Pembahasan Euh (1)

4
V. PEMBAHASAN Reverse Osmosis adalah perpindahan massa larutan ( solution ) melalui pori-pori filter membran dengan menggunakan driving force ( perbedaan tekanan). Proses Reverse Osmosis dilakukan dengan menggerakan air baku dari konsentrasi kontaminan yang tinggi menuju konsentrasi penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan rendah. Reverse Osmosis merupakan suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan memberi tekanan pada larutan tersebut ketika larutan berada disalah satu sisi membran seleksi atau lapisan penyaring. Tujuan dilakukannya proses reverse osmosis adalah meningkatkan kualitas kejernihan air dari kandungan zat terlarut. Zat terlarut yang terkandung dalam air kran tersebut akan mengendap pada membran atau yang dikenal sebagai konsentrat sedangkan lapisan murni atau permeat akan lolos kelapisan berikutnya. Pada percobaan Reverse Osmosis ini air umpan yang digunakan adalah berupa air kran dimana Nilai TDS (Total Disolved Solid), DHL (Daya Hantar Listrik) dan Nilai pH dalam air kran menjadi parameter penentu keberhasilan dalam percobaan ini. Begitupula dengan besarnya tekanan yang digunakan, semakin besar tekanan yang diberikan maka proses pemisahannya akan semakin baik. Tekanan yang divariasikan adalah berupa bukaan penuh dan bukaan setengah. Secara teoritis larutan yang diproses melalui Reverse Osmosis ini akan menghasilkan larutan dengan kadar TDS, DHL serta

description

PEU

Transcript of Pembahasan Euh (1)

Page 1: Pembahasan Euh (1)

V. PEMBAHASAN

Reverse Osmosis adalah perpindahan massa larutan ( solution ) melalui pori-pori filter

membran dengan menggunakan driving force ( perbedaan tekanan). Proses Reverse Osmosis

dilakukan dengan menggerakan air baku dari konsentrasi kontaminan yang tinggi menuju

konsentrasi penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan rendah. Reverse Osmosis

merupakan suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion

dari suatu larutan dengan memberi tekanan pada larutan tersebut ketika larutan berada disalah

satu sisi membran seleksi atau lapisan penyaring. Tujuan dilakukannya proses reverse osmosis

adalah meningkatkan kualitas kejernihan air dari kandungan zat terlarut. Zat terlarut yang

terkandung dalam air kran tersebut akan mengendap pada membran atau yang dikenal sebagai

konsentrat sedangkan lapisan murni atau permeat akan lolos kelapisan berikutnya.

Pada percobaan Reverse Osmosis ini air umpan yang digunakan adalah berupa air kran

dimana Nilai TDS (Total Disolved Solid), DHL (Daya Hantar Listrik) dan Nilai pH dalam air

kran menjadi parameter penentu keberhasilan dalam percobaan ini. Begitupula dengan besarnya

tekanan yang digunakan, semakin besar tekanan yang diberikan maka proses pemisahannya

akan semakin baik. Tekanan yang divariasikan adalah berupa bukaan penuh dan bukaan

setengah. Secara teoritis larutan yang diproses melalui Reverse Osmosis ini akan menghasilkan

larutan dengan kadar TDS, DHL serta pH yang rendah. Hal tersebut menyatakan bahwa kadar

zat terlarut dan kandungan mineral sudah tidak ada di dalam larutan tersebut begitupula dengan

nila pHnya akan cenderung semakin (rendah). Pada prosesnya, air umpan yang berasal dari air

keran dianalisa kadar TDS, nilai DHL dan juga pH menggunakan TDS meter, DHL meter serta

pH meter. Berdasarkan analisa air umpan , kandungan TDS awal sebesar 143 ppm, DHL sebesar

0.213 ms/cm serta pH 6,4 yang selanjutnya diproses dengan alat Reverse Osmosis, air keran

masuk ke tangki penampung, lalu dipompa menggunakan pompa diafragma masuk ke filter atau

membran dengan perbedaan tekanan pada bukaan penuh sebesar 100 psi dan bukaan setengah

sebesar 65 psi dengan tekanan awal 14,7 psi. Proses tersebut berlangsung selama 60 menit setiap

satu kali variasi tekanan dengan pengukuran TDS, DHL dan pH setiap 10 menit. Pengukuran

tersebut bertujuan untuk melihat setiap perubahan pada kandungan TDS, DHL dan pH untuk

Page 2: Pembahasan Euh (1)

membuktikan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil atau tidak. Ada 2 output dari proses

Reverse Osmosis, yaitu permeat dan konsentrat.

Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dan kurva yang telah dibuat (DHL Vs

waktu, TDS Vs waktu dan pH Vs Waktu). Pada variasi pertama berupa bukaan penuh, Air yang

diperoleh pada permeat dimana kadar TDS dan DHL-nya sangat rendah sedangkan pada

konsentrat cenderung sebaliknya. Besarnya nilai DHL dan TDS pada permeat berkisar antara

0.011-0.012 mg/L dari DHL awal sebesar 0,213 mg/L sedangkan nilai TDS berkisar antara 7-9

ms/cm dari TDS awal 143 ms/cm. Dari grafik yang dibuat, nilai TDS dan DHL permeat cenderung

konstan, hanya sedikit titik yang mengalami penurunan. Selain itu, nilai TDS dan DHL pada permeat lebih

kecil dibanding konsentrat dimana nilai TDS konstrat berkisar antara 233-266 ms/cm dari TDS awal 143

ms/cm dan DHL sebesar 0,351-0,397 ms/cm dari DHL awal 0,213 ms/cm. Hal ini sesuai dengan teoritis,

kurva antara TDS dan DHL vs waktu, nilai TDS dan DHL konsentrat naik sedikit demi sedikit setiap

waktunya walaupun tidak konstan. karena pada konsentrat cenderung lebih didominasi oleh kandungan

mineral dan zat terlarut. Sedangkan untuk parameter pH nilainya berfluktuasi. Kurva yang berfluktuasi

ini mungkin disebabkan ketika pengukuran pH, nilai yang muncul tidak stabil sehingga nilai pHnya

semakin tidak menentu. Pada variasi kedua berupa bukaan setengah penuh menunjukan hasil yang

sama, nilai pHnya cenderung berfluktuasi. Nilai TDS dan DHL pada permeat cenderung konstan dimana

nilainya berkisar antara 0,015 mg/L untuk DHL dan nilai TDS 10 ms/sm sedangkan nilai konstrat berkisar

antara 0,318-0,327 mg/L untuk DHL dan TDS antara 211-220 ms/cm. hal ini juga sesuai teoritis, dimana

nilai TDS< DHL dan PH permeat cenderung kecil/ menurun dibandingkan dengan konstrat.

Percobaan selanjutnya adalah menghitung nilai % rejection dari kedua variasi bukaan

penuh dan bukaan setengah. Pada bukaan penuh, laju alir pada permeat adalah 6,65 ml/s dan

konsentrat sebsar 8,15 ml/s dimana tekananan yang terbaca sebesar 100 psi, setelah dilakukan

perhitungan didapat % rejection sebesar 94,17 %. Nilai tersebut menyatakan bahwa percobaan

yang dilakukan berhasil dengan penggunaan tekanan operasi sebesar 100 psia dapat memberikan

proses pemisahan yang baik untuk memperoleh air dengan kandungan TDS dan nilai DHL yang

rendah untuk keperluan industri farmasi maupun uji Laboratorium. Sedangkan untuk variasi

kedua berupa bukaan setengah penuh didapat % rejection sebesar 93,00 % dengan laju alir

permeat sebesar 4,2 ml/s dan konsentrat 6,3 ml/s dengan tekanan 65 psi. nilai tersebut lebih kecil

dibandngkan dengan bukaan penuh , karena pada bukaan penuh proses pemisahan akan semakin

cepat dann dihasilkan air yang semakin murni.

Page 3: Pembahasan Euh (1)