Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

54
UNIVERSITAS INDONESIA TUGAS FARMAKOTERAPI I PEMERIKSAAN LABORATORIUM Disusun Oleh: Kelompok 7 Atvinda Prilya Afsta 1406664221 lory !laudia Karunden" 1406664410 #uhammad #u$a%a& 'a ki 1406(2(4)6 *imson #uara +aya 1406664()6 PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2015 BAB I Pendahuluan 1

Transcript of Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

Page 1: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 1/54

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS FARMAKOTERAPI I

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Atvinda Prilya Afsta 1406664221

lory !laudia Karunden" 1406664410

#uhammad #u$a%a& 'aki 1406(2(4)6

*imson #uara +aya 1406664()6

PROGRAM PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 

2015

BAB I

Pendahuluan

1

Page 2: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 2/54

1.1 Pendahuluan

Pada umumnya diagnosis penyakit dibuat berdasarkan gejala penyakit

(keluhan dan tanda). Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjang atau

menyingkirkan kemungkinan penyakit yang menyebabkan. Dalam diagnosis

 penyakit kadang-kadang tidaklah mudah, terutama pada permulaan penyakit,

gejala klinis penyebabnya masih berupa kemungkinan. Karena itu, diperlukan

data-data tambahan dari pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan

 penunjang lain.

Selain untuk menunjang diagnosis klinis, pemeriksaan laboratorium juga

 berfungsi untuk menyingkirkan kemungkinan suatu diagnosis atau penyakit,

untuk digunakan sebagai pedoman terapi atau manajemen, untuk digunakan

sebagai panduan prognosis, serta untuk mendeteksi suatu penyakit (uji saring).

Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita

seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan serta berkaitan

erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi, menemukan

kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis, membantu

 pemantauan pengobatan, menyediakan informasi prognosis atau perjalanan

 penyakit (untuk memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi

dan pengelolaan pasien selanjutnya), memantau perkembangan penyakit dan

memantau efektiitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan

komplikasi yang dapat terjadi, serta mengetahui ada tidaknya kelainan atau

 penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan.

1.2 Tujuan

!akalah ini dibuat dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang

 pemeriksaan-pemeriksaan yang harus dilakukan guna menegakkan diagnosa.

2

Page 3: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 3/54

BAB II

ISI

2.1 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan "aboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang

diagnosis penyakit, guna mendukung atau menyingkirkan diagnosis lainnya.

Pemeriksaan laboratorium merupakan penelitian perubahan yang timbul pada

 penyakit dalam hal susunan kimia dan mekanisme biokimia tubuh (perubahan

ini bisa penyebab atau akibat).

2.2 Fungsi Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan "aboratorium dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yakni #

$. Skrining   atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan

menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit

terutama bagi indiidu beresiko tinggi (%alaupun tidak ada gejala atau

keluhan).

&. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita

seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta

 berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi

'. !enemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala

klinis

.  !embantu pemantauan pengobatan.

. !enyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk 

memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan

 pengelolaan pasien selanjutnya.

*. !emantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan

 penyakit dan memantau efektiitas terapi yang dilakukan agar dapat

meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya

dilakukan se+ara berkala.

. !engetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai

dan potensial membahayakan.

,

Page 4: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 4/54

. !emberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak 

didapati penyakit.

2.3 Tahaptahap pemeriksaan laboratorium

ntuk mendapatkan hasil yang akurat dalam pemeriksaan laboratorium

harus menga+u kepada  /"P (/ood laboratory Pro+edure)  yaitu melalui

tahapan#

$. Pre 0nalitik. Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap persiapan a%al,

dimana tahap ini sangat menentukan kualitas sampel yang nantinya akan

dihasilkan dan mempengaruhi proses kerja berikutnya. 1ang termasuk 

dalam tahap Pra 0nalitik meliputi Kondisi pasien, +ara dan %aktu

 pengambilan sampel, perlakuan terhadap proses persiapan sampel sampai

sampel selesai dikerjakan.

&. 0nalitik. 0dalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh

hasil pemeriksaan.

'. Pas+a 0nalitik. 0dalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk 

meyakinkan bah%a hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar 2 benar 

alid atau benar.

2.! Pemeriksaan Laboratorium

2.!.1 Pemeriksaan "ula #arah

Dahulu, glukosa diperiksa dengan memanfaatkan sifat mereduksi glukosa

yang non spesifik dalam suatu reaksi dengan bahan indikator yang

memperoleh atau berubah %arna jika tereduksi. Karena banyak jenis pereduksi

lain dalam darah yang dapat bereaksi positif, maka dengan metode ini kadar 

glukosa bisa lebih tinggi -$ mg3dl dari kadar seharusnya. Sekarang,

 pengukuran glukosa menggunakan metode en4imatik yang lebih spesifik 

untuk glukosa. !etode ini umumnya menggunakan en4im glukosa oksidase

atau heksokinase, yang bekerja hanya pada glukosa dan tidak pada gula lain

dan bahan pereduksi lain. Perubahan en4imatik glukosa menjadi produk 

dihitung berdasarkan reaksi perubahan %arna (kolorimetri) sebagai reaksi

terakhir dari serangkaian reaksi kimia, atau berdasarkan konsumsi oksigen

 pada suatu elektroda pendeteksi oksigen. Chemistry analyzer (mesin

4

Page 5: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 5/54

 penganalisis kimia%i) modern dapat menghitung konsentrasi glukosa hanya

dalam beberapa menit. !etode yang umum digunakan adalah metode /5D-

P0P, yaitu dengan menggunakan en4im glukosa oksigenase untuk mengubah

glukosa menjadi hidrogen peroksida, yang kemudian di-coupling dengan

aminofena4on dan fenol untuk menghasilkan %arna. 6arna ini dapat diperiksa

dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang * nm, setelah

sebelumnya diinkubasi selama menit pada suhu '7.

8erdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium,

antara lain obat-obatan seperti golongan kortison, tia4id, 9loop: diuretik yang

dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah; trauma dan stress; %aktu

 pemeriksaan serum; merokok; dan aktiitas, dimana aktiitas yang berat

sebelum uji laboratorium dapat menurunkan kadar gula darah.

2.!.1.1 Pemeriksaan "lukosa #arah Se$aktu %"#S&.

Pemeriksaan /lukosa se%aktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada

suatu hari tanpa memperhatikan %aktu makan terakhir.Pemeriksaan /lukosa

Darah Se%aktudilakukan bersamaan dengan telah adanya keluhan klinik yang

menga+u pada diabetes mellitus. Keluhan klinik berupa polidipsi, polifagi,

 poliuria, berat badan yang menurun, glukosuria. <ika kadar glukosa plasma =

&>> mg3dl maka sudah dikatakan positif D! dan penderita tidak perlu lagi

 pemeriksaan tes toleransi glukosa

8ujuannya untuk deteksi a%al pasien yang diduga menderita D! sebelum

dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Di tempat praktek dokter biasanya sudah

tersedia alat yang ringkas untuk mendeteksi /DS yang biasa disebut /D sti+k.

8inggal diambil sedikit darah dari ujung jari menggunakan jarum, sti+k dimasukkan alat, darah ditotolkan ke sti+k, dan hasilnya keluar.

 ?ilai normal gula darah se%aktu >-&>> mg3d". Hanya saja pemeriksaan

gula se%aktu kurang bisa mendiagnosis dengan tepat pada seseorang

 berpenyakit Diabetes !ellitus (D!) misalnya, karena pada pemeriksaan ini

 banyak faktor yang berpengaruh seperti makanan, minuman, aktifitas tubuh

dll.

(

Page 6: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 6/54

/ambar $. /D Sti+k untuk pemeriksaan /DS

2.!.1.2 Pemeriksaan "ula #arah Puasa%"#P&

Pemeriksaan gula darah puasa merupakan Pemeriksaan glukosa puasa

merupakanpengukuran kadar glukosa dalam darah pada kondisi puasa selama

$& jam. Pemeriksaan ini dapat menggambarkan kadar glukosa endogen.

Direkomendasikan bagi pasien de%asa yang tidak hamil.!anfaat Pemeriksaan'

$) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (D!), pemantauan terapi D!, serta

mendukung dalam kontrol D!;

&) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti asidosis,

ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik 

Persyaratan @ <enis Sampel'  Serum, plasma heparin3AD80 (tidak lisis),

 plasma flourida3lodoasetat. Stabilitas Sampel'  Serum, plasma heparin3AD80

(tidak lisis) # jam pada $-& B7, & jam pada &- B7; plasma flourida3lodoasetat

# & jam pada $-& B7

6

Page 7: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 7/54

8abel $. Klasifikasi Diagnosis /DP

Klasifikasi diagnosis keadaan penderita /lukosa plasma puasa

 ?ormal C $>> mg3d"Pra-Diabetes

E/F atau /8FF

$>>-$& mg3d"

---

Diabetes G $&* mg3d"

Keterangan# F) E/  Impaired Fasting Glucose (terganggunya glukosa

 puasa)

FF) /8  Impaired Glucose Tolerance (terganggunya toleransi glukosa)

ISumber# Departeman Kesehatan J, &>>, telah diolah kembali

2.!.1.3 Pemeriksaan "lukosa #arah Post Prandial %"#PP&

Pemeriksaan glukosa & jam postprandial merupakan pengukuran kadar 

glukosa dalam darah setelah &jam pembebanan glukosa yang setara dengan

g glukosa. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk ealuasi aktiitas insulin di

dalam tubuh. Spesimen darah & jam setelah makan pada indiidu puasa

menunjukkan peningkatan yang langka pada indiidu normal tetapi meningkat

se+ara signifikan pada indiidu diabetes. !anfaat Pemeriksaan adalah'$) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (D!), pemantauan terapi D!,

serta mendukung dalam kontrol D!;

&) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti

asidosis, ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik.

Persyaratan @ <enis Sampel'  Serum, plasma heparin3AD80 (tidak lisis),

 plasma flourida3lodoasetat. Stabilitas Sampel'  Serum, plasma heparin3AD80

(tidak lisis) # jam pada $-& B7, & jam pada &- B7; plasma

flourida3lodoasetat # & jam pada $-& B7. Persiapan Pasien# Sampel diambil

tepat & jam setelah asupan makanan terakhir, toleransi keterlambatan $> menit.

Lila mele%ati $> menit, disarankan untuk diulang.Lila pemeriksaan tetap

dikerjakan dan tidak memenuhi persyaratan, maka diberi +atatan di HPs".

8abel &. Klasifikasi Diagnosis /DPP

7

Page 8: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 8/54

(lasi)ikasi diagnosis

keadaan penderita

"lukosa plasma

2 jam setelah makan

 ?ormal C $> mg3d"

Pra-Diabetes

E/F atau /8FF

---

$>-$MM mg3d"

Diabetes G &>> mg3d"

2.!.1.! Tes Toleransi "lukosa %TT"*&

8es 8oleransi /lukosa (88/5) Sebelum dilakukan tes, pasiendiharuskan

 berpuasa selama $& jam, kemudian dilakukan pengambilan sampel darah untuk 

selanjutnya dibuat kura.Se+ara umum sama dengan pemeriksaan /DPP,

 perbedaannya adalah setelah diambil darah dan urin ke-$ pasien tidak makan

tetapi minum glukosa dengan kadar yang telah ditentukan (N). 8erkadang

dokter meminta pengambilan darah ' kali dengan interal $ jam, jadi pasien

diambil darah dan urin puasa, $ jam dan & jam setelah minum glukosa.

Pemeriksaan ini dilakukan pada#

 – kasus hiperglikemia yang tidak jelas,

 – glukosa se%aktu $>-&>> mg3dl, atau

 – glukosa puasa antara $$>-$&* mg3dl, atau

 –  bila ada glukosuria yang tidak jelas sebabnya.

 – Diabetes gestasional, danbu hamil dengan ri%ayat keluarga D!.

2.!.1.+ Tes Toleransi "lukosa *ral

8es ini dapat diindikasikan pada penderita yang gemuk dengan ri%ayat

keluarga D!, pada penderita penyakit askuler atau neurologik, atau infeksi

yang tidak jelas sebabnya. 8est ini dilakukan pada jika nilai glukosa se%aktu

-

Page 9: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 9/54

$> 2 &>> mg3dl, glukosa puasa antara $$> 2 $&* mg3dl dan bila ada glukosuria

yang tidak jelas sebabnya.

88/5 juga dapat diindikasikan untuk diabetes pada kehamilan (diabetes

gestasional). Lanyak diantara ibu-ibu yang sebelum hamil tidak menunjukkan

gejala, tetapi menderita gangguan metabolisme glukosa pada %aktu hamil.

Penting untuk menyelidiki dengan teliti metabolisme glukosa pada %aktu

hamil dengan ri%ayat keluarga diabetes, ri%ayat meninggalnya janin pada

kehamilan, atau ri%ayat melahirkan bayi dengan berat lahir = kg. Skrining

diabetes hamil sebaiknya dilakukan pada umur kehamilan antara &*-'&

minggu. Pada mereka dengan resiko tinggi dianjurkan untuk dilakukan skrining

lebih a%al.

a. Prosedur

Selama ' hari sebelum test dilakukan penderita harus mengkonsumsi

sekjitar $> gram karbohidrat setiap hari. 8erapi obat yang dapat

mempengaruhi hasil labioratorium harus dihentikan hingga test dilaksanakan.

Leberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium adalah

insulin, kortikosteroid (kortison), kontrasepsi oral, esterogen, antikonulsi,

diuretik, tia4id, salisilat, asam askorbat. Selain itu penderita juga tidak boleh

minum alkohol.

Kekurangan karbohidrat, tidak ada aktiitas atau berbaring dapat

mengganggu hasil pemeriksaan toleransi glukosa. Karena itu 88/5 tidak 

 boleh dilakukan pada penderita yang sedang sakit, sedang dira%at baring atau

tidak boleh turun dari tempat tidur, orang yang diet yang tidak men+ukupi.

Protokol urutan pengambilan darah pada %aktu O jam, $ jam, $ O jam dan &

 jam. Sebelum dilakukan tes, penderita harus berpuasa selama $& jam.Pengambilan sampel darah dilakukan sebagai berikut #

a) Pada pagi hari setelah puasa, penderita diambil darah ena '- ml untuk 

uji glukosa darah puasa. Penderita mengosongkan kandung kemihnya dan

mengumpulkan urinenya.

 b) Penderita diberikan minum glukosa Diberikan glukosa gram (orang

de%asa) atau $, gram3kgLL (anak-anak), yang dilarutkan dalam segelas

air (&> ml). "ebih baik jika ditambahkan perasa, misalnya dengan lemon.

)

Page 10: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 10/54

+) Pada %aktu O jam, $ jam, dan & jam penderita diambil darah untuk 

 pemeriksaan glukosa. Pada %aktu $ jam dan & jam penderita

mengosongkan kandung kemihnya dan mengumpulkan sampel urinenya

se+ara terpisah.

Selama 88/5 dilakukan, penderita tidak boleh minum kopi, teh, makan

 permen, merokok, atau melakukan aktiitas fisik yang berat. !inum air putih

yang tidak mengandung gula masih diperkenankan.

 b. ?ilai rujukan #

Puasa # > 2 $$> mg3dl (',M 2 *,$ mmol3")

O <am # $$> 2 $> mg3dl (*,$ 2 M, mmol3")

$ <am # $&> 2 $> mg3dl (*, 2 M, mmol3")

& O <am # $>> 2 $> mg3dl (,* 2 , mmol3")

& <am # > 2 $&> mg3dl (',M 2 *, mmol3")

+. nterpretasi

a) 8oleransi glukosa normal

Setelah pemberian glukosa, kadar glukosa darah meningkat dan men+apai

 pun+aknya pada %aktu $ jam, kemudian turun ke kadar & jam yang

 besarnya di ba%ah $&* mg3dl ( mmol3"). 8idak ada glikosuria.

/ambaran yang diberikan disini adalah untuk darah ena. <ika digunakan

darah kapiler, kadar glukosa puasa lebih tinggi , mg3dl (>,' mmol3"),

kadar pun+ak lebih tinggi $M, 2 '>,* mg3dl ($,$ 2 $, mmol3"), dan kadar 

& jam lebih tinggi $>, 2 $M, mg3dl (>,* 2 $,$ mmol3"). ntuk plasma

ena kadar ini lebih tinggi sekitar $ mg3dl ($ mmol3").

 b) 8oleransi glukosa melemah

Pada toleransi glukosa yang melemah , kura glukosa darah terlihat

meningkat dan memanjang. Pada D! kadar glukosa darah di atas $&*

mg3dl ( mmol3"), jika tidak begitu meningkat diabetes bisa didiagnosa

 bila kadar antara $ jam dan kadar & jam di atas $> md3dl ($> mmol3").

8oleransi glukosa melemah ringan (tak sebanyak diabetes) jika kadar 

glukosa puasa diba%ah $&* mg3dl ( mmol3"), kadar antara di ba%ah $>

mg3dl ($> mmol3") dan kadar & jam antara $&*-$> mg3dl ( 2 $>

mmol3"). 8erdapat glikosuria, %alaupun tak selalu ada dalam sampel

 puasa.

10

Page 11: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 11/54

Pada diabetes gestasional, glukosa puasa normal, glukosa $ jam $* mg3dl

(M,& mmol3") dan glukosa & jam $ mg3dl ( mmol3").

Pada banyak kasus diabetes, tidak ada pun+ak $ jam karena kadar glukosa

darah meningkat pada keseluruhan %aktu test. Kura diabeti+ dari jenis

yang sama dijumpai pada penyakit Cushing  yang berat.

8oleransi glukosa yang lemah didapatkan pada obesitas (kegemukan),

kehamilan lanjut (atau karena kontrasepsi hormonal), infeksi yang berat

terutama staphylo+o++i, sindrom cushing , sindrom conn, akromegali,

tirotoksikosis, kerusakan hepar yang luas, kera+unan menahun, penyakit

ginjal kronik, pada usia lanjut, dan pada D! yang ringan atau baru mulai.

8est toleransi glukosa yang ditambah dengan steroid dapat membantu

mendeteksi diabetes yang baru mulai. Pada pagi dini sebelum 88/5

dilaksanakan, penderita diberikan $>> mg kortison, maka glukosa darah

 pada & jam meningkat di atas $', mg3dl (, mmol3") pada oarng-orang

yang memiliki potensi menderita diabetes.

+) Penyimpanan glukosa yang lambat

8erdapat peningkatan glukosa darah yang +uram. Kadar pun+ak dijumpai

 pada O jam di atas $> mg3dl ($> mmol3"). Kemudian kadarnya menurun

tajam dan tingkatan hipiglikemia di+apai sebelum %aktu & jam. 8erdapat

kelambatan dalam memulai homeostatis normal, terutama penyimpanan

glukosa sebagai glikogen. Liasanya ditemukan glukosuria transien.

Kura seperti ini dijumpai pada penyakit hepar tertentu yang berat dan

kadang-kadang para tirotoksikosis, tetapi lebih la4im terlihat karena

absorbs lebih +epat setelah gastrektomi, gastroentrostomi, atau agotomi.

Kadang-kadang dapat dijumpai pada orang yang normal.d) 8oleransi glukosa meningkat

Kadar glukosa puasa normal atau rendah, dan pada keseluruhan %aktu test

kadarnya tidak berariasi lebih dari $> mg3dl ($.> mmol3"). Kura ini

 bisa terlihat pada penderita miksedema (yang mengurangi absorbs

karbohidrat) atau yang menderita antagonis insulin seperti penyakit

0ddison dan hipopituarisme. 8idak ada glikosuria. Kura yang rata juga

sering dijumpai pada penyakit seliak. Pada glikosuria renal, kura

11

Page 12: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 12/54

toleransi glukosa bisa rata atau normal tergantung pada ke+epatan

hilangnya glukosa melalui urin.

Eaktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium.

a) Penggunaan obat-obatan tertentu

 b) Stress (fisik, emosional), demam, infeksi, trauma, tirah baring, obesitas

dapat meningkatkan kadar glukosa darah

+) 0ktiitas berlebihan dan muntah dapat menurunkan kadar glukosa darah.

5bat hipiglikemik dapat menurunkan kadar glukosa darah

d) sia. 5rang lansia memiliki kadar glukosa darah yang lebih tinggi. Sekresi

insulin menurun karena proses penuaan

2.!.2 ,emoglobin A1- %,bA1-&

Pengukuran kadar glukosa darah hanya memberikan informasi mengenai

homeostasis glukosa yang sesaat dan tidak dapat digunakan untuk 

mengealuasi pengendalian glukosa jangka panjang (mis. beberapa minggu

sebelumnya). ntuk keperluan ini dilakukan pengukuran hemoglobin

terglikosilasi dalam eritrosit atau juga dinamakan hemoglobin glikosilat atau

hemoglobin 0$7 (Hb0$7). 0pabila hemoglobin ber+ampur dengan larutan

dengan kadar glukosa yang tinggi, rantai beta molekul hemoglobin mengikat

satu gugus glukosa se+ara ireersibel, proses ini dinamakan glikosilasi.

/likosilasi terjadi se+ara spontan dalam sirkulasi dan tingkat glikosilasi ini

meningkat apabila kadar glukosa dalam darah tinggi. Pada orang normal,

sekitar -*N hemoglobin mengalami glikosilasi menjadi hemoglobin

glikosilat atau hemoglobin 0$7. Pada hiperglikemia yang berkepanjangan,

kadar hemoglobin 0$7 dapat meningkat hingga $-&>N. /likosilasi tidak 

mengganggu kemampuan hemoglobin mengangkut oksigen, tetapi kadar 

hemoglobin 0$7 yang tinggi men+erminkan kurangnya pengendalian diabetes

selama '- minggu sebelumnya. Setelah kadar normoglikemik menjadi stabil,

kadar hemoglobin 0$7 kembali ke normal dalam %aktu sekitar ' minggu.

Karena Hb0$7 terkandung dalm eritrosit yang hidup sekitar $>>-$&> hari,

maka Hb0$7 men+erminkan pengendalian metabolisme glukosa selama '-

 bulan. Hal ini lebih menguntungkan se+ara klinis karena memberikan

informasi yang lebih jelas tentang keadaan penderita dan seberapa efektif 

12

Page 13: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 13/54

terapi diabetik yang diberikan. Peningkatan kadar Hb0$7 = N

mengindikasikan diabetes mellitus yang tidak terkendali, dan penderita

 berisiko tinggi mengalami komplikasi jangka panjang, seperti nefropati,

retinopati, neuropati, dan3atau kardiopati. Aritrosit yang tua, karena berada

dalam sirkulasi lebih lama daripada sel-sel yang masih muda, memiliki kadar 

Hb0$7 yang lebih tinggi. Penurunan palsu kadar Hb0$7 dapat disebabkan

oleh penurunan jumlah eritrosit. Pada penderita dengan hemolisis episodik 

atau kronis, darah mengandung lebih banyak eritrosit muda sehingga kadar 

Hb0$7 dapat dijumpai dalam kadar yang sangat rendah. /likohemoglobin

total merupakan indikator yang lebih baik untuk pengendalian diabetes pada

 penderita yang mengalami anemia atau kehilangan darah.

(eadaan ang dapat mempengaruhi hasil pengukuran ,bA1-

Kadar Hb0$7 merupakan bagian dari hemoglobin keseluruhan maka

setiap perubahan jumlah eritrosit, kadar dan susunan hemoglobin dapat

mempengaruhi kadar Hb0$7. 7ontoh perubahan masa hidup eritrosit

misalnya perdarahan, anemia, hemolisis (pe+ahnya eritrosit), kekurangan 4at

 besi (Ee), it L $& atau asam folat atau kelainan hemoglobin (arian

hemoglobin atau thalassemia) dan juga pengobatannya. Pada keadaan-keadaan

ini maka diperlukan pemeriksaan lain. Pada keadaan gagal ginjal, pengaruh

4at yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh dan obat-obatan juga dapat

mempengaruhi kadar Hb0$7. 7ontoh hasil rendah palsu adalah pada

 perdarahan, transfusi darah, defisiensi anemia dan hemolisis, pergantian

eritrosit yang lebih+epat, sebaliknya hasil tinggi palsu mungkin dijumai pada

 penyakit ginjal kronis, kelainan hemoglobin tertentu (misalnya HbS danmetHb).

-ara pengukuran ,bA1-

8erdapat banyak metode pemeriksaan kadar Hb0$7 yang dapat dibedakan

 berdasarkan prinsip pemeriksaannya. Kelompok pertama yang berdasarkan

sifat fisik3 kimia3 muatan listrik (kromatografi cation ion-exchange,

elektroforesis, isoelectric focusing , kromatografi affinity). Kelompok kedua

1,

Page 14: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 14/54

 berdasarkan strukturnya (immunoassay) dan kelompok ketiga berdasarkan

reaksi en4imatik. 5leh karena hasil pemeriksaan Hb0$7 antar metode dapat

 berbeda maka telah diupayakan untuk membakukan metode pemeriksaan,

dimaka dianjurkan semua pemeriksaan kadar Hb0$7 merujuk ke J! E77.

Pengukuran Hb0$7 dapat digunakan untuk#

$. !engetahui kepatuhan penggunaan obat dari pasien D!

&. !engetahui sudah berapa lama keadaan hiperglikemia dari seseorang yang

 baru didiagnosa D!

'. !emonitor keberhasilan dari terapi yang sedang berjalan

8abel '. Kriteria Hasil Pada 8es Hb0$7

Bukan #/ Pra#iabetes #/

Persentase

,bA1- %0&C, ,-*, =*,

2.!.3 Pemeriksaan keton

Keton, se+ara umum, merupakan penanda dari defisiensi insulin dan

kebutuhan asupan insulin. Standar tes untuk keton yang dilakukan adalahdengan mendeteksi badan keton pada urin menggunakan strip tes. ji tersebut

 bergantung dari hasil semikuantitatif dari reaksi nitroprusida, yaitu reaksi

antara asetosat pada urin dengan nitroprusida pada strip tes yang kemudian

akan mengalami perubahan %arna. ?amun, tes dengan metode ini tidak 

mendeteksi Q-hidroksibutirat yang merupakan badan keton predominan pada

ketoasidosis diabetes. !onitor tingkat keton pada penderita diabetes penting

untuk menghindari ketoasidosis diabetes parah yang dapat mengakibatkan

koma.

8es keton dapat dilakukan dengan sampel urin maupun darah.

Jekomendasi untuk tes keton dalam urin ini adalah melakukan tes setiap dua

hingga empat jam sekali ketika glukosa darah konsisten melebihi '>> mg3d"

(=$,* mmol3"). Sedangkan untuk tes keton dalam darah lebih dianjurkan

karena terdapat metode yang dapat mengetahui jumlah Q-hidroksibutirat.

Kriteria tingkat keton dalam darah >,* mmol3" adalah normal. 8ingkat keton

=>,*-$, mmol3" dianjurkan untuk memeriksa kadar gula darah setelah $ jam

14

Page 15: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 15/54

dan dipertimbangkan untuk meningkatkan asupan insulin setelah $ jam. <ika

tingkat keton =$,-' mmol3", dianjurkan untuk menggunakan insulin short

a+ting atau rapid a+ting. <ika hasilnya diatas ' mmol3" dan3atau disertai

muntah dan tidak dapat mentoleransi +airan disarankan untuk menghubungi

tenaga kesehatan.

2.!.! Pemeriksaan Albumin

0lbumin merupakan sebuah komponen protein yang membentuk lebih dari

setengah protein plasma. 0lbumin disintesis di hepar sehingga pemeriksaan

nilai albumin juga terkait dengan fungsi sintesis hepar. 0lbumin meningkatkan

tekanan osmotik sel sehingga jika terjadi penurunan serum albumin +airan selakan keluar dan terjadi udem.

Jasio 03/ adalah perhitungan dari distribusi & fraksi utama protein, yakni

albumin dan globulin. ?ilai normal dari rasio 03/ (nilai albumin dibagi

dengan nilai globulin) lebih besar dari $,>. Jasio 03/ yang lebih dari satu

tidak bermakna se+ara klinis, namun rasio 03/3 yang rendah mengindikasikan

terjadinya penyakit lier atau ginjal. Alektroforesis protein lebih akurat dan

telah menggantikan perhitungan rasio 03/. 0dapun nilai rujukan albumin

normal dalam serum adalah sebagai berikut.

8abel . ?ilai Jujukan 0lbumin ?ormal dalam Serum

entang sia ilai serum albumin %g4dL&

De%asa ',-,> (&N - *N dari total protein)

Layi baru lahir &,M-,

0nak ($-' tahun) ,-,

0nak (sampai $& tahun) ,>-,

Ketidak normalan nilai albumin (peningkatan atau penurunan) dapat

menunjukkan beberapa kemungkinan, diantaranya #

a) Penurunan nilai albumin (hipoalbuminemia) terjadi pada # sirosis hepar,

gagal hepar akut, luka bakar parah, malnutrisi parah, preeklamsi,

gangguan ginjal, beberapa jenis malignansi, malabsorpsi, dan pengaruh

obat-obatan seperti penisilin, sulfonamida, aspirin dan itamin 7.

 b) Peningkatan albumin (hiperalbuminemia) terjadi pada # dehidrasi,

muntah yang parah, diare yang parah, juga pada pengaruh heparin.

2.!.+ Pemeriksaan Serum (reatinin

1(

Page 16: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 16/54

Serum kreatinin diketahui lebih sensitif dan indikator spesifik dari

 penyakit ginjal dibandingkan L?. Hal tersebut dikarenakan tidak 

dipengaruhi oleh diet atau asupan +airan. Serum kreatinin ini khususnya

digunakan pada ealuasi fungsi glomerulus. Serum kreatinin merupakan tes

laboratorium untuk mengealuasi fungsi ginjal dan untuk mengestimasi

efektiitas dari filtrasi glomerulus. Darah intraena sebanyak $> m" darah

dikumpulkan pada tabung. Perkiraan perhitungan /EJ sering dilakukan

se+ara matematis menggunakan formula 7o+kroft dan /ault, serta !DJD

("eey) dengan diketahuinya serum kreatinin seseorang.

a. 7o+kroft dan /ault

Pada formula ini ariabilitas akibat perbedaan S7r disebabkan

 perbedaan dalam massa otot akibat jenis kelamin dan usia. 5leh karena

itu, dapat terjadinya ketidaktepatan pengukuran /EJ apabila dengan

indiidu massa otot yang lebih rendah dengan pasien dengan obesitas.

Lerikut formula 7o+kroft dan /ault#

"aki-laki # ($> 2 mur) R (LL)3& R S7r)

6anita # ($> 2 mur) R (LL)3& R S7r) R >,

S7r merupakan serum kreatinin, sedangkan LL (Lerat Ladan deal) dapat

dihitung sebagai berikut#

"aki-laki # > kg &,' kg tiap in+hi apabila lebih dari kaki

6anita # , kg &,' kg tiap in+hi apabila lebih dari kaki

 b. !odifi+ation of Diet in Jenal Disease (!DJD)

Pada a%alnya formula !DJD memperkirakan /EJ menggunakan

enam ariabel, yaitu umur, ras, jenis kelamin, urea nitrogen, serum

kreatinin, dan konsentrasi serum albumin./EJ # $> R 7r->,MMM R mur->,$* R L?->,$> R 0lb>,'$

Pada %anita hasil dikali >,*& dan jika berkulit hitam hasil dikali $.$>

 ?amun, selanjutnya disederhanakan menjadi empat ariabel, yaitu serum

kreatinin, usia, ras, dan jenis kelamin.

/EJ #$*,' R 7r-$,$ R mur->,&>' R $,&$& (untuk berkulit hitam) R

>,& (untuk %anita)

16

Page 17: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 17/54

7r merupakan kreatinin serum (mg3d"), L? merupakan nitrogen urea

darah (mg3d"), 0lb merupakan albumin serum (g3d").

Perbedaan diantara kedua formula diatas adalah formula 7o+k+roft dan

/ault memasukkan data berat badan, sedangkan rumus !DJD memasukkan

 berat badan, karena hasil yang terakhir ini dinyatakan dalam m"3min3$.' m'.

2.!.5 Pemeriksaan (adar L#L6 ,#L6 Trigliserida6 dan (olesterol Total

Pemisahan fraksi-fraksi lemak dengan menggunakan ultra sentrifuge.

Liasanya lemak akan bergabung dengan protein dan membentuk lipoprotein.

 pada lipoprotein berat jenis ditrentukan oleh perbandingan anatar banyaknya

lemak dan protein. makin tinggi perbandingan ini makin rendah L< nya, lemak murni mempunyai L< yang lebih rendah dari air.

/ambar &. Komposisi kelas lipoprotein

2.!.5.1 /etode Pengukuran ,#L

17

Page 18: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 18/54

Prinsip # sampel kolesterol dihidrolisis dan dioksidasi (hasil merah

keunguan)

 ?ilai normal # pria => mg3d" ; %anita = > mg3d"

Prosedur #

!etode sentrifugasi untuk memisahkan HD" dilakukan dalam ' tahap,

yaitu#

a. ltrasentrifugasi $,>>* g3ml untuk menghilangkan lipoprotein kaya

trigliserida (T"D")

 b. Presipitasi lipoprotein yang mengandung apo L (D", "D", dan "p (a)

dari ultracentrifugal infranatant dengan heparin dan !n7l&

+. !engukur jumlah kolesterol dalam supernatan menggunakan metode

0bell-Kendall

2.!.5.2 /etode Pengukuran L#L

Prinsip # !etode en4imatik kolorimetrik untuk mereaksikan sampel

kolesterol dengan reaksi oksidasi dan reaksi esterfikasi sehingga

menghasilkan senya%a -(p-ben4oUuinone-monoamino)-phena4one (biru

keunguan)

 ?ilai normal # C$>> mg3d"

Prosedur #

Kadar "D" dapat diperkirakan dengan pendekatan Eriede%ald sebagai

 berikut

 x=TC − HDL−TG

5

!etode diatas menghasilkan nilai akurat jika kadar 8/ C >> mg3dl.

ntuk pasien dengan kadar 8/ =>> mg3dl diperlukan metode

ultrasentrifugasi kompleks. Penderita yang mengalami peningkatantrigliserida se+ara signifikan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut

2.!.5.3 /etode Pengukuran Trigliserida

Prinsip # Dengan metode ini trigliserida akan dihidrolisa dengan en4imatis

menjadi gliserol dan asam bebas. Dengan lipase khusus akan membentuk 

kompleks %arna yang dapat diukur kadarnya menggunakan spektrofotometer.

 ?ilai normal # C$> mg3d"

Jeaksi #

8rigliserida H&5 "ipase /liserol 0sam "emak 

1-

Page 19: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 19/54

/liserol 08P /liserol Kinase  /liserol-'-phosphate 0DP

/liserol-phosphate 5&/liserol Phosphate 5ksidase  Dihidro-aseton-phosphate

H&5&

H&5& -aminofena4on -+hlorophenol Peroksidasi  -(p-

 ben4okinonmonoimino)-fena4on H&5 H7

Prosedur #

$) Standar 8rigliserida di buat dengan mengambil Vl dimasukkan ke

dalam tabung reaksi.

&) Ke dalam tabung reaksi ditambahkan reagen sebanyak >> Vl. (6aktu

dan suhu saat direaksikan antara reagen dengan larutan seri di+atat).') !asing-masing larutan diko+ok hingga homogen.

) Setelah diko+ok, masing-masing larutan tersebut di inkubasi selama

$> menit pada suhu 'o 7 , kemudian diukur serapannya

menggunakan mikrolab.

) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi dari mikrolab.

Penetapan kadar sampel #

$) Darah diambil sebanyak $m", lalu dimasukkan ke dalam tabung

reaksi.

&) Ditambahkan AD80 kemudian Didiamkan hingga terjadi koagulasi.

') Setelah terjadi koagulasi dilakukan sentrifugasi selama $> menit.

Diperoleh serum.

) Lagian serum diambil sebanyak V" menggunakan mikropipet.

) Di tambahkan reagen sebanyak >> Vl, di ko+ok sampai homogen.

*) Kemudian di inkubasi selama $> menit pada suhu 'o 7.

) Hasil inkubasi di ukur absorbannya menggunaka alat mikrolab.

) 0bsorban yang di ukur alat di +atat

M) Dihitung kadar 8rigliserida dalam sampel menggunakan perhitungan

 penetapan kadar trigliserida.

2.!.5.! /etode Pengukuran (olesterol Total

Pemeriksaan kadar kolesterol menggunakan metode 7H5D-P0P.

Prinsipnya adalah kolesterol dan ester-esternya dibebaskan dari lipoprotein

oleh detergent. Kolesterolesterase menghidrolisa ester-ester tersebut dan

H&5& dibentuk dari kolesterol dalam proses oksidasi en4imarik oleh

1)

Page 20: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 20/54

kolesterol oksidase. H&5& bereaksi dengan -amino-antipyrin dan phenol

dengan katalisator peroksidase membentuk Uuinonimine yang ber%arna.

0bsorbansi %arna ini sebanding dengan kolesterol dalam sample

 ?ilai normal # $&-&>> mg3d"Jeaksi#

Aster kolesterol H&5Kolesterol Asterase  Kolesterol J755H

Kolesterol 5&Kolesterol 5ksidase  Kolestenon H&5&

& H&5& fenol -aminofena4on P5D -(p-ben4okinonmono

imino)-fena4on H&5

Prosedur 

Kura kalibrasi kolesterol #

$) Standar kolesterol di buat dengan mengambil Vl dimasukkan ke

dalam tabung reaksi.&) Ke dalam tabung reaksi ditambahkan reagen sebanyak >> Vl. (6aktu

dan suhu saat direaksikan antara reagen dengan larutan seri di+atat).

') !asing-masing larutan diko+ok hingga homogen.

) Setelah diko+ok, larutan tersebut diukur serapannya menggunakan alat

mikrolab.

) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi dari mikrolab kemudian

di +atat

Penetapan kadar sampel #

$) Darah diambil sebanyak $ m", lalu dimasukkan ke dalam tabung

reaksi.

&) Didiamkan beberapa saat. Kemudian disentrifugasi selama $> menit.

') Diperoleh plasma dan serum.

) Lagian serum diambil sebanyak V" menggunakan mikropipet.

) "alu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

*) Ditambahkan >>V" reagen. (%aktu dan suhu di+atat)

) Kemudian diko+ok hingga homogen.

) Setelah diko+ok, larutan tersebut diukur serapannya menggunakan alatmikrolab.

M) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi dari mikrolab dan di

+atat,

$>) Dihitung kadar kolesterol dalam sampel menggunakan perhitungan

 penetapan kadar kolesterol.

2.!.7 S"*T %Serum "lutami8 *9ala8eti8 Transaminase&

20

Page 21: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 21/54

An4im yang ditemukan terutama di otot hati dan jantung dengan jumlah

yang banyak, di otot rangka, ginjal, pankreas. Konsentrasi 0S8 rendah di

darah, ke+uali apabila ada +edera sel. S/58, atau yang sering disebut juga

dengan aspartat aminotransferase (0S8), merupakan suatu en4im yang

 berperan dalam proses biosintesis urea dan katabolisme asam amino di hati,

dengan mengkatalisis terjadinya reaksi transaminasi. Jeaksi transaminasi

saling mengkonersipasangan-pasangan asam W-amino dan asam W-keto

dengan transfer gugus amino. S/58 mengkatalisis interkonersi oksaloasetat

menjadi aspartat melalui transfer gugus amino dan kopling dari interkonersi

glutamat menjadi oksoglutarat.

Jeaksi tersebut bersifat reersible dan dapat digambarkan seperti berikut#

/ambar '. Jeaksi transaminase dengan en4im S/58 sebagai katalisator 

An4im S/58 meningkat pada penyakit yang melibatkan jaringan di mana

en4im tersebut banyak terdapat di dalamnya. Pada penyakit jantung, kondisi di

mana nilai serum S/58 mengalami peningkatan adalah pada infark miokard,

gagal jantung, perikarditis, kardiak aritmia, dan pada keadaan setelahdilakukannya operasi jantung atau kateterisasi. Leberapa hasil studi

menunjukkan bah%a M&N-MN pasien dengan infark miokard akut mengalami

 peningkatan S/58 serum, biasanya sebesar -$> kali dari batas atas kadar 

S/58 serum normal. Pada pasien dengan elektrokardiografik dan kriteria

klinis sebagai9+oronary insuffi+ien+y:, peningkatan serum /58 lebih

mungkin terjadi dibandingkan pada keadaan infark.Penilaian S/58 juga

21

Page 22: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 22/54

 berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya kekambuhan atau perburukan

dari infark selama masa penyembuhan.

8ujuan dari pemeriksaan S/5P3 0S8 antara lain#

$. ntuk mendeteksi peningkatan serum 0S8, yang meningkatkan selama !

akut dan kerusakan hati.

&. ntuk membandingkan hasil 0S8 dengan 7K dan "DH untuk 

mendiagnosa ! akut.

8abel . ?ilai Jujukan S/58

De%asa ?ilai rata-rata # -' 3l ; -> 3ml (frankel), -'*

3l, $*-*> 3ml at '> 7 (Karmen), -'' 3l at

'o7 (S uints). ?ilai-nilai perempuan mungkin sedikit lebih rendah

dibandingkan laki-laki.

0nak- anak Layi baru lahir# empat kali dari nilai normal

0nak-anak # serupa dengan de%asa

"ansia# Sedikit lebih tinggi daripada orang de%asa

Peningkatan kadar 0S8 terjadi pada ! akut, hepatitis, nekrosis hati,

 penyakit muskuloskeletal dan trauma, pankreatitis akut, kanker hati, angina

 pektoris berat, olahraga berat serta obat- obatan. 5bat yang mempengaruhi

antara lain# 0ntibiotik (ampisilin, karbenisilin, klindamisin, kloksasilin,

eritromisin, gentamisin), itamin (asam folat, itamin 0), ?arkotika (morphin,

+odein), antihipertensi (metildopa). Penurunan kadar 0S8 terjadi terjadi pada

kehamilan, diabetes ketoasidosis dan pengaruh obat ( salisilat).

Prosedur dalam pengujian S/583 0S8 perlu memperhatikan fa+tor-

faktor sebagai berikut#

a. 8idak ada batasan makanan atau +airan

 b. Kumpulkan '-ml darah enadi dalam tabung (Hindari hemolisis)+. Hindari pemberian obat-obatan yang dapat meningkatkan atau

menurunkan 0S8 sebelum melakukan tes.

d. 8idak melakukan injeksi !

Eaktor yang mempengaruhi hasil laboratorium #

a. Suntikan ! dapat meningkatkan kadar serum 0S8

 b. Hemolisis dari spesimen darah dapat mempengaruhi hasil laboratorium

+. 5bat meningkatkan kadar serum 0S8 dapat mempengaruhi hasil tes

d. Salisilat dapat menyebabkan kadar serum positif palsu.

2.!.: S"PT %Serum "lutami8 Pru;i8 Transaminase&<

22

Page 23: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 23/54

S/P8, atau yang sering disebut juga sebagai alanin aminotransferase

(0"8), merupakan en4im transaminase yang berperan mengkatalisis

interkonersi piruat menjadi alanin melalui transfer gugus amino dan kopling

dari interkonersi glutamat menjadi oksoglutarat. Jeaksi yang terjadi adalah

sebagai berikut#

/ambar . Jeaksi transaminasi dengan en4im S/P8 sebagai katalisator 

  ?ilai normal S/P8 serum adalah > 2 3" pada orang de%asa dan pada

 bayi baru lahir nilainya hingga M> unit. Pada pasien infark miokard, nilai

S/P8 serum dapat sedikit meningkat atau tetap normal. S/P8 lebih baik dan

lebih spesifik digunakan dalam diagnosis gangguan pada fungsi hati.An4im

transaminase saat ini tidak lagi direkomendasikan untuk digunakan sebagai

marker dalam diagnosis kelainan jantung karena telah digantikan dengan

marker troponin yang lebih spesifik untuk jantung.

2.!.= L#, %Laktat #ehidrogenase&

"DH adalah en4im intraseluler yang terdapat di hampir semua sel

metabolisme, dengan konsentrasi tertinggi di jantung, otot rangka , hati, ginjal,

otak, dan sel darah merah. "DH mempunyai dua sub unit yang berbeda yaitu

! (otot) dan H (jantung). 0dapun, kelima isoen4im yang dapat dibentuk dari

kedua subunit ini adalah "DH$  (HHHH), "DH&  (HHH!), "DH'  (HH!!),

"DH(H!!!), dan "DH (!!!!). "DH$ dan "DH& memiliki afinitas

yang lebih tinggi terhadap laktat dibandingkan piruat, sedangkan "DH dan

"DH  memiliki afinitas yang lebih tinggi terhadap piruat dibandingkan

2,

Page 24: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 24/54

laktat. Proporsi relatie dari kelima isoen4im tersebut dalam serum normal

adalah "DH&= "DH$= "DH'="DH= "DH. Kelima isoen4im "DH memiliki

 profil stabilitas yang sangat berariasi. "DH  dan "DHsangat tidak stabil

 pada suhu kulkas (o7) dan free4er serta suhu tinggi, sedangkan "DH $  dan

"DH&  tetap stabil pada suhu tersebut (the heat-stable fra+tions).Pada infark 

miokard akut, konsentrasi akan meningkat dalam %aktu &- jam, men+apai

 pun+aknya dalam '-* hari setelah onset dan kembali normal setelah -$ hari.

"DH mempunyai isoen4im. soen4im "DH$ lebih spesifik untuk kerusakan

otot jantung sedangkan "DH dan "DH untuk kerusakan hati dan otot skelet.

8abel *. Komposisi isoen4im "DH di berbagai sumber jaringan

 ?ilai rujukan untuk "DH sebagai berikut#

 ?ilai ?ormal "DH 8otal # $$>2&$> 3"

soen4ymes#

a. "DH$# $2&N

 b. "DH&# &2'N

+. "DH'# $2&N

d. "DH# 2$Ne. "DH# 2$N

 ?ilai "DH serum dapat meningkat pada berbagai kondisi, seperti infark 

miokard akut, +erebroaskuler a++ident, kanker (paru-paru, tulang, otak, hati,

dan ginjal), infark paru-paru akut, anemia (pernisiosa, defisiensi asam folat,

si+kle +ell, dan a+Uuired hemolyti+), hepatitis akut, dan skeletal mus+ular 

diseases.

Ketidakspesifikan tes "DH dapat diatasi dengan membandingkannya

dengan tes en4imatik lainnya, yaitu S/58, S/P8, dan 7K. <ika aktiitas "DH

24

Page 25: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 25/54

meningkat, namun tidak disertai dengan peningkatan aktiitas S/58, S/P8,

dan 7K atau terjadi peningkatan yang ke+il, maka hal ini menunjukkan adanya

kerusakkan pada sel-sel darah (sel darah merah atau sel darah putih), ginjal,

 paru-paru, nodus limfatik, atau tumor. Peningkatan aktiitas 7K dan "DH

disertai dengan peningkatan yang lebih besar pada aktiitas S/58 daripada

S/P8 menunjukkan adanya luka pada jantung atau otot rangka. Pada kondisi

gagal hepatik, kadar S/P8 dan "DH serum meningkat dengan peningkatan

kadar "DHserum yang lebih +epat pada a%alnya. Peningkatan nilai "DH

serum juga terjadi pada pasien infark pulmonal, biasanya dalam %aktu & jam

setelah onset rasa sakit. Pola nilai S/58 yang normal dan nilai "DH serum

yang meningkat dalam %aktu $-& hari setelah kejadian rasa sakit di dada

memberikan bukti yang +ukup meyakinkan akan keberadaan infark 

 pulmonal.Peningkatan nilai "DH serum juga terjadi pada pasien infark 

 pulmonal, biasanya dalam %aktu & jam setelah onset rasa sakit. Pola nilai

S/58 yang normal dan nilai "DH serum yang meningkat dalam %aktu $-&

hari setelah kejadian rasa sakit di dada memberikan bukti yang +ukup

meyakinkan akan keberadaan infark pulmonal.

Selain melakukan perbandingan dengan tes en4imatik 

lainnya,sumberpelepasan "DH juga dapat ditentukan dengan menilai aktiitas

kelima isoen4im "DH se+ara indiidual. !etode yang dapat digunakan untuk 

memisahkan kelima isoen4im ini adalah dengan pemanasan pada suhu *>o7

selama '> menit (isoen4im yang tetap aktif adalah the heat-stable fra+tion)

dan elektroforesis (fraksi ter+epat adalah "DH$ dan "DH&, sedangkan fraksi

terlambat adalah "DH dan "DH). ntuk menilai kerusakkan miokardium,

digunakan nilai "DH$  dan "DH& serum. Kondisi saat peningkatan nilai "DH$

serum lebih tinggi dari "DH& serum +ukup spesifik untuk kejadian nekrosis

miokardium ketika faktor hemolisis dan infark renal dieksklusi.

Leberapa faktor yang dapat mengganggu penilaian "DH serum adalah

ri%ayat hamil, anemia tertentu, dan operasi yang baru dilakukan (karena "DH

 juga terdapat di dalam sel otot rangka sehingga nilai total "DH serum menjadi

diragukan pada $ minggu pertama setelah operasi) serta hemolisis spesimen

(karena "DH$  juga terdapat di dalam sel darah merah sehingga hemolisis

serum dapat mempengaruhi nilai "DH serum se+ara signifikan).

2(

Page 26: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 26/54

2.!.1> -ea8ti;e Protein %-P& dan ,igh Sensiti;it -P % hs -P&

Protein 7-Jeaktif (7JP) adalah marker inflamasi yg menilai resiko

terjadinya penyakit kardioaskolar di kemudian hari, baik pada sindrom

koronari kaut (SK0), infark miokard akut (!0), dan pada pria atau pria atau

%anita sehat. 8inggi rendahnya kadar 7JP berhubungan dengan aktifitas

inflamasi, perubahan ateroskerosis yang +epat, dan prognosis yang jelek.

Jeaksi inflamasi berhubungan juga dengan nekrosis jaringan otot yang

 berperan untuk meningkatkan kadar 7JP. 7JP merupakan protein fase akut

yang dihasilkan oleh lier dalam respons terhadap +idera atau inflamasi

 jaringan. Kadar 7JP pada indiidu sehat adalah kurang dari $ mg3d"menunjukkan adanya proses inflamasi. ?ilai klinis paling besar dari

 pengukuran 7JP terletak pada kolerasi dengan aktiitas penyakit.Kolerasi

telah ditemukan untuk pemulihan pas+aoperasi, penyakit-penyakit infeksi,

ealuasi klinis untuk stress, trauma, infeksi, inflamasi, dan tingkat

 bedah.7JPdiproduksi dihati sebagai respon pada +edera dan

inflamasijaringan. 7JP terdapat di darah *-$> jam setelah proses inflamasi

akut dan kerusakan jaringan dan men+apai pun+ak -& jam.

7JP biasanya menurun setelah hari ketiga +edera. Serum 7JP juga

ditemukan di banyak +airan tubuh (yaitu pleura, peritonial, dan +airan

sinoial). <enis protein ini diperlukan untuk mela%an +edera dan infeksi.

Peradangan dapat menyebabkan protein menjadi protein inflamasi. Lanyak 

referensi menyatakan bah%a protein inflamasi merupakan faktor penting

dalam penyakit kardioaskular. Dalam perkembangannya 7JP dikembangkan

menjadi hs 7JPdimana tingkat sensitifitas hs 7JP lebih tinggi sehingga uji ini

dikembangkan untuk pemeriksaan jantung.nfeksi kronis, lemak, hipertensi, merokok, penyakit jantung, stroke,

dan rheumatoid arthritis dapat memproduksi protein inflamasi yang

melemahkan pembuluh darah. Plak menjadi gumpalan yang menyebabkan

 penurunan aliran darah dan bahkan serangan jantung. 8ingginya tingkat

 protein inflamasi dalam darah menunjukkan potensi tinggi untuk 

aterosklerosis.

8ujuan#

a. ntuk melihat peningkatan kadar 7JP dalam proses inflamasi akut.

26

Page 27: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 27/54

 b. ntuk mendeteksi risiko penyakit jantung koroner (hs 7JP).

+. ntuk membandingkan hasil tes dengan tes laboratorium lain

8abel ?ilai Jujukan 7JP

De%asa 8idak terlihat

Xualitatie # = $ # & titer

Xuantitatie # &> mg3dl

0nak-anak 8idak terlihat

 ? high Sensitiity 7JP 0dult C >,$ mg3l

/ambar . Kadar hs 7JP dan resiko 7T

Peningkatan 7JP terjadi pada #

Jheumatoid arthiritis, infark miokard akut, penyakit pembuluh darah,

ginjal, kanker payudara, penyakit radang usus, penyakit Hodgkin, lupus

sistemik, infeksi bakteri, akhir kehamilan, alat kontrasepsi intrauterine. 5bat

yang mempengaruhi # kontrasepsi oral.

Penurunan 7JP terjadi pada #

Steroids (+ortisone, prednison), salisilat (aspirin) dan penggunaan statin.

27

Page 28: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 28/54

Prosedur#

a. Latasi makanan dan +airan, ke+uali air, selama -$& jam sebelum tes.

 b. Kumpulkan '-ml darah ena dalam tabung

+. Hindari panas karena 7JP termolabil.

Eaktor yang mempengaruhi hasil laboratorium#

a. Kehamilan (trimester ketiga) bisa meningkatkan kadar 7JP.

 b. Kontrasepsi oral dan alat kontrasepsi intrauterine mungkin meningkatkan

kadar 7JP

Kelebihan penggunaan hs 7JP dalam deteksi resiko penyakit 7T#

a. Stabil dalam periode lama penyimpanan,

 b. t O nya lama,

+. !enunjukan spesiitas tinggi untuk menentukan resiko kardioaskular,

d. 8idak dipengaruhi oleh jenis kelamin.e. !empunyai hubungan langsung dengan keadaan disfungsi endotelial

f. !empunyai peran langsung dalam ekspresi molekuler adhesion sel

g. Pengujian yang terjangkau

Kekurangan penggunaan hs 7JP dalam deteksi resiko penyakit 7T

adalah kurang alid hasil ujinya pada pasien yang juga mengalami penyakit

inflamasi kronik lainnya, misal# "upus, J0

2.!.11 Troponin %8Tn&

Komponen-komponen kardiomiosit dirilis ke dalam aliran darah dalam

 jumlah yang lebih besar menandakan adanya proses patologis pada jaringan.

Konsentrasi penanda kardiak yang meningkat merupakan tanda adanya

kerusakan yang mungkin terjadi akibat ketidakseimbangan suplai dengan

kebutuhan, efek toksik, atau stres hemodinamik.

8roponin merupakan protein kompleks pada filamen tipis bagian

kontraktil otot lurik. 8roponin terdiri dari tiga protein berbeda yang dikodeoleh gen yang berbeda. Eungsi dari +ardia+ troponin (+8n) adalah modulasi

fungsi kontraktil sarkomer sebagai respon terhadap kalsium sitosolik dan

fosforilasi protein. Kompleks +8n berperan penting terhadap regulasi eksitasi

dan kontraksi jantung.

Konsep klinis troponin jantung adalah ($) merupakan komponen

 pengatur penting dari bagian kontraktil miokard, (&) troponin dirilis sebagai

akibat adanya kerusakan yang serius dan kemungkinan bersifat irreersible,

2-

Page 29: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 29/54

(') rilis +8n dan +8n8 sangat spesifik untuk kerusakan miokard, berla%anan

dengan penanda yang digunakan dimasa lampau seperti kreatin kinase dan

isoen4im !L, "DH serta isoen4imnya dan mioglobin, dan () tidak hanya

kerusakan akibat iskemi yang menyebabkan rilis +8n, melainkan semua tipe

kerusakan miokard.

Pengukuran +8n dapat berguna untuk menilai efek samping dari

 prosedur-prosedur, seperti per+utaneous +oronary interention (P7) dan

operasi jantung. Jekomendasi yang umum digunakan untuk penilaiannya#

 peningkatan tiga kali lipat dari batas atas kadar normal mengindikasikan !

yang terkait P7 dan peningkatan lima kali lipat dari batas atas kadar normal

selama & jam pertama setelah prosedur bypass arteri koroner 

mengindikasikan ! periprosedural. !eskipun 7K-!L juga dapat meningkat

 pada kondisi periprosedural, namun troponin adalah marker yang lebih sensitif 

daripada 7K-!L untuk kerusakan ke+il miokard dan peningkatan troponin

setelah P7 lebih umum terjadi dibandingkan kenaikan 7K-!L.

  ?ilai normal +8n8 adalah C >,& ng3m". Lila penderita yang tidak 

ditemui adanya perubahan AK/ yang khas, namun +8n8 positif, maka hal

tersebut merupakan risiko serius dan terkait dengan kejadian jantung koroner.

0pabila ditemukan peningkatan +8n, +8n8, atau 7K-!L yang disertai gejala

dan perubahan pada AK/ yang diduga merupakan iskemia, maka itu termasuk 

ke dalam kriteria terjadinya infark miokard akut. Dengan demikian, +8n8 juga

dapat digunakan sebagai kriteria dalam penetapan keputusan terapi. +8n8

memang kurang sensitif untuk diagnosis infark miokard akut, namun lebih

sensitif dalam mendeteksi luka miokard yang baru terjadi.

+8n spesifik untuk jantung dan hanya terdeteksi di dalam serum ketikaterjadi +edera miokard. ?ilai +8n = >, ng3m" dinyatakan positif mengalami

 peningkatan. Setiap kenaikan $,> ng3m" +8n terkait dengan meningkatnya

risiko relatif kematian. ?ilai +8n G $ ng3m" merupakan klasifikasi untuk 

 pasien dengan non-S8-eleation ! (?S8A!).

Ketika pasien mengalami nyeri dada terutama di bagian jantung, maka

nit /a%at Darurat (/D) di rumah sakit harus segera melakukan

 pemeriksaan troponin. Salah satu dari +8n atau +8n8 yang dilakukan

2)

Page 30: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 30/54

 pemeriksaan, tidak perlu dilakukan pemeriksaan keduanya. munya dilakukan

 pemeriksaan +8n, karena lebih spesifik untuk jantung. Pemeriksaan diulangi

& hingga ' kali dalam $&-$* jam pertama. Pada umumnya pemeriksaan

diulangi pada * dan $& jam setelah pemeriksaan pertama dilakukan.

2.!.12 (reatin (inase %-(&

Kreatin kinase merupakan en4im, terutama ditemukan di dalam jantung,

otot rangka, dan juga otak (dalam jumlah ke+il). Kadar 7K yang tinggi

merupakan tanda adanya kerusakan atau stres pada daera tertentu. Selain itukadar 7K yang tinggi juga dapat merupakan tanda adanya +edera otot rangka

yang parah, kerusakan sistem saraf pusat yang parah dan juga adanya penyakit

 pada saluran +erna, renal, dan kemih. 0kurasi kadar 7K total lebih rendah

dibandingkan dengan marker lain, sehingga penggunaan total 7K untuk 

 penilaian kondisi patologis jantung (terutama !) tidak direkomendasikan.

7K memiliki ' buah isoen4im, yaitu#

$. 7K $ atau 7K-Lrain-Lrain (7K-LL), terutama ditemukan di jaringan otak 

dan otot polos paru-paru.&. 7K & atau 7K-!us+le-Lrain (7K-!L), terutama ditemukan di jantung.

'. 7K ' atau 7K-!us+le-!us+le (7K-!!), terutama ditemukan di otot

rangka.

Pada pasien dengan penyakit spesifik miokard seperti stenosis

aorta,penyakit arteri koroner ataupun keduanya, 7K-!L memiliki bagian

sebanyak &>N dari total 7K pada jantung, serta kurang dari 'N total 7K pada

otot rangka. 7K-LL memiliki kontribusi yang ke+il terhadap total 7K dan

tidak ditemukan pada jantung. Pada indiidu yang sehat, nilai 7K-!L kurang

dari $,$N, sehingga peningkatan 7K-!L spesifik untuk menilai kondisi

 patologis pada jaringan miokard jantung.

Kadar 7K mengalami peningkatan pada ' sampai * jam setelah gejala

a%al dan men+apai pun+ak pada $* sampai & jam setelah gejala a%al. 7K 

hanya mampu bertahan dalam %aktu & sampai ' hari. Peningkatan 7K yang

+epat namun disertai dengan normalisasi yang +epat memberikan keuntungan

untuk penilaian reinfark. ?ilai normal 7K pada %anita adalah >-$> 3"

,0

Page 31: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 31/54

(>.*2&.> Ykat3" S units) dan pada pria '2$ 3" (>.*'2&.M> Ykat3" S

units). ?ilai normal 7K-LL adalah >-$N dari total 7K, 7K-!L kurang dari

'N total 7K, dan 7K-!! M-$>>N total 7K.

Kekurangan penilaian 7K-!L antara lain#

$. Kehilangan spesifitas untuk ! pada penyakit otot jantung dan kerusakan

otot miokard akibat bedah

&. Kehilangan sensitifitas saat a%al ! akut (onset C * jam) atau sesudahnya

setelah onset ('* jam) dan untuk kerusakan otot jantung minor (terdeteksi

dengan troponin)

Setelah nekrosis jaringan, 7K-!L& se+ara +epat dirilis ke dalam plasma

dan mengalami konersi menjadi 7K-!L$. Pada keadaan normal, isoform7K-!L$ dan 7K-!L& berada dalam kesetimbangan, dengan rasio keduanya

mendekati $,>. ?amun dalam keadaan ! akut, sejumlah besar 7K-!L&

yang dirilis tidak se+ara sempurna dikonersi menjadi 7K-!L$.

Hal ini kemudian menyebabkan rasio 7K-!L&37K-!L$ yang lebih

tinggi (G $,). 0danya peningkatan rasio 7K-!L&37K-!L$ dapat

digunakansebagai penanda dengan sensitiitas tinggi untuk nekrosis pada

 jaringan miokard, tertama hingga * jam setelah a%al kejadian.

2.!.13 ,idroksibutirat #ehidrogenase %,B#&

Pada umumnya penggunaan HLD untuk menentukan kondisi patologis

seringkali dalam bentuk rasio "D3HLD. Pada pasien ! rasio "D3HLD

 berada di ba%ah nilai normal. Pada pasien ! nilai rasio "D3HLD berada di

 ba%ah $,&. ?ilai HLD ditemukan meningkat dalam jumlah signifikan pada

 pasien yang mengalami !. Peningkatan dalam jumlah yang lebih ke+il

ditemukan pada pasien dengan iskemi miokard, infark pulmonari, pneumonia

atau bronkitis. ?ilai $> 3" merupakan nilai yang paling tepat intuk 

membedakan ! dengan kondisi patologis lain, termasuk iskemi miokard.

Afisiensi penggunaan HLD sebagai penanda keadaan patologis jantung lebih

 besar dibandingkan dengan S/58, terutama ' sampai $> hari setelah episode

akut.

HLD dalam serum berada dalam jangka %aktu yang +ukup lama setelah

kejadian !. HLD dapat mendeteksi kondisi patologis selama sampai &

,1

Page 32: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 32/54

 jam. ?ilai HLD akan kembali normal dalam %aktu $' hari setelah !.

 ?amun saat ini HLD sudah tidak digunakan lagi dalam menilai kondisi

 patologis jantung karena kurang spesifik untuk jantung.

2.!.1! /ioglobin

!ioglobin merupakan sebuah protein heme yang berada dalam

sitoplasma jantung dan sel otot rangka. !ioglobin berfungsi sebagai transpor 

oksigen intraseluler. Jasio mioglobin dalam jaringan dan plasma sangat

tinggi. Sehingga ketika terjadi nekrosis, kadar mioglobin dalam darah

meningkat dengan +epat. Kadar normal mioglobin dalam darah adalah >

sampai >, ng3m". !ioglobin dirilis dalam %aktu $ sampai & jam setelah

gejala a%al terjadinya ! akut. Kadar mioglobin men+apai pun+ak dalam

%aktu * sampai $& jam, sehingga digunakan untuk mendeteksi a%al

terjadinya !. Durasi peningkatan kadar mioglobin dalam darah kurang dari

& jam sebelum kembali normal.

Spesifitas mioglobin terhadap jantung yang rendah menyebabkan

mioglobin tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya parameter untuk 

 penilaian kondisi patologis jantung. 077E30H0 memberikan rekomendasi

(kelas b) agarpengukuran mioglobin bersama dengan 7K-!L atau +8n saat

a%al dan setelah M> menit pada pasien dengan gejala telah berlangsung * jam.

Penggunaan mioglobin sebagai penanda untuk kondisi patologis berada

dalam rekomendasi kelas , seperti penilaian total 7K, "DH, dan S/58.

8abel . Jingkasan ji

o

?enisji

#eteksi Penakit (adar ormal (eterangan

$ 7tn

!

0ngina tak stabil

07S

C >, ng3m" atau C>,

Vg3" S nit

<ika $ ng3m" atau

lebih# ?S8A!

(non S8 Aleation

!yo+ardial

nfar+tion)

& 78n8 !

0ngina tak stabil

C >,& ng3m" atau C>,&

Vg3" S nit

AK/ normal,

+8n8 =

,2

Page 33: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 33/54

07S

>,& ng3m"#

Jesiko jantung

koroner

AK/ abnormal,

+8n8

abnormal akibat

iskemi

miokardial#

! akut

'7K 

8otal

! 6anita# >2$> 3"

7edera otot

rangka parahPria# '2$ 3"

Kerusakan 7?S

 parah

Penyakit pada

saluran +erna,

renal @ kemih

7K-!L 0! C'N 7K total

Lisa untuk

mendeteksi

reinfark 

!ioglob

in

serum

0!Pria# &>-M> ng3m"

6anita# $&- ng3m"

*!ioglob

in urin! ?egatif  

HLD 0!

C $> 3"

Jasio "D3HLD di

 ba%ah $,& # 0!

Kurang spesifik,

saat

ini tidak 

digunakan

lagi

0S8 0! 0dult # 2 ' unit3l

 ?e%borns# R nilai

normal

0S8 bukan

merupakan en4im

yang pertama

kalimun+ul ketika

terjadi

7hild # similar to

adult

Aldery # sedikit lebih

,,

Page 34: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 34/54

tinggi dari adultkerusakan hati.

M

"aktat

Dehidro

genase

• nfark 

!iokard 0kut

7erebroas+ular a++ident

• Kanker

• nfark Paru-

 paru

• 0kut

• 0nemia

• Hepatitis 0kut

• Skeletal

mus+ulardisease

Z "DH$# $N-&N

Z "DH&# &N-'N

Z "DH'# $N-&N

Z "DH# N-$N

Z "DH# N-$N

$> Hs 7JP

• Penyakit 7T

• Hipertensi

• 0+ute

• !yo+ardial

nfar+tion(0!)

• Stroke

Z >.>$->.> mg3d"

lo% risk

Z >.>->.$$ mg3d"

 mild risk

Z >.$&->.$M mg3d"

 moderate risk

Z >.&>->.' mg3d"

 high risk

Z >.'*-$.>highest

risk 

2.!.1+ @lektrokardiogra)i

8ubuh manusia berisi sejumlah +airan elektrolit sehingga merupakan

suatu konduktor ruang yang homogen, yang dapat menghantarkan medan

listrik dalam tubuh ke semua arah dengan kekuatan yang sama pula. Kegiatan

listrik jantung yang terbangkit selama fase depolarisasi dan repolarisasi sel

miokardium akan menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan selanjutnya

dihantarkan ke seluruh jantung. Sebagian ke+il dari aktifitas listrik jantung

akan men+apai permukaan kulit tubuh dan dapat di+atat menggunakan

elektroda perekam. Hasil pen+atatan kegiatan listrik jantung tersebut

dinamakan elektrokardiografi (AK/) (Santoso, &>>).

,4

Page 35: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 35/54

0da tiga hal yang perlu diperhatiakan tentang AK/, antara lain#

a. AK/ merupakan gambaran sebagian ke+il kegiatan listrik jantung yang

diteruskan melalui +airan tubuh ke permukaan kulit, bukan pen+atatan

langsung kegiatan listrik yang aktual. b. AK/ merupakan pen+atatan kompleks yang menggambarkan penyebaran

aktifitas listrik jantung pada jantung se+ara menyeluruh, selama fase

depolarisasi dan repolarisasi. Jekaman ini bukanlah pen+atatan sebuah

 potensial aksi tunggal dari satu sel otot pada satu saat saja. AK/ adalah

gambaran sumasi kegiatan listrik seluruh otot jantung yang aktif, saat

sebagian sel mungkin sedang membentuk potensial aksi sedangkan

sebagian lagi mungkin belum teraktiasi. Dengan demikian, pola aktiasi

listrik jantung se+ara keseluruhan akan berariasi dengan %aktu, sesuai

dengan saat penyebaran impuls selama satu siklus jantung.

+. AK/ merupakan pen+atatan beda potensial listrik (oltase) antara dua

 buah elektroda yang ditempatkan pada dua tempat berlainan di permukaan

kulit, apabila tidak terdapat perbedaan potensial listrik antar dua buah

elektroda pen+atat, pada AK/ akan ter+atat garis lurus mendatar disebut

garis dasar atau garis isoelektris, misalnya pada saat seluruh sel

miokardium entrikel selesai berdepolarisasi atau berepolarisasi.

(Pakpahan, &>$&).

Sistem (onduksi ?antung

Konduktor adalah bagian yang memiliki sifat penghantar listrik dan

merupakan jalur listrik jantung mengalir. !enurut EaUih Juhyanudin

(&>>), dalam AK/ perlu diketahui tentang system konduksi yang terdiri

atas#

0. S0 ?ode (Sino-0triale ?ode)

8erletak di batas atrium kanan (J0) dan ena +aa superior (T7S). Sel-sel

dalam S0 node ini se+ara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls

(rangsangan listrik) dengan frekuensi *>-$>> kali permenit. Kemudian

menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang.

ramanya adalah sinus (sinus rhythm).

L. <alur internodus (traktus internodus)

<alur listrik antara nodus sinoatrial dan nodus arterioentrikuler.

7. 0T ?ode (0trio-entri+ular node)

8erletak di septum internodal bagian sebelah kanan, di atas katup

tri+uspid. Sel-sel dalam 0T ?ode mengeluarkan impuls dengan frekuensi

,(

Page 36: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 36/54

>-*> kali permenit. 5leh karena 0T ?ode mengeluarkan impuls lebih

rendah, maka dikuasai oleh S0 ?ode yang mempunyai impuls lebih tinggi.

Kalau S0 ?ode rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh 0T ?ode.

ramanya disebut jun+tional rhythm3 nodal rhytm

D. Lerkas HS (HS Lundle)# 8erletak di dalam interentrikular dan

 ber+abang &

yaitu#

a. 7abang berkas kiri

 b. 7abang berkas kanan

Setelah mele%ati kedua +abang ini, impuls akan diteruskan lagi ke

+abang-+abang yang lebih ke+il yaitu serabut purkinje.

A. Serat 3 Serabut Purkinje.

Serabut purkinje ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel entrikel.Dari sel-sel entrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga

seluruh sel akan terangsang. Di entrikel juga tersebar sel-sel pa+emaker 

yang se+ar otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi &>-> kali

 permenit. ramanya idioentri+ular rhytm. 5leh karena frekuensinya lebih

rendah dari0T ?ode, maka dalam keadaan normal sel-sel entrikel tidak 

mengeluarkan impuls.

ntuk menilai AK/ digunakan & jenis sadapan , yaitu sadapan ektermitas

dan sadapan pre+ordial

a. Sadapan Prekordial

 b. Sadapan Aktermitas

"elombang @("

Jekaman AK/ biasanya dibuat pada kertas yang berjalan dengan

ke+epatan standar &mm3 detik dan defleksi $> mm sesuai potensial $mT.

/ambaran AK/ normal terdiri dari #

,6

Page 37: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 37/54

/ambar *. /elombang AK/

0. /elombang P

/elombang ini berukuran ke+il dan merupakan hasil dari depolarisasi dari

atrium kanan dan kiri. ?ilai normal interal P adalah kurang dari >,$&

detik

L. Segmen PJSegmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang

P pada XJS. "ama interal PJ # >,$& 2 >,&> detik.

7. /elombang kompleks XJS

!erupakan hasil depolarisasi dari entrikel kanan dan kiri .lama interal

XJS adalah >,> ->,$> detik.

D. Segmen S8

Segmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang

XJS pada 8

A. /elombang 8!erupakan potensial repolarisasi dari entrikel kanan dan kiri

E. /elombang

/elombang ini berukuran ke+il dan sering tidak ada , asal dari gelombang

ini merupakan hasil repolarisasi dari atria yang sering tidak dikenali

karena ukurannya ke+il dan terbenam pada gelombang XJS.(Pakpahan,

&>$&)

nterpretasi AK/

Se+ara ringkas interpretasi AK/ dapat dilihat pada tabel berikut #

8abel M.nterpretasi AK/

,7

Page 38: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 38/54

2.!.15 -hest a

7hest R-ray (7[J) merupakan metode yang biasanya digunakan pada

langkah a%al dalam mengetahu fungsi jantung dengan menggunakan

spektrum +ahaya tampak, sinar gama, dan radiasi kosmik, menghasilkan

 bayangan yangmenunjukkan bagian dalam dari organ tubuh pasien, yang

terekam pada film rontgen. Lagian tubuh manusia memiliki tingkatan absorbsi

yang berbeda terhadap sinar-R yang dipan+arkan, seperti yang terlihat pada

/ambar &. 8ulang termasuk dalam high absorption ditunjukkan dengan

%arna putih, jaringan3organtermasuk dalam middle absorption ditunjukkan

dengan %arna abu-abu, dan udara pada rongga tubuh termasuk dalam lo%

absorption yang ditunjukkan dengan %arna hitam.

/ambar . Hasil 7hest R-ray (7[J) rongga dada

Dalam ealuasi fungsi jantung dengan menggunakan metode 7[J,

terdapat dua jenis sudut pandang pemeriksaan, yaitu pemeriksaan posteroanterior (P0) dan anteriorposterior (0P). Pemeriksaan posteroanterior 

(P0), sinar-R berpenetrasi pada film melalui bagian belakang pasien

(punggung), sedangkan pada pemeriksaan anteriorposterior (0P), sinar-R

 berpenetrasi ke film melalui bagian depan pasian.

Semakin jauh letak organ dari film maka gambar foto yang didapat

akantermagnifikasi (diperbesar) sehingga tidak sesuai dengan keadaan

,-

Page 39: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 39/54

sebenarnya, oleh sebab itu, untuk pemeriksaan jantung dan paru lebih

mendekati dengan pemeriksaan P0, karena lebih dekat dengan film.

Prosedur ealuasi jantung dengan menggunakan metode 7[J meliputi#

$. Penge+ekan kualitas film yang digunakan, dan menentukan sudut pandang

dari film, posteroanterior (P0) atau anteriorposterior (0P). Dalam hal ini,

film rontgen disediakan oleh bagian farmasi.

&. Pengambilan film (gambar) dilakukan saat inspirasi penuh untuk 

meningkatkan kontraksi antara struktur radiolu+ent dan radiopaUue yang

akan memperluas ruang thoraR.

'. 7ek putaran, apakah tulang punggung telah lurus dibagian tengah sternum

dan diantara +lai+als.

Dalam memba+a hasil 7[J, dapat dilakukan dengan +ara sebagai berikut#

$. Pastikan dahulu kelengkapan identitas film3foto (nama, umur, jenis

kelamin, nomor film3foto, tanggal dan keterangan klinisnya), hal ini

dilakukan agar tidak tertukar dan memastikan bah%a hasil film3foto

tersebut sesuai dengan identitas pasien.

&. Pastikan foto tersebut 9layak ba+a: atau tidak, untuk menghindari

misinterpretasi. Syarat foto layak ba+a diantarnya#

• nspirasi maksimum# tampak ga ke-* berpotongan dengan diafragma.

• 8ulang 7lai+ula berbentuk huruf T dan jarak antara ujung +lai+ula.

dengan pro+esus spinosus adalah sama.

• Tertebra 8horakalis tampak dari T ke-$-T ke-.

'. 8entukan posisi foto 0P atau P0.

• Posisi 0P# skaula tampak mendatar, skapula berada di dalam

lapangan paru, dan yang tampak depan adalah +ostae anterior.

Liasanya identitas pasien ada di sebelah kanan atas (kiri pasien).

• Posisi P0# yang tampak depan adalah +ostae posterior, klaikula

menjungkit, dan skapula berada di luar lapangan paru. Liasanya

identitas pasien ada di sebelah kiri atas (kanan pasien)

,)

Page 40: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 40/54

/ambar . Hasil 7[J rongga dada pada posisi anteriorposterior (0P) dan

 posterioranterior (P0).

. !embandinkan keadaan kiri dan kanan film, kemudian perhatikan #

• Dinding toraR# +osta dan inter+osta, +lai+ula dan s+apula, tulang

ertebrae, jaringan lunak dinding toraR, bayangan pleura, tra+hea pada

leher.

• Sinus +ostapren+us berbentuk lan+ip pada orang normal.

• Diafragma (letak tinggi3 rendah3 normal), dapat dilakukan dengan +ara

menghitung +osta yang berpotongan dengan diafragma. ?ormalnya -

*.

• Hialus, tempat keluar masuknya arteri dan ena pulmonalis, bronkus,

dan juga saluran limfe. ?ormalnya diameter hialus sama dengan

diameter trakea.

• Lentuk dan ukuran jantung, dilakukan dengan menggunakan 78J 

(7ardiothora+o ratio). ?ormalnya pada orang de%asa adalah ->N,

sedangkan pada anak-anak sebesar &-'N. 7ara menghitungnya

adalah#

/ambar M. Hasil 7[J rongga dada

2.!.17 ji Latih ?antung

ji latih jantung (ARer+ise Stress 8esting) dilakukan dengan meminta

 pasien untuk melakukan latihan fisik sampai kapasitas maksimal, sementara

 pengamat memantau gejala fisik dan AK/. Pada pemeriksaan latih jantung

40

Page 41: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 41/54

sederhana, pasien diminta untuk berjalan di treadmill atau mengendarai

sepeda olahraga. Kemudian diamati adanya perubahan irama, adanya blok 0T,

dan perubahan segmen S8 pada pola AK/, yang mengindikasikan hipoksia.

0%itan gejala fisik, seperti nyeri pada dada dan sesak napas yang ekstrim

harus dipantau.

/ambar $>. ji latih jantung (ARer+ise Stress 8esting) dengan menggunakan

treadmill

Pada pemeriksaan ini menggunakan elektroda yang diletakkan pada

 bagian ada, dan alat ukur tekanan darah pada lengan. Kemudian pasien

 berjalan padaalat treadmill, a%alnya dengan ke+epatan rendah, dan ' menit

kemudian ke+epatan dianikkan, hal tersebut bertujuan agar jantung bekerja

lebih keras, sehingga adanya blok pada arteri dapat terdeteksi sebagai keadaan

abnormalitas pada AK/. Pemeriksaan ini tidak memerlukan persiapan khusus

sebelum melakukan pengujian.

41

Page 42: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 42/54

/ambar $$. Kardiogram AK/ pada kondisi istirahat (atas) dan pada

keadaanbekerja3 berlari pada treadmill (ba%ah)

Hasil pemeriksaan berupa kardiogram. /ambar di atas merupakan

kardiogram yang dihasilkan AK/ pada kondisi istirahat. 8erlihat perubahan

depresi segmen S8 yang menunjukkan adanya terbentungnya (blok) arteri

 pada kardiogram setelah pasien melakukan aktifitas dengan treadmill yang

ditunjukkan oleh tanda panah ber%arna merah.

2.!.1: Phono8ardiogrphPhono+ardiography adalah metode diagnosa yang dapat menghasilkan

rekaman grafik suara dan murmur yang dihasilkan oleh jantung, termasuk 

katub dan pembuluh darah. Suara jantung ditimbulkan dari detak jantung

akibat adanya aliran darah melalui jantung (khususnya adanya turbulensi

ketika katup jantung tertutup). Pada auskultasi kardiak, pemeriksa bisanya

menggunakan stetoskop untuk mendengar bunyi jantung, pada orang de%asa

yang sehat biasanya terdengar dua bunyi normal jantung yaitu 9lub: dan

9dub: (atau dup), yang mun+ul se+ara berurutan. Lunyi 9lub: menunjukkan

tertutupnya katupatrientrikular (0-T) pada permulaan sistol, dan bunyi 9dub:

menunjukkan tertutupnya katup semilunar (aorti+ dan pulmonary) pada akhir 

sistol.

Lunyi 9lub: disebut sebagai bunyi jantung yang pertama, dan bunyi

9dub: adalah bunyi jantung yang kedua, hal tersebut dikarenakan pada siklus

normal pompa jantung, biasanya dia%ali ketika katup 0-T tertutup pada onset

entri+ular sistol. Selain bunyi normal, terkadang juga terdengar bunyi yang

lain seperti bunyi murmur, bunyi yang tiba-tiba, dan bunyi dengan ritme yang

+epat S' dan S.

Lunyi murmur jantung biasanya berkaitan dengan laju alir darah yang

turbulen, yang mengalir keluar maupun ke dalam jantung. Lunyi murmur 

merupakan bunyi yang normal (fisiologi), dan bisa juga mengindikasikan

ketidak normalan (patofisiologi). Lunyi murmur yang abnormal dapat

disebabkan oleh terhalangnya katup jantung saat hendak terbuka oleh

42

Page 43: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 43/54

stenosis, menyebabkan turbulensi aliran darah yang masuk. Selain itu bunyi

murmur juga mun+ul dengan ketidak mampuan katup jantung, yang

mengakibatkan mengalirnya kembali darah ketika katup tidak mampu

menutup dengan baik. Lunyi murmur yang terdengar akan berbeda pada

 bagian yang berbeda pula, tergantung penyebab murmurnya.

Pengujian dengan Phono+ardiography

!i+rophone atau kapsul stetoskop diletakkan pada daerah auskultasi,

diantaranya adalah#

$. Daerah mitral # area kelima interkostal sebelah kiri, pertengahan hingga

kiri garis mid+laikular.

&. Daerah tri+uspid # area keempat interkostal sebelah kiri, sebelah ba%ahkiri batas sterna.

'. Daerah aorta # area kedua interkosta sebelah kanan, bagian atas batas

sterna.

. Daerah pulmonari # area kedua interkosta kiri, bagian atas batas sterna.

"angkah yang dilakukan#

$. "etakkan mi+rophones pada toraR daerah utama auskultatori; mi+rophone

yang digunakan akan menangkap suara antara &-&>> H4, biasanya

dilakukan bersamaan dengan AK/.&. Pastikan bah%a elketroda melekat dengan aman pada kulit. <ika terlepas,

maka tidak akan diperoleh hasil AK/ yang bagus. Subjek harus releks

selama prosedur kalibrasi. "engan subjek harus rileks sehingga sinyal otot

(A!/) tidak merusak sinyal AK/; posisi terlentang, fisik dan mental

dalam keadaan rileks.

'. 8erdapat dua jenis sura yang dihasilkan, yaitu suara berfreUuensi tinggi

yang berhubungan dengan menutup dan membukanya katup jantung, dan

suara berfreUuensi rendah yang berhubungan dengan pengisian entrikel

a%al dan akhir.

. !enganalisa perubahan interal durasi se+ara mekanik dan

elektromekanik pada saat pernapasan dalam dan kondisi berkatifitas.

a. Suara dengan freUuensi tinggi

i. Lerhubungan dengan menutup dan membukanya katup 0T

• Suara mitral (!) dan tris+upid (8) menutup (S$)

- !un+ul pada detik ke >,>&->,> setelah kompleks XJS

- Kurang dari >,$& 2 >,$ detik 

- Lunyi 9lub:

- EreUuensi '>-> H4

4,

Page 44: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 44/54

- 8ertutupnya katup mitral, tris+uspid, dan terbukanya katup

 pulmonary, dan pembulu darah aorta.

- Lunyi terbaik dapat didengarkan di daerah mitral dan tri+uspid

auskultatori.- Selaras atau sesuai dengan pun+ak denyutan

- Dimulai setelah '>-' ms setelah katup mitral tertutup

• 8erbukanya mitral dengan keras dan tris+upid (suara diastoli+)

•  ?oneje+tion bunyi klik, disebabkan oleh katup mitral (suara

menengah 2 akhir sistol)

ii. Lerhubungan dengan menutup dan membukanya katup semilunar

• Suara aortik (0&) dan pulmonik (P&) tertutup (S&)

• Suara ejeksi a%alan alular atau +bunyi klik aorti+ dan pulmonary

(bunyi sistolik) b. Suara dengan freUuensi rendah

i. Suara ketiga fisiologi jantung (S')

Suara ke-' biasanya disebut sebagai suara protodiastolik gallop

atau entri+ular gallop. S' mun+ul pada a%al diastole setelah S& dan

menunjukkan grafik yang rendah daripada S$ atau S&. S' disebabkan

oleh os+illation darah balik dan bunyi darah yang mengalir antara

dinding entrikel dari atrial.

ii. Suara jantung keempat (S)

Suara ke- pada orang de%asa disebut sebagai pre-sistolik gallop

atau atrial gallop. Suara ini dihasilkan akibat darah ditekan ke dalam

stiff dan3 atau hypertrophi+ entrikel.

Hasil pemeriksaan Phono+ardiography

Pada gambar diba%ah ini mrupakan kardiogram hasil rekaman 0 yang

menunjukkan jenis grafik suara pada jantung normal, terlihat ibrasi pertama,

kedua, dan ketida, dan diikuti bunyi atrial yang lemah. Se+ara tidak spesifik,

 bah%a bunyi ke tiga dan atrial jantung masing-masing suranya sangat lemah.

44

Page 45: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 45/54

/ambar $&. Phono+ardiogram jantung normal (0) dan abnormal

2.!.1= @8ho8ardiograph

A+ho+ardiography merupakan pemeriksaan jantung dengan

menggunakan ultrasound (gelombang suara) frekuensi &-* !H4.

A+ho+ardiography bisa disebut juga S/ jantung dan tes gema, merupakan

suatu alat yang mengambil gambar dari jantung dengan menggunakan

gelombang suara. Pengujian hati dan jantung dengan menggunakan

e+ho+ardiography dapat memungkinkan untuk melihat struktur, fungsi, dan

aliran darah dari hati atau jantung tanpa menggunakan sinar-R.

A+ho+ardiography dilakukan dengan menggunakan tongkat plastik yang

lembut (suatu e+ho-transdu+er) untuk meman+arkan gelombang suara ke dada

atau abdomen. /elombang suara le%at dengan aman sampai badan dan gema

yang dihasilkan akan ditafsirkan oleh suatu sistem yang terkomputerisasi dan

diperoleh dalam bentuk e+ho+ardiogram (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J,

Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>).

Eungsi e+ho+ardiography

A+ho+ardiography memiliki fungsi diantaranya adalah #

a. !emberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh darah

 besar.

 b. Lerperan dalam diagnosa kelainan jantung ba%aan (+ongenital).

+. !endeteksi kelainan struktur anatomi katup jantung misalnya adanya

kekakuan, gangguan pembukaan-penutupan katup, tebal dan geraknya,

serta apakah ada perlekatan.

4(

Page 46: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 46/54

d. !embantu dokter dalam menilai kemampuan gerak otot -otot dinding

 jantung akibat penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot

 jantung (dilated +ardiomypathy), dan penebalan otot jantung (hiperthrophy

+ardiomypathy) yang disebabkan hipertensi dan kelainan otot jantung

 ba%aan.

e. !elihat massa tumor seperti thrombus, egetasi atau +airan perikad.

(0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>)

Karena e+ho+ardiography dapat menghasilkan gambar atau frame

dengan inherensi (jumlah potongan) yang tinggi,maka e+ho+ardiography

dapat digunakan untuk melihat pergerakan struktur pada jantung.A+ho+ardiography dengan kombinasi Doppler digunakan untuk melihat fungsi

ruang-ruang jantung, katup jantung dan adanya pintas-pintas (shunt, seperti

0SD atau TSD) dalam jantung (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @

1uli%ardhana, &>$>).

Pemeriksaan A+ho+ardiography

8erdapat empat jenis pemeriksaan yang dapat dideteksi dengan

eho+ardiography, yaitu#

a. 8rans 8hora+al A+ho+ardiography (88A)

8rans 8hora+al A+ho+ardiography (88A), merupakan standar 

 pemeriksaan e+ho+ardiography, tanpa menimbulkan rasa nyeri, tanpa efek 

radiasi dan non-inasif (meletakkan tranduser pada dada dengan

menggunakan pelumas atau gel). Proses pemeriksaan jantung pada jenis

e+ho+ardiography ini tergolong +ukup mudah. Lagian dari

e+ho+ardiography yaitu tranduser diletakkan di dada pasien. 8randuser 

tersebut mengirim gelombang suara, ultrasound melalui dinding dada dan

 jantung pasien. 8elinga manusia tidak dapat mendengar gelombang

ultrasound sehingga kita tidak merasakan apapun. /elombang ultrasound

tersebut memantul dari struktur jantung dan kemudian ditangkap

olehpenangkap gelombang pada mesin e+ho+ardiography. /elombang

tersebut kemudian dikonersi oleh mesin e+ho+ardiography menjadi

gambar pada layar. Hasil analisa kemudian dapat dilihat pada kertas yang

46

Page 47: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 47/54

disebut dengan e+ho+ardiogram (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J,

Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>).

ISumber# 0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>/ambar $'. Pemeriksaan jantung se+ara 8rans 8hora+a A+ho+ardiography

(88A)

 b. 8rans Asophageal A+ho+ardiography (8AA)

0dalah pemeriksaan jantung, menggunakan alat transduser masuk 

melalui tenggorokan menuju esophagus (saluran +ema atas yang terletak 

dekat dengan jantung), sehingga penampilan bagian-bagian tertentu

 jantung akan lebih jelas. <enis pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat

aorta dan bagian lain dari jantung pasien se+ara langsung. Dalam

 pengujian ini, transduser dipasang pada ujung tabung fleksibel. 8abung

kemudian dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien dan masuk ke

kerongkongan (bagian terkemuka dari mulut ke perut anda). Hal ini

memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar yang lebih rin+i dari

 jantung pasien (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @

1uli%ardhana, &>$>).

47

Page 48: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 48/54

ISumber# http#33ph+.org.au3seri+es3other-tests3toe3

/ambar $. Pemeriksaan 8rans Asophageal A+ho+ardiography (8AA)

ISumber# 0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>

/ambar $. Proses pemeriksaan se+ara 8rans AsophagealA+ho+ardiography

(8AA)

+. Stress A+ho+ardiography

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung

lebih akurat dengan menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat

untuk menstimulasi gerakan otot-otot jantung. Stress e+ho ini dilakukan

sebagai bagian dari tes stress. Selama tes stress, pasien disuruh

 berolahraga atau minum obat (yang diberikan oleh dokter) untuk membuat

 jantung pasien bekerja keras dan detak jantung menjadi lebih +epat.

Seorang teknisi akan mengambil gambar jantung pasien dengan

menggunakan e+ho+ardiography sebelum pasien berolah raga dan segera

setelah pasien selesai berolahraga. Leberapa masalah jantung, seperti

 penyakit jantung koroner, lebih mudah didiagnosis ketika jantung bekerjakeras dan beatnya lebih +epat (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J,

Siliana, @1uli%ardhana, &>$>).

4-

Page 49: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 49/54

ISumber# 0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>

/ambar $*. Proses pemeriksaan se+ara stress e+ho+ardiography

d. Fetal @8ho8ardiograph

Eetal A+ho+ardiography sering disebut dengan e+ho+ardiography

 janin karena jenis pemeriksaan ini digunakan untuk melihat jantung bayi

yang belum lahir. Seorang dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan

ini untuk memeriksa bayi untuk masalah jantung. Pemeriksaan ini dapat

dilakukan selama kehamilan sekitar $ - && minggu. ntuk pemeriksaan

ini, tranduser diletakkan diatas perut ibu hamil yang mana hasilnya akan

mun+ul di layar (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @

1uli%ardhana, &>$>).

/ambar $. Proses dan hasil pemeriksaan se+ara fetal e+ho+ardiography

Pada pemeriksaan se+ara stress e+ho+ardiography, terdapat beberapa

 prosedur yang berbeda. Lerikut adalah prosedur khusus untuk stresse+ho+ardiography#

0. Pada hari pemeriksaan, jangan makan atau minum apapun ke+uali air 

selama empat jam sebelum tes. <angan minum atau makan produk kafein

(+ola, +oklat, kopi, teh) selama & jam sebelum tes. Kafein akan

mengganggu dengan hasil pemeriksaan, termasuk obat-obat yang

mengandung kafein selama & jam sebelum tes. <angan meminum obat

 jantung selama & jam sebelum pengujian 0nda ke+uali dokter 0nda

4)

Page 50: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 50/54

memberitahu 0nda sebaliknya, atau ke+uali obat yang dibutuhkan untuk 

mengobati ketidaknyamanan dada. !isalnya #

a. Leta blo+kers (misalnya, 8enormin, "opressor, 8oprol, atau nderal).

 b. !ononitrate dinitrate (misalnya, sordil, Sorbitrate)

+. !ononitrate isosorbide (misalnya, smo, mdur, !onoket)

d. ?itrogly+erin (misalnya, Deponit, ?itrostat, ?itropat+hes)

L. Dokter juga dapat meminta 0nda untuk berhenti minum obat jantung

lainnya pada hari pemeriksaan. <ika 0nda memiliki pertanyaan tentang

obat-obatan 0nda, tanyakan kepada dokter 0nda. <angan menghentikan

obat apa pun tanpa terlebih dahulu berbi+ara dengan dokter 0nda. <ika

0nda menggunakan inhaler untuk bernafas 0nda, dapat diba%a pada saat

 pemeriksaan.

7. Alektroda yang tersambung ke monitor akan diletakkan di dada.D. Sebuah alat pengukur tekanan darah akan ditempatkan pada lengan

0nda untuk memonitor tekanan darah 0nda selama pemeriksaan. Sebuah

klip ke+il, menempel pada oksimeter pulsa, akan ditempatkan di jari

0nda untuk memantau tingkat oksigen darah 0nda selama pemeriksaan.

A. Sebuah endoskopi, tipis (alat ie%ing) akan dimasukkan ke dalam

mulut 0nda, ke tenggorokan anda dan masuk ke kerongkongan 0nda.

E. Setelah endoskopi diposisikan, gambar jantung diperoleh di berbagai

sudut./. Ketika selesai, tabung ditarik. 0nda akan dipantau selama &>-'> menit

setelah proses pengujian

H. "ama pengujian sekitar M> menit.

(0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>)

(0

Page 51: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 51/54

L0L

PA?8P

3.1 (esimpulan

Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaankhusus dengan fungsi untuk uji saring adanya penyakit subklinis, konfirmasi pasti

diagnosis, menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala

klinis, membantu pemantauan pengobatan, menyediakan informasi prognosis atau

 perjalanan penyakit, memantau perkembangan penyakit, mengetahui ada tidaknya

kelainan serta memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak 

didapati penyakit. Dalam pemeriksaan laboratorium terdapat beberapa tahap

yakni# Pra-analitik, 0nalitik, dan Pas+a analitik.

(1

Page 52: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 52/54

0dapun pemeriksaan laboratorium yang dibahas pada makalah ini yaitu

 pemeriksaan gula darah, Hemoglobin 07 (Hb0$7), pemeriksaan keton,

 pemeriksaan albumin, pemeriksaan serum kreatinin, pemeriksaan kadar "D",

HD", 8rigliserida, dan kolesterol total, S/58 (Serium /lutami+ 5Rala+etik 

8ransaminase), S/P8 (Serum /lutami+ Pyrui+ 8ransaminase), "aktat

Dehidrogenase ("DH), 7-Jea+tie Protein (7JP) dan High Sensitiity (hs 7JP),

kreatin kinase (7K), Hidroksibutirat Dehidrogenase (HLD), mioglobin,

elektrokardiografi, +hest R-ray, uji latih jantung, phono+ardiography,

e+ho+ardiography

3.2 Saran

Lagi mahasis%a diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini untuk menambah

 pengetahuan tentang pemeriksaan laboratorium yang berguna bagi profesi dan

orang disekitar kita.

#a)tar Pustaka

0lbert <S, Liasu++i "!, Koenig 6, !ueller 7, Huber K, Hamm 7, <affe 0S, 8hygesen

K, !air <, Katus H, Plebani !,Tenge P, 7ollinson P, "indahlL, /iannitsis A,

Hasin 1, /olani !, 8ubaro !, &>$>, Je+ommendation for 8he se of 7ardia+

8roponin !easurement in 7ardia+ 7are. Auropean Heart <ournal. '$# &$M-&&>

0meri+an Diabetes 0sso+iation. (&>$>). Standard of !edi+al 7are in Diabetes (Position

Statement). Diaetes Care ''# (Suppl.$), S$$-S'*.

0ndini, 0., Hariyanto, /., Kurniastuti, ., J, 0. 1., Siliana, D. 0., @1uli%ardhana, J.

(&>$>). A+ho+ardiography. 8eknobiomedik-niersitas0irlangga .

0ndre%, <. Krent4 @ 7lifford, <. Lailey. (&>>). 5ral 0ntidiabeti+ 0gents 7urrent Jole in

8ype & Diabetes !ellitus. !e"ie# $rticle Drugs, *('), '-$$.

0tlas, S. (&>>). 8he Jenin-0ngiotensin 0ldosteron System# Pathofisisology Jole and

Pharmalogi+ nhibition. <ournal of !anaged +are Pharma+y, M-$>.

(2

Page 53: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 53/54

Labuin ", <affe 0S, &>>, 8roponin# 8he Liomarker of 7hoi+e for 8he Dete+tion of 

7ardia+ njury. 7!0<. $'($>)# $$M$-$&>'

Lurnside-!+ /lynn, $MM, 0dams Diagnosis Eisik, A/7, <akarta.

7or%in, A. <. (&>>). Handbook of Pathophysiology ('rd ed.). "ippin+ott 6illiams @

6ilkins.

Delp and !anning, $MM*, !ajor Diagnosis Eisik, A/7, <akarta.

Dipiro, <. 8., 8albert, J. "., 1ee, /. 7., !atske, /. J., 6ells, L. /., @ Posey, ". !.

(&>>). Pharma+otherapy# 0 Pathophysiologi+ 0pproa+h (*th ed.). nited

Satates of 0merika# !+/ra%-Hill.

Direktorat Lina Earmasi Komunitas dan Klinik. (&>>*). Pharma+euti+al 7are untuk 

Pasien Penyakit <antung Koroner# Eokus Sindrom Koroner 0kut. <akarta# Ditjen

Lina Kefarmasian dan 0lat Kesehatan. Departemen Kesehatan.

Eranklin, S., Pio, <., 6ong, ?., "arson, !., "eip, A., Tasan, J., et al. (&>>). Predi+tors of 

 ?e%-5nset Diastoli+ and Systoli+ Hypertension-8he Eramingham Heart Study.

7ir+ulation, $$&$-$$&.

Kee, <oy+e "eEeer. (&>>). "aboratory @ Diagnosti+ 8est %ith ?ursing mpli+ation.

nited States of 0meri+a # Pearson Adu+ation, n+.

Ko+emba , <., Ka%e+ka-<as4+4, K., /rygle%ska, L., @/rod4i+ki, 8. ($MM). solated

systoli+ hypertension# pathophysiology, +onseUuen+es and therapeuti+ bene\ts.

<ournal of Human Hypertension, *&$2*&* .

Kemp, !., Donoan, <., Higham, H., @ Hooper, <. (&>>). Lio+hemi+al !arkers of 

!yo+ardial njury. Lritish <ournal of 0naesthesia M' ($)

!ayer, L., et al., &>>&, A7/ interpretation, Springerhouse, Pennsylania.

!+Phee, S., @ /anong, 6. (&>$>). Patofisiologi Penyakit. Pengantar !enuju Kedokteran

Klinis. <akarta# Penerbit LukuKedokteran A/7.

 ?agueh, S. E., 0ppleton, 7., /illebert, 8., !arino, P. ?., 5h, <. K., Smiseth, 5. 0., et al.

(&>>M). Je+ommendations for the Aaluation of "eft Tentri+ularDiastoli+

Eun+tion by A+ho+ardiography. Auropean <ournal of A+ho+ardiography , $>, *-

$M'.

 ?afrialdi. (&>>M). Earmakologidan8erapi. <akarta# balai Penerbit EK.Prodia. (n.d.).

PemeriksaanPenunjang# AK/. Jetrieed September $>, &>$, from

"aboratoriumKlinikProdia# http#33prodia.+o.id3pemeriksaan-penunjang3ekg

Jadiologi+al So+iety of ?orth 0meri+a (JS?0). (&>$, <un &'). !agneti+

Jesonan+e maging (!J) - 7ardia+ (Heart).

(,

Page 54: Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 54/54

Sassen, <., @ +arter, L. ($MMM). Pharma+otherapy. 0 Patophysiologi+ 0pproa+h. nited

States of 0meri+a# !+/ra%-Hill !edi+al Publishing Diision.

Sher%ood, ". &>$>. Human Physiology # Erom 7ells to Systems, th Adition,

Lrooks37ole. 7anada, '>'-'$$

Shim, D., "loyd, 8.J., 7ro%ley, D.7., Leekman, J.H., $MMM, ?eonatal 7ardia+

7atheteri4ation# 0 $>-1ear 8ransition from Diagnosis to 8herapy, Pediatr7ardiol

&> (&)# $'$-$''.

Siregar, A. 1. (&>$). ji Penghambatan 0ktiitas 0ngiotensin 7onerting An4yme (0+e)

5leh Eraksi-Eraksi Akstrak Herba Suruhan (Peperomiapellu+ida ".HLK). Depok#

Eakultas Earmasi niersitas ndonesia.

Sobel, L. A., J. Joberts, and K. L. "arson. ($M*). 7onsiderations in the use of 

 bio+hemi+al markers of is+hemi+ injury. 7ir+. Jes. '# -MM--$>.

Sriastaa, 8. @7hosdol, K. (&>>). 7lini+al Lio+hemistry# 7lini+al An4imologyand ts

0ppli+ations. ?e% Delhi# 0ll ndia nstitute of !edi+al S+ien+es

S+hindler, 8. H., S+helbert, H. J., Xuer+iolo, 0., @Dialsi4ian, T. (&>$>). 7ardia+ PA8

maging for the Dete+tion and !onitoring of 7oronary 0rtery Disease

dan!i+roas+ularHealt. <077# 7ardioas+ular maging , ', *&'-*>.

6orld Health 5rgani4ation, &>>&.  %aoratory Diagnosis and &onitoring of Diaetes

 &ellitus'