PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI...

124
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PELATIHAN DESAIN GRAFIS DI RUMAH GEMILANG INDONESIA SAWANGAN DEPOK Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan menempuh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh AYU TRIANA 1112054000011 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1438 H

Transcript of PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI...

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI PROGRAM PELATIHAN DESAIN GRAFIS

DI RUMAH GEMILANG INDONESIA

SAWANGAN DEPOK

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

menempuh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

AYU TRIANA

1112054000011

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1438 H

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,
Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima saknsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 10 Januari 2017

Ayu Triana

Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,
Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

ABSTRAK

Ayu Triana

Pemberdayaan Masyarakat (Remaja) Melalui Program Pelatihan

Keterampilan Deain Grafis Di Rumah Gemilang Indonesia, Sawangan Depok

Program-program pemberdayaan masyarakat baik program pemerintah

maupun lembaga-lembaga tertentu yang dilakukan Rumah Gemilang Indoesia

cukup bermanfaat dan berefek positif. Program pelatihan keterampilan Desain

Grafis adalah salah satu program pemberdayaan yang dilakukan di Rumah

Gemilang Indonesia, yang di bentuk untuk membangun skill. Pemberdayaan

masyarakat memiliki sifat empowerment dan memandirikan masyarakat serta

memberikan akses yang bertujuan meningkatkan kapasitas hidup lebih baik dalam

berbagai aspek, terutama pada aspek kesejahteraan sosial dan ekonomi.

Rumah Gemilang Indonesia adalah sebuah lembaga masyarakat yang

memiliki fokus terhadap pemberdayaan masyarakat (pemuda) melalui pendidikan

dan pelatihan keterampilan dalam berbagai bidang. Disamping melatih skill,

program ini juga mengarahkan, membina, dan memberikan akses dan

kesempatandalam berwirausaha atau berkarir serta menanamkan prinsip-prinsip

hidup mandiri, berkribadian islami sesuai tujuan Rumah Gemilang Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan atau proses

pemberdayaan masyarakat (pemuda) melalui pelatihan keterampilan Desain Grafis

oleh Rumah Gemilang Indonesia di Kota Depok. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan teknik analisis deskriptif.

Data-data yang didapatkan dari lembaga kemudian diolah secara sisitematis baik

berupa kata-kata, tertulis, arsip, dan lisan serta perilaku yang dapat diamati.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa konsep, proses dan tahapan dalam

pemberdayaan masyarakat yang diterapkan oleh Rumah Gemilang Indonesiatelah

sesuai sebagaimana teori tahapan atau proses pemberdayaan masyarakat pada

umumnya. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana hasil yang diperoleh peserta

setelah mengikuti pelatihan keterampilan Desain Grafis.

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrohim

Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, shalawat serta salam kita curahkan kepada

junjungan NABI kita NABI MUHAMMAD SAW, serta keluarganya, para

sahabatnya. Tanpap izin-Mu tak dapat ku mampu menyelesaikan skripsi ini.

Kau memberikan kesehatan dalam setiap nafasku. Kau memberikan

kemudahan dalam kesulitan, dan Kau memberikan kebehagiaan dalam setiap tangis

ku Yaa Rabb, kekhawatiran ku tak terjadi, karena Kau telah menyelamatkan ku

dalam penyelesaian skripsi ini, kini akankah ku mampu mempertanggungjawabkan

semuanya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kategori sempurna,

sekalipun penulis telah berusaha untuk melakukan yang terbaik. Dengan penuh

kerendahan hati, penulis membuka diri untuk menerima masukan dan kritikan demi

perbaikan skripsi dan sebagai bahan evaluasi serta introspeksi diri.

Penulis merasakan penelitian ini tak dapat mungkin terwujud kalaulalh

tanpa dukngan dari berbagai pihak yang membeantu penulis untuk menyelesaikan

penelitian ini dengan baik, untuk itu penulis ingin menucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya Ibu Siti Fatimah dan Bapak Sutamat serta kaka dan

adik yang telah memeberikan dukungan sepenuhnya dengan tulus, perhatian

yang tiada henti dan setiap saat mendoakan penulis untuk dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi berserta para staff dan jajarannya.

3. Ibu Wati Nilamsari, M.Si dan Bapak Hudri, M.Ag selaku ketua dan

sekretaris jurusan pengembangan masyarakat Islam, besrta jajaran staff

Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

4. Bapak Drs. Yusra Kilun, M.Pd. Dosen pembimbing skipsi yang telah

banyak memberikan inspirasi dan meluangkan waktunya serta banyak

memberikan masukan kepada penulis mengenai penelitian yang telah

penulis kerjakan.

5. Bapak/Ibu dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yang telah

mendidik penulis, memberikan wawasan dan bimbingan selama mengikuti

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Machrus selaku manajer Lembaga Yayasan Rumah Gemilang

Indonesia dan Bapak Ruslan Hakim selaku staff yang telah memberikan

izin dan memberikan informasi untuk melakukan penelitian.

7. Bapak Budi dan Bapak Fajar selaku Instruktur atau Dosen di bidang

pelatihan keterampilan desain grafis di Yayasan Rumah Gemilang

Indosenia.

8. Teman-teman seperjuangan dan sahabat setia Nurlaila, Arianne Sarah, Lilis

Okviyani, Bungawati, Siti Nur Rahmah dan Indah Kurniawati, Mashfufatul

Ilmah yang saling memeberikan semangat untuk menyelesaikan penelitian

ini.

9. Teman-teman Diqu Zarobi Alfadia, Diya Urahman, Labib Faishal Ariq,

Muhammad Abdul Muhaimin As’ad, Syachul Hamdi, Imam Ramadhan,

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

Dwiki Handika, Dwiko Maxi Rianto, Khairul Anam, Raden Ahmad

Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif

Rahman Hadi, Nurfikriansyah, Zuyin Arwani, dan Idha Chusaini.

10. Muhammad Rikar Permana dan Mir’atun Nisa yang selalu memberikan

bantuan, suport dan semangat dengan tulus dan sabar menasehati penulis

hingga penelitian ini dapat diselesiakan.

11. Terimakasih kepada WASIAT (Wadah Silaturahim Alumni Tarbiyatut

Tholabah) yang telah memberikan pengayoman dan memberikan motivasi

berharga.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan

penulis pada khususnya, terimakasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Jakarta, 10 Januari 2017

Ayu Triana

(1112054000011)

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................i

KATA

PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................1

B. Fokus dan Perumusan Masalah..................................................6

C. Tujuan Penelitian.....................................................................7

D. Manfaat Penelitian...................................................................8

E. Tinjauan Pustaka......................................................................8

F. Metodologi Penelitian..............................................................10

G. Sistematika Penulisan...............................................................19

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

A. Pemberdayaan masyarakat.......................................................22

1. Definisi Pemberdayaan Masyarakat...................................22

2. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat....................................27

3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat...................................30

4. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat..................................32

B. Pengembangan Kompetensi.....................................................39

1. Pengertian Kompetensi......................................................39

2. Klasifikasi Taksonomi Bloom............................................40

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

BAB III. TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Lembaga Rumah Gemilang Indonesia...........................44

B. Program Pemberdayaan Masyarakat........................................57

C. Program Pelatihan Desain Grafis.............................................61

D. Hasil atau Output Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di Rumah Gemilang

Indonesia..................................................................................69

BAB IV. ANALISIS TEMENUAN PENELITIAN

A. Proses atau Tahapan Pelatihan Program Pemberdayaan Melalui

Keterampilan Desain Grafis di Rumah Gemilang Indonesia...77

1. Tahapan Persiapan.............................................................79

2. Tahapan Pengkajian...........................................................82

3. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan dan

Tahapan Formulasi Perencanaan Aksi........................82

4. Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan...................83

5. Tahapan Evaluasi...............................................................84

6. Tahapan Terminasi.............................................................84

B. Hasil Output Yang Dicapai Dari Program Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di

Rumah Gemilang Indonesia.....................................................84

1. Ranah Kognitif...................................................................85

2. Ranah Afektif.....................................................................86

3. Ranah Psikomotorik...........................................................87

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................88

B. Saran.........................................................................................89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jadwal Kegiatan Pelatihan .............................................68

Tabel 2 : Keadaan Sebelum dan Sesudah Pelatihan.......................73

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Manajemen RGI ......................................................51

Gambar 2 : Alur Proses Pelatihan ............................................................61

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,
Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat

pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat

ia mencapai kematangan seksual, individu mengalami perkembangan

psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa dan

terjadinya peralihan dari ketergantungan sosial, ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.1

Generasi muda adalah bagian dari suatu masyarkat yang paling

produktif. Namun, potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh rata-rata

kaum muda tidak termanfaatkan secara optimal disebabkan kurangnya

arahan dan motivasi. Banyak dari mereka terjebak pada masalah

pengangguran yang disebabkan minimnya lapangan dan ketidakmampuan

untuk menciptakan pekerjaan. Bertambahnya deret pengangguran yang ada

saat ini di dominasi oleh kaum muda atau remaja. Ironisnya, diantaranya

adalah lulusan perguruan tinggi. Keadaan ini sungguh ironis mengingat

remaja adalah generasi muda harapan bangsa yang kelak masa depan ada di

tangan mereka.

Salah satu permasalahannya adalah kurangnya keterampilan hidup

(life skill) yang dimiliki seorang remaja dalam hal memproduktifkan dirinya

(berwirausaha) dan paradigma berpikir generasi muda yang lebih ingin

1 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007),

h. 9.

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

2

menjadi pegawai sementara ketersediaan lapangan kerja di sektor formal

sangatlah terbatas. Sedangkan, kemampuan dan kreativitas generasi muda

sebenernya sangat tinggi. Keterampilan berwirausaha merupakan hal

penting yang memang harus dimiliki oleh setiap generasi muda khususnya

dalam menghadapi era globalisasi ini. Hal inilah yang mengharuskan remaja

memiliki bakat khusus dalam bidang-bidang tertentu. Dengan bakat,

memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu.

Tetapi untuk mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan,

pengetahuan, pengalaman, dan motivasi. Termasuk bakat Desain Grafis ini

merupakan bakat khusus dalam bidang kreatif produktif, bakat menciptakan

sesuatu yang baru.2

Adapun perbedaan usia antara remaja awal, remaja akhir dan usia

pemuda. Menurut WHO (World Heaalth Organization) adalah remaja awal

10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Dan PBB (Perseriakatan

Bangsa-Bangsa) sendiri menetapkan usia 15-24 tahun sebagai usia pemuda

(youth).3

Berbagai macam pelatihan dalam upaya peningkatan kapasitas dan

kualitas sumber daya manusia dalam rangka penanggulangan kemiskinan

serta upaya pemberdayaan masyarakat baik oleh pemerintah maupun

lembaga-lembaga tertentu. Hal ini dianggap memiliki dampak positif

2 Mohammad Ali, Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik), (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2010), h. 78. 3 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Edisi Revisi (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 10.

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

3

terhadap masyarakat, selain untuk memberikan ilmu pengetahuan juga

adanya upaya agar masyarakat menjadi lebih terampil dalam berbagai hal.

Konsep pemberdayaan yang terkait dengan permasalahan di atas

ialah sebagaimana pernyataan Ife yang telah dikutip oleh Adi dalam

bukunya, yakni:

“Empowerment means providing people with the resource,

opportunity, knowladge, and skill to increase their capacity to determine

their own future and to participate in and affect the life of their community”

“pemberdayaan sebagai sarana untuk memberikan orang dengan

sumber-sumber, kesempatan-kesempatan, pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga dapat menentukan masa

depannya dan berpartisipasi dalam kehidupannya komunitas mereka”4

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman yang

diungkapkan oleh Ife mengenai pemberdayaan masyarakat lebih mengacu

pada sumber daya manusia, dimana perlunya peningkatan kapasitas

(Capasity Building) dalam upaya pemberdayaan masyarakat itu sendiri.

Penulis melihat bahwa konsep pemberdayaan lebih erat kaitannya dengan

berbagai macam peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia

melalui pendidikan dan pelatihan serta keterampilan agar memberikan

sebuah keberdayaan bagi masyarakat. Disisi lain, pemberdayaan dalam

konsep capacity building seperti yang dijelaskan di atas tentunya

4 Isbaandi Rukminto Adi. Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunana Kesejahteraan

Sosial, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2002), h. 50.

Page 17: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

4

memerlukan agen perubahan (agent of change) yakni mereka yang memang

mau dan mampu untuk mendampingi masyarakat.

Dalam mengembangkan potensi di usia produktif ini, dapat juga

dikembangkan melalui pendidikan diklat, pengembangan ini bisa melalui

pendidikan non formal. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang

teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-

peraturan yang tetap dan ketat.5

Saat ini pelatihan keterampilan desain grafis berjalan pada angkatan

ke 16 dan di dalamnya terdapat 15-20 peserta dengan masa diklat dilakukan

selama 6 bulan setiap angkatan. Untuk kelulusan dapat bekerja diterima oleh

instansi luar mencapai 90% sedangkan yang 10% dengan offline dari

keseluruhan peserta diklat.6

Berdasarkan hal itu peneliti ingin mengetahui Proses/Tahapan

Pemberdayaan Kompetensi yang meliputi: Pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), dan sikap (attitude) masyarakat (remaja) yang

dilakukan RGI melalui pemberdayaan program pelatihan desain grafis yang

nantinya bisa menjadi percontohan untuk lembaga pemberdayaan lainnya di

Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu lembaga yang mengusung

perlunya pelatihan keterampilan bagi masyarakat, khususnya masyarakat

5 Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, (jakarta: Bumi Aksara,

1992), Cet. Ke 1, h. 79 6 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Machrus selaku manager Rumah Gemilang

Indonesia

Page 18: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

5

yang kurang mampu ialah Yayasan Rumah Gemilang Indonesia, Sawangan

Kota Depok. Sebuah jejaring dari lembaga ternama yang memang fokus

dalam menangani perihal ekonomi masyarakat. RGI memberikan berbagai

macam program pelatihan keterampilan yakni teknik komputer dan

jaringan, otomotif, desain grafis, tata busana, aplikasi perkantoran, fotografi

dan videografi dan dari ke enam program pelatihan ini dikhususkan bagi

mereka yang tidak mampu atau kaum dhu’afa secara ekonomi atau kalangan

masyarakat bawah. Tetapi penulis memfokuskan pada satu program

pelatihan yakni desain grafisnya, menurut penulis pelatihan ini turut

mendukung upaya pemerintah dalam melakukan pemberdayaan bagi

maysarakat serta upaya untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat

pengangguran.

Awalnya penulis melakukan panggilan interview untuk menjadi

relawan qurban yang diselenggarakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat tetapi

proses interview dilakukan di Rumah Gemilang Indonesia, selama proses

interview penulis berbincang terkait RGI bahwa pada kelas atau konsentrasi

Desain Grafis belum pernah ada yang meneliti. Kemudian penulis tertarik

meneliti RGI sebagai objek penelitian karena RGI telah memberikan

kontribusi sebagai pemberdaya masyarakat (remaja) melalui pendidikan

non formal dan pelatihan bagi mereka yang tidak mampu.

Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian di Yayasan

Rumah Gemilang Indonesia Sawangan Depok. Sebuah lembaga masyarakat

yang mengusung konsep pemberdayaan masyarkat secara real dengan

mengadakan pendidikan non formal dan pelatihan bagi mereka yang tidak

Page 19: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

6

mampu. Menciptakan peluang kemandirian dan menanggulangi

problematika pengangguran. Disamping itu penulis juga yakin adanya

relevansi antara bahan penelitian dengan konsentrasi studi penulis selama

ini. Alasan konseptual inilah yang kemudian penulis ulas pada sebuah

skripsi yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat ‘Dhuafa’ Melalui

Program Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di Rumah Gemilang

Indonesia Sawangan Depok”

B. Fokus dan Perumusan Masalah

1. Fokus Masalah

Agar peneliti ini lebih terfokus dan tidak melebar maka peneliti

perlu memfokuskan masalah dalam penelitian ini. Oleh karena itu,

peneliti memfokuskan untuk mengetahui bagaimana Proses

Pemberdayaan Kompetensi yang meliputi: Pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), dan sikap (attitude) masyarakat (remaja) yang

dilakukan RGI melalui program Pelatihan Desain Grafis.

Dan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dalam latar belakang

masalah, bahwa begitu banyaknya program pemberdayaan masyarakat.

Program pemberdayaan kompetensi yang meliputi: Pengetahuan

(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) masyarakat

(remaja) yang fokus pada pelatihan desain grafis merupakan upaya

untuk meningkatkan kualitas hidup dalam kesejahteraan masyarakat

serta menjadikan masyarakat lebih mandiri. Untuk memastikan bahwa

pelaksanaan program mencapai sasaran dan tujuan yang direncanakan

oleh RGI. Kemudian apakah pelaksanaan program sesuai dengan teori

Page 20: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

7

tahapan pemberdayaan yang ada. Oleh karena itu dalam penelitian kali

ini, penulis akan membahas Pemberdayaan Masyarakat (remaja)

Melalui Program Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di Rumah

Gemilang Indonesia Sawangan Depok.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang peneliti ingin meneliti bagaimana Proses

Pemberdayaan Kompetensi yang meliputi: Pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), dan sikap (attitude) Masyarakat (remaja) yang

dilakukan oleh RGI melalui program Pelatihan Desain Grafis. Adapun

rumusan masalahnya sebagai berikut :

a. Bagaimana proses atau tahapan pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan oleh Rumah Gemilang Indonesia (RGI) dalam program

Pelatihan Keterampilan Desain Grafis?

b. Apa hasil kompetensi yang didapat oleh peserta setelah mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia (RGI) dalam program

pelatihan Desain Grafis yang meliputi: pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), dan sikap (attitude) masyarakat (remaja) yang

dilakukan oleh Rumah Gemilang Indonesia (RGI) dalam program

Pelatihan Desain Grafis?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini

adalah:

Page 21: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

8

1. Untuk mengetahui Proses atau tahapan Pemberdayaan masyarakat

melalui program Pelatihan Desain Grafis di Rumah Gemilang

Indonesia.

2. Untuk mengetahui hasil Kompetensi meliputi: Pengetahuan

(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) masyarakat

(remaja) yang di dapat oleh peserta setelah mengikuti Pelatihan

Keterampilan Desain Grafis di Rumah Gemilang Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik secara akademik

maupun praktik.

1. Manfaat akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan bagi pemberdaya ilmu sosial terutama pada Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) tentang proses pemberdayaan

kompetensi yang meliputi: Pengetahuan (knowledge), keterampilan

(skill), dan sikap (attitude) masyarakat (remaja) serta menjadi referensi

ilmiah tentang pengembangan program pemberdayaan.

2. Manfaat Praktik

Penelitian ini diharapkan dapat dipraktikan oleh berbagai

kalangan terutama lembaga sosial lembaga swadaya masyarakat,

yayasan atau badan usaha lainnya yang memiliki kesamaan dengan

Rumah Gemilang Indonesia untuk di terapkan di kawasan lainnya di

Indoensia dalam pemberdayaan masyarakat.

E. Tinjauan Pustaka

Page 22: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

9

Pengamatan literatur yang penulis lakukan sebelum memulai

penelitian ini di berbagai sumber seperti buku, internet dan skripsi, tidak

menutup kemungkinan penelitian ini memiliki kesamaan dari teori dan

metodologi. Tujuan dari tinjauan pustaka ini ialah untuk melihat dan

membandingkan pembahasan yang penulis lakukan dalam penelitian.

Adapun penelitian yang penulis baca sebagai bahan studi dan perbandingan

adalah :

Judul Skripsi : Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program

Urban Farming Yayasan Bunga Melati Indonesia (YBMI) Di

Perigi Baru

Penulis : Budi Baihakki, mahasiswa program studi Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2016.

Isi Pokok : Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang banyaknya

hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaanya, dan

belum mencapai target yang diinginkan yang bisa mengolah

kompos organik secara mandiri dari sampah rumah tangga

mereka yang dikaitkan dengan teori Isbandi Rukminto Adi

yang mengemukakan beberapa tahapan pemberdayaan

terdiri dari: Tahap persiapan, Tahapan pengkajian, Tahapan

perencanaan alternatif program, Tahapan performulasian

rencana aksi, Tahapan pelaksanaan program, Tahapan

evaluasi, Tahapan terminasi. Yang membedakan dengan

skripsi yang saya angkat adalah tahapan pemberdayaan dan

Page 23: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

10

hasil yang di dapat peserta dan fokusnya pada pelatihan

Desain Grafis.

Judul Skripsi : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan

Teknisi Handphone Di Institute Kemandirian Dompet

Dhuafa.

Penulis : Amelia, mahasiswa program studi Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2009.

Isi Pokok : Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang bagaimana

konsep pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

sebuah lembaga yakni Institute Kemandirian Dompet

Dhuafa melalui pelatihan teknisi Handphone. Yang menjadi

acuan dalam skripsi ini dengan penulis adalah bahwa yang

diangkat dalam sebuah konsep pemberdayaan dan fokus

pada pelatihan teknisi handphone sedangkan pada skripsi

yang saya angkat adalah tahapan pemberdayaan dan hasil

yang didapat oleh peserta yang fokus pada Pelatihan Desain

Grafis.

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode menyangkut masalah cara kerja: yaitu cara untuk

memahami fokus kajian yang menjadi sasaran dan ilmu yang

bersangkutan. Metode adalah suatu cara kerja atau mekanisme tindakan

menurut kaidah tertentu dalam konteks ilmu pengetahuan tertentu.

Page 24: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

11

Metodologi menerjemahkan suatu paradigma dalam bahasa penelitian

dan menunjukkan bagaimana keberadaan dunia nyata dapat dijelaskan,

ditangani, dipelajari.7

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor seperti dikutip oleh Moleong,

menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diminati.8

Jadi dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

karena lebih tepat dengan subjek penelitian ini yaitu penulis atau

peneliti. Sedangkan objek penelitian dalam skripsi ini adalah Yayasan

Rumah Gemilang Indonesia, program pelatihan dan peserta pelatihan

Desain Grafis. Peneliti tidak hanya meneliti bentuk partisipasi objek

tetapi peneliti juga meneliti perilaku objek terhadap lingkungan

sekitarnya.

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif

deskriptif yaitu penelitian yang mengungkapkan suatu masalah atau

keadaan atau suatu perisitiwa sebagaimana adanya berdasarkan fakta-

fakta yang tampak, mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian

ditekankan pada memberikan gambaran secara objektif tentang keadaan

yang sebenarnya dan objek yang sedang diselidiki. Akan tetapi untuk

7 Moh. Soehadha, Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama, (Yoyakarta:

Suka Press UIN Sunan Kalijaga), h. 23. 8 Moh. Soehadha, Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama, (Yoyakarta:

Suka Press UIN Sunan Kalijaga), h. 175.

Page 25: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

12

mendapatkan manfaat yang lebih luas, biasanya dalam jenis penelitian

ini dilakukan juga pemberian berbagai pelaksanaan. Adapun ciri-ciri

pokok penelitian deskriptif adalah.9

a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat

penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang

bersifat aktual.

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang sedang diselidiki

dengan sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional.

Berdasarkan definisi di atas, penulis melakukan penelitian dengan

menguraikan fakta-fakta yang terjadi secara alamiah. Penulis

menggambarkan secara rinci tentang proses tahapan pelaksanaan

program pemberdayaan masyarakat (remaja) melalui program pelatihan

Desain Grafis di Rumah Gemilang Indonesia Sawangan Depok.

Kemudian penulis menjelaskan hasil yang didapat oleh peserta ataupun

pencapaian pada program pemberdayaan kompetensi terkait

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude)

masyarakat (remaja) dalam bidang keterampilan desain grafis di Rumah

Gemilang Indonesia.

9 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 1991), h. 31

Page 26: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

13

2. Macam dan Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut di peroleh.10

Bila dilihat sumbernya dalam penelitian ini terbagi atas dua bagian,

yaitu:

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek

risetnya. Data primer dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan. Keterkaitan dengan penelitian ini dengan cara wawancara

dengan pengurus dan peserta pelatihan keterampilan Desain Grafis yang

terdiri dari manager RGI (1 orang)11, instruktur atau dosen dalam bidang

pelatihan desain grafis di RGI (1 orang)12, dan peserta pelatihan Desain

Grafis (5 orang)13.

b. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber

informasi baik secara langsung dan tidak langsung, seperti catatan-

catatan atau dokumen serta data kepesertaan atau jumlah peserta seperti

modul brosur penerimaan peserta pelatihan, data profil internet, profil

panduan RGI, laporan perkembangan tahunan RGI tahun 2014, data

alumni angkatan 12 dan 13 dan dokumentasi foto-foto yang berkaitan

dengan penelitian yang peneliti lakukan.

3. Teknik Pengumpulan Data

10 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi (Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2014), Cet. Ke-32, h. 6. 11 Bapak Machrus Selaku Manager RGI 12 Bapak Budi Sutria Selaku Instruktur Pelatihan Desain Grafis RGI 13 Ridho Hamdani, Yahya, Khatrunnada Sly Putri, Aqiq Muflih Habibi, Ihsan Saeful Anwar

selaku Alumni Pelatihan Desain Grafis RGI

Page 27: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

14

Untuk memenuhi kebutuhan data yang beraneka ragam, penelitian

kualitatif menggunakan berbagai metode pengumpulan data seperti

wawancara individual, wawancara kelompok, penelitian dokumen dan

arsip, serta penelitian lapangan. Antara metode satu dengan yang

lainnya tidak saling terpisah, tetapi saling berkaitan dan saling

mendukung untuk menghasilkan data yang sesuai dengan kebutuhan.

Data yang diperoleh dari suatu metode disilahkan dengan data yang

diperoleh melalui metode yang lain sehingga menghasilkan data yang

dapat dipercaya dan sesuai dengan kenyataan.14 Dalam penelitian skripsi

tentang pelaksanaan pemberdayaan masyarakat (remaja), peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu, wawancara mendalam

dan studi dokumentasi.

Penulis menganggap teknik yang penulis lakukan adalah teknik

pengumpulan data kualitatif, yaitu berupa pengumpulan data dalam

bentuk kata, kalimat, pernyataan dan gambar. Dimana dalam

pelaksanaannya penulis melakukan teknik pengumpulan data melalui :

a. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab yang dilakukan oleh dua pihak, maka harus adanya

pewawancara dan terwawancara. Dengan maksud antara lain

mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi,

14 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori &Praktik, (jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2013), h. 141-142

Page 28: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

15

perasaan, dan motivasi. Adapun wawancara dibedakan menjadi

dua, yaitu wanwancara terstruktur dan tidak terstruktur.15

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara

langsung dan tidak langsung. Peneliti melakukan wawancara

langsung dengan manager, pengurus atau instruktur dan staf.

Wawancara langsung dilakukan di lembaga RGI dengan

manager dan instruktur dua kali pertemuan dan wawancara

langsung dengan staff dilakukan di lembaga RGI dengan satu

kali pertemuan. Sedangkan wawancara tidak langsung peneliti

melakukan wawancara dengan alumni pelatihan Desain Grafis

terkait guna memperoleh data yang diperlukan, melalui media

sosial atau jejaring sosial seperti whatsapp, line, email, bbm dan

via sms. Adapun teknik wawancara yang digunakan adalah

wawancara terstruktur, dimana peneliti sudah membuat

pertanyaan terlebih dahulu sebelum ke lapangan.

b. Studi Dokumen

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data yang

melalui peninggalan tertulis, foto kegiatan, terutama berupa

arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku yang berkaitan

mengenai pendapat, teori, maupun hukum dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian.

4. Teknik Analisis Data

15 Rahayu Tri Lin, S.Psi dan Ardani Ardi Tristiadi, Observasi Wawancara, (Malang: PT.

Bayu Media, 2004), h. 32

Page 29: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

16

Dalam menganalisa data, peneliti mengintepretasikan catatan

lapangan yang ada kemudian menyimpulkannya. Data yang ada akan

dianalisis dengan cara reduksi. Reduksi yaitu menganalisis sesuatu

secara keseluruhan kepada bagian-bagiannya atau menjelaskan tahap

akhir dari proses perkembangan sebelumnya yang lebih sederhana.

Tujuan terpenting dari reduksi data ialah untuk mengidentifikasikan

tema utama yang diteliti dengan memberikan kategori pada informasi

yang telah dikumpulkan. Patton seperti dikutip oleh Lexy J. Moleong,

mengatakan bahwa analisa data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam pola, kategori dan satuan uraian

dasar.16

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, peneliti mengelompokkan

data-data melalui 7 tahapan pemberdayaan, diantaranya: Tahapan

persiapan (engagement) dimana didalamnya terdapat dua persiapan (a)

Penyiapan petugas, ialah diperlukan untuk menyamakan persepsi antar

anggota tim agen perubahan (agent of change) mengenai pendekatan

apa yang akan dipilih dalam melakukan pengembangan masyarakat, (b)

Penyiapan lapangan, ialah dimana petugas melakukan studi kelayalan

daerah yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan secara informal

maupun formal. Tahapan pengkajian (assesment) dilakukan dengan

mengidentifikasi masalah. Tahapan perencanaan alternatif program atau

kegiatan pada tahap ini petugas secara partisipatif melibatkan warga

untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara

16 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi, Cet. Ke-32, h. 103.

Page 30: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

17

mengatasinya. Tahapan performulasi rencana aksi, tahapan pelaksanaan

program atau kegiatan pada tahap ini agen perubahan membantu

masing-masing kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan

mereka dalam bentuk tertulis. Tahapan pelaksanaan program atau

kegiatan pada tahap ini merupakan paling penting dalam proses

pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan

dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila

tidak ada kerja sama antara petugas dan warga masyarakat. Tahap

evaluasi pada tahap ini proses pengawasan dari warga dan petugas

terhadap program yang sedang berjalan pada pengembangan

masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Tahap

terminasi merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran tersebut.

Penulis juga melakukan analisa melalui 3 pembentukan kompetensi,

diantaranya: pengetahuan (knowledge) ialah informasi yang dimiliki

oleh seseorang, keterampilan (skill) kemampuan untuk mampu

melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental, dan sikap (attitude) sikap

keteraturan perasaan dan pikiran seseorang dan kecendurangan

bertindak terhadap aspek lingkungannya. Penulis akan menjelaskan

proses pemberdayaan kompetensi remaja (masyarakat) dalam program

pelatihan keterampilan desain grafis di Rumah Gemilang Indonesia

Sawangan Depok.

5. Teknik Keabsahan Data

Page 31: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

18

Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi sebagai teknik

pemeriksaan keabsahan data. Dimana penulis berusaha bagaimana agar

pesertanya dan temuan-temuan ini dipercaya atau dapat di

pertimbangkan. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

dua pengecekan keabsahan data,17 yaitu:

a. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data untuk

keperluan memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data untuk

keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan data yang di

peroleh. Peneliti memeriksa dengan teknik triangulasi pengecekan

dengan membandingkan data yang diperoleh dengan hasil

wawancara.

Jadi, dalam penelitian ini peneliti membandingkan hasil

temuan lapangan dengan hasil wawancara seperti mengkonfirmasi

profil lembaga atau sejarah, proses pelatihan, hasil setelah pelatihan

kepada satff, instruktur, manager dan alumni peserta pelatihan.

b. Kreadibitas (derajat kepercayaan) dengan teknik trianglasi yaitu

teknik pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Hal ini dapat dicapai melalui:

1) Membandingkan data hasil pengematan dengan wawancara.

2) Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai

hal ini penulis membandingkan jawaban yang diberikan

manager, staff dan instruktur dengan pesertanya.

17 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Karya, 2007), h. 329-

335.

Page 32: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

19

3) Membandingkan hasil wawancara dengan temuan dokumentasi

yang berkaitan, penulis memanfaatkan dokumen dan data

sebagai bahan perbandingan.

Jadi, dalam hal ini peneliti melakukan perbandingan hasil

pengamatan dengan hasil wawancara. Membandingkan jawaban

yang diberikan manager, staff dan pengurus atau instruktur

dengan almuni peserta pelatihan. Membandingkan temuan

dokumen dengan hasil wawancara semuanya terkait profil

lembaga dan proses pelatihan.

6. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan di wilayah Depok, tepatnya di

Kecamatan Sawangan, Kelurahan Pengasinan. Jalan Pengasinan Rt

001/006 Kelurahan Pengasinan Sawangan Depok 16518. Penulis

memilih lemaga RGI karena lembaga ini melaksanakan program

pemberdayaan dalam pelatihan keterampilan Desain Grafis. Program

tersebut masih berjalan secara terus dan mempunyai platform berbasis

pesantren dengan tujuan menjadikan santri (peserta) lebih mandiri.

Sedangkan waktu penelitiannya, terhitung dari bulan Agustus 2016

sampai bulan Januari 2017.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini maka digunakan

sistematika penulisan. Penulis menggunakan acuan pedoman penulisan

Karya Ilmiah standar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

terbitan CeQDA. Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan

Page 33: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

20

pemahaman mengenai penelitian ini. Maka dari itu peneliti membagi skripsi

ini ke dalam lima BAB. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian I ini terdiri dari tujuh sub bab yang terdiri dari

latar belakang masalah, fokus dan perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bagian II akan menguraikan kerangka teori yang

berkaitan dengan penelitian yaitu mengenai pemberdayaan

masyarakat (remaja). Tahapan pemberdayaan masyarakat

(remaja) serta tentang pembentukan atau pengembangan

kompetensi yang meliputi: Pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), dan sikap (attitude) masyarakat

(remaja).

BAB III TEMUAN PENELITIAN

pada bagian III akan menguraikan terkait Profil Yayasan

Rumah Gemilang Indonesia, yaitu terkait Latar Belakang

berdirinya RGI, Visi Misi dan Tujuan RGI, Program-

program RGI, dalam Tahapan Pemberdayaan masyarakat

(remaja) yang meliputi: Tahap persiapan, tahap pengakajian

(assesment), tahap perencanaan alternatif program, tahap

performulasian rencana aksi, tahap pelaksanaan program,

tahapan evaluasi, tahapan terminasi. Kemudian dikaitkan

Page 34: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

21

dengan 3 pembentukan kompetensi yang meliputi:

pengetahuan (knowladge), Keterampilan (skill), sikap

(attitude) dan Gambaran Umum Program Pelatihan Desain

Grafis.

BAB IV ANALISIS

Analisis dan Temuan Lapangan, yaitu meliputi mengenai

proses pemberdayaan kompetensi masyarakat (Dhu’afa)

yang dilakukan dengan 7 tahapan pemberdayaan: tahapan

persiapan, tahapan pengkajian, tahapan perencanaan

alternatif program, tahap performulasian rencana aksi, tahap

pelaksanaan program, tahapan evaluasi, tahapan terminasi.

Kemudian dikaitkan dengan 3 pembentukan kompetensi

yang meliputi: pengetahuan (knowladge), Keterampilan

(skill), sikap (attitude) mencakup dalam bentuk program

pelatihan desain grafis di Rumah Gemilang Indonesia.

BAB V PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian penutup, peneliti mencoba

manarik kesimpulaln dari teman dan analisis penelitian yang

didapatkan serta memberikan saran sebagai masukan bagi

penulis.

Page 35: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat

1. Definisi Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber-

menjadi kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya

artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Kata “berdaya”

apabila diberi awalan pe- dengan mendapat sisipan-m- dan akhiran-an

menjadi “pemberdayaan” artinya membuat sesuatu menjadi berdaya

atau mempunyai kekuatan.18 Beberapa pengertian pemberayaan

menurut para ahli diantaranya:

a. Shardlow seperti dikutip oleh Samsir mengemukakan bahwa pada

intinya pemberdayaan membahas bagaimana individu, kelompok

ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri

dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan

keinginan mereka.

b. Biestek seperti dikutip oleh Samsir mengemukakan terkait

pemberdayaan prinsip ini pada intinya mendorong klien untuk

menemukan sendiri apa yang harus ia lakukan dalam kaitan dengan

upaya mengatasi permasalahan yang ia hadapi.

c. Mc. Ardle seperti dikutip oleh Samsir mengatakan lebih

menitikberatkan pemberdayaan pada proses pengambilan keputusan

18 Roesmidi dan Riza Risyanti. Pemberdayaan Masyarkat, (Sumedang: Alqaprint

Jatinangor, 2006), h. 1

Page 36: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

23

oleh orang-orang yang secara konsekuen melaksanakan keputusan

tersebut. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif

diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan

keharusan untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri

dan akumulasi pengetahuan, keterampilan, serta sumber lainnya

dalam rangka mencapain tujuan mereka tanpa tergantung pada

pertolongan dan hubungan eksternal.19

Pemberdayaan masyarakat (remaja) dalam perspektif pekerjaan

sosial, Dubois dan Miley dalam bukunya Implementasi Program

Pemberdayaan Fakir Miskin oleh Mujiyadi memberikan pedoman yaitu:

(a) membangun relasi pertolongan yang merefleksikan respon empati,

menghargai pilihan dan hak klien dalam menentukan nasibnya sendiri,

menghargai perbedaan dan keunikan individu, dan menekankan

kerjasama klien; (b) membangun komunikasi yang menghormati

martabat dan harga diri klien, mempertimbangkan keagamaan individu,

berfokus pada klien dan menjaga keberhasilan klien; (c) terlibat dalam

pemecahan masalah yang memperkuat partisipasi klien dalam semua

aspek proses pemecahan masalah, menghargai hak-hak klien,

merangkai tantangan melalui ketaatan terhadap kode etik profesi,

keterlibatan dalam pengembangan profesional, riset, dan perumusan

kebijakan, penerjamahan kesulitan-kesulitan pribadi ke dalam isu-isu

publik, dan penghapusan segala bentuk diskriminasi dan

19 Syamsir Salam, MS., an Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si., Sosiologi Pedesaan,

(Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008)

Page 37: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

24

ketidaksetaraan kesempatan, tantangan sebagai kesempatan belajar dan

melibatkan klien dalam pembuatan keputusan dan evaluasi; (d)

mereflesikan sikap dan nilai profesi pekerjaan sosial.20

Pemberdayaan menunjuk kepada kemampuan orang, khusunya

kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau

kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka

memiliki kebebesan (freedom), dalam arti bukan saja bebas

mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari

kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber-sumber

produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan

pendapatnya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka

perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

keputusan-keputusan yang mempengar uhi mereka. Beberapa ahli

dibawah ini mengemukakan definisi pemberdyaan dilihat dari tujuan,

proses, dan cara-cara pemberdayaan:

a. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-

orang yang lemah atau tidak beruntung.

b. Pemberdayan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi

cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas,

dan mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-

lembaga yang mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan yang

20 B. Mujiyadi, Agus Budi Purwanto, Setyo Sumarno, Muslim Sabarisman, Implementasi

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, (Jakarta: Puslitbang Kesejahteraan Sosial-Badiklat

Kesejahteraan Sosial-Departemen sosial RI, 2007), h. 11-12

Page 38: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

25

cukup untuk mempengaruhi kehidupan dan kehidupan orang lain

yang menjadi perhatian.

c. Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali

kekuasaan melalui perubahan struktur sosial.

d. Pemberdayaan adalah suatu cara dengan nama rakyat, organisasi dan

komunitas diarahkan gar mampu menguasai kehidupannya.

Dengan demikian pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan.

Sebagai proses, pemberdayaan adalah searngkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah

kemiskinan. Sebagai tujuan maka pemberdyaan menunjuk pada keadaan

atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu

masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai

pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

baik yang besifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti: memiliki

kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata

pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti: memiliki

kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempumyai mata

pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam

melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Pengertian pemberdayaan

Page 39: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

26

sebagai tujuan sering kali digunakan sebagai indikator keberhasilan

pemberdayaan sebagai sebuah proses.21

Menurut Ginanjar dalam Purwanto yang peneliti kutip dari buku

Implementasi Program Pemberdayaan fakir Miskin oleh Mujiyadi,

mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah sebagai upaya

untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang

dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap

kemiskinan dan keterlabelakang kerangka pikir yang digunakan antara

lain:22

a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang.

b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat

c. Penguatan pranata dan pelembagaan pranata.

d. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan

keputusan.

Menurut beberapa pakar yang terdapat dalam buku Membangun

Masyarakat Pemberdayaan Rakyat oleh Edi Suharto, mengemukakan

defifinsi pemberdayan dilihat dari tujuan, proses dan cukup kuat untuk

berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan dan mempengaruhi terhadap

kejadian-kejadian dan lembaga-lembaga yang mempengaruhi

21 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Pemberdayaan Rakyat, Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT Revika Aditama, 2005),

h. 57-60 22 B. Mujiyadi, Agus Budi Purwanto, Setyo Sumarno, Muslim Sabarisman, Implementasi

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, h. 15

Page 40: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

27

kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.

Sedangkan menurut Swift dan Levin dalam Membangun Masyarakat

Memberdayakan Rakyat, pemberdayaan menunjuk pada usaha

pengalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial.23

Berdasarkan beragam definisi pemberdayaan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok rentan dan lemah

dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami

masalah kemiskinan, sehingga mereka memiliki keberdayaan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi

maupun sosial seperti: memiliki kepercayaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi

dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas

kehidupannya.24 Adapun cara yang ditempuh dalam melakukan

pemberdayaan yaitu dengan memberikan motivasi atau dukungan

berupa penyediaan sumber daya, kesempatan pengetahuan dan

keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatan kapasitas mereka,

meningkatkan kesadaran tentang potensi yang dimilikinya, kemudian

berupaya untuk mengembangkan potensi yang dimilki mereka tersebut.

2. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

23 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 57 24Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial, (Jakarta: LP FEUI, 2002), h. 60

Page 41: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

28

Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan

masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki

ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal (misalnya persepsi

meraka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas

oleh struktur sosial yang tidak adil). Ada beberapa kelompok yang dapat

dikategorikan sebagai kelompok lemah atau tidak berdaya meliputi:

a. Kelompok lemah secara struktural, baik lemah secara kelas, gender

maupun etnis.

b. Kelompok lemah khusus, seperti manula, anak-anak dan remaja,

penyandang cacat, gay dan lesbian, masyarakat terasing.

c. Kelompok lemah secara personal, yakni mereka yang mengalami

masalah pribadi atau keluarga.25

Tujuan pemberdayaan dapat berbeda-beda sesuai dengan

bidang pembangunan atau pemberdayaan yang digarap. Tujuan

pemberdayaan bidang ekonomi belum tentu sama dengan tujuan

pemberdayaan dibidang pendidikan ataupun dibidang sosial. Tujuan

pemberdayaan dibidang ekonomi adalah agar kelompok sasaran

dapat mengelola usahanya, kemudian memasarkan dan membentuk

siklus pemasaran yang relatif stabil, tujuan pemberdayaan pada

bidang pendidikan adalah agar kelompok sasaran dapat menggali

berbagai potensi yang ada dalam dirinya dan memanfaatkan potensi

yang dimiliki untuk mengatasi permasalahan yang dia hadapai,

25 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Stratgis:

Pembangunan kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 60

Page 42: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

29

sedangkan tujuan pemberdayaan pada bidang sosial adalah agar

kelompok sasaran dapat menjalankan fungsi sosialnya kembali

sesuai dengan peran dan tugas sosialnya.26

Dalam buku Dialektika Pembangunan dan pemberdayaan oleh

Chabib Sholeh, tujuan pemberdayaan masyarakt antara lain:

a. Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarkat adalah untuk

meningkatkan harkat dan martabat hidup manusia, dengan kata

lain secara sederhana untuk meningkatkan kualitas hidup.

Perbaikan kualitas hidup tersebut bukan semata menyangkut

aspek ekonomi, tetapi juga mental, fisik, politik, keamanan,

kesehatan, dan sosial budaya.

b. Untuk mencapai tujuan yang bersifat umum tersebut maka

terdapat beberapa tujuan dan sasaran antara lain:

1. Perbaikan kelembagaan. Hal ini dimaksudkan agar terjalin

kerja sama dan kemitraan antar pemangku kepentingan.

Melalui perbaikan kelembagaan berbagai inovasi sosial yang

dilakukan secara kemitraan pemangku kepentingan dapat

meningkatkan produktifitas masyarakat.

2. Perbaikan pendapatan, stabiliatas ekonomi, keamanan dan

politik yang mutlak diperlukan untuk terlaksankannya

pembangunan yang berkelanjutan.

26 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial, h. 163-164

Page 43: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

30

3. Perbaikan lingkungan hidup. Disadari atau tidak dalam

upaya memnuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat

melakukan aktifitas ekonomi yang berakibat terjadinya

kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup

ini bukan saja mengancam dirinya sendiri, tetapi juga

mengamcam kehidupan generasi yang akan datang.

4. Perbaikan akses, baik berkenaan dengan akses inovasi

teknologi, permodalan atau kredit, sarana dan prasarana

produksi, perlatiihan dan mesin, serta energy listrik yang

sangat diperlukan dalam proses produksi. Demikian pula

tidak kalah pentingnya perbaikan akses pasar dan jaminan

harta serta pengambilan keputusan politik.

5. Perbaikan tindakan. Melalui pendidikan kualitasn Sumber

Daya Manusia (SDM) dapat ditingkatkan sehingga dari sana

diharapkan akan berdampak pada perbaikan sikap dan

tingkatan yang lebih bermartabat.

6. Perbaikan usaha produktif, melalui upaya pendidikan,

pelatihan dan perbaikan kelembagaan sertaakses

perkreditan, diharapkan usaha-usaha yang bersifat produktif

akan lebih maju dan berdaya saing.

7. Perbaikan-perbaikan bidang lainnya, sesuai dengan

permasalhan yang dihadapi oleh masyarakat.27

3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

27 Chabib Sholeh, Dialektika Pembangunan dan Pemberdayaan, (Bandung: Fokusmedia,

2014), h. 81

Page 44: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

31

Parsons menyatakan bahwa proses pemberdayaan umumnya

dilakukan secara kolektif. Menurutnya tidak ada literatur yang

menyatakan bahwa pemberdayaan erjadi dalam relasi satu lawan satu

antara pekerja ssial dan klien dalam setting pertolongan perseorangan.

Meskipum pemberdayaan seperti ini dapat meningkatkan rasa percaya

diri dan kemampuan dari klien, hal ini bukanlah strategi utama

pemberdayaan. Namun demikian tidak semua interven si pekerjaan

sosial dapat dilakukan melalui kolektifitas. Dalam beberapa situasi,

strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan secara individual, meskipun

pada gilirannya strategi inipun tetap berkaitan dengan kolektifitas.

Dalam arti mengaitkan klien dengan sumber atau sistem lain diluar

dirinya. Pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga aras atau matra

pemberdayaan (empowerment setting): mikro, mezzo dan makro.

Aras Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara

individual melalui bimbingan konseling, stres manajemen, krisis

intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien

dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut

sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered proach).

Aras Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.

Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai

media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok,

biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki

kemampuan memcahkan permasalahan yang dihadapinya.

Page 45: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

32

Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi Sistem

Besar (Large system startegy), karena sasaran perubahan diarahkan pada

sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan masyarakat,

manajemen konflik, adalah beberapa srategi dalam dalam pendekatan

ini. Strategi sisitem Besar memandang klien sebagai orang yang

memiliki kompetensi untuk memahami strategi yang teapt untuk

bertindak.28

4. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Sebagaimana disebutkan oleh Rr. Suhartini, dkk ada beberapa

tahapan yang seharusnya dilalui dalam melakukan pemberdayaan,

diantaranya:

a. Membantu masyarakat dalam menemukan masalahnya

b. Melakukan analisis (kajian) terhadap permasalahan tersebut secara

mandiri (partisipatif)

c. Menentukan skala prioritas masalah, dalam arti memilah dan

memilih tiap masalah yang paling mendesak untuk diselelsaikan.

d. Mencarai cara penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, antara

lain dengan cara sosio kultural yang ada di masyarakat.

e. Melaksanakan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah yang

sedang dihadapi.

28 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 66-67

Page 46: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

33

f. Mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk

dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.29

Edi Suharto memiliki pendekatan yang berbeda dalam merumuskan

tahapan strategi pemberdayaan, Edi Suharto membaginya menjadi 5

tahapan yang terdiri dari:

a. Pemungkinan: mencipatakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal.

Pemberdayaan harus mampu membebaskan masyarakat dari sekat-

sekat kultural dan structural yang menghambat.

b. Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki

masyarakat dalam memcahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuh

kembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat

serta menunjang kemandirian mereka.

c. Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-

kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat,

menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang apalagi

tidak sehat antara ang kuat dan lemah, dan mencegah terjadinya

eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah.

Pemberdayaan harus diarahkan kepada penghapusan segala jenis

diskriminasi dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.

29 Rr. Suhartini, dkk. Model-Model Pemberdayaan Masyarakat. (Yogyakarta: PT LkiS

Pelangi Aksara. 2005), h. 135

Page 47: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

34

d. Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar

masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas

kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyokong

masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang

semakin lemah dan terpinggirkan.

e. Pemeliharaan: memlihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi

keseimbangan distribusi kekuasaaan antara berbagai kelompok

dalam masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin

keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan setiap orang

memperoleh kesempatan berusaha.30

Menurut Chabib Sholeh mekanisme kegiatan pemberdayaan

masyarakat terdiri atas beberapa tahapan kegiatan yang pada dasarnya

merupakan suatu siklus yang senantiasa berulang tetap. Tahapan-

tahapan yang dimaksud adalah

a. Penumbuhan hasrat atau keinginan untuk mau berubah

Langkah awal proses pemberdayaan adalah bagaimana

menumbuhkan untuk mau berubah. Tanpa keinginan dari yang

bersangkutan proses pemberdayaan apapun akan menemui jalan

buntu.menumbuhkan keinginan untuk berubah atau memperbaiki

diri dapat dibiarkan seperti menghidupkan mesin mobil, jika mesin

mobil sudah hidup, maka tersebut selanjutnya akan berjalan dengan

kekuatannya sendiri tanpa harus didorong-dorong lagi.

30 Edi Suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 102

Page 48: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

35

b. Menumbuhkan kemauan dan keberanian

Menumbuhkan minat, kemauan untuk menahan diri dari

kesenangan sesaat dengan keberanian untuk menghadapi berbagai

tantangan dan hambatan untuk selanjutnya mengambil keputusan

untuk keluar dari belenggu kemiskinan merupakan tahapan yang

sangat penting

c. Mengembangkan kemauan dan ambil bagian

Tumbuhnya kemampuan, minat dan keberanian secara sadar

melakukan perubahan nasib memperbaiki mutu kehidupannya akan

mendorong yang bersangkutan untuk secara sadar tanpa adanya

paksaan untuk ikut serta mengambil bagian dalam setiap

kesempatam yang memungkinkan akan memperbaiki nasib

hidupmya

d. Peningkatan peran dalam setiap kegiatan

Keterlibatan secara sadar terhadap suatu kegiatan dalam proses

perubahan menuju kehidupan yang lebih baik, akan meningkat

dengan sendirinya apabila mereka telah merasakan manfaat

(ekonomi dan sosial). Ada baiknya bagi para pemberdaya untuk

mempertemukan mereka dengan orang yang telah berhasil dan

mandiri untuk saling berbagi pengalaman tentang suka dan duka

mereka dalam pemberdayaan.

e. Peningkatan efisiensi dan efektifitas

Sebagaimana kita ketahui setiap manusia memiliki tujuan yang

tidak terbatas, sementara sumberdaya untuk mewujudkan tujuan

Page 49: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

36

tersebutterbatas adanya. Oleh karena itu, penggunaan sumberdaya

yang terbatas itu harus dilakukan dengan seefisien dan seefektif

mungkin. Hal ini mengisyaratkan akan pentingnya suatu metode

atau teknologi yang tepat agar sumberdaya yang ada dapat dihemat

sebaik mungkin.

f. Peningkatan kompetensi diri secara otomatis

Pada akhirnya pemberdayaan harus mampu meningkatkan kapasitas

diri secara otomatis pada pihak yang diberdayakan. Hal ini dapat

terjadi apabila, mereka sudah merasakan manfaat langsung maupun

manfaat tidak langsung yaitu berupa peningkatan kapasitas diri yang

diperoleh secara otomatis baik dari belajar pada pengalaman yang

telah mereka rasakan.31

Menurut Isbandi Rukminto Adi dalam bukunya, membagi tahapan

pemberdayaan masyarakat menjadi 7 tahapan. Tahapan tersebut antara lain:

a. Tahapan Persipan (engagement)

Pada tahap ini sekurang-kurangnya ada dua tahapan yang harus

dikerjakan, yaitu penyiapan petugas dan penyiapan lapangan.

Penyiapan petugas dalam hal ini tenaga pemberdaya masyarakat

yang bisa juga dilakukan oleh community worker, dan penyiapan

lapangan merupakan prasyarat suksesnya suatu program

pemberdayaan masyarakat yang pada dasarnya diusahakan

dilakukan secara non-direktif.

31 Chabib Sholeh. Dialektika Pembangunan dan Pemberdayaan, h. 81

Page 50: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

37

b. Tahapan Pengkajian (assesment)

Proses assesment yang dilakukan disini dapat dilakukan secara

individu melalui tokoh-tokoh masyarakat (key-person), tetapi

dapat juga melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pada

tahap ini, petugas sebagai aden peprubah berusaha

mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan (feel needs)

dan juga sumber daya yang dimiliki klien. Dalam analisis

kebutuhan masyarakat ini ada berbagai tekhnik yang dapat

digunakan untuk melakukan assesment. Baik itu dengan

pendekatan yang kuantitaif maupun kualitatif.

c. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubah secara partisipatif

mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang maslah yang

mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya

mengatasi permasalahan yang ada masyarakat diharapkan dapat

memikirkan beberapa alternative program dan kegiatan yang

dapat mereka lakukan.

d. Tahap Pemformulasi Rencana Aksi

Pada tahap ini, petugas membantu masing-masing kelompok

masyarkat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam

bentuk tertulis. Terutama bila kaitannya dengan pembuatan

proposal kepada pihak penyandang dana.

e. Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan

Page 51: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

38

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap ynag paling

penting dalam program pemberdayaan masyarakat, karena

sesuatu yang sudah direncanakn dengan baik akan dapat

melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada

kerjasama antara petugas dan warga masyarkat, maupun

kerjasama antar warga. Pertentangan antar kelompok warga juga

dapt menghambat pelaksanaan suatu program kegiatan.

f. Tahapan Evaluasi

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas

terhadap pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan

sebaikanya dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan

warga pada tahap ini akan terbentuk suatu sistem dalam

komunitas untuk melakukan pengawasan secara internal.

Sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan dapat

membentuk suatu sistem dalam masyarkat yang lebih mandiri

dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada.

g. Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal

dengan komunitas sasaran. Terminasi dalam suatu program

pemberdayaan masyarakat, tidak jarang dilakukan bukan karena

masyarakat sudah dapat dianggap mandiri, tetapi lebih karena

proyek sudah harus dihentikan karena sudah melebihi jangka

waktu yang ditetapkan sebelumnya, atau karena anggaran sudah

selesai dan tidak ada penyandangan dana yang dapat dan mau

Page 52: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

39

merumuskan. Meskipun demikian, petugas tetap harus keluar

dari komunitas sasaran secara perlahan-lahan dan bukan secara

mendadak. Hal ini perlu dilakukan agar masyarkat tidak merasa

ditinggalkan secara sepihak dan tanpa disiapkan oleh petugas.

Karena itu, bila petugas merasa bahwa tugasnya belum

diselesaikan dengan baik jarang petugas tetap melakukan kontak

meskipun tidak secara rutin, dan kemudian secara perlahan-

lahan mengurangi kontan dengan komunitas sasaran.32

Jadi dalam kesimpulan yang penulis simpulkan adalah penulis

menyimpulkan dari beberapa para ahli atau tokoh yang mengemukakan

menegenai tahapan pemberdayaan tetapi penulis menyimpulkan fokus pada

satu teori tahapan pemberdayaan menurut Isbandi Rukminto Adi adalah

Persiapan (engangement), Tahapan Pengkajian (assesment), Tahap

Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan, Tahap Pemformulasian

Rencana Aksi, Tahap Pelaksanaa Program atau Kegiatan, Tahap Evaluasi,

Tahap Terminasi.

B. Pengembangan Kompetensi

1. Pengertian Kompetensi

Menurut Kamus Bahasa Indonesia online kata kompetensi berarti

kompetensi (1) Kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan

(memutuskan sesuatu), (2) Kemampuan mengusai gramatika suatu

32 Isbandi, Rukminto Adi, Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas: Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, (Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi UI, 2001), h. 173-177

Page 53: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

40

bahasa secara abstrak atau batiniah,33 Selanjutnya dalam Kurikulum

Berbasis Kompetensi (Depdiknas 2001:1) dirumuskan kompetensi

merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang

direfleksikan dalam kegiatan berpikir dan bertindak. Kompetemsi juga

merupakan pengetahuan, keterampilan dan kemamuan yang dikuasai

oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat

melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan

sebaik-baiknya.

Pelatihan berbasis Kompetensi memfokuskan peserta didik

diharapkan dapat melakukan di tempat kerja berbeda dengan hanya

memiliki pengetahuan teoritis. Karakteristik penting dari pelatihan

berbasis kompetensi adalah bahwa hal itu difokuskan tidak hanya pada

pekerjaan yang sebenarnya yang diperlukan di tempat kerja, tetapi juga

kemampuan untuk mentransfer dan menerapkan keterampilan,

pengetahuan dan sikap untuk situasi baru di lingkungan.34

Muhammad Zaini mengemukakan kompetensi sebagai gambaran

suatu kemampuan tertentu yang dimiliki seseorang setelah mengalami

proses pembelajaran tertentu.35

2. Klasifikasi Taksonomi Bloom

33 Kamus Besar Bahasa Indonensia Online 34 Purnamawati, “Peningkatan Kemampuan Melalui Pelatihan Berbasis Komptensi

(Competency Based Training) Sebagai Suatu Proses Pengembangan Pendidikan Vokansi, diakses

02 Oktober 2011, h. 3 35 Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum, (Surabaya: eLKAF, 2006), h. 115

Page 54: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

41

Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis yang berarti pengaturan

dan nomos yang berarti ilmu pengetahuan. Konsep Taksonomi Bloom

dikembangakan oada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom, seorang

psikolog bidang pendidikan beserta dengan rekan-rekannya. Taksonomi

ini mengklasifikasikan sasaran atau tujuan pendidikan menjadi tiga

domain (ranah kawasan): kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebagai

berikut penjelasanya:

a. Ranah Kognitif (cognitive domain)

Ranah kognitif merupakan segi kemampuan yang berkaitan

dengan aspek-aspek pengetahuan, penalaran atau pikiran.36

Salah satunya adalah: Pengetahuan (knowledge) mencakup

ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan

dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan,

digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan

mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition).

Kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan,

definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi,

prinsip dasar dan sebagainya.37 Penulis mengaitkan dalam

pelatihan keterampilan desain grafis di RGI melalui peserta

atau santri menerima teori dalam kelas KBM (kelas belajar

mengajar) yang dilakukan di dalam kelas dan sesuai bidang

pelatihan keterampilan desain grafis.

36 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 298. 37 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 27.

Page 55: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

42

b. Ranah Afektif (afektive domain)

Ranah afektif merupakan kemampuan yang mengutamakan

perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan

penalaran.38 Kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan

dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat ,

sikap kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Salah

satunya adalah: Penilai atau Penentuan Sikap mencakup

kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu

dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. Mulai

dibentuk suatu sikap: menerima, menolak atau mengabaikan.

Sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan

konsisten dengan sikap batin. Kemampuan itu dinyatakan

dalam suatu perkataan atau tindakan.39

c. Ranah Psikomotorik (psycomotik domain)

Ranah psikomotorik kebanyakan dari kita menghubungkan

aktivitas motor dengan pendidika fisik atau atletik, tetapi

banyak subjek lain. Seperti menulis dengan tangan dan

pengolahan kata juga membutuhkan gerakan.40 Kawasan

psikomotorik yaitu berkaitan dengan aspek-aspek

38 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, h. 298 39 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2009), h. 277. 40 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, terj. Tri Wibowo (Jakarta: Kencana, 2007), h.

469

Page 56: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

43

keterampilan jasmani.41 Kreativitas mencakup kemampuan

untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru,

seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya

sosok orang yang berketerampilan tinggi dan berani berpikir

kreatif.42 Penulis mengaitkan dalam pelatihan keterampilan

desain grafis di RGI melalui peserta atau santri melakukan

praktek atau magang sesuai bidang pelatihan keterampilan

desain grafis.

41 Dimyati dan Mludjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.

298 42 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran Cet. Kesepuluh, (Yogyakarta: Media Abadi, 2009),

h. 279

Page 57: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

44

BAB III

TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Yayasan Rumah Gemilang Indonesia

1. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Gemilang Indonesia

Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf seorang

donatur seluas 1.600 meter persegi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan

Pengasinan, Kecamatan Sawangan Depok. RGI adalah sebuah unit

program pemberdayaan dan pusat penelitian (empowering and training

center) di bawah direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat. Secara

resmi. RGI mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan

sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Sawangan Depok.

Sebagai bagian dari program pemberdayaan Al-Azhar Peduli Ummat,

RGI mengadopsi platform pesantren, tapi fokus pada penyelenggaraan

pendidikan non formal dalam kemasan short course (kursus singkat).

Perpaduan ini bertujuan agar para peserta pelatihan RGI tidak hanya

menyerap pengetahuan dan keterampilan unggul yang menjadi pondasi

masa depan mereka, tapi juga memiliki pengetahuan dan dasar akidah

iman yang baik.

Bukan perkara mudah mewujudkan gambar rencana menjadi

bangunan fungsional. Estimasi biaya pembangunan mencapai angka Rp.

3 miliar. Belum termasuk biaya untuk fasilitas dan operasional.

Al-Azhar Peduli Ummat pun mengandung donatur yang peduli

terhadap pendidikan bagi yatim dan dhuafa untuk berpartisipasi dalam

Page 58: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

45

pembangunan RGI. Caranya, delapan runag kelas di lantai dua dan

empat kelas di lantai satu, dilelang dalam akad. Wakaf tunai masing-

masing seharga Rp. 100 juta. Selain mendapatkan sertifikat, pemenang

lelang berhak memberikan nama ruang, sesuai yang dikehendaki. Hall

dan perpustakaan di lantai 1, juga dilelang dengan nilai masing-masing

Rp. 200 juta.

Kini, bangunan megah dengan fasilitas pelatihan yang menuju

sempurna itu, sudah dimanfaatkan sebagai training center untuk remaja

usia produktif yang putus sekolah maupun yang tak mampu melanjutkan

ke jenjang perguruan tinggi. Komunitas mayarakat dan pesantren juga

memetik manfaat dari keberadaan RGI ini. Mereka secara gratis dapat

belajar pengetahuan dan keterampilan yang selama ini hanya dapat

dinikmati kalangan ekonomi mampu.

Dalam peran empowering. RGI disiapkan sebagai pusat

pemberdayaan dan enterpreneur seluruh produk yang dihasilkan RGI,

disiapkan sebagai produk bisnis yang akan menopang operasional RGI

untuk mendapatkan kehidupan lebih baik, mandiri, berjiwa sosial, dan

memiliki nilai-nilai agama dengan baik.43

2. Visi dan Misi Rumah Gemilang Indonesia

a. Visi

43 Diakses pada hari Kamis 17 November 2016 http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-singkat/

Page 59: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

46

Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan keterampilan serta

pengembangan masyarakat yang mampu menciptakan generasi

kreatif, produktif, mandiri dan berakhlak mulia.

b. Misi

1) Menjadikan RGI pusat pengetahuan dan keterampilan bagi

generasi produktif

2) Membentuk sumber daya insani yang kreatif, produktif, mandiri

dan berakhlaq mulia

3) Melahirkan para enterpreuneur yang mandiri dan menjadi agent

of change masyarakat.

4) Menjadikan RGI bussiness centre bagi produk asli masyarakat.44

3. Struktur Manajemen Rumah Gemilang Indonesia

Adapun stuktur manajemen RGI dapat dilihat dalam bagan sebagai

berikut:

44 Diakses pada hari Kamis 17 November 2016 http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-singkat/

Page 60: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

47

Bagan. 2

Struktur Manajemen RGI45

DIREKTUR

MANAGER

ADM & KEUANGAN

PROG. REGULER ADM & KEUANGAN

PROGRAM STUDI:

1. TEKNIK KOMPUTER &

JARINGAN

2. FOTOGRAFI & VIDEOGRAFI

3. DESIGNGRAFIS

4. MENJAHIT & TATABUSANA

5. OTOMOTIF

6. APLIKASI PERKANTORAN

PROGRAM KHUSUS:

1. IBU KREATIF

2. DA’I MELEK TEKNOLOGI

3. SANTRI MELEK TEKNOLOGI

4. MOBILE TRAINING

UNIT USAHA DAN

KEMANDIRIAN

UNIT BUILDING

MANAJEMEN

1. KESEKRETARIATAN

2. SECURITY SERVICE

3. CLEANING SERVICE

4.PERAWATAN &

PENGEMBAGAN ASET

5. PENYEWAAN

6. PENYEWAAN

1. KREATIF HANDICRAFT

2. MINI GARMENT

3. MINI BUTIK

4. KREATIF DESIGN &

PRODUCTION

5. KOMPUTER

PARA INSTRUKTUR

UNIT PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

Sumber: Arsip Lembaga Rumah Gemilang Indonesia

4. Program-program Rumah Gemilang Indonesia

a. Jenis-Jenis Program

1) Program Reguler

a) Desain Grafis

b) Teknik Komputer dan Jaringan

c) Fotografi dan Videografi

d) Menjahit dan Tatabusana

45 Arsip Lembaga Rumah Gemilang Indonesia

Page 61: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

48

e) Aplikasi Perkantoran

f) Otomotif

2) Program Non Reguler

a) Ibu Kreatif

b) Da’i Melek Teknologi

c) Santri Melek Teknologi

d) Mobile Training

e) Handicraft46

b. Kemitraan

Kemitraan menjadi strategi dan kekuatan penting. Dalam

mengoptimalkan proses dan output program RGI terus menjalin

kemitraan dengan berbagai pihak, yaitu:

1) Sinergi dan kemitraan dengan donatur, CSR atau lembaga

pendonor dalam pembiayaan operasional dan pengadaan

peralatan pelatihan

Dalam proses diklat, RGI membutuhkan dana operasional

yang cukup besar dan berkelanjutan (continue). Karena program

diklat adalah full beasiswa, RGI terus berikhtiar menggalang

dukungan m ateri maupun non materi dari berbagai pihak. Selain

itu, RGI juga sedang menjalankan unit usaha yang hasilnya

untuk kemandirian pembiayaan RGI di masa mendatang.

2) Sinergi dan kemitraan dengan perusahaan atau unit usaha dalam

pemagangan, factory tour dan penyaluran tenaga kerja.

46 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Ruslan (pada hari kamis 10 Desember 2016)

Page 62: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

49

RGI bukan semata menyelenggarakan diklat keterampilan.

Upaya membuka dan memudahkan akses lapangan kerja bagi

alumni terus dilakukan. Apalagi sebagian besar peserta diklat

tidak memiliki ijazah yang memadai sebagai syarat melamar

pekerjaan di sektor formal. Bahkan mereka tidak memiliki

ijazah, karena tidak pernah lulus sekolah atau ijazah belum dapat

diambil di sekolah karena belum melunasi tunggakan sekolah.

Oleh karenanya, RGI berikhtiar menjalin kemitraan dengan

perusahaan atau unit usaha yang membutuhkan tenaga terampil

dan berakhlaq baik tanpa persyaratan ijazah tertentu.

Namun demikian, bukan berarti RGI mengarahkan semua

peserta diklat untuk bekerja sebagai karyawan. RGI lebih

mendorong dan mengarahkan alumninya untuk berwirausaha,

membuka lapangan sendiri. Bahkan mampu membuka lapangan

pekerjaan untuk orang lain.

3) Kemitraan dengan LAZ (lembaga amil zakat), BAZ (badan amil

zakat) dan lembaga-lembaga di daerah dalam perekrutan peserta

diklat di wilayah Indonesia.

Upaya sosialisasi RGI agar nilai manfaatnya dapat dirasakan

masyarakat luas di wilayah Indonesia salah satunya dengan

bermitra dengan jejaring dan lembaga-lembaga daerah. Jejaring

dengan lembaga daerah dapat merekomendasikan peserta diklat

kepada RGI dengan ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan

Page 63: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

50

RGI. Seleksi administrasi, wawancara dan survey dilakukan

oleh mitra daerah.47

c. Penerima Manfaat

1) Generasi muda produktif

2) Generasi putus sekolah

3) Generasi yang bermasalah secara ekonomi

4) Generasi yang tak mampu menempuh pendidikan non formal

5) Generasi muda pengangguran

6) Komunitas pesantren tradisional

Adapun beberapa kriteria peserta, antara lain:

1) Pria dan wanita dari keluarga kurang mampu

2) Batas usia 17-30 tahun

3) Jenjang pendidikan tidak diutamakan

4) Bisa membaca, menulis, berhitung

5) Sehat jasmani dan rohani

6) Tidak sedang terikat kontrak kerja dengan pihak tertentu

7) Komitmen dan siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan diklat

8) Mematuhi semua peraturan yang telah dibuat dan disepakati.48

d. Hasil Program

1) Output Program

47 Diakses pada hari Kamis 17 November 2016 http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-

singkat/ 48 Diakses pada hari Jum’at 18 November 2016 http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-

singkat/

Page 64: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

51

a) Berpengatuan (Knowladge)

Peserta mampu menjadi pribadi yang cerdas intelektual

dengan muatan materi-materi keislaman, kemanusiaan,

kepedulian dan pengetahuan umum.

b) Berkeahlian (Skill)

Peserta memiliki keahlian atau keterampilan khusus sesuai

dengan pilihan program studi keterampilannya sehingga

mampu membuka kesempatan kerja dan berwirausaha.

c) Berakhlaqul Karimah (Value)

Peserta mampu menjadi pribadi yang cerdas dalam spiritual

dan emosionalnya. Hal ini menjadi kekuatan bagi peserta

baik dalam keluarga, masyarakat dan dunia kerja.

d) Sertifikat

RGI memberikan sertifikat tanda kelulusan bagi peserta

yang dinyatakan lulus. Sertifikat diserahkan saat wisuda

dilangsungkan.49

1) Penilaian Non Teknis

Point penilaian yang komponenya meliputi kedisiplinan,

tanggung jawab, kerjasama, inisiatif, sikap, kebersihan

dan kerapihan. Penilaian diberikan oleh instruktur

keterampilan, instruktur SCC (Spiritual Care

Community) dan manajemen RGI.

49 Diakses pada hari Jum’at 18 November 2016 http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-singkat/

Page 65: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

52

Dua komponen penilaian ini merupakan representasi dari

seluruh muatan kurikulum yang disusun RGI (sertifikat

kelulusan terlampir).

e. Sarana Prasarana Program Pemberdayaan

1) Ruang kelas pelatihan repsentative

Ruang kelas disiapkan senyaman dan sekondusif mungkin

untuk kegiatan belajar mengajar. Di lantai bawah atau lantai satu

terdapat 11 ruang kelas yang terdiri dari :

a) 1 ruang meeting

b) Ruang management

c) 1 ruang kelas desain

d) 1 ruang aula serbaguna

e) Ruang asrama

f) 1 ruang SCC (Spiritual Care Community)

g) 1 ruang bengkel otomotif untuk praktek pelatihan otomotif

h) 1 ruang musholah

i) 1 ruang kelas program studi teknik komputer dan jaringan

j) 1 ruang kelas praktek program studi menjahit dan tatabusana

k) 1 ruang kelas program studi menjahit dan tatabusana untuk

teori, pembuatan pola dan pemotongan bahan jahitan

Sedangkan di lantai atas (dua) terdiri dari :

a) 1 ruang kelas program studi desain grafis

b) 1 ruang kelas program studi fotografi dan videografi

c) 1 ruang perpustakaan umum RGI

Page 66: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

53

d) 1 ruang produksi “kreatif handicraft”

e) 1 ruang produksi “mini butik”

f) 1 ruang produksi “mini management”

2) Perpustakaan Umum

Perpustakaan disipakan untuk menunjang referensi dan

bahan bacaan peserta diklat. Perpustakaan juga terbuka untuk

umum, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan beberapa

ketentuan. Jenis bukunya tentang buku keterampilan khusus,

buku-buku motivasi dan pengembangan diri. Buku pengetahuan

umum dan Islam, tafsir, novel & cerpen, ensiklopedi dll.

(prosedur pemakaian dan peminjaman buku terlampir)

3) Musholla dan aula serbaguna

Area musholla berukuran 15 x 4 m terletak di depan. Tata letak

ini di desain agar tercipta kondisi spirit islami. Musholla yang

mudah diakses dan luas dengan kapasitas sekitar 100 orang.

Selain untuk sarana ibadah sholat sehari-hari, juga difungsikan

untuk taklim atau pengajian, training motivasi dan bimbel, serta

kegiatan lain.

4) Aula serbaguna

Aula terletak di belakang. Fungsinya sebagai ruang kelas

umum, yaitu untuk materi SCC (Spiritual Care Community),

leadership dan kewirausahaan, makan siang bersama dan

kegiatan umum lainnya. Area ini juga dapat disewakan untuk

tempat seminar atau training terbatas.

Page 67: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

54

5) Function Hall

Ruang ini sering difungsikan sebagai kelas studium general,

rapat manajemen, trainning dan workshop. Ruangan ini juga

dapat disewakan untuk masyarkat umum.

6) Lapangan olahraga

Halaman depan RGI dimanfaatkan untuk lapangan bulu

tangkis. Sarana olahraga standart bagi peserta diklat.50

f. Gambaran Umum Program Pelatihan Desain Grafis

1. Peserta pelatihan desain grafis

Dalam peserta pelatihan desain grafis ini memiliki persyaratan

sebagai peserta pelatihan. Untuk pernyataan peserta ada beberapa

kriteria, yaitu :

a. Generasi produktif (17-30 tahun)

b. Generasi putus sekolah

c. Generasi yang bermasalah secara ekonomi

d. Generasi yang tak mampu menempuh pendidikan formal

e. Generasi muda pengangguran

Adapun kriteria yang menjadi persyaratan sebagai peserta

adalah pria dan wanita dari keluarga kurang mampu, bisa membaca,

menulis dan berhitung, sehat jasmani dan rohani, tidak sedang aktif

sekolah atau kuliah, tidak sedang terikat kontrak kerja dengan pihak

tertentu, komitmen dan siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan

50 Diakses pada hari Jum’at 18 November 2016 http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-

singkat/

Page 68: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

55

diklat dan mematuhi semua peraturan yang telah dibuat atau

disepakati.51

Rumah Gemilang Indonesia (RGI) mengadopsi platform pondok

pesanntren, tapi fokus pada penyelenggaraan pendidikan non formal

dalam kemasan short course (kursus singkat) selama 6 bulan.

Perpaduan ini agar peserta pelatihan RGI tidak hanya memiliki

keterampilan unggul yang menjadi pondasi masa depan, tapi juga

memiliki pengetahuan dan dasar akidah, iman dan akhlak yang baik.

1. Pola Rekruitmen Peserta Pelatihan Desain Grafis

Ada 3 tes dalam perekrutan peserta pelatihan di Yayasan RGI ini,

antara lain :

a. SCC (Spiritual Care Community)

Spiritual Care Community yaitu membahas tentang

pengembangan diri dalam beribadah. Tujuannya adalah agar

para penyelenggara tahu sejauh mana peserta mengetahui

tentang agama Islam.

b. Tes Kejuruan

Dalam tes ini peserta di uji kejuruan dan hasil tes ini akan bisa

melihat sisi unggul dari para peserta. Tes ini juga akan

menentukan kelas kejuruan mana yangsesuai dengan peserta.

c. Tes Wawancara

51 Diakses pada hari Jum’at 18 November 2016 http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-

singkat/

Page 69: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

56

Dalam tes ini peserta akan ditanyakan tentang keberadaan

perekonomian keluarganya. Karena pihak lembaga harus

mengetahui silsilah keluarga peserta.52

2. Materi Pelatihan Kelas Desain Grafis

Adapun materi-materi dasar desain grafis dan pendukungnya yang

disiapkan instruktur untuk peserta pelatihan deain grafis adalah :

a. Basic design

b. Pengenalan software design (Corel draw, Photoshop dan Indisain)

c. Teori gambar tangan

d. Teknik animasi

e. Basic Jurnalistik

f. Editing foto

g. Editing Video

h. Orientasi Kompetensi adalah desainer, lay outer, artistic.53

Ada 4 tahap dalam KBM pelatihan Desain Grafis,

a. Tahap I : KBM (Kelas Belajar Mengajar), peserta diberikan

teori dan praktek dalam kelas belajar mengajar selama 3 bulan

b. Tahap II : Workshop dan Praktek dengan factory tour, peserta

dituntut untuk mengeluarkan kreatifitas mereka dengan cara

membuat karya mereka sendiri dan perorangan kurang lebih

selama 1 bulan.

c. Tahap III : Ujian Akhir

52 Hasil Wawancara Pribadi dengan Bapak Ruslan (Staff RGI) pada tanggal 10 Desember

2016 53 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Budi (pengurus kelas pelatihan desain grafis)

pada tanggal 10 Desember 2016

Page 70: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

57

d. Tahap IV : Pemagangan kurang lebih selama 1-2 bulan, dalam

tahap ini peserta wajib melakukan kegiatan magang di

perusahaan yang sudah bekerja sama dengan Yayasan RGI.54

B. Program Pemberdayaan Masyarakat (Remaja) di Rumah Gemilang

Indonesia

Bagan. 3

Alur Proses Pelatihan55

REKRUITMEN

PENDIDIKAN

PELATIHAN

WORKSHOP

TERPADUUJIAN AKHIR UJIAN AKHIR

OUTPUT

BEKERJA

WIRAUSAHA

UASAHA BERSAMA

RGI

Sumber: Arsip Lembaga Rumah Gemilang Indonesia

Proses pemberdayaan masyarakat (remaja) di Rumah Gemilang

Indonesia mencakup tahap-tahap sebagai berikut:56

1. Sosialisasi program

Sosialisassi dilakukan semaksimal mungkin sehingga dapat diakses dan

dijangkau oleh masyarakat luas seluruh Indonesia. Selain sosialisasi

reguler ke wilayah Jabodetabek, RGI juga menjalin kemitraan dengan

lembaga-lembaga daerah dalam perekrutan peserta. Hal ini dilakukan

54 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Ruslan (Staff RGI) pada tanggal 10 Desember

2016 55 Arsip Lembaga Rumah Gemilang Indonesia 56 Arsip Lembaga Rumah Gemilang Indonesia

Page 71: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

58

agar sebaran penerima manfaat RGI semakin luas dan merata untuk

generasi bangsa usia produktif. Di awal berjalannya diklat, pendekatan

sosialisasi RGI melalui DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) masjid,

pesantren, madrasah yang menjadi basis sasaran pendayagunaan ZIS Al-

Azhar Peduli Ummat. Seiring berjalannya waktu dan semakin luasnya

informasi RGI yang tersebar, saat ini tanpa diasosialisasikanpun jumlah

pendaftar peserta semakin meningkat.

2. Rekruitment

a. Pendaftaran atau peserta seleksi harus mengisis formulir

pendaftaran yang disediakan RGI. Point dalam formulir adalah data

pribadi, data keluarga, peminatan dan pemilihan program studi

keterampilan, dan motivasi mengikuti diklat. Lampiran yang harus

dilengkapi adlah foto copy kartu keluarga, foto copy KTP & ijazah

terakhir (jika ada). Surat keterangan tidak mampu (SKTM) tidak

perlu dilampirkan, karena verifikasi tingkat ekonomi keluarga akan

langsung disurvey oleh surveyor khusus.

b. Pre Test

Setelah seleksi administratif, pendaftaran mengikuti pretest (tertulis)

yang hasilnya akan dapat mengukur kemampuan basic keterampilan

dan tingkat kemauan serta motivasi peserta. Secara umum,

pertanyaan dalam pretest ini adalah pertanyaan minat dan motivasi

dan pertanyaan kemampuan basic keterampilan.

c. Interview

Page 72: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

59

Tahapan berikutnya adalah wawancara terhadap pendaftar. Point-

point yang ingin dicapai dalam tahapan ini adalah informasi

langsung dan detail dari pendaftar tentang latar belakang keluarga,

latar belakang pendidikan, motivasi dan kemauan, minat dan

kecenderungan pemilihan program studi keterampilan. Tim

pewanwancara terdiri dari instruktur keterampilan, instruktur

spiritual cara cmmunity dan manajemen RGI.

d. Survey

Tahapan akhir proses rekrutment adalah surveyor dapat menggali

data lapangan langsung dari tempat tinggal pendaftar. Survey

mendapat porsi penilaian yang besar dalam menentukan kelayakan

pendaftaran menjadi peserta diklat RGI. Setiap surveyor dibekali

kamera foto dan form penliaian/skor dari RGI harus diisi sesuai

petunjuk.

Usai tahapan ini, tim rekrutment adalah mengomentari data

nominasi nama-nama peserta diklat yang lulus seleksi.

3. Orientasi dan Ta’aruf

Seluruh peserta yang lulus seleksi berikutnya mengikuti orientasi dan

ta’aruf bersama para instruktur, manajemen RGI dan manajemen Al-

Azhar Peduli Ummat Materi orientasi adalah pengenalan secara umum

materi pelatihan, target atau output diklat, dan penyamaan visi-misi

diklat. Dalam kegiatan ini seluruh peserta menandatangani surat

pernyataan dan komitment yang bermaterai. Tujuannya adalah sebagai

Page 73: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

60

bentuk keseriusan peserta dalam penyataan dan komitment seluruh

rangkaian kegiatan dan mentaati tata tertib selama diklat.

4. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Diklat dilaksanakan selama 5 bulan, dengan rangkaian 3 bulan teori &

praktek, 1 bulan workshop terpadu, 1 bulan pemagangan. Secara detail

tentang tentang proses diklat akan dijelaskan dalam bab tersendiri.

a. Teori & Praktek Ketermpilan

Tiga bulan pertama seluruh peserta mendapatkan materi pelatihan

baik teori dan praktek sesuai program studi masing-masing. Muatan

praktek lebih dominan dbandingkan teori. Materi pelatihan mengacu

kepada kurikulum standar kompetensi dasar (KSKD) yang disusun

oleh tim instruktur.

b. Workshop Terpadu

Workshop dilaksanakan selama satu bulan setelah teori dan praktek

keterampilan. Kegiaitan ini merupakan pematangan dan wadah

kreatifitas peserta untuk berkarya dan produktif dengan modal ilmu

keterampilan yang dimiliki selama pelatihan. dalam workshop

peserta dipacu untuk dapat menelurkan karya kreatif yang dapat

dinikmati masyarakat. Workshop ini didampingi lalngsung oleh

seluruh instruktur keterampilan.

c. Pemagangan

Page 74: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

61

Bagi peserta terampil dan terpilih diberikan kesempatan magang di

instansi atau lembaga mitra. Pemagangan dilakukan untuk

memperluas ilmu dan wawasan peserta dalam dunia kerja serta

menjalin jaringan kerja bagi peserta diklat. Kegiatan ini

dilaksanakan selama satu bulan setelah tahap pelatihan dan

workshop.

C. Program Pelatihan Desain Grafis di Rumah Gemilang Indonesia

1. Peserta Program Pelatihan Desain Grafis

Peserta penerima manfaat program reguler adalah mereka generasi

muda bangsa putus sekolah yang belum memiliki kemampuan finansial dan

akses pendidikan yang memadai. Namun mereka memiliki semangat tinggi

untuk maju dan berubah lebih baik bermodalkan skill, pengetahuan dan

akhlak mulia yang akan ditimba dari RGI. Mereka bisa kreatif dan

berprestasi seperti anak-anak bangsa yang lebih beruntung, ika mereka

diberikan kesempatan dan mereka adalah:

a. Generasi muda produktif

b. Generasi putus sekolah

c. Generasi yang bermasalah secara ekonomi

d. Generasi yang tak mampu menempuh pendidikan non

formal

e. Generasi muda pengangguran

f. Komunitas pesantren tradisional

Kriteria peserta pelatihan desain grafis:

a. Pria dan wanita

Page 75: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

62

b. Batas usia 17-30 tahun

c. Jenjang pendidikan tidak diutamakan

d. Bisa membaca, menulis, berhitung

e. Sehat jasmani dan rohani

f. Tidak sedang aktif sekolah atau kuliah

g. Tidak sedang terikat kontrak kerja dengan pihak tertentu

h. Komitmen dan siap mengikut seluruh rangkaian kegiatan

diklat

i. Mematuhi semua peraturan yang telah dibuat dan disepakati

Jumlah peserta setiap satu angkatan, yaitu:

a. 20 orang program studi menjahit dan tatabusana

b. 15 orang program studi teknik komputer dan jaringan

c. 15 orang progrgam studi fotografi dan videografi

d. 15 orang program studi desain grafis

Jumlah tersebut disesuaikan dengan ketersediaan peralatan pelatihan

yang ada saat ini. Tidak mustahil seiring penambahan peralatan

pelatihan jumlah peserta juga bertambah.

2. Proses Program Pelatihan Desain Grafis

Materi yang diterapkan oleh RGI dalam pemberdayaan

masyarakat (remaja) dengan rincian sebagai berikut:

1. Materi Khusus

Page 76: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

63

Materi khusus adalah materi keterampilan yang khusus berkaitan

dengan program studi keterampilan, yaitu

a. Teori & Praktek Keterampilan

Pelatihan keterampilan khusus sesuai program studi keterampilan

yang didampingi langsung instruktur yang kredibel. Teori dan

praktek dalam satu angkatan selama 3 bulan dengan kurikulum yang

disusun khusus oleh para istruktur. Semua program studi, kegiatan

prakteknya lebih dominan dibandingkan teori kelas.

b. Factory Tour

Kunjungan dan studi banding ke instansi atau perusahaan tertentu

sesuai dengan bidang keterampilan menjadi kegiatan penting.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperdalam materi dan

memperluas wawasan peserta diklat, mampu mengisnpirasi dan

memotivasinya untuk terus berkarya, kreatif, produktif dan mandiri.

RGI menjalin kemitraan dengan lembaga, perusahaan dan motra

usaha dalam factory tour dan pemagangan.

2. Materi Umum

Materi umum adalah materi untuk semua peserta program studi, sebagai

berikut:

a. Spiritual Care Community (SCC)

SCC adalah pendampingan khusus spiritual kepada seluruh peserta

oleh instruktur pendamping. Materi ini menjadi salah satu menu

utama yang harus diikuti oleh smua peserta diklat sebagai ikhtiar

penguatan mental akhlaq. Rutin setiap pagi sebelum memasuki kelas

Page 77: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

64

semua peserta mengawalinya dengan shalat dhuha, pembacaan surat

Al-Waqiah bersama, kajian Al-Qur’an & Hadist, motivasi dan

capacity building. Pendamping SCC juga membuka diri dan

mengalokasikan waktu khusus bagi peserta diklat yang ingin

konsultasi dan mencari pemecahan masalah yang dihadapi, baik

masalah pribadi masalah keluarga bahkan masalah sosial.

Kegiatan rutin bulanan SCC diantaranya adalah mabit bersama

yaitu, penguatan spiritual, kajian Al-Qur’an dan Hadits, qiyamullail.

Sedangkan kegiatan mingguan adalah adalah shlat shubuh

berjama’ah setiap hari Sabtu disambung dengan kajian hadiits.

Kegiatan dilanjutkan dengan sarapan bersama dan olahraga futsal

dan bulu tangkis dengan tujuan membangun kebersamaan antar

peserta diklat.

b. Menulis Kreatif dan Pengenalan Internet

Semua peserta diberikan materi menulis kreatifi dan pengenalan

internet. Dua keterampilaln ini penting menjadi bekal setiap peserta.

Dengan kemampuan tersebut, peserta pandai dan mampu

menuangkan ide-ide kreatifnya dalam bentuk tulisan dan

mempublikasikannya. Karya-karya kreatif pesertapun dapat

dikemas dan dijual melalui teknologi internet.

c. Leadership dan Kewirausahaan

Page 78: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

65

Materi leadership dan kewirausahaan disampaikan sebagai bekal

pengetahuan dan pengalaman para peserta di tengah masyarakat dan

dunia usaha setelah mengikuti proses diklat.

3. Jadwal Pelatihan Desain Grafis

Jam belajar peserta diklat mulai pukul 07.30 sampai 16.00 WIB.

Aktifitas setiap harinya dimulai dengan materi spiritual care community

dan capacity building dilanjut dengan materi keterampilan. Diluar jam

tersebut, RGI memberikan akses dan kesempatan para peserta

menambah jam untuk kepentingan tugas dari instruktur atau

pendalaman materi. Prosedur dan ketentuan penambahan jam dibuat dan

dijalankan bersama. Jadwal kegiatan harian di RGI untuk program

reguler adalah :57

Tabel. 3

Jadwal Kegiatan Pelatihan

Waktu Kegiatan Keterangan

07.30-08.00 Shalat dhuha, pembacaan

surat Al-Waqi’ah, dan do’a

pagi

Instruktur

pendamping spiritual

care community

08.00-09.00 Pendampingan Spiritual care

community & capacity

building

Instruktur

pendamping spiritual

care community

09.00-12.00 Materi keterampilan masing-

masing program studi, teori

dan praktek

Instruktur

keterampilan

program studi

57 Arsip Lembaga Rumah Gemilang Indonesia

Page 79: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

66

12.00-12.30

Shalat dhuhur berjama’ah,

kultum dhuhur

Seluruh peserta diklat

12.30-13.30

Makan siang bersama &

bersih lingkungan RGI

Seluruh peserta diklat

13.30-15.00

Materi keterampilan masing-

masing program

studi, teori dan praktek

Instruktur

keterampilan

program

Studi

15.00 - 15.30

Shalat ashar, kultum ashar

Seluruh peserta diklat

(kultum oleh peserta

secara bergantian)

15.30 –

16.00

Lanjutan materi keterampilan

program studi

Instruktur

keterampilan

program studi

16.00 –

21.00

Jam tambahan belajar.

- RGI memberikan

kesempatan jam

tambahan bagi

peserta diklat untuk

keperluan tugas dari

instruktur dan

pendalaman materi.

(prosedur dan

ketentuan berlaku)

Peserta diklat

Sumber:Arsip lembaga RGI

4. Workshop Terpadu

Workshop dilaksanakan pada bulan keempat, setelah masa teori dan

praktek dilaksanakan. Selama workshop peserta didorong maksimal

Page 80: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

67

untuk kreatif mengaplikasikan ilmu dan keterampilannya dalam sebuah

karya original. Karya dalam workshop ini meliputi 2 bagian :

a. Karya khusus masing-masing program studi.

Setiap peserta dalam satu program studi secara pribadi

maupun kelompok berlomba menghasilkan karya yang berkaitan

erat dengan basic keterampilannya. Misalnya, kelas fotografi

membuat gallery foto dengan tema-tema tertentu. Kelas menjahit

mengerjakan order seragam secara teamwork.

b. Karya umum hasil kolaborasi antar program studi.

Peserta dari lintas program studi bersama-sama

membuahkan karya hasil kerjasama. Tim besar dibentuk dengan

pembagian job yang disepakati bersama. Misalnya, team pembuatan

majalah. Jobdeskripsinya : peserta fotografi menyiapkan foto-foto

yang akan ditampilkan di majalah, peserta deesain grafis

mengerjakan desain dan layout majalah, peserta teknik computer

mengerjakan wawancara dan pencari berita, dll. Jadilah satu karya

hasil kerjasama semua peserta program studi.

Semua hasil karya dalam kegiatan workshop ini akan dipamerkan

dalam acara wisuda dan kretaif gemilang setiap akhir masa diklat.

Karya-karya yang dihasilkanpun dapat dijual untuk umum.

5. Ujian Pelatihan Desain

Ujian yang dilaksanakan adalah :

a. Ujian berkala, yaitu ujian yang dilaksanakan sesuai kebutuhan

instruktur. Hal ini dilakukan untuk mengukur daya tangkap

Page 81: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

68

materi, perkembangan kemampuan, dan nilai keefektifan

metode belajar mengajar yang diberlakukan instruktur. Soal

disusun dan disiapkan penuh oleh instruktur. Sedangkan waktu

pelaksanaannya fleksibel.

b. Ujian akhir, dilaksanakan setelah tahapan workshop terpadu.

Materi uji disusun oleh instruktur, sedangkan waktu

pelaksanaannya ditentukan oleh manajemen RGI setelah

dirapatkan dan disepakati bersama instruktur. Ujian akhir

dilaksanakan satu minggu dengan memuat teori dan praktek.

Hasil ujian ini memiliki porsi besar penilaian akhir yang akan

dipublikasikan dalam sertifikat kelulusan peserta.

6. Pemagangan

Pada bulan kelima (bulan terakhir), peserta diberikan

kesempatan magang di lembaga, instansi atau perusahaan yang terkait

dengan program studi yang ada. Dalam pemagangan, RGI terus

menggalang kemitraan ke lembaga atau instansi terkait. RGI berikhtiar

agar seluruh peserta dapat dimagangkan. Namun jika belum bisa, RGI

mengambil skala prioritas dan pertimbangan-pertimbangan segala aspek

dalam menentukan siapa saja yang siap dan mampu. Penilaian dan

pertimbangannya adalah :58

a. Tingkat penguasaan skill dan keterampilan khusus peserta

b. Mental dan akhlaq yang dimiliki peserta

c. Kesiapan tenaga dan waktu peserta

58 Arsip Lembaga Rumah Gemilang Indonesia

Page 82: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

69

d. Kriteria dan kualifikasi khusus yang diminta pihak pemberi

magang

Waktu pemagangan maksimal 1 bulan. RGI memberikan biaya

operasional transportasi kepada peserta selama masa pemagangan. Jika

lembaga memperpanjang masa pemagangan atau melakukan akad lain

seperti akad kontrak sebagai karyawan kepada peserta dalam jangka

waktu tertentu, maka keputusan ada di tangan peserta dan lembaga. Hak

dan kewajiban dibahas dan disepakati kedua belah pihak.

Konsekuensinya, RGI tidak lagi memberikan biaya operasional kepada

peserta.

D. Hasil atau Output Program Pemberdayaan Masyarakat (remaja)

Melalui Program Keterampilan Desain Grafis di Rumah Gemilang

Indonesia.

Tabel. 4

Keadaan Sosial dan ekonomi peserta pasca pelatihan

Alumni angkatan 12 pelatihan desain grafis di RGI59

E. N

N

Nama Angkatan Pekerjaan

Sebelum

Pelatihan

Pekerjaan Sesudah

Pelatihan

1. Ariq Muflih

Habibi

12 Pelajar Pelajar

2. Ikhsan Saeful

Anwar

12 Guru TPA Freelance Buka Jasa

Desain

59 Hasil Wawancara Alumni Pelatihan Desain Grafis di Rumah Gemilang Indonesia

Page 83: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

70

3. Khatrunnada Sly

Putri

12 Pelajar Karyawan Desain

4. Ridho Hamdhani 12 Pengrajin

Accesouries

Marketing

5. Yahya 2015 Guru TPQ Karyawan Distro

Sumber: Hasil wawancara alumni RGI

Tujuan atau Output Program Pelatihan Desain Grafis di RGI tidak

hanya dirasakan oleh RGI selaku lembaga tetapi juga dirasakan oleh

para alumni pelatihan Desain Grafis. Bagaimana hasil dari program

pemberdayaan masyarakat (remaja) melalui pelatihan keterampilan

Desain Grafis ini kepada para alumninya. Untuk mengetahui hasil

tersebut, penulis mewawancarai beberapa alumni program pelatihan

Desain Grafis dengan beberapa indikator kompetensi sebagai berikut:

1. Bertambahnya ilmu pengetahuan dan pengalaman

Setelah mengikuti program pendidikan non formal, yang

sekarang sudah menjadi alumni pelatihan di RGI mengakui

bahwa manfaat yang mereka terima tidak hanya sebatas

pengetahuan, skill atau keterampilan. Khususnya ilmu design

seperti mempelajari (Photoshop, CorelDraw, Ilustrator,

InDesain) namun pengetahuan agama juga. Berikut ini

dituturkan oleh alumni Ariq Muflih Habibi dan Khatrunnada Sly

Putri bahwa:60

“...yang saya dapat adalah ilmu spiritual dan ilmu

keterampilan khususnya ilmu design graphic”.

60 Wawancara pribadi dengan saudara Ariq Muflih Habibi (Alumni), Depok pada tanggal

28 Desember 2016

Page 84: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

71

“...Materi yang diberikan oleh Instruktur terkait

Keterampilan Desain Grafis adalah Dasar penggunaan Sofware

Desain (Photoshop, CorelDraw, Ilustrator, InDesain) ,

Pendalaman Sofware, serta penggunaan Software dalam

Sehari-harinya di Dunia kerja”.

2. Menjadi lebih kreatif dan percaya diri

Setelah mengikuti pelatihan, peserta atau alumni menjadi

terampil dalam suatu bidang. Disamping itu peserta atau alumni

menjadi terampil dalam hal menulis kreatif atau karya ilmiah

seperti membuat naskah, puisi, novel, proposal dan lain

sebagainya. Bahkan pengetahuan keislaman dan pengetahuan

public speaking pun mereka terima agar menjadi lebih percaya

diri dalam menghadapi dunia kerja atau masyarakat. Seperti

dituturkan saudari Khatrunnada Sly Putri bahwa:61

“...Materi serta pengetahuan yang di dapat selama

mengikuti pelatihan di RGI selain tentang Desain Grafis ialah,

Menulis Kreatif (membuat Naskah, Puisi, Novel, Proposal, dll).

Teori/Praktik Ilmu Fiqih dan Aqidah, menghafal Qur'an,

Teori/Praktik membuat Website. Keterampilan yang Saya

peroleh setelah mengikuti pelatihan di Rumah Gemilang

Indonesia ialah, Public Speaking, Basic Web,

Mengetahui/Menguasai Program Desain Grafis, dan masih

banyak lagi”.

3. Mendapatkan pekerjaan sesuai bidang keterampilan

Sebagian dari alumni Rumah Gemilang Indonesia yang telah

mengikuti pelatihan keterampilan Desain Grafis, mereka

mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang keterampilannya.

Pelatihan ini justru sangat bermanfaat bagi mereka, artinya

61 Wawancara pribadi dengan saudari Khatrunnada Sly Putri (Alumni), Bogor (Via Email)

pada tanggal 27 Desember 2016

Page 85: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

72

sebelum mengikuti pelatihan mereka belum mendapatkan

pekerjaan. Ada salah seorang alumni yang baru lulus sekolah

tetapi dengan mengikuti pelatihan dia menjadi lebih punya

keterampilan khusus di bidang Desain Grafis. Untuk bekal di

dunia praktek kerja atau masyarakat. Dia mempunyai

penghasilan perbulannya Rp. 2.000.000,-. Penghasilan ini cukup

untuk kehidupan sehari-hari saja. Hal tersebut dituturkan oleh

Khatrunnada Sly Putri bahwa:62

“...Belum ada profesi karena baru lulus sekolah, karyawan

desain grafis di Harapan Advertising dibagian desainer, kalo

penghasilan tidak terlalu besar tapi cukup untuk sehari-sehari,

kisaran 2 jutaan kak”.

Setelah mengikuti pelatihan di RGI ada beberapa alumni

yang mendapatkan pekerjaan tidak sesuai dengan bidang

keterampilan yang mereka peroleh di RGI, yakni dituturkan oleh

Ridho Hamdani bahwa:63

“...Sebelum saya mengikuti pelatihan saya wiraswasta

mbak, lagi merantau dagang tapi pas masih dikampung bikin

kerajinan mbak, kerajinan tangan semacam bikin kalung sama

cincin accesouris gitu lah. saya kerja sekarang kerja di bagian

consultants marketing buat percepatan bisnis mbak ada

freelance nya juga sih di PT. Asen Media Informasi Properti di

Bekasi mbak. Kalo penghasilan saya gak memiliki gaji mbak,

systemnya lebih ke fee aja kalau freelance nya ya tergantung kita

gigih apa kagaknya aja yang penting alhamdulillah nya mbak.

Waduh ga enak bilanginnya gimana yaa, kisaran 4 setengah

juta / 5 juta mbak”.

4. Dapat berwirausaha

62 Wawancara pribadi dengan saudari Khatrunnada Sly Putri (Alumni, Bogor (Via Email)

pada tanggal 27 Desember 2016 63 Wawancara pribadi dengan saudara Ridho Hamdani (Alumni) Bekasi, pada tanggal 28

Desember 2016

Page 86: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

73

sebelum megikuti pelatihan beberapa alumni ada yang hanya

mengajar di sekolah atau TPA. Seperti saudara Ihsan yang

sekarang bertempat tinggal di Garut dengan rumah sendiri,

awalnya pengajar di sekolah dengan penghasilan seadanya. Hal

tersebut dituturkan oleh Ihsan Saeful Anwar bahwa:

“...sebelum saya mengikuti pelatihan sih ikut ngajar di

sekolah”.64

Setelah mengikuti pelaltihan. Sebagian alumni ada yang

menjadi wirausahawan di bidang keterampilan, yakni membuka

jasa desain di rumah sendiri dan melibatkan temannya untuk

bekerja sama. Masalah pendapatan memang tidak menentu

dengan pendapatan rata-rata per bulanya 500 ribu sampai dengan

1 juta, tetapi terkadang beberapa kali dalam setahuan

mendapatkan job dari event-event tertentu terkait desain, seperti

membuat lukisan mural dan lain sebagainya. Pendapatan

menjadi lebih besar sekitar Rp. 8.000.000,- sampai dengan Rp

10.000.000,- dalam sebulannya. Seperti dituturkan oleh Ihsan

Saeful Anwar bahwa:65

“...saya kerja sendiri mba ya saya ga mau jadi bawahan dan

ga mau jadi atasan, jadi saya bekerja sama dengan teman

maksud kerja sendiri tuh, saya buka jasa desain dan juga yang

bersangkutan dengan desain dan saya juga buka jasa desain di

rumah saja. Ga nentu sih kalo pendapatan perbulan mah ya

sekitar 500 sampe 1jt rata-rata mah tapi kadangan nyampe 8jt

sampe 10jt tapi di event-event tertentu dan Cuma di beberapa

event aja, ya palingan dalam setahuan 6 sampe 7 kali lah, ya

64 Wawancara pribadi dengan saudara Ihsan Saeful Anwar (Alumini) Garut (Via Email)

pada tanggal 27 Desember 2016 65 Wawancara pribadi dengan saudara Ihsan Saeful Anwar (Alumini) Garut (Via Email)

pada tanggal 27 Desember 2016

Page 87: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

74

Cuma pengerjaan nya pun 2 sampe 3 mingguan seperti biasanya

sih event wisudaan sekolah, mural dll”.

5. Kognitif (Knowledge/ Berpengetahuan)

Pada awal seleksi calon peserta pelatihan mereka

diberitahu tentang pembentukan karakter yang dinamakan SCC

yaitu Spiritual Care Community. Peserta diberi bimbingan

pengetahuan tentang akhlak dan keterampilan. Keterampilan

lebih diprioritaskan agar peserta mempunyai skill sesuai dengan

kemampuan peserta dan disesuaikan dengan target misi atau

tujuan Rumah Gemilang Indonesia.

Peserta mampu menjadi pribadi yang cerdas secara

intelektual dengan muatan materi-materi keislaman,

kemanusiaan, kepedulian dan pengetahuan umum. Seperti

penuturan instruktur pelatihan keterampilan bidang Desain

Grafis di RGI pak Budi Sutria bahwa:66

“....Yang kita berikan berdasarkan kemampuan mereka

dijelaskan dari awal seleksi jadi mereka tidak kaget, nah baik

tugas melalui desain komputer. Yang selain keterampilan di

RGI sendiri ada kelas SCC (spiritual care community) utnuk

membentuk peserta secara akhlak yah kalo dikelas sendiri

instruktur juga sering menyampaikan dalam dunia kerja nanti

seperti ini berdasarkan pengalaman para instrukurnya. Disini

tidak hanya diberikan keterampilan saja tapi kita juga

menyeimbangi dengan karakter mereka agar sesuai dengan visi

dan misi RGI. Jadi istilahnya mereka punya skill tapi merekapun

punya karakter menjadi seorang pekerja yang memiliki apa

namanya ya segala hal yang diperlukan dalam dunia kerja lah

ya”.

66 Wawancara pribadi dengan Budi Sutria (Instruktur Pelatihan Desain Grafis) pada tanggal

03 Januari 2017

Page 88: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

75

Hal tersebut dituturkan oleh salah satu alumni Ariq Muflih

Habibi bahwa:67

“...Tentu saja mereka mengajari kami bukan hanya ilmu

ketempilan tetapi ilmu aqidah dan fiqih dll”.

Program pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan

Desain Grafis di RGI. Disamping peserta juga diberi

keterampilan atau skill, ilmu aqidah, fiqih dan pengetahuan yang

lainnya. RGI tidak hanya memberikan atau membekali peserta

tentang keterampilan (skill) saja tetapi alumni dibekali dengan

ilmu keislaman seperti aqidah dan fiqih dan ilmu keislaman yang

lainnya.

6. Afektif (Value/Berakhlaqul Karimah)

Peserta atau alumni selain berkeahlian (skill) sesuai

bidangnya masing-masing. Peserta juga dibimbing akhlak, budi

pekerti dan juga pengetahuan ibadah, serta tata cara beribadah

diperdalam. Jika dilihat dari sisi mental peserta dididik agar

dapat mandiri disiplin dan dapat menghargai sesamanya atau

satau sama lain.

Peserta mampu menjadi pribadi yang cerdas dalam spiritual

dan emosionalnya. Hal ini menjadi kekuatan bagi peserta baik

dalam keluarga, masyarakat dan dunia kerja. Hal tersebut

dituturkan oleh Ridho Hamdani.68

67 Wawancara pribadi dengan saudara Ariq Muflih Habibi (Via Email) pada tanggal 28

Desember 2016 68 Wawancara pribadi dengan saudara Ridho Hamdani di Bekasi (Via Email) pada tanggal

28 Desember 2016

Page 89: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

76

“....Tentu, kalau diutarakan akan sangat panjang tapi saya

akan kasih rangkumannya aja, selain akhlak dan budi pekerti

yang diajarkan pengetahuan ibadah, tata caranya diperdalam

juga, dari segi mental kita di didik juga agar mandiri disiplin

dan meghargai satu sama lain yang kita disatukan dari berbagai

daerah di Indonesia”.

Penuturan Ridho Hamdani juga diperkuat oleh Ihsan Saeful

Anwar bahwa.69

“....Bisa mengaplikasikan di masyarakat luas, dan

masyarakat bisa menghargai jasa desain”.

Dari hasil wawancara penulis menyimpulkan bahwa peserta

atau alumni tidak hanya mendapatkan pribadi yang cerdas dalam

spiritual, tetapi juga diberikan pendampingan oleh isntruktur

atau ustadz agar bisa mengaplikasikan pengetahuan dan skillnya

di masyarakat luas, keluarga dan juga dunia kerja dalam bidang

desain grafis.

7. Psikomotorik (Skill/Berkeahlian)

RGI tidak hanya memberikan pembinaan-pembinaan akhlak

pembinaan-pembinaan akhlak melalui SCC yakni Spiritual Care

Community dengan materi meliputi akidah akhlak, fiqih dll.

Pemberian materi atau pembinaan juga diberikan oleh ustadz

pada bidangnya masing-masing yang sudah melewati

penyeleksian secara bertahap agar berkompeten, tetapi mereka

juga diajarkan Keterampilan desain grafis. Kemudian

69 Wawancara pribadi dengan saudara Ihsan Saeful Anwar di Garut (Via Email) pada

tanggal 27 Desenber 2016

Page 90: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

77

pemberian materi dimulai dari SCC Spiritual Care Community

pada jam 07.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB.

Peserta memiliki keahlian atau keterampilan khusus sesuai

dengan pilihan program studi keterampilan sehingga mampu

membuka kesempatan kerja dan berwirausaha. Hal tersebut

dituturkan oleh staff RGI ka Ruslan bahwa:70

“....Iya itu semua ada, ya itu melalui pembinaan-pembinaan

akhlak yang dikemas SCC (spiritual care community) materinya

meliputi akidah akhlak, fiqih dll yang memberikan atau

menyampaikan instruktur atau ustadz yang berkompeten di

bidangnya setelah penyeleksian instruktur. Berjalanya

pemberian materi atau diklat dari jam 9 s/d jam 5 sore. Jika

ditambah dengan SCC maka dari jam 7 pagi”

Peserta yang mengikuti pelatihan dibekali keahlian atau

keterampilan khusus sesuai dengan program studi masing-

masing. Seperti saudara Yahya yang bertempat tinggal di Jakarta

Utara, awalnya dia pengajar TPA di perumahan Taman Melati

dengan penghasilan seadanya. Kini alumni sudah memiliki

penghasilan yang lumayan lebih layak daripada sebelumnya.

Penghasilan perbulan Rp. 1.350.000,-. Salah satu alumni yakni

saudara Yahya menuturkan.71

“...Sebelum saya mengukuti pelatihan di RGI, saya ngajar

TPA di perumahan taman melati ga jauh dari RGI”.

“...sekarang saya bekerja di distro the power of night cloth

Jakarta distro ini masih baru, kalo penghasilan saya perbulan

sekitar 1.350.000,- karena per hari ada yang 45 ribu sampai

dengan 50 ribu”.

70 Wawancara pribadi dengan Ruslan Hakim (Staff RGI) pada tanggal 8 Desember 2016 71 Wawancara pribadi dengan saudara Yahya pada tanggal 29 Desember 2016

Page 91: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

78

BAB IV

ANALISIS

Pada bab ini penulis akan menganalisis berbagai temuan di lapangan

yaitu tahapan/proses pelaksanaan program pemberdayaan melalui keterampilan

desain grafis dan hasil yang dicapai dari program pemberdayaan melalui

keterampilan desain grafis di Rumah Gemilang Indonesia.

A. Proses/Tahapan pelaksanaan Program Pemberdayaan melalui

Keterampilan Desain Grafis di Rumah Gemilang Indonesia

Dari penelitian yang penulis lakukan di RGI dapat diketahui bahwa

pelaksanaan program pemberdayaan melalui keterampilan desain grafis

memfokuskan pada pendidikan non formal dalam bentuk pelatihan dan

keterampilan serta pembentukan akidah atau pembentukan karakter dan

mental. Hal tersebut terlihat dari pelaksanaan program pemberdayaan

melalui pelatihan keterampilan desain grafis yang banyak mengandung

nilai-nilai ke-Islaman. Menurut penulis pelaksanaan program

pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan desain grafis tidak hanya

menyerap pengetahuan dan keterampilan saja tetapi juga mempunyai

pondasi yang kuat untuk masa depan mereka. Bapak Machrus selaku

Manager RGI menyatakan bahwa:

“...tujuanya peserta mampu memiliki keterampilan

khusus/berkeahlian. Tidak itu saja peserta juga agar mampu memiliki

akhlaq mulia dll”

Untuk melihat secara lebih jauh pelaksanaan program

pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan desain grafis di RGI dalam

Page 92: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

79

upaya peningkatan kualitas kaum dhuafa, penulis memaparkan tahapan

pelaksanaan program tersebut dilihat dari prinsip dan unsur dalam sebuah

pogram. Acuan tahapan pemberdayaan penulis menggunakan pandangan

menurut Isbandi Rukminto Adi sebagai berikut:

1.Tahapan persiapan (Engagement)

2. Tahapan pengkajian (Assesment)

3. Tahapan perncanaan alternatif program atau kegiatan

4. Tahap performulasian rencana aksi

5. Tahap pelaksanaan program atau kegiatan

6. Tahap evaluasi

7. Tahap terminasi

Kemudian dari penelitian yang penulis lakukan di RGI dapat

diketahui bahwa secara umum pelaksanaan program pemberdayaan sudah

baik artinya dalam pelaksanaannya menurut penulis sudah sesuai dengan

prinsip dan unsur dalam sebuah program. Berdasarkan hasil penelitian yang

penulis lakukan dapat diketahui bahwa pelaksanaan program pemberdayaan

melalui pelatihan keterampilan desain grafis di RGI meliputi beberapa

tahapan sebagai berikut:

1. Tahapan Persiapan (Engagement)

Dalam hal tahap persipaan ini RGI melakukan beberapa hal yaitu

mempersiapkan tenaga pelatih atau instruktur, mempersiapkan

peserta pelatihan dan mempersipakan segala sarana prasaran

untuk kegiatan pelatihan yang akan dilakukan oleh RGI. seperti

Page 93: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

80

Budi Sutria mengungkapkan salalh seorang instruktur kepada

penulis bahwa:

“...kalo langkah RGI baiknya yang jawab sih dari

manajemen. Kalo instruktur saya bisa jawab nah dari instruktur

apa namanya melakukan teknik pengajaran secara aktif dan

juga memancing memicu kreatifitas peserta ya tidak luput kita

juga menyediakan alat-alat peraga sebagai apa namanya

pemicu semangat dan kreatifitas. Dan alat-alat peraga ini ya

sesuai bidang desain grafis. Alat peraga seperti desain-desain

hasil desain setiap angkatan misalnya tolong buatkan factor

grafis, manipulasi objek apa gitu banyak ada banner ada juga

kalender terus mural ya kartu nama macam-macam lah. Hasil-

hasil dari alumni sebagai contoh atau gambaran untuk peserta.

Jadi tidak hanya teori dalam kelas tapi mereka juga

mengaplikasikkan ke dalam dunia nyata. Karena yang mereka

hadapi nanti di dunia nyata, misalnya kartu nama seberapa

ukuran kertasnya bagaimana cara motongnya jenis apakah

kertasnya dll”

Dari uraian di atas yang dapat penulis fahami bahwa dalam

tahap persiapan RGI memprioritaskan pada sarana penunjang

pembelajaran untuk peserta. Tahapan persiapan ini sangat

penting dilakukan oleh setiap lembaga pemberdayaan ataupun

lembaga-lembaga sejeninsya. Oleh sebab itu menurut penulis

pada tahapan persiapan ini lembaga RGI sudah menerapkan teori

sperti yang penulis pelajari. RGI sudah menyiapkan materi

kurikulum untuk pelatihan peserta dengan terstruktur dan terarah

sesuai jadwal dalam pelatihan.

Berbagai persiapan dilakukan oleh RGI, dan berikut

pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi beberapa unsur yaitu:

Page 94: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

81

a. Peserta Pelatihan

Pada tahap persiapan, RGI telah menyiapkan peserta

yang mengikuti pelatihan, yaitu tanpa adanya ksum dhuafa

remaja peserta pelatihan, maka program tidak akan berjalan.

Peserta adalah objek dari program pemberdayaan itu sendiri.

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan di lapangan,

mereka berasal dari berbagai macam seperti anak jalanan,

yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan lain

sebagainya dan mereka berasal dari berbagai daerah yaitu,

Bekasi, Depok, Jakarta, Bogor,Garut, Makassar.72

b. Instruktur (Pelatih)

Berkaitan dengan tahapan persiapan selanjutnya

menurut penulis suatu hal yang penting yakni adanya unsur

pelatih yang mempunyai peran penting dalam pelaksanaan

program, dalam hal pelatih atau instruktur, RGI mempunyai

kriteria khusus dalam perekrutannya sehingga pelatih yang

ada di RGI merupakan pelatih yang mempunyai SDM bagus

dan mampu memebrikan pelatihan maupun pengajaran

secara ilmu kepada peserta.73

Dalam hal ini pelaksanaan pelatihan sendiri RGI

memiliki 2 instruktur dalam bidang pelatihan keterampilan

72 Wawancara pribadi dengan bapak Machrus (Manager RGI), Depok pada tanggal 8

Desember 2016 73 Wawancara pribadi dengan Ruslan Hakim (staff RGI), Depok pada tanggal 8 Desember

2016

Page 95: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

82

Desain Grafis saja yakni yang satu sebagai instruktur khusus

sedangkan yang instruktur kedua sebagai pengganti.74

Menurut hasil wawancara diatas bahwa yang penulis

dapatkan di lapangan. Dari keduanya dilihat dari harus

adanya peserta pelatihan dan penyeleksian instruktur atau

pelatih agar SDM untuk pengajaran dan pelatihan kepada

peserta bagus. Dan penulis menemukan sudah sesuai dengan

teori yang penulis pelajari.

2. Tahapan Pengkajian (Assesment)

Pada tahapan pengkajian ini. Proses assesment yang

dilakukan RGI adalah dengan mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan peserta dengan cara menilai minat dan bakat pada

peserta yang hendak mengikuti program pemberdayaan melalui

peletahihan keterampilan Desain Grafis ini sehingga dalam

pelaksanaanya RGI sendiri mampu memberikan kegiatan dan

pelatihan yang dibutuhkan olelh peserta. Maka dari itu peserta

mampu mengikuti sesuai dengan potensi mereka masing-

masing.

3. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan dan

Tahapan Formulasi Perencanaan Aksi

Dalam tahap ini RGI membuat sebuah program sebagai

solusi berbagai masalah yang dihadapi oleh kaum dhuafa

khususnya dalam hal peningkakan kualitas sumber daya

74 Wawancara pribadi dengan Budi Sutria (Instruktur/Pelatih), Depok pada tanggal 3

Januari 2017

Page 96: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

83

manusia. RGI memberikan pelatihan keterampilan untuk

memberdayakan atau mensejahterakan masyarakat (remaja)

duafa menjadi lebih baik atau bisa hidup mandiri. Bapak

Machrus menuturkan bahwa:75

“...supaya peserta dapat berpengetahuan (knowledge),

berkeahliah (skill) dan berakhlaqul karimah (value) menjadi

pribadi yang cerdas. Ya supaya peserta setelah sudah selesai

mengikuti masa diklat lebih mandiri dan siap dalam dunia

kerja”.

4. Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan

Berkaitan dengan tahapan pelaksanaan program kegiatan,

yang dilakukan oleh RGI adalah proses pelaksanaan program

rekruitment atau proses rekruitment, RGI tidak mengandalkan

test tertulis dan psikotest. Status jenjang pendidikan yang

dibuktikan dengan ijazah kelulusan juga tidak menjadi standart

dan persayaratan utama. Tetapi system seleksi RGI adalah

dengan wawancara mendalam kepada calon peserta atau

pendaftar tentang latar belakang (background) keluarga,

pendidikan, serta motivasi dan kesungguhan calon peserta

pelatihan.

Kemudian setelah mlewati tahapan wawancara, calon

peserta disurvey oleh tim survey RGI ke tempat tinggal mereka

masing-masing. Verifikasi dan cek and ricek data-data dengan

wawancara dan kondisi real di lapangan inilah yang menentukan

75 Wawancara pribadi dengan bapak Machrus (Manager RGI), Depok pada tanggal

Page 97: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

84

siapa saja yang akan dipilih jadi peserta dan dapat mengikuti

program pemberdayaan pelatihan keterampilan tersebut.

5. Tahapan Evaluasi

Dalam tahap evaluasi ini, RGI melakukan pengawasan dan

pengontrolan terhadapa program yang dilaksanakan dengan

memberikan penilaian kepada peseta kemudian melihat sejauh

mana peserta dapat memahami berbagai kegiatan dalam proram

pelatihan tersebut. Dengan berbagai penilaian sejauh mana

peserta dapat menguasai materi yang diberikan. RGI

memberikan penilaian berupa magang dan menilainya ketika

sudah mengikuti prgram di RGI yakni dengan melihat keadaan

aktivitas yang dilakukan oleh para alumni pelatihan.

6. Tahapan Terminasi

Di tahap ini RGI melakukan pemutusan hubungan secara

formal dengan peserta yang dilakukan pada tiap akhir

pembelajaran atau diklat tetapi dalam pelaksnaanya RGI tidak

memutuskan begitu saja melainkan melakukan hubungan

komunikasi baik dengan para alumni dan memberikan berbagai

informasi khususnya mengenai lowongan kerja.

B. Hasil Output yang Dicapai dari Program Pemberdayaan melalui

Keterampilan Desain Grafis di Rumah Gemilang Indonesia

Pemberdayaan adalah upaya peningkatan kemampuan dalam

mencapai penguatan diri guna meraih keinginan yang dicapai.

Pemberdayaan akan melahirkan kemandirian, baik kemandirian berfikir,

Page 98: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

85

sikap, dan tindakan yang bermuara pada pencapaian harapan hidup yang

lebih baik.

Taksonomi Bloom, mengklasifikasikan sasaran atau tujuan

pendidikan menjadi tiga domain (ranah kawasan): kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Dengan beberapa indikator sebagai berikut:

d. Ranah Kognitif (cognitive domain)

Ranah kognitif merupakan segi kemampuan yang

berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan, penalaran atau

pikiran. Salah satunya adalah: Pengetahuan (knowledge)

mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan

disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam

ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan

mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition).

Hasil pengamamtan yang dilakukan oleh peneliti,

kesmipulan pada ranah kognitif dalam proses pendidikan

non formal ini atau pelatihan adalah ilmu pengetahuan yang

didapat oleh peserta yang sekarang sudah menjadi alumni

RGI. Beberapa dari mereka mengakui bahwa manfaat yang

mereka terima tidak hanya sebatas pengetahuan skill atau

keterampilan agar mereka terampil melainkan pengetahuan

agama juga mereka terima dengan pendalaman pengetahuan

ilmu agama.

Menurut penulis dalam pelatihan keterampilan

desain grafis di RGI peserta atau santri menerima teori dalam

Page 99: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

86

kelas KBM (kelas belajar mengajar) dan sesuai bidang

pelatihan keterampilan desain grafis.

e. Ranah Afektif (afektive domain)

Ranah afektif merupakan kemampuan yang

mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang

berbeda dengan penalaran. Kawasan afektif yaitu kawasan

yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti

perasaan, minat , sikap kepatuhan terhadap moral dan

sebagainya. Salah satunya adalah: Penilaian atau Penentuan

Sikap mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian

terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian

itu. Mulai dibentuk suatu sikap: menerima, menolak atau

mengabaikan. Sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang

sesuai dan konsisten dengan sikap batin.

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti,

kesimpulan pada ranah afektif adalah peserta selain

berkeahlian (skill) sesuai bidangnya masing-masing. Tetapi

juga diajarkan akhlak dan budi pekerti dan juga pengetahuan

ibadah, tata cara ibadah diperdalam. Kemudian jika dilihat

dari sisi mental peserta dididik agar dapat mandiri disiplin

dan dapat menghargai sesamanya atau satu sama lain.

f. Ranah Psikomotorik (psycomotik domain)

Ranah psikomotorik kebanyakan dari kita

menghubungkan aktivitas motor dengan pendidikan fisik

Page 100: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

87

atau atletik. tetapi banyak subjek lain, seperti menulis

dengan tangan dan penglahan kata juga membutuhkan

gerakan. Kawasan psikomotorik yaitu berkaitan dengan

aspek-aspek keterampilan jasmani. Kreativitas mencakup

kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang

baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

Hanya sosok orang yang berketerampilan tinggi dan berani

berpikir kreatif.

Menurut penulis mengaitkan dalam pelatihan

keterampilan desain grafis di RGI melalui peserta atau santri

melakukan praktek atau magang sesuai bidang pelatihan

keterampilan desain grafis.

Page 101: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

proses/tahapan dan hasil program pemberdayaan masyarakat (remaja)

melalui pelatihan keterampilan Desain Grafis di Rumah Gemilang

Indonesia Depok, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil temuan dan analisis lapangan, program

pemberdayaan masyarakat (remaja) yang dilakukan RGI melalui

pelatihan keterempilan Desain Grafis telah memberikan

keterampilan untuk bekal dalam dunia kerja dan memberikan

peluang kerja dengan penghasilan yang layak daripada sebelumnya.

2. Berdasarkan hasil temuan dan analisis di lapangan, konsep

pemberdayaan masyarakat (remaja) yang dilakukan RGI melalui

program pelatihan keterampilan Desain Grafis telah sesuai dengan

konsep pemberdayaan masyarakat pada umumnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis

merekomendasikan berupa saran sebagai berikut:

1. Hendaknya RGI mampu memperbanyak, jumlah peserta dan

menjalin kerjasama dengan instansi atau perusahaan lain, untuk

membuka peluang pekerjaan bagi para alumninya.

Page 102: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

89

2. Menambah relasi kemitraan dengan instansi atau perusahaan yang

sesuai dengan bidang keterampilan, agar alumni mendapatkan

pekerjaan sesuai dengan bidang keterampilan yang diperoleh di

RGI.

3. Hendaknya RGI mampu menempatkan magang untuk seluruh

peserta di instansi atau perusahaan lain, agar sebagian peserta tidak

magang di lembaga sendiri.

Page 103: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

90

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial. Jakarta: LP FEUI, 2002.

Ali, Mohammad, Psikologi Remaja, (Perkembangan Peserta Didik), Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2010.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2013.

Joesoef, Soelaiman. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara. 1992.

Lin, Tri Rahayu & Tristiadi, Ardani Ardi, Observasi Wawancara, Malang: PT.

Bayu Media, 2004.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Mujiyadi dan Purwanto, Budi Agus dkk, Implementasi Program Pemberdayaan

Fakir Miskin, Jakarta: Puslitbang Kesejahteraan Sosial Badiklat

Kesejahteraan Sosial Departemen Sosal RI, 2007.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1991.

Roesmidi dan Risyanti, Riza, Pemberdayaan Masyarakat, Sumedang: Alqaprint

Jatinagor, 2006.

Salam, Samsyir dan Fadhilah, Amir, Sosiologi Pedesaan, Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.

Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, terj. Wibowo, Jakarta: Kencana, 2007.

Sarwono, Wirawan Sarlito, Psikologi Remaja Edisi Revisi, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2007.

Sholeh, Chabib, Dialektika Pembangunan dan Pemberdayaan, Bandung:

Fokusmedia, 2014.

Suhartini, Rr dan Halim A. Model-Model Pengembangan Masyarakat. Yogyakarta:

Pustaka Pesantren. 2005.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005.

Page 104: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

91

Soehadha, Mohammad. Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama.

Yogyakarta: Suka Press UIN Sunan Kalijaga.

Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009.

Zaini, Muhammad, Pengembangan Kurikulum, Surabaya: eLKAF, 2006.

Sumber Online:

Dokumentasi Data Lembaga Yayasan Rumah Gemilang Indonesia, diakses pada 20

Agustus 2016 dari http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-singkat/

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online

www.bps.go.id, Sumber Data Bersadarkan Hasil Survey Angkatan Kerja Nasional

Sumber Jurnal:

Purnamawati, Peningkaktan Kemampuan Melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi

(competency training) Sebagai Suatu Proses Pengembangan Pendidikan

Vokasi, 02 Oktober.

Page 105: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

92

Hasil Wawancara

Peserta Pelatihan/Alumni Pemberdayaan Masyarakat (Remaja) Berbasis

Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di RGI (Rumah Gemilang Indonesia)-

Depok

A. Data Pribadi

Nama Informan : Ihsan Saeful Anwar

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Usia Informan : 23 tahun

Alamat : kp. Cikamiri rt/rw 001/005 des. Cintaasih

kec. Samarang kab. Garut

Jabatan : Peserta/Alumni Pelatihan

Pekerjaan : Buka jasa desian sendiri (freelance)

Waktu/ Tanggal Wawancara : 22.53/ 27 Desember 2016

Tempat : Garut

No Responden : 01

B. Pertanyaan Wawancara Peserta/ Alumni

1. Sejak kapan Anda mengikuti pelatihan keterampilan Desain Grafis di

Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: 2015

2. Dari mana Anda mengetahui informasi tentang Pelatihan Desain Grafis di

RGI ?

Jawab: Dari teman komunitas “SI BEJOO” (komunitas Sosial)

3. Apakah ada hambatan saat mengikuti program pelatihan Desain Grafis ?

Jawab: Ada (sakit)

4. Selama Anda mengikuti pelatihan keterampilan desain grafis di (RGI)

Yayasan Rumah Gemilang Indonesia, apa hasil yang Anda dapat ?

Jawab: Banyak

5. Selain diberikan pembinaan atau pelatihan keterampilan, apakah anda juga

diberikan pembinaan pengetahuan/teori dan akhlak atau mental di (RGI)

Yayasan Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Iya benar

Page 106: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

93

6. Apa saja keterampilan yang Anda peroleh setelah mengikuti pelatihan di

Rumah Gemilang Indonesia dalam hal desain grafis ?

Jawab: Banayak salah satu nya :

a. Desain 3D

b. Vektor karakter

c. Desain layout dll

7. Materi atau pengetahuan apa saja yang didapat setelah mengikuti pelatihan

di Rumah Gemilang Indonesia selain materi atau pengetahuan tentang

Desain Grafis ?

Jawab: Adobhe Photoshop, Adhobe Ilustrator, Adhobe Indesign, Corel

Draw dll

8. Bagaimana pembinaan akhlak atau sikap di Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Sangat baik

9. Apa saja yang peserta lakukan dalam pelatihan Desain Grafis di Rumah

Gemilang Indonesia dalam hal sikap dan akhlak ?

Jawab: -

10. Materi apa sajakan terkait keterampilan Desain Grafis yang diberikan oleh

Instruktur RGI setelah mengikuti pelatihan ?

Jawab: -

11. Apa harapan Anda setelah mengikuti Pelatihan Desain Grafis di RGI ?

Jawab: Bisa mengaplikasikan di masyarakat luas, dan masyarakat bisa

menghargai jasa desain

12. Sebelum mengikuti pelatihan apa pekerjaan yang di geluti ?

Jawab: sebelum saya mengikuti pelatihan sih ikut ngajar di sekolah

13. Apa perkerjaan yang di geluti sekarang dan dari pekerjaan yang di geluti

sekarang berapa penghasilan yang diperoleh perbulan ?

Jawab: saya kerja sendiri mba ya saya ga mau jadi bawahan dan ga mau jadi

atasan, jadi saya bekerja sama dengan teman maksud kerja kerja sendiri tuh,

saya buka jasa desain dan juga yang bersangkutan dengan desain dan saya

juga buka jasa desain di rumah saja. Ga nentu sih kalo pendapatan perbulan

mah ya sekitar 500 sampe 1jt rata-rata mah tapi kadangan nyampe 8jt sampe

10jt tapi di event-event tertentu dan Cuma di beberapa event aja, ya palingan

Page 107: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

94

dalam setahuan 6 sampe 7 kali lah, ya Cuma pengerjaan nya pun 2 sampe 3

mingguan seperti biasanya sih event wisudaan sekolah, mural dll.

Page 108: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

95

Hasil Wawancara

Peserta Pelatihan/Alumni Pemberdayaan Masyarakat (Remaja) Berbasis

Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di RGI (Rumah Gemilang Indonesia)

C. Data Pribadi

Nama : Ridho Hamdani

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 28 tahun

Alamat Asal : Bukittinggi, Sonsang

Alamat Domisili : Bekasi

Bidang Usaha : Peserta/alumni pelatihan

Jabatan : Alumni Desain Grafis RGI

Waktu/ Tanggal Wawancara : 04.44 WIB/ 28 Desember 2016

Tempat Wawancara : Via Email

No Responden : 02

D. Pertanyaan Wawancara Peserta/ Alumni

14. Sejak kapan Anda mengikuti pelatihan keterampilan Desain Grafis di

Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Sejak Januari 2015 (periode 6 bulan)

15. Dari mana Anda mengetahui informasi tentang Pelatihan Desain Grafis di

RGI ?

Jawab: Informasi dari APU (Al-Azhar Peduli Ummat) melalui program desa

gemilang

16. Apakah ada hambatan saat mengikuti program pelatihan Desain Grafis ?

Jawab: Adaptasi dengan dunia desain grafis yang harus extra dikarenakan

masih awam, walaupun bisa dipelajari secara otodidak

17. Selama Anda mengikuti pelatihan keterampilan desain grafis di (RGI)

Yayasan Rumah Gemilang Indonesia, apa hasil yang Anda dapat ?

Jawab: bagi saya sendiri dari berbagai aspek yang bisa saya ambil

pengalaman dan hikmahnya, diantaranya: waktu, dalam waktu yang singkat

saya mesti menggali ilmu yang banyak agar bisa saya terapkan dikampung.

Page 109: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

96

Kerjasama, karena kita dikumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia

bagaimana satu sama lain harus saling berbaur dan pengertian. Kedisiplinan,

kita diatur dengan peraturan yang ada buat mensinergikan program dengan

kehidupan keseharian para siswa dengan latar belakang yang berbeda. Serta

kepemimpinan, saya selaku ketua asrama waktu itu lumayan banyak

pekerjaan saya dalam mengerahkan teman yang lain dalam keseharian

disana.

18. Selain diberikan pembinaan atau pelatihan keterampilan, apakah anda juga

diberikan pembinaan pengetahuan/teori dan akhlak atau mental di (RGI)

Yayasan Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Tentu, kalau diutarakan akan sangat panjang tapi saya akan kasih

rangkumannya aja, selain akhlak dan budi pekerti yang diajarkan

pengetahuan ibadah, tata caranya diperdalam juga, dari segi mental kita di

didik juga agar mandiri disiplin dan meghargai satu sama lain yang kita

disatukan dari berbagai daerah di Indonesia.

19. Apa saja keterampilan yang Anda peroleh setelah mengikuti pelatihan di

Rumah Gemilang Indonesia dalam hal desain grafis ?

Jawab: Bagi saya pribadi keterampilan tentang dunia desain grafis sangat

minim, tapi dasar dasar yg saya dapatkan selama belajar di rumah gemilang

Indonesia diantaranya cara bikin logo ,brosur, spanduk, desain cover,

majalah, kartun 2D dan banyak lagi.

20. Materi atau pengetahuan apa saja yang didapat setelah mengikuti pelatihan

di Rumah Gemilang Indonesia selain materi atau pengetahuan tentang

Desain Grafis ? -

21. Bagaimana pembinaan akhlak atau sikap di Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Pembinaan akhlak yg diterapkan di sana sangatlah mendidik,

keseharian saya yang biasanya gak teratur manjadi berubah drastis, dan latar

belakang saya sebagai perokok Alhamdulillah nya bisa berhenti, dan juga

karena saya terpilih sebagai ketua asrama putra secara otomatis saya harus

menjalankan amanah dan jadi contoh bagi temen temen saya

22. Apa saja yang peserta lakukan dalam pelatihan Desain Grafis di Rumah

Gemilang Indonesia dalam hal sikap dan akhlak ?

Page 110: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

97

Jawab: Dari sikap dan akhlak seperti tadi diatas, bukan hanya bagi pribadi

saya sendiri tetapi bagaimana saya harus menerapkan kepada temen temen

saya dalam sikap dan kedisiplinan yg diamanahkan kepada saya selaku

ketua asrama.

23. Materi apa sajakan terkait keterampilan Desain Grafis yang diberikan oleh

Instruktur RGI setelah mengikuti pelatihan ?

Jawab: Dari segi materi mulai dari bikin vektor, logo, brosur, dasain cover,

majalah, koran dan editing foto dll aplikasi yg diajarkan diantaranya Adobe

Photoshop, Adobe illustrator, Corel draw, dll. Selain itu kita juga diajarkan

pengetahuan tata bahasa yg sangat berguna dalam dunia Desain grafis

tentunya

24. Apa harapan Anda setelah mengikuti Pelatihan Desain Grafis di RGI ?

Jawab: Harapan saya yang masih terngiang dibenak saya karena sampai saat

ini masih belum bisa saya terapkan dikampung halaman saya, karena saya

merupakan perwakilan dari kampung dalam program desa gemilang, Al

Azhar peduli ummat, dan yang membuat saya salut atas program program

Al-Azhar yang bisa memberikan wadah bagi para pemuda Indonesia usia

produktif dan programnya gratis lagi, dan dari segi kedisiplinan dan Budi

pekerti saya Alhamdulillah menjadi lebih baik dan ilmu serta pengarahan

yang saya dapatkan sedikit banyaknya bisa saya terapkan hendaknya, terima

kasih Al-Azhar , rumah gemilang Indonesia serta para dermawan.

25. Sebelum mengikuti pelatihan apa pekerjaan yang di geluti ?

Jawab: sebelum saya mengikuti pelatihan saya wiraswasta mbak, lagi

merantau dagang tapi pas masih dikampung bikin kerajinan mbak, kerajinan

tangan semacam bikin kalung sama cincin accesouris gitu lah.

26. Apa perkerjaan yang di geluti sekarang dan dari pekerjaan yang di geluti

sekarang berpa penghasilan yang diperoleh perbulan ?

Jawab: saya kerja sekarang kerja di bagian consultants marketing buat

percepatan bisnis mbak ada freelance nya juga sih di PT. Asen Media

Informasi Properti di Bekasi mbak. Kalo penghasilan saya gak

memiliki gaji mbak, systemnya lebih ke fee aja kalau freelance nya ya

tergantung kita gigih apa kagaknya aja yang penting alhamdulillah nya

Page 111: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

98

mbak. Waduh ga enak bilanginnya gimana yaa, kisaran 4 setengah/5

mbak.

Page 112: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

99

Hasil Wawancara

Peserta Pelatihan/Alumni Pemberdayaan Masyarakat (Remaja) Berbasis

Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di RGI (Rumah Gemilang Indonesia)-

Depok

A. Data Pribadi

Nama Informan : Ariq Muflih Habibi

Jenis Kelamin : Pria

Umur Innforman : 18 tahun

Alamat Informan : Jalan Pendowo Lapangan bola Rt09/09

Kel. Limo Kota Depok

Jabatan : Pelajar

Tanggal Wawancara : 28 Desember 2016

Tempat Wawancara : Via Email/Jejaring Sosial

Waktu Wawancara : 19.09 WIB

No Responden : 03

B. Pertanyaan Wawancara peserta/alumni

1. Sejak kapan Anda mengikuti pelatihan keterampilan Desain Grafis

di Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Januari hingga Juni 2016

2. Dari mana Anda mengetahui informasi tentang Pelatihan Desain

Grafis di RGI ?

Jawab: Dari teman ibu saya (Ibu Tati Siregar)

3. Apakah ada hambatan saat mengikuti program pelatihan Desain

Grafis ?.

Jawab: Sesungguhnya pasti ada saja hambatan tapi saya berusaha

membiasakan diri

Page 113: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

100

4. Selama Anda mengikuti pelatihan keterampilan desain grafis di

(RGI) Yayasan Rumah Gemilang Indonesia, apa hasil yang Anda

dapat ?

Jawab: yang saya dapat adalah ilmu spiritual dan ilmu keterampilan

khususnya ilmu design graphic

5. Selain diberikan pembinaan atau pelatihan keterampilan, apakah

anda juga diberikan pembinaan pengetahuan/teori dan akhlak atau

mental di (RGI) Yayasan Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Tentu saja mereka mengajari kami bukan hanya ilmu

ketempilan tetapi ilmu aqidah dan fiqih dll.

6. Apa saja keterampilan yang Anda peroleh setelah mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia dalam hal desain grafis ?

Jawab: Basic Graphic Design, pengenalan software design, teori dan

prakter design, dan masih banyak lagi

7. Materi atau pengetahuan apa saja yang didapat setelah mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia selain materi atau

pengetahuan tentang Desain Grafis?

Jawab: Kami banyak diajari tentang membiasakan diri bekerja di

lapangan

8. Bagaimana pembinaan akhlak atau sikap di Rumah Gemilang

Indonesia ?

Jawab: Baik dan Sempurna

9. Apa saja yang peserta lakukan dalam pelatihan Desain Grafis di

Rumah Gemilang Indonesia dalam hal sikap dan akhlak ?

Jawab: Bersikap sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi SAW dan

menerapkan dalam kehidupan sehari hari

10. Materi apa sajakan terkait keterampilan Desain Grafis yang

diberikan oleh Instruktur RGI setelah mengikuti pelatihan ?

Jawab: Mempelajari Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe Indesign,

Coreldraw, Adobe Flash

11. Apa harapan Anda setelah mengikuti Pelatihan Desain Grafis di RGI

?

Page 114: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

101

Jawab: Pastinya menjadi manusia yang terbaik dan berguna bagi

bangsa dan negara. Terima Kasih

Page 115: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

102

Hasil Wawancara

Peserta Pelatihan/Alumni Pemberdayaan Masyarakat (Remaja) Berbasis

Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di RGI (Rumah Gemilang Indonesia)-

Depok

C. Data Pribadi

Nama Informan : Khatrunada Sly Puteri

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur Innforman : 20 tahun

Alamat Informan : Jalan Pabuaran Cilendek timur Bogor

Jabatan : Karyawan

Tanggal Wawancara : 27 Desember 2016

Tempat Wawancara : Via Email

Waktu Wawancara : 23.04 WIB

No Responden : 04

D. Pertanyaan Wawancara peserta/alumni

12. Sejak kapan Anda mengikuti pelatihan keterampilan Desain Grafis

di Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Saya mengikuti pelatihan keterampilan Desain Grafis di

Rumah Gemilang Indonesia sejak Bulan Januari 2015.

Saya sudah lulus dari pelatihan selama 6bulan, Namun setelah lulus,

Saya masih bisa berkomunikasi atau bertanya kepada Instruktur

tentang pelajaran yang belum Saya pahami.

13. Dari mana Anda mengetahui informasi tentang Pelatihan Desain

Grafis di RGI?

Jawab: Saya mengetahui informasi tentang Pelatihan Desain Grafis

di RGI, melalui sebuah Pesan Siaran yang saya terima dari Grup.

14. Apakah ada hambatan saat mengikuti program pelatihan Desain

Grafis ?.

Page 116: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

103

Jawab: Tidak ada hambatan saat mengikuti program pelatihan

Desain Grafis, karena proses pengajaran nya yang terarah dan

menyeluruh.

15. Selama Anda mengikuti pelatihan keterampilan desain grafis di

(RGI) Yayasan Rumah Gemilang Indonesia, apa hasil yang Anda

dapat ?

Jawab: Selama Saya mengikuti pelatihan keterampilan Desain

Grafis di RGI, Hasil yang Saya dapatkan adalah Ilmu yang

bermanfaat, Penambahan Wawasan, Pengalaman Baru, dan juga

menambah hubungan Silaturahim.

16. Selain diberikan pembinaan atau pelatihan keterampilan, apakah

anda juga diberikan pembinaan pengetahuan/teori dan akhlak atau

mental di (RGI) Yayasan Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: Iya, Selain diberikan pembinaan dan pelatihan keterampilan,

Saya juga di berikan pembinaan pengetahuan tentang akhlak dan

mental secara teori dan praktik.

17. Apa saja keterampilan yang Anda peroleh setelah mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia dalam hal desain grafis ?

Jawab: Keterampilan yang Saya peroleh setelah mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia ialah, Public Speaking,

Basic Web, Mengetahui/Menguasai Program Desain Grafis, dan

masih banyak lagi.

18. Materi atau pengetahuan apa saja yang didapat setelah mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia selain materi atau

pengetahuan tentang Desain Grafis?

Jawab: Materi serta pengetahuan yang di dapat selama

mengikuti pelatihan di RGI selain tentang Desain Grafis ialah,

Menulis Kreatif ( membuat Naskah, Puisi, Novel, Proposal, dll )

, Teori/Praktik Ilmu Fiqih dan Aqidah , Menghafal Qur'an,

Teori/Praktik membuat Website.

19. Bagaimana pembinaan akhlak atau sikap di Rumah Gemilang

Indonesia ?

Page 117: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

104

Jawab: Pembinaan akhlak atau Sikap di Rumah Gemilang Indonesia

sangat Baik, pengawasan yang menyeluruh serta bijaksana.

20. Apa saja yang peserta lakukan dalam pelatihan Desain Grafis di

Rumah Gemilang Indonesia dalam hal sikap dan akhlak ?

Jawab: Yang peserta lakukan dalam pelatihan Desain Grafis di

Rumah Gemilang Indonesia dalam hal sikap dan akhlak adalah

mengikuti dan menghormati peraturan yang telah di buat oleh

Rumah Gemilang Indonesia, serta menjalankan masa pelatihan

dengan Baik.

21. Materi apa sajakan terkait keterampilan Desain Grafis yang

diberikan oleh Instruktur RGI setelah mengikuti pelatihan ?

Jawab: Materi yang diberikan oleh Instruktur terkait Keterampilan

Desain Grafis adalah Dasar penggunaan Sofware Desain

(Photoshop, CorelDraw, Ilustrator, InDesain) , Pendalaman

Sofware, serta penggunaan Software dalam Sehari-harinya di Dunia

kerja.

22. Apa harapan Anda setelah mengikuti Pelatihan Desain Grafis di RGI

?

Jawab: Harapan Saya setelah mengikuti pelatihan Desain Grafis di

RGI adalah, Agar ilmu yang telah di dapat selama Saya di RGI dapat

bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, agar ilmu yang telah

di dapat bisa terus saya kembangkan. Dan semoga Rumah Gemilang

Indonesia akan terus mencetak pemuda/pemudi Indonesia yang

kreatif dan inovatif.

23. Sebelum mengikuti pelatihan apa pekerjaan yang di geluti ?

Jawab: belum ada profesi karena baru lulus sekolah

24. Apa perkerjaan yang di geluti sekarang dan dari pekerjaan yang di

geluti sekarang berpa penghasilan yang diperoleh perbulan ?

Jawab: karyawan desain grafis di Harapan Advertising dibagian

desainer, kalo penghasilan tidak terlalu besar tapi cukup untuk

sehari-sehari, kisaran 2 jutaan kak.

Page 118: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

105

Hasil Wawancara

Peserta Pelatihan/Alumni Pemberdayaan Masyarakat (Remaja) Berbasis

Pelatihan Keterampilan Desain Grafis di RGI (Rumah Gemilang Indonesia)-

Depok

A. Data Pribadi

Nama Informan : Yahya

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur Innforman : 18 tahun

Alamat Informan : Jl. Teluk Gong, Penjagalan, Jakarta Utara RT/Rw

007/006

Jabatan : Alumni

Tanggal Wawancara : 29 Desember 2016

Tempat Wawancara : Via Email

Waktu Wawancara : 24.50 WIB

No Responden : 05

A. Pertanyaan Wawancara peserta/alumni

1. Sejak kapan Anda mengikuti pelatihan keterampilan Desain Grafis

di Rumah Gemilang Indonesia ?

2. Dari mana Anda mengetahui informasi tentang Pelatihan Desain

Grafis di RGI?

Jawab: Saudara saya yang tinggal di pengasinan

3. Apakah ada hambatan saat mengikuti program pelatihan Desain

Grafis ?

Jawab: tidak ada

4. Selama Anda mengikuti pelatihan keterampilan desain grafis di

(RGI) Yayasan Rumah Gemilang Indonesia, apa hasil yang Anda

dapat ?

Jawab: banyak, mulai dari memanipulasi gambar, sampai men-

desain website

Page 119: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

106

5. Selain diberikan pembinaan atau pelatihan keterampilan, apakah

anda juga diberikan pembinaan pengetahuan/teori dan akhlak atau

mental di (RGI) Yayasan Rumah Gemilang Indonesia ?

Jawab: iya

6. Apa saja keterampilan yang Anda peroleh setelah mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia dalam hal desain grafis ?

Jawab: banyak, mulai dari memanipulasi gambar, membuat vektor

karakter, membuat logo, memahami filosofi warna, sampai

mendesain website.

7. Materi atau pengetahuan apa saja yang didapat setelah mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia selain materi atau

pengetahuan tentang Desain Grafis?

Jawab: materi menulis kreatif, sampai materi ke agamaan.

8. Bagaimana pembinaan akhlak atau sikap di Rumah Gemilang

Indonesia ? Jawab: alhamdulillah sangan baik.

9. Apa saja yang peserta lakukan dalam pelatihan Desain Grafis di

Rumah Gemilang Indonesia dalam hal sikap dan akhlak ?

Jawab: menghormati para instuktur Rumah Gemilang Indonesia.

10. Materi apa sajakah terkait keterampilan Desain Grafis yang

diberikan oleh Instruktur RGI setelah mengikuti pelatihan ?

Jawab: memanipulasi gambar, membuat vektor karakter, membuat

desain majalah, mendesain website, dan membuat logo.

11. Apa harapan Anda setelah mengikuti Pelatihan Desain Grafis di RGI

?

Jawab: semoga RGI tambah maju dalam bidang mencetak generasi

bangsa yang mampu bersaing di dunia kerja.

12. Sebelum mengikuti pelatihan apa pekerjaan yang di geluti ?

Jawab: Sebelum saya mengukuti pelatihan di RGI, saya ngajar TPA

di perumahan taman melati ga jauh dari RGI

13. Dari pekerjaan yang di geluti sekarang berpa penghasilan yang

diperoleh perbulan ?

Page 120: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

107

Jawab: sekarang saya bekerja di distro the power of night cloth

Jakarta distro ini masih baru, kalo penghasilan saya perbulan sekitar

1.350.000,- karena per hari ada yang 45 ribu sampai dengan 50 ribu.

Page 121: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

108

Page 122: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

109

Page 123: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

110

YAHYA

Page 124: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34989...Nabhan, Muhammad Firdaos, Nurdin Arraniri, S.Kom.I, Jainun Noni, Arif Rahman Hadi, Nurfikriansyah,

111

Dokumentasi :

Kegiatan Materi dan Praktek Kegiatan Materi dan Praktek

Kegiatan Spiritual Care Community Kegiatan SCC

Pemberian Materi SCC