PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK …lib.unnes.ac.id/19492/1/6101911129.pdf · PEMBELAJARAN LARI JARAK...
Transcript of PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK …lib.unnes.ac.id/19492/1/6101911129.pdf · PEMBELAJARAN LARI JARAK...
i
PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PERMAINAN LARI BOLA KERANJANG
PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MUNCANG
LARANG 03 KECAMATAN BUMIJAWA
KABUPATEN TEGAL TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
BUDI HARTONO
6101911129
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
SARI
Budi Hartono. 2013. Pembelajaran Lari Jarak Pendek Menggunakan
Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang Pada Siswa Kelas III SD Negeri
Muncanglarang 03 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Bambang
Priyono, M.Pd, Pembimbing II Drs. Uen Hartiwan M.Pd.
Kata kunci : lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah pembelajaran
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat meningkatkan
hasil belajar lari jarak pendek pada siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03
kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013?. Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
kelas III SD Negeri Muncanglarang 03, kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal
tahun pelajaran 2012/2013 melalui pembelajaran lari jarak pendek menggunakan
pendekatan permainan lari bola keranjang.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan
Bumijawa kabupaten Tegal, penelitian ini melibatkan semua siswa kelas III yang
berjumlah 22 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan penilaian pengamatan sikap keaktifan siswa, penilaian
ketuntasan hasil belajar, serta angket respon/tanggapan siswa.
Hasil pengamatan proses pembelajaran yang kaitannya dengan sikap aktivitas
siswa selama mengikuti pembelajaran, yaitu siklus I hasil prosentase sebesar
72,00% dan siklus II hasil prosentase sebesar 92,00%, ini ada peningkatan
sebesar 20,00%. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa melalui hasil penelitian
ini menunjukkan adanya peningkatan yaitu siklus I mencapai 72,72 % dan siklus
II mencapai 90,91%, ini ada peningkatan sebesar 18,19%. Dan hasil analisis
angket respon siswa mendapat respon yang positif dari siswa. Ini terlihat dari rata-
rata siswa 80,91% jawaban siswa sangat setuju/sangat menarik/sangat senang
mengikuti pembelajaran. Ini dapat dikatakan bahwa siswa menyukai model
pembelajaran yang disajikan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang mampu meningkatkan
hasil belajar siswa. Sedangkan saran dalam penelitian ini adalah siswa diharapkan
untuk meningkatkan semangat belajar. Guru hendaknya terus berusaha untuk
meningkatkan kemampuannya dan juga guru diharapkan lebih inovatif, kreatif
dalam memilih dan menerapkan metode serta media pembelajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif
dan menyenangkan.
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Budi Hartono
NIM : 6101911129
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Jurusan/ Prodi : Jasmani Kes & Rekreasi/PJKR S1
Judul Skripsi : “Pembelajaran Lari Jarak Pendek Menggunakan
Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang Pada
Siswa Kelas III SD Negeri Muncanglarang 03
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun
Pelajaran 2012/2013 ”.
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini
adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tegal, Juni 2013
Budi Hartono
NIM.6101911129
iv
v
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dr. H. Harry Pramono, M.Si Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd
NIP: 195910191985031001 NIP: 198101292003121001
Dewan Penguji
1. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes ( Penguji Utama ) .............................
NIP: 196410231990021001
2. Drs. Bambang Priyono, M.Pd ( Penguji I ) ..............................
NIP: 196004221986011001
3. Drs. Uen Hartiwan, M.Pd ( Penguji II ) ..............................
NIP: 195304111983031001
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“Waktu terus berjalan dan tidak dapat kita hentikan maka manfaatkan waktu
sebaik-baiknya”(penulis)
Persembahan
Karya kecil ini ku persembahkan kepada :
Istriku tercinta yang selalu membantuku
Anakku Ganish
Orangtuaku dan Mertuaku yang tak henti-
hentinya memberikan do’a , moril serta materi.
Teman-teman PJKR S1 angkatan 2011
Almamaterku
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis dengan segala ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk menempuh studi di FIK UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd selaku Ketua Jurusan Jasmani Kes. & Rekreasi
FIK UNNES yang telah memberikan arahan dan dorongan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Bambang Priyono, M.Pd dan Drs. Uen Hartiwan, M.Pd Selaku Dosen
pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen FIK UNNES yang telah memberikan bekal ilmu.
6. Bapak, Ibu, keluarga dan rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang turut
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan
satu per satu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Semarang, Juni 2013
Penulis,
Budi Hartono
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
SARI ................................................................................................................... ii
PERNYATAAN ................................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.5 Penegasan Istilah .................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani ............................................................ 11
2.2 Belajar .................................................................................................. 12
2.3 Minat .................................................................................................... 13
ix
2.4 Motivasi ............................................................................................... 14
2.5 Karakteristik Anak Sekolah Dasar ....................................................... 15
2.6 Pembelajaran ........................................................................................ 17
2.7 Proses Belajar Mengajar ...................................................................... 17
2.8 Belajar Gerak.............. …………… ………………..………………. 20
2.9 Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 20
2.10 Permainan ........................................................................................... 22
2.11 Pendekatan Bermain........................................................................... 23
2.12 Atletik ................................................................................................. 24
2.13 Lari Jarak Pendek ............................................................................... 25
2.13.1 Teknik Start ..................................................................................... 26
2.13.2 Teknik Lari Jarak Pendek................................................................ 29
2.13.3 Teknik Memasuki Garis Finish ....................................................... 31
2.14 Permainana Lari Bola Keranjang ....................................................... 32
2.15 Kerangka Berpikir .............................................................................. 33
2.16 Hipotesis Tindakan ............................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian ............................................................................... 37
3.2 Objek Penelitian ................................................................................. 37
3.3 Waktu Penelitian ................................................................................ 37
3.4 Lokasi Penelitian ................................................................................ 38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 38
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 39
x
3.7 Analisis Data ...................................................................................... 40
3.8 Indikator Keberhasilan ....................................................................... 43
3.9 Prosedur Penelitian ............................................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Siklus I .................................................................... 51
4.2 Hasil Penelitian Siklus II ................................................................... 57
4.3 Analisis Data Angket ......................................................................... 62
4.4 Pembahasan........................................................................................ 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan ............................................................................................ 68
5.2. Saran .................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
LAMPIRAN .................................................................................................... 73
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ........................................... 42
2. Kriteria Ketuntasan Belajar Penjasorkes................................................... 43
3. Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus I ................... 53
4. Hasil Ketuntasan Belajar Pada Siklus I.....................................…....….…55
5. Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus II...………... 59
6. Hasil Ketuntasan Belajar Pada Siklus II.......................…………….. ….. 61
7. Rekapitulasi Angket Respon Tingkat kepuasan Belajar Siswa ..…….......63
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Teknik Start Jongkok ................................................................................ 26
2. Gerakan “Bersedia”................................................................................... 27
3. Gerakan “Siaap” ........................................................................................ 27
4. Gerakan Dorongan.....................................................................…....…….28
5. Gerakan Akselerasi.....................................................…………………... 29
6. Gerakan Keseluruhan Lari Jarak Pendek(Sprint).......................………....29
7. Gerakan ketika Tungkai Menumpu dan Mendorong................ ..……...…30
8. Gerakan ketika Tungkai Melayang.............................................................31
9. Teknik Memasuki Garis Finish...................................................................31
10. Lapangan Permainan Lari Bola Keranjang.................................................32
11. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)....................................................46
12. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I.............................................................56
13. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II............................................................62
14. Grafik Hasil Angket Respon Siswa.............................................................64
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. SK Penetapan Pembimbing ..................................................................... 74
2. Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 75
3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................................. 76
4. Daftar Nama Siswa Kelas III ................................................................ 77
5. Daftar Nama Petugas Penelitian................................................................78
6. Jadwal Penelitian Siklus I dan Siklus II................................................... 79
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ............................... 80
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.. ……………...… .88
9. Intrumen Tes kognitif/pengetahuan siswa ............................................. 96
10. Lembar Penilaian psikomotor siswa siklus I………………………...…97
11. Lembar penilaian Afektif Siswa Siklus I.....................…………...……98
12. Lembar Penilaian Kognitif siswa Siklus I .............................................. 99
13. Hasil Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ............................................... 100
14. Angket Respon (Tingkat Kepuasan Belajar) Siswa………………......101
15. Lembar Penilaian psikomotor siswa siklus II ..................................... 102
16. Lembar penilaian Afektif Siswa Siklus II…………..……………...…103
17. Lembar Penilaian Kognitif siswa Siklus II .......................................... 104
18. Hasil Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ............................................. 105
19. Hasil Tes Lari 40 Meter ...................................................................... 106
20. Dokumentasi Foto-Foto ...................................................................... 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang
berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung
dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup
sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan
kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan,
2
karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk
mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah
dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna
mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.
Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan
diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media
untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-
mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup
sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Atletik salah satu materi pelajaran yang ada dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah baik tingkat SD,
SMP, maupun SMA. Gerakan-gerakan dalam atletik seperti jalan, lari,
lompat, dan lempar. Istilah “atletik” berasal dari bahasa Yunani yaitu
“athlon” yang berarti berlomba atau bertanding. Atletik adalah aktivitas
3
jasmani atau latihan fisik yang berisikan gerakan-gerakan alamiah atau
wajar seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik memegang peranan
penting dalam pengembangan kondisi fisik, dan sering menjadi dasar
pokok untuk pengembangan maupun peningkatan prestasi yang optimal
bagi cabang olahraga yang lain.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di dalamnya
diajarkan beberapa macam cabang olahraga yang ada dalam kurikulum
pendidikan jasmani. Salah satu cabang olahraga yang diajarkan dalam
pendidikan jasmani yaitu Atletik. Dalam KTSP SD kelas III di tuliskan
Standar Kompetensi : Mempraktikkan berbagai kombinasi gerak dasar
melalui permainan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan
Kompetensi dasar : Mempraktikkan kombinasi berbagai pola gerak jalan
dan lari dalam permainan sederhana, serta aturan dan kerjasama.
Seorang guru pendidikan jasmani dan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembelajaran atletik, harus memperhatikan perkembangan anak,
karakteristik anak, kemampuan anak dan kesukaan anak serta tujuan yang
harus dicapai. Dalam cabang olahraga atletik terdiri dari empat nomor
yaitu jalan, lari, lompat dan lempar.
Pada pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes khususnya atletik
nomor lari jarak pendek, yang dilakukan oleh beberapa sekolah yang ada
di kabupaten Tegal pada umumnya dan di SD Negeri Muncanglarang 03
kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal pada khususnya, menunjukkan
bahwa proses pembelajaran lari jarak pendek yang dilakukan seperti yang
4
diajarkan orang dewasa, cenderung menggunakan pendekatan olahraga
prestasi dalam pembelajarannya. Sedangkan anak-anak sekolah dasar lebih
suka bermain yang akhirnya anak-anak dalam pembelajaran atletik nomor
lari jarak pendek merasa tidak menyenangkan atau membosankan.
Guru masih senantiasa memberi materi pembelajaran atletik nomor
lari jarak pendek dengan mengacu pada hasil yang dicapai siswa tidak
memperhatikan proses yang dilakukan. yang lebih disayangkan bahwa
teknik yang digunakan sangat membosankan sehingga yang seharusnya
anak sudah terbiasa dengan gerakan dasar atletik menjadi kurang
bersemangat dalam mengikutinya. Hal ini diketahui dari hasil penilaian
yang dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang belum
mampu mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu 8 siswa dari 22
siswa keseluruhan atau sekitar 36% dari jumlah siswa kelas III.
Serta guru mengalami kesulitan menentukan metode yang tepat
dalam pembelajaran atletik. Padahal untuk meningkatkan kompetensi
siswa dalam gerak dasar atletik nomor lari jarak pendek dibutuhkan
metode yang sifatnya menarik dan tidak membosankan. Dengan demikian
guru dituntut untuk bisa menentukan metode yang tepat, sesuai dengan
karakter siswa yang notabene anak-anak yang masih suka bermain
sehingga bisa direspon baik oleh siswa.
Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis menentukan judul
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Pembelajaran Lari Jarak Pendek
Menggunakan Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang pada Siswa
5
Kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten
Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka didapat
perumusan masalah sebagai berikut : ”Apakah pembelajaran menggunakan
Pendekatan permainan lari bola keranjang dapat meningkatkan hasil
belajar lari jarak pendek pada siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang
03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013?”
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas III
SD Negeri Muncanglarang 03, kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal
tahun pelajaran 2012/2013 melalui pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
peneliti, para pendidik, dan pembaca pada umumnya. Manfaat tersebut
antara lain sebagai berikut:
1) Secara Teoritis
Menemukan teori / pengetahuan baru melalui penelitian ini, dan dapat
dijadikan suatu referensi bagi guru pendidikan jasmani dalam
melaksanakan proses pembelajaran serta memberikan masukan kepada
6
semua pihak pengajar khususnya bagi pengajar pendidikan jasmani dalam
pembelajaran dengan pendekatan permainan.
2) Manfaat praktis
a. Bagi Siswa : meningkatkan minat dalam pembelajaran pendidikan
jasmani melalui pendekatan bermain.
b. Bagi Guru : untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam
penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
peserta didik sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan
c. Bagi Sekolah : hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan
sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran pendidikan
jasmani yang efektif khususnya nomor lari jarak pendek.
d. Bagi Peneliti : peneliti mendapatkan fakta bahwa melalui
permainan lari bola keranjang dalam pembelajaran lari jarak
pendek pada pelajaran penjas dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
1.5. Penegasan Istilah
Untuk menghindari agar permasalahan yang dibicarakan dalam
penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan salah penafsiran atas
istilah yang digunakan, maka penulis memberikan penjelasan dan sumber
pemecahan maasalah yaitu:
1.5.1. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat
individual, yang merubah stimuni dari lingkungan seseorang kedalam
7
sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil
belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang (Achmad Sugandi,dkk,
2004:9).
Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan
kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-
kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (winkel dalam
buku pembelajaran berbasis PAIKEM, 2010: 8).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pembelajaran adalah
suatu kegiatan atau tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
belajar peserta didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu
melakukan menjadi mampu melakukan yang selanjutnya dapat
menyebabkan bentuk ingatan jangka panjang.
1.5.2. Lari jarak pendek
Lari jarak pendek adalah salah satu kategori nomor lari dimana
pelari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh (Rumini,
2004: 19).
Lari jarak pendek atau lari cepat(sprint) yaitu semua perlombaan
lari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400
m. Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat adalah start.
Keterlambatan atau ketidaktelitian pada waktu melakukan start, sangat
merugikan seorang pelari cepat. Oleh sebab itu, cara melakukan start harus
8
benar-benar diperhatikan dan dipelajari, serta dilatih dengan cermat
(Dadan Heryana,Giri Verianti, 2010: 17).
Dari pengertian diatas dapat simpulkan lari jarak pendek adalah lari
sepanjang jarak yang ditempuh dengan kecepatan penuh dengan kunci
pertama yang harus dikuasai oleh pelari adalah start.
1.5.3. Pengertian bermain
Pengertian bermain menurut para ahli
a. Menurut Anggani Sudono Bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan
pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi pada anak.
b. Menurut Mayke S. Tedjasaputra Bermain merupakan pengalaman
belajar yang sangat berguna untuk anak, misalnya saja memperoleh
pengalaman dalam membina hubungan dengan sesama teman,
menambah perbendaharaan kata, menyalurkan perasaan - perasaan
tertekan, dll.
c. Menurut A. Aziz Alimul Bermain merupakan suatu aktivitas dimana
anak dapat melakukan atau mempraktekkan ketrampilan, memberikan
ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, serta mempersiapkan diri
untuk berperan dan berperilaku dewasa.
d. Brooks & Elliot, 1971 Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan
untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
9
http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-bermain-menurut-
beberapa-ahli.html.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari
karena bermain sama dengan belajar, yg dapat memperoleh kesenangan,
pengalaman belajar berkomunikasi dengan lingkungan, menyesuaikan diri
dengan lingkungan, belajar mengenal dunia, serta mempersiapkan diri
untuk berperan dan berperilaku dewasa.
1.5.4. Pendekatan bermain
Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang
dikonsep dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa
”pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk
atau situasi permainan”. Sedangkan Yoyo Bahagia dan Adang Suherman
(1999/2000:35) berpendapat,”strategi pembelajaran permainan berbeda
dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya
harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan
prinsip DAP (developmentally Appropiate Pactice) dan body scalling
(ukuran fisik termasuk kemampuan fisik)”.
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatan-
bermain.html.
Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa,
pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep
dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain
10
menerapkan suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan.
Melalui permainan, diharapkan akan meningkatkan motifasi dan minat
siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil
belajar yang optimal.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidkan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui
aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup
sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar
diatur secara saksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.
(Samsudin,2008:2)
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan
menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang
berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan
badan. Sebagai integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidkan
jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan
organik, neuromuskuler, intelektual dan sosial (H.Abdulkadir Ateng,1992).
Menurut Pangrazi dan Dauger (1992) dalam Adang Suherman
(2000;20) menyatakan bahwa penjas merupakan bagian dari program umum
yang memberikan kontribusi, terutama perkembangan anak secara
menyeluruh.
Menurut Supandi (1992:1), pendidikan jasmani adalah proses
interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui
12
pengembangan jasmani secara efektif dan efesien menuju pembentukan
manusia seutuhnya. Hal ini kemudian disusun secara sistematik dalam
bentuk kegiatan belajar-mengajar untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan
dan perkembangan fisik, mental dan sosial siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup
sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
2.2. Belajar
Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan dan memperoleh sumber
yang diwariskan, tetapi mereka harus mendapatkan kesempatan untuk
belajar ( Soeparwoto,dkk.2004:34).
Menurut Gagne dan Berliner dalam Catharina Tri Anni, dkk
(2004:2) belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah
perilakunya karena hasil dari pengalaman. Dan juga Gagne menyatakan
bahwa belajar merupakan perubahan disposisi kecakapan manusia yang
berlangsung dalam periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak
berasal dari proses pertumbuhan. Slavin dalam Catharina Tri Anni, dkk
(2004:2) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang
disebabkan oleh pengalaman.
13
Dari pengertian-pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman dalam
interaksi dengan lingkungannya, dan perubahan perilaku tersebut tidak
berasal dari proses pertumbuhan.dengan kata lain, belajar adalah suatu
kegiatan atau aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi
perubahan kemampuan diri, sebagai hasil pengalaman individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
2.3. Minat
Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam
menghadapi suatu objek (Mohamad Surya, 2004:100). Minat berkaitan
dengan perasaan suka atau senang dari seseoarang terhadap suatu objek.
Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu
pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak
berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut
dengan baik.
Selanjutnya Elizabeth B. Hurlock (1993:114) mengatakan bahwa
suatu “minat” sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan
keberadaan pribadinya”. Minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka
bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan,
mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila
kepuasan berkurang, minat pun berkurang.
14
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah perasaan dimana ketertarikan terhadap sesuatu/objek tanpa ada yang
menyuruh karena adanya suka atau senang terhadap sesuatu/objek tersebut.
2.4. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung,
tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,
dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah
laku (Hamzah B. Uno,2009:1-3).
Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni,dkk(2004:111)
menyatakan bahwa motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan,
memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus.
Menurut Bimo walgito (2004:220) motivasi adalah keadaan dalam
individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.
Menurut Mohamad Surya (2004:62) motivasi dapat diartikan sebagai
suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk
mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan
tertentu. Motivasi mempunyai karakteristik : (1) sebagai hasil dari
kebutuhan, (2) terarah kapada suatu tujuan, (3) menopang perilaku. Motivasi
dapat dijadikan sebagai dasar penafsiran, penjalasan, dan penafsiran
perilaku. Motif timbul karena adanya kebutuhan yang mendorong individu
15
untuk melakukan tindakan yang terarah pada suatu tujuan, sehingga dalam
bentuk yang sederhana, motivasi digambarkan dalam kerangka:
motif perilaku tujuan
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
dorongan untuk melakukan tindakan atau perilaku tertentu yang terarah
untuk mencapai tujuan.
2.5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Pada usia anak-anak hingga menuju usia remaja, manusia mengalami
perkembangan kognitif yang begitu penting. Menurut Piaget dalam Isjoni
(2010:36), perkembangan kognitif anak melalui empat tahap yaitu: (1) tahap
sensorimotor, berlangsung pada umur 0-2 tahun; (2) tahap praoperasional,
yaitu umur 2-7 tahun; (3) tahap operasional konkret, yaitu umur 7-11 tahun;
dan (4) tahap operasional formal yang berlangsung mulai umur 11 tahun ke
atas.
Berdasarkan tahap-tahap perkembangan yang diungkapkan oleh
Piaget, anak sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Pada
tahap ini, kemampuan anak untuk berpikir secara logis semakin
berkembang. Asalkan obyek yang menjadi sumber berpikirnya adalah obyek
nyata atau konkret.
Karakteristik anak usia sekolah dasar tidak hanya itu. Menurut
Sumantri dan Sukmadinata dalam Wardani (2012), karakteristik anak usia
sekolah dasar yaitu: (1) senang bermain; (2) senang bergerak; (3) senang
16
bekerja dalam kelompok; dan (4) senang merasakan atau melakukan sesuatu
secara langsung.
http://peluangbisnisonlinemodalkecil.blogspot.com/2012/09/karakteristik-
anak-usia-sekolah-dasar.html
Kemudian dalam periode perkembangan pada masa kanak-kanak (2
tahun sampai masa remaja): periode ini terdiri atas dua bagian, yaitu: masa
kanak-kanak dini (2 sampai 6 tahun) adalah usia prasekolah atau
prakelompok. Anak berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar
menyesuaikan diri secara sosial. Periode berikutnya yaitu masa akhir kanak-
kanak (6 sampai 13 tahun pada anak perempuan dan 14 tahun pada anak
laki-laki) merupakan periode dimana terjadi kematangan seksual dan masa
remaja dimulai. Perkembangan utama adalah sosialisasi. Ini merupakan usia
sekolah atau usia kelompok ( Soeparwoto,dkk,2004:41)
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
anak usia sekolah dasar dianggap sebagai masa perkembangan kognitif,serta
perkembangan sosialisasi yang disitu adanya kegiatan fisik .Sisi ini tidak
hanya sebagai penopang kegiatan belajar tetapi juga berperang untuk
mendapatkan ketrampilan tertentu. Dalam usia ini anak senang bermain,
senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, senang merasakan atau
melakukan sesuatu secara langsung.
17
2.6. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat
individual, yang merubah stimuni dari lingkungan seseorang kedalam
sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil
belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang (Achmad Sugandi,dkk,
2004:9).
Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan
kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-
kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (winkel dalam
buku pembelajaran berbasis PAIKEM, 2010: 8).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu
kegiatan atau tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
peserta didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu melakukan
menjadi mampu melakukan yang selanjutnya dapat menyebabkan bentuk
ingatan jangka panjang.
2.7. Proses Belajar Mengajar
Hakikat belajar sebagai inti dari proses pengajaran. Bahwa dalam
proses pengajaran atau interaksi belajar–mengajar yang menjadi persoalan
utama adalah adanya proses belajar pada siswa yakni proses perubahan
tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya (Nana
Sudjana, 2009:29).
18
Dan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku, dan
pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan (Slameto, 2010:2).
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat
maupun jenisnya karena tidak semua perubahan dalam diri seseorang
merupakan perubahan dalam arti belajar.
Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku yang disebabkan
oleh pengalaman. Perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan bukan
dinyatakan sebagai belajar. Individu tidak memiliki karakteristik tertentu
pada waktu lahi, seperti refleksi dan respon terhadap kelaparan. Namun
demikian manusia selalu belajar setiap hari (Catharina Tri
Anni,dkk,2004:16).
Kegiatan ini terjadi interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam proses pengajaran atau
interaksi belajar-mengajar inilah siswa mengalami proses perubahan tingkah
laku melalui pengalaman yang diperolehnya.
Keterpaduan proses belajar siswa dengan proses mengajar guru
sehingga terjadi interaksi belajar-mengajar (proses pengajaran) tidak datang
19
begitu saja dan tidak dapat tumbuh tanpa pengaturan dan perencanaan.
Pengaturan adalah yang paling utama dalam mementukan variabel yang
harus ada dalam proses pengajaran tersebut.
Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama.
Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan
konsep. Oleh karena itu, perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi
dalam berbagai model.
Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan
syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam
peristiwa belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekadar
hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dal hal
ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan
penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar (Moh.Uzer
Usman, 2010:4).
Dari pendapat di atas dapat disimpulan bahwa proses belajar-
mengajar adalah suatu kegiatan atau interaksi antara guru dan siswa untuk
melakukan suatu pembelajaran mengenai pendidikan yang bertujuan untuk
mengubah tingkah laku siswa melalui pengalaman.
20
2.8. Belajar Gerak
Menurut Rusli Lutan (1988:57) bahwa belajar gerak meliputi tiga
tahap.Pertama, tahap orientasi, yakni penguasaan informasi.Kedua, tahap
pemantapan gerak melalui latihan berdasarkan informasi yang
diperoleh.Ketiga, tahap otomatisasi, yaitu keterampilan itu dapat dilakukan
secara otomatis.
Menurut Gagne (dalam Ari Asnaldi,2008) mengatakan bahwa
belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang
mampu bertahan dalam waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses
pertumbuhan
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa
belajar gerak merupakan perubahan tingkah laku atau kecakapan
dikarenakan adanya penguasaan informasi, pemantapan gerak melalui
latihan berdasarkan informasi yang diperoleh.
2.9. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Chatarina Tri
Anni,dkk,2004:4).
Seperti yang diungkapkan oleh Rifa’i (2009:85), bahwa hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami
kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila
21
siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku
yang diperoleh adlah berupa penguasaan konsep.
Pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan perilaku siswa yang diperoleh dari pembelajar dari yang
tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa setelah
mengalami kegiatan belajar. Bentuk dari hasil belajar ditunjukkan dengan
nilai yang diberikan guru.
Bloom dalam Rifa’i (2009:86), menyatakan bahwa hasil belajar
meliputi tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Diantaranya
yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah sikap (affective domain), dan
ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Rinciannya yaitu sebagai
berikut:
a. Ranah kognitif
Berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan, dan
kemahiran intelektual. Mencakup kategori pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian.
b. Ranah afektif
Berkaitan dengan hasil belajar berupa perasaan, sikap, minat, dan nilai.
Mencakup kategori penerimaan, penanggapan, penilaian,
pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup.
c. Ranah psikomotor
Berkaitan dengan hasil belajar berupa kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.
22
Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik yaitu persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan komplek,
penyesuaian, dan kreativitas.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara
ketiga ranah, kognitiflah yang banyak dinilai karena berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pembelajaran. Hasil belajar
efektif dan psikomotorik juga harus menjadi bagian dari penilaian dalam
proses pembelajaran di sekolah.
Hasil belajar mata pelajaran penjasorkes pada materi lari jarak
pendek yaitu berupa kemampuan kognitif yang dimiliki siswa yang dapat
diketahui melalui tes formatif. Dan hasil belajar afektif dapat diperoleh
melalui pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa menggunakan lembar
pengamatan aktivitas siswa. Serta hasil belajar psikomotorik siswa dapat
diperoleh melalui tes keterampilan/tes pratek.
2.10. Permainan
Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan
jasmani. Oleh sebab itu, permainan atau bermain mempunyai tugas dan
tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani. Telah
dibahas bahwa tujuan pendidikan jasmani ialah meningkatkan kualitas
manusia, atau membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai
sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia.(Sukintaka,1992:11)
Menurut Sukintaka (1992:11) kalau anak bermain atau diberi
permainan dalam rangka pembelajaran pendidikan jasmani, maka anak akan
23
melakukan permainan itu dengan rasa. Karena rasa senang inilah maka anak
akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka
bermain, baik itu berupa watak asli, maupun kebiasaan yang telah
membentuk kepribadiannnya.
Bermain dalam kehidupan manusia sudah menjadi bagian hidup
yang terkadang sulit atau tidak bisa dilupakan atau ditinggalkan oleh
pelakunya. Bahkan, kegiatan bermain oleh banyak orang sudah dianggap
menjadi salah satu kebutuhan hidup, karena tidak hanya bagi anak-anak,
tetapi orang dewasa dan orang tua pun merasa merasa membutuhkan situasi
dan aktivitas bermain dalam kehidupannya ( Tri Nurharsono dan Sri
Haryono, 2009:1)
Jadi dapat disimpulkan permainan atau bermain merupakan salah
satu kebutuhan hidup manusia baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang
tua, Serta permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam
pendidikan jasmani mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas
dan tujuan pendidikan jasmani yaitu tujuan pendidikan jasmani ialah
meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk manusia Indonesia
seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia.
2.11. Pendekatan Bermain
Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep
dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa
”pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk
atau situasi permainan”. Sedangkan Yoyo Bahagia dan Adang Suherman
24
(1999/2000:35) berpendapat,”strategi pembelajaran permainan berbeda
dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya
harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan prinsip
DAP (developmentally Appropiate Pactice) dan body scalling (ukuran fisik
termasuk kemampuan fisik)”.
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatan-
bermain.html.
Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa,
pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam
bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan
suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui
permainan, diharapkan akan meningkatkan motifasi dan minat siswa untuk
belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang
optimal.
2.12. Atletik
Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara
lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari ke-empat cabang
olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-
gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletik
berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang artinya berlomba dan
bertanding. Atletik adalah aktivitas jasmani atau latihan fisik yang berisikan
gerakan-gerakan alamiah atau wajar seperti jalan, lari, lompat, dan lempar.
Berdasarkan sejarah kita kembali ke jaman klasik purba dimana atletik
25
dilakukan orang dalam bentuk olahraga yang rapi dan teratur. Sepanjang
perkembangannya atletik telah mengalami perubahan, pembaharuan, namun
tidak dalam keadaan rasional, misalnya jarak untuk perlombaan standart
ditentukan dari ukuran mil atau yard (inggris), selain itu setiap kekhususan
memiliki sumber awal yang berbeda-beda.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting bagi Olympiade
Modern. Atletik ini dilakukan di semua negara, karena nilai-nilai edukatif
yang mengandungnya, memegang peranan penting dalam pengembangan
kondisi fisik, dan sering menjadi dasar pokok untuk pengembangan
maupun peningkatan prestasi yang optimal bagi cabang olahraga yang lain
dan bahkan dapat diperhitungkan sebagai ukuran kemajuan olahraga di
suatu negara. Salah satu nomor Atletik yaitu nomor lari, nomor lari terdiri
dari lari jarak pendek,lari jarak menengah,lari jarak jauh,lari gawang,lari
estafet.
2.13. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah salah satu kategori nomor lari dimana
pelari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh (Rumini,
2004: 19).
Lari jarak pendek atau lari cepat(sprint) yaitu semua perlombaan lari
dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat adalah start.
Keterlambatan atau ketidaktelitian pada waktu melakukan start, sangat
merugikan seorang pelari cepat. Oleh sebab itu, cara melakukan start harus
26
benar-benar diperhatikan dan dipelajari, serta dilatih dengan cermat
(Dadan Heryana dan Giri Verianti, 2010: 17).
Dari pengertian diatas dapat simpulkan lari jarak pendek adalah lari
sepanjang jarak yang ditempuh dengan kecepatan penuh dengan kunci
pertama yang harus dikuasai oleh pelari adalah start.
Untuk urutan lari jarak pendek terdiri dari : start, akselerasi,
percepatan posisif, kecepatan maksimal, kecepatan negatif, finish.
2.13.1. Teknik Start
Pada umumnya kita mengenal 3 cara melakukan start atau tolakan
yaitu: (a). Start berdiri (standing start), (b). Start melayang (flying start),
(c). Start jongkok (crouching start). Macam-macam Start jongkok yaitu
(a). Bunch Start, (b). Medium Start, (c). Long Start .
Gambar 1. Teknik start jongkok
( Dadan Heryana dan Giri Verianti, 2010:17)
Tahapan dalam Start :
i.Tahap “Bersedia”
a. Letakan kedua tangan di tanah lurus, tangan sedikit lebih lebar dari
bahu. Kedua lengan menopang berat badan.
b. Letakan lutut ke tanah (posisi kaki belakang).
c. Kepala segaris dengan badan.
d. Seluruh badan dlam keadaan rileks tegang
e. Pandangan ke depan kira-kira 1-2 meter
27
Gambar 2. Gerakan “Bersedia”
(Rumini, 2004:21)
ii.Tahap “ Siaaap”
a. Pinggang naik secara terkontrol.
b. Kedua tungkai ditumpukan pada block, sehingga seluruh permukaan
kaki kontak penuh dengan block.
c. Sudut lutut depan 90 dan sudut lutut belakang 110-130.
d. Pinggang sedikit lebih tinggi dari bahu
e. Kedua lengan lurus.
f. Kepala segaris dengan badan, pandangan mata sesuai dengan posisi
Gambar 3. Gerakan “Siaaap”
(Rumini, 2004:22)
iii.Tahap “ Ya“
3.1 Tahap Dorongan :
a. Dorongan/tolakan dilakukan kedua tungkai secara dinamis.
b. Dorongan ke arah horisontal dengan sudut 45
28
c. Lengan mendorong dan lepas dari tanah.
d. Kaki kanan meninggalkan block dengan cepat dengan mengangkat
dan membengkokkan lutut
e. Ayun lengan tinggi ke depan sesuai dengan gerakan tungkai.
f. Lutut, pinggang, badan, kepala segaris, pelurusan penuh.
g. Luruskan pinggang dan lutut sepenuhnya pada saat gerak dorong
berakhir.
Gambar 4. Gerakan Dorongan
( Rumini, 2004:22)
3.2 Tahap Akselerasi
a. Pertahankan kecondongan badan, kaki mendorong ke belakang
lutut
b. Tungkai ayun diayun cepat ke depan.
c. Kepala tetap segaris dengan badan.
d. Ayun lengan dengan tenaga yang optimal.
e. Langkah semakin paanjang sampai posisi badan tegak.
29
Gambar 5. Gerakan Akselerasi
(Rumini, 2004:23)
2.13.2. Teknik Lari Jarak Pendek(Sprint)
1. Tahap gerakan keseluruhan
a. Setiap langkah terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang.
b. Pada saat menumpu ke depan kecepatan pelari berkurang.
c. Pada saat drive-mengayun kecepatan bertambah lagi.
d. Pada saat melayang paha tungkai ayun sejajar dengan tanah,
kemudian diluruskan ke depan untuk menumpu.
e. Sementara tungkai tumpu, ditekuk dan diayun cepat melewati badan.
Gambar 6. Gerakan Keseluruhan Lari jarak pendek(Sprint)
( Rumini, 2004:23)
2. Tahap menumpu dan mendorong
a. Kaki tumpu mendarat hampir tepat di bawah titik berat badan.
b. Gerak tungkai aktif mengais, ke bawah dan ke belakang.
30
c. Lutut kaki tumpu segera lurus untuk menuju gerakan mendorong
d. Badan agak condong ke depan pada tahap mendorong dan seluruh
persendian (kaki, lutut,pinggul) lurus.
e. Lutut kaki ayun ditekuk untuk menambah kecepatan ayun
dilanjutkan dengan ayunan paha ke depan aktif sejajar dengan tanah.
f. Usahakan ujung kaki selalu ke atas (mencangkul)
g. Ayun lengan dengan siku ditekuk 90.
h. Posisi kepala tegak, bahu dan otot muka stabil dan rileks.
Gambar 7. Gerakan ketika tungkai menumpu dan mendorong
( Rumini, 2004:24)
3. Tahap melayang
a. Paha tungkai ayun diayun aktif ke depan sejajar dengan tanah.
b. Lutut tungkai ayun ditekuk, tumit kaki ayun sedikit ke depan lutut.
c. Pada saat tungkai ayun siap melurus untuk mendarat, tungkai tumpu
ditekuk penuh pada lutut.
d. Kaki ayun siap mendarat dengan gerakan aktif mengais (ke bawah
belakang ) dengan bantuan telapak kaki posisi mencangkul untuk
mendapatkan efek kaisan yang optimal.
31
Gambar 8. Gerakan kaki ketika tungkai malayang
( Rumini, 2004:24)
2.13.3. Teknik Memasuki Garis Finish
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari
mencapai garis finish
a. Lari terus tanpa perubahan gerak apapun.
b. Dada dicondongkan ke depan, kedua tangan diayunkan ke bawah
belakang (gaya merebahkan diri).
c. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu
sebelah maju kedepan (the shrug)
Gambar 9. Teknik memasuki garis finish
( Rumini, 2004:25)
32
2.14. Permainan Lari Bola Keranjang
Permainan dalam penelitian ini yaitu permainan lari bola
keranjang. Permainan lari bola keranjang adalah suatu permainan yang
dilakukan dengan individu atau beregu dengan cara berlari
membawa/memindahkan bola yang kemudian dimasukan kedalam
keranjang.
Gambar 10. Lapangan Permainan Lari Bola Keranjang
Keterangan :
: Siswa
: Keranjang
: Bendera kecil
: Bola kecil jumlah 4 buah (dalam permainan setiap siswa mendapat 2
bola kecil untuk dimainkan/dipindahkan)
20 meter
33
Cara permainan dengan kompetisi secara individu:
1. Siswa dibagi menjadi 2 baris berbanjar
2. Dari posisi siap, siswa mempratekkan permainannya secara individu
dari posisi start sampai selesai, yaitu siswa berlari membawa bola
yang telah disiapkan satu persatu untuk dipindahkan dan dimasukkan
kedalam keranjang dengan jarak 20 meter sampai bola yang
disiapkan habis.
3. Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya” maka
siswa berlari secepat-cepatnya.
4. Pemenang adalah siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan cepat
dan benar.
2.15. Kerangka Berpikir
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan
dengan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah jasmani, psikomotor,
kognitif, dan afektif siswa. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang ilmu pembelajaran
melalui aktivitas jasmani.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu
melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan
untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan konsep pembelajaran dan
sesuai dengan konsep yang dipelajari. Dalam pelaksanaan pembelajaran
pendidikan jasmani guru masih senantiasa memberi materi pembelajaran
34
atletik nomor lari jarak pendek dengan mengacu pada hasil yang dicapai
siswa tidak memperhatikan proses yang dilakukan. Yang lebih
disayangkan bahwa teknik yang digunakan sangat membosankan sehingga
yang seharusnya anak sudah terbiasa dengan gerakan dasar atletik menjadi
kurang bersemangat dalam mengikutinya. Proses pembelajaran yang
dilakukan seperti yang diajarkan orang dewasa dengan mengunakan
penbelajaran konvensional, yang akhirnya anak-anak sekolah dasar dalam
pembelajaran atletik nomor lari jarak pendek merasa tidak menyenangkan
atau membosankan.
Berpijak pada permasalahan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani tersebut, maka guru perlu menciptakan strategi pembelajaran yang
mampu mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan.
Upaya dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani
melalui strategi pembelajaran yaitu menerapkan permainan lari bola
keranjang. Melalui permainan lari bola keranjang diharapkan terciptanya
suasana belajar yang menyenangkan, siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran dalam materi pembelajaran lari jarak pendek, sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
digambarkan (Agus Kristiyanto,2010:134) sebagai berikut:
35
Kondisi
Guru kurang kreatif
dalam proses
pembelajaran penjas
a. Siswa kurang tertarik
dan mudah bosan
dengan pembelajaran
penjas
b. Hasil belajar rendah
Tindakan Menerapkan
pembelajaran
melalui permainan
lari bola keranjang
Siklus I : guru dan
peneliti menyusun
bentuk pengajaran yang
bertujuan meningkatkan
hasil belajar gerak dasar
lari jarak pendek melalui
permainan lari bola
keranjang.
Kondisi
akhir
Melalui permainan
lari bola keranjang
siswa lebih
bersemangat, hasil
belajar dan
partisipasi siswa
dalam mengikuti
pembelajaran
meningkat
Siklus II : upaya
perbaikan dari siklus I
untuk meningkatkan
hasil belajar gerak dasar
lari jarak pendek dalam
pembelajaran melalui
permainan lari bola
keranjang
36
2.16. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah disusun, maka diajukan
hipotesis terhadap penelitian sebagai berikut : “ Dengan pembelajaran
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang siswa kelas III
SD Negeri Muncanglarang 03 pada materi pembelajaran lari jarak pendek
dapat meningkat”.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau
lebih dikenal dengan nama PTK. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan bagian dari penelitian masalah praktis yang memiliki tujuan
utama untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran pendidikan
jasmani. PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (perencanaan), action
(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) disetiap
siklusnya.
3.1 Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03
kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013, sebanyak
22 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 10 siswa putri, yang nantinya
akan dijadikan subjek penelitian tindakan kelas.
3.2 Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal dan
sebagai penelitian yang hendak diteliti adalah siswa kelas III SD Negeri
Muncanglarang 03.
3.3 Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan siklus I tanggal 5
Juni 2013 dan siklus II tanggal 12 Juni 2013.
38
3.4 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri Muncanglarang 03
kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
metode pernyataan melalui angket, wawancara serta sumber data lain yang
diperoleh dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Metode Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui tingkat
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang pada siswa SD
Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal yang
berbentuk lembar observasi.
2. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran
siswa dalam lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari
bola keranjang.
3. Dokumentasi
Data yang diperoleh berupa foto dan gambar-gambar pada saat
pembelajaran berlangsung.
39
3.6 Instrumen pengumpulan data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran
RPP merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap pertemuan. Masing-masing
RPP berisi kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
b. Lembar Observasi
Observasi digunakan untuk pengamatan terhadap situasi kegiatan proses
belajar mengajar, kedisiplinan siswa, keaktifan siswa, partisipasi siswa,
dan kualitas proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk
mengamati kegiatan siswa, lembar observasi menggunakan format
observasi yang telah disepakati sehingga diharapkan dapat diketahui
apakah pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan
permainan lari bola keranjang dapat meningkatkan hasil belajar. Selain itu
peneliti juga menggunakan instrument penilaian untuk siswa.
c. Tes Praktek
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
digunakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam memahami
materi yang sudah diajarkan. Tes ini merupakan tes keterampilan atau
dengan kata lain adalah tes psikomotor.
40
3.7 Analisis Data
Dari hasil penelitian data yang di analisis adalah
a. Menetukan nilai rata-rata kelas
Nilai yang diperoleh siswa dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah
siswa sehingga diperoleh rata-ratanya. Nila rata-rata diperoleh dengan
rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):
N
Xx
Keterangan:
x = nilai rata-rata
X = jumlah semua nilai siswa
N = jumlah siswa
b. Menentukan nilai hasil Observasi yang meliputi penilaian afektif dan
penilaian psikomorik, dengan rumus :
Nilai = X 100%
∑ skor perolehan
∑ skor maksimal
41
c. Penilaian Lembar Angket
Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau
informasi, sikap, dan paham dalam hubungan kausal. Angket
dilaksanakan secara tertulis dan penilaian hasil belajar akan jauh lebih
praktis. Untuk menghitung presentase angket, digunakan rumus sebagai
berikut :
Dimana perhitungannya per nomor pertanyaan.
Dimana
P = presentase
Z = Alternatif jawaban (A, B,C, dan D)
n = Jumlah Responden
d. Menentukan nilai Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntaasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Pada penelitian ini digunakan deskripsi persentase dengan
rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):
%100xsiswa
belajartuntasyangsiswabelajarketuntasan
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini
digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut
42
pada siklus selanjutnya. Adapun hasil dari perhitungan rumus tersebut
masih harus dikonsultasikan dengan tabel kriteria tingkat keberhasilan
siswa untuk mengetahui kualitas keberhasilan yang diperoleh. Tingkat
keberhasilan ini mengacu pada lima skala likert.
Tabel 1.
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa
Tingkat
Keberhasilan(%)
Tingkat
Keberhasilan
> 80% Sangat Baik
60% – 79% Baik
40% – 59% Cukup atau Sedang
20% – 39% Buruk
< 20% Sangat Buruk
(Zainal Aqib, 2009: 40)
Perhitungan presentase dengan menggunakan rumus diatas harus sesuai
dan memperhatikan kriteria ketuntasan belajar siswa SD Negeri
Muncanglarang 03 yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu
tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:
43
Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Belajar Penjasorkes
(Depdiknas, Rancangan Hasil Belajar 2006).
3.8 Indikator Keberhasilan
Penelitian Tindakan Kelas memiliki tujuan memperbaiki situasi dan
hasil belajar, maka keberhasilan dari sebuah Penelitian Tindakan Kelas
mengacu kepada keberhasilan pembelajaran kelas tersebut. Untuk melihat
hasil belajar dari sebuah proses pembelajaran dapat dilihat dari pencapaian
hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan hasil dari pembelajaran
lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang
yaitu 80% dapat dikatakan tuntas.
Dari hasil analisis pada siklus I dan siklus II terhadap proses belajar-
mengajar dan hasil belajar siswa, maka peneliti akan menyimpulkan apakah
hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika proses belajar-mengajar dan hasil
belajar siswa sesuai atau melebihi indikator keberhasilan, maka permainan
lari bola keranjang dapat digunakan dalam pembelajaran lari jarak pendek
pada siswa SD kelas III.
3.9 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas(PTK).
Menurut susilo dalam bukunya Agus Kristiyanto(2010:31), Penelitian
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
> 75 Tuntas
< 75 Tidak Tuntas
44
tindakan kelas (PTK) sebagai bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.
Menurut Zainal Aqip dalam bukunya Agus Kritiyanto(2010:31). PTK
terdiri dari : (1) Penelitian, (2) Tindakan, (3) Kelas. Penelitian adalah
kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan
mutu dari suatu hal yang menarik minat dan dianggap penting bagi peneliti.
Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian PTK berbentuk rangkaian siklus
kegiatan. Kelas, yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seoarang guru. Kelas bukan wujud
ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Kelas bukan
sekedar ruangan tempat guru mengajar.
Menurut Agus Kristiyanto(2010:32) PTK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
rasional dari tindakan-tindakan guru dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya,
serta memperbaiki kondisi dimana praktek-pratek pembelajaran pendidikan
jasmani tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi untuk setiap siklusnya.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh
45
guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan tujuan untuk
meningkatkan atau memperbaiki tindakan-tindakan praktek pembelajaran,
dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi untuk
setiap siklus.
PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (perencanaan), action
(tindakan), observasi (pengamatan), reflection (refleksi). Dalam bukunya,
Agus Kristiyanto (2010:55), empat tahap itu dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah sebuah langkah yang paling awal, yaitu langkah untuk
merencanakan tindakan yang telah dipilih untuk memperbaiki keadaan.
Pada tahap perencanaan telah tertuang berbagai skenario untuk siklus yang
bersangkutan, terutama tentang hal-hal teknis terkait dengan rencana
pelaksanaan tindakan dan indikator-indikator capaian pada akhir siklusnya.
2. Tahap Pelaksanaan/tindakan (Action)
Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal
yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan
kolaborator harus saling menyakinkan bahwa apa yang telah disepakati
dalam perencanaan benar-benar dapat dilaksanakan.
3. Tahap Observasi (Observation)
Tahap observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat
pelaksanaan tindakan. Kejadian tersebut diamati atau diobservasi oleh
peneliti utama dan kolaborator.
4. Tahap Refleksi (Reflecting)
46
Tahap refleksi itu merupakan tahap eveluasi untuk membuat keputusan
akhir siklus. Refleksi pada akhir siklus merupakan sharing of idea yang
dilakukan antara peneliti utama dan kolaborator atas hal yang telah
direncanakan, dilaksanakan, dan diobservasi pada siklus tersebut.
Gambar 11. Siklus PTK
( Sumber Agus kristiyanto, 2010:19 )
3.9.1. Langkah-langkah Tindakan
1. Siklus I
a. Perencanaan (planning)
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
gerak dasar atletik dengan menggunakan metode pendekatan
bermain
Plan
Reflection
Action/
Observation
Revised Plan
Reflection
Action/
Observation
Siklus 1
Siklus 2
47
2. Menyiapkan daftar hadir siswa dan daftar nilai siswa.
3. Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa yang berguna
untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas.
4. Menyiapkan Alat pembelajaran.
5. Membuat lembar evaluasi pembelajaran (tes).
b. Pelaksanaan/Tindakan (Action)
1) Guru mempersiapkan siswanya di lapangan dan siswa dibariskan,
kemudian berdo’a.
2) Guru melakukan presensi sebelum memulai pembelajaran,
kemudian menyampaikan materi yang akan diberikan.
3) Guru memberikan pemanasan.
4) Di bagian pertama, guru memberikan contoh gerakan materi inti
kepada siswa.
5) Cara Permainan dengan kompetisi secara individu .
i. Siswa dibagi menjadi 2 baris berbanjar,
ii. Siswa yang paling depan mempratekkan permainan lari bola
keranjang dari posisi start sampai selesai, kemudian
dilanjutkan siswa pada baris kedua, dan seterusnya.
iii. Siswa berlari membawa bola yang telah disiapkan satu persatu
untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan
jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis.
iv. Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya”,
maka siswa langsung berlari secepat-cepatnya.
48
v. Pemenang adalah siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan
cepat dan benar.
c. Observasi (Observation)
Observasi proses pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat
sebagai observer. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa
proses pembelajaran telah berjalan sesuai rencana (RPP) dan
mengetahui adanya hambatan-hambatan teknis yang terjadi. Dalam
hal ini observer telah dibekali dengan lembar pengamatan yang telah
dipersiapkan.
d. Refleksi (Reflecting)
1. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus pertama
2. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus pertama
3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya
4. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua.
b. Siklus 2
a. Perencanaan (Planning)
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
gerak dasar atletik dengan menggunakan metode pendekatan
bermain
2) Menyiapkan daftar hadir siswa dan daftar nilai siswa.
3) Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa yang berguna
untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas.
49
4) Menyiapkan Alat pembelajaran.
5) Membuat lembar evaluasi pembelajaran (tes).
b. Pelaksanaan/Tindakan (Action)
1). Guru mempersiapkan siswanya di lapangan dan siswa dibariskan,
kemudian berdo’a.
2). Guru melakukan presensi sebelum memulai pembelajaran,
kemudian menyampaikan materi yang akan diberikan.
3). Guru memberikan pemanasan.
4). Di bagian pertama, guru memberikan contoh gerakan materi inti
kepada siswa.
5). Cara Permainan dengan kompetisi secara beregu .
i. Siswa dibagi menjadi 2 baris berbanjar, banjar 1 dikasih
nama regu A dan banjar 2 dikasih nama regu B.
ii. Dari posisi siap, siswa mempratekkan permainannya secara
satu persatu dari posisi start sampai selesai, yaitu siswa
berlari membawa bola yang telah disiapkan satu persatu
untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang
dengan jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis.
iii. Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya”
maka siswa langsung berlari secepat-cepatnya.
iv. Cara mendapatkan poin yaitu setiap siswa dari regu A dan
regu B berkompetisi untuk berlari secepat-
50
cepatnya memindahkan bola. Yang pertama menyelesaikan
adalah yang mendapat poin.
v. Regu pemenang adalah regu yang mendapatkan poin
terbanyak.
c. Observasi (Observation)
Observasi proses pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat
sebagai observer. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa
proses pembelajaran telah berjalan sesuai rencana (RPP) dan
mengetahui adanya hambatan-hambatan teknis yang terjadi. Dalam
hal ini observer telah dibekali dengan lembar pengamatan yang telah
dipersiapkan.
d. Refleksi (Reflecting)
1). Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II.
2). Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan siklus II.
3). Evaluasi tindakan II
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang gerak dasar
atletik dengan menggunakan metode pendekatan bermain. Menyiapkan
daftar hadir siswa dan lembar penilaian siswa. Menyiapkan lembar
pengamatan guru dan siswa yang berguna untuk melihat bagaimana
kondisi belajar mengajar. Menyiapkan Alat pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan/Tindakan
Pada pelaksanaan tahap ini yaitu kegiatan awal, waktu yang
digunakan dalam kegiatan awal adalah 15 menit yaitu siswa dibariskan
4 bersaf, guru memimpin berdo’a setelah itu menyecek kehadiran
siswa, kemudian guru menjelaskan materi yang akan diajarkan yaitu
lari jarak pendek. Selanjutnya melakukan pemanasan, siswa melakukan
peregangan statis dan dinamis guru memberi contoh dan menegur siswa
yang kurang serius dalam melakukan pemanasan.
Memasuki kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan
inti adalah 75 menit. Kegiatan inti pertama adalah melakukan teknik
start jongkok, yang kedua melakukan gerakan ayunan tangan, ketiga
melakukan teknik memasuki garis finis. Yang keempat melakukan
permainan lari bola keranjang. Kelima malakukan lari jarak pendek
52
dengan jarak 40 meter. Guru mencontohkan gerakan dan siswa ikut
melakukan gerakan tersebut.
Melakukan permainan lari bola keranjang diawali dengan start
jongkok dengan membawa bola kecil yang telah disiapkan kemudian
lari membawa bola dimasukan kedalam keranjang. Jarak lari dalam
permainan lari bola keranjang adalah 20 meter. Setiap siswa melakukan
permainan lari bola keranjang. Setelah Melakukan permainan lari bola
keranjang siswa dicoba untuk melakukan lari jarak pendek dengan jarak
40 meter.
Kegiatan penutup, waktu yang digunakan 15 menit. Pada kegiatan
penutup siswa dikumpulkan untuk diadakan koreksi menyeluruh
tentang gerakan-garakan yang telah dilakukan/diajarkan, kemudian
memberikan kesempatan pada siswa untuk tanya jawab, dilanjutkan
pendinginan, berdo’a kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi
Hasil pengamatan pada siklus 1 dari 22 siswa kelas III SD Negeri
Muncanglarang 03 ada 12 siswa yang sudah dapat melaksanakan lari
jarak pendek dengan benar. Dari pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung siswa kurang respon terhadap materi
pelajaran dan juga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran
lari jarak pendek. Akan tetapi secara umum suasana pembelajaran siswa
cukup aktif ini terlihat siswa mengikuti dari awal pembelajaran sampai
selesai pembelajaran.
53
Observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang
berlangsung. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru yang
kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran.
Tabel 3. Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus I
No Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari guru V
2. Siswa memperhatikan peragaan yang
diberikan oleh guru V
3. Siswa melaksanakan perintah dari guru
dengan baik V
4. Siswa mempraktekan gerak dasar atletik
dengan baik V
5. Respon siswa terhadap materi pelajaran
yang diberikan oleh guru V
6. Kemampuan interaksi siswa dengan guru,
siswa dengan siswa lain V
7. Kedesiplinan siswa dalam pembelajaran V
8. Siswa mampu menggunakan media
pembelajaran dengan baik V
9. Antusias siswa dalam mengikuti KBM V
10. Keaktifan siswa dalam pembelajaran V
Jumlah 36
Prosentas = X 100%
X 100% = 72,00%
Keterangan :
1 = Sangat rendah 3= Cukup 5= Sangat baik
2 = Rendah 4= baik
∑ skor perolehan
∑ skor maksimal
36
50
54
Berdasarkan tabel diatas diketahui hasil prosentase sebesar
72,00%, masih ada aspek-aspek yang mendapat kriteria rendah
diantaranya respon siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan dan
antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kedua aspek tersebut
merupakan kelemahan yang terjadi pada siklus I, dan akan dijadikan
bahan kajian refleksi pada revisi yang akan dilakukan pada siklus II.
Sacara garis besar kegiatan belajar mengajar pada siklus I
pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan lari bola
keranjang sudah cukup baik, akan tetapi peran guru masih sangat
dominan untuk memberikan arahan dan penjelasan karena model
pembelajaran tersebut dirasakan oleh siswa masih baru.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperoleh
informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :
1. Respon siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah.
2. Antusias siswa rendah dalam mengikuti pembelajaran.
3. Guru kurang baik dalam memberikan motivasi kepada siswa
sehingga respon dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran
rendah.
55
e. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus I
Deskripsi data hasil belajar lari jarak pendek dan kriterian
ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas III SD Negeri
Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal Tahun
Pelajaran 2012/2013.
Tabel 4. Hasil Ketuntasan Belajar Pada siklus I
NO NAMA SISWA
L
/
P
Penilaian
Jumlah Ket Psikom
otor
Afek
Tif
Kog
nitif
1 Dwi Jayanti P 40 24 12 76,0 T
2 Nur Fauziah P 38 25,2 16 79,2 T
3 Rengki Subagja L 40 25,2 16 81.2 T
4 Sutamtomo L 44 25,2 12 81,2 T
5 M. Ridwan Susmanto L 46 26,4 16 88,4 T
6 Sri Widiastuti P 36 21,6 12 69,6 TT
7 Sunanto L 38 20,4 12 70,4 TT
8 Tiara Khikayatul Ulum P 34 20,4 16 70,4 TT
9 Akhmad Maulana Risqi L 46 25,2 12 83,2 T
10 Fais Pendar Surya L 42 22,8 12 76,8 T
11 Jihan Navela P 40 22,8 16 78.8 T
12 M. Yafis Aenurrofik L 46 24 12 82,0 T
13 Nilna Risqi P 40 24 12 76,0 T
14 Nur Indah P 40 25,2 12 77,2 T
15 Riyan Triawan L 38 21,6 16 75,6 T
16 Siti Malikha P 34 22.8 12 68,8 TT
17 M. Rofiul Akla L 40 20,4 16 76,8 T
18 Fika Koldia Melia P 46 26,4 12 84,4 T
19 M. Ganang Hanip. S L 38 24 12 74,0 TT
20 Ida Rosida P 36 25,2 12 73,2 TT
21 Roy Jordi L 44 27,6 16 87,6 T
22 Moh. Fikri Rizqiansyah L 40 24 12 76,0 T
Rata-rata 40,27 23,84 13,45 77.58
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
56
f. Prosentase ketuntasan siswa :
Siswa yang tuntas = X 100% = 72,72 %
Siswa yang tidak tuntas = X 100% = 27,28 %
Gambar 12. Grafik ketuntasan belajar siklus I
Berdasarkan data diatas siswa yang mencapai ketuntasan sebesar
72,72 % dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebesar 27,28 %
dari jumlah siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang
diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa belum tercapai sehingga
harus ditingkatkan lagi.
Dengan melihat data diatas perlu adanya siklus II, dan diharapkan
siklus II dapat tercapainya target yang diinginkan peneliti yaitu 80%
siswa mencapai ketuntasan belajar. Untuk itu peneliti dan kolaborator
merencanakan tindakan di siklus II.
16
22 6
22
57
4.2. Hasil Penelitian Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 tentang gerak dasar
atletik dengan menggunakan metode pendekatan bermain. Menyiapkan
daftar hadir siswa dan lembar penilaian siswa 2. Menyiapkan lembar
pengamatan guru dan siswa 2 yang berguna untuk melihat bagaimana
kondisi belajar mengajar. Menyiapkan Alat pembelajaran. Menyiapkan
lembar angket respon kepuasan belajar siswa.
b. Tahap Pelaksanaan/tindakan
Pada pelaksanaan tahap ini yaitu kegiatan awal, waktu yang
digunakan dalam kegiatan awal adalah 15 menit yaitu siswa dibariskan
4 bersaf, guru memimpin berdo’a setelah itu menyecek kehadiran
siswa, kemudian guru menjelaskan materi yang akan diajarkan yaitu
lari jarak pendek. Selanjutnya melakukan pemanasan, siswa melakukan
peregangan statis dan dinamis guru memberi contoh dan menegur siswa
yang kurang serius dalam melakukan pemanasan.
Memasuki kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan
inti adalah 75 menit. Kegiatan inti pertama adalah melakukan teknik
start jongkok, yang kedua melakukan gerakan ayunan tangan, ketiga
melakukan teknik memasuki garis finis. Yang keempat melakukan
permainan lari bola keranjang. Kelima malakukan lari jarak pendek
58
dengan jarak 40 meter. Guru mencontohkan gerakan dan siswa ikut
melakukan gerakan tersebut.
Melakukan permainan lari bola keranjang diawali dengan start
jongkok dengan membawa bola kecil yang telah disiapkan kemudian
lari membawa bola dimasukan kedalam keranjang. Jarak lari dalam
permainan lari bola keranjang adalah 20 meter. Setiap siswa melakukan
permainan lari bola keranjang. Setelah Melakukan permainan lari bola
keranjang siswa dicoba untuk melakukan lari jarak pendek dengan jarak
40 meter.
Kegiatan penutup, waktu yang digunakan 15 menit. Pada kegiatan
penutup siswa dikumpulkan untuk diadakan koreksi menyeluruh tentang
gerakan-garakan yang telah dilakukan/diajarkan, kemudian memberikan
kesempatan pada siswa untuk tanya jawab, dilanjutkan pendinginan,
berdo’a kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi
Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa
dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek sudah mengalami
peningkatan. Dari pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung
respon siswa terhadap materi pelajaran dan juga antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran lari jarak pendek mengalami peningkatan. Dari
22 siswa hampir semua siswa dapat melaksanakan lari jarak pendek
dengan benar.
59
Dalam hal ini lembar observasi diisi berdasarkan pengamatan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi
dilakukan oleh guru yang kaitannya dengan sikap siswa selama
mengikuti pembelajaran.
Tabel 5. Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus II
No Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari guru V
2. Siswa memperhatikan peragaan yang
diberikan oleh guru V
3. Siswa melaksanakan perintah dari guru
dengan baik V
4. Siswa mempraktekan gerak dasar atletik
dengan baik V
5. Respon siswa terhadap materi pelajaran
yang diberikan oleh guru V
6. Kemampuan interaksi siswa dengan guru,
siswa dengan siswa lain V
7. Kedesiplinan siswa dalam pembelajaran V
8. Siswa mampu menggunakan media
pembelajaran dengan baik V
9. Antusias siswa dalam mengikuti KBM V
10. Keaktifan siswa dalam pembelajaran V
Jumlah 46
Prosentase = X100%
X 100% = 92,00%
Keterangan :
1 = Sangat rendah 3= Cukup 5= Sangat baik
2 = Rendah 4= baik
∑ skor perolehan
∑ skor maksimal
46
50
60
Berdasarkan tabel diatas pembelajaran lari jarak pendek
mengalami peningkatan dari hasil prosentase 72,00% pada siklus I
meningkat menjadi 92,00% di siklus II. Ini menunjukkan adanya
peningkatan sebesar 20,00%.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada siklus II
diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :
1. Rendahnya pada siklus I sudah mengalami perbaikan dan peningkatan
sehingga menjadi lebih baik.
2. Hasil belajar siswa pada siklus II mangalami peningkatan.
3. Respon dan antusias siswa terhadap pembelajaran lari jarak pendek
mengalami peningkatan.
4. Guru selama proses kegiatan belajar mengajar secara umum telah
melaksanakan semua pembelajaran dengan baik
e. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran siklus II
Deskripsi data hasil belajar lari jarak pendek dan kriteria
ketuntasan hasil belajar siklus II siswa kelas III SD Negeri
Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal Tahun
Pelajaran 2012/2013.
61
Tabel 6. Hasil Ketuntasan Belajar Pada siklus II
NO NAMA SISWA
L
/
P
Penilaian
Jumlah Ket Psiko
motor
Afek
tif
Kog
Nitif
1 Dwi Jayanti P 40 25,2 16 81,2 T
2 Nur Fauziah P 42 24 20 86 T
3 Rengki Subagja L 44 26,4 16 86,4 T
4 Sutamtomo L 44 27,6 20 91,6 T
5 M. Ridwan Susmanto L 46 27,6 20 93,6 T
6 Sri Widiastuti P 40 21,6 12 73,6 TT
7 Sunanto L 42 22,8 12 76,8 T
8 Tiara Khikayatul Ulum P 40 21,6 16 77,6 T
9 Akhmad Maulana Risqi L 44 26,4 20 90,4 T
10 Fais Pendar Surya L 46 24 20 90 T
11 Jihan Navela P 42 24 20 86 T
12 M. Yafis Aenurrofik L 46 25,2 20 91,2 T
13 Nilna Risqi P 42 25,2 16 83,2 T
14 Nur Indah P 44 24 16 84 T
15 Riyan Triawan L 42 22,8 16 80,8 T
16 Siti Malikha P 36 21,6 16 73,6 TT
17 M. Rofiul Akla L 44 24 20 88 T
18 Fika Koldia Melia P 46 27,6 20 93,6 T
19 M. Ganang Hanip. S L 40 21,6 16 77,6 T
20 Ida Rosida P 40 25,2 16 81,2 T
21 Roy Jordi L 46 28,8 20 94,6 T
22 Moh. Fikri Rizqiansyah L 44 24 16 84 T
Rata-rata 42,73 24,59 17,45 84,77
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
f. Prosentase ketuntasan siswa :
Siswa yang tuntas = X 100% = 90,91%
Siswa yang tidak tuntas = X 100% = 9,09 %
20
22 2
22
62
Gambar 13. Grafik ketuntasan belajar Siklus II
Dari data diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran lari jarak pendek menggunakan
pendekatan permainaan lari bola keranjang. Nilai rata-rata pada siklus II
ini meningkat yaitu dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas sebesar
90,91% siswa (20 siswa) dari jumlah seluruhnya 22 siswa. Ini
menunjukkan 20 siswa memiliki nilai diatas kriteria ketuntasan
minimal(KKM) dari 22 siswa. Nilai KKM penjasorkes sebesar 75.
4.3. Analisis Data Angket
Dalam analisis data angket ini menggunakan angket respon atau
tanggapan tentang kepuasan belajar siswa. Angket diberikan setelah
selesai kegiatan belajar mengajar dilaksanakan (siklus II), dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 22 siswa. Angket ini
untuk mengetahui tingkat kepuasan belajar siswa. Berdasarkan hasil
angket siswa pada lampiran diperoleh hasil analisis angket respon tingkat
kepuasan siswa pada tabel berikut :
63
Tabel 7. Rekapitulasi Angket Respon Tingkat Kepuasan Belajar Siswa
No
Soal
Jawaban ( a ) Jawaban ( b) Jawaban ( c ) Jawaban ( d) Jumlah
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 18 81,82 4 18,18 0 0,00 0 0,00 22
2 17 77,27 5 22,73 0 0,00 0 0,00 22
3 19 86,36 3 13,64 0 0,00 0 0,00 22
4 14 63,64 8 36,36 0 0,00 0 0,00 22
5 21 95,45 1 4,55 0 0,00 0 0,00 22
Rata-rata 80,91 19,09 0,00 0,00
Data diatas menggunakan rumus dibawah ini :
Dimana :
P = prosentase
Z = Alternatif jawaban ( a, b, c, d, )
n = jumlah responden
Grafik hasil angket respon tingkat kepuasan belajar siswa
pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari
bola keranjang.
64
Gambar 14. Grafik Hasil Angket Respon Siswa
Keterangan :
a. Sangat setuju/sangat menarik/sangat senang
b. Setuju/menarik/senang
c. Tidak setuju/kurang menarik/biasa saja
d. Sangat tidak setuju/tidak menarik/tidak senang
Dari tabel diatas menunjukkan pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang mendapat
respon positif dari siswa dan siswa menyukai model pembelajaran ini. Ini
terlihat dari jumlah rata-rata siswa memilih jawaban a (sangat
setuju/sangat menarik/sangat senang) mencapai 80,91%, siswa memilih
jawaban b (setuju/menarik/senang) mencapai 19,09% dan jawaban c.
0.00% , d. 0,00% karena siswa tidak ada yang memilih jawaban c (tidak
setuju/kurang menarik/biasa saja) dan jawaban d (sangat tidak
setuju/tidak menarik/tidak senang).
65
4.4. Pembahasan
Dari hasil pada siklus I, hasil pengamatan proses pembelajaran
yang kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran , diperoleh hasil prosentase sebesar 72,00%. Ini
dikarenakan adanya kelemahan dalam proses pembelajaran yaitu respon
siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah serta antusias siswa
dalam mengikuti pembelajaran juga masih rendah. Sedangkan ketuntasan
hasil belajar siswa memperoleh prosentase sebesar 72,72%, disini adanya
kelemahan yaitu masih banyak siswa yang belum tuntas. Sedangkan
target yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa harus tuntas
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan melihat
data tersebut maka perlu diadakan siklus II untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan itu.
Hasil pada siklus II, hasil pengamatan proses pembelajaran yang
kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
memperoleh hasil prosentase sebesar 92,00%, sedangkan hasil pada
siklus I hasil prosentasenya sebesar 72,00%. Ini menunjukkan adanya
peningkatan sebesar 20,00%. Dan ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus II 90,91% sedangkan pada siklus I sebesar 72,72% hal ini
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 18,19%. Dengan
begitu pada siklus II sudah mencapai target bahkan melebihi target
yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa tuntas mencapai
nilai KKM.
66
Dalam siklus II guru memberikan motivasi terhadap siswa dan
siswa untuk memperhatikan penjelasan dan melakukan kegiatan dengan
sungguh-sungguh.
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah
laku tertentu. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan
seseorang bertingkah laku (Hamzah B. Uno,2009:1-3).
Hal ini juga dinyatakan oleh Achmad Sugandi,dkk(2004:14) yang
menyatakan bahwa motivasi ialah dorongan yang ada dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi
kebutuhannya. Motivasi memegang peranan penting dalam belajar.
Makin kuat motivasi seseoarang dalam belajar makin optimal dalam
melakukan aktivitas belajar. Dengan kata lain intensitas proses
pembelajaran sangat ditentukan oleh motivasi.
Dalam analisis data angket guru menggunakan angket respon atau
tanggapan tentang kepuasan belajar siswa. Angket diberikan setelah
selesai kegiatan belajar mengajar dilaksanakan (siklus II), dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 22 siswa. Hasil
analisis angket respon siswa terhadap pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang menunjukkan
67
bahwa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan
permainan lari bola keranjang mendapat respon positif dari siswa. Ini
terlihat dari jumlah rata-rata siswa 80,91% jawaban siswa sangat
setuju/sangat menarik/sangat senang mengikuti pembelajaran
menggunakan permainan lari bola keranjang. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan
permainan lari bola keranjang dapat diterima dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
68
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Pada Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Pembelajaran Lari
Jarak Pendek Menggunakan Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang
Pada Siswa Kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013.” Dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari
bola keranjang dapat diterima siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang menunjukkan
adanya peningkatan, yang diperoleh dari data hasil penelitian. Data hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar pada siklus I sebesar 72,00% sedangkan pada siklus
II sebesar 92,00% , menunjukkan peningkatan sebesar 20,00%. Data hasil
ketuntasan belajar siswa siklus I mencapai 72,72 % sedangkan pada siklus II
mencapai 90,91% , menunjukkan peningkatan sebesar 18,19%.
Sedangkan angket respon/tanggapan siswa terhadap pembelajaran
lari jarak pendek mengunakan pendekatan permainan lari bola keranjang
hanya diberikan pada siklus II dan hasil yang diperoleh yaitu jumlah rata-
rata siswa 80,91% , jawaban siswa sangat setuju/sangat menarik/sangat
69
senang mengikuti pembelajaran menggunakan permainan lari bola
keranjang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Siswa diharapkan untuk meningkatkan semangat belajar agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya
dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam
mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya
dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang
dimilikinya. Dan juga guru diharapkan lebih inovatif, kreatif dalam
memilih dan menerapkan metode serta media pembelajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan efektif dan menyenangkan.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir Ateng, 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta:
Departemen Pendidikan Jasmani.
Achmad Rifa’i RC dan Catharina Tri Anni, 2009. Psikologi Pendidikan.
Semarang: Universitas Negeri Semarang Pres.
Achmad Sugandi, dkk. 2004. Teori Pembelajaran,UPT MKK UNNES
Adang Suherman, 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan
Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. UNS Press.
Ari Asnaldi, 2008. Teori-Teori Belajar Proses Perubahan. www.multiply.com
Badan Standar Nasional Pendidikan,BNSP, 2006. Standar Isi Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Sandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI.
Jakarta
Bimo Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.
Catharina Tri Anni, dkk.2004,Psikologi Belajar,UPT MKK UNNES
Dadan Heryana dan Giri Verianti,2010, Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan untuk Siswa SD-MI kelas V, Pusat Perbukuan Kementerian
Pendidikan Nasional
Eko Ariyanto,2012,Upaya Meningkatkan Minat,Motivasi,dan Hasil Belajar
Lompat Jauh Gaya Hang Style dengan Media Bola Gantung Bagi Siswa
Kelas VIII A SMP N 1 Randublatung Kabupaten Blora Tahun
2012/2013.Skripsi UNNES
72
Elizabeth B. Hurlock,1993. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Hamzah B. Uno, 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan Cukup,2012, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Jarak Pendek
Melalui Metode Pembelajaran Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas IV
SD Negeri Panggung 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun
Pelajaran 2011/2012, Skripsi UNS
Ika Yulianingsih, 2011. Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik
Dengan Model Pembelajaran Inovatif Pada Siswa Kelas V SDN Kali
Segoro Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang Tahun 2011. Skripsi
UNNES
Mohamad Surya, 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
Moh.Uzer Usman, 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nana Sudjana, 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Pembelajaran Berbasis PAIKEM, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional,
2010
Rumini, 2004. Model Pembelajaran Atletik dan Metodik 1, UNNES
Rusli Lutan, 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta: Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Samsudin, 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
SMP/MTS. Jakarta: Litera.
73
Slameto, 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Soeparwoto,dkk, 2004. Psikologi Perkembangan. UPT MKK UNNES
Solihin,2012,Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Metode Bermain
Lompat Katak Dalam Penjasorkes bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri Bandung 3 Kota Tegal Tahun 2012.Skripsi UNNES
Sukintaka, 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD: Depdikbud
Supandi, 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Jakarta: Departemen Pendidikan Jasmani.
Tri Nurharsono dan Sri Haryono, 2009. Permainan Tonnis. FIK UNNES
Zainal Aqib, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-bermain-menurut-beberapa-
ahli.html,diakses tgl 17 maret 2013
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatan-
bermain.html Diakses tgl 17 Maret 2013
http://peluangbisnisonlinemodalkecil.blogspot.com/2012/09/karakteristik-anak-
usia-sekolah-dasar.html Diakses tgl 17 Maret 2013
74
Lampiran
75
Lampiran 1
76
Lampiran 2
77
Lampiran 3
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
UPTD DIKPORA KECAMATAN BUMIJAWA
SD NEGERI MUNCANGLARANG 03 Alamat : Dk. Nagog Desa Muncanglarang, Kec. Bumijawa, Kab. Tegal.
SURAT KETERANGAN
Nomor : / / 2013
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : AMANAH, S.Pd
NIP : 19660614 198806 2 001
Pangkat, Gol Ruang : Pembina, IV/a
Jabatan : Kepala Sekolah
Menerangkan dengan Sesungguhnya bahwa :
Nama : BUDI HARTONO
NIM : 6101911129
Jabatan : Mahasiswa UNNES Jurusan PJKR SI
Telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Muncanglarang 03 Kec. Bumijawa
Kab. Tegal dengan Judul : “ PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LARI BOLA KERANJANG
PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MUNCANGLARANG 03 KECAMATAN
BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Muncanglarang, 13 Juni 2013
A M A N A H, S.Pd
78
Lampiran 4
Daftar Nama Siswa Kelas III
No Nama Siswa Keterangan
1 Dwi Jayanti P
2 Nur Fauziah P
3 Rengki Subagja L
4 Sutamtomo L
5 M. Ridwan Susmanto L
6 Sri Widiastuti P
7 Sunanto L
8 Tiara Khikayatul Ulum P
9 Akhmad Maulana Risqi L
10 Fais Pendar Surya L
11 Jihan Navela P
12 M. Yafis Aenurrofik L
13 Nilna Risqi P
14 Nur Indah P
15 Riyan Triawan L
16 Siti Malikha P
17 M. Rofiul Akla L
18 Fika Koldia Melia P
19 M. Ganang Hanip. S L
20 Ida Rosida P
21 Roy Jordi L
22 Moh. Fikri Rizqiansyah L
79
Lampiran 5
Daftar Nama Petugas Penelitian
No Nama Jabatan Tugas
1. Budi Hartono Mahasiswa S1 PJKR PKG Tegal Peneliti
2. Domiri, S.Pd Guru PJOK SDN Jejeg 01 Ahli
3. Abidin, S.Pd Guru PJOK SDN Sokatengah 03 Ahli
4. Bambang Wijanarko Guru PJOK SDN Sokatengah 02 Juru Foto
5. Daryo Guru PJOK SDN Muncanglarang 02 Perlengkapan
80
Lampiran 6
Jadwal Penelitian Siklus I
Dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Rabu, 5 Juni 2013
Tempat : Lapangan Jejeg
Waktu : 07.00 WIB – Selesai
Jadwal Penelitian Siklus II
Dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Rabu, 12 Juni 2013
Tempat : Lapangan Jejeg
Waktu : 07.00 WIB – Selesai
81
Lampiran 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SD Negeri Muncanglarang 03
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : 3 [ tiga ] / 2 [ dua ]
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Standar Kompetensi:
6. Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar:
6.1. Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat dengan
koordinasi yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai kerjasama,
toleransi, kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan atau diri
sendiri
I. Tujuan Pembelajaran**:
Siswa dapat melakukan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat
Siswa dapat melakukan dasar atletik.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
82
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
II. Materi Ajar (Materi Pokok):
Permainan lari bola keranjang
III. .Metode Pembelajaran:
Ceramah
Demonstrasi
Praktek
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal: (15 menit)
Apresepsi dan Motivasi
Siswa dibariskan menjadi empat barisan
Mengecek kehadiran siswa
Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap
Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan
inti
Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari
B. Kegiatan Inti: (75 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat melakukan dasar dasar atletik
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.
83
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
(Permainan dengan kompetisi secara Individu)
Siswa dibagi menjadi 2 berbanjar,
Siswa yang paling depan mempratekkan permainan lari bola
keranjang dari posisi start sampai selesai, kemudian dilanjutkan
siswa pada baris kedua, dan seterusnya
Permainannya yaitu siswa di awali dengan start jongkok
kemudian berlari membawa bola yang telah siapkan satu persatu
untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan
jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis.
Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya”, maka
siswa langsung berlari secepat-cepatnya.
Pemenang adalah siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan
cepat dan benar.
Gambar. Lapangan Permainan Lari Bola Keranjang
Keterangan :
: Siswa
: Keranjang
: Bendera kecil
: Bola kecil jumlah 4 buah (dalam permainan setiap siswa mendapat
2 bola kecil untuk dimainkan/dipindahkan)
84
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C.Kegiatan Akhir / Penenangan (15 menit)
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang
materi yang telah dilakukan/ diajarkan
Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan
V. Alat dan Sumber Belajar:
Buku Penjaskes
Stop watch
Pluit
Tali rafia
Bola kecil
Bendera kecil
Keranjang
Gambar. Alat-alat pembelajaran
85
VI. Penilaian:
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Melakukan start
Melakukan lari
jarak pendek
dengan ayunan
lengan yang benar
Melakukan lari
jarak pendek
dengan badan
agak condong ke
depan
Melakukan lari
jarak pendek
dengan koordinasi
tubuh yang baik
Melakukan lari
jarak pendek
memasuki garis
finis dengan benar
Tes
Keterampilan
/Perbuatan
Soal Praktek /
format
penilaian
Peragakan start
Peragakan lari
jarak pendek
dengan ayunan
lengan yang
benar
Peragakan lari
jarak pendek
dengan badan
agak condong
kedepan
Peragakan lari
jarak pendek
dengan
koordinasi
tubuh yang baik
Peragakan lari
jarak pendek
memasuki garis
finis dengan
benar
86
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
No Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
Afektif
1. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan dari guru
2. Siswa memperhatikan peragaan yang
diberikan oleh guru
3. Kemampuan interaksi siswa dengan
guru, siswa dengan siswa lain
4. Kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran
5. Antusias siswa dalam mengikuti KBM
Jumlah skor tiap butir
Nilai Skor perolehan x 30
Skor maksimal
Psikomotor
1. Siswa dapat melakukan start jongkok
2. Siswa dapat melakukan gerakan
ayunan lengan saat lari dengan benar
3. Siswa dapat melakukan lari dengan
badan agak condong kedepan
4. Siswa dapat melakukan lari dengan
kontrol/koordinasi tubuh yang baik.
5. Siswa dapat melakukan gerakan
memasuki garis finis dengan baik.
Jumlah Skor Tiap Butir
Nilai Skor perolehan x 50
Skor maksimal
87
Kognitif. Dalam kriteria penilaian kognitif menggunakan angket soal pilihan
ganda jika benar skor 4 dan jika salah skor 0, skor maksimal 20
Kognitif
No Indikator Betul= skor 4
Salah= skor 0
1 Mengetahui 3 macam cara start
2 Mengetahui bagaimana gerakan ayunan lengan
ketika lari jarak pendek
3 Mengetahui posisi badan ketika lari jarak pendek
4 Mengetahui bagaimana cara lari dengan
kontrol/koordinasi yang baik
5 Mengetahui 3 cara memasuki garis finis
LEMBAR PENILAIAN
NO NAMA SISWA
L
/
P
Penilaian
Jumlah Ket Psiko
motor
Afe
ktif
Kog
Nitif
1 Dwi Jayanti P
2 Nur Fauziah P
3 Rengki Subagja L
4 Sutamtomo L
5 M. Ridwan Susmanto L
6 Sri Widiastuti P
7 Sunanto L
8 Tiara Khikayatul Ulum P
9 Akhmad Maulana Risqi L
10 Fais Pendar Surya L
11 Jihan Navela P
12 M. Yafis Aenurrofik L
88
NO NAMA SISWA
L
/
P
Penilaian
Jumlah Ket Psiko
motor
Afe
ktif
Kog
Nitif
13 Nilna Risqi P
14 Nur Indah P
15 Riyan Triawan L
16 Siti Malikha P
17 M. Rofiul Akla L
18 Fika Koldia Melia P
19 M. Ganang Hanip. S L
20 Ida Rosida P
21 Roy Jordi L
22 Moh. Fikri Rizqiansyah L
Nilai Akhir (NA) yang diperoleh siswa
NA = ( N Afektif + N Psikomotor + N Kognitif )
Mengetahui,
Kepala SDN Muncanglarang 03
A M A N A H, S.Pd
NIP.196606141988062001
Muncanglarang, 5 Juni 2013
Peneliti
BUDI HARTONO
NIM. 6101911129
89
Lampiran 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SD Negeri Muncanglarang 03
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : 3 [ tiga ] / 2 [ dua ]
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Standar Kompetensi:
6. Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar:
6.1. Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat dengan
koordinasi yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai kerjasama,
toleransi, kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan atau diri
sendiri
II. Tujuan Pembelajaran**:
Siswa dapat melakukan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat
Siswa dapat melakukan dasar atletik.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
90
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
II. Materi Ajar (Materi Pokok):
Permainan lari bola keranjang
III. Metode Pembelajaran:
Ceramah
Demonstrasi
Praktek
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal: (15 menit)
Apresepsi dan Motivasi
Siswa dibariskan menjadi empat barisan
Mengecek kehadiran siswa
Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap
Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan
inti
Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari
B. Kegiatan Inti: (75 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat melakukan dasar dasar atletik
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.
91
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
(Permainan dengan kompetisi secara beregu)
Siswa dibagi menjadi 2 berbanjar, banjar 1 dikasih nama regu A
dan banjar 2 dikasih nama regu B
Dari posisi siap, siswa mempratekkan permainan lari bola
keranjang secara satu persatu dari posisi start sampai selesai,
Permainannya yaitu siswa di awali dengan start jongkok
kemudian berlari membawa bola yang telah siapkan satu persatu
untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan
jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis.
Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya”, maka
siswa langsung berlari secepat-cepatnya.
Cara mendapatkan poin yaitu setiap siswa dari regu A dan regu B
berkompetisi untuk berlari secepat-cepatnya memindahkan bola.
Yang pertama menyelesaikan adalah yang mendapat poin.
Regu pemenang adalah regu yang mendapatkan poin terbanyak.
Gambar. Lapangan Permainan Lari Bola Keranjang
Keterangan :
: Siswa
: Keranjang
: Bendera kecil
: Bola kecil jumlah 4 buah (dalam permainan setiap siswa mendapat
2 bola kecil untuk dimainkan/dipindahkan)
92
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C.Kegiatan Akhir / Penenangan (15 menit)
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang
materi yang telah dilakukan/ diajarkan
Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan
V. Alat dan Sumber Belajar:
Buku Penjaskes
Stop watch
Pluit
Tali rafia
Bola kecil
Bendera kecil
Keranjang
Gambar. Alat-alat pembelajaran
93
VI. Penilaian:
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Melakukan start
Melakukan lari
jarak pendek
dengan ayunan
lengan yang benar
Melakukan lari
jarak pendek
dengan badan
agak condong ke
depan
Melakukan lari
jarak pendek
dengan koordinasi
tubuh yang baik
Melakukan lari
jarak pendek
memasuki garis
finis dengan benar
Tes
Keterampilan
/Perbuatan
Soal Praktek /
format penilaian
Peragakan start
Peragakan lari
jarak pendek
dengan ayunan
lengan yang
benar
Peragakan lari
jarak pendek
dengan badan
agak condong
kedepan
Peragakan lari
jarak pendek
dengan
koordinasi
tubuh yang baik
Peragakan lari
jarak pendek
memasuki garis
finis dengan
benar
94
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
No Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
Afektif
1. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan dari guru
2. Siswa memperhatikan peragaan yang
diberikan oleh guru
3. Kemampuan interaksi siswa dengan
guru, siswa dengan siswa lain
4. Kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran
5. Antusias siswa dalam mengikuti KBM
Jumlah skor tiap butir
Nilai Skor perolehan x 30
Skor maksimal
Psikomotor
1. Siswa dapat melakukan start jongkok
2. Siswa dapat melakukan gerakan
ayunan lengan saat lari dengan benar
3. Siswa dapat melakukan lari dengan
badan agak condong kedepan
4. Siswa dapat melakukan lari dengan
kontrol/koordinasi tubuh yang baik.
5. Siswa dapat melakukan gerakan
memasuki garis finis dengan baik.
Jumlah Skor Tiap Butir
Nilai Skor perolehan x 50
Skor maksimal
95
Kognitif. Dalam kriteria penilaian kognitif menggunakan angket soal pilihan
ganda jika benar skor 4 dan jika salah skor 0, skor maksimal 20
Kognitif
No Indikator Betul= skor 4
Salah= skor 0
1 Mengetahui 3 macam cara start
2 Mengetahui bagaimana gerakan ayunan lengan
ketika lari jarak pendek
3 Mengetahui posisi badan ketika lari jarak pendek
4 Mengetahui bagaimana cara lari dengan
kontrol/koordinasi yang baik
5 Mengetahui 3 cara memasuki garis finis
LEMBAR PENILAIAN
NO NAMA SISWA
L
/
P
Penilaian
Jumlah Ket Psiko
motor
Afe
ktif
Kog
Nitif
1 Dwi Jayanti P
2 Nur Fauziah P
3 Rengki Subagja L
4 Sutamtomo L
5 M. Ridwan Susmanto L
6 Sri Widiastuti P
7 Sunanto L
8 Tiara Khikayatul Ulum P
9 Akhmad Maulana Risqi L
10 Fais Pendar Surya L
11 Jihan Navela P
12 M. Yafis Aenurrofik L
96
NO NAMA SISWA
L
/
P
Penilaian
Jumlah Ket Psiko
motor
Afe
ktif
Kog
Nitif
13 Nilna Risqi P
14 Nur Indah P
15 Riyan Triawan L
16 Siti Malikha P
17 M. Rofiul Akla L
18 Fika Koldia Melia P
19 M. Ganang Hanip. S L
20 Ida Rosida P
21 Roy Jordi L
22 Moh. Fikri Rizqiansyah L
Nilai Akhir (NA) yang diperoleh siswa
NA = ( N Afektif + N Psikomotor + N Kognitif )
Mengetahui,
Kepala SDN Muncanglarang 03
A M A N A H, S.Pd
NIP.196606141988062001
Muncanglarang, 12 Juni 2013
Peneliti
BUDI HARTONO
NIM. 6101911129
97
Lampiran 9
Instrumen Tes kognitif/pengetahuan siswa
Nama Sekolah : SD Negeri Muncanglarang 03
Kelas/ Semester : III / 2
Tanggal : ..........................
Nama Siswa : ………………..
Petunjuk
1. Berilah tanda silang (X) untuk setiap jawaban yang menurut anda paling benar.
2. Berilah tanda pagar (#) untuk jawaban yang tidak jadi anda pilih kemudian beri
tanda silang (X) untuk jawaban lainnya yang menurut anda benar.
3. Kami ucapkan terima kasih atas kesediaanya dalam pengisian angket ini.
Pertanyaan:
1. Pada umumnya ada 3 cara start, sebutkan 3 cara start tersebut?
a. Start berdiri, start melayang, start jongkok
b. Start lurus, start berkelok, start cepat
c. Start duduk, start berbaring, start tidur
2. Bagaimanakah cara ayunan lengan ketika lari jarak pendek?
a. Lengan tidak diayun
b. Ayunan lengan bergerak dari depan kebelakang
c. Posisi lengan lurus berada disamping badan
3. Bagaimanakah posisi badan ketika lari jarak pendek?
a. Badan agak condong kedepan
b. Badan condong kebelakang
c. Badan condong kesamping
4. Bagaimana koordinasi tubuh yang baik ketika lari jarak pendek?
a. Lari dengan menjaga keseimbangan tubuh antara lengan, badan dan tungkai,
serta pandangan mata melihat kedepan
b. Lari dengan pandangan mata melihat kesamping
c. Lari dengan pandangan mata melihat keatas
5. Ada 3 macam cara memasuki garis finish, sebutkan 3 cara tersebut?
a. Lari terus, memperlambat kecepatan lari, menjatuhkan diri didepan garis
finish
b. Lari terus, berhenti berlari sebelum masuk garis finish, memutar dada
c. Lari terus, dada dicondongkan kedepan, memutar dada
98
Lampiran 10
Lembar Penilaian Psikomotor Siswa Siklus I
No Nama siswa Soal Skor Perolehan
(Skor maksimal
25)
Nilai 1 2 3 4 5
1 Dwi Jayanti 3 4 4 4 5 20 40
2 Nur Fauziah 3 3 4 4 5 19 38
3 Rengki Subagja 4 3 4 4 5 20 40
4 Sutamtomo 4 4 5 4 5 22 44
5 M. Ridwan Susmanto 4 5 5 4 5 23 46
6 Sri Widiastuti 3 3 5 3 4 18 36
7 Sunanto 3 3 4 5 4 19 38
8 Tiara Khikayatul Ulum 3 3 4 3 4 17 34
9 Akhmad Maulana Risqi 4 5 5 4 5 23 46
10 Fais Pendar Surya 3 4 5 4 5 21 42
11 Jihan Navela 4 3 4 5 4 20 40
12 M. Yafis Aenurrofik 4 4 5 5 5 23 46
13 Nilna Risqi 3 4 4 5 4 20 40
14 Nur Indah 4 3 4 4 5 20 40
15 Riyan Triawan 3 3 4 5 4 19 38
16 Siti Malikha 3 3 4 3 4 17 34
17 M. Rofiul Akla 4 3 4 4 5 20 40
18 Fika Koldia Melia 4 4 5 5 5 23 46
19 M. Ganang Hanip. S 3 3 4 5 4 19 38
20 Ida Rosida 3 3 5 3 4 18 36
21 Roy Jordi 4 4 5 4 5 22 44
22 Moh. Fikri Rizqiansyah 4 3 4 5 4 20 40
Rata-rata Nilai 40,27
Nilai =
Skor perolehan x 50
Skor maksimal
99
Lampiran 11
Lembar Penilaian Afektif Siswa Siklus I
No Nama siswa Soal Skor Perolehan
(Skor Maksimal
25)
Nilai 1 2 3 4 5
1 Dwi Jayanti 4 5 4 4 3 20 24
2 Nur Fauziah 4 5 5 4 3 21 25,2
3 Rengki Subagja 5 5 5 4 2 21 25,2
4 Sutamtomo 4 5 5 4 3 21 25,2
5 M. Ridwan Susmanto 5 5 5 4 3 22 26,4
6 Sri Widiastuti 4 4 4 4 2 18 21,6
7 Sunanto 4 3 4 4 2 17 20,4
8 Tiara Khikayatul Ulum 5 3 4 3 2 17 20,4
9 Akhmad Maulana Risqi 5 4 5 4 3 21 25,2
10 Fais Pendar Surya 4 4 5 3 3 19 22,8
11 Jihan Navela 5 4 4 3 3 19 22,8
12 M. Yafis Aenurrofik 4 5 4 4 3 20 24
13 Nilna Risqi 5 5 4 3 3 20 24
14 Nur Indah 5 5 4 4 3 21 25,2
15 Riyan Triawan 5 3 4 3 3 18 21,6
16 Siti Malikha 4 5 4 3 3 19 22.8
17 M. Rofiul Akla 4 4 4 3 2 17 20,4
18 Fika Koldia Melia 5 4 5 4 3 22 26,4
19 M. Ganang Hanip. S 5 4 4 4 3 20 24
20 Ida Rosida 5 5 4 4 3 21 25,2
21 Roy Jordi 5 5 5 4 4 23 27,6
22 Moh. Fikri Rizqiansyah 4 5 4 4 3 20 24
Rata-rata Nilai 23,84
Nilai =
Skor perolehan x 30
Skor maksimal
100
Lampiran 12
Lembar Penilaian Kognitif Siswa Siklus I
No Nama siswa Soal
Nilai 1 2 3 4 5
1 Dwi Jayanti 0 4 4 0 4 12
2 Nur Fauziah 4 4 4 0 4 16
3 Rengki Subagja 0 4 4 4 4 16
4 Sutamtomo 0 4 4 0 4 12
5 M. Ridwan Susmanto 0 4 4 4 4 16
6 Sri Widiastuti 0 0 4 4 4 12
7 Sunanto 4 4 4 0 0 12
8 Tiara Khikayatul Ulum 4 4 4 4 0 16
9 Akhmad Maulana Risqi 0 4 4 0 4 12
10 Fais Pendar Surya 0 4 4 4 0 12
11 Jihan Navela 4 4 4 4 0 16
12 M. Yafis Aenurrofik 0 4 4 0 4 12
13 Nilna Risqi 0 4 4 0 4 12
14 Nur Indah 4 4 4 0 0 12
15 Riyan Triawan 4 4 4 4 0 16
16 Siti Malikha 0 4 4 0 4 12
17 M. Rofiul Akla 0 4 4 4 4 16
18 Fika Koldia Melia 0 0 4 4 4 12
19 M. Ganang Hanip. S 0 4 4 4 0 12
20 Ida Rosida 0 4 4 0 4 12
21 Roy Jordi 4 4 4 0 4 16
22 Moh. Fikri Rizqiansyah 0 4 4 0 4 12
Rata-rata
13,45
101
Lampiran 13
Hasil Ketuntasan Belajar Pada siklus I
NO NAMA SISWA
L
/
P
Penilaian
Jumlah
Ket Psiko
motor Afektif
Kog
nitif
1 Dwi Jayanti P 40 24 12 76,0 T
2 Nur Fauziah P 38 25,2 16 79,2 T
3 Rengki Subagja L 40 25,2 16 81.2 T
4 Sutamtomo L 44 25,2 12 81,2 T
5 M. Ridwan Susmanto L 46 26,4 16 88,4 T
6 Sri Widiastuti P 36 21,6 12 69,6 TT
7 Sunanto L 38 20,4 12 70,4 TT
8 Tiara Khikayatul Ulum P 34 20,4 16 70,4 TT
9 Akhmad Maulana Risqi L 46 25,2 12 83,2 T
10 Fais Pendar Surya L 42 22,8 12 76,8 T
11 Jihan Navela P 40 22,8 16 78.8 T
12 M. Yafis Aenurrofik L 46 24 12 82,0 T
13 Nilna Risqi P 40 24 12 76,0 T
14 Nur Indah P 40 25,2 12 77,2 T
15 Riyan Triawan L 38 21,6 16 75,6 T
16 Siti Malikha P 34 22.8 12 68,8 TT
17 M. Rofiul Akla L 40 20,4 16 76,8 T
18 Fika Koldia Melia P 46 26,4 12 84,4 T
19 M. Ganang Hanip. S L 38 24 12 74,0 TT
20 Ida Rosida P 36 25,2 12 73,2 TT
21 Roy Jordi L 44 27,6 16 87,6 T
22 Moh. Fikri Rizqiansyah L 40 24 12 76,0 T
Rata-rata 40,27 23,84 13,45 77.58
Keterangan : T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
102
Lampiran 14
Angket Respon (Tingkat Kepuasan Belajar) Siswa
Nama Sekolah : SD Negeri Muncanglarang 03
Kelas/ Semester : III / 2
Tanggal : ..........................
Nama Siswa : ………………..
Petunjuk
1 Berilah tanda silang (X) untuk setiap jawaban yang menurut anda paling sesuai
dengan diri anda!
2. Berilah tanda pagar (#) untuk jawaban yang tidak jadi anda pilih kemudian beri
tanda silang (X) untuk jawaban lainnya yang menurut anda benar.
3. Jawablah dengan jujur, karena objektivitas kejujuran anda sangat membantu
kami.
4. Kami ucapkan terima kasih atas kesediaanya dalam pengisian angket ini.
Pertanyaan:
1. Bagaimana perasaan anda ketika mengikuti pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang?
b. Sangat senang c. Biasa saja
c. Senang d. Tidak senang
2. Bagaimana pendapat anda tentang penggunaan media / alat yang digunakan
saat pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari
bola keranjang berlangsung?
b. Sangat menarik c. Kurang menarik
c. Menarik d. Tidak menarik
3. Dengan model pembelajaran seperti ini, saya lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran lari jarak pendek menggunakan permainan lari bola keranjang.
b. Sangat setuju c. Tidak setuju
c. Setuju d. Sangat tidak setuju
4. Dalam pembelajaran seperti ini, saya lebih mudah memahami materi yang
diberikan oleh guru.
b. Sangat setuju c. Tidak setuju
c. Setuju d. Sangat tidak setuju
5. Menurut pendapat anda, apakah model pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendektan permainan lari bola keranjang seperti ini merupakan
hal yang baru bagi anda!
b. Sangat setuju c. Tidak setuju
c. Setuju d. Sangat tidak setuju
103
Lampiran 15
Lembar Penilaian Psikomotor Siswa Siklus II
No Nama siswa Soal Skor Perolehan
(Skor Maksimal 25) Nilai
1 2 3 4 5
1 Dwi Jayanti 4 4 4 4 4 20 40
2 Nur Fauziah 5 4 4 3 5 21 42
3 Rengki Subagja 4 4 5 4 5 22 44
4 Sutamtomo 5 5 4 4 4 22 44
5 M. Ridwan Susmanto 5 5 5 4 4 23 46
6 Sri Widiastuti 5 4 3 4 4 20 40
7 Sunanto 4 4 5 4 4 21 42
8 Tiara Khikayatul Ulum 4 4 5 3 4 20 40
9 Akhmad Maulana Risqi 5 3 5 5 4 22 44
10 Fais Pendar Surya 5 4 5 4 5 23 46
11 Jihan Navela 4 5 4 4 4 21 42
12 M. Yafis Aenurrofik 5 4 5 5 4 23 46
13 Nilna Risqi 4 4 5 4 4 21 42
14 Nur Indah 5 4 5 4 4 22 44
15 Riyan Triawan 5 4 4 4 4 21 42
16 Siti Malikha 3 4 4 3 4 18 36
17 M. Rofiul Akla 4 5 5 4 4 22 44
18 Fika Koldia Melia 5 5 4 4 5 23 46
19 M. Ganang Hanip. S 4 4 4 4 4 20 40
20 Ida Rosida 4 4 4 4 4 20 40
21 Roy Jordi 5 4 5 4 5 23 46
22 Moh. Fikri Rizqiansyah 5 4 5 4 4 22 44
Rata-rata Nilai 42,73
Nilai =
Skor perolehan x 50
Skor maksimal
104
Lampiran 16
Lembar Penilaian Afektif Siswa Siklus II
No Nama siswa Soal Skor perolehan
(Skor Maksimal 25) Nilai
1 2 3 4 5
1 Dwi Jayanti 4 4 4 4 5 21 25,2
2 Nur Fauziah 4 5 4 4 3 20 24
3 Rengki Subagja 5 5 3 4 5 22 26,4
4 Sutamtomo 5 4 5 4 5 23 27,6
5 M. Ridwan Susmanto 5 4 4 5 5 23 27,6
6 Sri Widiastuti 4 3 4 3 4 18 21,6
7 Sunanto 3 4 3 4 5 19 22,8
8 Tiara Khikayatul Ulum 3 4 4 3 4 18 21,6
9 Akhmad Maulana Risqi 4 5 4 4 5 22 26,4
10 Fais Pendar Surya 4 4 4 4 4 20 24
11 Jihan Navela 4 4 3 5 4 20 24
12 M. Yafis Aenurrofik 4 4 4 5 4 21 25,2
13 Nilna Risqi 4 4 5 4 4 21 25,2
14 Nur Indah 4 3 4 4 5 20 24
15 Riyan Triawan 4 4 3 4 4 19 22,8
16 Siti Malikha 4 3 3 4 4 18 21,6
17 M. Rofiul Akla 4 4 4 3 5 20 24
18 Fika Koldia Melia 5 4 5 4 5 23 27,6
19 M. Ganang Hanip. S 4 4 3 3 4 18 21,6
20 Ida Rosida 5 4 4 4 4 21 25,2
21 Roy Jordi 5 5 4 5 5 24 28,8
22 Moh. Fikri Rizqiansyah 4 4 4 4 4 20 24
Rata-rata Nilai 24,59
Nilai =
Skor perolehan x 30
Skor maksimal
105
Lampiran 17
Lembar Penilaian Kognitif Siswa Siklus II
No Nama siswa Soal
Nilai 1 2 3 4 5
1 Dwi Jayanti 4 4 4 0 4 16
2 Nur Fauziah 4 4 4 4 4 20
3 Rengki Subagja 4 4 4 4 0 16
4 Sutamtomo 4 4 4 4 4 20
5 M. Ridwan Susmanto 4 4 4 4 4 20
6 Sri Widiastuti 0 4 4 0 4 12
7 Sunanto 4 4 0 0 4 12
8 Tiara Khikayatul Ulum 0 4 4 4 4 16
9 Akhmad Maulana Risqi 4 4 4 4 4 20
10 Fais Pendar Surya 4 4 4 4 4 20
11 Jihan Navela 4 4 4 4 4 20
12 M. Yafis Aenurrofik 4 4 4 4 4 20
13 Nilna Risqi 4 4 4 0 4 16
14 Nur Indah 4 4 0 4 4 16
15 Riyan Triawan 4 4 4 4 0 16
16 Siti Malikha 0 4 4 4 4 16
17 M. Rofiul Akla 4 4 4 4 4 20
18 Fika Koldia Melia 4 4 4 4 4 20
19 M. Ganang Hanip. S 4 4 4 4 0 16
20 Ida Rosida 4 0 4 4 4 16
21 Roy Jordi 4 4 4 4 4 20
22 Moh. Fikri Rizqiansyah 4 4 4 0 4 16
Rata-rata 17,45
106
Lampiran 18
Hasil Ketuntasan Belajar Pada siklus II
NO NAMA SISWA
L
/
P
Penilaian
Jumlah Ket Psiko
motor Afektif
Kog
nitif
1 Dwi Jayanti P 40 25,2 16 81,2 T
2 Nur Fauziah P 42 24 20 86 T
3 Rengki Subagja L 44 26,4 16 86,4 T
4 Sutamtomo L 44 27,6 20 91,6 T
5 M. Ridwan Susmanto L 46 27,6 20 93,6 T
6 Sri Widiastuti P 40 21,6 12 73,6 TT
7 Sunanto L 42 22,8 12 76,8 T
8 Tiara Khikayatul Ulum P 40 21,6 16 77,6 T
9 Akhmad Maulana Risqi L 44 26,4 20 90,4 T
10 Fais Pendar Surya L 46 24 20 90 T
11 Jihan Navela P 42 24 20 86 T
12 M. Yafis Aenurrofik L 46 25,2 20 91,2 T
13 Nilna Risqi P 42 25,2 16 83,2 T
14 Nur Indah P 44 24 16 84 T
15 Riyan Triawan L 42 22,8 16 80,8 T
16 Siti Malikha P 36 21,6 16 73,6 TT
17 M. Rofiul Akla L 44 24 20 88 T
18 Fika Koldia Melia P 46 27,6 20 93,6 T
19 M. Ganang Hanip. S L 40 21,6 16 77,6 T
20 Ida Rosida P 40 25,2 16 81,2 T
21 Roy Jordi L 46 28,8 20 94,6 T
22 Moh. Fikri Rizqiansyah L 44 24 16 84 T
Rata-rata 42,73 24,59 17,45 84,77
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
107
Lampiran 19
HASIL TES LARI 40 METER
No Nama Siswa Waktu (detik)
Siklus I Siklus II
1 Dwi Jayanti 8,50 8,18
2 Nur Fauziah 9,87 8,76
3 Rengki Subagja 7,57 7,26
4 Sutamtomo 8,34 7,12
5 M. Ridwan Susmanto 7,92 7,48
6 Sri Widiastuti 10,04 10,06
7 Sunanto 7,59 7,18
8 Tiara Khikayatul Ulum 8,48 8,39
9 Akhmad Maulana Risqi 8,46 7,49
10 Fais Pendar Surya 9,06 8,13
11 Jihan Navela 8,79 7,61
12 M. Yafis Aenurrofik 8,20 7,57
13 Nilna Risqi 8,98 8,91
14 Nur Indah 8,03 7,80
15 Riyan Triawan 9,01 8,70
16 Siti Malikha 9,80 9,98
17 M. Rofiul Akla 7,82 7,45
18 Fika Koldia Melia 7,59 7,01
19 M. Ganang Hanip. S 9,11 8,15
20 Ida Rosida 8,79 8,74
21 Roy Jordi 7,40 7,31
22 Moh. Fikri Rizqiansyah 7,61 7,47
Rata-rata 8,49 8,03
108
Lampiran 20
Dokumentasi Foto-Foto
Alat-alat Pembelajaran
Sebelum melaksanakan pembelajaran berdo’a dahulu
109
Presensi siswa
Memberikan pengarahan sebelum pemanasan
110
Siswa Melakukan Pemanasan
Siswa Melakukan Start Jongkok
111
Gerakan Ayunan Tangan
Peneliti Mendemostrasikan Permainan Lari Bola Keranjang
112
Peneliti Mendemostrasikan Permainan Lari Bola Keranjang
Siswa Melakukan Permainan Lari Bola Keranjang
113
Siswa Melakukan Permainan Lari Bola Keranjang
Siswa Melakukan Permainan Lari Bola Keranjang
114
Kegiatan Penutup Pembelajaran dengan Berdo’a