Pemeriksaan Protein

download Pemeriksaan Protein

of 21

Transcript of Pemeriksaan Protein

  • PEMERIKSAAN PROTEIN OLEH KELEMPOK 7

  • PendahuluanProtein merupakan biopolymer polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida.Protein merupakan biopolymer yang multifungsi, yaitu sebagai struktural pada sel maupun jaringan dan organ, sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai pengemban atau pembawa senyawa atau zat ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat pengatur.Protein merupakan instrumen yang mengekspresikan informasi genetik

  • Secara umum protein berfungsi dalam sistem komplemen, sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, dan mempertahankan keseimbangan cairan intra dan ekstraseluler. Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi khusus.Protein-protein kebanyakan disintesis di hati. Hepatosit-hepatosit mensintesis fibrinogen, albumin, dan 60 80 % dari bermacam-macam protein yang memiliki ciri globulin. Globulin-globulin yang tersisa adalah imunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem limforetikuler.

  • Albumin dan globulin merupakan dua kelompok besar dari serum protein yang umumnya diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan protein total dan albumin sering dilengkapi dengan pemeriksaan fraksi protein serum dengan teknik elektroforesis.Dengan pemeriksaan elektroforesis protein serum dapat diketahui perubahan fraksi protein di dalam serum. Pemeriksaan elektroforesis protein serum ini menunjukkan perubahan fraksi protein lebih teliti dari hanya memeriksa kadar protein total dan albumin serum.

  • Fraksi albumin merupakan fraksi yang homogen, sedangkan fraksi globulin adalah fraksi yang heterogen yang terdiri dari berbagai jenis fraksi yang berbeda. Karena kedua perbedaan tersebut, maka pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah pemeriksaan kadar Protein Total dan Albumin, dimana selisihnya merupakan kadar Globulin.Metode pemeriksaan kadar protein total yang umum digunakan adalah metode Biuret, sedangkan untuk albumin yang digunakan adalah metode warna (BCG/BCP).

  • Rasio kadar Albumin dengan Globulin (A/G ratio) digunakan sebagai petunjuk adanya perubahan protein serum selama terjadinya gangguan atau penyakit dalam tubuh.Proteinuria Proteinuria yaitu urin manusia yang terdapat protein yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2. Dalam keadaan normal, protein di dalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap fungsional.

  • Parameter Yang DiukurPenetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein total, dan albumin atau globulin. Ada satu cara mudah untuk menetapkan kadar protein total, yaitu berdasarkan pembiasan cahaya oleh protein yang larut dalam serum. Penetapan ini sebenarnya mengukur nitrogen karena protein berisi asam amino dan asam amino berisi nitrogen.Total protein terdiri atas albumin (60%) dan globulin (40%). Bahan pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan total protein adalah serum. Bila menggunakan bahan pemeriksaan plasma, kadar total protein akan menjadi lebih tinggi 3 5 % karena pengaruh fibrinogen dalam plasma.

  • Nilai Rujukan1.Protein Total Dewasa : 6.0 - 8.0 g/dl Anak : 6.2 - 8.0 g/dl Bayi : 6.0 - 6.7 g/dl Neonatus : 4.6 - 7.4 g/dl

  • 2. Albumin Dewasa : 3.5 - 5.0 g/dl Anak : 4.0 - 5.8 g/dl Bayi : 4.4 - 5.4 g/dl Neonatus : 2.9 - 5.4 g/dl

  • 3. Protein Urin Urin sewaktu : negatif (15 mg/dl) Urin 24 jam : 25 150 mg/24 jam.

  • Masalah KlinisProtein total PENURUNAN KADAR : malnutrisi berkepanjangan, kelaparan, diet rendah protein, sindrom malabsorbsi, kanker gastrointestinal, kolitis ulseratif, penyakit Hodgkin, penyakit hati yang berat, gagal ginjal kronis, luka bakar yang parah, intoksikasi air.

    PENINGKATAN KADAR : dehidrasi (hemokonsentrasi), muntah, diare, mieloma multipel, sindrom gawat pernapasan, sarkoidosis.

  • Albumin PENURUNAN KADAR : sirosis hati, gagal ginjal akut, luka bakar yang parah, malnutrisi berat, preeklampsia, gangguan ginjal, malignansi tertentu, kolitis ulseratif, enteropati kehilangan protein, malabsorbsi. Pengaruh obat : penisilin, sulfonamid, aspirin, asam askorbat.

    PENINGKATAN KADAR : dehidrasi, muntah yang parah, diare berat. Pengaruh obat : heparin.

  • Proteinuria Biasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila kadarnya diatas 200 mg/hari pada beberapa kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda. Ada yang mengatakan proteinuria persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bulan atau lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit diatas nilai normal. Dikatakan proteinuria massif bila terdapat protein di urin melebihi 3500 mg/hari dan biasanya mayoritas terdiri atas albumin.

  • Proteinuria sedang (500-4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan glomerulonefritis akut atau kronis, nefropati toksik (toksisitas obat aminoglikosida, toksisitas bahan kimia), myeloma multiple, penyakit jantung, penyakit infeksius akut, preeklampsia.

    Proteinuria tinggi (> 4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan sindrom nefrotik, glomerulonefritis akut atau kronis, nefritis lupus, penyakit amiloid.

  • Pemeriksaan KimiaPemeriksaan Kadar Protein TotalMetode: BiuretPrinsip: Ikatan peptida yang terdapat dalam protein dalam suasana basa akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu dengan pereaksi Biuret, intensitas warna yang terjadi setara dengan kadar protein total dalam sampel dan diukur dengan menggunakan fotometer pada panjang gelombang 546 nm.

  • Campur Inkubasi selama 5 menit pada suhu 20-25oC Ukur Absorbansi Standar dan Sampel terhadap Blanko pada panjang gelombang 546 nm Warna stabil sampai 1 jam

  • Pemeriksaan Kadar Albumin SerumMetode: BCG (Brom Cresol Green)Prinsip: Albumin dengan BCG pada suasana pH 4,2 akan membentuk kompleks warna hijau-biru. Intensitas warna yang terbentuksebanding dengan konsentrasi Albumin dalam sampel, yang diukur pada fotometer dengan panjang gelombang 630 nm.

  • Campur Inkubasi selama 3 menit pada suhu 20-25oC Ukur kadar albumin dengan program C/ST pada fotometer dengan panjang gelombang 630 nm (620-640) nm

  • Pemeriksaan Kadar Globulin SerumKadar globulin dalam serum didapat dari hasil pengurangan kadar protein total serum dengan kadar albumin serum.

  • Pemeriksaan Protein dalam UrinMetode: BangPrinsip: Protein dalam urin akan membentuk kekeruhan atau gumpalan oleh asam karena mendekati titik isoelektrik protein dibantu dengan pemanasan, sehingga terbentuk kekeruhan, butiran, kepingan, atau gumpalan sesuai dengan banyaknya kandungan protein dalam urin.

  • Masukkan 5 mL urin ke dalam tabung reaksiTambahkan 0,5 mL pereaksi BangCampurkan sampai homogen dan panaskan dalam penangas air mendidih selama 5 menit.Angkat dan simpan pada rak kemudian dinginkanAmati perubahan yang terjadi dengan menggoyangkan cairan dan amati kekeruhan yang terjadi dan tentukan hasilnya.