pekerjaan tepat waktu dengan kualitas hasil pekerjaan yang

    memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, Tim Konsultan Supervisi akan

    melakukan tindakan sebagai berikut :

      Melakukan semua kegiatan dengan disiplin yang tinggi.

      Menerapkan jasa pengawasan dengan berlandaskan profesionalisme.

      Melakukan pengendalian mutu berpedoman kepada pola 3-2-5.

    Sesuai dengan lingkup layanan Jasa Konsultan Pengawas yang sudah

    disebutkan pada Bab sebelumnya, lingkup layanan tersebut dapat dibagi menjadi

    2 kategori dasar sehingga didapatkan sasaran yang sesuai dengan spesifikasi

    teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.

    Kedua lingkup layanan itu memuat :.

    a.  Pengawasan Teknik

    b.  Administrasi Kontrak

    Lingkup layanan konsultan diatas merupakan satu kesatuan yang tidak

    dipisah-pisahkan karena dalam tugas konsultan, hal-hal tersebut saling berkaitan

    satu sama lain

    Berdasarkan dari hal-hal tersebut di atas, maka metodologi pelaksanaan

    pekerjaan yang akan diterapkan meliputi :

    1.  Metodologi pengawasan administrasi

    2.  Metodologi pengawasan pelaksanaan

    3.  Metodologi recording

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    19/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 19

    4.  Pengendalian proyek

    5.  Pengaturan lalu lintas di daerah pekerjaan

    Masing-masing metodologi akan dijelaskan secara rinci pada bagian berikut :

    1. 

    Metodologi Pengawasan Administrasi

    Pengawasan administrasi yang merupakan bagian integral dari keseluruhan

    layanan konsultan supervisi memuat mengenai proses - proses pekerjaan seperti:

    tindakan yang berkaitan dengan kontrak antara Pemberi Tugas dengan Konsultan;

    Hubungan antara Pemberi Tugas, Kontraktor dan Konsultan; Kewenangan

    Engineer, Jaminan Pekerjaan, Sub Kontraktor, Varian Orders, Perpanjangan

    Waktu dan lain sebagainya.

    a. 

    Penyerahan Lapangan

    Setelah penandatanganan Kontrak yang dilanjutkan dengan penerbitan

    Surat Perintah Kerja, Kontraktor akan segera menerima penyerahan area

    lapangan secara keseluruhan dari Pemberi Tugas untuk memulai melakukan

    pekerjaannya.

    Apabila hanya sebagian pekerjaan yang diserahkan kepada Kontraktor

    perlu diyakinkan bahwa area tersebut sudah memadai untuk dikerjakan dengan

    mempertimbangkan “cost effective” terhadap pelaksanaan pekerjaan.Agendapertemuan mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas menyatakan

    tanggal terakhir penyerahan area berikutnya untuk dikerjakan kepada

    Kontraktor.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    20/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 20

    b. Kewenangan Engineer

    Kewenangan yang didelegasikan oleh Pemberi Tugas kepada Chief

    Inspector secara umum telah didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen

    Kontrak.

    c. 

    Jaminan Pekerjaan

    Jaminan yang diusulkan oleh kontraktor sebelum pekerjaan dimulai akan dikaji ulang terlebih dahulu oleh kosultan untuk melindungi Pengguna Jasa dari

    kerugian atau kerusakan dalam menghadapi claim dari ketiga unsure pelaksana

    proyek terhadap kerusakan-kerusakan atau kecelekaan.

    d. 

    Program Kerja

    Kontraktor diharuskan membuat program kerja secara rinci dari mulai

    penempatan sumber daya manusianya (personil), jenis dan jumlah peralatan yang

    dipakai, metoda pelaksanaan dan lain sebagainya, sebagaimana diatur dalam

    persyaratan kontrak.Program kerja ini dibuat dalam bentuk / format Critical

    Path Network (CPN) yaitu yang berdasarkan lintasan kritis sehingga jenis-jenis

    pekerjaan atau pengiriman material yang perlu pengawasan khusus, supaya waktu

    pelaksanaan proyek tidak mengalami keterlambatan dan menghasilkan mutu yang

    sesuai dengan standar spesifikasi teknik.

    e. Pengkajian Ulang Terhadap Usulan-Usulan Kontraktor

    Konsultan akan mengevaluasi setiap usulan pekerjaan yang diserahkan oleh

    kontraktor, baik itu pekerjaan sementara maupun pekerjaan-pekerjaan yang

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    21/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 21

    bersifat tetap. Namun, kontraktor diberi keleluasaan untuk melaksanakan

    pekerjaannya sesuai dengan metoda pekerjaan dan dana yang dimilikinya.

    Evaluasi Konsultan akan meliputi kelayakan, kompetisi teknis dan biaya yang

    kompetitif atas proposal tersebut, meliputi seluruh perhitungan pendukung

    desain/atau asumsi-asumsi yang mendasarinya. Persetujuan terhadap hal ini harus

    di berikan secara tertulis oleh Chief Inspector.

    Apabila usulan menyangkut amandemen terhadap spesifikasi teknis

    terhadap pekerjaan permanen, Chief Inspector akan membuat laporan rincimeliputi rekomendasi untuk menerima atau menolak usulan tersebut dan

    diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk dipertimbangkan.

    f.  Variation Orders

    Variation orderakan dipersiapkan oleh konsultan apabila dalam pelaksanaan

    proyek, ditemukan adanya hambatan-hambatan, baik yang dating dari Kontraktor

    maupun Pengguna Jasa, yang mengakibatkan pekerjaan tertunda sehingga

    dibutuhkan suatu amandemen. Variation order ini mencakup alas an-alasan

    mengapa amandemen dibuat, lingkup dan detail variasi yang harus dibuat untuk

    dokumen kontrak yangbersifat khusus, adanya implikasi biaya terhadap nilai

    kontrak atau beberapa perubahan yang dibutuhkan untuk penyelesaian kontrak.

    Variation order harus disetujui oleh Pengguna Jasa dan kemudian diserahkan

    kepada Kontraktor untuk dilaksanakan.

    g.  Harga Satuan Baru

    Jika variation order menimbulkan pekerjaan baru yang belum mempunyai

    harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga yang ada, maka harus ditetapkan

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    22/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 22

    harga satuan baru. Untuk pekerjaan baru yang mempunyai karakter serupa, maka

    pekerjaan dilaksanakan dengan kondisi yang serupa dengan detail pekerjaan

    tersebut dan harga baru ditentukan berdasarkan perbandingan langsung dengan

    harga yang sudah ada.

    Bila menurut pendapat Konsultan tidak ada harga yang memadai, maka

    Konsultan akanmembuat analisa harga satuan baru sebagai bahan pertimbangan

    Panitia Kewajaran Harga untuk menentukan harga baru melalui negosiasi dengan

    Kontraktor.

    Negosiasi ini harus mempertimbangkan harga-harga item pekerjaan yang

    sudah ada untuk mendapatkan harga baru.Apabila negosiasi gagal mendapatkan

    kesepakatan, berdasarkan kondisi kontrak, harga baru akan ditentukan oleh

    Panitia Kewajaran Harga.

    h. Penggunaan Sub Kontraktor

    Persetujuan atas penggunaan sub kontraktor oleh kontraktor utama harus

    dipertimbangkan secara hati-hati terutama mengenai pengalaman kerja dan

    keahliannya. Kontraktor harus memberikan penjelasan serta alasan yang rinci dan

     jelas. Sub kontraktor harus mempunyai kemampuan dan referensi untuk

    melaksanakan pekerjaan yang akan diberikan.

    2. 

    Metodologi Pengawasan Pelaksanaan

    Secara garis besar pengawasan pelaksanaan pekerjaan pembangunan

    keciptakaryaan adalah sebagai berikut :

    Material yang akan digunakan oleh Kontraktor harus diteliti dan disetujui

    terlebih dahulu mutunya oleh Inspector dan Chief Inspector. Jika material

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    23/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 23

    tersebut telah memenuhi persyaratan teknis, selanjutnya Kontraktor harus

    melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi dari dokumen kontrak

    sesuai pengawasan Inspector. Kemudian dilanjutkan dengan pengetesan yang

    dilakukan oleh Inspector.

    Setelah proses pelaksanaan selesai, kemudian dilakukan pengukuran dan

    volume pekerjaan oleh Inspector sesuai dengan spesifikasi yang dilanjutkan ke

    Chief Inspector untuk disetujui untuk mendapatkan sertifikat bulanan. Secara

    detail urutan kerja pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah

    Pidie - 1 (PW Infra 91) dapat dilihat pada Gambar E.7.

    Kegiatan-kegiatan penting yang berkaitan dengan metode pengawasan

    pekerjaan pembangunan jalan dibahas pada uraian di bawah ini :

    a. 

    Pekerjaan Tanah (Earthworks )

    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain :

    -  Pemeriksaan hasil survei

    -  Persetujuan hasil clearing  dan grabbing  

    -  Persetujuan material timbunan

    -  Inspeksi pemasangan gorong-gorong (culvert )

    -  Penempatan material

    -  Persetujuan uji pemadatan tanah

    -  Pemeriksaan elevasi akhir

    b. 

    Pekerjaan Perkerasan (Pavement)

    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi :

    - Pemeriksaan akhir elevasi subgrade/Existing Payment

    - Pengujian dan persetujuan material untuk pavement

    Pengawasan penempatan material

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    24/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 24

    - Pemeriksaan lighting sets

    - Pemeriksaan kondisi lalu lintas jalan existing

    - Pemantauan cuaca

    - Pemeriksaan supply campuran aspal

    - Pemeriksaan peralatan

    - Pemeriksaan tenaga kerja

    -  Pemeriksaan pemadatan perkerasan

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    25/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 25

       G  a  m   b  a  r   6 .   7

       B   A   G   A   N   A   L   I   R

       U   R   U   T   A   N   K   E   R   J   A   K

       O   N   S   U   L   T   A   N   P   E   N   G   A   W   A   S

       K   O   N   T   R   A   K   T   O   R

       Q   U   A   L   I   T   Y   E   N   G   I   N

       E   E   R

       C   H   I   E   F   I   N   S   P   E   C   T

       O   R

       S   I   T   E   E   N   G   I   N   E   E   R

       Q   U   A   L   I   T   Y   E   N   G   I   N   E   E   R

       C   H   I   E   F   I   N   S   P   E   C   T   O   R

       K   O   N   T   R   A   K   T   O   R

       Q   U   A   L   I   T   Y   E   N   G   I   N   E   E   R

       K   O   N   T   R   A   K   T   O   R

       S   U   R   V   E   Y   O   R

       S   U   R   V   E   Y   O   R

       C   H   I   E   F   I   N   S   P   E   C   T   O   R

       S   I   T   E   I   N   S   P   E   C   T   O   R

       L   A   B .   T   E   C   H   N   I   C   I   A   N

       C   H   I   E   F   I   N   S   P   E   C   T   O   R

       P   E   M   B   O   R   O   N   G   A   N   &

       P   E   R   B   A   I   K   A   N

       H   A   S   I   L   B   A   I   K

       P   E   N   G   E   T   E   S   A   N

       Q   U   A   L   I   T   Y

       P   E   N   G   U   K   U   R   A   N

       &   Q   U   A   N   T   I   T   Y

       S   E   T   U   J   U   D   I   T   E   R   I   M   A

       S   I   T   E   E   N   G   I   N   E   E   R

       Q   U   A   L   I   T   Y   E   N   G   I   N   E   E   R

       C   H   I   E   F   I   N   S   P   E   C   T   O   R

       S   E   R   T   I   F   I   K   A   T

       P   E   M   B   A   Y   A   R   A   N

       B   U   L   A   N   A   N

       M   E   N   Y   E   T   U   J   U   I

       R   E   Q   U   E   S   T

       I   N   F   O   R   M   A   S   I

       K   E   A   D   A   A   N   L   A   P

     .

       &   M   A   T   E   R   I   A   L

       R   E   Q   U   E   S   T

       P   R   O   S   E   D   U   R   P   E   N   G   U   K   U   R   A   N

       P   E   M   B   A   Y   A   R   A   N

       S   E   H   U   B   U   N   G   A   N   D   G   N   S   P   E   C .

       P   E   R   S   Y   A   R   A   T   A   N

       Y   A   N   G   D   I   P   E   N   U   H   I

       P   E   L   A   K   S   A   N   A   A   N

       P   E   K   E   R   J   A   A   N

       P   E   N   G   A   W   A   S   A   N

       S   E   H   U   B   U   N   G   A   N

       D   E   N   G   A   N   S   P   E   C .

       D   R   A   W   I   N   G

       Y  a

       T   i   d  a   k

       T   i   d  a   k

       Y  a

      =   P  e  r  s  o  n   i   l  y  a  n  g   T  e  r   l   i   b  a   t

      =

       K  e  g   i  a   t  a  n

       G   A   M   B   A   R   E .   7

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    26/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 26

    Berikut disampaikan tahapan-tahapan yang lebih detail yang akan dilakukan

    dalam pelaksanaan pengawasan.

    a. 

    Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawings)  

    Kontraktor harus membuat jadwal pelaksanaan dan gambar kerja dari

    seluruh item pekerjaan selama masa konstruksi. Gambar kerja tersebut

    dibutuhkan untuk memeberikan detail terhadap hal-hal yang tidak tercakup

    dalam gambar desain Selain itu, Kontraktor yang juga harus membuat

    perhitungan desain dan gambar kerja dari pekerjaan sementara.

    Setelah diajukan oleh Kontraktor, gambar-gambar tersebut akan diperiksa

    dengan teliti oleh Konsultan, setelah mendapatkan persetujuan dari Konsultan,

    gambar tersebut akan dikembalikan lagi kepada Kontraktor untuk dilaksanakan di

    Lapangan.

    b. 

    Pengecekan Data Survey

    Perlu diadakannya pengecekan ulang titik survey yang berupa Bench Marks

    dan data kontrol yang dibuat pada waktu perencanaan teknik yang dilakukan

    Konsultan bersama-sama Kontraktor untuk mendapatkan ketepatan dan

    kebenaran dalam pelaksanaan.

    Apabila ada data yang tidak sesuai dengan keadaan lapangan yang

    sebenarnya, Konsultan bisa membantu Kontraktor untuk menyelesaikan setiap

    perubahan dari perencanaan secara tuntas, termasuk gambar-gambar rencana

    dan spesifikasinya.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    27/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 27

    c. 

    Pemeriksaan Material

    Setiap material yang akan dipakai baik itu bahan baku, bahan olahan

    maupun dan pekerjaan jadi harus terlebih dahulu diperiksa kualitasnya di

    laboratorium terhadap pengujian yang meliputi: Berat Jenis, Stabilitas,

    Durabilitas, Penyerapan, Daya Lekat, Gradasi dan lain sebagainya, sehingga sesuai

    dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.

    Pemeriksaan mutu dilakukan secara rutin dengan mengambil contoh secara

    acak pada lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Konsultan.

    d.  Pemeriksaan Material Konstruksi

    Pemeriksaan ini antara lain merupakan test penentuan kehancuran agregat,

    test portland cement. Secara khusus perlu diperhatikan terhadap bahan agregat

     yang berasal dari lokasi pengambilan batu serta tanah konstruksi dari borrow pit.

    e. 

    Pemeriksaan Hasil Pekerjaan

    Pemeriksaan ini antaralain berupa test terhadap bahan campuran untuk

    pekerjaan jalan, bahan agregat dan utamanya untuk beton.

    Konsultan akan mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan

    pengujian laboratorium dan pengetesan di lapangan terhadap material konstruksi

     yang akan dipergunakan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Konsultan akan

    membuat rekomendasi berupa persetujuan dan penolakan berikut alasan teknis

    sesuai dengan persyaratan teknis dalam spesifikasi. Prosedur pemeriksaan Job

    Mix Formula (JMF) ditampilkan pada Gambar E.8 berikut.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    28/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 28

    Gambar 4.9DIAGRAM ALIR QUALITY CONTROL "BAHAN"

    SURVAI LOKASIQUARRY 

    USULAN MATERIAL(QUARRY)

    PENGUJIANMUTU

    LABORATORIUM

    USULANJOB MIX FORMULA

    PENGUJIANMUTU

    LABORATORIUM

    EVALUASI

    DIREKSITEKNIK 

    STOK FILEMATERIAL

    PRODUKSI :- AMP

    - STONE CRUSHER 

    - CONCR. BATCHING PLANT

    Tidak 

     Ya

    Tidak 

     Ya

    Tidak 

     Ya

    GAMBAR E.8DIAGRAM ALIR QUALITY CONTROL “BAHAN”

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    29/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 29

    f. 

    Pemeriksaan Peralatan yang dipakai

    Peralatan yang akan dipakai, terutama alat untuk pemadatan, harus dalam

    keadaan baik menurut standar yang disahkan oleh badan tertentu.

    g. 

    Kesiapan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan

    Dalam memulai pekerjaan, perlu diperhatikan kesiapan dari material dan

    peralatan yang akan digunakan harus diperhitungkan Cycle Time-nya.

    h.  Pemeriksaan Metode Pekerjaan

    Metode Pekerjaan yang dilakukan Kontraktor harus diawasi dan diberi

    perhatian khusus untuk menghindari kesalahan yang bisa mengakibatkan berbagai

    hal, baik mutu, biaya dan waktu dari pelaksanaan.

    i. 

    Pemeriksaan Mutu Pelaksanaan

    Pemeriksaan ini meliputi: Pemeriksaan dimensi (Tebal, Lebar, Panjang,

    Kedalaman, Kemiringan, Elevasi, Jari-jari dan lain sebagainya), pemeriksaan

    kualitas untuk pekerjaan proyek ini secara umum adalah sebagai berikut:

    Hal-hal yang perlu diperiksa untuk pekerjaan struktur beton adalah

    berat jenis, gradasi, kuat tekan, abrasi dan lain sebagainya sesuai

    spesifikasi teknik dan gambar-gambar.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan perkerasan

    diantaranya temperatur, kerataan, ketebalan dan lain sebagainya

    sesuai dengan spesifikasi teknik dan gambar-gambar.

    Pemeriksaan terhadap batu pecah meliputi: berat jenis, kekerasan,

    penyerapan, keausan, daya lekat, gradasinya, CBR dan lain sebagainya

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    30/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 30

    harus diperiksa dilaboratorium sesuai dengan spesifikasi teknik dan

    dokumen kontrak.

    Sehubungan dengan pemeriksaan mutu pelaksanaan pekerjaan, berikut

    disampaikan beberapa hal yang perlu pengawasan lebih teliti.

     j.  Kontrol Pekerjaan

    Jenis pekerjaan dalam pengawasan teknik jalan dibedakan menjadi dua

    pekerjaan yaitu pekerjaan dengan kategori pokok (Mayor) dan pekerjaan tidak

    pokok (Minor). Dan untuk pekerjaan struktur pekerjaan yang perlu diawasi yai tu

    pekerjaan struktur dan pekerjaan finishing untuk pekerjaan tahap akhir

    Hubungan di antara dua kegiatan tersebut saling berkait Pembagian jenis

    kegiatan ini didasarkan atas prosentase bobot dari masing-masing pekerjaan

    tersebut dan berpengaruh dengan persiapan pendanaan, alat maupun personil.

    3.  Metodologi Recording

    Dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan kegiatan proyek akan sangat

    komplek sehingga perlu melibatkan banyak macam material yang pembayarannya

    mempunyai cara-cara yang berlainan. Agar kita mempunyai dokumen yang lengkap

    dan jelas, perlu suatu sistem yang dapat mencatat setiap jenis kegiatan yang

    terjadi dalam suatu proyek.Salah satu kegiatan yang akan diuraikan di sini adalah mengenai

    “Metodology Record”, dimana setiap hari dan setiap kegiatan harus di

    record/catat dengan rapih dan jelas.

    Ada dua macam record/pencatatan yang berhubungan dengan pelaksanaan

    proyek diantaranya :

    1. 

    Record/pencatatan terhadap kegiatan

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    31/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 31

    2.  Record/pencatatan terhadap material yang dipakai

    1. 

    Record Terhadap Kegiatan

    Record kegiatan dibuat dalam grafik-grafik yang menggambarkan urutan

    kegiatan, lokasi, dan waktu kegiatan yang terjadi dalam proyek. Grafik-grafik ini

    mempermudah semua pihk dalam mengamati kegiatan mana yang sudah berjalan,

    terhambat maupun belum dikerjakan berdasarkan jadwal yang sudah

    direncanakan.

    2. Record Terhadap Material Yang Dipakai

    Record ini berkaitan dengan pembayaran bahan material yang digunakan.

    Karena itu, record ini dilakukan secara teliti dan lengkap dengan jumlah,

    lokasi,dan kuantitas material yang dipakai sesuai dengan kegiatan proyek yang

    dikerjakan.

    Selain dicatat, gambar dari material tersebut juga perlu disertakan agar

    setiap material yang akan dibayarkan diketahui dimana letaknya dan berapa

    kuantitasnya.

    Agar semua kegiatan berjalan lancar dan teratur, diperlukan kerjasama

     yang baik antara Chief Inspektor dan Inspektor Mereka juga harus mengetahui

    apakah semua kegiatan sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

    Setiap hari Inspector harus membuat laporan harian yang mencatat lokasi

    dan jenis material yang digunakan. Chief Inspector harus membuat summary

    terhadap report yang dibuat oleh Inspector. Inspector diharuskan pula

    memberikan summary dari laporan lain kepada Chief Inspector yang Quality-nya

    tidak memenuhi syarat tidak dapat diterima.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    32/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 32

    Record terhadap material yang terlibat dalam tiap-tiap bulan dikumpulkan

    dan dibuatkan rekapitulasinya dan selanjutnya sebagai dasar perhitungan dalam

    pembuatan Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate), sehingga setiap monthly

    certificate yang diterbitkan harus mempunyai “Back Up Data” yang disimpan

    dalam 1 file terdiri dari :

    Laporan Harian Inspektor (Daily Inspector Report)

    Laporan Kuantitas Harian (Daily Quantity Report), sebagai data

    input untuk komputer)

    Lembar Detail Kuantitas Bulanan (Monthly Quantity Detail Sheet)

    Pekerjaan Selesai Bulanan (Monthly Work Accomplised)

    Lembar Kemajuan Bulanan (Monthly Progress Sheet)

    Laporan Harian Perkerasan (Daily Report of Pavement)

    Gambar-gambar (gambar-gambar ini akan dipakai dalam pembuatan

    as-built drawing).

    3. 

    Format-Format Pencatatan

    Format-format pencatatan harus disepakati oleh pihak Kontraktor,

    Konsultan, maupun Pengguna Jasa agar pelaksanaan konstruksi dapat

    diawasi secara bersama-sama.

    Format-format pencatatan akan meliputi :

    Form pencatatan surat-menyurat

    Form kartu cuaca

    Form pemeriksaan pematokan

    Form kemanualan pekerjaan

    Form memo lapangan

    Form sertifikasi pembayaran

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    33/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 33

    Form pencatatan inventarisasi dan penerbitan gambar

    Form pencatatan pekerjaan beton

    Format-format yang digunakan adalah format standar yang dikeluarkan

    oleh Dinas Cipta karya.

    4.  Pengendalian Proyek

    Dalam mengawasi kegiatan pembangunan keciptakaryaan ini, Konsultan akan

    sedapat mungkin melakukan pengawasan secara cepat, akurat dan terbaru. Hal ini

    dilakukan agar permasalahan yang timbul dapat segera diatasi. Adapun langkah-

    langkah yang akan diambil dalam kegiatan pengawasan ini adalah diantaranya

    adalah:

    a.  Pengembangan format pelaporan yang jelas, lengkap dan informatif.

    b.  Pelaporan progres pekerjaan kepada Pemberi Tugas secara cepat,

    akurat dan terbaru.

    c.  Melakukan implementasi sistem informasi pemantauan proyek yang

    berbasis komputer dan mampu memberikan peringatan dini terhadap

    permasalahan penyelesaian pekerjaan.

    Untuk keperluan tersebut disampaikan suatu sistem yang memiliki

    kemampuan dalam pengendalian proyek, dari fase perencanaan, pelaksanaan

    hingga pelaporan (reporting).

    Tujuan pemakaian sistem ini adalah agar proses pada ketiga fase tersebut

    dapat dilakukan secara terintegrasi. Dengan sistem tersebut, maka berbagai

    indikasi dan informasi penting yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek, dapat

    diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi

    manajemen.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    34/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 34

    Selain hal di atas, juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar

    pelaporan proyek. Di mana dengan format dan prosedur yang standar, akan dapat

    lebih meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan mengoptimalkan sinergi kerja. 

    E.1.  URAIAN PROGRAM KERJA/RENCANA KERJA

    E.2.1.  PROGRAM KERJA

    Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan

    Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 (PW Infra 91) jangka waktu pelaksanaan pekerjaanKonsultan adalah 5,0 (lima koma nol) bulan.

    Kegiatan pengawasan teknik ini dapat dikategorikan menjadi dua ketegori

    utama yaitu:

    -  Kegiatan Pengawasan Teknik

    -  Kegiatan penyusunan administrasi teknis dan pelaporan

    Secara umum pelaksanaan Pengawasan Teknik di lapangan terdiri dari :

    -  Masa mobilisasi kontraktor

    -  Masa konstruksi

    -  Masa pemeliharaan

    Dalam bab ini diusulkan Pra-Rencana Keselamatan Kerja dan Kesehatan

    kerja Kontrak (Pra-RK3K) yang dijabarkan dibawah ini:

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    35/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 35

    PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

    (PRA-RK3K)

    1. KEBIJAKAN DAN KOMITMEN K3

    1.1.  Kebijakan Perusahaan

    Sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa konsultan

    teknik dan manajemen, CV. Getz Consultant menerapkan kebijakan di

    bidang Mutu/kualitas Pekerjaan serta Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja (K3) dan Lingkungan, yang berlaku untuk Kantor Pusat maupun

    Proyek-proyek.

    a) Kebijakan Mutu

    ‐  Pemenuhan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas

    pekerjaan

    ‐  Pendekatan rekayasa teknik dan bisnis yang seimbang

    ‐  Pemanfaatan teori dan metodologi tepat sasaran

    ‐  SDM yang professional di bidangnya

    b) Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan

    ‐  Mengurangi angka kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja di

    proyek

    ‐  Melakukan perbaikan dari waktu ke waktu terhadap Kecelakaan

    dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengelolaan Lingkungan.

    ‐  Penerapan Sistem Manajemen Kecelakaan dan Kesehatan Kerja

    (SMK3) yang selalu memenuhi perundang-undangan dan

    peraturan lainnya yang berlaku.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    36/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 36

    1.2.  Komitmen Perusahaan

    Komitmen Perusahaan dalam hal K3 terhadap proyek dan personil

    Konsultan Pengawas adalah “safety first”  dan “zero accident”  

    2. PERENCANAAN

    Perencanaan dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di

    proyek/pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah

    Pidie - 1 (PW Infra 91) direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan

    lingkungan yang ada di sekitar proyek. Perencanaan ini meliputi :

    1)  Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya

    2)  Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya

    3)  Sasaran dan Program

    1) 

    Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya

    Tujuannnya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya

    telah diidentifikasikan, dinilai resikonya dan dilalukan

    pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para pekerja,

    sehingga proses penyelesaian pekerjaan berjalan lancar

    a) Identifikasi Bahaya

    Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya

     yang timbul dari aktifitas kegiatan Jasa Konsultansi Pengawasan

    Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 (PW Infra 91).

    b) Pengendalian Resiko

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    37/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 37

    Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka /

    sakit, sehingga terwujud “zero accident”.

    No.JENIS/TYPE

    PEKERJAAN

    IDENTIFIKASI

    JENIS BAHAYA &

    RISIKO K3

    PENGENDALIAN

    RISIKO K3

    a.Persiapan &

    Mobilisasi Alat

    Jenis bahaya :

    Kecelakaan pada saat

    pergerakan alat beratdi lokasi kerja

    Resiko :

    luka berat, meninggal

    dunia

    Pengendalian Resiko

    K3:

    Fasilitasi semuapekerja dengan

    safety yang lengkap.

    Selalu perhatikan

    rambu-rambu kerja.

    b.

    Pengawasan

    pekerjaan

    pengaspalan.

    Jenis bahaya :

    Kecelakaan tertabrak

    oleh kenderaan yanglewat dan terkena

    material panas,

    kecelakaan alat berat

    Resiko :

    luka berat, meninggal

    dunia

    Pengendalian Resiko

    K3:

    - Fasilitasi semua

    pekerja dengansafety yang lengkap.

    - Selalu perhatikan

    rambu-rambu kerja.

    - Pemasangan rambu-

    rambu kerja standar

    sesuai dengan yang

    ada di kontrak

    c.

    Survey

    penyelidikan

    tanah di sungai.

    Jenis Bahaya :

    Hanyut, tengelam.

    Resiko :

    Luka Berat, Meninggal

    Dunia.

    Pengendalian Resiko K3:

    - Pastikan semua

    rambu – rambu kerja

    terpasang dengan

    baik.

    - Membuat landasan

    rig yang kuat

    - Pastikan alat bor

    sebelum di bawa ke

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    38/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 38

    atas rig.

    d.

    Survey elevasi

    existing tanah

    dasar pada jalan.

    Bahaya :

    brak kenderaan yang

    melintas.

    Resiko :

    Luka Ringan, luka

    Berat, meninggal

    Dunia.

    Pengendalian Resiko

    K3:- Pastikan rambu –

    rambu kerja

    terpasang dengan

    benar.

    - Gunakan atribut

    safety yang gampang

    terlihat dari jauh

    oleh pengguna jalan

     yang lain.

    e.Pekerjaan

    pemancangan

    Jenis Bahaya :

    Tertimpa Material,

    kecipratan oli pada

    saat pengambilan data

    kalendring.

    Resiko :

    Luka Ringan, Luka

    Berat, Meninggal

    Dunia.

    Pengendalian Resiko K3

    :

    - Pastikan pengawas

    lapangan selalu

    menggunakan atribut

    safety yang lengkap.

    - Jaga jarak pengawas

    dengan titikpekerjaan.

    - Selalu perhatikan

    rambu– rambu

    pekerjaan.

    f.

    Pengawasan

    penghamparan

    dan pemadatan

    material untuk

     jalan.

    Jenis bahaya :

    Terkena debumaterial, terkena alat

    berat dan tertabrak

    kenderaan yang lewat

    Resiko :

    Gangguan pernafasan,

    luka berat, meninggal

    dunia.

    Pengendalian Resiko K3

    :

    - Pastikan pengawas

    lapangan memakai

    masker.- Selalu perhatikan

    rambu – rambu kerja.

    - Jaga jarak aman

    dengan titik lokasi

    pekerjaan.

    - Pemasangan rambu-

    rambu kerja standar

    sesuai dengan yang

    ada di kontrak

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    39/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 39

    g.

    Pengawasan

    pemasangan

    gelagar

     jembatan.

    Jenis bahaya :

    Jatuh Kesungai.

    Resiko :

    Luka Ringan, luka

    berat.

    Pengendalian Resiko K3

    :

    Pastikan pijakanaman.

    - Selalu hati – hati

    pada saat berjalan

    memeriksa

    pekerjaan.

    - Pastikan safety

    selalu di gunakan.

    - Gunakan pelampung

    bila di perlukan padasaat melintas sungai.

    h.

    Pengawasan

    pekerjaan

    stabilitas tebing

    Jenis bahaya :

    Tergelincir/terpeleset

    dan terjatuh

    Resiko :Luka Ringan, luka

    berat.

    Pengendalian Resiko K3

    :

    - Pastikan pijakan

    aman.

    - Selalu hati – hati

    pada saat berjalan

    memeriksapekerjaan.

    - Pastikan pengawas

    lapangan selalu

    menggunakan atribut

    safety yang lengkap.

    i. DemobilisasiAlat

    Jenis bahaya :

    Kecelakaan pada saat

    pergerakan alat berat

    di lokasi kerja

    Resiko :

    luka berat, meninggal

    dunia

    Pengendalian Resiko

    K3:

    - Fasilitasi semua

    pekerja dengan

    safety yang lengkap.

    Selalu perhatikan

    rambu-rambu kerja.

    2)  Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya

    Pemenuhan perundang-undangan dan persyaratan lainnya (legislasi)

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    40/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 40

    dipergunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan Undang-Undang dan

    Peraturan yang berkaitan dengan K3, baik yang bersifat eksternal

    maupun internal pada Dinas Bina Marga Aceh.Daftar Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3 yang wajib

    dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :

    a.  UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

    b.  UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

    c.  Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman

    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

    Konstruksi Bidang PU

    d.  UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

    e. 

    UU No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Jalanf.  UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

    g.  UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

    h.  UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan

    i.  Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan

    Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

     j.  Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan

    Jasa Konstruksi

    k.  SKB Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No : Kep.

    174/MEN/86 dan No. : 104/Kpts/1986 tentang Keselamatan danKesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi

    l.  Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/MEN/1996 tentang

    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    3)  Sasaran K3 dan Program K3

    Sasaran K3 :

    a. 

    Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero FatalAccident)

    b.  Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %

    c.  Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko

    pekerjaannya masing-masing.

    d.  Meningkatkan kesesuaian pada Undang-Undang dan Peraturan K3

    lainnya

    e.  Meningkatkan kesehatan para personil Konsultan Pengawas.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    41/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 41

    Program K3 :

    a.  Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3

    (APD, Rambu-rambu, Spanduk, Poster, pagar pengaman, jaringpengaman dsb) secara konsisten

    b.  Melakukan Inspeksi secara rutin terhadap kondisidan cara kerja

    berbahaya

    c.  Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah

    ditetapkan

    d.  Memastikan bahwa setiap pekerja baru atau memulai pekerjaan

    berbahaya dalam keadaan sehat

    Organisasi K3 :

    Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang di usulkan

    E.2.2.  TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Tahapan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menunjang pelaksanaan

    pekerjaan adalah sebagai berikut : (Gambar E.9 Bagan Alir Kegiatan Konstruksi)

      Pre Construction Meeting (Gambar E.10.)

    Yaitu pertemuan pendahuluan antara Pihak Proyek, Kontraktor dan

    Konsultan guna membahas rencana kerja Kontraktor, menyamakan persepsi

    Dokumen Kontrak termasuk masalah-masalah yang meragukan atau belum di atur

    di dalam Dokumen Kontrak.

    Penanggung Jawab K3

    Emergency/kedaruratan P3K Kebakaran

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    42/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 42

      Penyusunan Jadwal Pelaksanaan (Gambar E.11. Prosedur Pengajuan

    Rencana Kerja Secara Umum)

    Kontraktor harus mengajukan rencana kerja dan jadwal pelaksanaan sesuai

    dengan Dokumen Kontrak kepada Konsultan yang selanjutnya mendapatkan

    persetujuan dari Pemimpin Proyek.

      Mobilisasi Personil

      Kegiatan Review Design

    Apabila diperlukan dapat dilakukan review design untuk memperoleh

    penghematan waktu, mampu biaya dengan tetap mempertahankan mutu.

      Kegiatan Pelaksanaan

    Urutannya sebagai berikut :

    -  Pekerjaan tanah

    -  Pekerjaan Struktur

    Pekerjaan Perkerasan-  Pekerjaan lain-lain (miscellaneous)

      Administrasi Kontrak

    Selama pelaksanaan kegiatan administrasi kontrak meliputi :

    -  Administrasi pada awal kontrak

    - Masa pelaksanaan

    -  Prosedur bulanan (periodik)

    -  Administrasi akhir kontrak

    Untuk mendukung agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan target yang

    telah ditetapkan, yaitu kualitas sesuai dengan spesifikasi dengan persyaratan

    waktu yang telah ditetapkan, perlu disusun suatu program kerja.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    43/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 43

    Pada usulan teknis ini Konsultan telah menyusun suatu program kerja yang

    disusun berdasarkan jangka waktu pelaksanaan, kategori pekerjaan dan jenis

    kegiatan yang ditampilkan pada Bab F.

    Gambar E.9. BAGAN ALIR KEGIATAN / PELAKSANAAN KONSTRUKSI

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    44/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 44

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    45/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 45

    Gambar E.11

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    46/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 46

    E.2.3.  JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah mutlak diperlukan untuk

    memberikan pedoman kerja bagi seluruh tim Konsultan dalam kaitan

    pengendalian waktu penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan metodologi dan

    rencana kerja yang telah diuraikan pada Bab terdahulu, Konsultan telah menyusun

     jadual pelaksanaan pekerjaan untuk Konsultan Pekerjaan Pengawasan

    Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 (PW Infra 91)  yang dapat dilihat pada Gambar

    E.12 berikut ini.

    Pekerjaan ini akan dilaksanakan dalam waktu 5,0 (lima koma nol) bulan

    sejak ditanda tanganinya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pemberi kerja.

    E.2.  ORGANISASI DAN PERSONIL

    E.3.1. 

    ORGANISASI KERJA PROYEKDalam melaksanakan pekerjaan ini Konsultan akan selalu melakukan

    koordinasi secara periodik dengan pihak Pemberi Tugas. Dengan demikian

    kesatuan semua aspek yang dilakukan Konsultan akan selalu terjaga, sehingga

    Pemberi Tugas dapat mengetahui kemajuan pelaksanaan pekerjaan setiap saat.

    Koordinasi ini sangat penting bagi Konsultan agar semua pekerjaan dapat

    berjalan sesuai rencana. Dengan demikian diharapkan hambatan yang terjadi

    dapat segera diselesaikan, sehingga penyelesaian pekerjaan tidak akan melewati

    waktu yang telah ditentukan.

    Keterpaduan dan koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait dalam

    proyek ini akan menentukan keberhasilan pekerjaan.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    47/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 47

    E.3.2.  ORGANISASI KERJA TIM KONSULTAN

    Pada organisasi kerja tim konsultan CV. Getz Consultant , Tim Pelaksana

    Konsultan Pekerjaan Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 (PW Infra 91) ini

    dibawah koordinasi Direktur Teknik. Sedangkan susunan organisasi Tim Pelaksana

    Konsultan terdiri dari Profesional Staff (Tenaga Ahli), Tenaga Asisten (Sub

    Professional) dan Staff Lainnya (Pendukung).

    Hubungan kerja intern tim Konsultan disampaikan dalam suatu Bagan

    Organisasi yang ditampilkan pada Gambar E.13 .

    GAMBAR E.13

    ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

    OPERATOR KOMPUTER/Cad

    1

    INSPEKTOR 2 INSPECTOR 1

    DIREKTUR

    Staf Administrasi 1

    CHIEF INSPEKTOR

    INSPECTOR 4INSPECTOR 3

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    48/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 48

    E.3.3.  PERSONIL

    1. KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN TENAGA AHLI

    Sesuai ketentuan yang ada di Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta

    penjelasan tentang Tenaga Ahli yang diperlukan, maka untuk melaksanakan

    Pekerjaan Konsultan Pengawas Penanganan Pelaksanaan Kontrak Berbasis

    Kinerja (KBK) untuk Pekerjaan Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1

    (PW Infra 91), diperlukan Posisi dan Kualifikasi dari masing – masing Tenaga

    Ahli seperti yang diuraikan di Tabel I.1 dan I.2 dibawah ini

    Tabel I.1. Kebutuhan Tenaga dalam Tim Ahli

    No Posisi Pendidikan

    Pengalaman

    di Bidang

    Pengawasan

    Syarat Lainnya

    1 Chief

    Inspector

    S-1 Teknik

    Sipil3

      Berpengalaman dalam

    melaksanakan pekerjaan

    Pengawasan diutamakan

    disukai

      Mempunyai SKA Jalan yang

    dikeluarkan oleh LPJK

      Dan Mempunyai SKA

    Pengawas Struktur yang

    dikeluarkan oleh asosiasikontruksi

    Tenaga Pendukung

    1 InspectorS-1 teknik

    Sipil2

      Berpengalaman dalam

    melaksanakan pekerjaan

    Pengawasan

    2 Operator D-3 teknik 2  

    Berpengalaman dalam

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    49/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 49

    Kumputer/

    Cad

    Sipil melaksanakan penggambaran

    teknik sipil dengan program

    Auto CAD

    3

    Staf

    Administra

    si2

     

    mempunyai pengalaman dibidang

    administrasi dan berperilaku

    baik, jujur

    2. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

    Kebutuhan dan jumlah Tenaga Ahli adalah 1 (satu) orang Chief Inspector, 4(empat) orang Inspector, 1 (satu) orang Operator komputer dan dibantu oleh 1

    (dua) orang Staf Administrasi.

    Jumlah tenaga yang diperlukan untuk paket Pekerjaan Pengawasan

    Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 (PW Infra 91) adalah : adalah 1 (satu) orang Chief

    Inspector dan 6 (enam) orang tenaga pendukung, dan didukung oleh staf

    professional yaitu Inspector, Operator komputer, Staf Administrasi dan dibantu

    oleh Tenaga Pendukung ( Pesuruh).

    3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI

    Walaupun tidak dijelaskan secara detail dan rinci dalam Kerangka Acuan

    Kerja (KAK), namun Konsultan dapat menguraikan secara garis besar tugas dan

    tanggung jawab para Tenaga Ahli yang akan diperlukan dalam pekerjaan ini

    sebagai berikut :

    a.  Chief Ispector

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    50/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 50

      Melaksanakan koordinasi secara intensif dengan Pejabat Pelaksana

    Teknis Kegiatan (PPTK) Pengawasan Dinas Cipta Karya Aceh dan PPTK

    fisik, serta Instansi yang terkait.

      Dalam persiapan dan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

      Menjamin bahwa semua Isi dari Kerangka Acuan Kerja iniakan

    dipenuhi dengan baik sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

      Membantu dan memberikan petunjuk kepada Chief Inspector &

    Inspector dan atau petugas Pengawas lainnya pada tiap paket

    pekerjaan, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknik.

      Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,

    terutama sehubungan dengan :

    - Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan

    monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan

    agar pekerjaan dapat direalisasikan sesual dengan ketentuan dan

    persyaratan yang telah ditentukan.

    - Pengertian yang benar tentang spesifikasi.

    - Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaikan

    dangan kondisi lapangan.

    - Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan

    pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan

    pembayaran.

    - Rincian teknis sehubungan dengan Change Orderyang diperlukan

      Membuat pemyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan

    (Rejection) atas material dan produk pekerjaan.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    51/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 51

      Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan

    dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir

    pekerjaan.

      Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial, serta

    menyerahkannya kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

    pengawasan dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Fisik.

      Menyusun Justifikasi Teknis. termasuk gambar dan perhitungan

    sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.

      Memeriksa dan menandatangani gambar kerja (Shop Drawing) yang

    diajukan oleh kontraktor sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan.

      Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (MC).

      Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang

    pengendalian mutu dan volume pekerjaan.

      Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pengawasan dan

    Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Fisik dalam penyelesaian

    pekerjaan baik dari segi teknis maupun administrasi.

      Bantuan teknis dapat berupa menyiapkan rekomendasi secara

    terperinci atas usulan perubahan design termasuk data pendukung

     yang diperlukan. Memberi saran dalam mengendalikan kegiatan-

    kegiatan kontraktor termasuk pengendalian pemenuhan waktu

    pelaksanaan pekerjaan serta mencari pemecahan-pemecahan atas

    permasalahan yang timbul baik secara teknis maupun permasalahan

    kontrak dan lainnya.

      Bantuan administrasi dapat berupa pengumpulan data proyek rapat-

    rapat koordinasi lapangan data pengukuran kuantitas pembayaran

    kepada kontraktor dan pengumpulan semua data tersebut diatas

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    52/53

    Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie - 1 PW Infra 91)

    E - 52

    dalam bentuk laporan kemajuan bulanan. Memberikan saran-saran

    untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan penyelesaian

    terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual

    untuk menghindari keterlambatan pekerjaan lainnya.

    b.  Sub Proffesional Staff

      Inspector

    Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup tapi tidak terbatas

    hal-hal sebagai berikut :

    Bertanggung jawab kepada Chief Inspector untuk mengawasi

    kualitas dari pada konstruksi dan memastikan berdasarkan

    basis harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan

    dokumen kontrak, spesifikasi, gambar - gambar kerja yang

    disahkan oleh Chief Inspector

    Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan

    transportasi ke laboratorium untuk dites, setelah dites

    Inspector harus menginformasikan kepada kontraktor tentang

    hasil pengujian dan setiap perbaikan yang dibutuhkan.

    Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan

    engineer dengan format laporan standar dan memberitahukan

    kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-

    penyimpangan yang dilakukannya.

    Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor

    pada grafik (chart) yang telah disetujui.

    Membantu Chief Inspector dalam membuat laporan dan serah

    terima sementara seta pemeriksaan kualitas di lapangan.

  • 8/19/2019 E- Uraian Pendekatan Metodologi

    53/53