Penanganan Gawat Darurat KET

3
Penanganan gawat darurat KET Penanganan KET di instalansi gawat darurat dilakukan berdasarkan kondisi pasien, yaitu dibedakan menjadi 2: a. Hemodinamik tidak stabil berdasarkan dari vital sign dan hasil pemeriksaan fisik 1. Resusitasi - Monitoring - Cairan resusitasi - Uji golongan darah 2. Konsul ke spesialis obgyn Melaporkan adanya : - Hipotensi - Takikardi - Tanda – tanda peritonitis dan pemeriksaan abdomen - Adanya udara bebas pada pemeriksaan USG 3. Laparotomy b. Hemodinamik stabil berdasarkan vital sign, tidak ada tanda peritonitis, atau gambaran udara bebas pada USG, maka dilakukan : 1. USG transvaginal dan serum hCG Nilai sensitivitas dan spesifitas sebesar 95 – 100% 2. ‘Zona Diskriminasi’ yaitu level serum B-hCG yang menunjukkan kehamilan intrauterine secara konsisten - Transabdominal sonografi 6500 mIU per ml - Transvaginal sonografi 1000 – 1500 mIU per ml - Suspek ektopik jika pd transvaginal ultrasound tidak menemukan adanya kehamilan intrauterine saat level hCG 1000 - 1500 mIU per ml - Kehamilan ektopik dapat menyertai “pseudo-gestasional sac” di uterus, tapi “pseudo-gestasional sac” saja tidak bisa mengkonfirmasi kehamilan intrauterin 3. Laparoskopi Jika ada kemungkinan kehamilan ektopik tapi diagnosis belum ditegakkan setelah pemeriksaan pasien yang stabil tanpa tanda – tanda pendarahan aktif, maka dapat dipulangkan dari IGD, dengan jadwal pemeriksaan

description

medical document

Transcript of Penanganan Gawat Darurat KET

Page 1: Penanganan Gawat Darurat KET

Penanganan gawat darurat KET

Penanganan KET di instalansi gawat darurat dilakukan berdasarkan kondisi pasien, yaitu dibedakan menjadi 2:

a. Hemodinamik tidak stabil berdasarkan dari vital sign dan hasil pemeriksaan fisik1. Resusitasi

- Monitoring- Cairan resusitasi- Uji golongan darah

2. Konsul ke spesialis obgynMelaporkan adanya :- Hipotensi- Takikardi- Tanda – tanda peritonitis dan pemeriksaan abdomen- Adanya udara bebas pada pemeriksaan USG

3. Laparotomy

b. Hemodinamik stabil berdasarkan vital sign, tidak ada tanda peritonitis, atau gambaran udara bebas pada USG, maka dilakukan :1. USG transvaginal dan serum hCG

Nilai sensitivitas dan spesifitas sebesar 95 – 100%2. ‘Zona Diskriminasi’ yaitu level serum B-hCG yang menunjukkan kehamilan intrauterine

secara konsisten- Transabdominal sonografi 6500 mIU per ml- Transvaginal sonografi 1000 – 1500 mIU per ml- Suspek ektopik jika pd transvaginal ultrasound tidak menemukan adanya kehamilan

intrauterine saat level hCG 1000 - 1500 mIU per ml- Kehamilan ektopik dapat menyertai “pseudo-gestasional sac” di uterus, tapi “pseudo-

gestasional sac” saja tidak bisa mengkonfirmasi kehamilan intrauterin3. Laparoskopi

Jika ada kemungkinan kehamilan ektopik tapi diagnosis belum ditegakkan setelah pemeriksaan pasien yang stabil tanpa tanda – tanda pendarahan aktif, maka dapat dipulangkan dari IGD, dengan jadwal pemeriksaan kembali 1 – 2 hari. Namun, pasien harus diingatkan untuk segera kembali ke IGD bila ada tanda – tanda ruptur, seperti nyeri abdomen meningkat, perndarahan pervaginam banyak, dan pusing. Harus dimintakan pemeriksaan b-hCG kuantitatif sebagai dasar untuk pembanding dalam 1- 2 hari sesudahnya.

Page 2: Penanganan Gawat Darurat KET

Diagnosis awal : pendarahan masif

Asesmen awal : Anamnesis singkat, tanda vital,dan pemeriksaan fisik. Memperhatikan secara spesifik a.l :AmenorrheaNyeri abdomenPendarahan pervaginamMual muntahPusingTidak kontrasepsi

Intervensi awal :Cari bantuan tambahanPertahankan jalan nafas dan memberikan O2Menghitung Complete Blood Count dan profil koagulasi darahMenentukan tipe dan cross-match 4 pak unit eritrositPP testInfuse 2 liter kristaloid dengan cepat dan diikuti 200ml/jam infuse basal

Tujuan yang diharapkan:Hb 7- 10 g/dl; platelet > 100000/mm3INR >= 1,5Menghindari hipotermia, hiperkalemia, hipokalsemia, dan alkalosis metabolicMAP 70 – 80 mmHgUrine Output >= 30ml/jam

Assesmen sekunder:Periksa pasienAsses ulang diagnosisUlagi tanda vital, cek saturasi O2 dan urine outputMempersiapkan tindakan operasi (laparotomi atau laparoskopi)

Protocol resusitasi awal pada pasien KET

Page 3: Penanganan Gawat Darurat KET

Clinical Gynecology, Kruger et al,.