PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS...

37
PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN Drs. Jiffry F. Kawung, S.Th.,M.Si NIP. 19610704 198203 1 002

Transcript of PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS...

PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS SATUAN

PENDIDIKAN

Drs. Jiffry F. Kawung, S.Th.,M.SiNIP. 19610704 198203 1 002

1. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun2008 Tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun2008 tentang Tunjangan Profesi Guru danDosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosendan Tunjangan Kehormatan Profesor(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5016).

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

MENETAPKAN :MENETAPKAN :

Beban kerja guru paling sedikit ditetapkan 24 (duapuluh empat) jam tatap muka dan paling banyak40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikanyang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atauPemerintah daerah.

Beban kerja guru yang diberi tugas tambahansebagai kepala satuan pendidikan adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu, atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik bagi kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/ konselor.

(1)

(2)

Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahansebagai wakil kepala satuan pendidikan adalahpaling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam1 (satu) minggu atau membimbing 80 (delapanpuluh) peserta didik bagi wakil kepala satuanpendidikan yang berasal dari guru bimbingan dankonseling/konselor.

Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahansebagai kepala perpustakaan pada satuanpendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu).

Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahansebagai kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi satuan pendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu). minggu

(3)

(4)

(5)

Beban mengajar guru bimbingan dankonseling/konselor adalah mengampubimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuanpendidikan

Beban mengajar guru pembimbing khususpada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi ataupendidikan terpadu paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

(6)

(7)

Guru yang tidak dapat memenuhi beban kerjasebagaimana dimaksud pada Pasal 1 diberi tugasmengajar pada satuan pendidikan formal yang bukan satuan administrasi pangkalnya, baiknegeri maupun swasta sebagai guru kelas atauguru mata pelajaran yang sesuai dengan sertifikatpendidikan

Bagi guru yang akan memenuhi kekurangan jam tatap muka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaksanakan paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satuanadministrasi pangkalnya.

(1)

(2)

Kepala dinas yang membidangipendidikan kabupaten/kota untuksekolah negeri;

(3)

a.

Kepala Departemen Agama kabupaten/kota untuk madrasahnegeri;

b.

Kepala satuan pendidikan atau penyelenggarasatuan pendidikan, sesuai dengankewenangannya, setelah mendapat persetujuandari kepala dinas pendidikan kabupaten/kotaatau Kepala Kantor Departemen Agama kabupaten/kota untuk sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat;

c.

d.

Kepala dinas pendidikan provinsiuntuk satuan pendidikan khusus.

e.

(4)

Guru yang bertugas pada satuan pendidikanGuru yang bertugas pada satuan pendidikanlayanan khusus merupakan guru yang ditugaskan pada daerah terpencil atauterbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segiekonomi.

a. Mengajar mata pelajaran yang paling sesuai dengan rumpun mata pelajaranyang diampunya dan/atau mengajarberbagai mata pelajaran yang tidak adaguru mata pelajarannya pada satuanpendidikan lain;

b. Mengelola taman bacaan masyarakat(TBM);

c. Menjadi tutor program Paket A, Paket B, Paket C, Paket C Kejuruan atau program pendidikan keaksaraan;

d. menjadi guru bina atau guru pamong paasekolah terbuka;

e. Menjadi pengelola kegiatan keagamaan;f. Mengelola Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri;

g. Sebagai guru inti/instruktur/tutor padakegiatan Kelompok KerjaGuru/Musyawarah Guru mata Pelajaran(KKG/MGMP);

h. Membina kegiatan mandiri terstrukturdalam bentuk pemberian tugas kepadapeserta didik;

i. Membina kegiatan ektrakurikuler dalam bentukkegiatan Praja Muda Karana (Pramuka), olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa, Olahraga, Kesenian, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Kerohanan, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka), PencintaAlam (PA), Palang Merah Remaja (PMR), Jurnalistik/Fotografi, Usaha Kesehatan Sekolah(UKS),dan sebagainya;

j. Membina pengembangan diri peserta didik dalambentuk kegiatan pelayanan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, sikap, dan perilaku siswa dalambelajar serta kehidupan pribadi, sosial, danpengembangan karir diri;

k. Kegiatan lain yang berkaitan dengan pendidikanmasyarakat dan dilakukan secara rutin danberkelanjutan;

l. Kegiatan pembelajaran bertim (team teaching)dan/atau;

m. Kegiatan pembelajaran perbaikan (remedial teaching).

a. Membimbing dan melatih profesional guru dalam melaksanakan tugas pokok untukmerencanakan, melaksanakan, dan menilaiproses pembelajaran/pembimbingan, danmembina tenaga kependidikan lainnya, yaitutenaga administrasi

b. Menilai kinerja guru dalammelaksanakan tugas pokok untukmerencanakan, melaksanakan, menilaiproses pembelajaran/ pembimbingan, dan membina tenaga kependidikanlainnya yaitu tenaga administrasisekolah/madrasah, tenagalaboratorium, dan tenagaperpustakaan pada satuan pendidikan.

a. mengawasi, memantau, mengolah, dan melaporkan hasil pelaksanaan 8 (delapan) standar nasional pendidikanpada masa satuan pendidikan;

b. Membimbing satuan pendidikan untukmeningkatkan atau mempertahankankelayakan program dan/atau satuanpendidikan.

a. Mengajar mata pelajaran yang paling sesuai dengan rumpun mata pelajaranyang dilampauinya dan/atau mengajarmata pelajaran lain yang tidak adaguru mata pelajarannya pada satuanadministrasi pangkal atau satuanpendidikan lain;

b. Menjadi tutor program Paket A, Paket B, Paket C, Paket C Kejuruan atauprogram pendidikan keaksaraan;

c. Menjadi guru bina atau guru pamongpada sekolah terbuka;

d. Menjadi guru inti/instruktur/tutor padakegiata Kelompok KerjaGuru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran(KKG/MGMP)

e. Membina kegiatan ektrakurikuler dalambentuk kegiatan Praja Muda Karana (Pramuka), Olimpiade/LombaKompetensi Siswa, Olahraga, Kesenian, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Kerohanian, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka), Pencinta Alam (PA), Palang MerahRemaja (PMR), Jurnalistik/Fotografi, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dansebagainya;

f. Membina pengembangan diri pesertadidik dalam bentuk kegiatan pelayanansesuai dengan bakat, minat, kemampuan, sikap dan perilakusiswadalam belajar serta dalam kehidupanpribadi, sosial, dan pengembangan karirdiri;

g. Melakukan pembelajaran bertim (team teaching) dan/atau;

h. Melakukan pembelajaran perbaikan(remedial teaching).

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Keputusan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 055/U/1994 tentang PerubahanKeputusan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 0386/O/1993 tentang PedomanPenghitungan Kebutuhan Guru di Sekolah DalamLingkungan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Keputusan Menteri Pendidikan danKebudayaan Nomor 0386/O/1993 tentangPedoman Penghitungan Kebutuhan Guru diSekolah Dalam Lingkungan DepartemenPendidikan dan Kebudayaan, dan semuaKetentuan pelaksanaan mengenai PenghitunganBeban Kerja Guru dinyatakan tidak berlaku.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 30 Juli 2009

MENTERI PENDIDIKAN NASIONALTTD.BAMBANG SUDIBYO

PERUBAHAN ATAS PERMENDIKNAS NO. 39 TAHUN

2011 TENTANG PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN

PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

Pasal 5

(1) Dalam jangka waktu sampai dengantanggal 31 Desember 2011, guru dalamjabatan yang bertugas selain di satuan

pendidikan sebagaimana dimaksud padaPasal 3, dalam keadaan kelebihan guru pada mata pelajaran tertentu di wilayah

kabupaten/kota, dapat memenuhi bebanmengajar minimal 24 (dua puluh empat) jam

tatap muka dengan cara:

a. Mengajar mata pelajaran yang paling sesuai dengan rumpun mata pelajaranyang diampunya dan/atau mengajarmata pelajaran lain yang tidak adaguru mata pelajarannya pada satuanadministrasi pangkal atau satuanpendidikan lain;

b. Menjadi tutor program Paket A, Paket B, Paket C, Paket C Kejuruan atauprogram pendidikan keaksaraan;

c. Menjadi guru bina atau guru pamongpada sekolah terbuka;

d.Menjadi guru inti/instruktur/tutor padakegiatan kelompok kerjaguru/musyawarah guru mata pelajaran(KKG/MGMP);

e.Membina kegiatan ekstrakurikuler dalambentuk kegiatan praja muda karana(Pramuka), olimpiade/lombakompetensi siswa, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja (KIR), kerohanian, pasukan pengibar bendera (Paskibra), pecinta alam (PA), palang merahremaja (PMR), jurnalistik/fotografi, usahakesehatan sekolah (UKS), dansebagainya;

f. Membina pengembangan diri pesertadidik dalam bentuk kegiatan pelayanansesuai dengan bakat, minat, kemempuan, sikap, dan perilaku siswadalam belajar, serta kehidupan pribadi, social, dan pengembangan karir diri;

g.Melakukan pembelajaran bertim (team teaching) dan/atau;

h.Melakukan pembelajaran perbaikan(remedial teaching)

Pasal 5

(2) Dalam jangka waktu sampai dengantanggal 31 Desember 2011, Dinas PendidikanProvinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

dan kantor wilayah kementerian agama dankantor kementerian agama kabupaten/kota

harus selesai melakukan perencanaankebutuhan dan redistribusi guru, baik di

tingkat satuan pendidikan maupun di tingkatKabupaten/Kota.

Semoga Bermanfaat