PEMBINAAN BALITA

12
MELALUI PEMBINAAN BALITA PERKEMBANGAN ANAK DAPAT DIKETAHUI Salah satu program yang dikembangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya menciptakan ketahanan keluarga, adalah melalui kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Dengan adanya pembinaan balita maka dapat diketahui perkembangan anak secara fisik maupun mental. Pada masa balita, orang tua mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal karena pada masa tersebut hamper seluruh sel-sel otak berkembang pesat, sehingga oerlu mempersiapkan keseimbangan antara tumbuh dan kembang anak semaksimal mungkin. Para ahli mengatakan, masa balita merupakan masa emas, apabila pada masa tersebut anak balita tidak dibina secara baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral yang nantinya dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya di masa yang akan datang.

description

GFJHG

Transcript of PEMBINAAN BALITA

Page 1: PEMBINAAN BALITA

MELALUI PEMBINAAN BALITA PERKEMBANGAN ANAK DAPAT DIKETAHUI

Salah satu program yang dikembangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) dalam upaya menciptakan ketahanan keluarga, adalah melalui kegiatan

Bina Keluarga Balita (BKB). Dengan adanya pembinaan balita maka dapat diketahui

perkembangan anak secara fisik maupun mental.

Pada masa balita, orang tua mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi yang

dimiliki anak secara optimal karena pada masa tersebut hamper seluruh sel-sel otak

berkembang pesat, sehingga oerlu mempersiapkan keseimbangan antara tumbuh dan

kembang anak semaksimal mungkin.

Para ahli mengatakan, masa balita merupakan masa emas, apabila pada masa tersebut anak

balita tidak dibina secara baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan

perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral yang nantinya dapat

mempengaruhi sikap dan perilakunya di masa yang akan datang.

Dalam upaya mempercepat terwujudnya keluarga yang berkualitas pemerintah daerah telah

membentuk gerakan bersama antara pemerintah dengan masyarakat dalam mempersiapkan

dan memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang balita, deteksi dini kelainan atau

kecacatan anak yang dinamakan BKB yang menjadi bagian dari Pos Pemberdayaan Keluarga

(Pos Daya) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua

dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang Balita melalui rangsangan

Page 2: PEMBINAAN BALITA

fisik, motorik, kecerdasan, emosional dan sosial dengan sebaik-baiknya. Kegiatan BKB

dilakukan secara terpadu dengan kegiatan PAUD dan Posyandu.

Untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas diperlukan dukungan dari semua pihak

terutama para pengelola Bina Keluarga Balita itu sendiri dan kader kelompok BKB sebagai

penggerak pada lini lapangan sehingga apa yang menjadi tujuan dari program pemerintah

dalam pengembangan Bina Keluarga Balita dapat tercapai dengan baik dan maksimal.

Sedang kelompok BKB anggotanya terdiri dari keluarga muda yang mempunyai anak balita

dengan maksud setiap keluarga memberikan prioritas yang utama terhadap kesehatan

balitanya agar tercapai keseimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak

balitanya.

Untuk mendukung berkembangnya kelompok-kelompok BKB, maka perlu dilakukan

pembekalan bagi pengelola BKB dan kader kelompok BKB dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya sebagai fasilitator yang bertugas memberikan penyuluhan dan menggerakkan

masyarakat dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas kelompok BKB agar mampu

mengasuh anaknya dengan baik dan benar.

Dalam memberikan penyuluhan dan arahan diperlukan keterampilan yang efektif agar

materi penyuluhan dapat dipahami dengan baik pula. Melalui kegiatan pembekalan bagi

pengelola Bina Keluarga Balita dan Kader Kelompok Bina Keluarga Balita diharapkan setiap

keluarga mampu meningkatkan kemampuannya terutama dlam membina anak balitanya

sehingga anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal melalui interaksi yasng baik

antara orang tua dengan anak agar anak mempunyai kepribadian luhur, cerdas serta

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Olah karenanya, sebagian orang mungkin membayangkan BKB merupakan fotokopi dari Play

Group, Taman Kanak-Kanak (TK) ataupun semacamnya. Padahal, BKB merupakan pengalihan

kegiatan ibu dan anak dari rumah ke sanggar. Jadi, apa yang diajarkan seorang ibu kepada

anaknya di rumah dikembangkan di BKB.

Di Provinsi Sumatera Utara, kegiatan BKB telah terlaksana dengan baik, namun diharapkan

kepada keluarga-keluarga di Sumut khususnya di Kota Medan, jika belum paham bisa datang

langsung ke PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera) Horas Kencana yang kantornya

berada di Kantor BKKBN Sumut, jalan Gunung Krakatau No.110 Medan. Selain itu masyarakat

bisa melakukan konsultasi pernikahan dan permasalahan rumah tangga lainnya.

Page 3: PEMBINAAN BALITA

Selain itu, disana juga konseling didominasi dari kalangan remaja dan PIK remaja maupun

mahasiswa. Pelayanan PPKS disana juga melibatkan sejumlah tenaga ahli terdiri dari tenaga

dokter umum, psikolog, bidan dan juga konselor yang sewaktu-waktu bisa dihadirkan jika

sangat dibutuhkan.

Sangat diharapkan kepada remaja yang memiliki problema seperti di atas atau masalah lain

datang untuk mendapatkan pelayanan tersebut. Semua pelayanan yang diberikan gratis

tanpa pungutan biaya apapun.

Realitas_Selasa 11 Desember 2012

(Wahyu P)

Pembinaan Tumbuh Kembang Balita APRAS bagi Guru TK/PAUD

02/08/2012 08:51:59 WIB Oleh : Admin Dinas Kesehatan

Dalam penyelenggaraan pembinaan tumbuh

kembang anak, guru TK/PAUD perlu dilatih

sehingga memiliki keterampilan dalam

mendeteksi gangguan secara dini adanya

kelainan tumbuh kembang anak serta dapat

melakukan intervensi/tindakan dini yaitu dengan

merujuk anak tersebut ke ahli tenaga kesehatan

seperti dokter dan perawat/bidan di puskesmas

dan rumah sakit untuk mendapatkan

penanganan dan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis anak. Sehingga pada akhirnya

dapat meningkatkan cakupan simulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)

balita dan anak prasekolah di Kota Palembang.

Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Palembang khususnya Seksi Kesehatan

Dasar mengadakan kegiatan pembinaan tumbuh kembang balitas APRAS di Gedung P2KP

Page 4: PEMBINAAN BALITA

Palembang (30/7/2012) dengan mengundang guru TK/PAUD dari 32 TK/PAUD di Kota

Palembang.

Diharapkan dari kegiatan ini guru TK/PAUD mampu memahami dan mengetahui tumbuh

kembang anak usia 4-5 tahun dan anak usia 5-6 tahun, dapat melakukan kegiatan deteksi

dini penyimpangan mental emosional dan perilaku, memahami tentang deteksi dini

gangguan mental emosional anak, serta memahami dan menerapkan perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS).

Narasumber selain dari Dinas Kesehatan Kota Palembang, juga mengundang dr. Halimah,

SpA dari RSUD BARI yang memaparkan mengenai perkembangan balita 3-6 tahun dan

gangguan mental emosional. Dikatakan bahwa 5 tahun pertama kehidupan merupakan masa

yang sangat peka terhadap pengaruh lingkungan baik biologis, fisik, maupun sosial. Masa ini

berlangsung sangat pendek dan tidak dapat diulang lagi, oleh karena itu masa balita disebut

sebagai masa keemasan (golden period), masa kritis (critical period), dan jendela

kesempatan (window of opportunity). Upaya pembinaan tumbuh kembang anak diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan dasar anak yang meliputi kasih saying, gizi, kesehatan,

pendidikan, kesempatan berpartisipasi dan bersosialisasi serta perlindungan dari kekerasan

dan diskriminasi.

Berdasarkan profil kesehatan anak tahun 2011 hanya 32% guru TK/PAUD yang sudah dilatih

(151 dari 473 TK/PAUD yang ada), dan cakupan DDTK anak prasekolah di Kota Palembang

baru mencapai 86.5%. namun walaupun belum mencapai target 90%, sudah ada terjadi

kenaikan dari tahun 2006 hingga 2011.

Tulisan terkirim dikaitan (tagged) ‘bina keluarga balita’

BKB DKI JAKARTA TERBAIK

Diposkan dalam KB, Label bina keluarga balita, bkb, hari ibu pada Desember 21, 2012 |

Tinggalkan sebuah Komentar »

Page 5: PEMBINAAN BALITA

ilustrasi kelompok BKB Permata Hati Bangka Barat

Selamat kepada Kelompok BKB PAUD Kemuning, Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa,

Jakarta Selatan, DKI Jakarta, yang telah dinobatkan sebagai Juara I Lomba Kelompok BKB

Tingkat Nasional dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-84 Tahun 2012. Penyerahan hadiah

digelar di Auditorium Kantor BKKBN Pusat, Senin (17/12/12) lalu.

Ketua Panitia Burhanuddin mengatakan, penilaian dititikberatkan pada administrasi,

kelengkapan data, kunjungan langsung kelompok dan dengan memperhatikan aspek : surat

keputusan pembentukan Kelompok BKB, Tempat pelaksanaan penyuluhan, rencana kerja,

kader terlatih, sertifikat pelatihan, inovasi pengembangan materi/edia, daftar hadir

kelompok, foto-foto kegiatan, keterpaduan dengan kelompok lain, dukungan dana,

dukungan pemerintah daerah, dan lainnya.

Juara II diraih oleh Kelompok BKB Arwana, Desa Gunung Kembang, Kecamatan Sarolangu,

Kabupaten Sarolangun, Jambi. Juara III Kelompok BKB Sayang Ibu, Desa Patilereng,

Kecamatan Bonotsikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Untuk Juara Favovit Manajemen Pengelolaan Kelompok BKB diraih oleh BKB Teratai Merah,

kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Juara Favorit

Keterpaduan Program Kelompok BKB Selendang Sutera, Desa Mangkalaya, Kecamatan

Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Juara Favorit Pengembangan

Lagu/Dongeng diraih oleh BKB Kamboja, Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan,

Page 6: PEMBINAAN BALITA

Kota Denpasar, Bali. Sedangkan Favorit Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE)

diberikan kepada Kelompok BKB Juwita, Desa Berebas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan,

Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Hal ini tentu saja akan menjadi motivasi bagi kami, pengelola BKB di daerah. Yang baru bisa

bermimpi untuk tembus dalam skala nasional. Dan kami baru berada dalam tataran

kelompok tumbuh. Yang entah sampai kapan berkembang. Namun, keterbatasan tidak

menjadi halangan bagi kami untuk menyingsingkan lengan baju…

Untuk mentranslate bahasa

Mengenal Kelompok Bina Keluarga Balita

Diposkan dalam KB, Label bina keluarga balita, pola asuh anak pada Maret 29, 2012 |

Tinggalkan sebuah Komentar »

Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan salah satu bentuk kelompok kegiatan yang

menjadi salah satu program unggulan BKKBN. Sebelum mengupas lebih dalam, ada baiknya

kita awali dengan pengertian BKB itu sendiri. Apa definisi kelompok BKB?

Bina keluarga balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh

kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang

dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok

Bina Keluarga Balita Tahun 2006)

Definisi lainnya: Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh

kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta

Page 7: PEMBINAAN BALITA

moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan

anak balita.

Dari definisi diatas bisa kita simpulkan bahwa pada prinsipnya kelompok BKB sangat

bermanfaat, diantara manfaat dari kelompok BKB bagi otang tua maupun bagi anak yang

bisa petik adalah:

Bagi orang tua

Agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak

Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar

Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita

Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak

Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih sayang terhadap anak sehingga tercipta

ikatan batin yang kuat antara otang tua dan anak.

Agar mampu membentuk anak yang berkualitas.

Bagi anak, diharapkan:

Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Berkepribadian luhur

Tumbuh dan berkembang secara optimal

Cerdas, trampil, dan sehat

Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya.

Bagaimana proses pembentukan BKB?

Untuk bisa membentuk kelompok BKB penulis akui memang bukan hal yang dapat dianggap

pekerjaan mudah. Pasalnya pembentukan kelompok BKB merupakan upaya lintas sektor,

disini perlu adanya persamaan kesepahaman mengenai bentuk dan konsep BKB, baik oleh

pemerintah, dan masyarakat. Kegiatan ini tidak akan dapat berjalan apabila tanpa ada

dukungan dari berbagai pihak terkait seperti kepala desa, puskesmas.

Page 8: PEMBINAAN BALITA

Namun apabila kita meyakini dan terus berusaha dan belajar mudah-mudahan hal ini bisa

dilaksanakan.Seperti yang tertera dalam beberapa langkah dibawah ini:

1. Pendataan

Dilakukan pendataan sasaran dan potensi wilayah antara lain PKK, tokoh agama, tokoh

masyarakat, guru, keluarga-keluarga yang mempunyai potensi khusus dan kader yang mau

dan mampu untuk memimpin Bina Keluarga Balita.

Selanjutnya hasil analisa dipilah-pilah, keluarga sesuai dengan sasaran dari Bina Keluarga

Balita sehingga dapat menentukan:

Prioritas penggarapan Bina Keluarga yang diperlukan

Prioritas wilayah kegiatan tersebut dengan memperhatikan jumlah anggota 20-40 keluarga

dan potensi keluarga seperti: calon kader aktif, dukungan pemerintah,dll

2. Penggalangan kesepakatan

Berdasarkan data tersebut petugas lapangan keluarga berencana bersama dengan kelompok

kerja teknis melakukan penggalangan kesepakatan dengan cara:

a. Konsultasi dengan lurah bertujuan:

Melaporkan hasil pendataan

Rencana pembentukan kelompok BKB

Mendapat dukungan dari lurah

b. Kunjungan tokoh nonformal, antara lain kunjungan kepada tokoh masyarakat dan calon

pengurus kelompok BKB untuk mendapat dukungan kesediaannya.

c. Kunjungan sasaran bertujuan untuk:

Memperoleh data sasaran calon anggota kelompok BKB yang akan dibentuk.

Menyampaikan infomasi awal tentang latar belakang dan tujuan pembantukan kelompok

BKB.

d. Saresehan keluarga

Calon pengurus dan anggota perlu mendapat informasi yang lengkap tentang program yang

akan dilaksanakan dengan materi:

Page 9: PEMBINAAN BALITA

1. Maksud dan tujuan pembentukan kelompok BKB

2. Perlunya dibentuk kelompok BKB

3. Inventarisasi calon kader

4. Penetapan kader

5. Penetapan sarana kegiatan

6. Penetapan lokasi kegiatan

3. Pengukuhan

Legitimasi keberadaannya agar diketahui seluruh warga dan mendapat pengakuan, maka

hendaknya kelompok BKB tersebut dikukuhkan dengan SK camat atau lurah dalam kegiatan

rapat koordinasi.

4. Pembekalan

Pengurus atau pengelola kelompok BKB yang telah dikukuhkan diberikan bekal pengetahuan

dan keterampilan dalam pengelolaan BKB melalui pelatihan atau orientasi atau magang

sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi

setempat.

Selamat mencoba dan berkarya!

Dari berbagai sumber