Pemeriksaan II 2 Shoulder Fdc

67
PEMERIKSAAN II SHOULDER

description

dilav

Transcript of Pemeriksaan II 2 Shoulder Fdc

PEMERIKSAAN SHOULDER

PEMERIKSAAN II SHOULDER

ASSESSMENTAnamnesisPemeriksaan anamnesis nyeri bahu yg paling penting adlh anamnesis khusus seperti :Jenis keluhan : kaku ? lemah ? atau nyeri ?Jenis, ketepatan waktu & durasi nyeriLokasi, distribusi nyeriProvokasi sikap posisi & gerakan yg menimbulkan nyeriKekakuan oleh nyeri ? lemah ? atau terhambat ?Anamnesis lain yg terkait dgn system atau organ tubuh, serta tindakan operasi & terapis medis lain

ANATOMI/KINESIOLOGIGlenohumeral joint sendi paling mobil di tubuh kita, termasuk sendi peluru dgn mangkok sgt dangkal. Mempunyai 3 derajat kebebasan bergrk dlm 3 bdg grk. Besarnya mobilitas sendi=merugikan stabilitas (sering luxasi). Struktur lain scapula, clavicula & humerus. Acromion & processus coracoideus serta ligamen coracoacromialis merupakan atap bahu, & diantara atap bahu & caput humeri terdpt suatu ruangan disbt subacromialis. Dlm ruangan ini terdpt bursa subacromialis/subdeltoidea sementara bgn bawahnya terdpt perlekatan tendo supraspinatus, infraspinatus & subscpularis.

Krna dangkal, sementara ROM luas, maka yg berfungsi sebgi stabilisator aktifnya adlh rotator cuff yg tdd m. subscapularis, m. supraspinatus, m. infraspinatus & m. teres minor. Selain stabilisator aktif jg sbgi penggrk, dgn demikian fungsi rotator cuff berkaitan dgn fungsi pemeliharaan sikap & membuat gerkn sendi glenohumeral & kaitannya dgn sikap tubuh & grk tubuh secara keseluruhan. E.A Codman memilahkan masing2 grk yg terjd pd humerus, scapula & clavicula sebgi scapulo humeral rhythm .

Scapulo humeral rhytim :a. Tiap abd lengan 15 derajad tdd komponen grk abd glenohumeral 10 derajad & rotasi scapula terhdp dinding thoraks 5 derajad. Hal ini terjd terus sepanjang abd bahu dgn pola halus & ritmis.b. Scapula hanya dpt rotasi 60 derajad & gerakan humerus secara aktif mencapai 90 derajad. Utk mencapai abd elevasi penuh diperlukan rotasi humerus keluar.

Jika terjd deviasi gleno joint (hipomobil), maka terjd grk scapula lebih awal yg dikenal sebgi reserve humeroscapular rhythm. Pd situasi ini rotator cuff tdk terganggu, tp apabila sendi sternoclavikularis & sendi akromioclavikularis hipomobilitas maka akan terjd gerkn pd sendi gleno secara lebih awal atau berlebihan, sehingga pd saat terjd grk abd bahu, terjd benturan pd tuberculum minus humeri yg dpt menyebabkan cidera pd tendon m. supraspinatus /tendon m. infraspinatus. Sementara pd grk add horizontal akan terjd benturan antara humerus dgn processus coracoideus yg dpt menyebabkan cidera pd tendon m. subscapularis atau dpt menimbulkan regangan secara berlebihan pd m. infraspinatus.

Gerakan Shoulder Girdle yg Dapat di Tes

a. Abd 180 derajadb. Add 45 derajadPd abd terjd grkan gleno joint & scapulothoracic art dgn perbandingan 2:1 ratio yg berarti utk tiap 3 derajad abd, terjadi 2 derajad gleno joint & 1 derajad pd scapulothoracic art. Berdirilah dibelakang ps & peganglah scapula pd sudut inferiornya dgn lengan pemeriksa bebas mengabdkan lengan ps. Scapula tdk akan bergrk hingga lengan abd sekitar 20 derajad (yg ditandai dgn bebas bergrk gleno). Pd saat itu, humerus & scapula bergrk bersama dgn perbandingan 2:1 utk abd secara lengkap. Jk gleno tdk dpt bergrk pd ratio yg normal dgn scapulothiracic articulatio, seperti ditahan/tetap pd sisi abd, kemungkinan ps mengalami frozen shoulder. Jika ini merupakan suatu kasus, maka kemungkinan ps hanya mampu menggerakkan shouldernya sejauh 90 derajad utk abd dgn sedikit menggunakan gerakan scapulthoracic.

Alternatif metode yg efektif pd tes abd adlh dgn menahan scapula & tempatkan tangan pemeriksa pd acromion selama melakukan tes. hal ini menjamin terjdnya sedikit gerakan scapulothoracic yg secara relatif diikuti gleno. Letakkan tangan pemeriksa dgn segera pd bgn superior elbow joint (dgn demikian gleno joint terisolasi dgn kedua tangan pemeriksa). Kemudian gerakkan tangan secara pelan ke lateral & angkatlah ke atas sejauh kemampuannya.

Seperti tes ROM abd, perhatikan keadaan ps jika ada tanda keraguan atau nyeri. Normalnya gerakan abd gleno sangat sedikit, kira2 90 derajat, seperti pd awal menggerakan scapula , pemeriksa akan merasakan scapula bergrk yg diteruskan dgn mengistirahatkan tangan. Abd akan dilanjutkan kira2 120 derajat. Pd saat ini, caput humerus akan bertemu dgn acromion dgn tiba-tiba. Abd secara penuh hanya dpt terjd jika humerus eksternal rotasi utk meningkatkan permukaan art caput humerus & selanjutnya berputar ke arah leher pembedahan (neck surgical) sejauh ujung acromion. Kemudian bawalah lengan pasien kebelakang dan mulailah gerakan menyilang ke depan tubuh ps dgn gerakan add. Normalnya add adlh kira2 45 derajat menyilang ke depan tubuh ps. tes shoulder sblh & bandingkan hasilnya. add mungkin terbatas akibat adanya bursitis atau adanya kerobekan pd rotator cuff, khususnya m. supraspinatus.

c. Fleksi 90 derajatd. Ekstensi 45 derajatDerajat ekstensi > jk pasien memiringkan badannya. Karena itu, letakkan tangan pemeriksa diatas ke dua acromion utk menstabilisasi scapula & utk menahan badannya. Tangan pemeriksa akan mencegah atau mengurangi gerakan ini, letakkan tangan pemeriksa yg lain diproximal elbow joint & gerakan tangan ps ke extensi, normalnya lengan akan berekstensi kira2 45 derajat. Kemudian gerakkan lengan ke depan ke arah posisi anatomi yaitu utk gerakan flexi, normalnya adlh 90 derajat. Ulangi prosedur flexsi & extensi pd sisi yg lain & bandingkan hasilnya. Keterbatasan grk flexi & extensi mungkin disebabkan adanya tendinitis bicipital atau bursitis pd shoulder.

e.Internal Rotasi -50f. External rotasi 40 45Utk tes internal & external rotasi berdirilah di dpn ps & peganglah elbow joint setinggi pinggang ps utk mencegah terjadinya abd pd saat internal rotasi & abd pd saat external rotasi. Peganglah wrist ps dgn tangan yg lain & elbow posisi 90, kemudian external di rotasikan lengannya, gerakkan shoulder pasien dgn lengan bawah sbgi penggerak. External rotasi akan terjadi sekitar 40 45. Salah satu penyebab keterbatasannya adlh bursitis. Kemudian ulangi, utk gerakan internal rotasi yg normal sekitar 55 dgn berulang-ulang.

Tes Aktif-Pasif ROM Shoulder Girdle

Tes aktif & pasif merupakan suatu metode yg digunakan utk membedakan keterbatasan ROM. Pada tes aktif, ps menggunakan ototnya sendiri utk menilai ROM, sedangkan tes pasif, pemeriksa menggerakkan anggota grk ps utk mendapatkan ROM. Tes pasif merupakan suatu cara yg dilakukan jika ps mendapat kesulitan utk melakukan tes aktif. Secara umum, jika ps mampu melakukan aktif ROM dgn baik tanpa ada nyeri atau kesulitan maka tdk diperlukan bantuan utk dilakukan tes pasif.

ROM shoulder girdle diukur atas 6 gerakan yang akan diukur yaitu :1. Abduksi2. Adduksi3. Fleksi4. Ekstensi5. Internal rotasi6. Eksternal rotasiKombinasi spesifik gerakan ini untuk mendapatkan variasi gerakan dari shoulder.

MUSCLE TESTINGMuscle testing terdiri atas 9 bagian yaitu :a. Fleksi b. Ekstensic. Adduksid. Abduksie. Internal rotasif. Eksternal rotasig. Elevasi shoulderh. Scapula retraksii. Shoulder protraksi

Maksud pembahasan ini adlh gerakan yg terjd terbagi atas kelompok yg besar. Meskipun demikian, hal ini mudah di lakukan secara berurutan dr tes yg satu ke tes berikutnya. Utk contoh dari gerakan fleksi di lanjutkan dgn extensi, maka akan di dapatkan hasil tes flexi & extensi secara langsung.Utk pemeriksaan neurologi, ps bisa duduk atau berdiri, tergantung pd keadaan. Dan otot-otot shoulder girdle & ini di tes berdasarkan fungsinya.

Gerakan yang diperiksaa. FlexiPenggerak utama :1. M deltoid pars Anterior (n, axillaris, C5)2. M coracobrakhialis (n, musculocutaneous, C5 C6Penggerak pembantu :1. M Pectoralis Mayor (pada bagian clavicula)2. M Bicep3. M Deltoid pars anterior

Pemeriksa berdiri dibelakang ps & letakkan telapak tangan di atas acromion utk menstabilisasi scapula & palpasi m deltoid pars anterior. Letakkan tanganmu yg lain di belakang proximal elbow & peganglah lengan atas bgn anterior juga m biceps. Ketika elbow joint flexi 90 derajat, mintalah ps utk flexikan shoulder. Pd saat mulai bergrk, berilah tahanan secara perlahan hingga pemeriksa dpt menentukan tahanan maksimal yg mampu dilawannya. Tes jg shoulder satunyasebgi perbandingan.

Penilaian Otot Maksudnya5 normalFull ROM, mampu melawan gravitasi & mampu full tahanan4 baikFull ROM, mampu melawan gravitasi & mampu melawan tahanan3 sedangFull ROM & mampu melawan gravitasi2 cukupFull ROM & tdk mampu melawan gravitasi1 kurangAda kontaksi otot tapi tidak terjadi gerakan sendi0 kurang sekaliTidak ada kontraksi

b. ExtensiPenggerak utama:1. M lattisimus dorsi (n. thoraco dorsal, C6 C8)2. M teres mayor (n. subscapularis lower, C5 C6)3. M deltoid pars posterior (n. axillaris, C5 C6)Penggerak pembantu:1. M teres mayor2. M triceps caput longum

Berdirilah di belakang ps & letakkan telapak di atas acromion utk menstabilisasi. Letakkan thumb pd bgn posterior shoulder, selama terjd gerkn aktif extensi palpasi tonus m deltoid pars posterior. Berikan tahanan hanya diproximal posterior dgn bgn thenar lebih tinggi & palmar berlawanan dgn bgn posterior humerus. Pd saat tes ini palpasi m triceps dgn thumb. Jagalah agar tetap rileks pd saat perubahan dr tes flexi ke extensi, yg berubah hanya tahanan yg diberi pemeriksa dari bgn anterior ke posterior lengan atas. Mintalah ps utk menflexikan elbownya & dgn perlahan pemeriksa mengextensikan lengan ps ke posterior. Pd saat mulai bergrk berilah tahanan secara perlahan hingga pemeriksa dpt menentukan tahanan maksimal yg mampu dilawan ps.

c. AbduksiPenggerak utama:1. M deltoid pars medial (n. axillaris, C5 C6)2. M supraspinatus (n. subscapular, C5 C6)Penggerak pembantu:1. M deltoid pars anterior dan posterior2. M serratus anterior (yg bekerja pd scapula)

Tetaplah dibelakang ps & stabilisasi acromion, tapi pindahkanlah lengannya ke lateral dgn tetap menstabilisasi shoulder girdle sehingga m deltoid pars medial dpt dipalpasi. Sedangkan tangan yg lain dibgn proximal elbow joint & gerakan dari arah posterior humerus ke arah lateral dgn palmar pemeriksa memberikan tahanan secara maksimal. Kemudian tekanlah ke arah yg berlawanan pd epicondylus lateralis digaris supracondylar humerus, dgn jari2 memegang bgn anterior lengan. Mintalah ps mengabdkan lengannya pd saat mulai bergrk, berilah tahanan secara perlahan hingga pemeriksa dpt menetukan tahanan maksimal yg mampu dilawan ps.

d. AdduksiPenggerak utama:1. M pectoralis mayor (n. thoracic anteric lateral & medial, C5 T1)2. M latissimus dorsi (n. thoracodorsal, C6 c8)Penggerak pembantu:1. M teres mayor2. M deltoid pars anterior

Tetaplah dibelakang ps & berikan stabilisasi diatas acromion serta tahanan diproksimal elbow joint. Sebgi penggerak utama m pectoralis mayor. Stabilisasi acromion dibelakang anterior & inferior kemudian pd saat itu palpasi m pectoralis mayor. Mintalah ps utk mengabdkan lengan atasnya beberapa derajat & ubahlah tahanan tanganmu dgn menumpukkan pd thumb yg berlawanan pd bgn medial humerus. Kemudian mintalah ps mengaddkan lengannya. Berilah tahanan secara perlahan hingga pemeriksa dpt menentukkan tahanan maksimal yg mampu dilawan ps.

e. Eksternal rotasiPenggerak utama:1. M infraspinatus (n. suprascapular, C5 C6)2. M teres minor (cabang n. axilaris, C5)Penggerak pembantu:1. M deltoid pars posterior

Berdirilah disamping ps & mintalah utk memflexikan elbow 90 derajat dgn lengan bawah berposisi netral. Stabilisasi elbow setinggi pinggang ps. Hal itu akan mencegah terjd add lengan sehingga external rotasi dpt dilakukan dgn murni. Tanganmu yg satu menahan elbow ps setinggi pinggang kemudian thenar pemeriksa lebih tinggi lagi utk memberikan tumpuan dipermukaan sbgi pelengkap memberi tahanan maksimal. Hal ini diperlukan utk menstabilisasi & memberikan tahanan yg diberikan jauh dr lokasi otot penggerak external rotasi. Maksimal kamu tdk akan dpt mempalpasinya selama dilakukan tes. M external rotasi letaknya agak dlm & normalnya tdk bisa dipalpasi. Mintalah ps utk merotasikan lengannya keluar. Pd saat ia melakukan external rotasi berilah tahanan secara perlahan hingga pemeriksa dpt menentukkan tahanan maksimal yg mampu dilawan ps.

f. Internal rotasiPenggerak utama:1. M subscapular (n. subscapular, C5- C6)2. M pectoralis mayor (n. thoracic anterior medial & lateral, C5 T1)3. M lattisimus dorsi (n. thoracodorsal, C6 C8)4. M teres mayor (n. subscapular, C5 C6)Penggerak pembantu:1. M deltoid pars anterior

Tetaplah disamping ps & mintalah utk mempertahankan elbownya utk flexi 90 derajat, selanjutnya stabilisasi lengannya dgn memberikan tahanan yg berlawanan setinggi pinggang ps. Stabilisasi ini utk mencegah ps melakukan abd sehingga internal rotasi dpt dilakukan dgn murni. Stabilisasi jg diberikan pd bgn proximal wrist joint, hal ini jg menyebabkan perubahan posisi jari2 pd permukaan volar wrist dgn palmar bgn atas processus stylode radii. Mintalah ps utk melakukan internal rotasi dgn menyilangkan didepan tubuhnya. Pd saat itu berilah tahanan secara perlahan hingga pemeriksa dpt menentukkan tahanan maksimal yg mampu dilawan ps.

g. Elevasi scapulaPenggerak utama:1. M trapezius (n. spinal accesori/n. cranial XI)2. M levator scapula (kebanyakan dr n. scapuladorsal C5 & C3 C4)Penggerak pembantu:1. M rhomboideus mayor2. M rhomboideus minor

Berdiri dibelakang ps & letakkan tanganmu diatas acromion. Beriakan rasa nyaman & kebebasan m trapezius utk bekerja pd sisi lateral tanganmu. Dimana dasar tulang sbgi supportnya. Disaat memberikan tahanan pd gerakan elevasi, kedua tangan jg berfungsi utk memberikan keseimbangan kedua sisi yg bekerja. Letakkan thumb dibgn posterior yaitu pd sisi lateral m trapezius, sehingga kamu dpt mempalpasi selama melakukan tes ini. Origo m levator scapula yaitu pd angulus medialis scapula yg letaknya agak dlm berada dibawah m trapezius sehingga tdk bisa dipalpasi. Mintalah ps utk mengangkat bahunya, berilah tahanan secara meningkat sehingga kamu dpt menentukan tahanan maksimal yg mampu dilawan ps. Normalnya elevasi scapula dpt melawan tahanan maksimal yg diberikan & tes ini dilakukan secara bilateral & beberapa perbedaan antara kedua sisi ini akan terlihat .

h. Retraksi scapulaPenggerak utama:1. M rhomboideus mayor (n. scapulardorsal C5)2. M rhomboideus minor (n. scapulardorsal C5)Penggerak pembantu: \1. M trapezius

Berdiri didepan ps & letakkan tanganmu diatas shoulder girdle dgn palmar bgn anterior pd acromion & jari2 pd bgn posterior shoulder, sehingga dpt melengkapi kekuatan gerakan ketika kamu berusaha utk menekan atau melakukan gerakan shoulder yg dijadikan tumpuan oleh thumb pemeriksa. Mintalah ps utk mendorong shouldernya kebelakang dgn posisi bersiap dlm (retraksi maksimum) kemudian dgn perlahan tekanlah shoulder dgn jari-jarimu & thumb mencoba utk mendorong kedepan. Jagalah jgn sampai jarimu menusuk otot pasien.

i. Protraksi scapulaPenggerak utama:1. M serratus anterior (n. thoracic longus C5 C7)

Protraksi scapula menyebabkan scapula bergrk ke anterior diatas thoraks utk beberapa derajat. Persiapan, mintalah ps utk menfleksikan 90 derajat (pada lantai), juga lengannya utk menyentuh shoulder. Letakkan satu tangan diatas spina utk menstabilisasi trunk & cegahlah terjadinya rotasi trunk sehingga protraksi scapula bisa murni terjadi.Letakkan tanganmu dibawah elbow ps utk memberikan tahanan lalu genggamlah kemudian mintalah ps utk mendorong kedepan. Seperti jika ps mencoba utk menggapai dinding dgn elbownya. Pd saat bergrk secara perlahan berilah tahanan pd shouldernya dgn arah yg berlawanan dgn gerakan tersbt semampu ps. Pd saat melakukan tes ini, periksalah grkan scapula jika terjadi wing atau adanya perpindahan tempat. Sebgi contoh wings scapula menandai adanya kelemahan m serratus anterior yaitu semacam kelemahan yg nyata terjadi ketika ps menekan kearah yg berlawanan dgn dinding atas melakukan push-up secara tetap.

Tes refleksUtk m biceps & m triceps, keduanya menyilang pd gleno joint, sehingga memungkinkan dilakukan tes utk satu reflex. Meskipun demikian keduanya merupakan otot penggerak utama elbow. Instruksikan ps utk dilakukan tes reflex.

Tes sensasiUtk sensasi ekstremitas superior dilukiskan dgn dermatome atau suatu kumpulan dari level/tingkatan neurologi. Pd daerah shoulder sensasinya meliputi:a. Lateral arm C5 berada kurang lebih diatas m deltoid pars lateralis (n. axillaris)b. Medial arm serabut saraf T1c. Axilla serabut saraf T2d. Nipple (putting susu) serabut saraf T4Tes sensasi pd area dermatome region shoulder secara bilateral utk membandingkan hasilnya. Hal ini penting utk mengetahui nilai dermatome yg tercakup pd beberapa gangguan/kerusakan neurologi. Apa yg ditemukan pd muscle testing sama baiknya dgn tes sensasi sehingga dpt digunakan utk menentukan ada tdknya tingkatan neurologi pd keadaan patologi yg didapatkan. Tes sensasi ini dilakukan pd seluruh shoulder, dgn menggunakan jarum utk menusuk secara perlahan pd daerah dermatome, tanyakan pd ps bagaimana rasanya. Kemudian lakukan pd sisi lainnya. Setiap dermatome akan diberikan tes yg sama. Selain itu gunakan jg kapas, ulangi pertanyaan tadi, sama atau tdk sama hasilnya. Sensasi yg abnormal seperti paresthesia (sedikit rasa), hyperthesia (kelebihan rasa), hypoithesia (kurang rasa) & anesthesia (tdk ada rasa). Yg biasa terganggu adlh n axillaris jika terjd dislokasi shoulder, sehingga menyebabkan anesthesia pd m deltoid pars lateral. Ingatlah hasil dr tes sensasi ini bersifat subjektif pd pemeriksa dari ps & keduanya tdk objektif & juga tdk dpt diperiksa benar tdknya. Pd beberapa keadaan, jika ps menjawab pertanyaan pemeriksa dgn mengira2 maka hasil tes ini sangat kecil nilainya.

1. Tes Aktif ROMTes Aply Scratch (tes garukan) merupakan tes aktif yg cepat utk mengetahui ROM. Pertama abd & external rotasi, mintalah ps utk menggapai belakang kepalanya & menyentuh sudut superior medial scapula yg disebelahnya. Kemudian utk membandingkan ROM internal rotasi & add, mintalah ps utk menggapai belakang kepala hingga menggapai acromion. Selanjutnya tes internal rotasi & add, mintalah ps utk menggapai pinggangnya hingga menyentuh sudut inferior scapula yg berhadapan. Perhatikan gerakan ps selama semua phase tes ini, utk mengetahui adanya keterbatasan grk atau abnormalitas irama grk & simetri tidaknya.

Utk menilai ROM yg lain, mintalah ps mengabdkan lengannya sekitar 90, jagalah agar elbow tetap lurus. Kemudian mintalah utk memutar telapak tangannya pd posisi supinasi & dilanjutkan dgn abd hingga tangannya saling bertemu diatas kepala. Ini akan ditunjukkan secara bilateral full abd & sebgi pelengkap utk membandingkan ke2 sisinya secara langsung. Kemudian mintalah ps utk meletakkan tangannya dibelakang leher & tekanlah elbownya kearah posterior utk mengetes abd & external rotasi. Akhirnya, utk tes abd & internal rotasi, mintalah ps utk meletakkan ke2 tangannya dibelakang pinggang setinggi kemampuannya sambil menggaruk sudut inferior scapula.Keuntungan tes ROM dgn cara ini adlh ps dpt menunjukkan gerakkan pd ke2 sisi secara berkelanjutan, & buatlah pemeriksaan menjd mudah utk gerakkan yg sifatnya simetris serta tandai setiap ada gangguan pd sisi yg abnormal.

2. Tes Pasif ROMJika ps tdk dpt melakukan beberapa gerakkan pd shoulder girdle, tes pasif ROM dpt dilakukan. Seorang ps yg tdk dpt melakukan ROM aktif dgn penuh pd beberapa macam variasi gerakan, dia mungkin mengalami kelemahan otot, contractur, soft tissue (didlm capsul atau ligament atau contractur otot) atau tulang yg terblockage (tulang yg menyatu atau excrescences).Tes pasif tdk menggunakan kekuatan otot ps sebgi pertimbangan keadaannya tapi menggunakan kekuatan si pemeriksa. Suatu tes pasif digunakan utk mengetahui ada tdknya keterbatasan grk yg sesuai dgn & tampak kekuatan otot. Jika sendi dpt full ROM dgn tes pasif, maka kita dpt menduga ada kelemahan otot yg menyebabkan keterbatasan. Jika keterbatasan grk tetap trjadi pd tes pasif, maka kelemahan otot bisa hapus dr penyebab keterbatasan, & tulang (intra articular) atau soft tissue (extra articular) blockage yg dicurigai, meskipun demikian kelemahan otot bisa jg dihasilkan dr tdk digunakannya sendi. Utk membedakan antara blockage intra articular & extra articular, periksa kualitas & rasa blockage didlm sendi. Jika blockage berupa spti karet, berikan sedikit tekanan dibawahnya, ada kemungkinan extra articular (soft tissue) blockage. Jika dgn cara lain blockage berupa tdk fleksibel & ROM berakhir dgn suatu kepatahan, ada kemungkinan intra articular (tulang) yg terblokckage.Hal ini harus ditekankan pd ps yg total rileks selama dilakukan tes, jika dia tegang, takut atau merasa tdk aman saat dilayani, maka ototnya akan menegang & membatasi sendi, yg tdk memungkinkan terjadinya pasif full ROM. Hal ini penting, sehingga tes ini perlu dilakukan dgn baik. Tes pasif dpt dilakukan dgn cara ps duduk atau berdiri. Elbownya harus bengkok selama tes sebab dgn fleksi elbow menghindarkan terjadinya gerakan membengkok arm, buatlah gerakan shoulder girdle dgn mudah & lebih tepat. Pd tes pasif, satu tangan menstabilisasi extremitas & yg lain memanipulasi anggota grk.

Muscles of the Rotator CuffThe four major muscles of the rotator cuff rotate the humerus and properly orient the humoral head in the glenoid fossa (socket). The tendons of these four muscles merge, forming a cuff around the glenohumeral joint. Supraspinatus: abducts the humeral head and acts as a humeral head depressor Infraspinatus: externally rotates and horizontally extends the humerus Teres minor: externally rotates and extends the humerus Subscapularis: internally rotates the humerus

CUFF MUSCLE

Laxity TestHave the patient in the supine position. Stabilize the scapula, and slide the humeral head anteriorly and posteriorly within the glenoid fossa to evaluate the stability of the joint. Note the axial load being applied to the elbow.

Impingement TestsImpingement TestPosition the patient sitting. Internally rotate the arm with the thumb facing downward, and abduct and forward flex the arm. If impingement is present, the patient will experience pain as the arm is abducted.

Hawkin's TestPosition the patient standing with the shoulder abducted 90 degrees, and internally rotate the forearm. The presence of pain with movement is indicative of possible pathology.

Strength TestsExternal Rotator Cuff (RC) StrengthPosition the patient sitting, with his arms at his sides and elbows at 90 degrees. It is important to maintain the elbow positioning at the sides while the external rotation is attempted by the patient (the examiner applies internal resistance).

Internal RC StrengthSame as above, but the patient is attempting to rotate internally (and examiner resisting externally).

Supraspinatus StrengthThe patient is positioned sitting with arms straight out, elbows locked, thumbs down, and arm at 30 degrees (in scapular plane). The patient should attempt to abduct his arms against the examiner's resistance.

TES PADA SHOULDER

1. Yergasons testTes ini dilakukan utk menentukan apakah tendon otot biseps dpt mempertahankan kedudukannya di dlm sulkus intertubercularis atau tdk. Pemeriksaan ini dilakukan dgn cara meminta ps utk memfleksikan elbow sampai 90 derajat & supinasi lengan bawah (lengan yg di periksa) & stabilisasi pd thoraks yg berlawanan dgn pronasi lengan bawah (lengan yg tdk di periksa ). Selanjutnya ps melakukan gerakan lateral rotasi dgn melawan tahanan. Hasil positif jika ada tenderness di dlm sulkus bicipitalis atau tendon keluar dari sulkus, ini merupakan indikasi tendinitis bicipitalis.

2. Speed testPemeriksa memberikan tahanan pd shoulder ps yg berada posisi fleksi, secara bersamaan ps melakukan gerakan supinasi lengan bawah & ekstensi elbow. tes ini positif apabila ada peningkatan tenderness di dlm sulkus bicipitalis & ini merupakan indikasi tendinitis bicipitalis.

3. Drop ArmTest atau Test MoseleyTes ini dilakukan utk melihat ada tidaknya kerusakan pd otot-otot serta tendon rotator cuff. Pemeriksa mengabduksikan shoulder ps sampai 90 derajat & memintanya menurunkan lengannya secara perlahan pd sisi tersbt sebisa mungkin. Tes ini positif jika ps tdk dpt menurunkan lengannya secara perlahan atau timbul nyeri hebat pd saat mencoba melakukan gerakan tersebut. Hasil test positif indikasi cidera pd rotator cuff complex.

4. Supraspinatus testAbduksi shoulder ps sampai 90 derajat dlm posisi netral & pemeriksa memberikan tahanan dlm posisi tersbt. Medial rotasi shoulder sampai 30 derajat, dimana thumb ps menghadap ke lantai. Tahanan terhdp abduksi diberikan oleh pemeriksa sambil melihat apakah ada kelemahan atau nyeri, yg menggambarkan hasil positif. Jika hasil tes positif indikasi kerobekan/cidera otot/tendon supraspinatus.5. Apprehension Test utk Dislokasi Anterior ShoulderPemeriksa mengabduksikan & lateral rotasi shoulder ps secara perlahan. Jika test positif indikasi dpt terlihat atau merasakan kecemasan pd wajah ps & akan mempertahankan gerakan selanjutnya.

6. Apprehension Test untuk Dislokasi PosteriorPemeriksa memfleksikan ke depan shoulder disertai medial rotasi, lalu pemeriksa menekan kearah posterior elbow ps. Hasil positif indikasi akan terlihat atau Nampak kecemasan pada wajah akan mempertahankan gerakan selanjutnya. Tes ini indikasi dislokasi posterior humerus.7. Allen ManeuverPemeriksa memfleksikan elbow ps sampai 90 derajat, sementara shoulder ekstensi horizontal & lateral rotasi, disertai rotasi ps ke sisi yg berlawanan. Pemeriksa mempalpasi denyut arteri radialis yg biasanya hilang pd saat kepala rotasi ke sisi yg berlawanan dari lengan yg di tes. Jika tes positif indikasi adanya TOCS.

8. Adson ManeuverKepala ps rotasi ke sisi shoulder yg diperiksa lalu ekstensi kepala ps sementara memposisikan shoulder ps lateral rotasi & ekstensi. Pemeriksa melokalisir denyut arteri radialis & diminta utk menarik napas dlm. Jika denyutannya hilang indikasi test positif (TOCS test)9. Halstead ManeuverPemeriksa menemukan denyut arteri radialis & menarik kearah bawah lengan yg di tes, sementara leher ps hyperekstensi & roatsi kepala ke sisi yg berlawanan. Tdk ada atau hilangnya denyutan indikasi tes positif utk TOCS.

10. Costoclavicular SyndromePemeriksa mempalpasi denyut arteri radialis sambil menarik shoulder pasien ke bawah & belakang. Jika tes ini positif indikasinya tdk ada denyutan & mungkin TOCS.11. Test CyriaxCyriax menggambarkan pasif elevasi scapula selama beberapa menit & dipertahankan. Timbulnya rasa kesemutandi dlm jari tangan menunjukkan adanya TOCS.

12. Test RoosPosisi ps duduk dgn retraksi & depresi maximal, selanjutnya ps diminta utk menutup & membuka jarinya kuat-kuat secara bergantian. Posisi ini menyebabkan kompresi di dlm berbagai pembuluh darah, sementara itu perlu adanya penyediaan darah ekstra karena kerja otot tersebut. Orang sehat biasanya mampu melakukan gerakan ini dgn mudah selama 3 menit, sedangkan ps dgn TOCS sudah merasakan timbul keluhan dlm waktu 1 menit. Yg paling menyolok ps merasakan kelelahan yg berlebihan pd lengan & tangannya & tdk mampu mempertahankan gerakan menutup & membuka jari. Tes ini lebih dpt dipercaya dibanding tes lainnya sesuai dgn pengalaman yg memberi nama tes ini.

13. Apley Scratch TestUtk pemeriksaan ini ps diminta menggaruk-garuk daerah disekitar angulus medialis scapula dgn tangan sisi contralateral melewati belakang kepala. Pd pola gerakan tersebut otot-otot abductor & eksternal rotasi bahu bekerja. Pd tendonitis supraspinatus, bursitis acromialis & kapsulitis adhesive bahu apley scratch test tdk dpt dilakukan karena timbul nyeri disekitar persendian bahu.

14. Pemeriksaan Refleks (Biceps dan Triceps)

15. Pemeriksaan sensoris sesuai area dermatom

Tendon testsSpeeds test Yergasons test Empty/full can tests External rotation lag signLift-off signImpingement t estsNeers sign HawkinsKennedy impingement test Internal rotation resistance strength test Posterior impingement testLabral testsCrank test Biceps load II test Anterior slide test SLAP (superior labral anterior posterior) prehension test Instability testsApprehension and relocation test Load and shift testNorwood stress test Sulcus signAcromioclavicular joint (ACJ) testsActive compression test Scarf test Shear test