Asma Akut Sedang Pada Asma Persisten Sedang

download Asma Akut Sedang Pada Asma Persisten Sedang

of 41

Transcript of Asma Akut Sedang Pada Asma Persisten Sedang

ASMA EKSASERBASI AKUT SEDANG PADA ASMA PERSISTEN SEDANG Merry Dhamayanti 108103000045

Identitas pasien Nama : Ny. M Usia : 38 tahun 2 bulan Jenis kelamin : Perempuan No. RM : 01089779 TTL : Jakarta, 31 Desember 1973 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pend terakhir : SMA Status pernikahan : Menikah Suku : Betawi Alamat : Jl. Bango III, Cilandak Agama : Islam

Keluhan Utama Sesak napas yang semakin memberat sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh sesak napas yang memberat sejak 4 hari SMRS. Sesak sebenarnya sudah mulai dirasakan sejak kurang lebih satu minggu yang lalu namun tidak sampai mengganggu aktivitas dan hilang jika pasien beristirahat. Sesak lebih dirasakan pasien pada malam hari terutama bila udara dingin. Sesak dirasakan terus menerus yang membuat pasien sulit tidur terlentang sehingga pasien hanya bisa tidur setengah duduk.

Keluhan sesak disertai dengan batuk tidak berdahak. Pasien menjadi sulit untuk tidur akibat batuknya dan sesaknya yang memburuk pada malam hari. Batuk yang terus menerus membuat pasien menjadi lebih sesak. Pasien menjadi sulit untuk beraktivitas secara maksimal karena sesak dan batuk yang dideritanya. Pasien sudah mengobati sesaknya ke puskesmas dan mendapatkan 3 macam obat yang berbentuk tablet namun sesak yang dialaminya tidak berkurang.

Sesak dirasakan pasien bukan yang pertama kalinya, namun sudah hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu biasanya pasien mengalami serangan 2 bulan sekali. Pasien sering mengalami serangan sekarang sejak ia hamil anak kedua. Pasien mengalami serangan 2-3 kali dalam seminggu. Usia kehamilan pasien sekarang adalah 4 bulan (G2P1A0). Pasien jarang berobat untuk mengurangi sesaknya. Pasien menyangkal adanya keringat pada malam hari, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, demam, mual, dan muntah.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat asma (+) sejak 1 tahun yang lalu, riwayat alergi obat (-), riwayat alergi makanan (-), maag (-), DM (-), hipertensi (-), penyakit jantung (-), penyakit paru (-), TBC (-), riwayat konsumsi OAT (-).

Riwayat Penyakit Keluarga Ibu dan kakak pasien mempunyai riwayat asma (+), hipertensi (-), DM (-), penyakit paru (-), penyakit jantung (-), TBC (-), riwayat konsumsi OAT (-)

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Pernapasan Suhu BB, TB Status gizi Kulit : Tampak sakit sedang : Compos mentis : 140/80 mmHg : 116 kali / menit : 32 kali / menit : 36,8 0C : tidak diukur : Kesan gizi kurang : Sawo matang, kesan normal

Kepala : Deformitas (-) Rambut : Hitam, tersebar merata, tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-), pupil isokor, refleks cahaya langsung (+)/(+) Telinga : Deformitas (-), serumen minimal Hidung : Deformitas (-), sekret (-) Tnggorokn : Hiperemis (-) Gigi : Missing (-), karies (-) Leher : Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat

ThoraksCor Inspeksi : ictus cordis terlihat Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V miklavicula line sinistra Perkusi : redup Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, tidak terdengar murmur dan gallopPulmo Depan Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada bekas luka, pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis Palpasi : vokal fremitus dada kanan = dada kiri Perkusi : sonor di semua lapang paru Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (+/+) di semua lapang paru

Pulmo Belakang Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada bekas luka, pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis Palpasi : vokal fremitus dada kanan = dada kiri Perkusi : sonor di semua lapang paru Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (+/+) di semua lapang paru

Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), bising usus normal, hepatosplenomegali (-) Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)

Pemeriksaan Penunjang

Resume Pasien perempuan berusia 38 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 4 hari SMRS didahului batuk tidak berdahak. Sesak sebenarnya sudah mulai dirasakan sejak kurang lebih satu minggu yang lalu namun tidak sampai mengganggu aktivitas dan hilang jika pasien beristirahat. Sesak lebih dirasakan pasien pada malam hari terutama bila udara dingin. Sesak dirasakan terus menerus yang membuat pasien sulit tidur terlentang sehingga pasien hanya bisa tidur setengah duduk. Pasien menjadi sulit untuk tidur akibat batuknya dan sesaknya yang memburuk pada malam hari. Batuk yang terus menerus membuat pasien menjadi lebih sesak. Pasien menjadi sulit untuk beraktivitas secara maksimal karena sesak dan batuk yang dideritanya. Pasien sudah mengobati sesaknya ke puskesmas dan mendapatkan 3 macam obat yang berbentuk tablet namun sesak yang dialaminya tidak berkurang.

Sesak dirasakan pasien bukan yang pertama kalinya, namun sudah hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu biasanya 2 bulan sekali. Pasien sering mengalami serangan sekarang sejak ia hamil anak kedua. Pasien mengalami serangan 2-3 kali dalam seminggu. Usia kehamilan pasien sekarang adalah 4 bulan (G2P1A0). Pasien jarang berobat untuk mengurangi sesaknya. Pasien mempunyai riwayat asma sejak 1 tahun yang lalu. Ibu dan kakak pasien mempunyai riwayat asma.

Pemeriksaan fisik dan penunjang dalam batas normal, kecuali: Pernapasan : 36 kali / menitAuskultasi paru Depan Kanan Vesikuler, wheezing (+/+) di semua lapang pandang paru, rhonkii (-/-) Kiri Vesikuler, wheezing (+/+) di semua lapang pandang paru, rhonkii (-/-)

Belakang

Vesikuler, wheezing (+/+) di semua lapang pandang paru, rhonkii (-/-)

Vesikuler, wheezing (+/+) di semua lapang pandang paru, rhonkii (-/-)

Diagnosis Kerja Asma akut sedang pada asma persisten sedang G2P1A0 hamil 16 minggu Asidosis metabolik terkompensasi Diagnosis Banding Infeksi saluran nafas akut Pemeriksaan Anjuran Spirometri Uji kulit (prick test)

Penatalaksanaan Medikamentosa O2 3L/mnt IVFD RL + Aminofilin 1 amp + bricasma 1 amp /24 jam Metil prednisolon 2 x 125 mg iv Ranitidine 2 x 1 amp iv Ceftriaxone 1 x 2 gr iv Aspar K 1x1 Nebulizer ventolin 1 amp + bisolvon 2 cc + NaCl 0,9 % 3x/ hari Koreksi meylon 25 meq dalam NaCl 0,9 % 100 cc dalam 6 jam ( 2 jam post koreksi periksa AGD ulang ) Non-medikamentosa Bed rest total Edukasi kepada pasien untuk menghindari faktor iritan seperti debu, asap rokok, perubahan suhu yang tiba-tiba, kelelahan fisik, stress atau emosi yang berlebihan, dan zat allergen

FOLLOW UP

2 Maret 2012 Subjektif Objektif : Sesak (+), batuk berdahak warna putih (+) : KU / KS : Sakit sedang / compos mentis TD : 110/70 mmHg Nadi : 84 kali / menit FN : 24 kali / menit Suhu : 36,8 0C Mata : CA -/-, SI -/Leher : KGB tidak teraba membesar Cor : S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo : I : Pergerakan dada kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis P : vokal fremitus dada kanan = dada kiri P : sonor di semua lapang paru A : Suara napas vesikuler, wheezing +/+ di semua lapang paru, rhonki -/Abdomen : Supel, NT (+) epigastrium dan hipokondrium kiri, BU (+) normal Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)

Assessment

Planning

: 1. Asma eksaserbasi akut sedang pada asma persisten sedang 2. G2P1A0 hamil 16 minggu 3. Asidosis metabolik terkompensasi : 1. Aspar K 1x1 2. Nebulizer (V: B : NaCl ) 3x/hari 3. Ceftriaxone 1x 2 gr 4. Methyl prednisolon 2 x 125 mg iv 5. Ranitidin 2x 1 amp 6. Ambroxol 3 1 cth 7. Aminofilin 1 amp + bricasma 1 amp dalam RL/ 24 jam 8. Koreksi meylon 25 meq dalam NaCl 0,9 % 100 cc dalam 6 jam ( 2 jam post koreksi periksa AGD ulang ).

3 Maret 2012 Subjektif Objektif : Sesak (+), batuk berdahak warna putih (+) : KU / KS : Sakit sedang / compos mentis TD : 100/70 mmHg Nadi : 80 kali / menit FN : 24 kali / menit Suhu : 36,5 0C Mata : CA -/-, SI -/Leher : KGB tidak teraba membesar Cor : S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo : I : Pergerakan dada kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis P : vokal fremitus dada kanan = dada kiri P : sonor di semua lapang paru A : Suara napas vesikuler, wheezing +/+ di semua lapang paru, rhonki -/Abdomen : Supel, NT (+) epigastrium dan hipokondrium kiri, BU (+) normal Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)

Assessment

Planning

: 1. Asma eksaserbasi akut sedang pada asma persisten sedang 2. G2P1A0 hamil 16 minggu 3. Asidosis metabolik terkompensasi : 1. Aspar K 1x1 2. Nebulizer (V: B : NaCl ) 3x/hari 3. Ceftriaxone 1x 2 gr 4. Methyl prednisolon 2 x 125 mg iv 5. Ranitidin 2x 1 amp 6. Ambroxol 3 1 cth 7. Aminofilin 1 amp + bricasma 1 amp dalam RL/ 24 jam

TINJAUAN PUSTAKA

Asma Asma kata yunani terengah-engah dan berarti serangan napas pendek. Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Gejala episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.

Gambar 1. Mekanisme dasar kelainan asma

Patogenesis

Perubahan Morfologi

Faktor resiko

KLASIFIKASI ASMA

Klasifikasi berat serangan asma akut

Klasifikasi Derajat Berat Asma berdasarkan Gambaran Klinis (Sebelum pengobatan)

Klasifikasi derajat berat asma pada penderita dalam pengobatan

GAMBARAN KLINIS Batuk episodik, mengi dan sesak napas. Awal serangan tidak jelas seperti rasa berat di dada, dan pada asma alergik mungkin disertai pilek atau bersin Pada mulanya batuk tanpa disertai sekret, tetapi pada perkembangan selanjutnya pasien akan mengeluarkan sekret baik yang mukoid, putih kadang-kadang purulen. Asma yang gejalanya hanya batuk tanpa disertai mengi cought variant asthma. (perlu dilakukan pemeriksaan spirometri sebelum dan sesudah bronkodilator atau uji provokasi bronkus dengan metakolin.) Gejala asma sering timbul pada malam hari, tapi dapat pula muncul sembarang waktu, dan adakalanya gejala lebih sering terjadi pada musim tertentu. Adany penyakit alergi yang lain pada pasien maupun keluarganya seperti rinitis alergi, dermatitis atopik membantu diagnosis asma. Yang perlu diperhatikan adalah faktor-faktor pencetus asma dapat dicegah. Yang membedakan asma dengan penyakit paru lainnya adalah pada asma serangan dapat hilang dengan atau tanpa pengobatan

Pemeriksaan Fisik tergantung dari derajat obstruksi saluran napas. (bervariasi sepanjang hari sehingga pemeriksaan jasmani dapat normal) Mengi pada auskultasi. (sebagian auskultasi dapat terdengar normal walaupun dalam pengukuran objektif (faal paru) telah terdapat penyempitan jalan napas). Keadaan serangan kontraksi otot polos saluran napas, edema, dan hipersekresi dapat menyumbat saluran napas s ebagai kompensasi : penderita bernapas pada volume paru yang lebih besar untuk mengatasi menutupnya saluran napas meningkatkan kerja pernapasan dan menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi, dan hiperinflasi. Serangan ringan mengi waktu eksprasi paksa. Mengi dapat tidak terdengar (silent chest) pada serangan yang sangat berat, tetapi biasanya disertai gejala lain, misalnya sianosis, gelisah, sukar bicara, takikardi, hiperinflasi, dan penggunaan otot bantu napas.

Pemeriksaan penunjang Spirometri Pengukuran APE Uji provokasi bronkus Pengukuran status alergi Foto rontgen Analisi gas darah

PENATALAKSANAAN

Sesuai berat Asma

Pengobatan Serangan Asma Berdasarkan Berat Serangan