Penatalaksanaan Spondilosis Tb
Transcript of Penatalaksanaan Spondilosis Tb
PENATALAKSANAAN SPONDILITIS TUBERKULOSA
MARISKA VANESSA CAMBEY
Terapi konservatif
Terdiri dari IMOBILISASI MEMPERBAIKI KEADAAN UMUM PENDERITA PENGOBATAN ANTI TUBERKULOSA
Pengobatan Anti Tuberkulosa Standar pengobatan di indonesia berdasarkan program P2TB paru adalah : Kategori 1 Untuk penderita baru BTA (+) dan BTA(-)/rontgen (+), diberikan dalam 2 tahap ; Tahap 1 : Rifampisin 450 mg, Etambutol 750 mg, INH 300 mg dan Pirazinamid 1.500 mg. Obat ini diberikan setiap hari selama 2 bulan pertama (60 kali). Tahap 2: Rifampisin 450 mg, INH 600 mg, diberikan 3 kali seminggu (intermitten) selama 4 bulan (54 kali).
Kategori 2
Untuk penderita BTA(+) yang sudah pernah minum obat selama sebulan, termasuk penderita dengan BTA (+) yang kambuh/gagal yang diberikan dalam 2 tahap yaitu :Tahap I diberikan Streptomisin 750 mg , INH 300 mg, Rifampisin 450 mg, Pirazinamid 1500mg dan Etambutol 750 mg. Obat ini diberikan setiap hari , Streptomisin injeksi hanya 2 bulan pertama (60 kali) dan obat lainnya selama 3 bulan (90 kali). Tahap 2 diberikan INH 600 mg, Rifampisin 450 mg dan Etambutol 1250 mg. Obat diberikan 3 kali seminggu (intermitten) selama 5 bulan (66 kali).
Efek Samping OAT Isoniazid (INH) Reaksi hipersensitivitas, kejang, ikterus dan gangguan di hati
Rifamoisin (RMP) Cairan tubuh menjadi merah/orange, reaksi hipersensitivitas, ruam pada kulit, flu like syndrome, trombositopenia, nefritis interstisial
Pirazinamid (PZA) Gangguan hati & nyeri sendi
Ethambutol (EMB) Ruam kulit , demam, gangguan penglihatan
Streotomisin (SM) Sakit kepala, malaise, kesemutan di tangan, disfungsi ventribular
Imobilisasi Tirah baring panjang sambil menggunakan gips badan untuk melindungi tulang belakang agar tetap dalam posisi ekstensi (fase akut) Pemberian gips untuk mencegah pergerakan dan mengurangi kompresi dan deformitas lebih lanjut. Umumnya istirahat di tempat tidur dapat berlangsung 3-4 minggu sehingga nantinya dicapai keadaan yang tenang dengan melihat tanda-tanda klinis, radiologis dan laboratorium. Px klinis ditemukan berkurangnya rasa nyeri, hilangnya spasme otot paravertebral, nafsu makan dan berat badan meningkat serta suhu badan normal. Hasil lab meununjukkan penurunan led dan tes mantoux umumnya Minerva Jacket
- Daerah vertebra torakal, torakolumbal, lumbal atas menggunakan Body Cast Jacket -------->
Daerah lumbal bawah, lumbosakral dengan korset dari gips ------->