Pemeriksaan Protein Urin1

7
Pemeriksaan Protein Urine A. TUJUAN a. Untuk mengetah ui adany a kandungan protein dalam urine y ang diper iksa s ecara ku alita tif dan kuantitatif  b. Untuk mengetahui angka protein lacs dari sampel urine yang diperiksa B. METODE Terdapat 2 pemeriksaan yang dilakukan pada praktikum ini, yaitu pemeriksaan protein secara kualitatif menggun akan metode tes rebus dan pemeriksaan protein secar a kuanti tatif menggunakan metode esbach ( modifikasi ) C. PRINSIP 1. Tes Rebus Protein dalam suasana asam lemah bila dipanaskan akan mengalami denaturasi dan terjadi endapan. Kadang, perlu dilakukan penambahan garam untuk menghindari  pengendapan mucine ( dengan menaikkan ! urine ) 2. Tes Esba ! "sam pikrat dapat mengendapkan protein. #ndapan tersebut diukur secara kuantitatif. D. Dasar Teori Urine atau air seni merupakan cairan sis a yang dikeluar kan atau dieks kresi kan oleh ginjal kemudi an dikeluarkan dar i dal am tubuh mel alui proses uri nas i. #ks kre si uri ne diperlukan untuk membuang molekul$molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urine normal biasanya ber%arna kuning, berbau khas, jika didiamkan berbau amoniak, p& berkisar ',$,*, berat j enis urine +,2$+,-* dan olume normal perhari yaitu berkisar /$+'ml. Proses terbentukn"a urine 0arah masu k ke ginjal melal ui pembuluh nadi gin jal. Ketik a berada dalam membr ane glomerulus, 1at$1at yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino, urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk ke dalam kapsula bo%man dan menjad i urine primer dan proses ini disebut filtrasi. Uri ne pri mer dar i kaps ula bo%man mengal ir mel alui sal uran$s aluran hal us (tu bul us kont roktus proimal) . 0i saluran$s aluran ini, 1at $1at yang mas ih ber guna aka n dis era p kembali oleh darah melaui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga ter bent uk uri ne sekunde r. Pro ses ini dis ebut rea bsorbs i. Uri ne sek unde r yang ter bent uk kemudian masuk ke tubulus kontortus distal dan mengalami penambahan 1at sisa metabolism maupun 1at yang tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah urine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. "pabila kandung

Transcript of Pemeriksaan Protein Urin1

8/10/2019 Pemeriksaan Protein Urin1

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-protein-urin1 1/7

8/10/2019 Pemeriksaan Protein Urin1

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-protein-urin1 2/7

kemih telah penuh dengan urine, tekanan urine pada dinding kandung kemih akan

menimbulkan rasa ingin buang air kecil3kencing.

Proteinuria yaitu terdapat protein pada urine manusia yang melebihi batas normalnya

yaitu 4 +*mg32'jam atau pada anak$anak lebih dari +'mg32'jam. 0alam keadaan normal,

 protein dalam urine sampai jumlah tertentu masih dianggap fungsional. 5ejumlah proteinditemukan pada pemeriksaan urine rutin, baik tanpa gejala ataupun dapat menjadi gejala a%al

dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius.

"dapun proteinuria yang ditemukan saat pemeriksaan penyaringan rutin pada orang sehat

sekitar -,*6, jadi proteinuria tidak selalu merupakan sebuah manifestasi kelainan ginjal.

iasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila kadarnya diatas 2mg3hari, pada

 pemeriksaan dalam %aktu berbeda. "da yang mengatakan proteinuria persisten jika protein

urine telah menetap selam - bulan atau lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit diatas

nilai normal. 0ikatakan proteinuria massif bila terdapat protein di urine melebihi -mg3hari,dan biasanya mayoritas terdiri dari albumin. 0alam keadaan normal, %alaupun terdapat

sejumlah protein yang cukup besar atau beberapa gram protein plasma yang melalui nefron

setiap hari, hanya sedikit yang muncul di dalam urine. 7ni disebabkan dua faktor utama yang

 berperan yaitu filtrasi glomerulus dan reabsorbsi protein tubulus.

8etode yang digunakan untuk pemeriksaan protein urine dapat dilakukan secara

kualitatif dan secara kuantitatif. Pemeriksaan protein secara kualitatif menggunakan tes rebus

dengan prinsip protein dalam suasana asam lemah bila dipanaskan akan mengalami

denaturasi dan terjadi endapan. 5edangkan pemeriksaan urine secara kuantitatif 

menggunakan tes #sbach dengan prinsip pemeriksaan yaitu asam pikrat dapat mengendapkan protein, dan endapan tersebut diukur secara kuantitatif.

E. A#at $an ba!an

1. A#at

a. Tabung reaksi b. "lat pemusing

c. "pi spiritus

d. Tabung #sbache. Pipet tetes

f. 9ak tabung

g. Penjepit tabungh. Pipet ukur 

i. Push ball

2. Ba!an

a. 5ampel urine b. ":uades

c. Tissue

8/10/2019 Pemeriksaan Protein Urin1

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-protein-urin1 3/7

d. Kertas p&

%. Rea&en

a. "sam cuka ;6 b. arrium sulfat

c. 9eagen #sbach

'. Cara (er)a

1. Tes Rebus

a. 0ipusingkan < +ml urine, diambil < -ml supernatannya. b. 0iteteskan 2$- tetes asam cuka ;6.

c. 0ipanaskan sampai mendidih.

d. 0ibiarkan dingin, lalu dibaca hasilnya.

2. Tes Esba! Mo$i*ikasi $en&an Barrium su#*at

a. 0ikumpulkan sampul urine 2' jam

 b. 0ihomogenkan sampel, kemudian diambil secukupnya dan ditetesi dengan beberapa

tetes asam cuka ;6 hingga p& urine menjadi = ;

c. 0iisi tabung #sbach dengan urine sampai tanda U, disusul dengan reagen #sbachhingga tanda 9 

d. 0itambahkan bubuk barium sulfat seujung spatula

e. 0itutup tabung #sbach dengan gabus penutupnyaf. 0ibolak$balik tabung #sbach untuk mehomogenkan sampel dengan reagen dan

dibiarkan selama - menit pada suhu kamar ( < 2* > )

g. 5etelah - menit, dibaca tinggi endapan yang terbentuk 

+. Inter,restasi -asi#

Interpretasi TandaKualitatif Kuantitatif  

- Tetap jernih, bandingkandengan urine control

0,00-0,01 g% protein

+1 Tampak kekeruhan minimal

dimana huruf cetak pada kertas

masih dapat terbaca

menembus kekeruhan tersebut.

0,01-0,00 g% protein

+! Tampak kekeruhan n"ata

dengan butir -butir halus, garis

tebal dibalikn"a masih dapat

terlihat.

0,0-0,!0 g% protein

+# Tampak gumpalan-gumpalan

n"ata

0,!0-0,0 g% protein

+$ Tampak gumpalan-gumpalan

besar

0,0 g% protein

-. -asi# Pen&amatan

1. Tes Rebus

8/10/2019 Pemeriksaan Protein Urin1

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-protein-urin1 4/7

+ambar (eteran&an

Urine dipipet ke tabung reaksi sebanyak -

m?

Urine ditambahkan 2$- tetes asam cuka ;6

urine masih dalam keadaan jernih.

0ipanaskan dengan api spiritus sampai

mendidih.

&asil pemanasan menunjukan @2 karena

tampak kekeruhan nyata dengan butiran$

 butiran halus.

2. Tes esba!

+ambar (eteran&an

 p& urine harus dalam keadaan asam yaitu

kurang dari ;

8/10/2019 Pemeriksaan Protein Urin1

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-protein-urin1 5/7

5ampel Urine yang telah di cek p&

dimasukkan ke dalam tabung #sbach

sampai tanda U. Aarna urine kuning

 jernih.

Kemudian ditambahkan dengan reagen

#sbach sampai tanda 9. 0an ditambahkan

 juga a5B'. Aarnany berubah menjadi

kuning,

5etelah didiamkan selama - menit

terjadi endapan, endapan tersebut

tingginya adalah ,* g3l

Perhitungan C Proteinloss=vml x a/24 jam

 Proteinloss=1,5 x0,5

 Proteinloss=0,75  ml

24 jam

I. Pemba!asan

Pada praktikum kali ini telah dilakukan pemeriksaan protein pada urine secara kualitatif 

dan kuantitatif dimana secara kualitatif dengan menggunakan metode tes rebus dan secara

kuantitatif dilakukan dengan metode esbach yang telah dimodifikasi.Pemeriksaan terhadap protein termasuk dalam pemeriksaan rutin terhadap sampel urine.

"danya protein dalam urine dinyatakan pada ada atau tidaknya kekeruhan yang terjadikarena padatnya atau kasarnya kekeruhan tersebut menjadi satu ukuran untuk jumlah protein

yang ada. "danya protein dalam urine ( proteinuria ) biasanya disebabkan oleh penyakit

ginjal alibat kerusakan glomerulus dan atau gangguan reabsorpsi tubuljus ginjal.Proteinuria dapat meningkat melalui salah satu cara dari keempat jalan yaitu C

+. Perubahan permeabilitas glomerulus yang mengikuti peningkatan dari protein plasma

normal terutama albumin.

2. Kegagalan tubulus mereabsorpsi sejumlah kecil protein normal yang difiltrasi.

8/10/2019 Pemeriksaan Protein Urin1

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-protein-urin1 6/7

-. Diltrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal, ?o% 8olecular Aeight Protein ( ?8AP )

dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorpsi tubulus.

'. 5ekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi 7g" dalam respon untuk 

informasi.

5ejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urine rutin, baik tanpa gejala ataupundapat menjadi gejala a%al dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius.

Aalaupun penyakit ginjal yang penting jarang tanpa adanya proteinuria. Kebanyakan kasus

 proteinuria biasanya bersifat sementara, tidak penting atau merupakan penyakit ginjal yang

tidak progesif. 5elain itu, protein dikeluarkan dalam urine dalam jumlah berariasi dan secara

langsung bertanggung ja%ab untuk metabolism yang serius. "danya protein di dalam urine

sangatlah penting dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menetukan adanya

 penyebab3penyakit dasarnya. !adi proteinuria tidak selalu merupakan menifestasi kelainan

ginjal.

Uji protein terhadap urine dengan cara tersebut dilakukan dengan memanaskan - mlsampel urine yang sebelumnya sudah mele%ati proses pemusingan. 5ampel ditambahkan

asam asetat, untuk mengasamkan urine yang bertujuan apabila protein dalam suasana asam

lemah dan dipanaskan, maka protein akan mengalami denaturasi ( rusaknya struktur molekul

 protein ), sehingga akan terbentuk endapan. Karena pada pemeriksaan ini p& sampel urine di

dapat dalam keasaman atau suasana basa maka perlu ditambahkan suatu asam yaitu asam

asetat merubah p& sampel tersebut kea rah suasan lebih asam.

5etelah dilakukan pemanasan dan didiamkan beberapa menit, maka didapatkan hasil

yaitu sampel urine yang diperiksa ( @2 ) yaitu dilihat dari sampel yang tampak kekeruhan

nyata dengan butiran$butiran halus setelah dilakukan pemanasan. 0apat dikatakan positif 2karena pada saat diletakkan ke kertas yang berisi tulisan dan garis tebal di belakang tabung

reaksi yang digunakan untuk menampung sampel dan hanya terlihat garis tebalnya saja

terlihat jelas dank arena tes rebus ini hanya merupakan tes protein rebus secara kualitatif 

yaitu tes yang hanya menfokuskan terhadap ada atau tidaknya suatu protein dalam urine.

Uji protein menggunakan metode uji #sbach. Tes #sbach merupakan pemeriksaan untuk 

menilai kadar protein dalam urine. Tes esbach yang disebut jugan dengan metode dijustik ini

merupakan pemeriksaan kuantitatif dengan nilai $' ( @ ). Pemeriksaan ini sensitie terhadap

; mg3? albumin, tetapi kurang sensitie terhadap protein erat jenis dan protein lain yang

 berat molekulnya rendah missal 2$mikroglobulin. Pemeriksaan ini terkenal karenakemudahannya sampel urine yang digunakan dalam tes esbach adalah dari pengumpulan

urine 2' jam yang ditampung.

Untuk mendapatkan sampel urine ini, pasien diharuskan menampung semua urinenya

selama 2' jam mulai dari jam ; pagi sampai jam ; pagi di hari berikutnya. Urine yang keluar 

 pertama kali pada pagi hari sampai pasien berkemih tidak ditampung karena merupakan hasil

8/10/2019 Pemeriksaan Protein Urin1

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-protein-urin1 7/7

dari malam harinya. !adi urine mulai ditampung setelah berkemih pertama kali pada pagi hari

sampai pasien berkemih pertama kali pada pagi haru berikutnya.

5ampel urine 2' jam yang dikumpulkan diaduk agar homogen. 5elanjutnya sampel

diteteskan dengan asam cuka. Penambahan asam cuka ini bertujuan untuk membuat p& urine

menjadi asam.

Pada praktikum kali ini, tes esbach dimodifikasi dengan menambahkan bubuk arrium

sulfat ( a5B'  ). Dungsi penambahan a5B' adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi

 pengendapan karena a5B'  dapat mengikat molekul$molekul protein secara tepat %aktu

yang diperlukan untuk menunggu terbentuknya endapan pada tes #sbach modifikasi ini juga

relatie lebih singkat yaitu <- menit disbanding tes #sbach tanpa modifikasi yaitu 2' jam.

0ari hasil pengujian, endapan yang diperoleh sebanyak ,* g3l. 0ari data tersebut

dilakukan perhitungan presentase protein dan protein loss. Bada perhitungan protein loss

diperoleh hasil ,* g32' jam. &al ini disebabkan oleh protein yang tidak berhasil difiltrasioleh glomerulus ginjal.

J. (esim,u#an

+. Pada uji kualitatif didapatkan hasil yaitu sampel urine yang diperiksa ( @2 ) yaitu dilihat

dari sampel yang tampak kekeruhan nyata dengan butiran$butiran halus setelah dilakukan

 pemanasan.

2. Pada uji kuantitatif endapan yang diperoleh sebanyak ,* g3l. 0ari data tersebut dilakukan

 perhitungan presentase protein dan protein loss. Bada perhitungan protein loss diperoleh

hasil ,* g32' jam.

(. Da*tar Pustaka"nonim.2+. Protein urine. BnlineC httpC33labkesehatan.blogspot.com32+3-3tes$protein$

urin.html ( 2 !anuari 2+* )

"nonim.2+'. Pemeriksaan urine.BnlineC httpC33stephanusrioandyc$

 patologi.blogspot.com3p3pemeriksaa$urin.html ( 2 !anuari 2+* )

&arahap, "bdul halim.2++. Proteinuria.BnlineC httpC33aliemharahap.blogspot.com 3

2++3+3proteinuria.html ( 2 !anuari 2+* )