pembahasan destilasi ditya

2
Pengaruh konsentrasi terhadap efiseinsi destilasi Praktikum ini menggunakan 2 variasi konsentrasi etanol yang berbeda yakni 50 dan 60%, dari grafik didapat perbedaan yg signifikan antar kedua konsentrasi terhadap efisiensi destilasi. Nilai persen efisiensi pada konsentrasi 60% jauh lebih tinggi dibanding dengan pada konsentrasi 50%. Persen efisiensi destilasi salah atunya bergantung pada kemurnian destilat yang dihasilkan paada masing2 konsentrasi. Dengan destilat yg diperoleh pada konsentrasi 60% tertinggi 99,96% etanol murni (pada refluks total) sedang dengan konsentrasi 50% didadapatkan destilat stertinggi 99,88% etanol murni (refluks total). juga dipanguruhi dengan nilai fraksi etanol pada destilat,yakni pada refluks total variasi konsentrasi 60% didapat nilai fraksi etanol 0,615947 dan pada variasi konsentrasi 50% didapat nilai fraksi etanol pada destilat yakni 0,560501. Hali ini dikarenakan jumlah mol etanol yang berada pada variasi konsentrasi 60% lebih banyak sehingga peluang nya lebih banyak untuk menguap dan membentuk destilat. Pengaruh Jenis Refluks pada Efisiensi Destilasi Dalam percobaan ini, perbandingan refluks digunakan sebagai variabel operasi yang digunakan untuk meningkatkan kadar etanol dalam distilat.Didapatkan pada refluks total pada masing2 variasi konsentrasi lebih tinggi efisiensi destilasinyadibanding dengan refluks parsial. Hal ini disebabkan karena sistem refluks total memberi kesempatan lebih untuk sebagian cairan hasil kondensasi uap yang keluar agar dapat mengadakan kontak ulang kembali dengan fasa uapnya di sepanjang kolom (Herry, 2004). Sehingga, waktu kontak antar fase semakin lama dan perpindahan panas dan perpindahan massa terjadi kembali sehingga terwujudnya keseimbangan semakin didekati dan komposisi etanol dalam distilat yang diperoleh semakin tinggi. Dalam operasi distilasi batch yang dilengkapi dengan sistem refluks ini, dengan meningkatnya perbandingan refluks, terjadi perbedaan yang cukup besar antara komposisi etanol dalam distilat dan residu (Herry, 2004). Efiseinsi destilasi ini dapat ditinjau dari murninya destilat yang didapat. Pada konsentrasi 60% refluks total didapat kemurnian tertinggi 99,98% dan pada refluks parsialnya 99,92% dengan fraksi etanol pada destilat masing-masing refluks total dan refluks parsial 0,619457 dan 0,573823. Juga pada efisiensi panas,

description

otk

Transcript of pembahasan destilasi ditya

Pengaruh konsentrasi terhadap efiseinsi destilasiPraktikum ini menggunakan 2 variasi konsentrasi etanol yang berbeda yakni 50 dan 60%, dari grafik didapat perbedaan yg signifikan antar kedua konsentrasi terhadap efisiensi destilasi. Nilai persen efisiensi pada konsentrasi 60% jauh lebih tinggi dibanding dengan pada konsentrasi 50%. Persen efisiensi destilasi salah atunya bergantung pada kemurnian destilat yang dihasilkan paada masing2 konsentrasi. Dengan destilat yg diperoleh pada konsentrasi 60% tertinggi 99,96% etanol murni (pada refluks total) sedang dengan konsentrasi 50% didadapatkan destilat stertinggi 99,88% etanol murni (refluks total). juga dipanguruhi dengan nilai fraksi etanol pada destilat,yakni pada refluks total variasi konsentrasi 60% didapat nilai fraksi etanol 0,615947 dan pada variasi konsentrasi 50% didapat nilai fraksi etanol pada destilat yakni 0,560501. Hali ini dikarenakan jumlah mol etanol yang berada pada variasi konsentrasi 60% lebih banyak sehingga peluang nya lebih banyak untuk menguap dan membentuk destilat.

Pengaruh Jenis Refluks pada Efisiensi DestilasiDalam percobaan ini, perbandingan refluks digunakan sebagai variabel operasi yang digunakan untuk meningkatkan kadar etanol dalam distilat.Didapatkan pada refluks total pada masing2 variasi konsentrasi lebih tinggi efisiensi destilasinyadibanding dengan refluks parsial. Hal ini disebabkan karena sistem refluks total memberi kesempatan lebih untuk sebagian cairan hasil kondensasi uap yang keluar agar dapat mengadakan kontak ulang kembali dengan fasa uapnya di sepanjang kolom (Herry, 2004). Sehingga, waktu kontak antar fase semakin lama dan perpindahan panas dan perpindahan massa terjadi kembali sehingga terwujudnya keseimbangan semakin didekati dan komposisi etanol dalam distilat yang diperoleh semakin tinggi. Dalam operasi distilasi batch yang dilengkapi dengan sistem refluks ini, dengan meningkatnya perbandingan refluks, terjadi perbedaan yang cukup besar antara komposisi etanol dalam distilat dan residu (Herry, 2004). Efiseinsi destilasi ini dapat ditinjau dari murninya destilat yang didapat. Pada konsentrasi 60% refluks total didapat kemurnian tertinggi 99,98% dan pada refluks parsialnya 99,92% dengan fraksi etanol pada destilat masing-masing refluks total dan refluks parsial 0,619457 dan 0,573823. Juga pada efisiensi panas, pada refluks total panas yang dibutuhkan lebih sedikit dari apada refluks parsial, karena panas dari

PUSTAKASantosa, Herry. 2004. Operasi Teknik Kimia Distilasi. Semarang: Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Distilasi Multistage dengan Sistem Refluk