BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.
-
Upload
nguyenminh -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan
di Jalan Selomanik No. 93 Kaliwiro. Sekolah ini berstatus Negeri dengan Nomor
Statistik Sekolah (NSS) 101030704001 yang dikepalai oleh Edy Santosa, S.Pd.
Secara geografis SD Negeri 01 Kaliwiro terletak di Kelurahan Kaliwiro,
Kecamatan Kaliwiro , Kabupaten Wonosobo dengan kode pos 56364. Letak SD
Negeri 01 Kaliwiro cukup strategis karena berada di dekat pemukiman penduduk
dan terletak di pinggir jalan raya Kaliwiro Wonosobo sehingga mudah untuk
dijangkau dengan alat transportasi.
2. Keadaan Siswa SD Negeri 01 Kaliwiro
Jumlah siswa SD Negeri 01 Kaliwiro pada tahun pelajaran 2013/2014
adalah 311 siswa. Dengan perincian sebagai berikut: kelas I sebanyak 59 siswa,
kelas II sebanyak 52 siswa, kelas III sebanyak 60 siswa, kelas IV sebanyak 62
siswa, kelas V sebanyak 29 siswa, dan kelas VI sebanyak 49 siswa. Berdasarkan
data yang ada, pada umumnya siswa-siswa yang bersekolah di SD Negeri 01
Kaliwiro Kabupaten Wonosobo pada dasarnya mereka berasal dari latar belakang
yang berbeda-beda yaitu sebagian besar dari mereka adalah golongan menengah
ke atas (ekonomi yang tinggi) dan sebagian lagi dari golongan menengah ke
bawah (ekonomi yang rendah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
3. Sarana dan Prasarana SD Negeri 01 Kaliwiro
SD Negeri 01 Kaliwiro dibangun di atas tanah seluas 1120 m2 dengan
luas bangunan 450 m2. Bangunan yang ada yaitu: 1 kantor (yang terdiri dari ruang
guru dan ruang kepala sekolah), 6 ruang kelas, 1 ruang komputer, 1 ruang tamu, 1
ruang UKS, 1 dapur, 1 ruang perpustakaan, 1 mushola, tempat parkir untuk guru
dan siswa, kamar mandi (untuk guru dan siswa), 2 unit rumah dinas yaitu rumah
dinas untuk kepala sekolah dan rumah dinas penjaga sekolah. Taman Sekolah juga
tertata rapi sehingga memberikan suasana nyaman bagi para siswa pada saat
bermain.
Sarana dan prasarana di SD Negeri 01 Kaliwiro sudah baik dan memadai
untuk kegiatan pembelajaran. Masing-masing kelas dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Pada ruang komputer, SD
tersebut memiliki 10 buah komputer yang dapat digunakan oleh siswa pada saat
pembelajaran komputer. Media dan alat peraga juga sudah lumayan baik. Media
yang dimilki yaitu: kit IPA, kit Matematika, gambar manusia (pencernaan dan
rangka), peta, dan beberapa gambar yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.
4. Personil Tenaga Pengajar SD Negeri 01 Kaliwiro
Data personil Tenaga Pengajar SD Negeri 01 kaliwiro terdiri dari satu
kepala sekolah, enam guru kelas, satu guru Agama Islam, satu guru Penjaskes,
satu guru Agama Kristen, satu penjaga sekolah, satu petugas TU, satu petugas
perpustakaan dan satu satpam sekolah. Semua personil telah melaksanakan
tugasnya masing-masing dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya. Bukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
hanya guru dan kepala sekolah yang bertanggung jawab dalam membimbing
siswa, namun peran orang tua dan masyarakat juga sangat penting. Hal ini telah
diwujudkan di SD Negeri 01 Kaliwiro dalam Komite Sekolah. Keberhasilan
pendidikan siswa merupakan tanggung jawab bersama sehingga harus ada
kerjasama yang baik dari semua pihak.
B. Deskripsi Kondisi Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti yaitu mengadakan survei awal
untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan menemukan
berbagai kendala yang dihadapi sekolah mengenai pelajaran matematika
khususnya keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut
khususnya kelas V. Setelah peneliti melakukan pendekatan dengan guru kelas V
dan mengamati keadaan siswa melalui observasi pembelajaran di kelas, peneliti
mendapatkan informasi bahwa pembelajaran matematika khususnya keaktifan
belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar masih dirasa sulit oleh siswa. Hal ini mengakibatkan aktivitas belajar siswa
menjadi kurang dan nilai pelajaran matematika pada siswa masih belum
memuaskan.
Berdasarkan hasil observasi terhadap nilai pembelajaran matematika
kelas V sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Dari
siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh hanya
terdapat 13 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
aspek keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita
tentang bangun datar. Sedangkan sejumlah 16 siswa mendapatkan nilai kurang
dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65.
Berikut adalah daftar nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan
dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran
matematika siswa kelas V pada kondisi awal atau sebelum penggunaan model
pembelajaran Quantum Learning secara singkat:
Tabel 4. Nilai Keaktifan Belajar Siswa dan Keterampilan Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V pada Kondisi Awal
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Berdasarkan daftar nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran Matematika
pada kondisi awal di Tabel 4, sebagian besar siswa mendapat nilai di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), untuk lebih jelasnya maka kondisi awal
nilai mata pelajaran Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar)
siswa kelas V dapat dilihat di Tabel 5:
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
1 75 T 11 55 TT 21 65 T
2 60 TT 12 60 TT 22 55 TT
3 55 TT 13 65 T 23 50 TT
4 50 TT 14 55 TT 24 50 TT
5 65 T 15 65 T 25 65 T
6 70 T 16 55 TT 26 60 TT
7 55 TT 17 60 TT 27 65 T
8 65 T 18 70 T 28 65 T
9 60 TT 19 55 TT 29 55 TT
10 65 T 20 65 T
Nilai Rata-Rata Kelas = 1755 : 29 = 60.51
Ketuntasan Klasikal = 13:29 x 100= 44.82 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi :
Jumlah siswa (n) = 29
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 4,825
=5,825 ( jumlah kelas 6 )
Nilai tertinggi = 75
Nilai terendah = 50
Panjang interval = –
= = 4, 166 = 4
Tabel 5. Nilai Keaktifan Belajar Siswa dan Keterampilan Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Tent ang Bangun Datar Siswa Pada Kondisi Awal
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 50 - 54 3 10.34
2 55 - 59 8 27.58
3 60 - 64 5 17.24
4 65 - 69 10 34.48
5 70 - 74 2 6.8
6 75 - 80 1 3.44
Nilai Rata-Rata Kelas = 1755 : 29 = 60.51
Ketuntasan Klasikal = 13:29 x 100= 44.82%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 3. Histogram Nilai Keaktifan Belajar Siswa dan Keterampilan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V Pada Kondisi
Awal.
3
8
5
10
2 1
0
2
4
6
8
10
12
50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Berdasarkan Gambar 3, hasil nilai keaktifan belajar siswa dan
keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata
pelajaran Matematika siswa kelas V sebelum diterapkan penggunaan model
pembelajaran Quantum Learning diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 60,51 dan
ketuntasan klasikal sebesar 44,82%. Adapun rincian ketuntasan klasikal keaktifan
belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar pada mata pelajaran Matematika adalah:
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 8 siswa atau 27,58%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 5 siswa atau 17,24%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 10 siswa atau 34,48%.
Siswa yang memperoleh nilai 79 – 74 sebanyak 2 siswa atau 6,8%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 1 siswa atau 3,44%.
Berdasarkan Histogram 3, siswa yang mendapat nilai di bawah 65
(KKM) yaitu sebanyak 16 siswa atau 55%, dan siswa yang mendapat nilai sama
atau di atas KKM yaitu 13 siswa atau 44.82%. Hal ini dapat diartikan bahwa
ketuntasan klasikal sebesar 44.82% masih berada di bawah ketuntasan belajar
yang ditetapkan yaitu sebesar lebih dari 80% siswa (29 siswa) mendapat nilai ≥ 65
(KKM), dengan kata lain nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran Matematika
siswa kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro masih rendah.
Dari hasil observasi dan diskusi rendahnya nilai atau ketidaktuntasan
mata pelajaran Matematika (keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya: Faktor yang pertama yaitu: tingkat pemahaman
siswa terhadap materi rendah, siswa kurang serius dalam belajar di kelas,
semangat belajar siswa kurang, siswa kurang latihan soal tentang materi yang
diajarkan oleh guru dan penjelasan guru kurang jelas. Faktor yang kedua adalah
sistem drill, siswa selalu diberikan latihan- atihan secara terus menerus setiap kali
pelajaran. Pemberian drill secara terus menerus mengakibatkan siswa menjadi
bosan, tegang dan terkesan takut.
Dari kedua faktor tersebut membuat anak menganggap bahwa
matematika adalah pelajaran yang membosankan, sulit, dan menakutkan. Selain
kedua faktor diatas ada faktor lain yang mempengaruhi anak tidak menyukai
pelajaran matematika yaitu ketika guru mengajarkan soal cerita tentang bangun
datar kepada siswa kelas V di SD Negeri 01 Kaliwiro masih memacu pada satu
buku paket saja dan cara mengajar guru di kelas kelihatan monoton yaitu
menggunakan metode ceramah, sehingga suasana dalam kelas terlihat tidak ada
variasi pembelajaran dan cara tersebut membuat siswa beranggapan bahwa materi
soal cerita tentang bangun datar adalah suatu pelajaran yang membosankan dan
hal ini berdampak pada rendahnya keaktifan belajar dan keterampilan anak dalam
menyelesaikan soal cerita. Guru harus dapat menciptakan komunikasi dua arah
dalam proses pembelajaran dan seharusnya guru juga memiliki model
pembelajaran yang dapat menggugah minat siswanya.
Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penggunaan model pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Quantum Learning. Dengan penggunaan model pembelajaran Quantum Learning
diharapkan nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran Matematika kelas V akan
mengalami peningkatan sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.
C. Hasil Penelitian
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri
dari 3 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: 1) perencanaan (kegiatan guru sebelum
proses pembelajaran); (2) pelaksanaan; 3) pengamatan atau observasi, dan 4)
refleksi. Perencanaan yaitu kegiatan guru sebelum proses pembelajaran,
pelaksanaan dan pengamatan atau observasi yaitu kegiatan guru selama proses
pembelajaran, dan refleksi yaitu digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan
yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator-indikator yang telah ditetapkan. Jika
indikator belum tercapai, maka siklus atau tahap-tahap tersebut dilakukan lagi
dengan intervensi sesuai hasil refleksi, sehingga terjadi pencapaian indikator yang
signifikan.
1. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V
SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo.
a. Tindakan dan Pembelajaran Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan yaitu siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Februari 2014 sampai dengan hari rabu tanggal 5 Februari 2014. Adapun tahapan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Sabtu, 1 Februari
2014 pukul 07.00 - selesai. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan
tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan
berdasarkan pada solusi permasalahan yang muncul yakni penggunaan model
pembelajaran Quantum Learning di dalam pembelajaran Matematika mengenai
keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I
akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 3 Februari
2014 pukul 07.00 - 08.10 WIB sampai dengan hari Rabu, 5 Februari 2014 pukul
07.00 - 08.10 WIB. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Matematika selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit
setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran,
metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan
media pembelajaran, dan penilaian. (lampiran hlm 183).
b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
(1). Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan
setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau bisa dibuat
kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.
(2). Menyiapkan perangkat dalam pembelajaran, diantaranya: buku-buku
penunjang, dan alat tulis. Selain itu juga menyiapkan kamera digital untuk
pendokumentasian proses pembelajaran Matematika.
(3). Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian yang digunakan
untuk merekam segala aktifitas yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran
Matematika berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi aktivitas
siswa dan guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat dilihat dalam
lampiran (hlm 210).
2) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru
menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Peneliti bertindak sebagai
pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat.
a) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yakni siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a) Eksplorasi
(a) 1. Guru memberikan materi tentang soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar.
(b) 2. Siswa dibimbing guru latihan menyelesaikan soal cerita yang
berkaitan dengan bangun datar dan langkah-langkah
penyelesaiannya. (Alami)
(c) 3. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar . (Alami)
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal cerita dengan
langkah-langkah yang benar. (Demonstrasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
(b) 2. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya di
depan kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1.Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi. (Ulangi)
(c) 2.Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3.Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a) Eksplorasi
(a) 1. Siswa memperhatikan beberapa contoh soal cerita yang dituliskan
guru di papan tulis.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan tentang soal
cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa mendemonstrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun
datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya
dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi)
(b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan
kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi, Namai)
(c) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi,
Namai)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru
secara individu. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
c) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a) Eksplorasi
(a) 1. Siswa memperhatikan beberapa contoh soal cerita yang dituliskan
guru di papan tulis.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan tentang soal
cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa mendemonstrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun
datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya
dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi)
(b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan
kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita
yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi, Namai)
(c) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi, Namai)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru secara
individu. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
3) Pengamatan atau Observasi
Dalam tahap observasi dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan keaktifan belajar
dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar, yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat bantu berupa lembar observasi/pengamatan dan dokumentasi
berupa foto. Pengamatan dilakukan menggunakan model pembelajaran Quantum
Learning dan mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan
pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan
menggunakan lembar observasi keaktifan.
Untuk meningkatkan keaktifan belajar dan keterampilan siswa pada
materi soal cerita tentang bangun datar dibutuhkan banyak faktor. Salah satu
faktor yang dapat membantu peningkatan keaktifan belajar siswa adalah
penggunaan model pembelajaran Quantum Leaning. Disamping itu guru harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
mampu membangkitkan siswa menampilkan kreatifitas dalam menuangkan
ide/gagasan dari pikirannya dalam mengikuti pembelajaran matematika khususnya
materi soal cerita bangun datar, karena dalam model pembelajaran ini siswa
diberikan waktu yang seluas-luasnya untuk menumbuhkan, mengalami, menamai,
mendemonstrasikan, mengulangi dan merayakan, sehingga siswa menjadi
bergairah untuk selalu belajar dalam suasana lingkungan yang nyaman dan
menyenangkan.
Dari hasil pengamatan yang pertama dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Learning bisa dilihat dari perhatian siswa terhadap materi
soal cerita tentang bangun datar siswa membuat gaduh saat guru menjelaskan
materi, kemudian ketika guru menjelaskan siswa mencatat materi dan menjawab
pertanyaan dari guru terkait materi tersebut jika siswa belum paham tentang
materi yang dijelaskan oleh guru siswa berani bertanya. Hasil pengamatan yang
kedua yaitu melaksanakan diskusi kelompok sebelum diadakan diskusi kelompok
siswa membuat perencanaan dan pembagian kerja, ketika diskusi kelompok sudah
dimulai siswa mendengarkan jawaban dan tidak mengganggu kelompok lain.
Kemudian hasil pengamatan ketiga yaitu menyampaikan hasil diskusi dilakukan
oleh perwakilan kelompok masing-masing di depan kelas dengan jelas dan
terstruktur dan mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain, ketika salah satu
pewakilan kelompok sedang memaparkan hasil diskusinya di depan kelas
kelompok yang lain bisa mengendalikan kelas sehingga diskusi bisa berjalan
dengan lancar. Hasil pengamatan yang keempat yaitu perhatian siswa pada
jalannya diskusi sangat baik karena siswa mau mendengarkan dan mau mencatat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
bagian penting dari hasil diskusi ketika siswa belum paham siswa aktif bertanya
dan guru memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi.
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran
Matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar,
masih ada siswa yang membuat gaduh, saling menyontek, bertanya mengenai
jawaban yang benar dalam hal ini guru belum tegas dalam memberikan sanksi
terhadap siswa yang menyontek sehingga pembelajaran belum kondusif. Maka
diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dengan
rincian sebagai berikut:
a) Pertemuan Pertama
(1) Observasi kegiatan guru.
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria kurang.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria cukup.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria cukup.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria cukup.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria cukup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria cukup.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria kurang.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria kurang.
(k) Memberikan umpan balik pada siswa dalam kriteria kurang.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria kurang.
Skor rata-rata aktivitas guru dalam siklus I pertemuan 1 adalah 2,1
(cukup).
(2) Observasi aktivitas siswa
(a) Tidak membuat gaduh 16 siswa.
(b) Mencatat materi 29 siswa.
(c) Menjawab pertanyaan 15 siswa.
(d) Bertanya 14 siswa.
(e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 11 siswa.
(f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 15 siswa.
(g) Mendengarkan 29 siswa.
(h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa
(i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 29 siswa
(j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 29 siswa.
(k) Mengendalikan kondisi kelas 9 siswa.
(l) Menanggapi pertanyaan 6 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
(m) Mendengarkan dengan baik 11 siswa.
(n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 13 siswa.
(o) Bertanya terkait hasil diskusi 29 siswa.
(p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi 13 siswa.
Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus I pertemuan 1 yaitu 14 siswa
(cukup).
b) Pertemuan Kedua
(1) Kegiatan guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria cukup.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria cukup.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria cukup.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria cukup.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria cukup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria cukup.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup.
Skor rata-rata akrivitas guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 2,9
(tinggi).
(2) Observasi aktivitas siswa
(a) Tidak membuat gaduh 17 siswa.
(b) Mencatat materi 29 siswa.
(c) Menjawab pertanyaan 16 siswa.
(d) Bertanya 15 siswa.
(e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 12 siswa.
(f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 16 siswa.
(g) Mendengarkan 29 siswa.
(h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa.
(i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 10 siswa.
(j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 7 siswa.
(k) Mengendalikan kondisi kelas 12 siswa.
(l) Menanggapi pertanyaan 14 siswa.
(m) Mendengarkan dengan baik 29 siswa.
(n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 14 siswa.
(o) Bertanya terkait hasil diskusi 11 siswa.
(p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi 8 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus I pertemuan 2 yaitu 15 siswa
(cukup).
c) Pertemuan Ketiga
(1) Kegiatan guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria cukup.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria cukup.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria cukup.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria cukup.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria cukup.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup.
Skor rata-rata aktivitas guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 3 (tinggi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
(2) Observasi aktivitas siswa
(a) Tidak membuat gaduh 18 siswa.
(b) Mencatat materi 29 siswa.
(c) Menjawab pertanyaan17 siswa.
(d) Bertanya15 siswa.
(e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 12 siswa.
(f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 16 siswa.
(g) Mendengarkan 29 siswa.
(h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa.
(i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 12 siswa
(j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 7 siswa.
(k) Mengendalikan kondisi kelas 15 siswa.
(l) Menanggapi pertanyaan 14 siswa.
(m) Mendengarkan dengan baik 29 siswa.
(n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 14 siswa.
(o) Bertanya terkait hasil diskusi 15 siswa.
(p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi
Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus I pertemuan 3 yaitu 15 siswa
(cukup).
Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I menunjukkan adanya
peningkatan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Learning. Itu berarti peran dan keikutsertaan siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
proses pembelajaran semakin meningkat. Dengan meningkatnya aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pembelajaran
Matematika (materi soal cerita tentang bangun datar) yang dilaksanakan dengan
menerapkan model pembelajaran Quantum Learning pada siklus I dapat ditarik
kesimpulan bahwa keaktifan siswa belum maksimal. Tetapi hasil yang diharapkan
belum dapat dicapai dengan baik.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil analisis terhadap tindakan siklus I diatas, menunjukan
bahwa tahapan-tahapan penerapan model pembelajaran Quantum Learning dalam
pembelajaran soal cerita tentang bangun datar, dengan acuan RPP dan lembar
observasi pelaksanaan Quantum Learning menggunakan media powerpoint secara
umum sudah berjalan cukup baik, namun adanya indikasi penyimpangan siswa
yang menuntut adanya perbaikan pada tindakan selanjutnya.
Kekurangan-kekurangan yang dimaksud diantaranya:
1) Tahap Pelaksanaan Teknik pembelajaran soal cerita tentang bangun datar
menggunakan model pembelajaran Quantum Learning.
a) Kekurangan/kendala yang dihadapi:
(1). Siswa masih belum terbiasa dengan diterapkannya model
pembelajaran Quantum Learning sehingga dalam proses pembelajaran
belum bisa berjalan dengan maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
(2). Siswa masih belum terbiasa dengan pembentukan kelompok diskusi
dan praktek sehingga beberapa siswa masih ramai dan kebingungan
dengan langkah-langkah pelaksanaan dengan model pembelajaran
Quantum Learning.
(3). Masih sedikit adanya keberanian siswa untuk menyampaikan gagasan
maupun pertanyaan.
(4). Terdapat beberapa siswa yang melakukan penyimpangan perilaku
dalam kegiatan pembelajaran seperti menyontek jabawan teman
sehingga mengganggu kelancaran proses pembelajaran.
b) Saran perbaikan:
(1). Penjelasan pelaksanaan dengan teknik pembelajaran Quantum
Learning akan lebih diperjelas sehingga pelaksanaannya tersebut
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian siswa
diinformasikan bahwa betapa pentingnya diskusi dilakukan, karena
dengan berdiskusi suatu permasalahan akan dapat diselesaikan dengan
lebih mudah.
(2). Siswa diberi penjelasan dan bimbingan dalam mengemukakan
pendapat. Selain itu juga memberi dengan memberikan gambaran real
atau nyata tentang manfaat nyata dari suatu pembelajaran soal cerita
tentang bangun datar untuk kehidupan di masa yang akan datang.
(3). Siswa yang melakukan perilaku menyimpang diberi peringatan tegas
serta dipindahkan ke tempat duduk paling depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
2) Tahap evaluasi.
a) Kekurangan/kendala yang dihadapi:
(1). Siswa tidak terbiasa untuk mengerjakan soal tes sendiri-sendiri.
(2). Guru tidak tegas memberi sanksi kepada siswa yang gaduh didalam
kelas.
b) Saran perbaikan:
(1). Guru memberi peringatan secara tegas kepada siswa yang menyontek
temannya dan memberi sanksi tegas kepada siswa yang gaduh.
(2). Guru lebih memperhatikan alokasi waktu tiap-tiap tahapan
pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai
dengan rencana proses pembelajaran yang telah disusun.
Adapun data yang diperoleh pada siklus I sebagai berikut:
a) Hasil Nilai Keaktifan Belajar pada Pertemuan Pertama Siklus I
(1) Aspek penilaian keaktifan belajar siswa siswa dalam pembelajaran
matematika khususnya menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
diamati dari hasil tes. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan
perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c).
Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Pedoman dan penilaian aspek keaktifan
ini dapat dilihat di lampiran (210 dan 260). Adapun hasil yang diperoleh
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Tabel 6. Nilai Hasil Rekapitulasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai
KK
M No Urut Nilai KKM
1 65 T 11 65 T 21 55 TT
2 50 TT 12 70 T 22 65 T
3 75 T 13 60 TT 23 55 TT
4 60 TT 14 60 TT 24 65 T
5 70 T 15 70 T 25 75 T
6 65 T 16 65 T 26 45 TT
7 60 TT 17 70 T 27 65 T
8 45 TT 18 60 TT 28 65 T
9 70 T 19 65 T 29 55 TT
10 60 TT 20 60 TT
Nilai Rata-Rata Kelas = 1810 : 29 = 62.41
Ketuntasan Klasikal = 16 : 29 x 100= 55.17%
Berdasarkan hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 1 pada Tabel 6
dapat diperjelas dengan Tabel 7:
1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi :
Jumlah siswa (n) = 29
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 4,825
=5,825 ( jumlah kelas 6 )
Nilai tertinggi = 75
Nilai terendah = 45
Panjang interval = –
= = 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Tabel 7. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 3 10.34
2 51 – 56 3 10.34
3 57 – 62 7 24.13
4 63 – 68 9 31.03
5 69 – 74 5 17.24
6 75 – 80 2 6.89
Nilai Rata-Rata Kelas = 1810 : 29 = 62.41
Ketuntasan Klasikal = 16 : 29 x 100% = 55.17%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 4. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1
Berdasarkan Histogram 4, nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa
dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 1
diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 62,41 dan ketuntasan klasikal sebesar
55,17%. Adapun rincian ketuntasan klasikal keaktifan belajar menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar yaitu:
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
3 3
7
9
5
2
0
2
4
6
8
10
45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 7 siswa atau 24,13%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 9 siswa atau 31,03%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 5 siswa atau17,24%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
b) Hasil Nilai Keaktifan Belajar Pada Pertemuan Kedua Siklus I
(1) Aspek penilaian keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita
tentang bangun datar. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan
perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c).
Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Pedoman dan penilaian pada aspek ini
dapat dilihat di lampiran (hlm 210 dan 260). Adapun hasil yang diperoleh
adalah:
Tabel 8. Nilai Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama
Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I
Pertemuan 2
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
1 65 T 11 65 T 21 60 TT
2 45 TT 12 65 T 22 70 T
3 65 T 13 55 TT 23 70 T
4 65 T 14 70 T 24 60 TT
5 60 TT 15 65 T 25 75 T
6 55 TT 16 55 TT 26 60 TT
7 65 T 17 65 T 27 65 T
8 65 T 18 65 T 28 70 T
9 45 TT 19 60 TT 29 75 T
10 65 T 20 75 T
Nilai Rata-Rata Kelas = 1840 : 29 = 63.44
Ketuntasan Klasikal = 19 : 29 x 100 = 62.06%
Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar
siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 2
pada Tabel 8 dapat diperjelas dengan Tabel 9:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi :
Jumlah siswa (n) = 29
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 4,825
=5,825 ( jumlah kelas 6 )
Nilai tertinggi = 75
Nilai terendah = 45
Panjang interval = –
= = 5
Tabel 9. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 2
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 2 6.89
2 51 – 56 3 10.34
3 57 – 62 5 17.24
4 63 – 68 12 41.37
5 69 – 74 4 13.79
6 75 – 80 3 10.34
Nilai Rata-Rata Kelas = 1840 : 29 = 63.44
Ketuntasan Klasikal = 19 : 29 x 100% = 65.51%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 5. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 2
2 3
5
12
4 3
0
2
4
6
8
10
12
14
45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Berdasarkan Gambar 5, nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa
dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar kelas V pada siklus I
pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 63.44 dan ketuntasan klasikal
sebesar 65.51%. Adapun rincian nilai keaktifan belajar siswa dalam
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siklus 1 Pertemuan 2 yaitu
sebagai berikut:
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 5 siswa atau 17.24%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 12 siswa atau 41,37%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 4 siswa atau 13,79%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
c) Hasil Nilai Keaktifan Belajar Pada Pertemuan Ketiga Siklus I
(1) Aspek penilaian keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita
tentang bangun datar. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan
perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c).
Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Pedoman dan penilaian pada aspek ini
dapat dilihat di lampiran (hlm 210 dan 260). Adapun hasil yang diperoleh
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Tabel 10. Nilai Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama
Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I
Pertemuan 3
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
1 65 T 11 65 T 21 65 T
2 45 TT 12 65 T 22 70 T
3 65 T 13 55 TT 23 70 T
4 65 T 14 70 T 24 60 TT
5 60 TT 15 65 T 25 75 T
6 55 TT 16 55 TT 26 60 TT
7 65 T 17 65 T 27 65 T
8 65 T 18 65 T 28 70 T
9 45 TT 19 60 TT 29 75 T
10 65 T 20 75 T
Nilai Rata-Rata Kelas = 1845 : 29 = 63.62
Ketuntasan Klasikal = 20 : 29 x 100 = 68.96%
Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan
belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I
pertemuan 3 pada Tabel 10 dapat diperjelas dengan Tabel 11:
1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi :
Jumlah siswa (n) = 29
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 4,825
=5,825 ( jumlah kelas 6 )
Nilai tertinggi = 75
Nilai terendah = 45
Panjang interval = –
= = 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Tabel 11. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 3
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 2 6.89
2 51 – 56 3 10.34
3 57 – 62 4 13.79
4 63 – 68 13 44.82
5 69 – 74 4 13.79
6 75 – 80 3 10.34
Nilai Rata-Rata Kelas = 1845 : 29 = 63.62
Ketuntasan Klasikal = 20 : 29 x 100% = 68.96%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 6. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 3
Berdasarkan Histogram 6, nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa
dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar kelas V pada siklus I
pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 63.62 dan ketuntasan klasikal
sebesar 68.96%. Adapun rincian nilai keaktifan belajar siswa dalam
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siklus 1 Pertemuan 2 yaitu
sebagai berikut:
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
2 3
4
13
4 3
0
2
4
6
8
10
12
14
45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 4 siswa atau 13.79%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 13 siswa atau 41,37%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 4 siswa atau 13.79%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
2. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam
Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Tentang
Bangun Datar Siswa Kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten
Wonosobo.
a. Tindakan dan Pembelajaran Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan yaitu siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
senin tanggal 3 Februari 2014 sampai dengan hari rabu tanggal 5 Februari 2014.
Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Sabtu, 1 Februari
2014 pukul 07.00 - selesai. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan
tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan
berdasarkan pada solusi permasalahan yang muncul yakni penggunaan model
pembelajaran Quantum Learning di dalam pembelajaran Matematika mengenai
keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I
akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 3 Februari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
2014 pukul 07.00 - 08.10 WIB sampai dengan hari Rabu, 5 Februari 2014 pukul
07.00 - 08.10 WIB. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Matematika selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit
setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran,
metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan
media pembelajaran, dan penilaian. (lampiran hlm211).
b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah:
(1). Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan
setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau bisa dibuat
kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.
(2). Menyiapkan perangkat dalam pembelajaran, diantaranya: buku-buku
penunjang, dan alat tulis. Selain itu juga menyiapkan kamera digital untuk
pendokumentasian proses pembelajaran Matematika.
(3). Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian yang digunakan
untuk merekam segala aktifitas yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran
Matematika berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi aktivitas
siswa dan guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat dilihat dalam
lampiran (hal 211 dan 266).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
2) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru
menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Peneliti disini bertindak
sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat.
a) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yakni siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
(2) Kegiatan Inti
(a) Eksplorasi
(a) 1. Guru memberikan materi tentang soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar.
(a) 2. Siswa dibimbing guru latihan menyelesaikan soal cerita yang
berkaitan dengan bangun datar dan langkah-langkah
penyelesaiannya. (Alami)
(a) 3. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar . (Alami)
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal cerita dengan
langkah-langkah yang benar. (Demonstrasi)
(b) 2. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya di depan
kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi. (Ulangi)
(c) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. (Alami)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a) Eksplorasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
(a) 1. Siswa memperhatikan beberapa contoh soal cerita yang dituliskan
guru di papan tulis.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan tentang soal
cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa mendemonstrasikan soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta
menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru.
(Demonstrasi)
(b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan
kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita
yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi, Namai)
(c) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi, Namai)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru secara
individu. (Alami)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
c) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a) Eksplorasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
(a) 1. Siswa memperhatikan beberapa contoh soal cerita yang dituliskan
guru di papan tulis.
(b) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan tentang soal
cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
(c) Elaborasi
(c) 1. Siswa mendemonstrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun
datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya
dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi)
(c) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan
kelas. (Namai)
(d) Konfirmasi
(d) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita
yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi, Namai)
(d) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(d) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi, Namai)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru secara
individu. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
3) Pengamatan atau Observasi
Siswa dikondisikan untuk segera merapikan barisannya dan tempat
duduk siswa untuk menjaga jarak dengan teman kelompoknya, hal tersebut
bertujuan untuk menghindari siswa dari adanya penyimpangan seperti menyontek.
Kemudian guru membagikan soal siklus I pada tiap-tiap siswa dan siswa disuruh
menjawab soal tersebut dengan langkah-langkah penyelesaian yang benar. Guru
menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan menggunakan media
power point siswa menyimak dan mendengarkan materi soal cerita bangun datar.
Untuk menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dibutuhkan alat-alat
bantu yang dapat menimbulkan kegairahan dan kesenangan siswa dalam proses
pembelajaran misalnya tape recorder dan iringan musik. Pada tahap ini terdapat
siswa yang gaduh, bertanya atau menyontek pekerjaan temannya. Untuk
mengatasi hal itu, guru langsung menegur siswa yang bersangkutan sehingga
proses pelaksanaan pengamatan dapat berjalan dengan kondusif.
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi dalam menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar, diperoleh gambaran tentang keterampilan siswa dan
guru dalam pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
a) Pertemuan Pertama
(1) Kegiatan guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria cukup.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria cukup.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria baik.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria cukup.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria kurang.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria cukup.
(k) Memberikan umpan balik pada siswa dalam kriteria kurang.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria kurang.
Skor rata-rata kegiatan guru dalam siklus I pertemuan 1 adalah 2,7
(tinggi).
(2) Observasi keterampilan siswa
(a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 15 siswa.
(b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 20 siswa.
(c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya
dengan benar 13 siswa.
(d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah
secara benar 12 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
(e) Jawaban benar 10 siswa.
(f) Jawaban lengkap dan benar 13 siswa.
(g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 28 siswa.
(h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29
siswa.
(i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa.
(j) Bertanya kepada teman 6 siswa.
(k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 5 siswa.
(l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 8 siswa.
(m) Tidak pernah bertanya 12 siswa.
(n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa.
(o) Bertanya sesuai dengan materi 14 siswa.
(p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 8 siswa.
Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 12
siswa (cukup).
b) Pertemuan Kedua
(1) Kegiatan guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria baik.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria cukup.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria cukup.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria baik.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup.
Skor rata-rata kegiatan guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 3,3
(tinggi).
(2) Observasi keterampilan siswa
(a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 10 siswa.
(b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 29 siswa.
(c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya
dengan benar 10 siswa.
(d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah
secara benar 8 siswa.
(e) Jawaban benar 12 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
(f) Jawaban lengkap dan benar 14 siswa.
(g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 29 siswa.
(h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29
siswa.
(i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa.
(j) Bertanya kepada teman 7 siswa.
(k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 4 siswa.
(l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 9 siswa.
(m) Tidak pernah bertanya 12 siswa.
(n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa.
(o) Bertanya sesuai dengan materi 14 siswa.
(p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 8 siswa.
Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 29
siswa (baik).
c) Pertemuan Ketiga
(1) Kegiatan guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria baik.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria baik.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria baik.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup.
Skor rata-rata kegiatan guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 3,5
(tinggi).
(2) Observasi keterampilan siswa
(a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 16 siswa.
(b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 29 siswa.
(c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya
dengan benar 14 siswa.
(d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah
secara benar 12 siswa.
(e) Jawaban benar 10 siswa.
(f) Jawaban lengkap dan benar 13 siswa.
(g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 28 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
(h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29
siswa.
(i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa.
(j) Bertanya kepada teman 10 siswa.
(k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 10 siswa.
(l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 8 siswa.
(m) Tidak pernah bertanya 10 siswa.
(n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa.
(o) Bertanya sesuai dengan materi 14 siswa.
(p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 6 siswa.
Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 28
siswa (tinggi).
Data siklus I menunjukkan bahwa keterampilan siswa masuk dalam
kriteria baik. Meskipun sudah mengalami peningkatan, namun keterampilan siswa
dalam kegiatan pembelajaran belum optimal. Masih terlihat siswa yang belum
menunjukkan kerjasamanya dan masih cenderung pasif. Belum optimalnya siswa
dalam keterampilan menyelesaikan soal cerita menyebabkan siswa kurang paham
akan materi yang dipelajari dan berdampak pada keberhasilan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
4) Refleksi
1) Tahap Pelaksanaan Teknik pembelajaran soal cerita tentang bangun datar
menggunakan model pembelajaran Quantum Learning.
a) Kekurangan/kendala yang dihadapi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
(1). Siswa masih belum terbiasa dengan diterapkannya model
pembelajaran Quantum Learning sehingga dalam proses pembelajaran
belum bisa berjalan dengan maksimal.
(2). Siswa masih belum terbiasa dengan pembentukan kelompok diskusi
dan praktek sehingga beberapa siswa masih ramai dan kebingungan
dengan langkah-langkah pelaksanaan dengan model pembelajaran
Quantum Learning.
(3). Masih sedikit adanya keberanian siswa untuk menyampaikan gagasan
maupun pertanyaan.
(4). Terdapat beberapa siswa yang melakukan penyimpangan perilaku
dalam kegiatan pembelajaran seperti menyontek jabawan teman
sehingga mengganggu kelancaran proses pembelajaran.
b) Saran perbaikan:
(1). Penjelasan pelaksanaan dengan teknik pembelajaran Quantum
Learning akan lebih diperjelas sehingga pelaksanaannya tersebut
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian siswa
diinformasikan bahwa betapa pentingnya diskusi dilakukan, karena
dengan berdiskusi suatu permasalahan akan dapat diselesaikan dengan
lebih mudah.
(2). Siswa diberi penjelasan dan bimbingan dalam mengemukakan
pendapat.
(3). Siswa yang melakukan perilaku menyimpang diberi peringatan tegas
serta dipindahkan ke tempat duduk paling depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Adapun data yang diperoleh pada siklus I sebagai berikut:
a) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Pertama Siklus I
(1) Aspek penilaian keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
tentang bangun datar. Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan
menyelesaikan soal cerita, (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan
benar; (c). Kejujuran; (d). Bertanya. Pedoman dan penilaian aspek
keterampilan dapat dilihat di lampiran (hlm (211 dan 266). Adapun hasil
yang diperoleh adalah:
Tabel 12. Daftar Nilai Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keterampilan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
1 70 T 11 65 T 21 65 T
2 60 TT 12 55 TT 22 55 TT
3 70 T 13 55 TT 23 55 TT
4 60 TT 14 65 T 24 65 T
5 75 T 15 65 T 25 75 T
6 70 T 16 65 T 26 65 T
7 65 T 17 55 TT 27 60 TT
8 75 T 18 65 T 28 45 TT
9 70 T 19 65 T 29 60 TT
10 55 TT 20 45 TT
Nilai Rata-Rata Kelas = 1815 : 29 = 62.58
Ketuntasan Klasikal = 17 : 29 x 100 = 58.62%
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 1 Tabel 12,
dapat diperjelas dengan Tabel 13:
1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi :
Jumlah siswa (n) = 29
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
= 1 + 4,825
=5,825 ( jumlah kelas 6 )
Nilai tertinggi = 75
Nilai terendah = 45
Panjang interval = –
= = 5
Tabel 13. Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 2 6.89
2 51 – 56 6 20.68
3 57 – 62 2 6.89
4 63 – 68 11 37.93
5 69 – 74 4 13.73
6 75 – 80 3 10.34
Nilai Rata-Rata Kelas = 1815 : 29 = 62.58
Ketuntasan Klasikal = 17 : 29 x 100 = 58.62%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 7. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1
Berdasarkan Gambar 7, nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar kelas V siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata
kelas sebesar 62,58 dan ketuntasan klasikal sebesar 58,62%. Adapun rincian nilai
keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar kelas V
yaitu sebagai berikut:
2
6
2
11
4 3
0
5
10
15
45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 6 siswa atau 20,68%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 11 siswa atau 37,93%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 4 siswa atau 13,73%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
b) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Kedua Siklus I
(1) Aspek keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar. Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan menyelesaikan
soal cerita; (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan benar; (c).
Kejujuran; (d). Bertanya. Pedoman dan penilaian untuk aspek
keterampilan siswa dapat dilihat pada lampiran ((hal 211 dan 266).
Adapun hasil yang diperoleh adalah:
Tabel 14. Nilai Hasil Rekapitulasi Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus 1 Pertemuan 2
No Urut Nilai KKM No
Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM
1 70 T 11 65 T 21 55 TT
2 65 T 12 65 T 22 60 TT
3 65 T 13 70 T 23 75 T
4 65 T 14 55 TT 24 65 T
5 50 TT 15 60 TT 25 70 T
6 45 TT 16 75 T 26 60 TT
7 60 TT 17 65 T 27 45 TT
8 75 T 18 65 T 28 70 T
9 65 T 19 50 TT 29 60 TT
10 70 T 20 70 T
Nilai Rata-Rata Kelas = 1830 : 29 = 63.10
Ketuntasan Klasikal = 18 : 29 x 100 = 62.06%
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siswa menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 2 pada Tabel 14 dapat
diperjelas dengan Tabel 15 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi :
Jumlah siswa (n) = 29
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 4,825
=5,825 ( jumlah kelas 6 )
Nilai tertinggi = 75
Nilai terendah = 45
Panjang interval = –
= = 5
Tabel 15. Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 2
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 4 13.79
2 51 – 56 2 6.89
3 57 – 62 3 10.34
4 63 – 68 9 31.03
5 69 - 74 6 20.68
6 75 - 80 2 6.89
Nilai Rata-Rata Kelas = 1830 : 29 = 63.10
Ketuntasan Klasikal = 18 : 29 x 100 = 62.06%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 8. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Dalam Siswa
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus I Pertemuan 2
4
2 3
9
6
2
0
2
4
6
8
10
45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Berdasarkan Gambar 8, nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar mata pelajaran Matematika siswa kelas V pada I
pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 63,10 dan ketuntasan klasikal
sebesar 62,06%. Adapun rincian nilai keterampilan siswa dalam pembelajaran
matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
pada siklus 1 pertemuan 2 yaitu sebagai berikut:
Siswa yang memperoleh nilai 45 - 50 sebanyak 4 siswa atau 13,79%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 - 62 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 9 siswa atau 34,48%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 6 siswa atau 20,68%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
c) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Ketiga Siklus I
(1) Aspek keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar. Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan menyelesaikan
soal cerita; (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan benar; (c).
Kejujuran; (d). Bertanya. Pedoman dan penilaian untuk aspek
keterampilan siswa dapat dilihat pada lampiran (213 dan 221). Adapun
hasil yang diperoleh adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Tabel 16. Nilai Hasil Rekapitulasi Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus 1 Pertemuan 3
No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM
1 70 T 11 65 T 21 55 TT
2 65 T 12 65 T 22 60 TT
3 65 T 13 70 T 23 75 T
4 65 T 14 55 TT 24 65 T
5 50 TT 15 60 TT 25 70 T
6 45 TT 16 75 T 26 65 T
7 60 TT 17 65 T 27 45 TT
8 75 T 18 65 T 28 75 T
9 65 T 19 50 TT 29 60 TT
10 70 T 20 70 T
Nilai Rata-Rata Kelas = 1840 : 29 = 63.44
Ketuntasan Klasikal = 19 : 29 x 100 = 65.51 %
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siswa menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 3 pada Tabel 16 dapat
diperjelas dengan Tabel 17 sebagai berikut:
1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi :
Jumlah siswa (n) = 29
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 4,825
=5,825 ( jumlah kelas 6 )
Nilai tertinggi = 75
Nilai terendah = 45
Panjang interval = –
= = 5
Tabel 17. Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 3
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 4 13.79
2 51 – 56 2 6.89
3 57 – 62 4 13.79
4 63 – 68 10 34.48
5 69 - 74 5 17.24
6 75 - 80 4 13.79
Nilai Rata-Rata Kelas = 1840 : 29 = 63.44
Ketuntasan Klasikal =19 : 29 x 100 = 65.51%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 9. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Dalam Siswa
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus I Pertemuan 3
Berdasarkan Gambar 9, nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar mata pelajaran Matematika siswa kelas V pada I
pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 63,44 dan ketuntasan klasikal
sebesar 65,51%. Adapun rincian nilai keterampilan siswa dalam pembelajaran
matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
pada siklus 1 pertemuan 3 yaitu sebagai berikut:
Siswa yang memperoleh nilai 45 - 50 sebanyak 4 siswa atau 13,79%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 - 62 sebanyak 4 siswa atau 13,79%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 10 siswa atau 34,48%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 5 siswa atau 17,24%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 4 siswa atau 13,79%.
4
2
4
10
5 4
0
2
4
6
8
10
12
45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Tabel 18. Ketuntasan Hasil Pembelajaran Matematika Khususnya Menyelesaikan
Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus 1
No Aspek
Banyaknya siswa yang tuntas
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3
Rata-
Rata
Persentase
(%)
1 Keaktifan Belajar 16 19 20 18,33 63,20
2 Keterampilan
Siswa 17 18 19 18 62,06
3 Hasil nilai belajar
ketuntasan siswa 16,5 18,5 19,5 18,16 62,92
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 10. Histogram Ketuntasan Nilai Hasil Pembelajaran Menyelesaikan Soal
Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus I
Berdasarkan Gambar 10 dan indikator kinerja, dapat diuraikan sebagai
berikut:
1). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aspek keaktifan sebanyak 18,33
siswa atau 63,20%, lebih rendah dari target capaian yang ditentukan.
2). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aspek keterampilan sebanyak 18
siswa atau 62,06%, lebih rendah dari target capaian yang ditentukan.
16 17 16.5 19 18 18.5
20 19 19.5 18.33 18 18.16
0
5
10
15
20
25
Keaktifan Keterampilan Nilai hasil ketuntasansiswa
K
e
t
u
n
t
a
s
a
n
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Rata-rata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
3). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam pembelajaran matematika sebanyak
18,16 siswa atau 62,92% lebih rendah dari target capaian yang
ditentukan.
Sedangkan perbandingan persentase ketuntasan nilai pembelajaran Matematika
kelas V dapat dilihat di Tabel 19.
Tabel 19. Perbandingan Persentase Ketuntasan Pra Siklus Dan Siklus 1
No Persentase Ketuntasan (%)
1 Pra Siklus 44.82%
2 Siklus I 62.92%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 11. Histogram Perbandingan Persentase Ketuntasan Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Pada Pra Siklus dan Siklus 1
Dari hasil penelitian siklus I, maka peneliti mengulas secara cermat
bahwa dilihat dari rata-rata nilai tiap aspek maupun nilai dalam pembelajaran
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yang diperoleh siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Quantum Learning sudah cukup berhasil. Hal
ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan presentase ketuntasan siswa dalam
pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yaitu pra siklus
44.82%
62.92%
0
20
40
60
80
Pra Siklus Siklus 1
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
sebesar 44,82% dan siklus 1 sebesar 62,92%. Namun, apabila dilihat dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dan indikator kinerja masih kurang dari target
capaian yakni aspek keaktifan ketuntasan 63,20% seharusnya 80%, aspek
keterampilan ketuntasan 62,06% seharusnya 80%, dan aspek nilai hasil
pembelajaran matematika (keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar) ketuntasan 62,92% seharusnya 80%. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya: (1) siswa belum maksimal dalam pemanfaatan model
pembelajaran Quantum Learning dalam menyelesaika soal cerita tentang bangun
datar, yakni siswa kurang lancar dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan langkah-langkah yang benar. (2) Siswa kurang memahami soal cerita
tentang bangun datar yang diberikan oleh guru kepada siswa, sehingga siswa
kurang mengusai dalam menyelesaikan soal cerita tersebut. Beberapa hal tersebut
membuat anak menjadi bosan dan motivasi siswa tidak muncul, maka dari itu
pembelajaran Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) perlu
dilanjutkan ke siklus II dengan berpedoman pada hasil refleksi siklus I.
3. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V
SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo.
a. Tindakan dan Pembelajaran Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan yakni siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Maret
2014 sampai dengan hari Rabu tanggal 12 Maret 2014. Adapun tahapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
1) Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa
sudah menunjukkan adanya peningkatan nilai hasil pembelajaran menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro tahun
pelajaran 2013/2014 tetapi belum maksimal atau sesuai dengan target capaian
indikator kinerja. Hal ini ditunjukkan masih ada siswa atau 44,82% siswa yang
belum tuntas dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar.
Kegiatan perencanaan siklus II dilakukan pada hari Sabtu, 8 Maret 2014. Peneliti
dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan.
Diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan
dalam 3 kali pertemuan yakni pada hari Senin 10 Maret 2014 sampai dengan hari
Rabu 12 Maret 2014. Hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Learning upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan
yang ada adalah:
a) Siswa dibiasakan untuk terlibat aktif dalam model pembelajaran Quantum
Learning, keaktifan siswa dilakukan dengan senang dan nyaman. Dengan
begitu siswa akan lebih mudah dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dengan langkah-langkah yang benar karena siswa sudah
mempunyai gambaran untuk menyelesaikan soal cerita tersebut dengan
melihat slide contoh soal cerita berbentuk power point yang ditampilkan guru
di depan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
b) Dengan latihan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar, siswa akan
lebih mudah dan menguasai materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun
datar, sehingga ketika guru memberikan soal cerita tentang bangun datar
siswa bisa mengerjakan soal-soal tersebut dengan dengan langkah-langkah
penyelesaian yang benar. Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah
sebagai berikut:
(1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) selama 3 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang
disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,
dan penilaian. (lampiran hlm 211)
(2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II:
(a). Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan
setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau bisa dibuat
kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.
(b). Menyiapkan perangkat dalam pembelajaran, diantaranya: buku-buku
penunjang dan alat tulis, Slide soal cerita tentang bangun datar, LCD
Proyektor, Laptop, Kabel Rol. Selain itu juga menyiapkan kamera digital
untuk pendokumentasian proses pembelajaran Matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
(c). Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian yang digunakan
untuk merekam segala aktifitas yang terjadi selama pelaksanaan
pembelajaran Matematika berlangsung. Pengamatan yang dilakukan
meliputi aktivitas siswa dan guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat
dilihat dalam lampiran ( hlm 212).
2) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru
menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Peneliti disini masih
bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat.
a) Pertemuan pertama
Pertemuan Pertama pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a). Eksplorasi
(a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.
Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi
5/8/2011 2
yaitupanjangdanlebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
Gambar 12. Slide Power Point Materi tentang Bangun Datar.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang
soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
SOAL CERITA
Soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita
pendek.
5/8/2011 3
4) Model matematika manakah yang dapat mewakili soal itu?
Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu
melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut ?
1) Apa yang diketahui dalam soal/masalah itu?
2) Apa yang ditanyakan atau yang dicari?
3) Simbol dan operasi apa saja yang terlibat dalam soal itu?
Gambar 13. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
(b). Elaborasi
(b) 1. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal cerita dengan
langkah-langkah yang benar. (Demonstrasi)
Jawab :
Diketahui : Panjang tanah = 15 m
Lebar tanah = 8 m
Harga tanah = Rp 750.000,00 per m2
Ditanyakan : Hasil penjualan tanah?
Penyelesaian :
Luas tanah = p x l
= 15 m x 8 m = 120 m2.
Hasil penjualan tanah = 120 x Rp 750.000,00
= Rp 90.000.000,00.
Jadi, hasil penjualan tanah adalah Rp 90.000.000,00.
5/8/2011 5
MENYELESAIKAN SOAL CERITA
Gambar 14. Slide Power Point Langkah-langkah menyelesaikan soal
cerita dengan benar.
(b) 2. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya. (Namai)
(c). Konfirmasi
(c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi. (Namai)
(c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai,
Ulangi)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
b). Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
keaktifan belajar dan keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a). Eksplorasi
(a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
BANGUN DATAR
Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi
5/4/2014
7
yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
Gambar 15. Slide Power Point Materi Tentang Bangun Datar.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang
soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
SOAL CERITA
Soal ceritaadalahsoal yang disajikandalambentuk cerita
pendek.
5/10/2011 7
4) Model matematikamanakahyangdapat mewakili soal itu?
Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu
melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaan-
pertanyaansebagai berikut ?
1) Apayangdiketahui dalamsoal/masalahitu?
2) Apayangditanyakanatauyangdicari?
3) Simbol danoperasi apasajayangterlibat dalamsoal itu?
Gambar 16. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita.
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa mendemontrasikan soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta
menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru.
(Demonstrasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
CONTOH SOAL CERITA
1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 15
m dan lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga Rp.
750.000,00 per m2. Berapa rupiah hasil penjualan tanah
tersebut ?
5/8/2011 8
Gambar 17. Slide Power Point Contoh Soal Cerita Tentang Bangun
Datar.
(b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di
depan kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1. Guru bersama siswa mengevaluasi hasil jawaban tentang soal
cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi)
(c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai,
Ulangi)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
c) Pertemuan Ketiga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
Pertemuan ketiga pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
keaktifan belajar dan keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a). Eksplorasi
(a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
BANGUN DATAR
Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi
5/8/2011
7
yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
Gambar 18. Slide Power Point Materi Tentang Bangun Datar.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang
soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
SOAL CERITA
Soal ceritaadalahsoal yang disajikandalambentuk cerita
pendek.
5/10/2011 7
4) Model matematikamanakahyangdapat mewakili soal itu?
Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu
melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaan-
pertanyaansebagai berikut ?
1) Apayangdiketahui dalamsoal/masalahitu?
2) Apayangditanyakanatauyangdicari?
3) Simbol danoperasi apasajayangterlibat dalamsoal itu?
Gambar 19. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita.
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa mendemontrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun
datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya
dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi)
CONTOH SOAL CERITA
1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 15
m dan lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga Rp.
750.000,00 per m2. Berapa rupiah hasil penjualan tanah
tersebut ?
5/8/2011 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Gambar 20. Slide Power Point Contoh Soal Cerita Tentang Bangun
Datar.
(b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan
kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1. Guru bersama siswa mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita
yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi)
(c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai,
Ulangi)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
3) Pengamatan atau Observasi
Selama proses belajar mengajar berlangsung, dilakukan observasi atau
pengamatan. Siswa dikondisikan untuk segera merapikan barisannya dan tempat
duduk siswa serta menjaga jarak dengan temannya, hal tersebut bertujuan untuk
menghindari siswa dari adanya penyimpangan seperti mencontek pada saat guru
memberikan evaluasi. Kemudian guru memulai pembelajaran menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
model pembelajaran Quantum Learning pertama guru menjelaskan materi soal
cerita yang berkaitan dengan bangun datar menggunakan media power point siswa
menyimak dan mendengarkan dengan antusias masih ada yang membuat gaduh
saat pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memberikan pertanyaan siswa
aktif menjawab pertanyaan dan siswa juga berani bertanya tentang materi yang
belum dipahami. Pada tahap ini siswa cukup aktif tetapi ada sedikit siswa yang
gaduh, bertanya tetapi proses pelaksanaan pengamatan berjalan dengan kondusif.
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran
Matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar,
diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran
Matematika khususnya menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan
rincian sebagai berikut:
1. PertemuanPertama
(1). Observasi kegiatan guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria cukup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria cukup.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria cukup.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria cukup.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria baik.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup.
Skor rata-rata akrivitas guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 3,1
(tinggi).
(2). Observasi aktivitas siswa
(a) Tidak membuat gaduh 17 siswa.
(b) Mencatat materi 29 siswa.
(c) Menjawab pertanyaan 19 siswa.
(d) Bertanya 15 siswa.
(e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 16 siswa.
(f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 16 siswa.
(g) Mendengarkan 29 siswa.
(h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa.
(i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 29 siswa.
(j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 18 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
(k) Mengendalikan kondisi kelas 17 siswa.
(l) Menanggapi pertanyaan 20 siswa.
(m) Mendengarkan dengan baik 13 siswa.
(n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 29 siswa.
(o) Bertanya terkait hasil diskusi 16 siswa.
(p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi 13 siswa.
Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus II pertemuan 1 yaitu 17 siswa
(tinggi).
2. Pertemuan Kedua
(1). Observasi Aktivitas Guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria baik.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria baik.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria baik.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria cukup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria baik.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria baik.
Skor rata-rata akrivitas guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 3,7
(tinggi).
(2) Observasi aktivitas siswa
(a) Tidak membuat gaduh 18 siswa.
(b) Mencatat materi 29 siswa.
(c) Menjawab pertanyaan 17 siswa.
(d) Bertanya 15 siswa.
(e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja siswa 15 siswa.
(f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 17 siswa.
(g) Mendengarkan 29 siswa.
(h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa.
(i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 29 siswa.
(j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 15 siswa.
(k) Mengendalikan kondisi kelas 10 siswa.
(l) Menanggapi pertanyaan 13 siswa.
(m) Mendengarkan dengan baik 15 siswa.
(n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 29 siswa.
(o) Bertanya terkait hasil diskusi 16 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
(p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi 14 siswa.
Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus II pertemuan 1 yaitu 18 siswa
(tinggi).
c) Pertemuan Ketiga
(1). Observasi Aktivitas Guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria baik.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria baik.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria baik.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria baik.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria baik.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Skor rata-rata akrivitas guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 3,8
(tinggi).
(2) Observasi aktivitas siswa 20 siswa.
(a) Tidak membuat gaduh 29 siswa.
(b) Mencatat materi 18 siswa.
(c) Menjawab pertanyaan 16 siswa.
(d) Bertanya 14 siswa.
(e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 18 siswa.
(f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 29 siswa.
(g) Mendengarkan 29 siswa.
(h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa.
(i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 15 siswa.
(j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 20 siswa.
(k) Mengendalikan kondisi kelas 20 siswa.
(l) Menanggapi pertanyaan 29 siswa.
(m) Mendengarkan dengan baik 29 siswa.
(n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 18 siswa.
(o) Bertanya terkait hasil diskusi 18 siswa.
(p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi
Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus II pertemuan 1 yaitu 20 siswa
(tinggi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
4) Refleksi
Berdasarkan hasil analisis terhadap tindakan siklus II di atas,
menunjukan bahwa tahapan-tahapan penerapan model pembelajaran Quantum
Learning dengan menggunakan media powerpoint dan LCD dengan acuan RPP
dan lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran Quantum Learning pada
pembelajaran soal cerita tentang bangun datar sudah berjalan dengan baik.
Beberapa hasil yang diperoleh pada pembelajaran siklus II diantaranya:
a) Keaktifan belajar siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I.
b) Proses pembelajaran berjalan dengan baik, siswa lebih interaktif dalam
berdiskusi dengan kelompoknya.
c) Keberhasilan siswa dalam mengungkapkan pendapatnya lebih tertuju pada
apa yang ingin disampaikannya. Lebih berani mengungkapkan pertanyaan
ataupun gagasan dan masih ada siswa membuat gaduh dan bertanya kepada
teman.
d) Proses pembelajaran lebih kooperatif.
Dalam menumbuhkan keaktifan siswa pada siklus II ini sudah baik dan
maksimal dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Kekurangan-kekurangan tersebut menunjukan bahwa proses
penelitian tindakan kelas (PTK) harus tetap dilaksanakan terutama oleh para
guru disekolah.
Adapun data yang diperoleh adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Learning pada siklus II sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
a) Hasil Nilai pada Pertemuan Pertama Siklus II
(1) Aspek keaktifan belajar siswa selama pembelajaran menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar diamati dari hasil tes siswa setelah
pembelajaran Matematika selesai. Aspek yang diamati meliputi: (a).
Sikap dan perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam
pembelajaran; (c). Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Pedoman dan
penilaian aspek keaktifan belajar dapat dilihat di lampiran (hlm 212).
Adapun hasil yang diperoleh adalah:
Tabel 20. Nilai Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama
Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II
Pertemuan 1
No
Urut Nilai
KK
M
No
Urut Nilai
KK
M
No
Urut Nilai
KK
M
1 70 T 11 65 T 21 65 T
2 75 T 12 55 TT 22 65 T
3 65 T 13 55 TT 23 65 T
4 65 T 14 70 T 24 70 T
5 65 T 15 65 T 25 70 T
6 70 T 16 60 TT 26 70 T
7 70 T 17 60 TT 27 60 TT
8 75 T 18 50 TT 28 60 TT
9 75 T 19 50 TT 29 70 T
10 65 T 20 65 T
Nilai Rata-Rata Kelas 1885 : 29 = 65
Ketuntasan Klasikal = 21: 29 x 100= 72.41%
Nilai hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar siswa dalam
pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siklus II
pertemuan 1 di atas dapat diperjelas dengan Tabel 21:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
Tabel 21. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Selama Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Pada Siklus II Pertemuan 1
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 - 50 2 6.89
2 51 - 56 2 6.89
3 57 - 62 4 13.79
4 63 - 68 10 34.48
5 69 - 74 8 27.58
6 75 - 80 3 10.34
Nilai Rata-rata kelas 1885 : 29 = 65
Ketuntasan Klasikal = 21 : 29 x 100% = 72.41%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 21.Histogram Nilai Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama
Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II
Pertemuan 1
Berdasarkan Gambar 21, nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa
selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II
pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 65 dan ketuntasan klasikal sebesar
72,41%. Adapun rincian nilai hasil pengamatan psikomotor tingkah laku siswa
selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar tersebut
adalah sebagai berikut:
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
2 2
4
10
8
3
0
2
4
6
8
10
12
45 - 5051 - 5657 - 6263 - 6869 - 7475 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 4 siswa atau 13,79%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 10 siswa atau 34,48%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 8 siswa atau 27,58%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 3 siswa atau 10.34%.
b) Hasil Nilai Keaktifan Belajar Pada Pertemuan Kedua Siklus II
(1) Aspek keaktifan belajar selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita
tentang bangun datar diamati dari hasil tes siswa setelah pembelajaran
Matematika selesai. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan perilaku
dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c).
Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Adapun hasil yang diperoleh adalah:
Tabel 22. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Selama Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 2
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
1 75 T 11 65 T 21 60 TT
2 75 T 12 50 TT 22 60 TT
3 70 T 13 70 T 23 65 T
4 75 T 14 65 T 24 65 T
5 75 T 15 60 TT 25 70 T
6 70 T 16 65 T 26 70 T
7 70 T 17 65 T 27 55 TT
8 70 T 18 70 T 28 70 T
9 70 T 19 70 T 29 75 T
10 65 T 20 65 T
Nilai Rata-Rata Kelas 1955 : 29 = 67.41
Ketuntasan Klasikal = 23 : 29 x 100= 79.31 %
Hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar dalam pembelajaran
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 2 pada Tabel
22 dapat diperjelas dengan Tabel 23:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
Tabel 23. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Dalam Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 2
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 1 3.44
2 51 – 56 1 3.44
3 57 – 62 3 10.34
4 63 – 68 8 27.58
5 69 – 74 11 37.93
6 75 – 80 5 17.24
Nilai Rata-Rata Kelas 1955 : 29 = 67.41
Ketuntasan Klasikal = 23 : 29 x 100 =
79.31%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 22. Histogram Nilai Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama
Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II
Pertemuan 2
Berdasarkan Gambar 22 nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa
selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II
pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 67,41 dan ketuntasan klasikal
sebesar 79,31%. Adapun rincian nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa
selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yaitu:
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 1 siswa atau 3,44%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 1 siswa atau 3,44%.
1 1
3
9 11
4
0
2
4
6
8
10
12
45 – 50 51 – 56 57 – 62 63 – 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 8 siswa atau 27,58%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 11 siswa atau 37,93%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 5 siswa atau 17,24%.
c) Hasil Nilai Keaktifan Belajar Pada Pertemuan Ketiga Siklus II
(1) Aspek keaktifan belajar selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita
tentang bangun datar diamati dari hasil tes siswa setelah pembelajaran
Matematika selesai. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan perilaku
dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c).
Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Adapun hasil yang diperoleh adalah:
Tabel 24. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Selama Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 3
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM
1 75 T 11 65 T 21 60 TT
2 75 T 12 50 TT 22 65 T
3 70 T 13 70 T 23 65 T
4 75 T 14 65 T 24 65 T
5 75 T 15 60 TT 25 70 T
6 70 T 16 65 T 26 70 T
7 70 T 17 65 T 27 55 TT
8 70 T 18 70 T 28 70 T
9 70 T 19 70 T 29 75 T
10 65 T 20 65 T
Nilai Rata-Rata Kelas 1960 : 29 = 67.58
Ketuntasan Klasikal = 24 : 29 x 100= 82.75 %
Hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar dalam pembelajaran
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 3 pada Tabel
24 dapat diperjelas dengan Tabel 25:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
Tabel 25. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Dalam Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 3
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 1 3.44
2 51 – 56 1 3.44
3 57 – 62 3 10.34
4 63 – 68 9 31.03
5 69 – 74 11 37.93
6 75 – 80 5 17.24
Nilai Rata-Rata Kelas 1960 : 29 = 67.58
Ketuntasan Klasikal = 24 : 29 x 100 = 82.75%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Grafik sebagai berikut:
Gambar 23. Grafik Nilai Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama
Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II
Pertemuan 3
Berdasarkan gambar 23 nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa
selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II
pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 67,58 dan ketuntasan klasikal
sebesar 82,75%. Adapun rincian nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa
selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yaitu:
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 1 siswa atau 3,44%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 1 siswa atau 3,44%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 9 siswa atau 31,03%.
1 1
3
9
11
5
0
2
4
6
8
10
12
45 – 50 51 – 56 57 – 62 63 – 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 11 siswa atau 37,93%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 5 siswa atau 17,24%.
4. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam
Meningkatkan Keterampilan Siswa Tentang Bangun Datar Siswa Kelas
V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo.
a. Tindakan dan Pembelajaran Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan yakni siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Maret
2014 sampai dengan hari Rabu tanggal 12 Maret 2014. Adapun tahapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa
sudah menunjukkan adanya peningkatan nilai hasil pembelajaran menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro tahun
pelajaran 2013/2014 tetapi belum maksimal atau sesuai dengan target capaian
indikator kinerja. Hal ini ditunjukkan masih ada siswa atau 44,82% siswa yang
belum tuntas dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar.
Kegiatan perencanaan siklus II dilakukan pada hari Sabtu, 8 Maret 2014. Peneliti
dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan.
Diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan
dalam 3 kali pertemuan yakni pada hari Senin 10 Maret 2014 sampai dengan hari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
Rabu 12 Maret 2014. Hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Learning upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan
yang ada adalah:
a) Siswa dibiasakan untuk terlibat aktif dalam model pembelajaran Quantum
Learning, keaktifan siswa dilakukan dengan senang dan nyaman. Dengan
begitu siswa akan lebih mudah dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dengan langkah-langkah yang benar karena siswa sudah
mempunyai gambaran untuk menyelesaikan soal cerita tersebut dengan
melihat slide contoh soal cerita berbentuk power point yang ditampilkan guru
di depan kelas.
b) Dengan latihan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar, siswa akan
lebih mudah dan menguasai materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun
datar, sehingga ketika guru memberikan soal cerita tentang bangun datar
siswa bisa mengerjakan soal-soal tersebut dengan dengan langkah-langkah
penyelesaian yang benar. Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah
sebagai berikut:
(1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) selama 3 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang
disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,
dan penilaian. (lampiran hlm 272)
(2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II:
(a) Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan
setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau bisa dibuat
kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.
(b) Menyiapkan perangkat dalam pembelajaran, diantaranya: buku-buku
penunjang dan alat tulis, Slide soal cerita tentang bangun datar, LCD
Proyektor, Laptop, Kabel Rol. Selain itu juga menyiapkan kamera digital
untuk pendokumentasian proses pembelajaran Matematika.
(c) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian yang digunakan
untuk merekam segala aktifitas yang terjadi selama pelaksanaan
pembelajaran Matematika berlangsung. Pengamatan yang dilakukan
meliputi aktivitas siswa dan guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat
dilihat dalam lampiran ( hlm 211).
2) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru
menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Peneliti disini masih
bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat.
a) Pertemuan Pertama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
Pertemuan pertama pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar..
Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a). Eksplorasi
(a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi
5/8/2011 2
yaitupanjangdanlebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
Gambar 24. Slide Power Point Materi tentang Bangun Datar.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang
soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
SOAL CERITA
Soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita
pendek.
5/8/2011 3
4) Model matematika manakah yang dapat mewakili soal itu?
Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu
melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut ?
1) Apa yang diketahui dalam soal/masalah itu?
2) Apa yang ditanyakan atau yang dicari?
3) Simbol dan operasi apa saja yang terlibat dalam soal itu?
Gambar 25. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita.
(b). Elaborasi
(b) 1. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal cerita dengan
langkah-langkah yang benar. (Demonstrasi)
Jawab :
Diketahui : Panjang tanah = 15 m
Lebar tanah = 8 m
Harga tanah = Rp 750.000,00 per m2
Ditanyakan : Hasil penjualan tanah?
Penyelesaian :
Luas tanah = p x l
= 15 m x 8 m = 120 m2.
Hasil penjualan tanah = 120 x Rp 750.000,00
= Rp 90.000.000,00.
Jadi, hasil penjualan tanah adalah Rp 90.000.000,00.
5/8/2011 5
MENYELESAIKAN SOAL CERITA
Gambar 26. Slide Power Point Langkah-langkah menyelesaikan soal
cerita dengan benar.
(b) 2. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya. (Namai)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
(c). Konfirmasi
(c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi. (Namai)
(c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai,
Ulangi)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
keaktifan belajar dan keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a). Eksplorasi
(a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.
BANGUN DATAR
Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi
4/5/2014
7
yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
Gambar 27. Slide Power Point Materi Tentang Bangun Datar.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang
soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
SOAL CERITA
Soal ceritaadalahsoal yang disajikandalambentuk cerita
pendek.
5/10/2011 7
4) Model matematikamanakahyangdapat mewakili soal itu?
Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu
melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaan-
pertanyaansebagai berikut ?
1) Apayangdiketahui dalamsoal/masalahitu?
2) Apayangditanyakanatauyangdicari?
3) Simbol danoperasi apasajayangterlibat dalamsoal itu?
Gambar 28. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita.
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa mendemontrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun
datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya
dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi)
CONTOH SOAL CERITA
1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 15
m dan lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga Rp.
750.000,00 per m2. Berapa rupiah hasil penjualan tanah
tersebut ?
4/26/2014 8
Gambar 29. Slide Power Point Contoh Soal Cerita Tentang Bangun
Datar.
(b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di
depan kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1. Guru bersama siswa mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita
yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi)
(c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai,
Ulangi)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
(d) Guru menutup pelajaran.
c) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang
keaktifan belajar dan keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu
nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)
(c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat
dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.
(Tumbuhkan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
(d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar.
(e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.
(2) Kegiatan Inti
(a). Eksplorasi
(a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.
BANGUN DATAR
Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi
4/5/2014
7
yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
Gambar 30. Slide Power Point Materi Tentang Bangun Datar.
(a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang
soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami
SOAL CERITA
Soal ceritaadalahsoal yang disajikandalambentuk cerita
pendek.
5/10/2011 7
4) Model matematikamanakahyangdapat mewakili soal itu?
Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu
melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaan-
pertanyaansebagai berikut ?
1) Apayangdiketahui dalamsoal/masalahitu?
2) Apayangditanyakanatauyangdicari?
3) Simbol danoperasi apasajayangterlibat dalamsoal itu?
Gambar 31. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
(b) Elaborasi
(b) 1. Siswa mendemontrasikan soal cerita yang berkaitan dengan
bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta
menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru.
(Demonstrasi)
CONTOH SOAL CERITA
1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 15
m dan lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga Rp.
750.000,00 per m2. Berapa rupiah hasil penjualan tanah
tersebut ?
5/8/2011 8
Gambar 32. Slide Power Point Contoh Soal Cerita Tentang Bangun
Datar.
(b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di
depan kelas. (Namai)
(c) Konfirmasi
(c) 1. Guru bersama siswa mengevaluasi hasil jawaban tentang soal
cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi)
(c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah
mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan)
(c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai,
Ulangi)
(3) Kegiatan Penutup
(a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi)
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami)
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
(d) Guru menutup pelajaran.
3) Pengamatan atau Observasi
Selama proses belajar mengajar berlangsung, dilakukan observasi atau
pengamatan. Kegiatan pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk mengetahui keterampilan
belajar siswa dalam pembelajaran soal cerita tentang bangun datar. Dalam tahap
ini guru menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Pembelajaran
dengan menggunakan Quantum Learning memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menumbuhkan kreativitas, keterampilan dan memberikan variasi
pembelajaran, efisien waktu dan menyenangkan. Guru dituntut mampu mengelola
waktu yang tepat dalam pembelajaran. Urutan proses pembelajaran harus
dipersiapkan sesuai dengan urutan TANDUR yaitu T (tumbuhkan), A (alami), N
(namai), D (demonstrasikan), U (ulangi) dan R (rayakan).
Kegiatan selanjutnya guru menyiapkan materi soal cerita yang berkaitan
dengan bangun datar kemudian guru membagikan soal siklus II pada tiap-tiap
siswa dan siswa disuruh mengerjakan soal tersebut dengan langkah-langkah yang
benar, masih terdapat siswa yang bertanya atau menyontek pekerjaan temannya.
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran
Matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar,
diperoleh gambaran tentang keterampilan siswa dan kegiatan guru dalam
pembelajaran Matematika khususnya menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan rincian sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
a) Pertemuan Pertama
(1). Observasi kegiatan guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria baik.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria baik.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria baik.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria cukup.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria cukup.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria baik.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria baik.
Skor rata-rata kegiatan guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 3,6
(tinggi).
(2). Observasi keterampilan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
(a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 16 siswa.
(b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 22 siswa.
(c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya
dengan benar 14 siswa.
(d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah
secara benar 13 siswa.
(e) Jawaban benar 14 siswa.
(f) Jawaban lengkap dan benar 15 siswa.
(g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 29 siswa.
(h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29
siswa.
(i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa.
(j) Bertanya kepada teman 4 siswa.
(k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 5 siswa.
(l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 20 siswa.
(m) Tidak pernah bertanya 20 siswa.
(n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa.
(o) Bertanya sesuai dengan materi 18 siswa.
(p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 10 siswa.
Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 13
siswa (cukup).
b) Pertemuan Kedua
(1). Observasi kegiatan guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria baik.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria baik.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria baik.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria baik.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria baik.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria baik.
Skor rata-rata kegiatan guru pada siklus II pertemuan 2 adalah 3,8
(tinggi).
(2) Observasi Keterampilan Siswa
(a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 20 siswa.
(b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 29 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
(c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya
dengan benar 18 siswa.
(d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah
secara benar 5 siswa.
(e) Jawaban benar 20 siswa.
(f) Jawaban lengkap dan benar 20 siswa.
(g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 29 siswa.
(h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29
siswa.
(i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa.
(j) Bertanya kepada teman 5 siswa.
(k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 3 siswa.
(l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 5 siswa.
(m) Tidak pernah bertanya 2 siswa.
(n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa.
(o) Bertanya sesuai dengan materi 20 siswa.
(p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 15 siswa.
Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 18
siswa (cukup).
c) Pertemuan Ketiga
(1). Observasi kegiatan guru
(a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam
kriteria baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
(b) Memberikan motivasi dalam kriteria baik.
(c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria baik.
(d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.
(e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam
kriteria baik.
(f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik.
(g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran
Quantum Learning dalam kriteria baik.
(h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
dalam kriteria baik.
(i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik.
(j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar dalam kriteria baik.
(k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria baik.
(l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria baik.
Skor rata-rata kegiatan guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 4 (tinggi).
(3) Observasi Keterampilan siswa
(a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 5 siswa.
(b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 29 siswa.
(c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya
dengan benar 29 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
(d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah
secara benar 29 siswa.
(e) Jawaban benar 29 siswa.
(f) Jawaban lengkap dan benar 20 siswa.
(g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 29 siswa.
(h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29
siswa.
(i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa.
(j) Bertanya kepada teman 3 siswa.
(k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 2 siswa.
(l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 20 siswa.
(m) Tidak pernah bertanya 29 siswa.
(n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa.
(o) Bertanya sesuai dengan materi 20 siswa.
(p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 4 siswa.
Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 29
siswa (baik).
4) Refleksi
Berdasarkan hasil analisis terhadap tindakan siklus II di atas,
menunjukan bahwa tahapan-tahapan penerapan model pembelajaran Quantum
Learning dengan menggunakan media powerpoint dan LCD dengan acuan RPP
dan lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran Quantum Learning pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
pembelajaran soal cerita tentang bangun datar sudah berjalan dengan baik.
Beberapa hasil yang diperoleh pada pembelajaran siklus II diantaranya:
a) Keterampilan belajar siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I.
b) Proses pembelajaran berjalan dengan baik, siswa lebih interaktif dalam
berdiskusi dengan kelompoknya tetapi masih ada siswa yang menyontek atau
membuat gaduh.
c) Keberhasilan siswa dalam mengungkapkan pendapatnya lebih tertuju pada
apa yang ingin disampaikannya. Lebih berani mengungkapkan pertanyaan
ataupun gagasan.
d) Proses pembelajaran lebih kooperatif.
Dalam menumbuhkan keaktifan siswa pada siklus II ini sudah baik dan
maksimal dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Kekurangan-kekurangan tersebut menunjukan bahwa proses
penelitian tindakan kelas (PTK) harus tetap dilaksanakan terutama oleh para
guru disekolah.
Adapun data yang diperoleh adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Learning pada siklus II sebagai berikut:
a) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Pertama Siklus II
(1) Aspek keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar. Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan menyelesaikan
soal cerita, (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan benar; (c).
Kejujuran; (d). Bertanya. Pedoman dan penilaian untuk aspek
keterampilan siswa dapat dilihat pada (lampiran hlm 211). Adapun hasil
yang diperoleh adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
Tabel 26. Hasil Rekapitulasi Nilai Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 1
No
Urut Nilai KKM
No
Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM
1 70 T 11 65 T 21 50 TT
2 70 T 12 65 T 22 50 TT
3 70 T 13 65 T 23 55 TT
4 65 T 14 75 T 24 65 T
5 65 T 15 75 T 25 55 TT
6 65 T 16 65 T 26 65 T
7 65 T 17 65 T 27 65 T
8 70 T 18 65 T 28 70 T
9 70 T 19 60 TT 29 75 T
10 70 T 20 65 T
Nilai Rata-Rata Kelas 1970 : 29 = 67.93
Ketuntasan Klasikal = 24 : 29 x 100= 82.75%
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siklus II pertemuan 1 pada
Tablel 26 dapat diperjelas dengan tabel 27:
Tabel 27. Hasil Nilai Keterampilan Siklus II Pertemuan 1
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 – 50 2 6.89
2 51 – 56 2 6.89
3 57 – 62 3 10.34
4 63 – 68 14 48.27
5 69 – 74 7 24.13
6 75 – 80 3 10.34
Nilai Rata-rata kelas 1970 : 29 = 67.93
Ketuntasan Klasikal = 24 : 29 x 100 = 82.75%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 33. Histogram Nilai Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus II Pertemuan 1
2 2 3
14
7
3
0
5
10
15
45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
Berdasarkan Gambar 33, nilai keterampilan siswa menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar siswa kelas V pada siklus II pertemuan 1 diperoleh
nilai rata-rata kelas sebesar 67,93 dan ketuntasan klasikal sebesar 82,75%.
Adapun rincian nilai kognitif kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar yaitu:
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 58 -- 68 sebanyak 3 iswa atau 10,34%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 14 siswa atau 48,27%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 7 siswa atau 24,13%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
a) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Kedua Siklus II
(1) Aspek keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
diamati dari hasil tes siswa setelah pembelajaran Matematika selesai (lihat
lampiran hlm 211). Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan
menyelesaikan soal cerita, (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan
benar; (c). Kejujuran; (d). Bertanya. Adapun hasil yang diperoleh adalah:
Tabel 28. Hasil Rekapitulasi Nilai Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun datar Pada Siklus II Pertemuan 2
No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM
1 75 T 11 70 T 21 70 T
2 75 T 12 65 T 22 75 T
3 75 T 13 70 T 23 75 T
4 75 T 14 75 T 24 75 T
5 75 T 15 75 T 25 75 T
6 70 T 16 75 T 26 75 T
7 70 T 17 60 TT 27 75 T
8 70 T 18 60 TT 28 75 T
9 75 T 19 55 TT 29 75 T
10 75 T 20 60 TT
Nilai Rata-Rata Kelas 2070 : 29 = 71.37
Ketuntasan Klasikal = 25: 29 x 100 = 86.20 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siswa menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 2 pada Tabel 28 dapat
diperjelas dengan Tabel 29:
Tabel 29. Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 2
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 - 50 0 0
2 51 - 56 1 3.44
3 57 - 62 3 10.34
4 63 - 68 1 3.44
5 69 - 74 7 24.13
6 75 - 80 18 62.06
Nilai Rata-rata kelas 2070 : 29 = 71.37
Ketuntasan Klasikal = 25 : 29 x 100% = 86.20%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 34. Histogram Nilai Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 2
Berdasarkan Gambar 34, nilai keterampilan siswa menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar kelas V siklus II pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata
kelas sebesar 71,37 dan ketuntasan klasikal sebesar 86,20%. Adapun rinciannya
yaitu sebagai berikut:
0 1 3
1
7
18
0
5
10
15
20
45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 0 siswa atau 0%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 1 siswa atau 3,44%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 3 siswa atau 10,34%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 1 siswa atau 3,44%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 7 siswa atau 24,13%.
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 18 siswa atau 62,06%.
c) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Ketiga Siklus II
(1) Aspek keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
diamati dari hasil tes siswa setelah pembelajaran Matematika selesai (lihat
lampiran hlm 211). Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan
menyelesaikan soal cerita, (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan
benar; (c). Kejujuran; (d). Bertanya. Adapun hasil yang diperoleh adalah:
Tabel 30. Hasil Rekapitulasi Nilai Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun datar Pada Siklus II Pertemuan 3
No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM
1 75 T 11 70 T 21 70 T
2 75 T 12 65 T 22 75 T
3 75 T 13 70 T 23 75 T
4 75 T 14 75 T 24 75 T
5 75 T 15 75 T 25 75 T
6 70 T 16 75 T 26 75 T
7 70 T 17 60 TT 27 75 T
8 70 T 18 60 TT 28 75 T
9 75 T 19 55 TT 29 75 T
10 75 T 20 65 T
Nilai Rata-Rata Kelas 2075 : 29 = 71.55
Ketuntasan Klasikal = 26: 29 x 100 = 89.65%
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siswa menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 3 pada tabel 30 dapat
diperjelas dengan tabel 31:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
Tabel 31. Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 3
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 45 - 50 0 0
2 51 - 56 1 3.44
3 57 - 62 2 6.89
4 63 - 68 2 6.89
5 69 - 74 7 24.13
6 75 - 80 18 62.06
Nilai Rata-rata kelas 2075 : 29 = 71.55
Ketuntasan Klasikal = 26 : 29 x 100% = 89.65%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 35. Histogram Nilai Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 3
Berdasarkan Gambar 35, nilai keterampilan siswa menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar kelas V siklus II pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata
kelas sebesar 71,55 dan ketuntasan klasikal sebesar 89,65%. Adapun rinciannya
yaitu sebagai berikut:
Siswa yang memperoleh nilai 45 – 50 sebanyak 0 siswa atau 0%.
Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 1 siswa atau 3,44%.
Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 2 siswa atau 6,89%.
Siswa yang memperoleh nilai 69 – 74 sebanyak 7 siswa atau 24,13%.
0 1 2 2
7
18
0
5
10
15
20
45 - 50 51 - 56 57 - 62 63 - 68 69 - 74 75 - 80
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
Jumlah Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
Siswa yang memperoleh nilai 75 – 80 sebanyak 18 siswa atau 62,06%.
Tabel 32. Ketuntasan Nilai Hasil Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V Siklus II
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 36. Histogram Ketutasan Nilai Hasil Pembelajaran Menyelesaikan Soal
Cerita Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V Siklus II.
Berdasarkan Gambar 36 dan dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aspek keaktiafn belajar sebanyak 22,66
siswa atau 78,13% lebih tinggi dari target capaian yang telah ditentukan.
2). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aspek keterampilan siswa sebanyak 25
siswa atau 86,20% lebih dari tinggi target yang telah ditentukan.
21 24 22.5 23 25 24 24 26 25
78.18 86.20 82.18
0
20
40
60
80
100
Keaktifan Keterampilan Nilai Hasil KetuntasanBelajar Siswa
K
e
t
u
n
t
a
s
a
n
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
No Aspek
Banyaknya siswa yang tuntas
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3
Rata-
Rata
Persentase
(%)
1 Keaktifan 21 23 24 22.66 78.18
2 Keterampilan 24 25 26 25 86.20
3
Hasil nilai
ketuntasan belajar
siswa
22.5 24 25 23.83 82.18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
3). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita
tentang bangun datar sebanyak 23.83 siswa atau 82.18% lebih tinggi dari
target yang telah ditentukan.
Perbandingan persentase ketuntasan pembelajaran menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 yaitu:
Tabel 33. Perbandingan Persentase Ketuntasan Pembelajaran Menyelesaikan Soal
Cerita Tentang Bangun Datar Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
No
Pra Siklus
Siklus
1 Siklus 2
1
Perbandingan Persentase
Ketuntasan Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun Datar
44.82% 62.92% 82.18%
Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai
berikut:
Gambar 37. Histogram Perbandingan Persentase Ketuntasan Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Datar Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh perbandingan persentase
ketuntasan dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
yaitu pada pra siklus sebesar 44,82 %, siklus 2 sebesar 62.92% dan siklus 2
sebesar 82.18%, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika
khususnya menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan
model pembelajaran Quantum Learning pada siklus II sudah berhasil karena
44.82%
62.92%
82.18%
0
50
100
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
sudah mencapai target pencapaian atau sesuai dengan indikator kinerja yang telah
ditentukan sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum Learning dapat
meningkatkan keaktifan belajar dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar siswa Kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten
Wonosobo tahun pelajaran 2013/2014.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V
SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo.
Keaktifan belajar tidak hanya ditentukan oleh siswa itu sendiri, akan
tetapi juga ditentukan oleh seorang guru dalam menerapkan model
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Hal ini sebagaimana yang
dijelaskan oleh Silberman (1996: 18) pengertian Active learning adalah
“Active learning cannot occur without student participation. There are
various ways to structure discussion and obtain responses from students at
any time during a class”. Sehingga Belajar aktif tidak dapat terjadi tanpa
partisipasi siswa. Ada berbagai struktur cara untuk diskusi dan memperoleh
tanggapan dari siswa pada setiap saat selama di kelas. Oleh karena itu, ketika
menemukan situasi keaktifan belajar siswa yang rendah berdampak pada
prestasi belajar, guru yang profesional tidak serta merta memvonis bahwa
siswanya bodoh, akan tetapi guru akan mencari jalan keluar dengan
menerapkan berbagai model pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
Hasil penelitian di kelas V SD Negeri 1 Kaliwiro, menunjukkan
bahwa rendahnya keaktifan belajar pada mata pelajaran matematika
khususnya materi soal cerita tentang bangun datar yang selama ini hanya
menggunakan model ceramah dan tanya jawab yang membosankan siswa,
ternyata permasalahan dapat teratasi dengan penerapan salah satu model
pembelajaran yaitu model Quantum Learning. Berdasarkan hasil penelitian,
sistem pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning dapat
meningkatkan keaktifan belajar. Salah satu faktor yang dapat membantu
peningkatan keaktifan belajar siswa adalah penggunaan media power point,
LCD, dan instrument musik. Disamping itu guru harus mampu
membangkitkan siswa menampilkan kreatifitas dalam menuangkan
ide/gagasan dari pikirannya dalam mengikuti pembelajaran matematika
khususnya materi soal cerita bangun datar, karena dalam model pembelajaran
ini siswa diberikan waktu yang seluas-luasnya untuk menumbuhkan,
mengalami, menamai, mendemonstrasikan, mengulangi dan merayakan,
sehingga siswa menjadi bergairah untuk selalu belajar dalam suasana
lingkungan yang nyaman dan menyenangkan.
Berdasarkan data hasil penelitian, melalui penggunaan model
pembelajaran Quantum Learning, keseriusan siswa untuk belajar meningkat,
yang ditunjukkan oleh aktifitas mereka ketika guru menjelaskan materi
perhatian siswa berpusat pada guru dan masih ada siswa yang gaduh sendiri
ketika guru sedang menjelaskan materi di depan kelas dan ketika mereka
diskusi mereka berusaha untuk bertanya, menjawab dan menanggapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
permasalahan serta semua ikut andil dalam menyelesaikan soal yang
diberikan oleh guru pada saat diskusi kelompok, sehingga jarang ditemukan
siswa yang mengantuk seperti ketika mendengar ceramah guru yang dianggap
membosankan siswa juga masih ada yang bertanya kepada teman tentang
hasil jawaban yang benar. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Deden
Suryanto (2011) pengertian model pembelajaran Quantum Learning adalah
suatu kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman daya ingat, serta belajar sebagai proses yang
menyenangkan dan bermakna.
Adapun peningkatan nilai keaktifan belajar dalam pembelajaran soal
cerita tentang bangun datar pada siswa dan ketuntasan belajar menyelesaikan
soal cerita tentang bangun datar dengan model pembelajaran Quantum
Learning dapat digambarkan dalam bentuk Histogram di bawah ini:
Gambar 38. Histogram Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar pada siklus I dan II di
SDN 01 Kaliwiro.
Dari Gambar 38 terlihat bahwa nilai rata-rata keaktifan belajar siswa
dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada
kondisi awal hanya 44,82% yang kemudian meningkat pada siklus I menjadi
63,20% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 78,13%.
63.20% 78.13%
0.00%
50.00%
100.00%
Siklus I Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
Peran keaktifan belajar siswa kelas V SDN 01 Kaliwiro tersebut
sebagaimana indikator keaktifan belajar yang diungkapkan oleh Warsono dan
Haryanto (2012: 9) menjelaskan bahwa indikator pelaksanaan cara siswa
belajar aktif dapat dilihat dari peran guru, peran siswa, suasana belajar, dan
sumber-sumber belajar. Keempat indikator tersebut dapat dipakai sebagai
acuan apakah pendekatan cara belajar siswa aktif dapat dilaksanakan dengan
baik.
2. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam
Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten
Wonosobo.
Pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning,
terbukti cukup ampuh dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa
sehingga dapat berubah pola teacher centered ke student centered. Hal ini
tidak terlepas dari strategi yang diterapkan baik dalam hal perencanaan,
implementasi maupun evaluasi.
Dalam proses implementasi atau pelaksanaan terhadap beberapa
faktor yang mempengaruhi keterampilan. Pertama, setiap kelompok adalah
perpaduan antar anggota yang heterogen baik dari jenis kelamin maupun
kemampuan akademik. Kedua, pemberian tugas lebih efektif untuk melatih
keterampilan siswa dalam menyelesaikan tugas yang disesuaikan dengan
alokasi waktu dan sarana yang tersedia. Ketiga, kemampuan guru yang
berhasil memposisikan diri sebagai fasilitator, motivator dan evaluator.
Sebagaimana dikemukakan oleh Cottrell (2012: 1) Menyatakan bahwa “The
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192
study skills needed for are ultimately gained only through studying…” bahwa
Keterampilan belajar yang diperlukan pada akhirnya diperoleh hanya melalui
belajar.
Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menggunakan model
pembelajaran Quantum Learning untuk menumbuh kembangkan
keterampilan belajar siswa dalam menyelesaikan materi dengan harapan
siswa dapat memperoleh hasil belajar yang diinginkan, seperti yang terlihat
dari histogram berikut ini
Gambar 39. Histogram Peningkatan Keterampilan Belajar Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar pada siklus I dan II di
SDN 01 Kaliwiro.
Dari hasil penelitian siswa SDN 01 Kaliwiro untuk mata pelajaran
matematika khususnya materi soal cerita tentang bangun datar mengalami
peningkatan keterampilan belajar siswa yang mencapai 62,06% pada siklus I,
kemudian pada siklus II keterampilan belajar siswa mengalami peningkatan
menjadi 86,20%. Hal ini dikarenakan adanya perubahan cara dan strategi
belajar mengajar dari tahap ke tahap. Dalam pelaksanaan pembelajaran
peneliti menggunakan model pembelajaran Quantum Learning guna
menumbuh kembangkan keterampilan siswa agar lebih menyukai dan
memahami materi dengan harapan siswa dapat lebih terampil dalam
62.06%
86.20%
0.00%
50.00%
100.00%
Siklus I Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah
penyelesaian yang benar sesuai dengan indikator keterampilan siswa yaitu: 1)
Ketepatan menyelesaikan soal cerita; 2) Kelengkapan menjawab soal cerita;
3) Kejujuran; 4) Bertanya. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh
Soemarjadi (1991: 2) terampil sama artinya dengan kata cekatan. Terampil
adalah kepandaian melakukan pekerjaan dengan cepat dan benar. Ruang
lingkup keterampilan mencakup kegiatan berupa perbuatan, berpikir,
berbicara, melihat, dan mendengar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Soedjadi (2000: 199), mengungkapkan bahwa untuk menyelesaikan soal
cerita dengan benar perlu melakukan analisis soal dengan menyusun dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1) Apa yang diketahui
dalam soal/masalah itu; 2) Apa yang ditanyakan atau yang dicari; 3) Simbol
dan operasi apa saja yang terlibat dalam soal itu; 4) Model matematika
manakah yang dapat mewakili soal itu. Sehingga apabila siswa tidak
mampu/salah dalam menyelesaikan masing-masing tahap di atas maka hasil
akhir dari penyelesaian soal cerita akan salah. Dalam pelaksanaan
pembelajaran peneliti menggunakan media slide power point guna
menumbuh kembangkan keterampilan belajar siswa agar lebih terampil dan
menyukai serta memahami materi dengan harapan siswa dapat memperoleh
hasil yang diinginkan tetapi masih ada siswa yang bertanya kepada teman,
menyontek, mengerjakan sendiri dengan bantuan teman sehingga
pembelajaran kurang kondusif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
194
Hambatan-hambatan yang ditemui pada masing-masing siklus
berbeda-beda, diantaranya: hambatan yang dijumpai pada siklus I yakni
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: (1) siswa belum maksimal
dalam pemanfaatan model pembelajaran Quantum Learning dalam
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar, yakni siswa masih kesulitan
dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-
langkah yang benar. (2) Siswa kurang memahami soal cerita tentang bangun
datar yang diberikan oleh guru kepada siswa, sehingga siswa kurang
mengusai dalam menyelesaikan soal cerita tersebut. Beberapa hal tersebut
membuat anak menjadi bosan dan motivasi siswa tidak muncul, maka dari itu
pembelajaran Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar)
perlu dilanjutkan ke siklus II dengan berpedoman pada hasil refleksi siklus I.
Upaya untuk mengatasi hambatan yang ada pada siklus I yang akan
disempurnakan pada siklus II yakni: (1) Siswa dibiasakan untuk terlibat aktif
dalam model pembelajaran Quantum Learning, keaktifan siswa dilakukan
dengan senang dan nyaman. Dengan begitu siswa akan lebih mudah dalam
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang
benar karena siswa sudah mempunyai gambaran untuk menyelesaikan soal
cerita tersebut dengan melihat slide contoh soal cerita berbentuk power point
yang ditampilkan guru di depan kelas. (2) Dengan latihan soal cerita yang
berkaitan dengan bangun datar, siswa diharapkan akan lebih mudah dan
menguasai materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar, sehingga
ketika guru memberikan soal cerita tentang bangun datar siswa bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195
mengerjakan soal-soal tersebut dengan dengan langkah-langkah penyelesaian
yang benar. Pembelajaran pada siklus II sudah berhasil sehingga tidak ada
hambatan yang berarti.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk
meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar
siswa kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Hal ini terjadi karena
penggunaan model pembelajaran Quantum Learning dapat menjadikan
pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar menjadi
bermakna sehingga keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
tentang bangun datar meningkat.
Adapun peningkatan nilai keaktifan belajar dan keterampilan siswa
dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siswa dan
ketuntasan belajar Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun
datar) per siklus dengan model pembelajaran Quantum Learning dapat
digambarkan dalam bentuk Histogram sebagai berikut:
Gambar 40. Histogram Peningkatan Nilai Rata-rata Ketuntasan Pembelajaran
Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Setiap Siklus.
60.51
44.82%
63.62 62.93% 67.58 82.18%
0
20
40
60
80
100
Nilai Rata-Rata Keterampilan
Menyelesaikan Soal Cerita Bangun
Datar Siswa
Persentase (%)
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
196
Dari gambar 40 terlihat bahwa nilai rata-rata keaktifan belajar dan
keterampilan siswa dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar pada kondisi awal hanya 60,51 yang kemudian meningkat
pada siklus I menjadi 63,62 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi
67,58. Sedangkan dari segi ketuntasan pembelajaran menyelesaikan soal
cerita tentang bangun datar pada kondisi awal ketuntasan keterampilan
menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar sebesar 44,82% kemudian
pada siklus I ketuntasan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang
bangun datar meningkat sebesar 62,92%, dan pada siklus II ketuntasan
keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar meningkat lagi
sebesar 82,18%.
Dari hasil peneitian tersebut, ternyata pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan
keaktifan belajar dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
tentang bangun. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa
dari satu siklus ke siklus lainnya. Adanya langkah-langkah atau tahapan
dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum
Learning membuat siswa lebih aktif dan nyaman selama proses
pembelajaran berlangsung, baik dari mulai pendahuluan sampai dengan
tahap penutupan.