Destilasi Zat Cair

21
destilasi zat cair (destilasi sederhana dan destilasi uap) MODUL I DESTILASI UAP DAN DETILASI SEDERHANA A. TUJUAN: Agar Mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip kerja destilasi B. PRINSIP KERJA: Pemisahan zat cair yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan C. DASAR TEORI a) Sejarah destilasai Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah , terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik , bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman

description

tugas 1

Transcript of Destilasi Zat Cair

Page 1: Destilasi Zat Cair

destilasi zat cair (destilasi sederhana dan destilasi uap)

MODUL I

DESTILASI UAP DAN DETILASI SEDERHANA

A.  TUJUAN:

Agar Mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip kerja destilasi

B. PRINSIP KERJA:

Pemisahan zat cair yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan

C. DASAR TEORI

a)     Sejarah destilasai

Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama

masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan

akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat

untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan

secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi

pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah,

terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni

melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang

memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat

terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu

Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah

menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai

sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi

(801-873). 

b)  DESTILASI

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan

atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik

didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini

Page 2: Destilasi Zat Cair

kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih

lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi

kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa

pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.

Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

Detilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas

perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini

adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap

mengembun menjadi cairan murni yang disebut destilat.

Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang

mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni

(Modul DDPA;2010;1)

Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat

cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destilasi dilakukan dengan

memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya

jadi cair dengan bantuan kondensor.

(http://emildatuak.multiply.com/journal/item/4/destilasi)

c)  MACAM-MACAM DISTILASI

1.    Destilasi sederhana

Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik

didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses

ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu

hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni

atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik

didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.

Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar

oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat

pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk

memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dll. Alat yang

digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas,

Page 3: Destilasi Zat Cair

termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor, penampung,

pembakar, kaki tiga dan kasa.

 

2.    Destilasi bertingkat (fraksionasi)

Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-

bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan

bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan

proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair

yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang

akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan

senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponen-komponennya memiliki

perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan

campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi

bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan

dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair

yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya

penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan

sama-sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus

hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang

titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa

tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika

pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut

akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.

Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih yang

berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki

kondensor yang lebih banya sehingga mampu memisahkan dua komponen yang

memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan

substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor yang banyak.

3.    Destilasi azeotrop

Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua

atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan

Page 4: Destilasi Zat Cair

senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan

tekanan tinggi.

Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop

(campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya

dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb,

atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop merupakan campuran 2 atau

lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa

berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa

uap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran

azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang

senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan

ilustrasi berikut :

Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi

sebelum mencapai azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya

dipisahkan dari sistem kesetimbangan uap cair (titik B). Uap ini kemudian

didinginkan dan terkondensasi (titik C). Kondensat kemudian dididihkan, didinginkan,

dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik azeotrop, proses tidak

dapat diteruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada gambar di

atas, titik azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva saturated vapor

dan saturated liquid. (ditandai dengan garis vertikal putus-putus Etanol dan air

membentuk azeotrop pada komposisi 95.6%-massa etanol pada keadaan standar.

4.    Destilasi vakum(destilasi tekanan rendah)

Destilasi ini digunakan untu zat yang tak tahan suhu tinggi atau bias rusak

pada pemansan yang tinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih

juga akan menurun, maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi

tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan tekanan.

5.    Refluks/ destrusi

Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam –macam destilasi walau

pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi

dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana

pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah “lambat” maka campuran

Page 5: Destilasi Zat Cair

reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan penguapan

baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya

dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan

secara refluks.

Fungsi refluks, adalah memperbesar L/V di enriching section, sehingga

mengurangi jumlah equibrium stage yang diperlukan untuk product quality yang

ditentukan, atau, dengan jumlah stage yang sama, akan menghasilkan product

quality yang lebih baik dengan menggandakan kontak kembali antara cairan dan uap

agar panas yang digunakan efisien. Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam

macam-macam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan

untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi

jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah

lambat maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan

menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar

campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya

tetap reaksinya dilakukan secara refluks.

6.    Destilasi uap

Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik

didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya,

zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan

(rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi

sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi

uap.

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi

campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan

uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi

uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.

Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan

dengan labu pembangkit uap (lihat gambar alat destilasi uap).

Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan

dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik

didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.

Gambar set alat destilasi uap:

 

Page 6: Destilasi Zat Cair

d)  JAHE

Kandungan Rimpang Jahe Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri

dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan

oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Mnnyak atsiri dapat diperoleh atau diisolasi

dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan

kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki

komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering

sekitar 1 – 3 persen. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau

harum adalah zingiberen dan zingiberol. Oleoresin jahe banyak mengandung

komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap. Komponen dalam oleoresin

jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan resin. Pemberi

rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.

Khasiat jahe, sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur

dan aneka keperluan lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik

untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan.

Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah

nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini

dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh

minyak asiri yang dikeluarkan rimpang jahe.

Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat

mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan

atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu

makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu

fungsi jantung. Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati

selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga

dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat. Penelitian modern

telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :

   Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon

adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat

dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.

   Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease

dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak..

Page 7: Destilasi Zat Cair

   Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi

mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan

jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.

   Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang

dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual

akibat mabok perjalanan.

   Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu

mengeluarkan angin.

   Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang

disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

D. ALAT DAN BAHAN

Alat destilasi ederhana dan destilasi uap

           Satatif dan klem

           Timbangan Analitik

           Alat Destilasi Sederhana

           Alat detilasi uap

           Penanas

           Erlemeyer

           Selang

           Termometer

  Bahan

         Batu didih

         Cengkeh

         Aquadest

E.  PROSEDUR KERJA

Destilasi Sederhana

1.  Mengukur sampel 20 ml2.  Dimasukan ke dalam labu leher dua3.  Ditambahkan 25 mL air dan dimasukan beberapa batu didih4.  Labu dihubungkan dengan pendingin dan dihubungkan dengan generator uap air

Page 8: Destilasi Zat Cair

5.  Memanaskan labu destilasi dan mengamati suhu saat terjadi penguapan pada sampel dan menentukan larutan tersebut

Destilasi uap

1.  Merangkai alat destilasi

2.  Memotomg-motong sampel (jahe)

3.  Memasukkan kedalam labu leher dua (labu destilasi)

4.  Memasukkan air 450 mL kedalam erlemeyer yang sebagai pembangkit uap

5.  Memasukkan beberapa batu didih kedalam erlemeyer yang berisi air

6.  Menghubungkan labu destilat dengan pendingin dan generator uap air.

7.  Memanaskan erlemeyer yang sebagi pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai

mendidih sehingga uapnya masuk kedalam labu yang mengandung zat sampel

(cengkeh)

8.  Menghentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam

labu erlenmeyer sebagai penampung destilat.

9.  Masukan destilat ke dalam corong pisah,

10.         Mengocok dan mendiamkan beberapa menit

11.  Memisahkan minyak atsirih dari pengotornya (air).

12.  Menimbang minyak yang dihasilkan

 

F.    HASIL PENGAMATAN

  a.    Destilasi sederhana

Perlakuan Hasil

Memasukan 25 ml air

Memasukkan sampel kedalam labu

destilasi

Menambahkan 25 ml pelarut air

Menghubungkan labu destilasi

dengan pendingin dan dihubungkan

dengan generator uap air

-

-

Zat terlarut dan pelarut tidak saling

campur zat terlarur (sampel) berada

pada lapisan atas

Page 9: Destilasi Zat Cair

Memanaskan labu destilasi dan

mengamati suhu saat terjadi

penguapan pada sampel meleleh

atau menetes

Sampel mendidih terlebihdahulu

dari pada pelarut

T1=1-9 = 56° C

T2= 10-16= 57°C

T3 = 17-77 = 58 °C

T4 = 78-111 = 59 °C

T5= 112-168 = 60 °C

T6 = 168-230 = 61 °C

T6 = 231-290 = 62 °C

T7 = 290-390 = 63 °C

T konstan = 63 °C

   b.    Destilasi uap

Perlakuan Hasil Pengamatan

Merangkai alat destilasi

Memotong-motong cengkeh Potongan kecil

cengkeh

Memasukkan cengkeh kedalam labu leher dua

Memasukkan 450 mL air kedalam erlemeyer

sebagi pembangkit uap

Memasukkan beberapa batu didih

Menghubungkan labu dengan pendingin dan

menghubungkan dengan generator uap air

Memanaskan erlemeyer sebagi pembangkit uap

Memanaskan erlemeyer yang sebagi pembangkit

uap secara perlahan-lahan sampai mendidih

sehingga uapnya masuk kedalam labu yang

mengandung zat sampel (cengkeh)

Page 10: Destilasi Zat Cair

Menghentikan destilasi jika semua zat sampel

telah terpisah dan tertampung dalam labu

erlenmeyer sebagai penampung destilat.

Masukan destilat ke dalam corong pisah

Mengocok dan mendiamkan beberapa menit Terjadi dua lapisan

Memisahkan minyak atsirih dari pengotornya

(air).

Menimbang minyak yang dihasilkan Minyak atsirih dari

cengkeh sebanyak

0,69 gr

G. PERHITUGAN

Destilasi uap

Dik : Berat jahe = 206,87 gr

Berat botol fial =9,72 gr

Berat nibyak= 0,569 gr

Dik: % minyak = .....?

Penye

%minyak = berat minyak / berat sampel

= 0,569 gr/ 206,87 gr

=0,0027 gr x 100%

=0,27 %

H. PEMBAHASAN

1.  Destilasai sederhana

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan

senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang

terbentuk. Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen

zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan

memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya

jadi cair dengan bantuan kondensor.

Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam

campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah

Page 11: Destilasi Zat Cair

akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan

menetes sebagai zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat

cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan

berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada

pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.

Pada percobaan ini menggunakan destilasi sederhana. Destilasi sederhana

adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain

dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan

tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-

cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi

ini antara lain, labu destilasi, penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig,

konektor/klem, statif, adaptor, penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.

Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik

didihnya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses

ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu

hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni

atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik

didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak. Namun pada percobaan ini

kita memisahkan pelarut air dan alkohol.

Langkah pertama yang kita lakukan adalah merangkai alat destilasi sederhana.

Kemudian mengambil 20 ml larutan sampel yang telah ditentukan oleh asisten.

Selanjutnya memasukkan sampel dalam labu destilasi yang telah dibersihkan

sebelumnya (steril). Setelah itu kita menambahkan 25 ml pelarut air kedalam labu

destilasi yang telah terisi sampel sebelumnya, dan dimasukkan beberapa batu didih.

Penambahan batu didih disini berfungsi untuk mengurangi letupan-letupan

(gelembung-gelembung) saat proses pemanasan berlangsung, sehingga

mengurangi resiko kecelakaan pada saat kita melakukan proses destilsi. Setelah

ditambahkan ternyata zat terlarut (sampel) tidak saling bercampur. Zat terlarut

berada pada lapisan atas, sedangkan pelarut berada pada lapisan bawah. Hal ini

disebabkan massa jenis dari kedua larutan ini berbeda, dimana massa jenis pelarut

(air) lebih besar dibandingkan dengan zat terlarut (sampel). Selanjutnya

menghubungkan labu destilasi dengan pendingin leabing (kondensor) dan

dihubungkan dengan generator uap air. Kemudian memanaskan labu destilasi yang

Page 12: Destilasi Zat Cair

berisi campuran larutan tersebut. Dan nampak sampel mendidih terlebih dahulu dari

pada pelarut. Hal ini disebabkan sampel berada pada lapisan atas sehingga

mendidih lebih dahulu. Setelah itu kita mencatat suhu (T) ketika uap larutan tersebut

menetes dari labu destilasi, hasil destilasi dinamakan destilat. Tetesan pertama

suhunya T1=1-9 = 56° C, T2= 10-16= 57°C , T3 = 17-77 = 58 °C, T4 = 78-111 = 59

°C,T5= 112-168 = 60 °C, T6 = 168-230 = 61 °C, T6 = 231-290 = 62 °C, T7 = 290-

390 = 63 °Cdan T konstan = 63 °C

Berdasarkan titik didih dan sifat kelarutan sampel tersebut, maka dapat

diperkirakan bahwa senyawa tersebut adalah Kloroform (CHCl3). Berdasarkan teori

yang ada bahwa kloroform memiliki titik didih 61,3 oC dan titik leleh -63,5 oC,

kelarutan dalam air 0,8 g/100 mL. Meskipun nilai titik didih kloroform agak berbeda

dengan titik didih pada saat konstan, namun dengan memperkirakan nilai terdekat

dengan perbandingan sifat-sifat fisik yang hampir sama maka disimpulkan bahwa

senyawa tersebut adalah kloroform.

Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform

dikenal sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut

non polar di laboratorium atau industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan,

namun mudah menguap.

Dengan demikian, melalui destilasi antara dua komponen yang volatil, dapat

ditentukan jenis senyawa tersebut. Pada larutan yang mengandung dua komponen

volatil yang dapat bercampur sempurna, maka tekanan uap masing-masing

komponen akan turun. Hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan uap masing-

masing komponen berbanding langsung dengan fraksi molnya.

2.  DESTILASI UAP

Destilasi uap umumnya digunakan untuk memurnikan senyawa organic yang

terdestilasi uap (volatile), tidak tercamourkan dengan air, mempunyai tekanan uap

yang tinggi pada 100 derajat C dan mengandung pengotor yang tidak atsiri

(nonvolatile).

Destilasi uap dapat dipertimbangkan untuk menyari serbuk simplisia yang

mengandung komponen yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara

normal. Pada pemanasan biasa kemungkinan akan terjadi kerusakan zat aktifnya.

Untuk mencegah hal tersebut maka pemurnian dilakukan dengan destilasi uap.

Page 13: Destilasi Zat Cair

Dengan adanya uap air yang masuk, maka tekanan kesetimbangan uapzat

kandungan kan diturunkan menjadi sama dengan tekanan bagian didalam suatu

system, sehingga produk akan terdestilasi dan terbawa oleh uap air yang mengalir.

Prinsip dasar Destilasi uap adalah mendistilasi campuran senyawa di bawah

titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat

digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi

dapat didistilasi dengan air.

Pada destilasi uap ini pertama-tama yang dilakukan adalah merangkai alat

destilasi uap kemudian memotong-motong cengke hasilnya potongan kecil

cengkeh . selanjutnya Memasukkan cengkeh kedalam labu leher dua. Kemudian

memasukkan 450 mL air kedalam erlemeyer sebagai pembangkit uap dan

memasukkan beberapa batu didih. Langkah selanjutnya menghubungkan labu

dengan pendingin dan menghubungkan dengan generator uap air. Kemudian

memanaskan erlemeyer sebagai pembangkit uap. Selanjutnya memanaskan

erlemeyer yang sebagai pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai mendidih

sehingga uapnya masuk kedalam labu yang mengandung zat sampel (cengkeh).

Langkah selanjutnya menghentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah

dan tertampung dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat. Lalu masukan

destilat ke dalam corong pisah dan mengocok dan mendiamkan beberapa menit

hasilnya terjadi dua lapisan. Langkah berikutnya memisahkan minyak atsirih dari

pengotornya (air). Langkah terakhir adalah menimbang minyak yang dihasilkan.

Hasil yang diperoleh adalah minyak atsirih dari cengkeh sebanyak 0,69 gr

I.    KESIMPULAN

1.  Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan

senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang

terbentuk.

2.  Prinsip dasar dari adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat

cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan

menguap lebih dahulu, destilasi kemudian apabila didinginkan akan mengembun

dan menetes sebagai zat murni (destilat).

Page 14: Destilasi Zat Cair

3.  Dari percobaan yang dilakukan diperoleh perbedaan titik didih dari kedua cairan

yakni larutan sampel kloroform sebesar 63 C dan titik didih air 100 C.

4.  Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform dikenal

sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut non polar

di laboratorium atau industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun

mudah menguap

5.  Dari 6 gram cengkeh dipeoleh 0,69 gram minyak atsirih.

J.  Kemungkinan Kesalahan

  Kurangnya ketelitian praktikan dalam mencampurkan larutan

  Kurangnya ketelitian praktikan dalam membaca skala temperatur pada termometer

  Sedikitnya pengetahuan praktikan mengenai titik didih suatu senyawa.

DAFTAR PUSTAKA

Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta :

PT Kalman Media

Team Teaching DDPA. 2010. Penuntun Praktikum DDPA. Gorontalo

Anonim.2012. Macam-macam Destilasi. http://rolandy19.blogspot.com/2011/02/macam-

macam-desilasi_10.html. Diakses Tgl. 1 mei 2012. Pukul 14:30 WITA.

Anonim.2012. Destilasi Uap .http://iiasukses.blogspot.com/2010/11/destilasi-uap.html.

Diakses Tgl. 1 mei 2012. Pukul 14:50 WITA

Susilo Tri Atmojo,S.Si. 2008. Pengartian Destilasi.

http://chemistry35.blogspot.com/2011/08/pengertian-destilasi.html .Diakses Tgl. 1

mei 2012. Pukul 15:00 WITA.

Anonim. 2012 . Destilasi. http://mutiaramuslim1988.wordpress.com/2011/06/06/destilasi/ .

Diakses Tgl. 2 mei 2009. Pukul 15:15 WITA