pemeriksaan Bimanual dan Pap smear

3
a. Pemeriksaan Bimanual: Ukuran dan mobilitas uterus, adnexa serta nyeri dapat dinilai selama pemeriksaan bimanual. Pada wanita dengan riwayat histerektomi dan adneksektomi, pemeriksaan bimanual masih bernilai. Selama pemeriksaan, jari tengah dan telunjuk dimasukkan bersamaan kedalam vagina hingga mencapai serviks. Untuk mempermudah pemasukan, lubrikan diberikan pada jari ini.ketika serviks dicapai, orientasi serviks dapat dinilai dengan sweeping permukaan anterior serviks. Pada uterus dengan posisi anteverted, ismus akan teraba dibagian depan, sedangkan pada posisi retroverted, buli-buli akan teraba. Pada uterus retroverted, jari terus ke arah posterior untuk menilai ukuran uterus dan nyeri. Untuk mengukur uterus pada posisi anteverted, jari diletakkan pada serviks dan ditekan ke atas hingga fundus tertekan ke anterior abdomen. Tangan lainnya diletakkan pada abdomen untuk menentukan fundus. Ukuran normal fundus , tangan yang berada di abdomen terletak pada daerah atas ligamen inguinal dan pubic rami. Untuk menilai adnexa, klinisi menggunakan dua jari untuk mengangkat adnexa dari cul-de-sac ke arah anterior abdomen sehingga adneksum terperangkap di jari pemeriksa dan tangan pemeriksa lainnya. Pemeriksaan pap smear Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi sel kanker lebih awal pada pasien yang tidak memberikan keluhan. Sel kanker dapat diketahui pada sekret yang diambil dari porsi serviks. Pemeriksaan ini harus mulai dilakukan pada wanita usia 18 tahun atau ketika telah melakukan aktivitas seksual sebelum itu. Setelah tiga kali hasil pemeriksaan pap smear setiap tiga tahun sekali sampai usia 65 tahun. Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker leher rahim secara akurat dan dengan biaya yang tidak mahal, akibatnya angka kematian

description

lengkap

Transcript of pemeriksaan Bimanual dan Pap smear

Page 1: pemeriksaan Bimanual dan Pap smear

a. Pemeriksaan Bimanual:

Ukuran dan mobilitas uterus, adnexa serta nyeri dapat dinilai selama pemeriksaan bimanual. Pada wanita dengan

riwayat histerektomi dan adneksektomi, pemeriksaan bimanual masih bernilai.

Selama pemeriksaan, jari tengah dan telunjuk dimasukkan bersamaan kedalam vagina hingga mencapai serviks.

Untuk mempermudah pemasukan, lubrikan diberikan pada jari ini.ketika serviks dicapai, orientasi serviks dapat

dinilai dengan sweeping permukaan anterior serviks. Pada uterus dengan posisi anteverted, ismus akan teraba

dibagian depan, sedangkan pada posisi retroverted, buli-buli akan teraba. Pada uterus retroverted, jari terus ke arah

posterior untuk menilai ukuran uterus dan nyeri.

Untuk mengukur uterus pada posisi anteverted, jari diletakkan pada serviks dan ditekan ke atas hingga fundus

tertekan ke anterior abdomen. Tangan lainnya diletakkan pada abdomen untuk menentukan fundus. Ukuran normal

fundus , tangan yang berada di abdomen terletak pada daerah atas ligamen inguinal dan pubic rami.

Untuk menilai adnexa, klinisi menggunakan dua jari untuk mengangkat adnexa dari cul-de-sac ke arah anterior

abdomen sehingga adneksum terperangkap di jari pemeriksa dan tangan pemeriksa lainnya.

Pemeriksaan pap smear

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi sel kanker lebih awal pada pasien yang tidak memberikan keluhan. Sel

kanker dapat diketahui pada sekret yang diambil dari porsi serviks. Pemeriksaan ini harus mulai dilakukan pada

wanita usia 18 tahun atau ketika telah melakukan aktivitas seksual sebelum itu. Setelah tiga kali hasil pemeriksaan

pap smear setiap tiga tahun sekali sampai usia 65 tahun. Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker

leher rahim secara akurat dan dengan biaya yang tidak mahal, akibatnya angka kematian akibat kanker leher rahim

pun menurun sampai lebih dari 50%. Setiap wanita yang telah aktif secara seksual sebaiknya menjalani pap smear

secara teratur yaitu 1 kali setiap tahun. Apabila selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil pemeriksaan yang

normal, maka pemeriksaan pap smear bisa dilakukan setiap 2 atau 3 tahun sekali. Hasil pemeriksaan pap smear

adalah sebagai berikut (Prayetni,1999): a. Normal. b. Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas). c.

Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas). d. Karsinoma in situ (kanker terbatas pada lapisan

serviks paling luar). e. Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ

tubuh lainnya).

Page 2: pemeriksaan Bimanual dan Pap smear

Tabel 2.2. Kategorisasi diagnosis deskriptif Pap smear berdasarkan sistem Bethesda 2.Pemeriksaan