Pembahasan

9
PEMBAHASAN Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, dan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan Kornea merupakan salah satu media refrakta dengan diameter 11,5 mm, tebal + 1 mm (0,54 – 0,65 mm) dan dengan kekuatan bias 43 dioptri. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea. Kornea terdiri dari 5 lapisan yaitu : 2,6 1. Epitel Epitel kornea berasal dari ektoderm permukaan dan memiliki ketebalaan 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel bertanduk yang saling tumpang tindih satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng. Pada sel basal terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng. Sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingya dan sel poligonal di depannya melalui desmosom dan makula okluden dan ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membran

description

case report keratitis

Transcript of Pembahasan

Page 1: Pembahasan

PEMBAHASAN

Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, dan lapis

jaringan yang menutup bola mata sebelah depan Kornea merupakan salah satu media refrakta

dengan diameter 11,5 mm, tebal + 1 mm (0,54 – 0,65 mm) dan dengan kekuatan bias 43 dioptri.

Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar

masuk kornea dilakukan oleh kornea. Kornea terdiri dari 5 lapisan yaitu : 2,6

1. Epitel

Epitel kornea berasal dari ektoderm permukaan dan memiliki ketebalaan 50 pm, terdiri

atas 5 lapis sel epitel bertanduk yang saling tumpang tindih satu lapis sel basal, sel

poligonal dan sel gepeng. Pada sel basal terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong

ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng. Sel

basal berikatan erat dengan sel basal di sampingya dan sel poligonal di depannya melalui

desmosom dan makula okluden dan ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan

glukosa yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat

erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.

2. Membran bowman terletak di bawah membran basal epitel komea yang merupakan

kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi

3. Stroma

Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya.

Pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedangkan di bagian perifer serat kolagen

ini bercabang dan terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktu lama yang

Page 2: Pembahasan

kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan

fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan

dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.

4. Membran Descement

Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma. Bersifat sangat

elastik dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 μm.

5. Endotel

Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 pm. Endotel

melekat spada membran descement melalui hemidesmosom dan zonula okluden

A B

Gambar 1. (A) Anatomi mata (B). Lapisan Kornea

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus,

saraf nasosiliar, saraf ke V. Saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma

kornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya. Seluruh lapis epitel

dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbul Krause untuk sensasi

Page 3: Pembahasan

dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus

terjadi dalam waktu 3 bulan.4

Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya

menuju retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang uniform, avaskuler dan

deturgenes. Deturgenes, atau keadaan dehidrasi relative jaringan kornea dipertahankan oleh

pompa bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel. Endotel lebih

penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi dan cidera kimiawi atau fisik, pada endotel

jauh lebih berat daripada cedera pada epitel. Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema

kornea dan hilangnya sifat transparan. Sebaliknya cedera pada epitel hanya menyebabkan edema

lokal sesaat stroma kornea yang akan menghilang bila sel-sel epitel itu telah beregenerasi.2

Epitel adalah sawar yang efisien terhadap masuknya mikroorganisme ke dalam kornea.

Namun sekali ini cedera, stroma yang avaskuler dan membrane bowman mudah terkena infeksi

oleh berbagai macam mikroorganisme, seperti bakteri, amuba, dan jamur. Streptococcus

pneumonia (pneumokokkus) adalah bakteri pathogen kornea sejati; pathogen lain memerlukan

inokulum yang berat atau hospes yang lemah (mis; defisiensi imun) agar dapat menimbulkan

infeksi.2

Keratitis adalah infeksi pada kornea yang biasanya diklasifikasikan menurut lapisan

kornea yang terkena yaitu keratitis superfisialis apabila mengenal lapisan epitel atau bowman dan

keratitis profunda atau interstisialis (atau disebut juga keratitis parenkimatosa) yang mengenai

lapisan stroma.4

Bentuk-bentuk klinik keratitis superfisialis antara lain adalah:4

1. Keratitis punctata superfisialis

Page 4: Pembahasan

Berupa bintik-bintik putih pada permukaan kornea yang dapat disebabkan oleh sindrom

dry eye, blefaritis, keratopati logaftalmus, keracunan obat topical, sinar ultraviolet,

trauma kimia ringan dan pemakaian lensa kontak.

2. Keratitis flikten

Benjolan putih yang yang bermula di limbus tetapi mempunyai kecenderungan untuk

menyerang kornea.

3. Keratitis sika

Suatu bentuk keratitis yang disebabkan oleh kurangnya sekresi kelenjar lakrimale atau sel

goblet yang berada di konjungtiva.

4. Keratitis lepra

Suatu bentuk keratitis yang diakibatkan oleh gangguan trofik saraf, disebut juga keratitis

neuroparalitik.

5. Keratitis nummularis

Bercak putih berbentuk bulat pada permukaan kornea biasanya multiple dan banyak

didapatkan pada petani.

Bentuk-bentuk klinik keratitis superfisialis antara lain adalah :

1. Keratitis interstisialis luetik atau keratitis sifilis congenital

2. Keratitis sklerotikans.

Page 5: Pembahasan

Gambar keratitis subepitelial oculi

Pada penderita dari anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan keluhan pandangan mata

merah dan pedih pada mata sebelah kanan sejak 1 bulan yang lalu, pasien merasa silau serta

pasien juga mengeluh mata kanannya sering berair namun tidak terdapat kotoran pada mata..

Riwayat demam pusing ,mual dan muntah disangkal oleh pasien. Dari anamnesis menunjukkan

bahwa pasien mengalami suatu infeksi didaerah mata bagian kanan dengan keluhan penurunan

visus (kabur), mata merah, silau (fotofobia), berair Dari gejala yang timbul tersebut

menunjukkan diagnosis mengarah ke diagnosis keratitis.

Karena kornea memiliki banyak serabut nyeri, kebanyakan lesi kornea, superfisisalis

maupun dalam (benda asing kornea, abrasi kornea, phlyctenule, keratitis interstisisal),

menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Rasa sakit ini diperhebat oleh gesekan palpebra (terutama

palpebra superior) pada kornea dan menetap sampai sembuh. Kornea berfungsi sebagai jendela

bagi mata dan membiaskan cahaya, sehingga lesi kornea umunya agak mengaburkan

penglihatan, terutama kalau letaknya di pusat.2

Fotofobia pada penyakit kornea adalah akibat kontraksi iris beradang yang sakit. Dilatasi

pembuluh iris adalah fenomena reflek yang disebabkan iritasi pada ujung saraf kornea.

Fotofobia, yang berat pada kebanyakan penyakit kornea, minimal. Meskipun berair mata dan

Page 6: Pembahasan

fotofobia umunya menyertai penyakit kornea, umumnya tidak terdapat tahi mata kecuali pada

ulkus bakteri purulen.2

Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD = (6/12), VOS = 6/6, pemeriksaan mata sebelah

kanan ditemukan hiperemi pada perikorneal. Dari hasil pemeriksaan status lokalis ini tidak

didapatkan adanya kelainan visus pada pasien secara objektif tetapi secara subjektif pasien

merasakan adanya penurunan daya penglihatan pada mata kanannya.

Terapi yang diberikan yaitu pemberian antibiotik, air mata buatan, dan sikloplegik.

Pasien juga dianjurkan menggunakan pelindung mata (kaca mata hitam) untuk melindungi dari

exposure dari luar seperti debu dan sinar ultraviolet. Pada pasien diberikan tarivid eye drop

dengan nama generiknya Ofloxacin / Ofloksasin merupakan antibiotik golongan kuinolon yang

digunakan untuk menghilangkan gejala-gejala infeksi pada mata. Cendotropin 0,5% sebagai

Siklopegik, diberikan untuk menghidari terbentuknya sinekia posterior dan mengurangi nyeri

akibat spasme siliar Pasien juga di berikan asam mefenamat untuk mengurangi proses inflamasi

pada mata.