PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre...

106
i PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI (AROMATERAPI LAVENDER OIL) PADA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S SEBELUM TINDAKAN OPERASI UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN DIRUANG KANTIL 2 RSUD KARANGANYAR Disusun Oleh: NIKMATUL FITRIYAH P12041 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre...

Page 1: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

i

PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI (AROMATERAPI

LAVENDER OIL) PADA ASUHAN KEPERAWATAN

Ny. S SEBELUM TINDAKAN OPERASI UNTUK

MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN

DIRUANG KANTIL 2 RSUD

KARANGANYAR

Disusun Oleh:

NIKMATUL FITRIYAH

P12041

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

i

PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI (AROMATERAPI

LAVENDER OIL) PADA ASUHAN KEPERAWATAN

Ny. S SEBELUM TINDAKAN OPERASI UNTUK

MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN

DIRUANG KANTIL 2 RSUD

KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:

NIKMATUL FITRIYAH

P12041

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 3: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

ii

Page 4: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

iii

Page 5: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

iv

Page 6: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Azza wajalla

karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan Judul :“Pemberian Tindakan

Relaksasi (Aromaterapi Lavender Oil) Pada Asuhan Keperawatan Ny. S

Sebelum Tindakan Operasi Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

diruang Kantil 2 RSUD Karanganyar”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak

mendapati bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua Prodi Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta dan sekaligus

selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan cermat,

memberikan masukan-masukan, inspirasi, dan perasaan nyaman dalam

membimbing serta memfasilitasi demi sempurnanya karya tulis ilmiah

ini.

2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Sekertaris Prodi Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Page 7: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

vi

3. Joko Kismanto, S.Kep,.Ns, selaku penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan

nyaman, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

4. Diyah Ekarini, S.Kep,.Ns, selaku penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan

nyaman, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

5. Semua dosen Prodi Studi DIII Keperawatan yang telah

memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang

bermanfaat.

6. Sigit Nian Prasetyo S.Kep.,Ns, selaku pembimbing klinik yang telah

membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya karya tulis ilmiah ini.

7. Direktur RSUD karanganyar yang telah memberikan kesempatan pada

penulis untuk melaksanakan asuhan keperawtan pada Ny. S di RSUD

karanganyar.

8. Kedua orang tuaku yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat, kepercayaan, kasih sayang, kesabaran, nasihat dan dukungan

dalam segala bentuk serta atas do’anya selama ini yang tidak terbalas

oleh apapun.

Page 8: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

vii

9. Sahabat dan teman-teman angkatan 2012 Program Studi DIII

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan

dukungan moril dan spiritual.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan Karya

Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi kesempurnan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan

ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin

Surakarta, Mei 2015

Penulis

Page 9: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

1. Puji Syukur Alhamdulillah pada ALLAH AZZA WAJALLA

dengan Rahmat Dan Hidayah-NYA dan dengan segala rendah

hati saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

2. saya persembahkan untuk orang yang kusayangi Ayahanda Saeri

dan Ibunda tercinta saemurtu yang tiada henti-hentinya memberi

doa restu, kasih sayang, perhatian dan dukungan untuk

menjadikanku orang sukses.

3. Ketiga saudaraku Purwaningsih, Fakih dan Tri Sujannah yang

selalu memberikan dukungan dan support setiap langkahku.

4. Ibu Atiek murharyati, S.,kep., Ns., M. Kep, terima kasih atas

bimbingannya selama ini telah membimbing dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan cermat, memberikan

masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan

serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Seseorang yang begitu special Muhammad Heru prasetyo, S.Pt

dan Ali Ma’ruf, A.H yang telah memberikan motivasi, support,

dan doa.

6. Serta tidak lupa sahabat-sahabatku tercinta Mugi Widodo, Novita

Wahyu anggraeni, Nila wahyuningsih, Putri indarwati, Hendra

Sugiharta, Lailatul Mubarokhah, Wahyu Fitriyana, Ruben Eka

Mulya, Dewi Tri lestari, dan juga Teman-teman seperjuangan

angkatan tahun 2012 yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,

semoga perjalanan yang kita tempuh selama ini mampu

menjadikan kita lebih baik, bijaksana dan dewasa.

7. Almameterku tercinta STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Page 10: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ........................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ........................................................................ 4

C. Manfaat Penulisan ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................ 6

1. Kecemasan ........................................................................... 6

2. Asuhan keperawatan kecemasan .......................................... 20

3. Pembedahan ......................................................................... 26

4. Aromaterapi .......................................................................... 26

B. Kerangka Teori ........................................................................... 31

Page 11: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

x

C. Kerangka Konsep ....................................................................... 32

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek aplikasi riset ................................................................... 33

B. Tempat dan waktu ...................................................................... 33

C. Media atau alat yang digunakan ................................................. 34

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset ............................. 37

E. Alat ukur evaluasi tindakan aplikasi riset .................................. 38

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas pasien ........................................................................... 39

B. Pengkajian .................................................................................. 39

C. Perumusan masalah keperawatan ............................................... 46

D. Intervensi .................................................................................... 48

E. Implementasi .............................................................................. 51

F. Evaluasi ...................................................................................... 56

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian .................................................................................. 59

B. Perumusan masalah keperawatan ............................................... 62

C. Intervensi .................................................................................... 67

D. Implementasi .............................................................................. 71

E. Evaluasi ...................................................................................... 78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 82

B. Saran ........................................................................................... 86

Page 12: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

xi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pathways ................................................................... 17

Gambar 1.2 Kerangka Teori ......................................................... 31

Gambar 1.3 Kerangka Konsep ...................................................... 32

Gambar 1.4 Genogram .................................................................. 38

Page 14: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Usulan Judul

Lampiran 2 Lembar Konsul

Lampiran 3 Surat Pernyataan

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 5 Jurnal Acuan

Lampiran 6 Askep Fotokopi

Lampiran 7 Log Book

Lampiran 8 Pendelegasian

Lampiran 9 Lembar Observasi Kecemasan (HRS-A)

Lampiran 10 SAP Perawatan Pre Operasi

Lampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi

Page 15: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Instrumen Penilaian Relaksasi Aromaterapy Lavender Oil ...... 37

Page 16: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik

invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani

melalui sayatan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka

(Sjamsuhidayat, 2005). Pada tindakan pembedahan, walaupun bertujuan untuk

menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap aspek

fisiologis dan psikologis tanpa memandang besar kecilnya operasi (Ibrahim,

2008). Tindakan pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir

semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan bisa

membahayakan bagi pasien. Maka tidak heran jika seringkali pasien dan

keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang

mereka alami (Faradisi: 2013).

Kondisi psikologis seseorang tidak selamanya berada pada kondisi stabil,

berbagai respon kejiwaan muncul pada seseorang dalam berbagai kondisi, respon

tersebut bisa berupa senang, sedih, cemas dan lain sebagainya. Kecemasan adalah

respon adaptif, dipengaruhi oleh karekteristik individual atau proses psikologis,

yaitu akibat dari tindakan, situasi atau kejadian eksternal yang menyebabkan

tuntutan fisik atau psikologis terhadap seseorang. Pada umumnya kecemasan

merupakan fenomena normal pada pengalaman-pengalaman baru dan hal-hal yang

belum pernah dicoba (Ibrahim, 2008). Kecemasan ini biasanya dilatar belakangi

Page 17: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

2

berbagai alasan di antaranya adalah ancaman kematian, nyeri, perdarahan,

perubahan peran dan kemandirian, kerusakan integritas kulit, anestesi yang

digunakan, kehilangan waktu kerja, kehilangan pekerjaan dan tanggung jawab

terhadap keluarga. Besarnya kecemasan tergantung pada harapan hasil operasi.

manfaat dan jenis organ yang diangkat (Mau, 2013:1-6).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferlina (2008) ditemukan sekitar 80%

pasien pre operasi mengalami kecemasan dan 60% diantaranya mengalami

kecemasan sedang dan berat. Hal ini didasari karena berbagai kemungkinan buruk

bisa saja terjadi dan akan membahayakan pasien. Maka, tak heran jika seringkali

pasien menunjukkan sikap yang berlebihan terhadap kecemasan yang dialaminya

(Yustin, 2011). Beberapa penelitian menemukan bahwa 75%-85% pasien

cemas sebelum operasi sehingga membutuhkan intervensi keperawatan

berupa pemberian pendidikan kesehatan, latihan teknik relaksasi, menerapkan

praktek spiritual yang biasanya dilakukan oleh pasien seperti berdoa,

membaca alkitab, menyanyi atau mendengarkan lagu rohani, sering spiritual

(Brunner dan Suddarth, 2000; Asmadi, 2008; Alimul, 2006; Ann Isaacs, 2005;

Mau, 2013).

Relaksasi merupakan salah satu strategi koping yang digunakan untuk

menghadapi stres dan kecemasan, strategi koping adalah suatu proses atau upaya

yang dilakukan oleh individu untuk menghadapi dan mengantisipasi situasi dan

kondisi yang menekan yang mengancam fisik maupun psikis yang dapat

membebani atau melampaui kemampuan dan ketahanan individu. Banyak sekali

metode yang akhir-akhir ini dikembangkan untuk memulihkan stress dan

Page 18: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

3

kecemasan, salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai teknik dan

metode relaksasi (Siahaan, 2013:18). Salah satu metode relaksasi untuk

menurunkan kecemasan adalah dengan pemberian aromaterapi. Beberapa

penelitian menunjukkan bahwa dengan menghirup aromaterapi mampu

menurunkan tingkat kecemasan seseorang (Davis, dkk, 2005).

Menurut Cuncic (2012) dalam Pande, dkk (2013:3) Aroma terapi terdiri dari

minyak tumbuhan atau minyak esensial untuk meningkatkan kesejahteraan

psikologis. Aromaterapi dianjurkan untuk orang yang memiliki masalah

kecemasan, untuk menenangkan tubuh, pikiran dan saraf. Wewangian seperti

lavender, chamomile dan vanili memiliki efek menenangkan. Aroma yang paling

populer adalah Lavender. Lavender digunakan terutama untuk relaksasi, untuk

mengurangi susah tidur, kecemasan, dan depresi, serta untuk penyakit fisik seperti

sakit perut dan sakit kepala. Menurut Appleton (2012) dalam Pande, dkk (2013)

Aromaterapi lavender adalah aroma terapi yang menggunakan minyak esensial

dari bunga lavender, dimana memiliki komponen utama berupa Linalool dan

Linali Asetat yang dapat memberikan efek relaksasi.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Karanganyar ruang Kantil 2,

saat observasi ditemukan bahwa penatalaksanaan pada pasien yang akan

menjalani operasi biasanya hanya dianjurkan untuk melakukan relaksasi nafas

dalam dan diberikan edukasi, belum terintegrasi dengan tindakan yang sesuai

dengan jurnal penelitian terbaru khususnya relaksasi aromaterapi lavender oil.

Hasil wawancara dengan perawat yaitu perawat belum pernah menerapkan hasil

Page 19: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

4

penelitian tentang relaksasi aromaterapi lavender oil sebagai penurunan tingkat

kecemasan pada penderita sebelum menjalani operasi.

Pasien yang terdapat di ruang kantil 2 salah satunya pasien dengan pre

operasi sejumlah 2 orang (tertanggal 11-12 Maret 2015). Berdasarkan hasil

penelitian dari oleh Arwani et.al. (2013:129-134) menyebutkan bahwa

aromaterapi lavender oil berpotensi untuk menurunkan tingkat kecemasan

sebelum dilakukannya tindakan operasi, karena itu penulis tertarik untuk

mengaplikasikan hasil metode penurunan kecemasan dengan pengunaan

aromaterapi lavender oil, selain itu penulis bermaksud untuk mensosialisasikan

hasil penelitian tersebut kepada perawat dan rumah sakit. Karya Tulis Ilmiah yang

disusun penulis berjudul “pemberian tindakan relaksasi (aromaterapi lavender oil)

pada asuhan keperawatan Ny. S sebelum tindakan operasi untuk menurunkan

tingkat kecemasan diruang Kantil 2 RSUD Karanganyar”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umun

Melaporkam hasil aplikasi pemberian tindakan relaksasi (aromaterapi

lavender oil) pada asuhan keperawatan Ny. S sebelum tindakan operasi untuk

menurunkan tingkat kecemasan diruang Kantil 2 RSUD Karanganyar”.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. S dengan kecemasan.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. S dengan

kecemasan.

Page 20: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

5

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. S dengan

kecemasan.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. S dengan kecemasan.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. S dengan kecemasan.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pengaruh pemberian tindakan relaksasi

(aromaterapi lavender oil) pada asuhan keperawatan Ny. S sebelum tindakan

operasi untuk menurunkan tingkat kecemasan diruang Kantil 2 RSUD

Karanganyar”.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengalaman dalam memberikan asuhan

keperawatan pada pasien dengan kecemasan.

2. Bagi Institusi

Digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang.

3. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak rumah sakit dalam menjalankan

asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan kecemasan.

4. Bagi Pasien dan Keluarga

Ny. S dan keluarga mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang cara

mengontrol atau menurunkan kecemasan sebelum dilakukan tindakan

pembedahan.

Page 21: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori

1. Kecemasan

a. Pengertian

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari

Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti

mencekik (Pratiwi, 2010:1). Kecemasan adalah fungsi ego untuk

memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya

sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan merupakan

kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan

perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan ini tidak memiliki objek

yang spesifik, yang dialami secara subyektif dan dikomunikasikan secara

interpersonal (Stuart, 2006). Kecemasan adalah suatu respons emosional

dimana seseorang merasa takut pada suatu sumber ancaman yang belum

jelas dan tidak teridentifikasi (Solehati dan kasosih, 2015:152).

Beberapa teori kecemasan menurut kaplan dan saddock (1996) dalam

Solehati dan kasosih (2015:153) adalah sebagai berikut:

1) Teori genetik

Pada sebagian manusia yang menunjukkan kecemasan, riwayat

hidup, dan riwayat keluarga merupakan predisposisi untuk berperilaku

cemas. Penelitian mengenai riwayat keluarga dari anak kembar

Page 22: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

7

menentukan, bahwa faktor genetik ikut berperan dalam gangguan

kecemasan.

2) Teori katekolamin

Teori ini menyatakan, bahwa reaksi cemas berkaitan dengan peningkatan

kadar katekolamin yang beredar didalam tubuh.

3) Teori psikoanalisa

Kecemasan berasal dari diri sendiri, ketakutan berpisah, kecemasan

kastrasi, dan ketakutan terhadap perasaan dosa yang menyiksa.

4) Teori sosial

Kecemasan sebagai suatu respons terhadap sensor lingkungan, seperti

pengalaman-pengalaman hidup yang penuh dengan ketegangan dan

respons terhadap kehidupan hampa yang tidak berarti.

Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena

kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak

dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego

dikalahkan. Kecemasan ialah suatu pengalaman subjektif mengenai

ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan

ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan

yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala

fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-

lain) dan gejala-gejala psikologis seperti panik, tegang, bingung, tak dapat

berkonsentrasi, dan sebagainya (Pratiwi, 2010).

Page 23: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

8

Menurut Maramis (2005) dalam Widosari (2010) kecemasan dan

ketakutan memiliki komponen fisiologis yang sama tetapi kecemasan tidak

sama dengan ketakutan. Penyebab kecemasan berasal dari dalam dan

sumbernya sebagian besar tidak diketahui sedangkan ketakutan merupakan

respon emosional terhadap ancaman atau bahaya yang sumbernya biasanya

dari luar yang dihadapi secara sadar. Kecemasan dianggap patologis

bilamana mengganggu fungsi sehari-hari, pencapaian tujuan, dan kepuasan

atau kesenangan yang wajar walaupun merupakan hal yang normal dialami

namun kecemasan tidak boleh dibiarkan karena lama kelamaan dapat

menjadi neurosa cemas melalui mekanisme yang diawali dengan kecemasan

akut, yang berkembang menjadi kecemasan menahun akibat represi dan

konflik yang tak disadari. Adanya stres pencetus dapat menyebabkan

penurunan daya tahan dan mekanisme untuk mengatasinya sehingga

mengakibatkan neurosa cemas.

Pasien yang akan dioperasi biasanya menjadi agak gelisah dan takut.

Perasaan gelisah dan takut kadang tidak tampak jelas. Tetapi kadang-kadang

pula kecemasan itu dapat dilihat dalam bentuk lain. Pasien yang takut sering

bertanya terus-menerus dan berulang walaupun pertanyaannya telah

dijawab. Pasien tidak mau bicara dan memperlihatkan sekitarnya, tetapi

malah sebaliknya pasien mengalihkan perhatiannya atau sebaliknya pasien

bergerak terus-menerus dan tidak bisa tidur (E.Oswari, 1993 dan Ibrahim

2008).

Page 24: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

9

b. Penyebab kecemasan

Beberapa faktor pencetus yang dapat menyebabkan terjadinya

kecemasan menurut Stuart (2006) antara lain :

1) Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang

akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas

hidup sehari-hari.

2) Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri,

dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.

Mc Farlan dan Wasli (1997) dalam Solehati dan kasosih (2015: 155)

mengatakan bahwa faktor yang berkontribusi pada terjadinya kecemasan

meliputi ancaman pada Konsep diri, Personal security system, Kepercayaan,

lingkungan, fungsi peran, hubungan interpersonal dan status kesehatan.

c. Gejala klinis kecemasan

Kecemasan adalah suatu respons emosional dimana seseorang merasa

takut pada suatu sumber ancaman yang belum jelas dan tidak teridentifikasi

(Solehati dan kasosih, 2015:152). Nevid dkk (2005) menjelaskan bahwa

kecemasan dapat ditandai oleh ciri-ciri fisik, behavioral, kognitif. Ciri fisik

meliputi, (a) gangguan pada tubuh seperti berkeringat, panas dingin, dan

lemas atau mati rasa, (b) gangguan kepala seperti pusing atau sakit kepala,

(c) gangguan pernafasan seperti sulit nafas, jantung berdebar atau berdetak

kencang, (d) gangguan pencernaan seperti mual, diare dan sering buang air

kecil.

Page 25: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

10

Menurut Dadang Hawari (2013) keluhan-keluhan yang terjadi yang

sering dikemukakan orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain

sebagai berikut:

1) Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah

tersinggung

2) Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.

3) Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.

4) Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.

5) Gangguan konsentrasi dan daya ingat

6) Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,

pendengaran berdenging atau tinitus, berdebar-debar, sesak nafas,

gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala, dsb.

Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan

fisiologis dan perilaku dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala

atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan timbulnya

kecemasan (Kaplan & Sadock, 1998). Menurut Stuart (2006) pada orang

yang cemas akan muncul beberapa respon yang meliputi:

1) Respon fisiologis

a) Kardiovasklar: tekanan darah meningkat, tekanan darah menurun,

denyut nadi menurun.

b) Pernafasan: nafas cepat dan pendek, nafas dangkal dan terengah-engah

.

Page 26: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

11

c) Gastrointestinal: nafsu makan menurun, tidak nyaman pada perut,

mual dan diare.

d) Neuromuskular: tremor, gugup, gelisah, insomnia dan pusing.

e) Traktus urinarius: sering berkemih.

f) Kulit: keringat dingin, gatal, wajah kemerahan.

2) Respon perilaku

Respon perilaku yang muncul adalah gelisah, tremor, ketegangan

fisik, reaksi terkejut, gugup, bicara cepat, menghindar, kurang

kooordinasi, menarik diri dari hubungan interpersonal dan melarikan diri

dari masalah.

3) Respon kognitif

Respon kognitif yang muncul adalah perhatian terganggu, pelupa,

salah dalam memberikan penilaian, hambatan berfikir, kesadaran diri

meningkat, tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu mengambil

keputusan, menurunnya lapangan persepsi dan kreatifitas, bingung, takut,

kehilangan kontrol, takut pada gambaran visual dan takut cedera atau

kematian.

4) Respon afektif

Respon afektif yang sering muncul adalah mudah terganggu, tidak

sabar, gelisah, tegang, ketakutan, waspada, gugup, mati rasa, rasa

bersalah dan malu.

Page 27: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

12

d. Tingkat kecemasan

Menurut Stuart dan sundeen (1998) dalam Solehati dan Kasosih

(2015:158), mengidentifikasi kecemasan dalam empat tingkatan dan

menggambarkan efek dari tiap tingkatan, diantaranya adalah:

1) Cemas ringan

Cemas ringan merupakan cemas yang normal yang berhubungan

dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan

seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya, seperti

melihat, mendengar dan gerakan menggenggam lebih kuat. Kecemasan

tingkat ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan

kreativitas.

2) Cemas sedang

Cemas sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada

hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain, sehingga

seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan

sesuatu yang lebih terarah. Kecemasan ini mempersempit lapang presepsi

individu, seperti penglihatan, pendengaran, dan gerakan menggenggam

berkurang.

3) Cemas berat

Cemas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang.

Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan

spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku

Page 28: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

13

ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tidak mampu berpikir

lagi dan membutuhkan banyak pengarahan atau tuntunan.

4) Panik

Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror.

Rincian terpecah dari proporsinya. Individu yang mengalami panik tidak

mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan hal itu

dikarenakan individu tersebut mengalami kehilangan kendali, terjadi

peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk

berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan

kehilangan pemikiran yang rasional. Panik melibatkan disorganisasi

kepribadian. Individu yang mengalami panik juga tidak dapat

berkomunikasi secara efektif. Tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan

kehidupan, dan jika berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama,

dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian.

Menurut Dadang Hawari (2013), tingkat kecemasan dapat diukur

dengan menggunakan alat ukur (instrumen) yang dikenal dengan nama

Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang terdiri dari 14 kelompok

gejala antara lain adalah sebagai berikut :

a) Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri dan

mudah tersinggung.

b) Ketegangan: merasa tegang, lesu, tidak dapat beristirahat dengan tenang,

mudah terkejut, mudah menangis, gemetar dan gelisah.

Page 29: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

14

c) Ketakutan: pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, pada binatang

besar, pada keramaian lalu lintas dan pada kerumunan orang banyak.

d) Gangguan tidur: sukar untuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur

tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi, mimpi buruk dan

mimpi yang menakutkan.

e) Gangguan kecerdasan: sukar berkonsentrasi, daya ingat menurun dan

daya ingat buruk.

f) Perasaan depresi (murung): hilangnya minat, berkurangnya kesenangan

pada hobi, sedih, terbangun pada saat dini hari dan perasaan berubah-

ubah sepanjang hari.

g) Gejala somatik atau fisik (otot): sakit dan nyeri di otot, kaku, kedutan

otot, gigi gemerutuk dan suara tidak stabil.

h) Gejala somatik atau fisik (sensorik): tinnitus (telinga berdenging),

penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas dan perasaan

ditusuk-tusuk.

i) Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah): takikardi (denyut

jantung cepat), berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, rasa

lesu atau lemas seperti mau pingsan dan detak jantung menghilang atau

berhenti sekejap.

j) Gejala respiratori (pernafasan): rasa tertekan atau sempit di dada, rasa

tercekik, sering menarik nafas dan nafas pendek atau sesak.

k) Gejala gastrointestinal (pencernaan): sulit menelan, perut melilit,

gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan

Page 30: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

15

terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, BAB

konsistensinya lembek, sukar BAB (konstipasi) dan kehilangan berat

badan.

l) Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin): sering buang air kecil, tidak

dapat menahan BAK, tidak datang bulan (tidak dapat haid), darah haid

berlebihan, darah haid sangat sedikit, masa haid berkepanjangan, masa

haid sangat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin

(frigid, ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang dan impotensi.

m) Gejala autonom: mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala

pusing kepala terasa berat, kepala terasa sakit dan bulu-bulu berdiri.

n) Tingkah laku atu sikap: gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kening atau

dahi berkerut, wajah tegang, otot tegang atau mengeras, nafas pendek dan

cepat serta wajah merah.

Menurut Dadang Hawari (2013) masing-masing kelompok gejala

diberi penilaian angka (skore) antara 0-4, dengan penilaian sebagai berikut :

Nilai 0 = tidak ada gejala (keluhan)

Nilai 1 =gejala ringan

Nilai 2 = gejala sedang

Nilai 3 = gejala berat

Nilai 4 = gejala berat sekali atau panik

Menurut Dadang Hawari (2013) masing- masing nilai angka (skore)

dari 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan

tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu:

Page 31: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

16

Total nilai (skore) :

kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

14 – 20 = kecemasan ringan

21 – 27 = kecemasan sedang

28 – 41 = kecemasan berat

42 – 56 = kecemasan berat sekali atau panik

e. Patofisiologi

Reaksi takut dapat terjadi melalui perangsangan hipotalamus dan

nuclei amigdaloid. Sebaliknya amigdala dirusak, reaksi takut beserta

manisfestasi otonom dan endokrinnya tidak terjadi pada keadaan- keadaan

normalnya menimbulkan reaksi dan manisfestasi tersebut, terdapat banyak

bukti bahwa nuclei amigdaloid bekerja menekan memori- memori yang

memutuskan rasa takut, masuknya sensorik afferent yang memicu respon

takut terkondisi berjalan langsung dengan peningkatan aliran darah bilateral

ke berbagai bagian ujung anterior kedua sisi lobus temporalis. Sistem saraf

otonom yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh. Pada saat

pikiran dijangkiti rasa takut, sistem saraf otonom menyebabkan tubuh

bereaksi secara mendalam, jantung berdetak lebih keras, nadi dan nafas

bergerak meningkat, biji mata membesar, proses pencernaan dan yang

berhubungan dengan usus berhenti, pembuluh darah mengerut, tekanan

darah meningkat, kelenjar adrenal melepas adrenalin ke dalam darah.

Akhirnya, darah di alirkan ke seluruh tubuh sehingga menjadi tegang dan

selanjutnya mengakibatkan tidak bisa tidur (Ganong, 2003).

Page 32: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

17

Pathways

Gambar 1.1

Pathways

f. Penatalaksanaan

1) Penatalaksanaan Farmakologi

Pengobatan untuk anti kecemasan terutama benzodiazepine, obat

ini digunakan untuk jangka pendek, dan tidak dianjurkan untuk jangka

panjang karena pengobatan ini menyebabkan toleransi dan

ketergantungan. Obat anti kecemasan nonbenzodiazepine, seperti

buspiron (Buspar) dan berbagai antidepresan juga digunakan (Isaacs,

2005).

Faktor pencetus

Kebagian ujung anterior

Kedua posisi lobus temporal

Sensorik afferent

MK: Ansietas Menekan memori-memori

yang memutuskan rasa takut

Peningkatan aliran

darah bilateral

Ganguan gastrointestinal,

urogenital, kardiovaskuler, pola

tidur, respirasi, autonom maupun

gangguan motorik

hipotalamus

Nuclei Amigdaloid

Sistem saraf otonom

Pengendali berbagai otot

dan kelenjar tubuh

Page 33: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

18

2) Penatalaksanaan nonfarmakologi

a) Distraksi

Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan kecemasan

dengan cara mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien

akan lupa terhadap cemas yang dialami. Stimulus sensori yang

menyenangkan menyebabkan pelepasan endorfin yang bisa

menghambat stimulus cemas yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli

cemas yang ditransmisikan ke otak (Potter & Perry, 2005). Salah satu

distraksi yang efektif adalah dengan memberikan dukungan spiritual

(membacakan doa sesuai agama dan keyakinannya), sehingga dapat

menurunkan hormon-hormon stressor, mengaktifkan hormon endorfin

alami, meningkatkan perasaan relaks, dan mengalihkan perhatian dari

rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh

sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan,

detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju

pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik

menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam

dan metabolisme yang lebih baik.

b) Relaksasi

Terapi relaksasi yang dilakukan dapat berupa relaksasi,

meditasi, relaksasi imajinasi dan visualisasi serta relaksasi progresif

(Isaacs, 2005). Relaksasi adalah salah satu teknik dalam terapi

perilaku yang dikembangkan oleh Jacobson dan Wolpe untuk

Page 34: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

19

mengurangi ketegangan dan kecemasan. Dari sudut pandang ilmiah

relaksasi merupakan 2 perpanjangan serabut otot skeletal, sedangkan

ketegangan merupakan kontraksi terhadap perpindahan serabut otot

(Ramadhani dan Adhiyos, 2011:1).

Relaksasi atau meditasi berguna untuk mengurangi stress atau

ketegangan jiwa. Relaksasi dilaksanakan dengan mengencangkan dan

melonggarkan otot tubuh sambil membayangkan sesuatu dengan

damai, indah dan menyenangkan. Relaksasi dapat pula dilakukan

dengan mendengarkan musik atau bernyanyi (Lany G, 2012:25).

Menurut Smeltzer dan Bare (2002) dalam Solehati dan kasosih

(2015:155) relaksasi merupakan satu dalam terapi perilaku yang

berguna untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. Relaksasi

merupakan suatu terapi yang diberikan kepada pasien dengan cara

menegangkan otot-otot tertentu kemudian relaks.

Terapi relaksasi merupakan bagian dari penurunan umum

fisiologis, kognitif, dan stimulasi perilaku. Relaksasi membantu

seseorang untuk membangun keterampilan kognitif serta untuk

mengurangi cara negatif dalam merespons situasi dalam lingkungan

mereka (Solehati dan kasosih, 2015).

Menurut Synder & Lindquist (2006) dalam Rawiti et.al

(2014:129-134) menjelaskan aromaterapi merupakan cara yang

populer untuk menggunakan minyak esensial karena aromaterapi

bekerja masuk melalui pernapasan, keharuman dari aromaterapi

Page 35: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

20

tersebut akan ditangkap oleh reseptor di hidung lalu menyalurkan

informasi itu ke area di otak tempat pengontrol emosi dan memori.

Kemudian bau itu masuk ke hipotalamus yang merupakan pengatur

sistem internal tubuh, seperti sistem seksualitas, suhu tubuh, dan

reaksi terhadap stres. Inilah yang membuat ketenangan dan perasaan

sangat relaks ketika pemberian relaksasi dengan aromaterapi lavender.

Pada pemberian tindakan relaksasi aromaterapi yang berfungsi

untuk menurunkan kecemasan sebelum operasi aromaterapi yang

dipilih adalah minyak essensial lavender karena pada lavender

terdapat kandungan utama senyawa aktif linalool utama yang berperan

pada efek anti cemas (relaksasi) (Pengelly, 2003).

2. Asuhan Keperawatan Kecemasan

a. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar yang bertujuan untuk

mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat

mengidentifikasi, mengenal masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan

keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Dermawan,

2012). Menurut stuart (2006) Pengkajian ditujukan pada fungsi fisiologis

dan perubahan perilaku melalui gejala atau mekanisme koping sebagai

pertahanan terhadap kecemasan.

1) Kaji faktor predisposisi

Page 36: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

21

Faktor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang

dapat menyebabkan timbulnya kecemasan seperti:

a) Peristiwa traumatic yang dapat memicu terjadinya kecemasan dengan

krisis yang dialami individu baik krisis perkembangan atau

situasional.

b) Konflik emosional yang dialami individu dan tidak terselesaikan

dengan baik. Konflik antara id dan super ego atau antara keinginan

dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada individu.

c) Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan

individu berpikir secara realistis sehingga akan menimbulkan

kecemasan.

d) Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil

keputusan yang berdampak terhadap ego.

e) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan

ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep

diri individu.

f) Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani setres

akan mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang

dialami karena pola mekanisme koping individu banyak dipelajari

dalam keluarga.

g) Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi

respon individu dalam berespon terhadap konflik dan mengatasi

kecemasannya.

Page 37: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

22

h) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah

pengobatan yang mengandung benzodiepin, karena benzodizepin

dapat menekan neurotransmiter gamma amino butyric acid (GABA)

yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang bertanggung jawab

menghasilkan kecemasan.

2) Kaji stressor presipitasi

Kaji stressor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan

yang dapat mencetuskan timbulnya kecemasan. Stressor presipitasi

kecemasan dikelompokkan menjadi dua bagian:

a) Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam

integritas fisik meliputi:

i. Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem

imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya:

hamil)

ii. Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus

dan bakteri, polutan lingkungan, kekurangan nutrisi, tidak

adekuatnya tempat tinggal.

b) Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal.

i. Sumber internal: kesulitan dalam berhubungan interpersonal

dirumah dan di tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru.

Berbagai ancaman terhadap integritas fisik juga dapat mengancam

harga diri.

Page 38: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

23

ii. Sumber eksternal: kehilangan orang yang dicintai,

perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial

budaya.

3) Kaji perilaku secara langsung kecemasan dapat diekspresikan melalui

respon fisiologis dan psikologis dan secara tidak langsung melalui

pengembangan mekanisme koping sebagai pertahanan melawan

kecemasan.

a) Respon fisiologis. Mengaktifkan system saraf otonom (simpatis dan

parasimpatis).

b) Respon psikologis. Kecemasan dapat mempengaruhi aspek

intrapersonal maupun personal.

c) Respon kognitif. Kecemasan dapat mempengaruhi kemampuan

berpikir baik proses pikir maupun krisis pikir, diantaranya adalah

tidak mampu memperhatikan, konsentrasi menurun, mudah lupa,

menurunnya lapangan persepsi, bingung.

d) Respon afektif. Klien akan mengekspresikan dalam bentuk

kebingungan dan curiga berlebihan sebagai reaksi emosi terhadap

kecemasan.

4) Kaji penilaian terhadap stressor.

5) Kaji sumber dan mekanisme koping.

6) Rentang perhatian menurun .

7) Gelisah, iritabilitas

Page 39: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

24

8) Control impuls buruk Perasaan tidak nyaman, ketakutan, atau tidak

berdaya

9) Defisit lapang persepsi

10) Penurunan kemampuan berkomunikasi secara verbal

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respon

individu, keluarga dan komunitas terhadap masalah kesehatan / proses

kehidupan yang actual / potensial yang merupakan dasar untuk memilih

intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung

jawab perawat. (Dermawan, 2012). Masalah keperawatan pada kecemasan

adalah Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan.

Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar

disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak

diketahui oleh individu): perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi

terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang

memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu

untuk bertindak menghadapi ancaman (NANDA, 2012).

c. Intervensi

Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang

merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yan akan dilakukan,

bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua

tindakan keperawatan (Dermawan, 2012 : 84).

1) Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan

Page 40: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

25

Kriteria hasil:

a) Ansietas berkurang, dibuktikan oleh bukti tingkat Ansietas hanya

ringan sampai sedang, dan selalu menunjukkan pengendalian diri

terhadap ansietas, konsentrasi, dan koping.

b) Klien memiliki tanda-tanda vital dalam batas normal.

c) Klien menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas dengan

menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas.

Intervensi:

a. Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien, termasuk reaksi

fisik.

b. Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan lingkungan

ynag tenang, kontak yang terbatas dengan orang lain (jika

dibutuhkan), serta pembatasan pemberian kafein dan stimulan lain.

c. Berikan tindakan relaksasi (aromaterapi lavender oil) untuk

menurunkan kecemasan pasien.

d. Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara

verbal dan nonverbal secara bergantian.

3. Pembedahan

Operasi atau pembedahan merupakan pengalaman traumatik yang

mengancam setiap orang yang akan menjalani pembedahan (Mau,

2012:1). Pembedahan merupakan tindakan medis yang penting dalam

pelayanan kesehatan dan salah satu tindakan yang bertujuan untuk

Page 41: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

26

menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan dan komplikasi (Muttaqin dan

kumala, 2009).

Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik

invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani

melalui sayatan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka

(Sjamsuhidayat, 2005). Pembedahan dilakukan karena beberapa alasan

seperti diagnostik (biopsi, laparotomi eksplorasi), kuratif (eksisi massa tumor,

pengangkatan apendiks yang mengalami inflamasi), reparatif (memperbaiki

luka multiplek), rekonstruksi dan paliatif (Smeltzer & Bare, 2002).

Pembedahan menurut jenisnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu bedah mayor

dan bedah minor. Bedah mayor merupakan tindakan bedah yang menggunakan

anestesi umum/general anesthesi yang merupakan salah satu bentuk dari

pembedahan yang sering dilakukan. (Nadeak & Jenita, 2011).

4. Aromaterapi

Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum atau wangi, dan

therapy yang dapat diartikan sebagai cara pengobatan atau penyembuhan.

Sehingga aromaterapi dapat diartikan sebagai suatu cara perawatan tubuh atau

penyembuhan penyakit dengan menggunakan minyak esensial (essential oil)

(Jaelani, 2009). Menurut Muchtaridi (2008:6) aromaterapi didefinisikan dalam

dua kata yaitu aroma yang berarti wangi-wangian (fragrance) dan therapy yang

berarti perlakuan pengobatan, jadi secara ilmiah diartikan sebagai wangi-

wangan yang memiliki pengaruh terhadap fisiologis manusia.

Page 42: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

27

Aromaterapi merupakan terapi modalitas atau pengobatan alternatif

dengan menggunakan sari tumbuhan aromatik murni berupa bahan cairan

tanaman yang mudah menguap dan senyawa aromatik lain dari tumbuhan.

Cairan tersebut diperoleh melalui berbagai macam cara pengolahan yang

dikenal sebagai minyak esensial. Aromaterapi merupakan terapi tambahan

yang dilakukan di samping terapi konvensional (Kushariyadi, 2011).

Aromaterapi adalah terapi komplementer dalam praktek keperawatan dan

menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi

masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. (Argi dan Susi, 2009:

121). Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan

volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara

penggunaan aromaterapi adalah dengan melalui inhalasi atau penggunaan

topikal setelah diencerkan dalam carrier oil. Cara kerja aromaterapi adalah

dengan menstimulus otak (apabila di inhalasi) sehingga menimbulkan efek

emosi tertentu. (Wina S, 2011 : 2).

Aromaterapi merupakan salah satu terapi alternatif dengan

memanfaatkan minyak menguap minyak atsiri (essential oil) yang melibatkan

organ penciuman manusia. Bau yang segar, harum, merangsang sensori,

reseptor dan akhirnya mempengaruhi organ yang lain. Aroma terapi tidak

dianggap benda asing oleh tubuh, sehingga tidak memperberat kerja organ-

organ tubuh. Minyak esensial akan masuk ke sirkulasi tubuh dan menuju

organ sasaran untuk memberikan reaksi (Niken, 2007). Definisi universal

untuk aromaterapi, yaitu terapi menggunakan senyawa aromatik atau senyawa

Page 43: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

28

yang mudah menguap (volatile) untuk mengobati, mengurangi atau mencegah

suatu penyakit, infeksi dan kegelisahan dengan cara menghirupnya.

Definisikan bahwa aromaterapi adalah terapi menggunakan minyak tumbuhan,

dengan penyerapan melalui kulit atau melalui sistem olfactory. (Muchtaridi,

2008 : 6).

Menurut Cuncic (2012) dalam Pande, dkk (2013:3) Aroma terapi terdiri

dari minyak tumbuhan atau minyak esensial untuk meningkatkan kesejahteraan

psikologis. Aromaterapi dianjurkan untuk orang yang memiliki masalah

kecemasan, untuk menenangkan tubuh, pikiran dan saraf. Wewangian seperti

lavender, chamomile dan vanili memiliki efek menenangkan. Aroma yang

paling populer adalah Lavender. Lavender digunakan terutama untuk relaksasi,

untuk mengurangi susah tidur, kecemasan, dan depresi, serta untuk penyakit

fisik seperti sakit perut dan sakit kepala.

Koensoemardiyah (2009) dalam arwani et.al (2013: 129-134), dampak

positif aromaterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan ini disebabkan

karena aromaterapi lavender diberikan secara langsung (inhalasi). Mekanisme

melalui penciuman jauh lebih cepat karena hidung atau penciuman mempunyai

kontak langsung dengan bagian-bagian otak yang bertugas merangsang

terbentuknya efek yang ditimbulkan oleh aromaterapi. Ketika aromaterapi

dihirup, molekul yang mudah mengguap dari minyak tersebut dibawa oleh

udara ke “atap” hidung dimana silia-silia yang lembut muncul dari sel-sel

reseptor. Ketika molekul-molekul itu menempel pada rambut-rambut tersebut,

suatu pesan elektro kimia akan ditransmisikan melalui bola dan olfactory ke

Page 44: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

29

dalam sistem limbik. Hal ini akan merangsang memori dan respons emosional.

Hipotalamus berperan sebagai relay dan regulatory, memunculkan pesan-pesan

ke bagian otak serta bagian tubuh yang lain. Pesan yang diterima kemudian

diubah menjadi tindakan yang berupa pelepasan senyawa elektrokimia yang

menyebabkan euporia, relaks atau sedative. Sistem limbic ini terutama

digunakan untuk sistem ekspresi emosi. Pada pemberian tindakan relaksasi

aromaterapi yang berfungsi untuk menurunkan kecemasan sebelum operasi

aromaterapi yang dipilih adalah minyak essensial lavender karena pada

lavender terdapat kandungan utama senyawa aktif linalool utama yang

berperan pada efek anti cemas (Pengelly, 2003).

Menurut Appleton (2012) dalam pande, dkk (2013) Aroma terapi

lavender adalah aroma terapi yang menggunakan minyak esensial dari bunga

lavender, dimana memiliki komponen utama berupa Linalool dan Linali

Asetat yang dapat memberikan efek relaksasi. Kandungan linalool asetat linalyl

yang merupakan bahan aktif utama pada minyak lavender, Linalool asetat

linalyl dapat menunjukan efek relaksasi, sehingga tidak ada kontraindikasi dan

efek samping, atau interaksi obat pada lavender.

Lavender memiliki nama latin Lavandula afficinalis syn. L. Angustifolia.

Tumbuhan yang termasuk dalam suku Lamiaceae ini memiliki 25-30 spesies.

Kini Lavender berkembang diseluruh Eropa Selatan, Australia, dan Amerika

Serikat. Lavender adalah tumbuhan pendek bercabang yang tumbuh hingga

ketinggian sekitar 60 cm. Minyak Lavender dari bunga yang berwarna ungu

memberikan aroma yang harum dan menenangkan (Hartanto, 2010). Yarnel

Page 45: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

30

and Abascal (2004) dalam Pande (2013) mengatakan bahwa penggunaan

lavender dikatakan dapat membantu memberikan ketenangan, mengurangi

sakit kepala, anti mikroba, anti serangga, penyembuhan luka ringan, anti

depresan dan anti septik.

Page 46: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

31

B. Kerangka Teori

Gambar 1.2

Konsep teori

Persiapan Pre operasi

atau pembedahan

Nyeri

Luka operasi Pembedahan atau

operasi

Koping maladaptif

Resiko tinggi

infeksi

Kerusakan

integritas kulit

Silia-silia yang lembut reseptor di hidung

Pemberian

aromaterapi

lavender oil

MK: Ansietas

Gangguan persepsi sensori maupun otot

Gangguan otonom

Ganguan gastrointestinal,

urogenital, maupun kardiovaskuler

Penatalaksaanaan dengan

non-farmakologis

hipotalamus

Olfactory

Relaks, stress menurun

Suatu pesan elektrokimia

melalui inhalasi masuk

melalui pernapasan

Gangguan tidur

Sistem limbik Pengatur sistem

internal tubuh

Senyawa aktif

linool asetat

linalyl

Page 47: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

32

C. Kerangka Konsep

Gambar 1.3

Kerangka konsep

Pemberian tindakan relaksasi

aromaterapi lavender oil untuk

menurunkan kecemasan pasien

MK: Ansietas

Page 48: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

33

BAB III

METODE APLIKASI RISET

A. Subjek aplikasi riset

Pada penelitian yang dilakukan oleh Arwani dkk (2013) subjek aplikasi

riset pada penelitian ini adalah semua pasien yang dilakukan tindakan operasi

dengan anestesi spinal di Instalasi Bedah Sentral. Sampel penelitian adalah

anggota polulasi dengan kriteria:

1. Berusia 25– 55 tahun

2. Merupakan tindakan operasi elektif

3. Merupakan pengalaman operasi yang pertama

4. Belum pernah melakukan terapi dengan aromaterapi.

5. Dan menyenangi aromaterapi lavender oil.

B. Tempat dan waktu

Pada penelitian yang dilakukan oleh arwani dkk (2013) tempat yang

digunakan pada penelitian ini adalah di bangsal sebelum pasien dipindahkan

ke ruang instalasi bedah sentral dan waktu yang diperlukan untuk pemberian

relaksasi aromaterapi lavender oil selama 15 menit. Aromaterapi diberikan

kepada responden pada saat 2 jam sebelum dioperasi.

Page 49: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

34

C. Media dan alat yang digunakan

Pada penelitian yang dilakukan oleh arwani dkk (2013) media yang

digunakan dalam riset ini untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien

sebelum dilakukannya operasi antara lain adalah masker, aromaterapi

lavender oil, Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner yang

digunakan untuk mengumpulkan data karakteristik responden yang meliputi

umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Data kecemasan diukur

dengan menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS- A).

Menurut Dadang Hawari (2013), tingkat kecemasan dapat diukur

dengan menggunakan alat ukur (instrumen) yang dikenal dengan nama

Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang terdiri dari 14 kelompok

gejala antara lain adalah sebagai berikut :

o) Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri dan

mudah tersinggung.

p) Ketegangan: merasa tegang, lesu, tidak dapat beristirahat dengan tenang,

mudah terkejut, mudah menangis, gemetar dan gelisah.

q) Ketakutan: pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, pada binatang

besar, pada keramaian lalu lintas dan pada kerumunan orang banyak.

r) Gangguan tidur: sukar untuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur

tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi, mimpi buruk dan

mimpi yang menakutkan.

s) Gangguan kecerdasan: sukar berkonsentrasi, daya ingat menurun dan

daya ingat buruk.

Page 50: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

35

t) Perasaan depresi (murung): hilangnya minat, berkurangnya kesenangan

pada hobi, sedih, terbangun pada saat dini hari dan perasaan berubah-

ubah sepanjang hari.

u) Gejala somatik atau fisik (otot): sakit dan nyeri di otot, kaku, kedutan

otot, gigi gemerutuk dan suara tidak stabil.

v) Gejala somatik atau fisik (sensorik): tinnitus (telinga berdenging),

penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas dan perasaan

ditusuk-tusuk.

w) Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah): takikardi (denyut

jantung cepat), berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, rasa

lesu atau lemas seperti mau pingsan dan detak jantung menghilang atau

berhenti sekejap.

x) Gejala respiratori (pernafasan): rasa tertekan atau sempit di dada, rasa

tercekik, sering menarik nafas dan nafas pendek atau sesak.

y) Gejala gastrointestinal (pencernaan): sulit menelan, perut melilit,

gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan

terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, BAB

konsistensinya lembek, sukar BAB (konstipasi) dan kehilangan berat

badan.

z) Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin): sering buang air kecil, tidak

dapat menahan BAK, tidak datang bulan (tidak dapat haid), darah haid

berlebihan, darah haid sangat sedikit, masa haid berkepanjangan, masa

Page 51: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

36

haid sangat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin

(frigid, ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang dan impotensi.

aa) Gejala autonom: mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala

pusing kepala terasa berat, kepala terasa sakit dan bulu-bulu berdiri.

bb) Tingkah laku atu sikap: gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kening atau

dahi berkerut, wajah tegang, otot tegang atau mengeras, nafas pendek dan

cepat serta wajah merah.

Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara

0-4, dengan penilaian sebagai berikut :

Nilai 0 = tidak ada gejala (keluhan)

Nilai 1 =gejala ringan

Nilai 2 = gejala sedang

Nilai 3 = gejala berat

Nilai 4 = gejala berat sekali atau panik

Masing- masing nilai angka (skore) dari 14 kelompok gejala tersebut

dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat

kecemasan seseorang, total skore HRS-A dikarakteristikkan sebagai berikut :

1. kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

2. 14 – 20 = kecemasan ringan

3. 21 – 27 = kecemasan sedang

4. 28 – 41 = kecemasan berat

5. 42 – 56 = kecemasan berat sekali atau panik

Page 52: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

37

Penilaian Relaksasi Aromaterapy Lavender Oil

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai

Ya Tidak

A Fase Orientasi

1 Memberi salam 3

2 Memperkenalkan diri 3

3 Menjelaskan tujuan tindakan 4

4 Menjelaskan langkah prosedur 4

5 Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien 3

6 Mencuci tangan 3

B Fase Kerja

1 Menjaga privasi pasien 5

2 Mempersiapkan alat dan instrumen 5

3 Mengkaaji tingkat kecemasan pasien 5

4 Teteskan aromaterpi lavender oil ke masker

(5 tetes) 10

5 Memakaikan masker pada pasien selama 15

menit 10

6 Menganjurkan pasien untuk menghirup

aromaterapi Lavender 5

C Fase terminasi

1 Merapikan dan membereskan pasien 5

2 Mengevaluasi tindakan 5

3 Mencuci tangan 5

4 Berpamitan 5

D Penamapilan selama tindakan

1 Ketenangan selama melakukan tindakan 5

2 Ketelitian selama tindakan 5

3 Keamanan selama tindakan 5

4 Melakukan komunikasi terapeutik selama

tindakan 5

Tabel. 1

Instrumen Penilaian Relaksasi Aromaterapy Lavender Oil

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset

Pada penelitian yang dilakukan oleh arwani dkk (2013) pengambilan

data awal tingkat kecemasan dilakukan 2 jam sebelum operasi. Kemudian

responden diberikan aromaterapi dengan cara meneteskan 5 tetes aromaterapi

(lavender oil) pada masker untuk dipakaikan selama 15 menit. Penulis

Page 53: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

38

kemudian melakukan pengukuran kedua (post test) tingkat kecemasan yakni 1

jam sebelum operasi untuk dilakukan pengolahan dan analisis data.

E. Alat ukur evaluasi dari aplikasi tindakan berdasarkan Riset

Pada penelitian yang dilakukan oleh arwani dkk (2013) kemudian

melakukan pengukuran kedua (post test) tingkat kecemasan yakni 1 jam

sebelum operasi untuk dilakukan pengolahan dan analisis data. Penilaian

kecemasan menggunakan alat ukur Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-

A).

Page 54: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

39

BAB IV

LAPORAN KASUS

A. Identitas klien

Klien adalah seorang perempuan yang berusia 45 tahun dengan inisial

Ny. S, beragama islam, bertempat tinggal di Wonorejo, Karanganyar,

pendidikan terakhir klien adalah SD, bekerja sebagai wiraswasta, dengan

diagnosa medis Tumor Mamae, klien masuk rumah sakit pada tanggal 11

Maret 2015. Selama di rumah sakit yang bertangggung jawab terhadap Ny. S

adalah Sdr. R berusia 21 tahun beragama islam, seorang wiraswasta, bertempat

tinggal di Wonorejo, Karanganyar, hubungan dengan klien adalah anak

kandung.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015 jam 16. 53 WIB

dengan metode pengkajian autoanamnesa dan alloanamnesa. Keluhan utama

yang dirasakan klien adalah khawatir dengan operasi yang akan dialaminya,

dengan riwayat kesehatan sekarang klien datang dengan keluhan adanya

benjolan kurang lebih 1 bulan yang lalu, klien mengatakan benjolan tidak

terasa sakit. Sekitar 2 minggu yang lalu, klien mengatakan sekitar 2 minggu

yang lalu badan klien terasa nyeri mulai dari punggung belakang, bahu dan

menjalar pada tangan kanan dan kiri hingga jari-jari juga nyeri, rasa nyeri itu

timbul ketika malam hari. Klien merasa kurang nyaman dengan keadaan itu

Page 55: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

40

sehingga klien periksa ke puskesmas terdekat akan tetapi tidak ada perubahan.

Rasa nyeri yang dialami klien selalu timbul dimalam hari hingga klien susah

tidur, akhirnya klien minta diantarkan oleh anaknya ke Poliklinik RSUD

Karanganyar pada tanggal 9 Maret 2015 dan dokter menyarankan pada klien

untuk melakukan operasi karena terdapat tumor pada payudara klien. Ny. S

dijadwalkan operasi pada tanggal 12 Maret 2015. Klien masuk bangsal Kantil 2

pada tanggal 11 Maret 2015 jam 16.53 WIB diantar anaknya. Setelah

dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD: 120/80 mmHg, HR: 108 kali

permenit, respirasi: 21 kali permenit, suhu: 36,50 C, ketika dilakukan palpasi

pada payudara sebelah kanan teraba benjolan diatas puting kurang lebih

sebasar biji salak dan teraba lunak.

Riwayat penyakit dahulu klien mengatakan pada masa kanak-kanak Ny.

S hanya mengalami sakit ringan seperti flu, batuk, serta demam. Klien juga

tidak pernah mengalami kecelakaan, klien mengatakan sekitar 5 tahun yang

lalu dia pernah sekali dirawat di RS karena digigit ular hijau. Klien sebelumnya

belum pernah mengalami operasi, dan ini pertama kalinya Ny. S akan

melakukan operasi. Klien mengatakan tidak punya alergi pada obat, makanan,

ataupun lainnya. Ny. S dahulu sudah melakukan tindakan imunisasi dengan

lengkap, klien juga tidak memiliki kebiasaan buruk yang berpengaruh pada

kesehatannya.

Riwayat penyakit keluarga, klien merupakan anak kedua dari empat

bersaudara dan didalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang

Page 56: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

41

sama seperti klien dan tidak ada yang menderita sakit hipertensi, asma, TBC,

maupun DM.

Gambar 1.4

Genogram Ny. S

keterangan:

: perempuan : Ny. S, 45 tahun

: laki-laki : meninggal

: tinggal satu rumah : garis keturunan

Riwayat kesehatan lingkungan, merupakan lingkungan yang bersih dan

jauh dari pabrik dan polusi.

Pola presepsi dan pemeliharaan klien mengatakan bahwa kesehatan

sangatlah penting, karena sehat merupakan anugerah dari Tuhan, jadi klien

merasa wajib menjaganya. Pola nutrisi dan metabolisme sebelum sakit klien

mengatakan makan 3 kali sehari dengan 1 porsi habis dengan jenis nasi, sayur,

lauk pauk, air putih dan teh manis, tidak ada keluhan. Selama sakit klien

mengatakan makan 3 kali sehari dengan 1 porsi habis, dengan jenis nasi, sayur,

Ny, S

45 th

Page 57: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

42

lauk pauk, air putih dan teh manis, minum ± 6- 8 gelas tiap hari, dan tidak ada

keluhan.

Pola eliminasi sebelum sakit klien mengatakan BAK 5-7 kali dengan

warna kuning jernih, berbau amoniak kurang lebih 200 cc tiap BAK, BAB 1

kali sehari dengan konsistensi lunak, berwarna kuning kecoklatan dan tidak ada

keluhan. Selama sakit kien mengatakan BAK 5-7 kali dengan warna kuning

jernih, berbau amoniak kurang lebih 200 cc tiap BAK, BAB 1 kali sehari

sehari dengan konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan dan tidak ada

keluhan.

Pola aktivitas sebelum sakit klien mengatakan makan atau minum dengan

mandiri, toileting, berpakaian, mobilisasi di tempat tidur, berpindah dan

ambulasi dilakukan secara mandiri. Selama sakit makan atau minum dengan

mandiri, toileting, berpakaian, mobilisasi di tempat tidur, berpindah dan

ambulasi dilakukan secara mandiri juga. Pola istirahat tidur sebelum sakit klien

mampu tidur kurang lebih 8-9 jam, tidur nyenyak, tidak mengunakan obat

tidur, bangun tidur terlihat segar dan selama sakit klien tidur kurang lebih 5

jam, dan sukar tidur karena klien merasakan badannya nyeri.

Pola kognitif perseptual sebelum sakit keluarga klien mengatakan klien

tidak menggunakan alat bantu penglihatan maupun pendengaran, dapat

berbicara dengan lancar, dapat menjawab pertanyaan keluarga, dapat

mengidentifikasi bau-bauan dan dapat merasakan teh manis. Selama sakit klien

dapat berbicara dengan lancar, menjawab pertanyaan perawat dengan tepat,

dapat melihat dan mendengar, serta dapat mengidentifikasi bau alkohol. Klien

Page 58: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

43

mengatakan selama sakit badannya sering kali nyeri dimalam hari.

Karakteristik nyeri yang dirasakan sebagai berikut, provocate atau faktor

pencetus nyeri karena munculnya benjolan dan nyeri dapat hilang ketika

dikompres dengan air hangat, quality atau kualitas nyeri rasanya seperti

dipukul-pukul, region atau daerah yang terasa nyeri adalah bagian punggung

belakang, bahu, serta menjalar hingga kedua tangan dan jari-jarinya, severe

atau skala nyeri 4, time atau waktu nyeri timbul ketika malam hari 1-2 jam.

Pola presepsi konsep diri sebelum sakit klien mengatakan dirinya adalah

seorang ibu rumah tangga yang memiliki 3 orang anak dan sudah tidak

memiliki suami karena suaminya sudah meninggal satu tahun yang lalu.

Selama sakit kilen mengatakan dia merasa sudah melakukan tugasnya dengan

sebaik mungkin dan merasa bahagia berada dikeluarga dan lingkungan yang

mencintainya, klien juga ingin berusaha menjadi ibu yang baik bagi anak-

anaknya dengan bekerja sebagai seorang penjual tahu dikampung-kampung.

Pola hubungan dan peran klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan

masyarakat baik. Pola seksualitas dan reproduksi klien mengatakan seorang ibu

yang memiliki 3 orang anak yang kini anak pertama dan ketiga sudah berumah

tangga sendiri dan klien sudah tidak memiliki suami karena suaminya sudah

meninggal satu tahun yang lalu.

Pola mekanisme koping sebelum sakit klien mengatakan bahwa ketika

ada masalah dia selalu menceritakannya pada keluarga dan ketika mengambil

keputusan dilakukan secara bermusyawarah. Ketika pola mekanisme koping

selama sakit klien mengatakan ketika klien mengetahui bahwa dia menderita

Page 59: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

44

tumor payudara dia langsung meminta pertimbangan dari keluarga dan anak-

anaknya. Klien mengatakan dia merasa jantungnya berdebar-debar dan merasa

gugup dengan operasi yang besok akan dialaminya. Pada pemeriksaan

kecemasan dengan HRS-A didapatkan score 16 (kecemasan ringan). Pola nilai

dan keyakinan klien mengatakan selalu beribadah dan menjalankan sholat 5

waktu.

Hasil pemeriksaan fisik dari keadaan atau penampilan dengan kesadaran

klien Composmentis. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital sebagai berikut,

tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi pernafasan 21 kali per menit, irama

pernafasan teratur, frekuensi nadi 108 kali per menit, irama nadi cepat dan

teratur, kekuatan nadi kuat, suhu 36,5o

C. Bentuk kepala Mesochepal, kulit

kepala bersih tidak berminyak dan rambut panjang berwarna hitam. Hasil

pemeriksaan muka dari mata, mata kanan dan kiri tampak simetris, palpebra

tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor,

diameter ka/ki ± 2 mm, reflek terhadap cahaya positif dan tidak menggunakan

alat bantu penglihatan.

Pemeriksaan hidung tampak bersih, tidak ada polip, dan tidak ada

penggunaan nafas cupping hidung. Pemeriksaan mulut dengan hasil mukosa

bibir lembab, tidak ada sianosis pada bibir, tidak ada gangguan pada indera

pengecapan dan tidak ada stomatitis, serta tidak ada tanda-tandanya

peradangan. Hasil dari pemeriksaan gigi, nampak gigi yang bersih berwarna

putih dan dan tidak ada karies. Pada pemeriksaan telinga tampak simetris

dengan pendengaran baik dan tidak ada serumen. Pemeriksaan pada leher tidak

Page 60: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

45

terlihat adanya jejas, tidak terdapat kaku kudu serta tidak ada pembesaran

kelenjar thyroid.

Pemeriksaan dada paru: inspeksi didapatkan hasil pengembangan paru

simetris dan ekspansi dada kanan kiri sama, palpasi vocal fremitus kanan kiri

sama dan teraba benjolan lunak diatas puting mamae dextra besarnya ±

sebesar biji salak, saat di perkusi suara sonor, ketika aukultasi suara paru

vesikuler. Pemeriksaan dada jantung: inspeksi ictus cordis tidak nampak,

palpasi ictus cordis teraba pada ICS V sinistra, pada saat perkusi didapatkan

hasil suara pekak, ICS II kiri atas jantung, ICS V kiri batas normal jantung,

ICS IV kiri (deket sternum) batas kanan jantung, ICS IV kiri (dekat lengan)

batas kiri jantung, dan saat di auskultasi bunyi jantung BJ I-II regular dan

tidak ada bunyi tambahan.

Pemeriksaan abdomen pada saat inspeksi tidak ada jejas atau bekas luka,

umbilikus terletak dipusat dan bentuk perut datar. Pada saat di auskultasi bising

usus 17 kali permenit, terdengar bunyi tympani pada saat di perkusi, tidak ada

nyeri tekan pada keempat kuadran dan tidak ada asites pada saat di palpasi.

Pada pemeriksaan genetalia tidak terpasang DC. Pada pemeriksaan

rektum nampak bersih tidak terlihat adanya tanda-tanda inflamasi dan tidak ada

hemoroid. Pada saat pemeriksaan ekstermitas atas kanan mampu melawan

gravitasi dengan tompangan dan pada ekstermitas kiri mampu melawan

gravitasi dengan normal dan capillary refile kurang dari 2 detik, perabaan akral

hangat, tidak ada deformitas tulang dan tidak ada oedema Pada ekstermitas

bawah kanan mampu melawan gravitasi dengan tompangan dan pada

Page 61: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

46

ekstermitas kiri mampu melawan gravitasi dengan normal dan capillary refile

kurang dari 2 detik, perabaan akral hangat, tidak ada deformitas tulang dan

tidak ada oedema.

Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 9 Maret 2015 didapatkan hasil

hemoglobin 13.7 g/ Dl normal (12.00-16.00), hematokrit 39.6 % normal

(37.00-47.00), leukosit 7.79 10^3/uL normal (5-10), trombosit 234 10

^3/ uL

normal (150-300), eritrosit 4.57 10^6/ uL normal (4.00-5.00), PDW 15.9 fL

normal (9.0-17.0), MCV 86 fL normal (82-92), MCH 30.0 Pg normal (27.0-

31.0), MCHC 34.6 g/dL normal (32.0-37.0), gran% 65.9 % normal (50.0-70.0),

limfosit% 28.0 % normal (25.0-40.0), monosit% 2.5 % normal (3.0-9.0),

eosinofil% 3.3 % normal (0.5-5.0), basofil% 0.3 % normal ( 0.0-1.0), CT 3.30

menit (2-8), BT 1-3 menit (1-3), GDS 119 mg/ dL normal (70-150), ureum

16.2 mg/ dL normal (10-50), creatinin 0.89 mg/ dL, HbSag nonreaktif normal

(nonreaktif).

Pada pemeriksaan radiologi tanggal 9 Maret 2015 didapatkan hasil discus

aorta normal, dinding discus aorta normal. Hasil EKG pada tanggal 11 Maret

2015 HR 106 kali permenit dan kesimpulannya sinus ritme. Terapi yang

diperoleh klien selama dibangsal pada tanggal 11 Maret 2015 antara lain

Ringer Lactat 20 tetes per menit, dan D5 % 20 tetes permenit.

C. Daftar perumusan masalah

Setelah dilakukan analisa terhadap data pengkajian diperoleh data

subjektif provocate atau faktor pencetusnya karena munculnya benjolan pada

Page 62: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

47

payudaranya dan nyerinya dapat hilang ketika dikompres dengan air hangat,

quality atau kualitas nyeri rasanya seperti dipukul-pukul, region atau daerah

yang terasa nyeri adalah bagian punggung belakang, bahu, serta menjalar

hingga kedua tangan dan jari-jarinya, severe atau skala nyeri 4, time atau waktu

nyeri timbul ketika malam hari berlangsung selama 1-2 jam. Data objektif yang

diperoleh klien nampak gelisah, ekspresi wajah dan mata nampak lesu atau

kurang bercahaya, klien nampak sering merubah posisi untuk menghindari

nyeri, gerakan mata klien nampak tidak fokus, TD: 120/80 mmHg, nadi: 108

kali permenit, suhu: 36,50C, respirasi: 21 kali permenit. Berdasarkan analisa

data menunjukkan bahwa nyeri akut merupakan prioritas masalah utama,

sehingga dapat ditegakkan diagnose keperawatan sesuai batasan karakteristik

nyeri menurut NANDA (2012:604) yaitu TTV selalu dalam rentang normal

yaitu TD: 120/80 mmHg, nadi: 70-90 kali permenit, respirasi: 16-24 kali

permenit, skala nyeri 1-2, klien tampak nyaman, ekspresi wajah relaks, wajah

dan mata nampak bercahaya. Diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri biologis.

Setelah dilakukan analisa terhadap data pengkajian diperoleh data

subjektif antara lain klien mengatakan sulit tidur ketika sedang merasakan

nyeri, sulit tidur kembali setelah terbangun, sebelum sakit klien tidur ± 8-9 jam

dan setelah sakit ± 5 jam. Data objektif diperoleh klien tampak tidak bergairah

atau lesu, jumlah tidur klien sebelum sakit ± 8-9 jam per 24 jam dan setelah

sakit ± 5 jam per 24 jam. Berdasarkan analisa data menunjukkan bahwa

insomnia adalah masalah kedua, sehingga dapat ditegakkan diagnosa

Page 63: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

48

keperawatan sesuai batasan karakteristik insomnia menurut NANDA

(2012:295) yaitu perasaan segar setelah bangun tidur, menyatakan kemudahan

dalam tidur, jumlah tidur 7-8 jam per 24 jam, menunjukkan kesejahteraan fisik.

Setelah dilakukan analisa terhadap data pengkajian diperoleh data

subjektif antara lain klien mengatakan jantungnya terasa berdebar-debar,

merasa gugup dan khawatir dengan operasi yang besok akan dialaminya, serta

klien susah tidur. Data objektif yang diperoleh klien nampak khawatir dan

gelisah, nadi: 108 kali permenit, kontak mata klien nampak buruk atau tidak

fokus, muka nampak merah, pada pemeriksaan kecemasan menggunakan HRS-

A didapatkan score 16 yang mana masuk dalam tingkat kecemasan ringan).

Berdasarkan analisa data menunjukkan bahwa ansietas adalah masalah ketiga,

sehingga dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sesuai batasan karakteristik

ansietas menurut Nanda (2012:445) yaitu menyatakan perasaan sudah tidak

khawatir, klien dapat mengendalikan kecemasan, kegelisahan nampak

berkurang, memiliki score HRS-A kurang dari 14.

D. Perencanaan

Perencanaa dari masalah keperawatan pada tanggal 11 Maret 2015

penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan asuhan

keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen

injuri biologis dengan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

2x24 jam nyeri dapat berkurang dan terkontrol dengan kriteria hasil TTV selalu

dalam rentang normal yaitu TD: 120/80 mmHg, nadi: 70-85 kali permenit,

Page 64: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

49

Respirasi: 16-24 kali permenit, skala nyeri 1-2, klien tampak nyaman, ekspresi

wajah relaks, wajah dan mata nampak bercahaya (Wilkinson, 2012)

Intervensi yang dilakukan yaitu mengobservasi tanda-tanda vital (TTV)

dengan mengkaji tanda-tanda vital. Kaji nyeri dengan rasionalisasi untuk

mengetahui karakteristik dan skala nyeri, berikan posisi yang nyaman dengan

rasional untuk membantu klien memberi kenyamanan, ajarkan teknik relaksasi

nafas dalam dengan rasional suplai oksigen keseluruh maksimal shingga dapat

merelaksasikan otot-otot yang kaku dan nyeri, anjurkan klien untuk melalukan

kompres dingin atau hangat dengan rasional memberikan kenyamanan

kenyamanan pada klien, anjurkan pada klien untuk melaporkan nyeri pada

perawat jika nyeri tidak dapat dikontrol sendiri dengan rasional supaya nyeri

bisa ditangani lebih cepat dan mencegah terjadinya komplikasi, anjurkan pada

klien dan keluarga untuk melakukan masase dengan rasional untuk

memberikan kenyamanan pada klien, kolaborasi dengan dokter untuk

memberikan terapi analgesik dengan rasional menghilangkan dan mengurangi

nyeri.

Perencanaan dari masalah keperawatan insomnia pada tanggal 11 Maret

2015 penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan

asuhan keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa insomnia berhubungan

dengan ketidaknyaman fisik dengan tujuan setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pola tidur klien tercukupi dengan

kriteria hasil perasaan segar setelah bangun tidur, menyatakan kemudahan

dalam tidur, jumlah tidur 7-8 jam per 24 jam, menunjukkan kesejahteraan fisik.

Page 65: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

50

Intervensi yang dilakukan yaitu kaji pola tidur dan dokumentasikan

faktor-faktor fisik (ketidaknyamanan) dengan rasional untuk mengetahui

masalah yang menyebabkan sukar tidur, berikan tindakan keperawatan dengan

memberikan posisi yang nyaman dengan rasional mempermudah tidur serta

memberikan kenyamanan, ciptakan lingkungan yang tenang damai dan

meminimalkan gangguan dengan rasional meningkatkan kualitas tidur,

anjurkan pada keluarga untuk memberikan masase dengan rasional untuk

memberikan kenyamanan dan mempercepat tidur, anjurkan pada klien untuk

mandi air hangat disore hari dengan rasioanal memberikan kenyamanan dan

merelakskan otot-otot, kolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan

lingkunagan yang tenang dan damai dengan rasional memberikan ketenangan

agar klien tidur lebih nyenyak dan nyaman.

Perencanaan dari masalah keperawatan pada tanggal 11 Maret 2015

penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan asuhan

keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa ansietas berhubungan dengan

ancaman pada status kesehatan dengan tujuan setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24 jam diharapkan menyatakan perasaan sudah tidak

khawatir, klien dapat mengendalikan kecemasan, kegelisahan nampak

berkurang, memiliki score HRS-A kurang dari 14.

Intervensi yang dilakukan yaitu kaji dan dokumentasi kecemasan klien

dengan rasional untuk menentukan tindakan selanjutnya secara tepat, berikan

relaksasi aromaterapi lavender oil dengan rasional merelakskan dan

menurunkan kecemasan pada klien, berikan informasi tentang prosedur operasi

Page 66: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

51

dan keadaan ketika dikamar operasi dengan rasional klien dan keluarga

mengetahui prosedur operasi dan keadaan dikamar operasi sehingga cemas bisa

berkurang, kolaborasi dengan keluarga untuk memberikan dukungan dan

motivasi pada klien dengan rasional menurunkan kecemasan dan kegelisahan

klien, yakinkan kembali klien melalui sentuhan dan sikap empatik secara

verbal dan nonverbal dengan rasional mengurangi ansietas pada klien dan

memberikan semangat atau movitasi untuk bisa menghadapi operasi dengan

santai, anjurkan klien untuk melakukan tindakan relaksasi nafas dalam dengan

rasional untuk meregangkan otot dan membuat relaks.

E. Implementasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis untuk mengatasi

masalah keperawatan utama, kedua dan ketiga berdasarkan rencana tindakan

tersebut maka dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 11 Maret 2015

sebagai tindak lanjut pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. S dilakukan

implementasi sebagai berikut, jam 18.35 WIB mengkaji karakteristik nyeri

meliputi PQRST, provocate atau faktor pencetusnya karena munculnya

benjolan dan nyeri dapat hilang ketika dikompres dengan air hangat, quality

atau kualitas nyeri rasanya seperti dipukul-pukul, region atau daerah yang

terasa nyeri adalah bagian punggung belakang, bahu, serta menjalar hingga

kedua tangan dan jari-jarinya, severe atau skala nyeri 4, time atau waktu nyeri

timbul ketika malam hari 1-2 jam. Data objektif yang diperoleh klien nampak

gelisah, ekspresi wajah dan mata nampak lesu atau kurang bercahaya, klien

Page 67: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

52

nampak sering merubah posisi untuk menghindari nyeri, gerakan mata klien

nampak tidak fokus, TD:120/80 mmHg, nadi: 108 kali permenit, suhu: 36,50C,

respirasi: 21 kali permenit.

Jam 18.40 WIB memantau pola tidur klien dan mencatat faktor-faktor

fisik (nyeri atau ketidaknyamanan) didapatkan klien mengatakan sulit tidur

ketika sedang merasakan nyeri, sulit tidur kembali setelah terbangun, sebelum

sakit klien tidur ± 8-9 jam dan setelah sakit ± 5 jam. Data objektif diperoleh

klien tampak tidak bergairah atau lesu, jumlah tidur klien sebelum sakit ± 8-9

jam per 24 jam dan setelah sakit ± 5 jam per 24 jam. Pada jam 18.45 WIB

mengkaji dan mendokumentasikan tingkat kecemasan klien dan didapatkan

hasil klien mengatakan jantungnya terasa berdebar-debar, merasa gugup dan

khawatir dengan operasi yang besok akan dialaminya, serta klien susah tidur.

Data objektif yang diperoleh klien nampak khawatir dan gelisah, kontak mata

klien nampak buruk atau tidak fokus, muka nampak merah, pada pemeriksaan

kecemasan menggunakan HRS-A didapatkan score 16 yang mana masuk

dalam tingkat kecemasan ringan), nadi: 108 kali permenit.

Jam 18.45 WIB menciptakan lingkungan yang tenang, damai dan

meminimalkan gangguan dan keluarga klien maupun pengunjung lainnya

bersedia untuk menjaga ketenangan untuk kenyamanan klien, keluarga dan

pengunjung nampak kooperatif. Jam 18.50 WIB memberikan posisi yang

nyaman pada klien (semi fowler) klien mengatakan merasa nyaman ketika

diposisikan tidur setengah duduk, klien tampak berbaring di bed dengan posisi

semi fowler dan klien tampak nyaman. Jam 18.55 WIB mengajarkan teknik

Page 68: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

53

relaksasi nafas dalam, klien bersedia melakukan relaksasi yang diajarkan oleh

perawat, klien merasa relaks setelah melakukan relaksasi nafas dalam, klien

nampak nyaman dan dapat mengikuti intruksi perawat dengan baik. Jam 19.05

WIB menganjurkan pada keluarga klien untuk memberikan masase untuk

mempermudah tidur klien, keluarga klien bersedia untuk melakukan pemijitan

pada klien.

Jam 19.10 WIB menganjurkan pada klien untuk melakukan teknik

kompres hangat, klien dan keluarga bersedia untuk melakukan anjuran

perawat. Jam 19.15 WIB menganjurkan pada klien untuk melaporkan nyeri

pada perawat jika nyeri tidak dapat ditangani sendiri, klien bersedia

melaporkan pada perawat jika nyeri timbul dan tidak dapat ditangani sendiri,

pada jam 19.20 WIB berkolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan

lingkungan yang tenang dan damai, keluarga bersedia untuk menjaga

lingkungan agar tetap tenang dan damai.

Pada tanggal 12 Maret 2015. Pada jam 06.35 WIB penulis

mengobservasi kembali karakteris nyeri klien meliputi PQRST, provocate atau

faktor pencetusnya karena munculnya benjolan dan nyeri dapat hilang ketika

dikompres dengan air hangat, quality atau kualitas nyeri rasanya seperti

dipukul-pukul, region atau daerah yang terasa nyeri adalah bagian tangan

kanan dan kiri, severe atau skala nyeri 1, time atau waktu nyeri timbul semalam

timbul ± 1 jam. Data objektif yang diperoleh klien nampak gelisah, lesu

nampak berkurang, klien nampak sudah tidak sering merubah posisi untuk

menghindari nyeri, gerakan mata klien nampak tidak fokus, TD: 130/80

Page 69: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

54

mmHg, nadi: 104 kali permenit, suhu: 36,90C respirasi: 24 kali permenit. Pada

jam 06.40 WIB menganjurkan pada klien agar mandi menggunakan air hangat

disore hari, klien akan mandi menggunakan air hangat disore hari.

Pada jam 06.50 WIB mengkaji ulang dan mendokumentasikan tingkat

kecemasan klien dan didapatka hasil klien mengatakan jantungnya terasa

berdebar-debar lagi, merasa gugup dan khawatir dengan operasi yang besok

akan dialaminya, dan klien bingung dengan apa yang harus dilakukan ketika

sudah berada dikamar operasi. Data objektif yang diperoleh klien nampak

khawatir dan gelisah, kontak mata klien nampak buruk atau tidak fokus, muka

nampak merah dan tegang, pada pemeriksaan kecemasan menggunakan HRS-

A didapatkan score 17 yang mana masuk dalam tingkat kecemasan ringan).

Jam 06.55 WIB menganjurkan pasein untuk melakukan teknik relaksasi

nafas dalam dan klien mengatakan merasa lebih nyaman dan relaks setela

melakukan teknik relaksasi nafas dalam, klien mampu melakukan tindakan

relaksasi nafas dalam dengan baik, dan klien nampak lebih relaks. Jam 07.00

WIB memberikan informasi tentang prosedur operasi dan keadaan ketika

dikamar operasi, pasein nampak mendengarkan semua infoemasi yang

disampaikan oleh perawat dan klien mengatakan mengerti dengan informasi

yang disampaikan. Jam 07.20 WIB memantau kembali pola tidur klien dan

mencatat faktor-faktor fisik (nyeri) dan didapatkan hasil klien mengatakan

semalam sudah bisa tidur dengan nyenyak karena semalam nyeri pada

punggung belakang, bahu, dan jari-jari tidak terasa. Klien mengatakan

semalam tidur mulai jam 21.00-02.00 WIB kemudian tidur kembali jam 03.00-

Page 70: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

55

05.30 WIB dan ketika bangun tidur badan terasa segar dan relaks, data objektif

klien nampak relaks dan segar, jumlah jam tidur klien semalam ± 7 jam. Pada

jam 07.25 WIB memberikan relaksasi aroma terapi lavender oil, klien bersedia

untuk diberikan aromaterapi dan merasa nyaman setelah diberi relaksasi

aromaterapi.

Jam 07.40 WIB mengobservasi kembali tingkat kecemasan klien dan

mendokumentasikannya, hasilnya klien mengatakan merasa relaks dan nyaman

setelah menggunakan relaksasi aromaterapi, klien mengataka sudah tidak

terlalu gugup dan khawatir dan jantungnyapun sudah tidak berdebar-debar lagi,

klien nampak relaks dan nyaman klien sudah tidak nampak cemas dan gelisah,

muka klien sudah tidak nampak merah, kontak mata klien sudah nampak fokus

dan pada score HRS-A didapatkan hasil 11 (kecemasan tidak ada).

Jam 07.45 WIB meyakinkan kembali pada klien melalui sentuhan , dan

sikap empati secara verbal dan non-verbal dan klien mengatakan bahwa dia

harus berani menghadapi operasi jika ingin cepat sembuh, klien nampak lebih

semagat dalam menjalani operasi. Jam 08.00 WIB berkolaborasi dengan

keluarga untuk memberikan dukungan dan motivasi pada klien, keluarga

bersedia untuk memberikan dukunagan dan motivasi dan klienpun

mendengarkan perkataan anaknya dengan baik. Dan pada jam 08.05 WIB

menganjurkan pada klien untuk melakukan relaksasi nafas dalam ketika

diruang operasi, klien nampak sangat kooperatif.

Page 71: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

56

F. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 11 Maret 2015

dilakukan evaluasi keperawat pada diagnosa pertama yaitu nyeri akut pada

pukul 19.40 WIB dengan data subjektif yaitu klien mengatakan badannya nyeri

karena munculnya benjolan dipayudara dan nyeri hilang ketika diberikan

kompres hangat, nyeri seperti dipukul-pukul dibagian bahu, tangan dan jari-

jari, skala 2, nyeri timbul dimalam hari (1-2 jam setiap kambuh), data objektif

klien tampak relaks dan perubahan posisi yang dilakukan oleh klien untuk

mengurangi nyeri sudah berkurang, ekspresi wajah dan mata kurang bercahaya

atau nampak lesu, TD: 120/70 mmHg, nadi: 88 kali per menit, respirasi: 20 kali

per menit, Suhu: 36,80

C, gerakan mata nampak sudah lebih fokus, dapat

disimpulkan masalah nyeri teratasi sebagian yang mana skala nyeri turun dari 4

menjadi 2, regio nyeri juga berkurang dari punggung belakang, bahu, tangan

dan jari-jari menjadi bahu tangan dan jari-jari, klien yang awalnya gelisah

menjadi lebih relaks, Intervensi dipertahankan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 11 Maret 2015

dilakukan evaluasi keperawat pada diagnosa kedua yaitu insomnia pada pukul

19.45 WIB dengan data subjektif yaitu klien mengatakan sudah mulai merasa

nyaman dengan posisi tidur dan lingkungan disekitarnya yang tenang. Data

objektif yang diperoleh klien nampak relaks, klien masih nampak kurang

bergairah atau lesu, jumlah tidur klien sebelum sakit kurang lebih 8-9 jam per

24 jam dan selama sakit kurang lebih hanya 5 jam per 24 jam maka dapat

disimpulkan masalah belum teratasi dan pertahankan intervensi.

Page 72: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

57

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 11 Maret 2015

dilakukan evaluasi keperawat pada diagnosa ketiga yaitu ansietas pada pukul

19.50 WIB dengan data subjektif yaitu klien mengatakan dia merasa

jantungnya sudah tidak berdebar-debar, tapi dia masih merasa khawatir atau

gugup dengan operasi yang besok dialaminya. Data objektif yang diperoleh

klien nampak sudah mulai rilek tetapi masih sedikit khwatir, gerakan mata

klien nampak mudah mulai fokus, muka nampak masih merah dan pada

pemeriksaan HRS-A didapatkan score 16 (kecemasan ringan), dapat

disimpulkan masalah belum teratasi dan intervensi dilanjutkan yaitu kaji dan

dokumentasikan kembali tingkat kecemasan klien, sediakan pengalihan

ansietas melalui televisi, atau terapi okupasi lainnya untuk menurunkan

ansietas, berikan relaksasi aromaterapi lavender oil, berikan informasi tentang

prosedur operasi dan keadaan ketika diruang operasi, kolaborasi dengan

keluarga untuk memberikan dukungan dan motivasi pada klien, yakinkan

kembali klien melalui sentuhan empatik baik itu verbal maupun non-verbal,

anjurkan pada klien untuk melakukan relaksasi nafas dalam.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 12 Maret 2015

dilakukan evaluasi keperawat pada diagnosa pertama yaitu nyeri akut pada

pukul 08.10 WIB dengan data subjektif yaitu klien mengatakan nyeri

berkurang, nyeri yang dirasakannya timbul karena adanya benjolan dan dapat

hilang ketika diberi kompres hangat, nyeri seperti dipukul-pukul, nyeri pada

kedua tangan dengan skala nyeri 1, semalam nyeri timbul sekali (± 1 jam).

Secara data objektif klien nampak relaks dan nyaman, klien sudah tidak

Page 73: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

58

nampak khawatir, klien juga sudah tidak nampak sering merubah posisinya

(untuk menghindari nyeri), gerakan mata sudah fokus, TD: 130/80 mmHg,

nadi: 80 kali permenit, suhu: 36,80 C, respirasi: 24 kali permenit, dapat

disimpulkan masalah teratasi dan intervensi dihentikan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 12 Maret 2015

dilakukan evaluasi keperawat pada diagnosa kedua yaitu insomnia pada pukul

07.20 WIB dengan data subjektif yaitu klien mengatakan semalam sudah bisa

tidur dengan nyenyak karena semalam nyeri pada punggung belakang, bahu,

dan jari-jari tidak terasa. Klien mengatakan semalam tidur mulai jam 21.00-

02.00 WIB kemudian tidur kembali jam 03.00-05.30 WIB dan ketika bangun

tidur badan terasa segar dan relaks, data objektif klien nampak relaks, jumlah

jam tidur klien semalam ± 7 jam. Dapat disumpulkan masalah teratasi dan

intervensi dihentikan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 12 Maret 2015

dilakukan evaluasi keperawat pada diagnosa ketiga yaitu ansietas pada pukul

08.25 WIB dengan data subjektif yaitu klien mengatakan sudah lebih relaks,

tidak terlalu gugup dan merasa harus berani untuk menghadapi operasi jika

ingin cepat sembuh, klien juga mengatakan jantungnya sudah tidak berdebar-

debar lagi. Data objektif klien tampak relaks dan sudah tidak nampak begitu

cemas dan gelisah, muka sudah tidak nampak merah, kontak mata sudah fokus

dan pada pemeriksaan HRS-A didapatkan score 11 (tidak ada kecemasan).

Dapat disimpulkan masalah teratasi dan intervensi dihentikan.

Page 74: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

59

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan Ny. S

Dengan pre operasi di Ruang Kantil 2 RSUD Karanganyar. Pembahasan pada bab

ini terutama membahas adanya kesesuaian maupun kesengajaan antara teori

dengan kasus. Asuhan keperawatan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan

dasar manusia melalui tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar yang bertujuan untuk mengumpulkan

informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenal

masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik,

mental, social dan lingkungan (Dermawan, 2012:36). Keluhan utama yang

dirasakan pasien adalah khawatir dengan operasi yang akan dialaminya, klien

mengatakan jantungnya terasa berdebar-debar, merasa gugup dan khawatir

dengan operasi yang besok akan dialaminya, serta pasien susah tidur. Data

objektif yang diperoleh pasien nampak khawatir dan gelisah, kontak mata

pasien nampak buruk atau tidak fokus, muka nampak merah, pada pemeriksaan

kecemasan menggunakan HRS-A didapatkan score 16 yang mana menurut

Dadang Hawari (2013) termasuk dalam tingkat kecemasan ringan.

Page 75: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

60

Berdasarkan hal tersebut Ny. S mengalami suatu respons emosional

dimana pasien merasa takut pada suatu sumber ancaman yang belum jelas dan

tidak teridentifikasi yang disebut kecemasan (Solehati dan kasosih, 2015:152).

Menurut teori Dadang Hawari (2013:79) dalam pemeriksaan HRS-A score 16

masuk dalam tingkat kecemasan ringan.

Menurut Mongan (2005:55) dalam Pratiwi (2010:4-5) Kecemasan

merupakan respon terhadap kondisi stres atau konflik. Rangsangan berupa

konflik, baik yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri. Hal ini akan

menimbulkan respon dari sistem syaraf yang mengatur pelepasan hormon

tertentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, maka muncul perangsangan pada

organ-organ seperti lambung, jantung, pembuluh darah maupun alat-alat gerak.

Selain itu juga dapat memicu Sistem Simpatis sebagai mekanisme pertahanan

tubuh. Sistem ini menutup arteri-arteri yang mengalir ke organ-organ yang

tidak esensial untuk pertahanan. Sistem simpatis ini mempersiapkan tubuh

untuk menghadapi kondisi darurat dan bahaya. Individu yang mengalami

ancaman akan mengakibatkan perubahan-perubahan fisiologik dari sistem

endokrin. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kerja dari simpatik dan

parasimpatik susunan syaraf otonom. Gangguan hormonal inilah yang akan

menyebabkan terjadinya perubahan aktivitas metabolik di dalam tubuh.

Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena

kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak

dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego

dikalahkan (Pratiwi, 2010:5). Menurut Maramis (2005) dalam Widosari (2010)

Page 76: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

61

Kecemasan dianggap patologis bilamana mengganggu fungsi sehari-hari,

pencapaian tujuan, dan kepuasan atau kesenangan yang wajar walaupun

merupakan hal yang normal dialami namun kecemasan tidak boleh dibiarkan

karena lama kelamaan dapat menjadi neurosa cemas melalui mekanisme yang

diawali dengan kecemasan akut, yang berkembang menjadi kecemasan

menahun akibat represi dan konflik yang tak disadari. Menurut Nurhadi (2002)

dalam Yustin (2011) bila kecemasan tersebut tidak mendapat penanganan yang

adekuat dari dokter, perawat maupun keluarga, tidak tertutup kemungkinan

kecemasan akan bertambah parah yang berdampak kepada ketidaksiapan

pasien menjalani operasi.

Menurut Ibrahim (2008) menyatakan Perawat sebagai pelaksana dalam

memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada klien yang akan menghadapi

pembedahan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pemenuhan

kebutuhan dasar manusia (KDM), yang salah satunya dengan penanggulangan

rasa cemas, tegang dan ketakutan pada klien yang menghadapi tindakan bedah

mayor melalui pendekatan non farmakologi, dan dapat memberikan intervensi

yang tepat untuk mengatasi kecemasan, ketegangan dan ketakutan pasien yang

menghadapi pembedahan. Perawat sebagai bagian integral pelaksana pelayanan

keperawatan atau pelayanan dibidang kesehatan harus mengetahui strategi dan

penatalaksanaan nonfarmakalogi yang tepat untuk mengatasi rasa cemas,

ketegangan dan ketakutan dalam menghadapi tindakan pembedahan.

Terapi yang diperoleh klien selama dibangsal pada tanggal 11 Maret

2015 antara lain Ringer Lactat 20 tetes per menit, dan D5 % 20 tetes permenit.

Page 77: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

62

Terapi itu diterima dari tanggal 11 Maret 2015 sampai tanggal 12 Maret 2015

sebelum dilakukan operasi, pada pasien yang mengalami kecemasan sebelum

menjalani operasi jarang sekali mendapatkan terapi medis, penatalaksanaan

pada pasien yang akan menjalani operasi biasanya lebih sering diberikan

tindakan keperawatan yaitu hanya dianjurkan untuk melakukan relaksasi nafas

dalam dan diberikan edukasi, dan hasilnyapun belum maksimal.

B. Perumusan masalah

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respon individu,

keluarga dan komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan

yang actual atau potensial yang merupakan dasar untuk memilih intervensi

keperawatan untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab perawat.

(Dermawan, 2012:58).

a. Masalah keperawatan nyeri akut

Diagnosa: nyeri akut berhubungan dengan agen biologis nyeri akut

adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan

muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau gambaran

dalam hal kerusakan yang sedemikian rupa (international for the study of

pain), awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat

dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya

kurang dari 6 bulan. (NANDA, 2012:410).

Penulis memprioritaskan nyeri akut sebagai masalah keperawatan

pertama dengan alasan karena nyeri merupakan suatu ketidaknyamanan

Page 78: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

63

yang dapat mempengaruhi sistem hemodinamika maupun respon emosional

pasien sehingga nyeri diatasi terlebih dahulu supaya dapat meringankan

penanganan diagnosa selanjutnya. Dilengkapi oleh data pengkajian yaitu

data subjektif provocate atau faktor pencetus nyeri karena munculnya

benjolan dan nyeri dapat hilang ketika dikompres dengan air hangat, quality

atau kualitas nyeri rasanya seperti dipukul-pukul, region atau daerah yang

terasa nyeri adalah bagian punggung belakang, bahu, serta menjalar hingga

kedua tangan dan jari-jarinya, severe atau skala nyeri 4, time atau waktu

nyeri timbul ketika malam hari 1-2 jam.

Data objektif yang diperoleh pasien nampak gelisah, ekspresi wajah

dan mata nampak lesu atau kurang bercahaya, pasien nampak sering

merubah posisi untuk menghindari nyeri, gerakan mata pasien nampak tidak

fokus, TD: 120/80 mmHg, nadi: 108 kali permenit, suhu: 36,50C, respirasi:

21 kali permenit. Dari data di atas pasien mengalami nyeri skala 4 (nyeri

skala sedang).

Pengkajian nyeri dengan menggunakan skala numerik nyeri

merupakan alat paling umum yaitu dengan menggunakan angka 0-10.

Angka 0 tidak ada nyeri, angka 1-3 adalah nyeri ringan, angka 4-6 adalah

nyeri sedang, angka 7-8 adalah nyeri hebat, angka 9 adalah nyeri sangat

hebat dan angka 10 adalah nyeri paling hebat (Weinstock, 2013).

Masalah keperawatan nyeri akut memiliki batasan karakteristik nyeri

menurut NANDA (2012:604) yaitu perubahan selera makan, perubahan

tekanan darah, perubahan frekuensi jantung. perubahan frekuensi

Page 79: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

64

pernapasan, laporan isyarat, diaporesis, perilaku distraksi (misalnya:

mondar-mandir, atau mencari orang lain), mengekspresikan perilaku

(misalnya: menangis, gelisah, merengek, waspada), masker wajah

(misalnya: mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar

atu tidak fokus), perilaku melindungi nyeri, perubahan posisi untuk

menghindari nyeri, melaporkan nyeri secara verbal, fokus menyempit,

gangguan pola tidur, dan dilatasi pupil.

Pada batasan karakteristik yang ditemukan pada Ny. S diantaranya

adalah perubahan frekuensi jantung (nadi: 108 kali permenit), laporan

isyarat, mengekpresikan perilaku berupa gelisah, masker wajah (gerakan

mata berpencar atau kurang fokus), pasien nampak sering merubah posisi

untuk menghindari nyeri, pasien mengalami gangguan pada tidur, pasien

melaporkan nyeri, pasien tidak mengalami diaporesis, tidak ada dilatasi

pupil, dan tidak nampak perilaku untuk melindungi nyeri.

b. Masalah keperawatan insomnia

Masalah keperawatan insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan

fisik. Insomnia adalah gangguan pada kuantitas dan kualiatas tidur yang

menghambat fungsi (NANDA, 2012:131).

Penulis memprioritaskan insomnia sebagai masalah keperawatan kedua

dengan alasan tidur merupakan kebutuhan dasar manusia, kualitas dan

kuantitas tidur yang baik akan mempercepat dalam penyembuhan penyakit.

Dilengkapi oleh data pengkajian yaitu data subjektif antara lain klien

mengatakan sulit tidur ketika sedang merasakan nyeri, sulit tidur kembali

Page 80: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

65

setelah terbangun, sebelum sakit pasien tidur ± 8-9 jam dan setelah sakit ± 5

jam. Data objektif diperoleh klien tampak tidak bergairah atau lesu, jumlah

tidur pasien sebelum sakit ± 8-9 jam per 24 jam dan setelah sakit ± 5 jam

per 24 jam.

Masalah keperawatan insomnia menurut NANDA (2012:131) memiliki

batasan karakteristik yaitu afek tampak berubah, tampak kurang bergairah,

pasien mengatakan sulit tidur, pasien mengatakan sulit tidur nyenyak, pasien

mengatakan kurang puas tidur (saat ini), pasien mengatakan kurang

bergairah, pasien menyatakan sulit tidur kembali setelah terbangun, pasien

mengatakan gangguan tidur berdampak pada keesokan harinya, pasien

mengatakan bangun terlalu pagi.

Pada batasan karakteristik yang ditemukan pada Ny. S diantaranya

adalah afek pasien tidak berubah, pasien tampak kurang bergairah, pasien

mengatakan sulit tidur, pasien mengatakan sulit tidur nyenyak, pasien

mengatakan kurang puas tidur (saat ini), pasien mengatakan kurang

bergairah, pasien menyatakan sulit tidur kembali setelah terbangun, pada

pengkajian gangguan tidur penulis tidak menanyakan dampak yang dialami

pasien dikeesokan harinya karena kurang ketelitian dari penulis.

c. Masalah keperawatan ansietas

Diagnosa: ansietas berhubungan dengan ancaman pada status

kesehatan. Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang

samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak

diketahui oleh individu): perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi

Page 81: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

66

terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang

memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu

untuk bertindak menghadapi ancaman (NANDA, 2012:281).

Penulis memprioritaskan ansietas sebagai masalah keperawatan ketiga

dengan alasan ansietas merupakan kekhawatiran pada sesuatu hal dimana

sumber tidak begitu spesifik sehingga ansietas bisa diprioritaskan diakhir.

Dilengkapi oleh data pengkajian yaitu data subjektif antara lain klien

mengatakan jantungnya terasa berdebar-debar, merasa gugup dan khawatir

dengan operasi yang besok akan dialaminya, serta pasien susah tidur. Data

objektif yang diperoleh pasien nampak khawatir dan gelisah, kontak mata

pasien nampak buruk atau tidak fokus, muka nampak merah, mengalami

gangguan tidur, pada pemeriksaan kecemasan menggunakan HRS-A

didapatkan score 16 yang mana masuk dalam tingkat kecemasan ringan).

Pada kasus Ny. S kecemasan disebabkan karena ketakutan pasien

menghadapi operasi, ditandai dengan pasien tegang dan gelisah. Tanda dari

kecemasan adalah adanya respon fisiologis, respon perilaku, kognitif dan

afektif yaitu salah satu tandanya pasien tegang, gelisah, frekuensi nadi

tidak teratur dan cepat serta pernafasan cepat (Stuart, 2006). Penulis

mengambil etiologi ancaman pada status kesehatan karena dari data

pasien, pasien akan dilakukan operasi. Tindakan pembedahan merupakan

pengalaman yang sulit bagi semua pasien, berbagai kemungkinan buruk

bisa terjadi yang akan membahayakan bagi pasien (Faradisi, 2012).

Page 82: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

67

Masalah keperawatan ansietas memiliki batasan karakteristik menurut

NANDA (2012:281-283) yaitu perilaku: penurunan produktivitas, gerakan

yang irelevan, gelisah, melihat sepintas, insomnia, kontak mata yang buruk,

mengekspresikan kekawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup,

agitasi, mengintai, tampak waspada, afektif, gugup, senang berlebihan, rasa

nyeri yang meningkatkan ketidaknyamanan, bingung, menyesal, ragu,

khawatir, tidak percaya diri, diare, vertigo, mengalami kedutan pada otot,

anoreksia, gangguan pada sistem perkemihan, wajah tegang, tremor,

gemetar, suara bergetar, lupa, melamun, letih, nyeri abdomen.

Pada batasan karakteristik yang ditemukan pada Ny. S diantaranya

adalah pasien mengalami insomnia, gelisah, bingung, khawatir, gugup, tidak

percaya diri, memiliki kontak mata yang buruk atau tidak fokus, wajah

nampak merah, jantung berdebar-debar, terjadi peningkatan denyut nadi,

wajah tegang, mengalami gangguan tidur, pasien tidak mengalami diare,

vertigo, pasien tidak mengalami kedutan pada otot, tidak anoreksia, tidak

ada gangguan pada sistem perkemihan, tidak tremor, tidsk gemetar, suara

tidak bergetar, tidak lupa, tidak melamun, tidak letih, tidak nyeri abdomen.

C. Intervensi

Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang

merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yan akan dilakukan, bagaimana

dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan

keperawatan (Dermawan, 2012:84).

Page 83: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

68

Intervensi atau rencana yang akan dilakukan oleh penulis disesuaikan

dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat

dilaksanakan dengan SMART, Spesifik, Measurable, Acceptance, Rasional dan

Timing (Dermawan, 2012:99) Pembahasan dari intervensi yang meliputi

tujuan, kriteria hasil dan tindakan yaitu pada diagnosa keperawatan :

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis. Pada kasus Ny. S

penulis melakukan rencana tindakan selama 2x24 jam dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan nyeri dapat berkurang dan terkontrol

dengan kriteria hasil TTV selalu dalam rentang normal yaitu TD: 120/80

mmHg, nadi: 70- 90 kali permenit, Respirasi: 16-24 kali permenit, skala

nyeri 1-2 (1-10), pasien tampak nyaman, ekspresi wajah relaks, wajah dan

mata nampak bercahaya.

Intervensi yang dilakukan yaitu mengobservasi tanda-tanda vital

(TTV) dengan mengkaji tanda-tanda vital. Kaji nyeri dengan rasionalisasi

untuk mengetahui karakteristik dan skala nyeri, berikan posisi yang nyaman

dengan rasional untuk membantu klien memberi kenyamanan, ajarkan

teknik relaksasi nafas dalam dengan rasional membantu mengekspresikan

perasaan, membantu rehabilitasi atas fisik yang dapat memberi pengaruh

positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi, meningkatakan memori,

serta menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan

membangun kedekatan emosional (Ayudianingsih dan arina, 2013).

Anjurkan pasien untuk melalukan kompres hangat dengan rasional

meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh yang mengalami cedera,

Page 84: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

69

meningkatkan pengiriman leukosit dan antibiotik ke daerah luka,

meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau

kekakuan, meningkatkan aliran darah dan meningkatkan pergerakan zat sisa

dan nutrisi (Perry & Potter, 2006).

Anjurkan pada pasien untuk melaporkan nyeri pada perawat jika nyeri

tidak dapat dikontrol sendiri dengan rasional supaya nyeri bisa ditangani

lebih cepat dan mencegah terjadinya komplikasi (Wilkinson, 2012:530-537).

Anjurkan pada pasien dan keluarga untuk melakukan masase dengan

rasional memperbaiki masalah di persendian otot, melenturkan tubuh,

memulihkan ketegangan dan meredakan nyeri (Triyadini dkk, 2010:2),

kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi analgesik dengan

rasional menghilangkan dan mengurangi nyeri (Wilkinson, 2012:530-537)

b. Insomnia berhubungan dengan ketidaknyaman fisik dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pola tidur

klien tercukupi dengan kriteria hasil perasaan segar setelah bangun tidur,

menyatakan kemudahan dalam tidur, jumlah tidur 7-8 jam per 24 jam,

menunjukkan kesejahteraan fisik.

Intervensi yang dilakukan yaitu kaji pola tidur dan dokumentasikan

faktor-faktor fisik (ketidaknyamanan) dengan rasional untuk mengetahui

masalah yang menyebabkan sukar tidur (Wilkinson, 2012:435-440), berikan

tindakan keperawatan dengan memberikan posisi yang nyaman dengan

rasional mempermudah tidur serta memberikan kenyamanan, ciptakan

Page 85: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

70

lingkungan yang tenang damai dan meminimalkan gangguan dengan

rasional meningkatkan kualitas tidur (An-nafi’, 2009)

Anjurkan pada keluarga untuk memberikan masase dengan rasional

untuk memperbaiki masalah di persendian otot, melenturkan tubuh,

memulihkan ketegangan dan meredakan nyeri, membuat tubuh menjadi

lebih nyaman dan kualitas tidur meningkat (Triyadini dkk, 2010:2),

anjurkan pada pasien untuk mandi air hangat disore hari dengan rasioanal

mandi air panas bermanfaat untuk membuat tubuh relaks, menyingkirkan

pegal-pegal dan rasa kaku pada otot, sehingga meningkatkan kenyamanan

saat tidur (Triyadini, 2010), kolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan

lingkunagan yang tenang dan damai dengan rasional memberikan

ketenangan agar pasien tidur lebih nyenyak dan nyaman (Wilkinson,

2012:435-440)

c. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan, setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien

menyatakan perasaan sudah tidak khawatir, pasien dapat mengendalikan

kecemasan, kegelisahan nampak berkurang, memiliki score HRS-A kurang

dari 14.

Intervensi yang dilakukan yaitu kaji dan dokumentasi kecemasan

pasien dengan rasional untuk menentukan tindakan selanjutnya secara tepat,

sediakan pengalihan ansietas melalui televisi atau terapi okupasi dengan

rasional untuk menurunkan dan fokus pasien menjadi lebih meluas

(Wilkinson, 2012 : 42), berikan relaksasi aromaterapi lavender oil dengan

Page 86: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

71

rasional merelakskan dan menurunkan kecemasan pada pasien (Arwani dkk,

2013), berikan informasi tentang prosedur operasi dan keadaan ketika

dikamar operasi dengan rasional pasien dan keluarga mengetahui prosedur

operasi dan keadaan dikamar operasi sehingga dengan rasional informasi

akan mengobati ketidakpahaman paien, depresi pasien, memulihkan dan

menyelamatkan jiwa pasien (Green dan Setyowati, 2004:8).

Kolaborasi dengan keluarga untuk memberikan dukungan dan

motivasi pada pasien dengan rasional menurunkan kecemasan dan

kegelisahan pasien (Wilkinson, 2012:42), yakinkan kembali pasien melalui

sentuhan dan sikap empatik secara verbal dan non-verbal dengan rasional

mengurangi ansietas pada pasien (Green dan Setyowati, 2004:8), anjurkan

pasien untuk melakukan tindakan relaksasi nafas dalam dengan rasional

meningkatkan suplai oksigen kejaringan (Nekada dkk, 2014:2).

D. Implementasi

Implementasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat

untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang lebih baik yang

menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Dermawan, 2012:118).

a. Diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis

Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari pertama

yaitu mengobservasi nyeri (PQRST), provocate atau faktor pencetusnya

karena munculnya benjolan dan nyeri dapat hilang ketika dikompres

dengan air hangat, quality atau kualitas nyeri rasanya seperti dipukul-pukul,

Page 87: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

72

region atau daerah yang terasa nyeri adalah bagian punggung belakang,

bahu, serta menjalar hingga kedua tangan dan jari-jarinya, severe atau skala

nyeri 4, time atau waktu nyeri timbul ketika malam hari 1-2 jam. Data

objektif yang diperoleh pasien nampak gelisah, ekspresi wajah dan mata

nampak lesu atau kurang bercahaya, pasien nampak sering merubah posisi

untuk menghindari nyeri, gerakan mata pasien nampak tidak fokus, TD:

120/80 mmHg, nadi: 108 kali permenit, suhu: 36,50C, respirasi: 21 kali

permenit.

Memberikan posisi yang nyaman pada pasien (semi fowler) pasien

mengatakan merasa nyaman ketika diposisikan tidur setengah duduk, pasien

tampak berbaring di bed dengan semi fowler dan pasien tampak nyaman,

mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, pasien bersedia melakukan

relaksasi yang diajarkan oleh perawat, pasien merasa relaks setelah

melakukan relaksasi nafas dalam, pasien nampak nyaman dan dapat

mengikuti intruksi perawat dengan baik, menganjurkan teknik kompres

hangat atau dingin, menganjurkan pada pasien untuk melakukan teknik

kompres hangat, pasien dan keluarga bersedia untuk melakukan anjuran

perawat, menganjurkan pada pasien untuk melaporkan nyeri pada perawat

jika nyeri tidak dapat ditangani sendiri, pasien bersedia melaporkan pada

perawat jika nyeri timbul dan tidak dapat ditangani sendiri,

Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari kedua

yaitu mengobservasi kembali karakteris nyeri pasien meliputi PQRST,

provocate atau faktor pencetusnya karena munculnya benjolan dan nyeri

Page 88: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

73

dapat hilang ketika dikompres dengan air hangat, quality atau kualitas nyeri

rasanya seperti dipukul-pukul, region atau daerah yang terasa nyeri adalah

bagian tangan kanan dan kiri, severe atau skala nyeri 1, time atau waktu

nyeri timbul semalam timbul ± 1 jam. Data objektif yang diperoleh pasien

nampak gelisah, lesu nampak berkurang, pasien nampak sudah tidak sering

merubah posisi untuk menghindari nyeri, gerakan mata pasien nampak tidak

fokus, TD: 130/80 mmHg, nadi: 104 kali permenit, suhu: 36,90C respirasi:

24 kali permenit.

Menganjurkan pasein untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam

dan pasien mengatakan merasa lebih nyaman dan relaks setelah melakukan

teknik relaksasi nafas dalam, pasien mampu melakukan tindakan relaksasi

nafas dalam dengan baik, dan pasien nampak lebih relaks. Terapi relaksasi

merupakan bagian dari penurunan umum fisiologis, kognitif, dan stimulasi

perilaku. Relasasi membantu seseorang untuk membangun keterampilan

kognitif serta untuk mengurangi cara negatif dalam merespons situasi dalam

lingkungan mereka (Solehati dan kasosih, 2015).

b. Diagnosa: insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik (nyeri).

Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari pertama

yaitu memantau pola tidur pasien dan mencatat faktor-faktor fisik (nyeri

atau ketidaknyamanan) didapatkan klien mengatakan sulit tidur ketika

sedang merasakan nyeri, sulit tidur kembali setelah terbangun, sebelum sakit

pasien tidur ± 8-9 jam dan setelah sakit ± 5 jam. Data objektif diperoleh

Page 89: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

74

klien tampak tidak bergairah atau lesu, jumlah tidur pasien sebelum sakit ±

8-9 jam per 24 jam dan setelah sakit ± 5 jam per 24 jam.

Menciptakan lingkungan yang tenang, damai dan meminimalkan

gangguan dan keluarga pasien maupun pengunjung lainnya bersedia untuk

menjaga ketenangan untuk kenyamanan pasien, keluarga dab pengunjung

nampak kooperatif. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien (semi

fowler) pasien mengatakan merasa nyaman ketika diposisikan tidur setengah

duduk, pasien tampak dalam posisi semi fowler dan pasien tampak nyaman.

Menganjurkan pada keluarga pasien untuk memberikan masase untuk

mempermudah tidur pasien, keluarga pasien bersedia untuk melakukan

pemijitan pada pasien. Berkolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan

lingkungan yang tenang dan damai, keluarga bersedia untuk menjaga

lingkungan agar tetap tenang dan damai.

c. Diagnosa: ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari pertama

yaitu mengkaji dan mendokumentasikan tingkat kecemasan pasien dan

didapatkan hasil klien mengatakan jantungnya terasa berdebar-debar,

merasa gugup dan khawatir dengan operasi yang besok akan dialaminya,

serta pasien susah tidur. Data objektif yang diperoleh pasien nampak

khawatir dan gelisah, kontak mata pasien nampak buruk atau tidak fokus,

muka nampak merah, pada pemeriksaan kecemasan menggunakan HRS-A

didapatkan score 16 yang mana masuk dalam tingkat kecemasan ringan),

nadi: 108 kali permenit.

Page 90: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

75

Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari kedua

yaitu mengkaji ulang dan mendokumentasikan tingkat kecemasan pasien

dan didapatkan hasil klien mengatakan jantungnya terasa berdebar-debar

lagi, merasa gugup dan khawatir dengan operasi yang besok akan

dialaminya, dan pasien bingung dengan apa yang harus dilakukan ketika

sudah berada dikamar operasi. Data objektif yang diperoleh pasien nampak

khawatir dan gelisah, kontak mata pasien nampak buruk atau tidak fokus,

muka nampak merah dan tegang, pada pemeriksaan kecemasan

menggunakan HRS-A didapatkan score 17 yang mana masuk dalam tingkat

kecemasan ringan), nadi: 104 kali permenit.

Memberikan informasi tentang prosedur operasi dan keadaan ketika

dikamar operasi, pasein nampak mendengarkan semua informasi yang

disampaikan oleh perawat dan pasien mengatakan mengerti dengan

informasi yang disampaikan. Memberikan relaksasi aroma terapi lavender

oil, pasien bersedia untuk diberikan aromaterapi dan merasa nyaman setelah

diberi relaksasi aromaterapi. Mengobservasi kembali tingkat kecemasan

pasien dan mendokumentasikannya, hasilnya pasien mengatakan merasa

relaks dan nyaman setelah menggunakan relaksasi aromaterapi, pasien

mengatakan sudah tidak terlalu gugup dan khawatir dan jantungnyapun

sudah tidak berdebar-debar lagi, pasien nampak relaks dan nyaman pasien

sudah tidak nampak cemas dan gelisah, muka pasien sudah tidak nampak

merah, kontak mata pasien sudah nampak fokus dan pada score HRS-A

didapatkan hasil 11 (kecemasan tidak ada).

Page 91: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

76

Meyakinkan kembali pada pasien melalui sentuhan , dan sikap empati

secara verbal dan non-verbal dan pasien mengatakan bahwa dia harus berani

menghadapi operasi jika ingin cepat sembuh, pasien nampak lebih semagat

dalam menjalani operasi. Berkolaborasi dengan keluarga untuk memberikan

dukungan dan motivasi pada pasien, keluarga bersedia untuk memberikan

dukunagan dan motivasi dan pasienpun mendengarkan perkataan anaknya

dengan baik.

Relaksasi membantu seseorang untuk membangun keterampilan

kognitif serta untuk mengurangi cara negatif dalam merespons situasi dalam

lingkungan mereka (Solehati dan kasosih, 2015). Relaksasi aromaterapi

adalah terapi komplementer dalam praktek keperawatan dan menggunakan

minyak esensial dari bau harum tumbuhan yang berguna untuk mengurangi

stres atau ketegangan jiwa.

Menurut Synder & Lindquist (2006) dalam Rawiti et.al (2014: 129-

134) menjelaskan aromaterapi merupakan cara yang populer untuk

menggunakan minyak esensial karena aromaterapi bekerja masuk melalui

pernapasan, keharuman dari aromaterapi tersebut akan ditangkap oleh

reseptor di hidung lalu menyalurkan informasi itu ke area di otak tempat

pengontrol emosi dan memori. Kemudian bau itu masuk ke hipotalamus

yang merupakan pengatur sistem internal tubuh, seperti sistem seksualitas,

suhu tubuh, dan reaksi terhadap stres. Inilah yang membuat ketenangan dan

perasaan sangat relaks ketika pemberian relaksasi dengan aromaterapi

lavender, dengan teknik relaksasi aromaterapi didapatkan dengan hasil yang

Page 92: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

77

memperlihatkan manajemen koping yang baik dengan hasil: Pemberian

teknik relaksasi aromaterapi dilakukan 2 jam sebelum menjalani operasi,

Sebelum dilakukan tindakan pemberian aromaterapi lavender oil , tindakan

yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengkaji ulang dan

mendokumentasikan tingkat kecemasan pasien dan didapatka hasil klien

mengatakan jantungnya terasa berdebar-debar lagi, merasa gugup dan

khawatir dengan operasi yang besok akan dialaminya, dan pasien bingung

dengan apa yang harus dilakukan ketika sudah berada dikamar operasi.

Data objektif yang diperoleh pasien nampak khawatir dan gelisah,

kontak mata pasien nampak buruk atau tidak fokus, muka nampak merah

dan tegang, pada pemeriksaan kecemasan menggunakan HRS-A didapatkan

score 17 yang mana masuk dalam tingkat kecemasan ringan).

Setelah selesai dilakukan pengkajian ulang pada kecemasan baru

memberikan relaksasi aroma terapi lavender oil, didapatkan hasil pasien

mengatakan merasa relaks dan nyaman setelah menggunakan relaksasi

aromaterapi, pasien mengatakan sudah tidak terlalu gugup dan khawatir dan

jantungnya pun sudah tidak berdebar-debar lagi, pasien nampak relaks dan

nyaman pasien sudah tidak nampak cemas dan gelisah, muka pasien sudah

tidak nampak merah, kontak mata pasien sudah nampak fokus dan pada

score HRS-A didapatkan hasil 11 (kecemasan tidak ada).

Page 93: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

78

E. Evaluasi

Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan asuhan keperawatan antara

dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku

klien yang tampil (Dermawan, 2012:128).

Evaluasi yang akan dilakukan oleh penulis disesuaikan dengan kondisi

pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat dilaksanakan

dengan SOAP yaitu subjective, objective, analisa, planning (Dermawan,

2012:136). Pembahasan dari evaluasi yang meliputi subjektif, objektif, analisa

dan rencana.

Evaluasi keperawat yang dilakukan oleh penulis pada hari pertama

dengan masalah keperawatan nyeri akut didapatkan data subjektif yaitu pasien

mengatakan badannya nyeri karena munculnya benjolan dipayudara dan keju

hilang ketika diberikan kompres hangat, nyeri seperti dipukul-pukul dibagian

bahu, tangan dan jari-jari, skala nyeri 2 (1-10), nyeri timbul dimalam hari (1-2

jam setiap kambuh), data objektif pasien tampak relaks dan perubahan posisi

yang dilakukan oleh pasien untuk mengurangi nyeri sudah berkurang, ekspresi

wajah dan mata kurang bercahaya atau nampak lesu, TD: 120/70 mmHg, HR:

88 kali per menit, Respirasi: 20 kali per menit, Suhu: 36,80

C, gerakan mata

nampak sudah lebih fokus, dapat disimpulkan masalah nyeri teratasi sebagian

yang mana skala nyeri turun dari 4 menjadi 2, regio nyeri juga berkurang dari

punggung belakang, bahu, tangan dan jari-jari menjadi bahu tangan dan jari-

jari, pasien yang awalnya gelisah menjadi lebih relaks, nadi menjadi normal

(pada awalnya 108 kali per menit menjadi 88 kali permenit).

Page 94: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

79

Evaluasi keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari kedua

dengan masalah keperawatan nyeri akut didapatkan data subjektif yaitu pasien

mengatakan nyeri berkurang, nyeri yang dirasakannya timbul karena adanya

benjolan dan dapat hilang ketika diberi kompres hangat, nyeri seperti dipukul-

pukul, nyeri pada kedua tangan dengan skala nyeri 1, semalam nyeri timbul

sekali (± 1 jam). Secara data objektif pasien nampak relaks dan nyaman, pasien

sudah tidak nampak khawatir, pasien juga sudah tidak nampak sering merubah

posisinya (untuk menghindari nyeri), gerakan mata sudah fokus, TD: 130/80

mmHg, nadi: 80 kali permenit, suhu: 36,80 C, Respirasi: 24 kali permenit,

dapat disimpulkan masalah teratasi dan intervensi dihentikan.

Evaluasi keperawat yang dilakukan oleh penulis pada hari pertama

dengan masalah keperawatan insomnia didapatkan data subjektif yaitu pasien

mengatakan sudah mulai merasa nyaman dengan posisi tidur dan lingkungan

disekitarnya yang tenang. Data objektif yang diperoleh pasien nampak relaks,

pasien masih nampak kurang bergairah atau lesu, jumlah tidur pasien sebelum

sakit kurang lebih 8-9 jam per 24 jam dan selama sakit kurang lebih hanya 5

jam per 24 jam maka dapat disimpulkan masalah belum teratasi dan

pertahankan intervensi.

Evaluasi keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari kedua

dengan masalah keperawatan insomnia didapatkan data subjektif yaitu pasien

mengatakan semalam sudah bisa tidur dengan nyenyak karena semalam nyeri

pada punggung belakang, bahu, dan jari-jari tidak terasa. Pasien mengatakan

semalam tidur mulai jam 21.00-02.00 WIB kemudian tidur kembali jam 03.00-

Page 95: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

80

05.30 WIB dan ketika bangun tidur badan terasa segar dan relaks, data objektif

pasien nampak relaks, jumlah jam tidur pasien semalam ± 7 jam. Dapat

disumpulkan masalah teratasi dan intervensi dihentikan.

Evaluasi keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari pertama dari

masalah keperawatan ansietas didapatkan data subjektif pasien mengatakan dia

merasa jantungnya sudah tidak berdebar-debar, tapi dia masih merasa khawatir

atau gugup dengan operasi yang besok dialaminya. Data objektif yang

diperoleh pasien nampak sudah mulai rilek tetapi masih sedikit khwatir,

gerakan mata pasien nampak mudah mulai fokus, muka nampak masih merah

dan pada pemeriksaan HRS-A didapatkan score 16 (kecemasan ringan), dapat

disimpulkan masalah belum teratasi dan intervensi dilanjutkan yaitu kaji dan

dokumentasikan kembali tingkat kecemasan pasien, sediakan pengalihan

ansietas melalui televisi, atau terapi okupasi lainnya untuk menurunkan

ansietas, berikan relaksasi aromaterapi lavender oil, berikan informasi tentang

prosedur operasi dan keadaan ketika diruang operasi, kolaborasi dengan

keluarga untuk memberikan dukungan dan motivasi pada pasien, yakinkan

kembali pasien melalui sentuhan empatik baik itu verbal maupun nonverbal,

anjurkan pada pasien untuk melakukan relaksasi nafas dalam.

Evaluasi keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari kedua dari

masalah keperawatan ansietas didapatkan data subjektif yaitu pasien

mengatakan sudah lebih relaks, tidak terlalu gugup dan merasa harus berani

untuk menghadapi operasi jika ingin cepat sembuh, pasien juga mengatakan

jantungnya sudah tidak berdebar-debar lagi. Data objektif klien tampak relaks

Page 96: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

81

dan sudah tidak nampak begitu cemas dan gelisah, muka sudah tidak nampak

merah, kontak mata sudah fokus dan pada pemeriksaan HRS-A didapatkan

score 11 (tidak ada kecemasan). Dapat disimpulkan masalah teratasi dan

intervensi dihentikan.

Page 97: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

82

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengkajian, penentuan diagnosa,

perencanaan, implementasi dan evaluasi tentang Asuhan Keperawatan Ny. S

Dengan pre operasi TMD Di Ruang Kantil 2 RSUD Karanganyar metode

mengaplikasikan hasil penelitian tentang pemberian relaksasi aromaterapi

lavender oil sebelum dilakukan tindakan operasi maka dapat ditarik

kesimpulan :

1. Pengkajian

Keluhan utama yang dirasakan klien saat dilakukan pengkajian

pasien mengatakan khawatir dengan dengan operasi yang akan dialaminya.

Tanggal 11 Maret penulis melakukan pengkajian pre operasi, hasil

pengkajian pada Ny. S adalah pasien mengatakan jantungnya terasa

berdebar-debar, merasa gugup dan khawatir dengan operasi yang besok

akan dialaminya, serta pasien susah tidur. Data objektif yang diperoleh

pasien nampak khawatir dan gelisah, kontak mata pasien nampak buruk

atau tidak fokus, muka nampak merah, pada pemeriksaan kecemasan

menggunakan HRS-A didapatkan score 16 yang mana masuk dalam

tingkat kecemasan ringan).

Page 98: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

83

2. Diagnosa

Hasil perumusan masalah sesuai dengan pengakajian keperawatan

pada Ny. S ditegakkan diagnosa keperawatan sesuai dengan hirarki

kebutuhan dasar menurut maslow yaitu prioritas diagnosa pertama nyeri

akut berhubungan dengan agen cidera biologis, diagnosa prioritas kedua

insomnia berhubungan ketidaknyamanan fisik (nyeri) dan diagnosa yang

ketiga ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan.

3. Intervensi

Intervensi yang dibuat oleh penulis pada diagnosa nyeri akut yaitu

mengobservasi tanda-tanda vital (TTV). Kaji nyeri dengan rasionalisasi

untuk mengetahui karakteristik dan skala nyeri, berikan posisi yang

nyaman, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, anjurkan pasien untuk

melalukan kompres dingin atau hangat dengan rasional memberikan

kenyamanan pada pasien, anjurkan pada pasien untuk melaporkan nyeri

pada perawat jika nyeri tidak dapat dikontrol sendiri, anjurkan pada pasien

dan keluarga untuk melakukan masase, kolaborasi dengan dokter untuk

memberikan terapi analgesik.

Intervensi yang dilakukan yaitu kaji pola tidur dan dokumentasikan

faktor-faktor fisik (ketidaknyamanan), berikan tindakan keperawatan

dengan memberikan posisi yang nyaman, ciptakan lingkungan yang

tenang damai dan meminimalkan gangguan, anjurkan pada keluarga untuk

memberikan masase, anjurkan pada pasien untuk mandi air hangat disore

Page 99: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

84

hari, kolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan lingkunagan yang

tenang dan damai.

Intervensi yang dibuat oleh penulis pada diagnosa ansietas yaitu kaji

dan dokumentasi kecemasan pasien, sediakan pengalihan ansietas melalui

televisi atau terapi okupasi, berikan relaksasi aromaterapi lavender oil,

berikan informasi tentang prosedur operasi dan keadaan ketika dikamar

operasi, kolaborasi dengan keluarga untuk memberikan dukungan dan

motivasi pada pasien, yakinkan kembali pasien melalui sentuhan dan sikap

empatik secara verbal dan nonverbal, anjurkan pasien untuk melakukan

tindakan relaksasi nafas dalam .

4. Implementasi

Dalam asuhan keperawatan Ny. S dengan Pre operasi TMD diruang

Kantil 2 RSUD Karanganyar telah sesuai dengan intervensi yang penulis

rumuskan. Penulis menekankan penggunaan relaksasi aromaterapi

lavender oil, memberikan informasi tentang prosedur operasi dan keadaan

ketika dikamar operasi, berkolaborasi dengan keluarga untuk memberikan

dukungan dan motivasi pada pasien, meyakinkan kembali pasien melalui

sentuhan dan sikap empatik secara verbal dan non-verbal, dan anjurkan

pasien untuk melakukan tindakan relaksasi nafas dalam.

5. Evaluasi

Hasil evaluasi masalah keperawatan nyeri akut yaitu didapatkan data

subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri berkurang, nyeri yang

dirasakannya timbul karena adanya benjolan dan dapat hilang ketika diberi

Page 100: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

85

kompres hangat, nyeri seperti dipukul-pukul, nyeri pada kedua tangan

dengan skala nyeri 1, semalam nyeri timbul sekali (± 1 jam). Secara data

objektif pasien nampak relaks dan nyaman, pasien sudah tidak nampak

khawatir, pasien juga sudah tidak nampak sering merubah posisinya

(untuk menghindari nyeri), gerakan mata sudah fokus, TD:130/80 mmHg,

nadi: 80 kali permenit, suhu: 36,80 C, respirasi: 24 kali permenit, dapat

disimpulkan masalah teratasi dan intervensi dihentikan

Hasil evaluasi masalah keperawatan insomnia didapatkan data

subjektif yaitu pasien mengatakan semalam sudah bisa tidur dengan

nyenyak karena semalam nyeri pada punggung belakang, bahu, dan jari-

jari tidak terasa. Pasien mengatakan semalam tidur mulai jam 21.00-02.00

WIB kemudian tidur kembali jam 03.00-05.30 WIB dan ketika bangun

tidur badan terasa segar dan relaks, data objektif pasien nampak relaks,

jumlah jam tidur pasien semalam ± 7 jam. Dapat disumpulkan masalah

teratasi dan intervensi dihentikan.

Hasil evaluasi masalah keperawatan ansietas selama 2x24 jam telah

teratasi, karena sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat oleh

penulis dengan ditandai perasaan sudah tidak khawatir, pasien dapat

mengendalikan kecemasan, kegelisahan nampak berkurang, memiliki

score HRS-A kurang dari 14.

6. Analisa pemberian tindakan relaksasi (aromaterapi lavender oil)

Analisa hasil implementasi aplikasi jurnal penelitian yang telah dilakukan

oleh Arwani, et.al. (2013) dengan judul “pengaruh pemberian aromaterapi

Page 101: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

86

terhadap tingkat kecemasan pasien sebelum operasi dengan anestesi spinal

di RS Tugu Semarang” penulis mendapatkan hasil analisa dari

implementasi yang dilakukan selama 2 hari kelolaan yaitu terjadi

penurunan kecemasan pada Ny. S yang akan menjalani operasi, dengan

dilakukannya pemberian tindakan relaksasi aromaterapi lavender oil pada

2 jam sebelum dilakukannya operasi dengan durasi selama 15 menit

terjadi penurunan tingkat kecemasan dari skore 17 (kecemasan ringan)

menjadi skore 11 (tidak ada kecemasan). Hasil tersebut sesuai dengan

kriteria hasil yang diharapkan dan terbukti sesuai teori yang ada, terjadi

penurunan tingkat kecemasan pada pemberian relaksasi aromaterapi

lavender oil sebelum dilakukan operasi.

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan pre

operasi yang mengalami kecemasan, penulis akan memberikan usulan dam

masukan yang positif khususnya dibidang kesehatan antara lain :

a. Bagi institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit)

Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan

dan mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim kesehatan

maupun pasien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan

keperawatan yang optimal pada umumnya dan khususnya pada pasien

yang akan menghadapi operasi .

Page 102: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

87

b. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Hendaknya para perawat memiliki tanggung jawab dan ketrampilan

yang baik dan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan dalam

memberikan asuhan keperawatan pada pasien khususnya pasien yang

akan menjalani operasi, keluarga, perawat dan tim kesehatan lain

mampu membantu dalam kesembuhan klien serta memenuhi kebutuhan

dasarnya.

c. Bagi institusi pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih

berkualitas sehingga dapat menhgasilkan perawat yang profesional,

terampil, inovatif dan bermutu dalam memberika asuhan keperawatan

secara komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik keperawatan.

d. Bagi penulis

Setelah melakukan tindakan keperawatan pada pasien yang

mengalami kecemasan sebelum menjalani operasi diharapkan penulis

dapat lebih megetahui cara penanganan pada kecemasan yang dialami

pasien dan dapat menambah wawasan dalam menangani masalah

keperawatan ansietas.

Page 103: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

88

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H. A.A, (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi I

Jakarta : Salemba Medika.

An-Nafi’, A F. (2009). Pengaruh Kenyamanan Lingkungan Fisik Ruang Rawat

Inap Kelas Iii Terhadap Kepuasan Pasien Di RSUI Kustati Surakarta.

Skripsi. Diploma IV Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret:

Surakarta

Arwani, et.al. (2013). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Terhadap Tingkat

Kecemasan Pasien Sebelum Operasi Dengan Anestesi Spinal Di Rs

Tugu Semarang . Jurnal Keperawatan Jiwa . 1 (2): 129-134.

Ayudianningsih, N. G dan arina maliya. (2008). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas

Dalam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi

Fraktur Femur di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. 191-199

Bagun, A. V. Dan Susi Nur’aeni (2013) Pengaruh Aromaterapi Lavender

Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Di Rumah Sakit

Dustira Cimahi. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman

Journal of Nursing). 8 (2): 120-126

Bolla, Ibrahim N.(2008).Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Klien Pra Bedah

Mayor Di Ruang Rawat Inap Medikal Bedah Gedung D Lantai 3

Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes

A. Yani. Diakses 15 Febuari 2014.

Davis. C., et, al. (2005). The effect of aromatherapy massage with music on the

street and anxiety levels of emergency nurses, Australian Emergency

Nursing Journal, 1-9.

Dewi, I. P. (2012). Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Jurnal

kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Faridisi, F. (2012). Efektivitas Terapi Murotal dan Terapi Musik Klasik terhadap

Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 (2).

Ganong, W.F,. (1999). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi 17. New york:

lange medical books

Page 104: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

89

Ganong, W.F,. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 21. New york:

lange medical books

Green, C. W. dan Hertin Setyowati. (2004). Terapi Alternatif. Jakarta: Yayasan

Spiritia

Gunawan, L. (2012). Hipertensi” Tekanan Darah Tinggi”. Kanisus: Yogyakarta

Hartanto, D.A. 2010. Herbal-Lavender from : http://health.detik.com/html

(diakses pada tanggal 3 Februari 2015)

Hawari,D. (2013). Manajemen Stres Cemas Dan Depresi. Jakarta: FKUI.

Jaelani. (2009). Aroma Terapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor

Kaplan, (1998). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis

Edisi Ke VII Jilid 2, Jakarta :Bina Rupa Aksara.

Kushariyadi dan Setyoadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien

Psikogeriatrik. Jakarta : Salemba Medika

Mau, A. (2013). Pengaruh terapi musik terhadap kecemasan pasien pre

operasi di ruang 1-6 Anggrek. Cempaka dan Asoka RSU. Prof.

Dr. W. Z. Johannes Kupang. 1 (1): 1-6.

Muchtaridi. (2008). Tinjauan Aktivitas Farmakologi Aromaterapi.

http//farmasi.unpad.ac.id/farmasi/wp.contect/blogs.dir/3/files/sites/3/20

13/10/Tinjauan_Aktivitas_Farmakologi_Aromaterapi.Pdf. diakses pada

tanggal 28 Maret 2015.

Muttaqin, A dan Kumala Sari. (2009). Asuhan Keperawatan Perioperatif (Konsep,

Proses, dan Aplikasi). Jakarta: Salemba Medika

Nekada, C. D.Y dkk. (2014) Pengaruh Gabungan Relaksasi Napas Dalam Dan

Otot Progresif Terhadap Komplikasi Intradialisis Di Unit Hemodialisis

Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Universitas Padjadjaran

Bandung. 1-6. Diakses pada 21 febuari 2015

Niken. 2007. Terapi wangi-wangian yang bisa jadi solusi from

http://www.dokterniken/jurnal/item- 413.html (diakses pada tanggal 5

Febuari 2015)

Pande, NPM Yantini. IGAR Agustini . dkk. (2013). Pengaruh Aroma Terapi

Lavender Terhadap Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali. Jurnal kesehatan STIKES Bina Usada: Bali

Page 105: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

90

Pengelly, A. (2003). Chemistry of essential oil. http//survival-

rainning.info/Library/Chemistry/Chemistry%20%20Chemistry%20of%

20essential%20oils%20-%20andrew%20pengelly%20.pdf

Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses,

Dan Praktek Klinik. Volume 2. Edisi Keempat, Jakarta: EGC.

Pratiwi, R P. (2010). Pengertian kecemasan. Published in http://psikologi.or.id.

Diakses pada tanggal 21 Febuari 2015

Purwanti, S dan Winarsih N A. (2008). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap

Perubahan Suhu Tubuh Pada Pasien Anak Hipertermia Di Ruang

Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan

ISSN 1979-2697, Vol. 1 (2), 81-86.

Ramadhani, N. dan Adhiyos, A. P. (2011). Studi Pustaka Pendahuluan

Multimedia Interaktif “Pelatihan Relaksasi”.

http//lib.ugm.ic.id/data/pubdata/relaksasi/pdf. Diakses pada tanggal 2

Maret 2015.

Rawiti, N. M., et.al (2014). Pengaruh Pijat Tangan Dan Aromaterapi Lavender

Terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa Sebelum Ujian Lab Klinik

Keperawatan. Jurnal kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSIK FK Unud) Angkatan

2013 (online), diakses 14 Febuari 2015.

Siahaan, R.S.N. (2013). Efektifitas campuran minyak esensial indonesia: sereh

wangi, kenangan dan nilam terhadap relaksasi secara inhalasi “suatu uji

klinis pada wanita sehat yang memiliki risiko stress”. Thesis tidak

diterbitkan. Depok Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. (Online),

(http://www.google.com/lontar.ui.ac.

id/RichardSabarNelsonSiahaan.pdf, diakses 2 Febuari 2015.

Sjamsuhidayat, R. Dan W. de J. (2005), Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi ke-II.

Jakarta : EGC

Smeltzer, S.C. dan Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta: EGC

Solehati,T dan Cecep E,K. (2015) Konsep Dan Aplikasi Relaksasi Dalam

Keperawatan Maternitas. Bandung: Refika aditama.

Stuart & Sundeen (1998), Keperawatan Jiwa Edisi III. Jakarta : EGC

Stuart, G. W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Page 106: PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI ( AROMATERAPI · PDF fileLampiran 11 Leaflet Perawatan Pre Operasi . xiv DAFTAR TABEL ... menyembuhkan klien, namun akan menghasilkan reaksi cemas terhadap

91

Suliswati, S. dkk (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:

EGC.

Suviani, N W. dkk. (2013). Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Lavender

(Lavandula Angustifolia) Terhadap Penurunan Hipertensi Pada Lansia

Di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badun. Jurnal Dunia

Kesehatan, volume 3 (1):31-35.

Triyadini, Asrin, dkk. Efektifitas Terapi Massage Dengan Terapi Mandi Air

Hangat Terhadap Penurunan Insomnia Lansia. Jurnal Keperawatan

Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5(no.3).174

Utomo, Slamet, SB. (2008). Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat Kecemasan.

Tesis. Universitas Sebelas Maret: Surakarta

Weinstock, D. (2013). Rujukan cepat di ruang ICU/CCU. Jakarta:EGC

Widosari, Y W. (2010). Perbedaan Derajat Kecemasan Dan Depresi Mahasiswa

Kedokteran Preklinik Dan Ko-Asisten Di Fk UNS Surakarta. Skripsi.

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret: Surakarta

Widyastuti, y. (2013). Efektivitas Aromaterapi Lavender Dalam Menurunkan

Nyeri Dan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Femur Di RS

Ortopedi Prof. Dr.R Soeharso Surakarta. Prosiding Konferensi Nasional

PPNI Jawa Tengah 2013. 92-94

Yustin, A. (2011). Pengaruh Terapi Wewangian Minyak Essensial Bunga Mawar

(Rose) Dengan Cara Inhalasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada

Pasien Pre Operasi Di Ruangan Bedah RSUD Solok Tahun 2011.

Penelitian Keperawatan medikal bedah Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas: Padang.