Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

20
Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung Oleh: Syaepul Rohman 1009161 www.citarum.org Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

description

Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Transcript of Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Page 1: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Tekanan Pendudukdi Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Oleh:

Syaepul Rohman1009161

www.citarum.org

Jurusan Pendidikan GeografiUniversitas Pendidikan Indonesia

Page 2: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Latar Belakang

• Sub Das Cisangkuy mempunyai luas total 35.306 hektar dengan debit air baku 1600 liter/detik merupakan penyangga utama pemenuhan air baku dan listrik di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. (Atlas Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum, 2012)

• Sub DAS Cisangkuy dalam kondisi kritis yang ditunjukkan dengan tingkat erosi, sedimentasi dan fluktuasi debit. Erosi cekungan Bandung khususnya pada Sub DAS Cisangkuy sudah mencapai 163 ton/ha/thn. (Sarminingsih, 2007)

www.citarum.org

Page 3: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Latar Belakang

www.citarum.org

Page 4: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Latar Belakang

• Rata-rata luas kepemilikan lahan pertanian kurang dari 0,25 hektar per keluarga petani (BPS Kabupaten Bandung, 2003), sementara laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bandung mencapai 2,6% pertahun. (BPS Kabupaten Bandung, 2010)

• Penurunan luas hutan dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni: kondisi pasar, tekanan penduduk, sarana prasarana dan kebijakan .( Djaenudin, 2005)

• Apakah Penurunan luas hutan yang siginifikan sebesar 3036.8 ha (-34.8%) dalam kurun waktu 17 ada kaitannya dengan tekanan penduduk?

www.citarum.org

Page 5: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Rumusan Masalah

• Bagaimana interkasi masyarakat sekitar hutan dengan hutan di Sub DAS Cisangkuy?

• Seberapa besar tekanan penduduk di Sub DAS Cisangkuy pada tahun 2013?

• Bagaimana implikasi tekanan penduduk terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Sub DAS Cisangkuy?

www.citarum.org

Page 6: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Tujuan Penelitian• Mendeskripsikan bentuk interkasi masyarakat sekitar hutan

dengan kawasan hutan di Sub DAS Cisangkuy.• Mengukur seberapa besar tekanan penduduk terhadap di Sub

DAS Cisangkuy pada tahun 2013.• Mendeskripsikan implikasi tekanan penduduk terhadap

kondisi sosial ekonomi petani di Sub DAS Cisangkuy.

Manfaat Penelitian

• Diperolehnya informasi mengenai bentuk interkasi masyarakat sekitar hutan dengan kawasan hutan di Sub DAS Cisangkuy.

• Diperolehnya informasi mengenai besar tekanan penduduk terhadap di Sub DAS Cisangkuy pada tahun 2013.

• Diperolehnya informasi mengenai implikasi tekanan penduduk terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Sub DAS Cisangkuy.

www.citarum.org

Page 7: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Definisi Opersional

• Masyarakat sekitar hutan adalah masyarakat yang bertempat tinggal atau bermukim di dalam dan sekitar hutan, baik berupa kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari beberapa keluarga saja atau yang telah membentuk suku, dusun ataupun desa dimana masih ada interaksi yang cukup kuat antara kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat dengan lingkungan hutan. (Anonim, 1990)

• Tekanan Penduduk (TP) adalah gaya yang mendorong petani untuk memperluas lahan garapannya atau untuk keluar dari lapangan kerja pertanian (Soemarwoto, 2007).

• Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyirnpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

(PP Nomor 76 Tahun 2008 Tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan Pasal 1)

www.citarum.org

Page 8: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Kajian Teoritis

• Tekanan Penduduk (TP)Adalah gaya yang mendorong petani untuk memperluas lahan garapannya atau untuk keluar dari lapangan kerja pertanian (Soemarwoto, 2007). Tekanan penduduk dihitung dengan menggunakan persamaan berikut (Soemarwoto, 2007).

Dimana:– TP= indeks tekanan penduduk– Z = luas lahan minimal per petani untuk dapat hidup

layak– f = proporsi petani dalam populasi– Po= jumlah penduduk pada waktu t = 0– r = tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata per

tahun– t = rentang waktu dalam tahun (5)– L = total luas wilayah lahan pertanian

www.citarum.org

Page 9: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Kajian Teoritis

• Impilikasi Indeks Tekanan PendudukMenurut Diektorat Analisis Dampak Kependudukan, BKKBN, (2011) implikasi Indeks Tekakanan Penduduk (ITP) masyarakat agraris adalah;

Pertama, pendudukakan melakukan perluasan lahan pertanian atau beru-paya mendapatkan lahan pertanian baru untuk mendukung kehidupan yang dipandang layak. Kedua, penduduk melakukan eksploi-tasi SDA dan lingkungan secara berlebihan. Ketiga, tingginya ITP di suatu daerah agraris-pedesaan berakibat rendahnya tingat ke-sejahteraan sebagian besar penduduk petani di daerah yang bersangkutan, yang dapat ditunjukan dari banyaknya penduduk miskin di daerah agraris pedesaan. Keempat, keluarnya tenaga kerja dari sektor pertanian ke lapangan usaha di sektor non-pertanian akibat tidak mendapatkan peluang bekerja yang memadai di sektor pertanian, atau pun tidak mampu bertahan lagi di sektor pertanian karena rendahnya upah riil. Kelima, tingginya ITP meningkatkan arus urbanisasi melalui mobilitas penduduk keperkotaan.

www.citarum.org

Page 10: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Kajian Teoritis

• Hutan Menurut Spurr (1973) Hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks.

• Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan HutanMenurut Djaenudin (2005) penurunan luas hutan dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni :

kondisi pasar, tekanan penduduk, sarana prasarana dan kebijakan.

www.citarum.org

Page 11: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Kajian Teoritis

• Daerah Aliran Sungai Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyirnpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

• Kondisi Sosial EkonomiKondisi Sosial ekononomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status. Tingkat sosial merupakan faktor non ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingklat ekonomi sepertik pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi

www.citarum.org

Page 12: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Metodologi Penelitian• Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei dan wawancara

• Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di sub DAS Cisangkuy dengan koordinat 06059'24" - 07013'51" LS dan 107028'55" - 107039'84" BT

www.citarum.org

Page 13: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data Berdasrkan Nawawi dalam Pudjianto (2009):

• Teknik Observasi Langsung, Melalui pengamatan dan pencatatan fenomena yang terjadi secara

langsung ditempat penelitian .

• Teknik Komunikasi Langsung Melakukan kontak langsung dengan pejabat/ petugas instansi –instansi

terkait , para pakar dan anggota masyarakat yang menjadi responden untuk melakukan wawancara dengan petunjuk wawancara

• Teknik Komunikasi Tidak Langsung Menyampaikan pertanyaan tertulis berupa untuk dijawab secara

tertulis

• Teknik Dokumenter Menghimpun data dari buku-buku/ literature, media massa, arsip-

asrsio, peraturan dan Undang-Undang yang berkaitan dengan masalah penelitian

www.bps.go.id

Page 14: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Populasi dan Sampel

• PopulasiPopulasi Wilayah untuk penelitian ini adalah seluruh wilayah Sub DAS Cisangkuy, Sedangkan populasi manusia untuk penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di Sub Das Cisangkuy.

• SampelPenentuan sampel wilayah menggunakan teknik Area Sampling. Hal ini didasarkan pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya.Sedangkan penentuan populasi manusia menggunakan teknik acak proporsional. Dengan tingkat presisi sebesar 10% maka berdasarkan rumus Taro Yamanae dalam pudjianto (2009).

www.citarum.org

Page 15: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Variabel Penelitian

• Interaksi Masyarakat Sekitar HutanAdapun variabel dari interaksi masyarakat sekitar hutan adalah bentuk Interaksi dan Frekuensi.

• Tekanan Penduduk (TP)Variabel interaksi tekanan penduduk berdasar rumus Soemarwoto (2007).

TP = indeks tekanan pendudukZ = luas lahan minimal per petani untuk dapat hidup layakf = proporsi petani dalam populasiPo = jumlah penduduk pada waktu t = 0r = tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata per tahunt = rentang waktu dalam tahun (5)L = total luas wilayah lahan pertanian

• Kondisi Sosial EkonomiAdapun variabel dari kondisi sosial ekonomi adalah mata pencaharian, jumlah pendapatan, luas kepemilikan lahan , dan tingkat pendidikan.

www.citarum.org

Page 16: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Analisi Data

Interaksi Masyarakat Sekitar Hutan dan Implikasi Tekanan Penduduk (TP) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat

Untuk mengkaji interaksi masyarakat hutan dan implikasi tekanan penduduk terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat digunakan Analisis deskriptif.

Analisis Deskriptif merupakan bentuk pemaparan dari hasil temuan dari penelitian (Kuncoro, 2003).

Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh (Pudjianto, 2009).

www.creechcomputers.com

Page 17: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Analisi Data

• Tekanan Penduduk (TP)

Adalah gaya yang mendorong petani untuk memperluas lahan garapannya atau untuk keluar dari lapangan kerja pertanian (Soemarwoto, 2007). Tekanan penduduk dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Dimana:– TP= indeks tekanan penduduk– Z = luas lahan minimal per petani untuk dapat hidup

layak– f = proporsi petani dalam populasi– Po= jumlah penduduk pada waktu t = 0– r = tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata per

tahun– t = rentang waktu dalam tahun (5)– L = total luas wilayah lahan pertanian

www.creechcomputers.com

Page 18: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Analisi Data

• Tekanan Penduduk (TP)

Nilai Z ditentukan dengan menggunakn persamaan Su Ritohardoyo (1990) dalam Senawi (2007).Dimana :Z = luas lahan minimal untuk dapat hidup layak (ha/jiwa/tahun)LSI2 = luas lahan sawah irigasi dari 2 kali panen setahun (ha)LSI1 = luas lahan sawah irigasi 1 kali panen setahun (ha)LST = luas lahan sawah tadah hujan (ha)LLK = luas lahan kering (ha)

Nilai tekanan penduduk (TP) dikalsifikasikan sebagai berikut :

www.creechcomputers.com

Page 19: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

Daftar Pustaka

• Bapenas (2012). Atlas Pengelolan Sumber Daya Air terpadu Wilayah Citarum, Bandung : Tidak

diterbitkan

• BKKBN (2011). Kajian Indeks Tekanan Penduduk Agraris Jakarta: Tidak diterbitkan • Djaenudin, Deden (2005). Beberapa Penyebab Terjadinya Alih Fungsi Kawasan Hutan ke Non-

Hutan Bogor: Puslitsosek

• Pudjianto Kuat (2009). Partisipasi Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan, Lahan dan Konservasi Sumberdaya Airdi Sub DAS Keduang, Daerah Hulu DAS Bengawan Solo Bogor: Tidak diterbitkan

• Risdiyanto Idung dkk. (2009). Aspek Perubahan Lahan terhadap Kondisi Tata Air Sub DAS Cisangkuy-DAS Citarum Bogor: Tidak diterbitkan

• Sarminingsih Anik. (2007). Evaluasi Kekritisan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Mendesaknya Langka-Langkah Konservasi Air . Jurnal Presipitasi 2(1) 10-11.

• Suryabrata Sumadi, (2003). Metedologi penelitian. Jakarta : Rajawali Press

• Soemarwoto Otto, (2007) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

• Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 Tentang Rehabilitasi dan reklamasi Hutan.

• Undang-Undang No 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Adanya Undang-Undang No 41 Tahun 2009

www. wawasanews.com

Page 20: Tekanan Penduduk di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung

SAVE CISANGKUYwww.citarum.org