Pemberian Obat Asma Saat Berolahraga

2
Pemberian Obat Asma saat Berolahraga Penderita asma dapat dan harus berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Untuk orang dewasa atau anak-anak yang terlibat dalam olahraga kompetitif, perlu mengetahui obat asma apa saja yang diizinkan saat olahraga. Asma yang diinduksi oleh aktivitas fisik dapat dikelola secara efektif dengan obat penghilang dan pencegah gejala (atau keduanya) dan tidak harus menghentikan penderita asma untuk melakukan aktivitas fisik. 1 Untuk mengurangi kejadian asma saat berolahraga dapat diberikan β 2 agonis-inhalasi dari golongan SABA (Short Acting Beta Agonis), 5 menit sebelum aktivitas (untuk Albuterol) atau 15 menit sebelum aktivitas (untuk Salbutamol). 5-15 menit adalah waktu yang dibutuhkan obat golongan SABA untuk langsung memberikan efek pada organ target. Golongan SABA kemungkinan dapat digunakan untuk olahraga yang tidak melebihi durasi 2-3 jam. 1,2,3,4 Untuk golongan LABA (Long Acting Beta Agonis) dapat digunakan karena durasi efek perlindungannya lama yaitu sekitar 12 jam, tetapi untuk penggunaan yang sering dan jangka panjang harus dihindari. Hal itu karena dapat mengurangi durasi kerja obat dalam tubuh. Selain itu, Cromolyn/Nedocromil dapat digunakan sesaat sebelum berolahraga untuk olahraga yang berdurasi 1-2 jam. Golongan obat ini juga dapat mengurangi terjadinya asma akibat paparan alergen, tapi tidak seefektif pemakaian β 2 agonis dalam menanggulangi serangan asma akut. 2, 4 1 National Asthma Council Australia. 2015. Australian Asthma Handbook-Quick Reference Guide, Version 1.1. Melbourne: National Asthma Council Australia Ltd. Halaman: 37-38. Website. Diakses dari: http//www.asthmahandbook.org.au 2 National Heart, Lung, and Blood Institute. 2007. Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma. Halaman: 347-348, 364. Website. Diakses dari: http://www.nhlbi.nih.gov/health-pro/ guidelines/current/asthma-guidelines/full-report 3 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia. Halaman: 73. Website. Diakses dari: http://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/ asma.html 4 NHS Evidence. 2014. British Guidelines on the Management of Asthma. Halaman: 75-76. Website. Diakses dari: http://www.sign.ac.uk/guidelines/fulltext/141/

description

Pemberian Obat Asma Saat Berolahraga

Transcript of Pemberian Obat Asma Saat Berolahraga

Page 1: Pemberian Obat Asma Saat Berolahraga

Pemberian Obat Asma saat Berolahraga

Penderita asma dapat dan harus berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Untuk orang dewasa atau anak-anak yang terlibat dalam olahraga kompetitif, perlu mengetahui obat asma apa saja yang diizinkan saat olahraga. Asma yang diinduksi oleh aktivitas fisik dapat dikelola secara efektif dengan obat penghilang dan pencegah gejala (atau keduanya) dan tidak harus menghentikan penderita asma untuk melakukan aktivitas fisik.1

Untuk mengurangi kejadian asma saat berolahraga dapat diberikan β2 agonis-inhalasi dari golongan SABA (Short Acting Beta Agonis), 5 menit sebelum aktivitas (untuk Albuterol) atau 15 menit sebelum aktivitas (untuk Salbutamol). 5-15 menit adalah waktu yang dibutuhkan obat golongan SABA untuk langsung memberikan efek pada organ target. Golongan SABA kemungkinan dapat digunakan untuk olahraga yang tidak melebihi durasi 2-3 jam.1,2,3,4

Untuk golongan LABA (Long Acting Beta Agonis) dapat digunakan karena durasi efek perlindungannya lama yaitu sekitar 12 jam, tetapi untuk penggunaan yang sering dan jangka panjang harus dihindari. Hal itu karena dapat mengurangi durasi kerja obat dalam tubuh. Selain itu, Cromolyn/Nedocromil dapat digunakan sesaat sebelum berolahraga untuk olahraga yang berdurasi 1-2 jam. Golongan obat ini juga dapat mengurangi terjadinya asma akibat paparan alergen, tapi tidak seefektif pemakaian β2 agonis dalam menanggulangi serangan asma akut.2, 4

Yang terpenting, selain penggunaan obat asma sesaat sebelum memulai aktivitas olahraga, terapi asma jangka panjang yang terkontrol (menggunakan obat anti inflamasi) dapat menurunkan frekuensi asma saat olahraga. Kemudian, penderita asma dapat melakukan warming-up dan cooling-down selama 15 menit saat berolahraga aerobik.2

Dalam pemilihan tempat berolahraga, diusahakan jangan memilih tempat yang panas/dingin dan terdapat banyak zat alergen/polutan. Jenis olahraga yang dipilih harus disesuaikan dengan keadaan tubuh penderita asma saat itu, tidak boleh terlalu melelahkan si penderita dan sebaiknya tidak berolahraga sendiri.

1 National Asthma Council Australia. 2015. Australian Asthma Handbook-Quick Reference Guide, Version 1.1. Melbourne: National Asthma Council Australia Ltd. Halaman: 37-38. Website. Diakses dari: http//www.asthmahandbook.org.au2 National Heart, Lung, and Blood Institute. 2007. Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma. Halaman: 347-348, 364. Website. Diakses dari: http://www.nhlbi.nih.gov/health-pro/ guidelines/current/asthma-guidelines/full-report3 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia. Halaman: 73. Website. Diakses dari: http://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/ asma.html4 NHS Evidence. 2014. British Guidelines on the Management of Asthma. Halaman: 75-76. Website. Diakses dari: http://www.sign.ac.uk/guidelines/fulltext/141/