Pen Gang Guran

14
PENGANGGURAN Kredit gambar: www.rimanews.com A. Pengertian Pengangguran Menurut beberapa ahli: Menurut Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka. Menurut Dumairy Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau sedang) mencari pekerjaan. Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang tidak bekerja, padahal ia masuk kedalam angkatan kerja dan KELOMPOK 6 | PENGANGGURAN 1

Transcript of Pen Gang Guran

Page 1: Pen Gang Guran

PENGANGGURAN

Kredit

gambar: www.rimanews.com

A. Pengertian Pengangguran

Menurut beberapa ahli:

Menurut Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja

yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini

sering diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka.

Menurut Dumairy Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan,

lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau sedang) mencari

pekerjaan.

Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang tidak bekerja, padahal ia masuk

kedalam angkatan kerja dan memang mencari pekerjaan (Rus’an Nasrudin &

Husnul Rizal. 2009).

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (rata-rata 15

sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.

Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga,

| PENGANGGURAN 1

Page 2: Pen Gang Guran

siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya

yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di mana

seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan

tetapi belum dapat memperolehnya. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga

kerja yang ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta. Seseorang

yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong.

Angkatan kerja ini terdiri dari golongan yang bekerja dan golongan yang

menganggur. Golongan yang bekerja (employed persons) merupakan sebagian

masyarakat yang sudah aktif dalam kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa.

Sedangkan sebagian masyarakat lainnya yang tergolong siap bekerja dan mencari

pekerjaan termasuk dalam golongan menganggur. Bukan angkatan kerja adalah bagian

dari tenaga kerja yang tidak bekerja maupun mencari pekerjaan, atau bisa dikatakan

sebagai bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlibat atau tidak berusaha

terlibat dalam kegiatan produksi.

Kelompok bukan angkatan kerja ini terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan

yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain yang menerima pendapatan. Pekerja

tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu usaha untuk memperoleh

penghasilan/keuntungan yang dilakukan oleh salah seorang rumah tangga atau bukan

anggota rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji seseorang tidak memiliki pekerjaan

tetapi mereka sedang melakukan usaha secara aktif dalam empat minggu terakhir untuk

mencari pekerjaan (Kaufman dan Hotchkiss,1999).

Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat

kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro

ekonomi yang paling utama.  Dua Dasar Utama Klasifikasi Pengangguran :

1. Pendekatan Angkatan Kerja (Labour Force Approach) Pendekatan ini

mendefinisikan pengangguran sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.

| PENGANGGURAN 2

Page 3: Pen Gang Guran

2. Pendekatan Pemanfaatan Tenaga Kerja (Labour Utilization Approach) Dalam

pendekatan ini angkatan kerja dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

Menganggur (Unemployed), yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja

atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut juga

pengangguran terbuka (open Unemployment). Berdasarkan kelompok ini,

tingkat pengguran di Indonesia umumnya relative rendah, yaitu 3% – 5% per

tahun.

Setengah Menganggur (Underemployed), yaitu mereka yang bekerja, tetapi

belum dimanfaatkan secara penuh. Artinya, jam kerja mereka dalam sminggu

kurang dari 35 jam. Berdasarkan kelompok ini, tingkat pengangguran di

Indonesia relative tinggi, karena angkanya berkisar 35% per tahun.

Bekerja penuh (Employed), yaitu orang – orang yang bekerja penuh atau jam

kerjanya mencapai 35 jam per minggu.

B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran

Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase

membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.

Rumus matematis pengangguran:

Angkatan Kerja = Bekerja + Tidak Bekerja

L = N + U

Tingkat Pengangguran = Jumlah pengangguran/ Jumlah Angkatan Kerja x 100%

u = 𝑈/𝐿 x 100%C. Jenis- Jenis Pengangguran

1. Menurut faktor penyebabnya, terbagi atas :

Pengangguran Friksional/Frictional Unemployment adalah

pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala

| PENGANGGURAN 3

Page 4: Pen Gang Guran

waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan

pembuka lamaran pekerjaan.

Pengangguran Struktural/Structural Unemployment adalah keadaan di

mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu

memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.

Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan

kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih

baik dari sebelumnya.

Pengangguran Musiman/Seasonal Unemployment adalah keadaan

menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek

yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani

yang menanti musim tanam, penjual durian yang menanti musim durian.

Pengangguran Siklikal pengangguran yang menganggur akibat imbas

naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah

daripada penawaran kerja.

2. Menurut ciri-cirinya, terdiri atas :

Pengangguran Terbuka yaitu pengangguran baik sukarela (mereka yang

tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik)

maupun secara terpaksa (meraka yang mau bekerja tetapi tidak

memperoleh pekerjaan).

Setengah menganggur yaitu mereka yang bekerja lamanya (hari, minggu,

musiman) kurang dari yang mereka biasa kerjakan. Yang dikatakan

setengah menganggur adalah apabila pelaku ekonomi bekerja satu hingga

dua hari seminggu, atau satu hingga empat jam sehari. Pekerja yang

mempunyai masa kerja seperti ini digolongkan sebagai setengah

menganggur karena ada kalanya mereka bekerja dan ada kalanya mereka

menganggur.

Tampaknya bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh yaitu mereka yang

tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah

pengangguran.

Tenaga kerja yang lemah yaitu mereka yang mungkin bekerja full time,

tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan.

| PENGANGGURAN 4

Page 5: Pen Gang Guran

Tenaga kerja yang produktif yaitu mereka yang mampu bekerja secara

produktif tetapi karena sumber daya penolong kurang memadai maka

mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik.

Pengangguran Tersembunyi merupakan wujud di sektor pertanian atau

jasa.  Yang dikatakan pengangguran tersembunyi adalah kelebihan

tenaga kerja yang tersedia dibandingkan dengan permintaan akan tenaga

kerja tersebut. Contohnya ialah pelayan restoran yang lebih banyak dari

yang diperlukan dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar

dan mengerjakan luas tanah yang kecil.

Pengangguran Bermusim, pengangguran ini biasanya terdapat di sektor

pertanian dan perikanan. Pada umumnya musim hujan penyadap karet

dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa

menganggur. Sebaliknya pada musim kemarau, petani tidak dapat

mengerjakan tanahnya. Disamping itu umumnya para petani tidak begitu

aktif diantara waktu sesudah menanam dan menuai. Pengangguran

seperti ini yang disebut dengan pengangguran bermusim.

Pengangguran Teknologi, pengangguran ini dapat pula ditimbulkan

akibat penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia,

alias adanya perpindahan pengalihan menggunakan teknologi dari

biasanya menggunakan tenaga manusia. Hal ini disebabkan karena

penggunaan tekonolgi dapat menguntungkan perusahaan karena terkesan

lebih produktif dan biaya yang dikeluarkannya hanya satu kali untuk

jangka waktu yang panjang. Lalu pengangguran seperti disebut sebagai

pengangguran akibat teknologi.

D. Penyebab Pengangguran

Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:

1. Penduduk yang relatif banyak

2. Pendidikan dan keterampilan yang rendah

3. Kurangnya lapangan pekerjaan (lebih banyak angkatan kerja ketimbang

kesempatan kerja)

| PENGANGGURAN 5

Page 6: Pen Gang Guran

4. Kurangnya informasi

5. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja

6. Teknologi yang semakin modern yang menyebakan kurangnya penggunaan

SDM pada sektor manufaktur yang digantikan dengan robot.

7. Tidak siapnya masyarakat dengan kemajuan teknologi

8. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan

penghematan-penghematan.

9. Penerapan rasionalisasi

10. Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi musim

11. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu negara

12. Tingginya rasa malas

13. Kurangnya minat berwirausaha

E. Dampak Pengangguran

1. Pengangguran menandakan bahwa perekonomian tidak menggunakan sumber

dayanya secara efisien.

2. Efek langsungnya pada kesejahteraan yang menganggur.

3. Pendapatan nasiomal Riil (nyata) yang dicapai oleh masyarakat lebih rendah dari

pada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga

kemakmuran yang dicapai masyarakat pun lebih rendah.

4. Pengangguran menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga kegiatan

pembangunan pun akan terus menurun.

5. Tingkat kemakmuran yang dapat dinikmati masyarakat  lebih rendah daripada

tingkat kemakmuran yang mungkin dicapainya.

6. Berkurangnya investor untuk melakukan perluasan dan pendirian industri baru.

Sehingga, tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak

meningkat

7. Menambah beban pengeluaran negara.

8. Menimbulkan ketidak stabilan politik

| PENGANGGURAN 6

Page 7: Pen Gang Guran

9. Jumlah penduduk miskin semakin bertambah yang berarti beban pemerintah

dalam upaya pengentasan kemiskinan kian terasa berat

10. Meningkatnya tindak kriminalitas yang akan meresahkan masyarakat

11. Dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan diri dan menimbulkan perselisihan

dalam keluarga

F. Cara Mengatasi Pengangguran

1. Meningkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja

2. Memberikan informasi yang cepat jika ada lowongan pekerjaan disektor lain

3. Mengembangkan usaha mandiri dan usaha kecil

4. Melakukan pelatihan dibidang keterampilan lain, untuk memanfaatkan waktu

hingga musimm tertentu

5. Mengintensifkan program keluarga berencana

6. Mengadakan program transmigrasi

7. Meningkatkan kualitas tenga kerja

8. Memberikan kemudahan pada investor baru untuk mendirikan industri bar

9. Mendorong majunya pendidikan

10. Memperbanyak industri padat karya

Selain upaya-upaya diatas, Pemerintah juga dapat mengurangi jumlah pengangguran

melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya. Berikut kebijakan  pemerintah untuk

mengatasi masalah  pengangguran :

1. Kebijakan Fiskal

Mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah. Sesuai dengan

konsepnya, pengangguran disebabkan karena kekurangan pengeluaran agregat.

kekurangan pengeluaran agregat ini terjadi akibat pendapatan pelaku ekonomi

menjadi menurun. Penurunan  pendapatan ini membuat pelaku ekonomi menjadi

mengurangi konsumsi akan barang dan jasa. Kurangnya konsumsi akan barang

| PENGANGGURAN 7

Page 8: Pen Gang Guran

dan jasa ini yang disebut dengan kurangnya pengeluaran agregat. Maka dari itu,

pemerintah membuat suatu kebijakan fiskal untuk mengurangi pajak. Dengan

cara mengurangi pajak ini berarti mengurangi beban tetap setiap pelaku

ekonomi. Kemudian, dengan berkurangnya beban ini, hasilnya pelaku ekonomi

masih memiliki anggaran untuk mengkonsumsi barang dan jasa atau bisa

dikatakan bahwa pengeluaran agregat akan stabil sperti sedia kala. Selanjutnya

kebijakan fiskal pemerintah yang kedua yakni menambah pengeluaran

pemerintah. Dengan ditambahnya pengeluaran pemerintah ini dapat

melancarkan distribusi uang dan hasilnya akan meningkatkan pendapatan pelaku

ekonomi. Bertambahnya pendapatan, maka akan bertambahnya pengeluaran

agregat.

2. Kebijakan Moneter

Kebijakan untuk menambah penawaran uang, mengurangi/ menurunkan suku

bunga, dan menyediakan kredit khusus untuk disetor atau kegitan tertentu.

Kemudian langkah pemerintah selanjutnya yaitu dengan melakukan kebijakan

moneter. Kebijakan moneter pemerintah yang pertama adalah menambah

penawaran uang. Penambahan penawaran uang ini akan menstimulus kenaikan

pendapatan masyarakat karena jumlah uang yang beredar semakin banyak.

Setelah itu, kebijakan moneter pemerintah yang kedua berupa mengurangi/

menurunkan suku bunga. Mengurangi/ menurunkan suku bunga dijadikan

langkah pemerintah dikarenakan dengan penurunan suku bunga pelaku ekonomi

cenderung tidak ingin menabungkan atau menyimpan uang yang mereka miliki.

Sehingga dengan kecenderungan ini, pelaku ekonomi lebih memilih untuk

mendistribusikan uangnya yang akan melancarkan kegiatan perekonomian,

sehingga pengangguran akan teratasi. Selanjutnya langkah ketiga dalam

kebijakan moneter pemerintah, yakni menyediakan kredit khusus untuk disetor

atau kegitan tertentu. Dengan menyediakan kredit khusus untuk disetor atau

kegitan tertentu, pelaku ekonomi yang sebelumnya memiliki penurunan

pendapatan akan lebih menghemat uang yang mereka miliki dalam kegiatan

ekonomi, akibat diadakannya pemberian kredit.

| PENGANGGURAN 8

Page 9: Pen Gang Guran

3. Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan pemerintah segi penawaran akan mendorong lebih banyak investasi,

mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi adminitrasi

pemerintahan, memberi subsidi, dan mengurangkan pajak perusahaan dan

individu.

G. Data Pengangguran di Indonesia Tahun 2009-2013

Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT

Tahun

Angkatan Kerja

Bekerja Pengangguran

Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja - TPAK

Tingkat Pengangguran Terbuka - TPT

(Juta Orang) (Juta Orang) (Juta Orang) (%) (%)

2009 Februari 113,74 104,49 9,26 67,60 8,14

Agustus 113,83 104,87 8,96 67,23 7,87

2010 Februari 116,00 107,41 8,59 67,83 7,41

Agustus 116,53 108,21 8,32 67,72 7,14

2011 Februari 119,40 111,28 8,12 69,96 6,80

Agustus 117,37 109,67 7,70 68,34 6,56

2012 Februari 120,41 112,80 7,61 69,66 6,32

Agustus 118,05 110,81 7,24 67,88 6,14

2013 Februari 121,19 114,02 7,17 69,21 5,92

Agustus 118,19 110,80 7,39 66,90 6,252009-2013 max 121,19 114,02

9,2669,96 8,14

min 113,74 104,49 7,17 66,90 5,92

Sumber: Sakernas, BPS

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pengangguran di Indonesia mengalami

penurunan. Penurunan tersebut terkait juga dengan peningkatan jumlah orang yang

bekerja dari total angkatan kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah Indonesia

mulai “sadar” akan pentingnya mengurangi jumlah pengagguran yang ada di Indonesia.

| PENGANGGURAN 9

Page 10: Pen Gang Guran

SUMBER:

http://existenceronz.blogspot.com/2013/07/teori-pengangguran.html

http://alimah930617.wordpress.com/2012/03/22/pengangguran/ (Prathama

Rahardja & Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar edisi keempat.

Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2008., Sukardi, ekonomi 2 kelas 11, Faisal Bahri & Haris

Munandar, Lanskap Ekonomi Indonesia, 2009)

Insan Setia Nugraha. 5 Faktor Utama Banyaknya Pengangguran.

http://indojobhunter.com/5-faktor-utama-banyaknya-pengangguran.html.

Rus’an Nasrudin & Husnul Rizal. 2009. Cakupan Teori Ekonomi Makro,

Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya.

| PENGANGGURAN 10