pembahasan tekanan penduduk

11
TEKANAN PENDUDUK Menurut FAO (1977), lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi yang ciri-cirinya mencakup semua atribut yang bersifat cukup mantap atau yang dapat diduga bersifat mendaur dari biosfer, atmosfer, tanah, geologi, hidrologi, populasi tumbuhan dan hewan serta hasil kegiatan manusia pada masa lampau dan masa kini, sepanjang pengenal-pengenal tadi berpengaruh secara signifikan atas penggunaan lahan pada waktu sekarang dan pada waktu mendatang. Segala aktivitas manusia berlangsung di atas lahan. Lahan selain berfunnfsi sebagai tmpat hidup manusi l;ahan juga menyimpan potensi alam yaitu sebagai penyimpan sumberdaya alam, termasuk bahan mineral galian. Selain itu, lahan memiliki kemampuan sebagai tempat hidup tanaman. Fungsi lahan yang beraneka raga mini seringali menimbulkan permasalahan, salah satunya adalah masalah tekanan penduduk. Tekanan penduduk terjadikarena tdak imbnagnya kemampuan lahan dengan jumlah penduduk. Luas lahan bersifat relative tetap, sedangkan jumlah penduduk cenderung mengalami pertumbuhan yang cepat. Jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibakan ebutuhan penduduk akan lahan semakin meningkatt. Hal inilah yang kemudian berimbas terhadap penggunaan lahan yang tidak lagi memperhatikan kualitas

Transcript of pembahasan tekanan penduduk

Page 1: pembahasan tekanan penduduk

TEKANAN PENDUDUK

Menurut FAO (1977), lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi yang ciri-cirinya

mencakup semua atribut yang bersifat cukup mantap atau yang dapat diduga bersifat

mendaur dari biosfer, atmosfer, tanah, geologi, hidrologi, populasi tumbuhan dan

hewan serta hasil kegiatan manusia pada masa lampau dan masa kini, sepanjang

pengenal-pengenal tadi berpengaruh secara signifikan atas penggunaan lahan pada

waktu sekarang dan pada waktu mendatang. Segala aktivitas manusia berlangsung di

atas lahan. Lahan selain berfunnfsi sebagai tmpat hidup manusi l;ahan juga

menyimpan potensi alam yaitu sebagai penyimpan sumberdaya alam, termasuk bahan

mineral galian. Selain itu, lahan memiliki kemampuan sebagai tempat hidup tanaman.

Fungsi lahan yang beraneka raga mini seringali menimbulkan permasalahan, salah

satunya adalah masalah tekanan penduduk. Tekanan penduduk terjadikarena tdak

imbnagnya kemampuan lahan dengan jumlah penduduk. Luas lahan bersifat relative

tetap, sedangkan jumlah penduduk cenderung mengalami pertumbuhan yang cepat.

Jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibakan ebutuhan penduduk akan

lahan semakin meningkatt. Hal inilah yang kemudian berimbas terhadap penggunaan

lahan yang tidak lagi memperhatikan kualitas dan kemampuan lahan, tetapi lebih

mementingkan kebutuhan manusia akan lahan sehingga terjadi tekanan penduduk

yang berdampak terhadap daya dukung lahan.

Tekanan penduduk dipengaruhi oleh luas lahan untuk hidup layak, pertumbuhan

penduduk, luas lahan pertanian, manfaat lahan yang dapat dinikmati penduduk,

jumlah petani, dan pendapatan petani. Kabupaten Sleman merupakan salah satu

kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan daerah basis

pertanian. Selain itu, Kabupaten Sleman memiliki potensi lain selain pertanian, yaitu

pertambangan dan pariwisata.

Luas Lahan Petanian

Page 2: pembahasan tekanan penduduk

19942900029500300003050031000315003200032500330003350034000

Grafik Perubahan Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Sleman Tahun 1994-1998

Luas

Berdasarkan data dari Kabupaten Sleman dalam angka uas lahan pertanian di

Kabupaten Sleman cenderung bertambah dari tahun 1994-1998 walaupun tahun 1996

dan 1997 mengalami sedikit penurunan, tetapi tahun 1998 luas lahan pertanian

bertambah cukup signifikan. Luasnya lahan pertanian di Kabupaten Sleman

disebabkan lahannya yang subur karena didukung oleh adanya gunungapi Merapi di

bagian utara. Aktivitas gunung Merapi menghasilkan batuan induk yang ……

Secara khemis, bahan organic terdiri dari karbohidrat, protein, fat, resin, dan waxes.

Dalam keadaan kering, bahan organic erdiri dari 90% carbon, oksigen, hydrogen, dan

elemen-elemen lain yang berperan penting dalam unsur hara tanaman.

Luas lahan pertanian dalam ananlisis ini termasuk luas lahan perkebunan. Sleman

dikenal dengan tanaman khasnya yaitu salak pondoh, yang sangat cocok ditanam di

kabupaten tersebut terutama di daerah kaki gunung Merapi yang bersuhu udara

rendah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Karena potensi tersebut, banyak

penduduk yang menggunakan lahan yang dimilikinya untuk perkebunan salak

pondoh.

Page 3: pembahasan tekanan penduduk

Luas lahan yang diperlukan untuk hidup layak

Luas lahan yang diperlukan untuk hidup layak dapat diketahui berdasarkan luas lahan

sawah irigasi, sawh tadah hujan, dan luas lahan kering. Luas lahan yang diperlukan

untuk hidup layak adalah luas lahan yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk

mendukung kegiatan (bekerja) dan kehidupannya.

1 2 3 4 50.2

0.201

0.202

0.203

0.204

0.205

0.206

0.207

Grafik Luas Lahan untuk Hidup Layak di Kabupaten Sleman Tahun 1994-1998

Luas

Laha

n (h

a)

Luas sawah irigasi 2 kali panen dan luas lahan kering merupakan luas lahan pertanian

yang mendominasi di Kabupaten Sleman. Luas lahan kering terdiri dari luas

perkebunan, pekarangan/ bangunan, hutan rakyat, dan hutan Negara. Luas lahan yang

diperlukan untuk hidup layak di Kabupaten Sleman tahun 1994-1997 terus

mengalami penurunan dan kembali meningkat karena pada tahun 1998 luas lahan

sawah irigasi 1 kali panen bertambah, sedangkan luas laha lainnya berkurang.

Page 4: pembahasan tekanan penduduk

Manfaat lahan yang dapat dinikmati penduduk

1 2 3 4 50.5

0.510.520.530.540.550.560.570.580.59

Grafik Fraksi (%) Manfaat Lahan yang Dinikmati Penduduk (β) Kabupaten Sleman Tahun 1994-1998

Luas

(ha)

Manfaat lahan yang dapat dinikmati penduduk adalah persentase luas lahan yang

dapat dimanfaatkan penduduk untuk lahan pertanian dari luas wilayah Kabuaten

Sleman seluruhnya. Tahun 1995 manfaat lahan yang dapat dinimkati penduduk

meningkat tetapi menurun lagi hingga tahun 1997, kemudian meningkat cukup besar

pada tahun 1998. Hal ini dikarenakan lahan pertanian di Kabupaten Sleman tahun

1998 meningkat dan lahan non pertanian mengalami penurunan. Peningkatan lahan

non pertanian kemungkinan terjadi karena meluasnya lahan penduduk yang dijadikan

lahan perkebunan.

Page 5: pembahasan tekanan penduduk

1 2 3 4 50

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

Grafik Luas Lahan Pertanian dan Non Pertanian Kabupaten Sleman Tahun 1994-1998

Non Pertanian

PertanianLuas

(ha)

Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Sleman tahun 1994-1998 dari tahun ke tahun terus

mengalami peningkatan tetapi dengan pertumbuhan yang berbeda. Jumlah penduduk

Kabupaten Sleman tahun 1998 mencapai 819.800 jiwa. Meskipun jumlah

penduduknya bertambah, tetapi pertumbuhan penduduk Kabupaten Sleman

cenderung menurun dari tahun 1994 hingga 1998. Pertumbuhan penduduk yang terus

menurun merupakan fenomena demografi yang menguntungkan bagi suatu wilayah.

Pertambahan jumlah penduduk memang tidak dapat dielakkan, tetapi pertumbuhan

penduduk masih dapat ditekan. Sejak tahun 1980an pemerintah pusat telah

mencanangkan program Keluarga Berencana sebagai upaya untuk menekan

pertumbuhan penduduk.

Kabupaten Sleman dikenal sebagai sentra pertanian dan perkebunan. Tahun 1994

26,4 % penduduk kabupaten ini bekerja sebagai petani. Akan tetapi, jumlah penduduk

yang bermata pencaharian petani terus mengalami penurunan, hingga tahun 1998

tinggal 24,8 % penduduk Kabupaten Sleman yang masih menjadi petani. Hal ini

dipengaruhi oleh perkembangan sektor industri dan jasa yang menarik penduduk

untuk bekerja pada sector tersebut, meskipun pada tahun 1994-1998 sektor pertanian

masih mendominasi. Jumlah penduduk semakin meningkat sedangkan jumlah petani

Page 6: pembahasan tekanan penduduk

terus menurun sehingga fraksi (%) petani terhadap jumlah penduduk tahun 1994-

1998 juga menurun. fraksi (%) petani terhadap jumlah penduduk berbanding terbalik

dengan tekanan penduduk, semakin kecil persentase petani terhadap jumlah

penduduk maka semakin besar tekanan penduduk.

Pertanian tidak menjanjikan pendapatan yang tiap bulan dapat diterima dengan

jumlah yang pasti. Pendapatan di sector pertanian sangat tergantung oleh cuaca dan

faktor alam yang dapat berubah sewaktu-waktu sehingga pendapatan pada sector

jumlahnya tidak pasti dan tidak dapat dihitung per bulan karena dalam setahun paling

banyak petani dapat panen 3 kali. Hasil panen itulah yang menjadi pendapatan bagi

petani. Hasil penen juga akan menentukan harga jual beras di pasaran dan

mempengaruhi pendapatan daerah dari sector pertanian. Pendapatan petani sejak

tahun 1994-1998 selalu meningkat, tetapi peningkatan terbesar terjadi pada tahun

1998. Tahun 1997 di Indonesia terjadi krisis ekonomi karena goyahnya kondisi

politik yang menyebabkan berbagai kerusuhan terjadi. Hal itu membawa dampak

buruk bagi lapangan usaha penduduk. Dampak tersebut sangat dirasakan oleh sektor-

sektor di luas sektor pertanian seperti industry, jasa, perdagangan, perhubungan, dan

transportasi. Akan tetapi, sector pertanian tidak terpengaruh oleh kondisi krisis

tersebut sehingga lahan pertanian tetap berproduksi dan pendapatan pertanian tetap

mengalami peningkatan. Tahun 1997 pendapatan pertanian Rp 298.627,00 dan

meningkat menjadi Rp 417.891,00 pada tahun 1998.

Fraksi (%) pendapatan petani dari luar pertanian adalah perbandingan pendapatan

pertanian dengan sektor lainnya termasuk kehutanan, peternakan, dan perikanan.

Tahun 1994-1996 fraksi (%) pendapatan petani dari luar pertanian menurun karena

tingginya pendapatan dari sector lain di luar pertanian. Akan tetapi, krisis yang terjadi

pada tahun 1997-1998 justru meningkatkan pendapatan petani. Sektor pertanian tidak

terpengaruh oleh adanya krisis, sedangkan sekor lain mengalami kesulitan ketika

terjadi krisis karena terpengaruh oleh turunnya nilai rupiah dan terjadinya banyak

kerusuhan yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi barang atau jasa.

Page 7: pembahasan tekanan penduduk

Peningkatan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan perluasan lahan

pertanian menyebabkan terjadinya tekanan penduduk. Tekanan penduduk yang terjadi

di Kabupaten Sleman dari tahun 1994 hingga tahun 1998 justru menurun. Perhitunga

tekanan penduduk menunjukkan nilai tekanan penduduk dari tahun 1994-1998

bernilai lebih dari 1 yang mengindikasikan dalam 5 tahun tersebut Kabupaten Sleman

mengalami. Artinya, daerah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup penduduk

dalam jumlah yang berlebihan. Tekanan penduduk terbesar terjadi pada tahun 1994-

1995 yaitu 2,2, sedangkan tekanan penduduk terendah terjadi tahun 1997-1998

sebesar 1,7. Meskipn nilai tekanan penduduk terus menurun, tetapi di Kabupaten

Sleman tetap terjadi tekanan penduduk. Penurunan tekanan penduduk di Kabupaten

Sleman disebabkan oleh peningkatan luas lahan pertanian (sawah dan kebun) dan

pendapatan petani yang meningkat signifikan tahun 1998, sedangkan jumlah petani

kurang berpengarhu terhadap penurunan tekanan penduduk.

1994 1995 1996 1997 19980

0.5

1

1.5

2

2.5

Grafik Tekanan Penduduk Kabupaten Sleman Tahun 1994-1998

TP

Tekanan penduduk berdampak ada rendahnya daya dukung lingkungan, meskipun

daya dukung lingkungan di Kabupaten Sleman terus mningkat tahun 1994-1998

seiring dengan penurunan tekanan penduduk. Masalah daya dukung lingkungan dan

tekanan penduduk ini meruakan masalah daerah yang segera memerlukan

penanganan. Beragamnya fungsi lahan menyebabkan sulitnya penngaturan

Page 8: pembahasan tekanan penduduk

pemanfaatan lahan yang harus dikelola pemerintah. Sleman merupakan kabupaten

kaya akan tambang pasir, potensial sebagai hutan pelindung dan pertanian, tetapi juga

menarik untuk dijadikan kawasan permukiman. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi

pemerintah daerah untuk pengambilan kebijakan tentang penggunaan lahan.

Kabupaten Sleman memiliki potensi wisata alam karena adanya Gunung Merapi di

bagian utara sehingga potensi ini menyebabkan munculnya berbagai fasilitas guna

mendukung kegiatan pariwisata di Sleman, di antaranya adalah pembangunan

penginapan, rumah makan, bahkan vila pribadi. Penduduk berlomba-lomba

mendirikan rumah dan bangunan di sekitar lereng Merapi dengan tujuan ekonomi dan

kenyamanan lingkungan tempat tinggal. Hal ini berpengaruh terhadap perubahan

penggunaan lahan yang semula sawah, kebun atau hutan lindung diubah menjadi

lahan bangunan. Seian perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian,

hal tersbut juga berdampak buruk bagi lingkungan.

Hutan lindung di Kabupaten Slemn berfungsi untuk menjaga tata fungsi air. Hutan

berguna untuk penyerapan air sehingga potensi air di kabupaten ini melimpah yang

dapat digunakan untuk irigasi sawh dan memenuhi kebutuhan penduduk akan air

berseih. Akan tetapi, dengan maraknya pembangunan rumah, gedung, atau bangunan

lain mengakibatkan penyempitan lajhan hijau dan penurunan fungsi lahan dalam

penyerapan dan menyimpan air.