PEMERIKSAAN UROLOGI

6
PEMERIKSAAN UROLOGI. 1.0 Anamnesa dan Riwayat Penyakit. 1.1 Nyeri: Bisa berupa nyeri local (nyeri ketok CVA) dan reffered pain (nyeri kolik dapat dirasakan hingga ke daerah inguinal, testis, bahkan sampai ke tungkai bawah). Nyeri Ginjal Sangat nyeri. Akibat regangan kapsul. Pielonefritis akut Nyeri kolik Spasmus otot polos, hilang timbul, sering diikuti keluhan mual muntah Nyeri vesika Suprapubic discomfort Nyeri testis/ epididimis Nyeri akut: Torsio testis/torsio apendiks testis, epididimitis/orkitis akut, trauma pada testis. Nyeri tumpul: Varikokel, Hidrokel, Tumor Nyeri penis Tidak ereksi: Reffered pain dari inf mukosa VU / urethra. Ereksi: Peyronie, Priapismus 1.2 Keluhan miksi: Lower Urinary Tract Sympyoms(LUTS). Gej Iritasi - Urgensi: Sangat ingin kencing sehingga rasa sakit - Frekuensi: Frek miksi yg lbh dari normal (5-6x / hari / 300cc) - Nokturia: Frekuensi yg terjadi pada malam hari. - Disuria: Awal miksi – Kel. Pada urethra Akhir miksi – Kel. Pada VU Gej Obstruksi - Hesitansi: Awal keluarnya urin > lama; harus mengedan. - Intermitensi: Miksi berhenti, memancar lagi. - Pancaran urin lemah, tdk jauh dan kecil. - Obstruksi Urethra: Pancaran kecil, deras, bercabang & kdg2 berputar. Inkontinen sia - Def: Ketidakmampuan utk menahan urin yg keluar dari VU, baik disadari ataupun tidak. - Jenis: Paradoksa: Pada BPH, saat VU penuh. Stres: Kelemahan otot panggul, pada saat tek abdomen >> Urge: Sistitis, VU neurogen, urin selalu keluar. 1.3 Hematuria Bedakan dgn Bloody urethral discharge. Perhatikan: Hematuria inisial / total/ terminal. Keganasan: hematuri yg tidak disertai nyeri.

Transcript of PEMERIKSAAN UROLOGI

Page 1: PEMERIKSAAN UROLOGI

PEMERIKSAAN UROLOGI.

1.0 Anamnesa dan Riwayat Penyakit.1.1 Nyeri: Bisa berupa nyeri local (nyeri ketok CVA) dan reffered pain (nyeri kolik dapat dirasakan

hingga ke daerah inguinal, testis, bahkan sampai ke tungkai bawah).

Nyeri Ginjal Sangat nyeri. Akibat regangan kapsul. Pielonefritis akutNyeri kolik Spasmus otot polos, hilang timbul, sering diikuti keluhan mual muntahNyeri vesika Suprapubic discomfortNyeri testis/epididimis

Nyeri akut: Torsio testis/torsio apendiks testis, epididimitis/orkitis akut, trauma pada testis.Nyeri tumpul: Varikokel, Hidrokel, Tumor

Nyeri penis Tidak ereksi: Reffered pain dari inf mukosa VU / urethra.Ereksi: Peyronie, Priapismus

1.2 Keluhan miksi: Lower Urinary Tract Sympyoms(LUTS).

Gej Iritasi - Urgensi: Sangat ingin kencing sehingga rasa sakit- Frekuensi: Frek miksi yg lbh dari normal (5-6x / hari / 300cc)- Nokturia: Frekuensi yg terjadi pada malam hari.- Disuria: Awal miksi – Kel. Pada urethra

Akhir miksi – Kel. Pada VUGej Obstruksi - Hesitansi: Awal keluarnya urin > lama; harus mengedan.

- Intermitensi: Miksi berhenti, memancar lagi.- Pancaran urin lemah, tdk jauh dan kecil.- Obstruksi Urethra: Pancaran kecil, deras, bercabang & kdg2 berputar.

Inkontinensia - Def: Ketidakmampuan utk menahan urin yg keluar dari VU, baik disadari ataupun tidak.

- Jenis: Paradoksa: Pada BPH, saat VU penuh. Stres: Kelemahan otot panggul, pada saat tek abdomen >> Urge: Sistitis, VU neurogen, urin selalu keluar.

1.3 Hematuria Bedakan dgn Bloody urethral discharge. Perhatikan: Hematuria inisial / total/ terminal. Keganasan: hematuri yg tidak disertai nyeri.1.4 Pneumaturia: berkemih tercampur dgn udara – fistula antara VU dgn usus, atau t’dpt proses

fermentasi glukosa (DM)1.5 Hematospremia: sperma bercampur dgn darah. Kelainan pada prostat dan Vesikila seminalis –

Pasca biopsy prostat, Inf VS / prostat, Kanker Prostat.1.6 Cloudy Urine: Keruh dan berbau busuk – Inf Sal. Kemih.1.7 Keluhan pada skrotum Varikokel: Testis m’bsr, t’dpt bentukan berkelok2 spt cacing di dlm kantong . Kriptokismus: Testis tidak ada di dalam katong skrotum. Pembesaran testis: Tumor, Hidrokel, Spermatokel, Hematokel, Hernia skrotalis.

2.0 Pemeriksaan fisik:

Page 2: PEMERIKSAAN UROLOGI

2.1 Pem Umum: Hipertensi – tanda dari kel ginjal. Edema tungkai satu sisi – obstruksi pembuluh darah vena akibat penekanan tumor VU atau kanker prostat. Ginekomasti – Mungkin kerna tumor testis.

2.2 Pemeriksaan urologi:

Ginjal - Bimanual: tangan kiri diletakkan di CVA utk mengangkat ginjal ke atas, sedangkan tangan kanan meraba ginjal dari depan.

- Nyeri ketok CVAVesikel urinaria

- Adanya benjolan/massa atau jaringan parut bekas irisan/operasi di suprasimpisis

Genatalia Eksterna

- Kelainan pada penis/urethra: mikropenis, hipospadia, epispadia, kordae, fimosis/parafimosis, fistel uretrokutan, ulkus / tumor penis.

Skrotum & isinya

- Bedakan massa padat dgn massa kistus (cairan kistus) : Transiluminasi.- Isi skrotum tampak menerawang: Transiluminasi (+)/Diafanoskopi (+).

Rectal Toucher

Yang perlu dinilai:3.0 Tonus sfingter ani & reflex bulbo-kavernosus (BCR).4.0 Massa di lumen rectum.5.0 Keadaan prostat.

2.3 Pemeriksaan Neurologi: Mencari kemungkinan adanya kel neurologic seperti lesi motor neuron atau lesi saraf perifer yg merupakan penyebab dari buli-buli neurogen.

3.0 Pemeriksaan Laboratorium:

3.1 Urinalisis: Makroskopik, Mikroskopik, Kimiawi.3.2 Darah: Pem Darah rutin, Faal ginjal, Elektrolit, Faal hati, faal pembekuan dan profil lipid,

tumor marker 3.3 Analisis semen, Analisis batu, Kultur urine, Sitologi urine, Patologi anatomi.

4.0 Pemeriksaan Radiolagi:

4.1 Foto Polos Abdomen / BNO / KUB (Kidney Ureter Bladder).- ‘4S’:

Soft tissue: Pembesaran hepar, ginjal, VU, garis psoas. Stone: Bayangan opak. DD dengan flebolit(kalsifikasi pem darah) & fekolit(feses yg mengeras) Skeleton : Kelainan bentuk (Kifosis, skoliosis, fraktur). Perubahan densitas tulang

(hiperdens/hipodens). Side (Sisi): Sisi kiri – bayangan gas pada lambung; Sisi kanan – bayangan hepar.

4.2 IVP (Intravenous Pyelography) / IVU (Intravenous Urography) / Urografi.- Indikasi IVP:* Melihat fungsi system pelvicaliceal dan ureter* Kolik ureter akut.* Batu ginjal*Hematuria.

-Tahapan pembacaan Foto:

Menit Uraian 0 BNO5 Fungsi ekskresi ginjal: Sistem pelvikaliseal sidah tampak15 Kontras sudah mengisi ureter dan VU30 Menilai kemungkinan terdapat perubahan posisi ginjal (ren mobilis)60 Melihat keseluruhan anatomi: filling defect, hidronefrosis, double

Page 3: PEMERIKSAAN UROLOGI

system. Pd VU: adanya identasi prostat, trabekulasi, penebalan otot detrusor dan sakulasi VU.

PV Residu urine (normal <10cc) dan divertikel pada VU.

- Ginjal: Periksa posisi ginjal: Normal ginjal kiri lbh tinggi dari ginjal kanan. Periksa batas dan saiz kedua-dua ginjal .

- Kaliks: Normal: ‘Cupped’ Dilatasi: ‘Clubbed’

- Obstruksi- Destruksi papilla (Nefropati refluks, Nekrosis papilaris, TBC)

- Pelvis renalis & Ureters: Biasanya hanya terlihat sebagian (gerakan peristalsis) Dilatasi: Sekunder kepada obstruksi, sekunder kepada Refluks vesikouterik, kelainan kongenital. ‘Filling defect’: Tumor, Kalkuli, bekuan darah.

- Vesika urinaria: Batas rata dan jelas ( kalau tak jelas – mungkin infeksi) Post Void: Sisa kontras normal <10cc. Ada divertikel atau tidak.

4.3 Sistografi & Uretrografi: Foto VU dan uretra dgn memakai kontras

4.4 Retrograde pyelography (RPG):- Memasukan bahan kontras langsung melalui kateter ureter yg dimasukan transuretra.- Indikasi: KI foto IVP, PIV masih tidak jelas.

4.5 Antegrade pyelography:- Memasukan kontras melalui system kaliks ginjal lewat kateter nefrostomi yg sebelumnya

sudah terpasang atau melalui pungsi pada kaliks ginjal.

4.6 USG:- Dapat membedakan massa padat (hiperekoik) dgn massa kistus (hipoekoik). Batu non-opak

(echoic shadow).-Indikasi pada ginjal:* Melihat keadaan ginjal pada IVP yg non-visualised.* Penuntun ketika pungsi ginjal atau nefrostomi subkutan.* Pem penyaring pada trauma ginjal ringan.

4.7 CT scan & MRI: Terutama utk staging tumor.

4.8 Sintigrafi: Menyuntikan bahan isotop (radioaktif) yg telah diikat dgn bahan radiofarmaka tertentu.

Page 4: PEMERIKSAAN UROLOGI
Page 5: PEMERIKSAAN UROLOGI