pemeriksaan fisik thorak

download pemeriksaan fisik thorak

of 25

description

pemeriksaan fisik thorak pada pasien dengan asma dan ppok

Transcript of pemeriksaan fisik thorak

  • Noviana Puspitasari01.209.5968

  • Pemeriksaan Fisik ThorakInspeksiPosisi trakeaDimensi statik & kesimetrisan dadaDinamika inspirasi / ekspirasiPemakaian otot tambahan, bentuk thorak, jenis pernafasanPalpasiGerakan trakeaAnatomi thorak, dinamika pernafasan, nyeri tekanSterm fremitusPerkusiBatas paru hati & jantung ( Redup / Pekak )AuskultasiSuara dasar : vesikuler, bronkial & bronkovesikulerSuara tambahan : whezing, ronki, stridorFremitus vokal

  • Garis pada thorakGaris Midsternalis : garis yang ditarik tegak lurus dari pertengahan tulang sternumGaris Sternalis kanan dan kiri : garis yang ditarik tegak lurus di tepi kanan dan kiri tulang sternumGaris Midklavicula : garis yang ditarik tegak lurus dari pertengahan klavikula.Garis Aksila anterior : garis tegak lururs yang ditarik dari lipatan muskulus pektoralis dan deltoidGaris Midaksila : garis tegak lurus dari pertengahan aksilaGaris Aksilaris posterior : garis tegak lurus yang ditarik dari lipatan posterior

  • Paru kanan 3 lobus, Paru kiri 2 lobusLingula merupakan bagian dari lobus superior.Permukaan dada/anterior didominasi lobus superior, punggung/posterior oleh lobus inferior.Paru lebih mendominasi permukaan punggung, sehingga kelainan di basal paru lebih terdengar di belakang.Perhatikan batas permukaan lobus medius. Jangan lewatkan memeriksa daerah lateral dan aksilaPembagian Lobus paru

  • Bentuk thorak

  • NORMALBENTUK-BENTUKDINDING DADABARREL CHEST = EMFISEMATUSFUNNEL CHEST = PECTUS EXCAVATUMPIGEON CHEST = PECTUS CARINATUM(Dada burung merpati)KIPOSKOLIOSIS

  • Barrel Chest (Emfisematus) Diameter AP lateralPectus Excavatu(Funnel Chest)Kiposis (dan skoliosis) dapat mengganggu respirasi dan lama-lama dapat menyebabkan CPC. Kiposis Anguler : tumor, trauma Potts diseaseKiposis Arkuer : tua, osteoporosis Pectus Carinatum (Pigeon Chest)Bentuk Thorak

  • Hitung respirasi selama 1 menit

  • Assessment of Tactile FremitusPalpasi

  • Palpasi trache di tengah, tergeser kiri/kananPalpasi menilai simetrisitas dan ekspansi dinding dada saat respirasi. Perhatikan posisi kedua ibu jariPergesaeran mediastinum o.k. desakan (efusi, pnemotoraks,massa) atau tarikan (fibrosis, kolaps paru)Cara Px Sterm fremitus

  • IPD Jilid I edisi V, 2009

  • 2. Palpasi dalam keadaan dinamis.Pada keadaan ini dapat dilakukan pemeriksaan untuk menilai ekspansi paru serta pemeriksaan vokal fremitus.

    Pemeriksaan ekspansi paru.Dalam keadaan normal kedua sisi dada harus sama- sama mengembang selama inspirasi biasa maupun inspirasi maksimal. Pengembangan paru bagian atas dilakukan dengan mengamati pergerakkan kedua klavikula. Berkurangnya gerakan pada salah satu sisi menunjukkan adanya kelainan pada sisi tersebut. Untuk menilai pengembangan paru bagian bawah dilakukan pemeriksaan dengan meletakkan kedua telapak tangan dan ibu jari secara simetris pada masing-masing tepi iga.

  • Pemeriksaan Pengembangan dinding dada posterior dan anteriorPemeriksaan Sterm fremitus dan lokasi pemeriksaan pada bagian dada depan dan belakang.

  • Sedangkan jari-jari lainnya menjulur sepanjang sisi lateral lengkung iga. Kedua ibu jari harus saling berdekatan/ hampir bertemu digaris tengah dan sedikit diangkat keatas sehingga dapat bergerak bebas saat bernapas.Pada saat pasien menarik napas dalam kedua ibu jari akan bergerak secara simetris.Berkurangnya ekspansi dada pada salah satu sisi akan menyebabkan gerakkan kedua ibu jari menjadi tidak simetris dan ini memberikan petunjuk adanya kelainan pada sisi tersebut.

  • STERM FREMITUS ( VOKAL FREMITUS )

    MENGERASMELEMAH Konsolidasi paru : Pneumonia lobarisTBC kaseosaAtelektasis / kolaps paruKavitasi yg letaknya dekat permukaan paru Rongga pleura terisi air nanah, darah, udaraBronkus tersumbat Jaringan paru tidak elastik ( Emfisema ) Fibrosis paru Kaverne di dlm paru jauh dari permukaan

  • PerkusiPada pemeriksaan perkusi penderita bisa dalam posisi tidur dan bisa dalam posisi duduk. Pemeriksa menggunakan jari tengah tangan kiri yang menempel pada permukaan dinding toraks, tegak lurus dengan iga atau sejajar dengan iga disebut sebagai flexi meter. Sementera jari tengah tangan kanan digunakan sebagai pemukul (pengetok) disebut flexor.Perkusi pada dinding toraks depan dapat dilakukan pada posisi tidur telentang, jika pasien duduk kedua tangan pada paha dengan flexi pada sendi siku. Perkusi dimulai dari lapangan atas paru zigzag menuju ke lapangan bawah sambil membandingkan bunyi perkusi antara hemi toraks kanan dan hemi toraks kiri.Pemeriksaan perkusi dinding toraks belakang dilakukan pada posisi pasien duduk membelakangi pemeriksa, dengan tangan ditekuk didepan dada, jika pasien tidur oleh karena, tidak dapat duduk maka untuk perkusi daerah punggung, posisi pasien dimiringkan kekiri dan kekanan bergantian.

  • Jenis bunyi perkusi dinding toraks:a. Suara perkusi normal dari toraks pada lapangan paru disebut sonor (resonance)b. Perkusi pada infiltrat paru dimana parenkim lebih solid (mengandung sedikit udara) perkusi akan menghasilkan redup (dullness).c. Perkusi pada efusi pleura masif atau massa tumor yang besar suara perkusi pekak (flatness.)d. Hiperinflasi dari paru dimana udara tertahan lebih banyak dalam alveoli atau adanya udara didalam rongga pleura (pnemothorax) menghasilkan perkusi (hipersonor).

  • PERKUSI

  • LOCATION OF PERCUSSION

  • Perkusi tak langsung dengan alas buku jari pemeriksa (pleximeter) atau langsung pada klavikula/ kosta.Hiperinflasi, Pnemothorax hipersonor ( perk. bantal)Konsolidasi (infiltrat), fibrosis redup ( perkusi paha)Efusi, Massa pekak ( perkusi hati)Pada perkusi dada tak pernah timpani (kecuali adanya herniasi lambung /usus dari rongga abdomen)Urutan perkusi yang baik, bandingkan kanan kiri, atas bawah secara sistematis

  • Urutan secara sistematis, pemeriksaan auskultasi dinding dada anterior yang dianjurkan, hal serupa dilakukan untuk pemeriksaan dinding dada posteriorAUSKULTASI

  • Vesikuler : suara dasar sebagian besar paru yang normal. Umumnya fase ekspirasi bernada lebih rendah dan durasinya sedikit lebih pendek, tak ada gap.Vesikuler : ggn. Hantaran suara antara paru dinding dada (udara, cairan, penebalan pleura)Bronkial : bisa normal bila terdengar di daerah tertentu (misal interskapula), bisa juga patologis (konsolidasi, fibrosis, di atas efusi pleura o.k. kompresi paru) ada gap antara fase inspirasi dan ekspirasi Suara dasar lainnya bisa dijelaskan sebagai Bronkovesikuler, Tracheobronkial. Ekspirium memanjangpada penyakit paru obstruktif.Suara tambahan : Ronki (non kontinyu) Basah maupun Kering (hilang bila batuk), Wheezing (kontinyu), Friction rub (pleuritis), Krepitasi

  • Suara napas vesikuler yang melemah menandakan adanya halangan hantaran suara ke dinding dada misalnya efusi pleura, pneumothorax dan hemotrax. Suara wheezing, menciut (highed pitch) misalnya pada asma dan gagal jantung. Ronchi halus dan sedang dapat disebabkan oleh cairan misalnya pada pneumonia dan edema paru.Bunyi berkurang/menghilang menunjukkan adanya cairan/udara dalam rongga pleura/ kolaps paru.Bunyi napas bernada tinggi misalnya pada Tension Pneumothorax.Bunyi rub misalnya pada peluritis, infark paru dan lain-lain.

  • TERIMA KASIH

    ***