PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI...

87
PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: HERY KISWANTO (105018200718) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H

Transcript of PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI...

Page 1: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

DI SMP DWIGUNA DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

HERY KISWANTO

(105018200718)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 2: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

ABSTRAK

Nama : Hery Kiswanto Nim : 105018200718 Judul : Pelaksanaan Manajemen Sarana dan Prasarana di SMP

Dwiguna Depok Sarana dan prasarana merupakan salah satu unsur penunjang proses belajar

mengajar dan diharapkan mampu mengantar peserta didik menuju kedewasaannya. Keterbatasan sarana pendidikan dan pengajaran di sekolah sudah barang tentu mempengaruhi hasil belajar siswa. Permasalahan pembelajaran bukan hanya dihadapi oleh guru itu sendiri tetapi juga didukung oleh keberadaan dan kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya. Apalagi jika dilihat dalam kenyataan bahwa banyak sekolah yang tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga pendidikan dan pengajaran tidak dapat berjalan efektif sebagaimana mestinya. Disamping itu juga sarana dan prasarana belajar yang baik akan menghasilkan prestasi belajar yang maksimal, sarana dan prasarana sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan sering kali menjadi hambatan dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Selain itu, masalah sarana pendidikan lainnya adalah tidak efisiennya penggunaan-penggunaan sarana yang mengakibatkan terhambatnya aktivitas pendidikan.

Sama halnya di sekolah pada umumnya, SMP Dwiguna memiliki manajemen tersendiri dalam menangani sarana dan prasarana pendidikan beserta permasalahannya yang meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan. Akan tetapi manajemen tersebut tidak berjalan efektif dikarenakan ada beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya rasa peduli atau loyalnya pengurus terhadap sarana dan prasarana di SMP Dwiguna, dan juga dikarenakan tidak adanya dana yang memadai untuk memberikan honor kepada kepengurusan manajemen sarana dan prasarana tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan sekaligus untuk mengukur efektivitas pelaksanaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sedangkan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menyebarkan angket yang ditujukan kepada guru-guru SMP Dwiguna. Disamping itu juga penulis melakukan wawancara kepada kepala sekolah.

Setelah dilakukannya penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh SMP Dwiguna Depok sudah baik, sehingga sarana dan prasarana yang ada dapat dipergunakan untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan yang diingikan.

iii

Page 3: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

ABSTRAK ................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................... 5

D. Perumusan Masalah ..................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ....................................................... 6

BAB II ACUAN TEORITIS

A. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan ................... 7

1. Pengertian Prasarana dan Sarana Pendidikan ........ 7

2. Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan .............. 9

3. Jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan ................. 11

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ............ 12

1. Pengertian Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Pendidikan .............................................................. 12

2. Fungsi-fungsi Manajemen Sarana dan

Prasarana ................................................................ 14

a. Fungsi Perencanaan Kebutuhan Sarana dan

Prasarana Pendidikan ....................................... 15

b. Fungsi Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pendidikan ....................................................... 18

vii

Page 4: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

c. Fungsi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pendidkan ........................................................ 19

d. Fungsi Penyimpanan Sarana dan

Prasarana Pendidikan........................................ 20

e. Fungsi Pengawasan Sarana dan Prasarana

Pendidikan ....................................................... 21

3. Kriteria Sarana dan Prasarana Pendidikan ............ 23

a. Kriteria Untuk Alat Pengajaran dan

Media Pengajaran ............................................ 23

b. Kriteria Untuk Gedung Sekolah ...................... 23

c. Kriteria Untuk Ruangan/Bangunan Sekolah ... 24

d. Kriteria Untuk Perabot Sekolah ....................... 24

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tujuan .......................................................................... 26

B. Tempat dan Waktu ...................................................... 26

C. Metode ......................................................................... 26

D. Populasi dan Sampel .................................................... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 27

F. Teknik Analisa Data .................................................... 27

G. Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 30

B. Deskripsi, Analisis, dan Interprestasi Data .................. 35

1. Proses Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Pendidikan .............................................................. 35

2. Efektivitas Pengelolaan Sarana dan Prasaran

Pendidikan .............................................................. 39

viii

Page 5: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

ix

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 64

B. Saran ............................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................ 29

Tabel 4.1 Fasilitas Pendidikan SMP Dwiguna Depok ....................... 33

Tabel 4.2 Analisa Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan ....... 39

Tabel 4.3 Perencanaan Sarana dan Prasarana ..................................... 40

Tabel 4.4 Usulan Program Sarana dan Prasarana ............................... 41

Tabel 4.5 Keterlibatan Guru dan Karyawan Dalam Menyusun

Kebutuhan Sarana dan Prasarana ....................................... 41

Tabel 4.6 Penyusuna Perkiraan Biaya Sarana dan Prasarana ............. 42

Tabel 4.7 Penyediaan Sarana dan Prasarana ...................................... 43

Tabel 4.8 Pelibatan Guru Dalam Menyusun/Merencanakan Program

Sarana dan Prasarana .......................................................... 43

Tabel 4.9 Pemakaian Sarana dan Prasarana Dengan Baik ................. 44

Tabeel 4.10 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Dengan Baik ............. 44

Tabel 4.11 Pembuatan Proposal Pengadaan Sarana dan Prasarana ...... 45

Tabel 4.12 Sarana dan Prasarana Yang Ada Tersimpan Dengan Baik.. 45

Tabel 4.13 Peneguran Terhadap Menelantarkan Sarana dan Prasarana

Dalam Proses Belajar Mengajar ......................................... 46

Tabel 4.14 Pemeriksaan Pemeliharaan Barang Yang Dilaksanakan

Oleh Guru dan Karyawan ................................................... 47

Tabel 4.15 Pemeriksaan Penyimpanan Barang Yang Dilaksanakan

Oleh Guru dan Karyawan ................................................... 47

Tabel 4.16 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dengan

Peminjaman atau Hibah ...................................................... 48

Tabel 4.17 Pengadaan Sarana dan Prasarana Dengan Pembelian ......... 48

Tabel 4.18 Pengadaan Sarana dan Prasarana Dengan Membuat

Sendiri ................................................................................. 49

Tabel 4.19 Pencatatan/Pengkodean Sarana dan Prasarana ................... 49

Tabel 4.20 Penyimpanan Sarana dan Prasarana ................................... 50

Tabel 4.21 Pembuatan Proposal Pengadaan Sarana dan Prasarana ...... 51

x

Page 7: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

xi

Tabel 4.22 Perbaikan Sarana dan Prasarana Yang Rusak .................... 51

Tabel 4.23 Pengembalian Sarana dan Prasarana Setelah Digunakan ... 52

Tabel 4.24 Pemantauan/Pengamatan Terhadap Sarana dan Prasarana.. 52

Tabel 4.25 Penyusutan Sarana dan Prasarana ....................................... 53

Tabel 4.26 Penjagaan atau Pencegahan Terhadapa Sarana

dan Prasarana ...................................................................... 53

Tabel 4.27 Penghapusan Sarana dan Prasarana Yang Sudah Tidak

Berfungsi ............................................................................. 54

Tabel 4.28 Pengecekan Sarana dan Prasarana Yang Sudah Tidak

Layak Pakai Untuk Dihapus/Dimusnahkan ........................ 54

Tabael 4.29 Pembuangan Sarana dan Prasarana Yang Tak Layak Pakai 55

Tabel 4.30 Penghapusan Sarana dan Prasarana Atas Persetujuan

Kepala Sekolah ................................................................... 55

Tabel 4.31 Pelaporan Sarana dan Prasarana Kepada Pihak Yayasan ... 56

Tabel 4.32 Skor Angket Efektifitas Pengelolaan Manajemen

Sarana dan Prasarana .......................................................... 58

Tabel 4.33 Nilai Rata-Rata Skor Penelitian .......................................... 59

Page 8: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

KATA PENGANTAR

Al-Hamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

S.W.T yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi

yang berjudul “Pelaksanaan Manajemen Sarana dan Prasarana Di SMP Dwiguna

Depok” dapat terselesaikan guna memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar

sarjana dari Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W beserta

keluarga dan para sahabatnya.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam menghantarkan penyelesaian

skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan,

dukungan, serta bantuan baik moril maupun materil kepada penulis. Untuk itu

sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya, penulis

menyampaikan penghargaan kepada semua pihak dan orang-orang yang telah

berjasa yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidyat, selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarata.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phill, selaku Ketua Jurusan

Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. H. Muarif SAM, M.Pd, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Drs. Syauki, M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik Jurusan

Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Agus Salim, M.M, selaku Dosesn Pembimbing I dalam penulisan

skripsi ini, beliau yang telah ikhlas dan sabar memberikan bimbingan serta

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya, sehingga dengan

ketulusan dan keikhlasannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. H. Muarif SAM, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II dalam

penulisan skripsi ini, beliau yang telah ikhlas dan sabar memberikan

iv

Page 9: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

bimbingan serta telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya, sehingga

dengan ketulusan dan keikhlasannya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

8. Bapak dan ibu guru beserta segenap staf dan karyawan SMP Dwiguna

Depok terutama bapak Drs. H. Muhammad Sufie Sidiq, M.M, selaku

kepala sekolah dan bapak Muhtar, S.Pd, selaku wakil kepala sekolah yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian di sekolah tersebut.

9. Kedua orang tuaku, yang tercinta Ibunda (Lisnizar) dan Ayahanda

(M. Zen, S.Pd), Adik, Kakak, dan seluruh keluarga besar yang selalu

mendoakan serta memberikan dukungan dan dorongan baik moril maupun

materil yang semuanya itu menjadi sumber semangat dan kekuatan bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Pamanku Ir. Iswanda dan Tanteku Rina Resminar, S.Pd yang selalu

memberikan dukungan dan dorongan baik moril maupun materil sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Bapak Muhtar dan Ibu Siti Aminah yang selalu memberikan dukungan dan

motivasinya baik moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

12. Kekasihku tercinta Isroyati (vivie) yang selalu menemaniku baik dikala

duka dan senang, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman KI-MP angkatan 2005 kelas A dan B, yang teleh

memberikan dukungan dan motivasinya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-temanku IMAJI dan HIMBOJA yang telah memberikan dukungan

dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

15. Kepada semua pihak yang penulis tidak bisa menyebutkannya satu

persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus baik

berupa moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

v

Page 10: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

vi

Semoga karya tulis yang sederhana ini dapat bermanfaat adanya

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca yang selalu peduli dan

prihatin terhadap perkembangan dunia pendidikan baik sekarang maupun yang

akan datang. Oleh karena itu penulis mengharapkan dari semua pihak untuk

memberikan saran dan usulan bagi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya

kepada Allah SWT jualah penulis memohon semoga penyusunan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Mei 2010

Penulis

Page 11: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH

Skripsi berjudul “Pelaksanaan Manajemen Sarana dan Prasarana di SMP

Dwiguna Depok” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah

pada tanggal 20 Agustus 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis

berhak memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam bidang Manajemen

Pendidikan.

Jakarta, 20 Agustus 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

Drs. Rusydi Zakaria, M. Ed, M. Phil ............... ........................ NIP: 19560530 198503 1 002 Sekretaris (Ketua Prodi)

Drs. H. Mu’arif SAM, M. Pd ............... ……………… NIP: 19650717 199403 1 005

Penguji I

Drs. Syafril, M. Pd ............... ........................ NIP: 150097592 Penguji II

Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd ............... ........................ NIP: 150318723

Mengetahui

Dekan,

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA NIP: 19571005 198703 1 003

Page 12: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP

DWIGUNA DEPOK

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Oleh:

Hery Kiswanto

Nim: 105018200718

Di bawah bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Agus Salim, M.M Drs. H. Muarif SAM, M.Pd

NIP. 131 874 776 NIP. 19650717 199403 1 005

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H

ii

Page 13: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hery Kiswanto

Tempat/Tgl Lahir : Pelayang, 9 Mei 1987

NIM : 105018200718

Jurusan/Prodi : Kependidikan Islam/Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : “Pelaksanaan Manajemen Sarana dan

Prasarana di SMP Dwiguna Depok”

Dosen Pembimbing : Agus Salim, M.M

Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya dan diajukan untuk memperoleh gelar

strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan karya asli saya atau merupakan

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan

undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 7 Juni 2010

Hery Kiswanto 105018200718

i

Page 14: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Melalui pendidikan manusia dapat mempelajari bagaimana cara

meningkatkan dan mengembangkan potensi berupa intelektual, mental, sosial,

emosional dan kemandirian dalam kehidupan sehingga menghasilkan manusia

yang berkualitas dan mampu menjawab tantang zaman. Saat ini, dunia pendidikan

harus diperlakukan dan dikelola secara professional, karena semakin ketatnya

persaingan lembaga pendidikan akan ditinggalkan konsumen atau masyarakat jika

dikelola seadanya.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka salah satu keberhasilan

kegiatan pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantarnya seperti

kurikulum, metode belajar mengajar, guru, serta sarana dan prasarana pendidikan.

Untuk mempelancar proses pencapaiaan tujuan pendidikan perlu didukung

oleh beberapa sumber daya yang ada baik manusia maupun materil, sarana dan

prasarana sebagai salah satu sumber daya materil aktivitas pendidikan, di sekolah

menengah sering kali menjadi faktor hambatan dalam proses penyelenggaraan

pendidikan.

Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Hal ini tecermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, sarana dan prasarana yang minim, pengajar kurang profesional, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin

1

Page 15: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2

terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.1 Di samping itu sarana dan prasarana sekolah di sejumlah daerah masih jauh dari layak. Selain masalah kerusakan gedung sekolah yang parah, banyak fasilitas mendasar tak dimiliki sejumlah sekolah seperti perpustakaan, laboraturium dan lain sebagainya. Padahal, masalah kerusakan gedung sekolah ditargetkan pemerintah bisa selesai paling lambat tahun 2009. Pada kenyataannya dalam pantauan di beberapa wilayah di Banten dan Jawa Barat, masih ditemui persoalan gedung sekolah yang rusak parah sehingga terancam ambruk, sekolah kekurangan ruangan kelas, hingga sekolah yang tak memiliki fasilitas perpustakaan dan tempat buang air kecil. Contohnya ratusan siswa SDN Cikaret kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, sampai saat ini terpaksa belajar di gedung sekolah yang hampir roboh. Dinding bangunan sekolah yang terbuat dari papan dan bilik bambu sudah rusak sehingga ruangan kelas jadi menyambung.2 Sementara itu mengenai kerusakan fasilitas sekolah, Nanang Fattah pakar pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengatakan, sekitar 60 persen bangunan sekolah di Indonesia rusak berat. Di wilayah Jabar, sekolah yang rusak mencapai 50 persen. Kerusakan bangunan sekolah tersebut berkaitan dengan usia bangunan yang sudah tua. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sejak tahun 2000-2005 telah dilaksankan proyek perbaikan infrastruktur sekolah oleh Bank Dunia, dengan mengucurkan dana Bank Dunia pada Komite Sekolah.3 Berbicara tentang anggaran pendidikan, permasalahan utama sebenarnya

bukan pada nilai anggaran saja. Hal ini terbukti bahwa meskipun anggaran kita

kurang dari angka 20 persen dari APBN. Tetapi dalam hal ini pemerintah

berusaha menaikkan anggaran pendidikan dari tahun ke tahun. Pertanyaannya

adalah bahwa, apakah kenaikan anggaran itu telah dapat mendongkrak pencapaian

hakikat penyelenggaran pendidikan itu sendiri? Belum lagi adanya berbagai

penyalahgunaan anggaran pendidikan, mulai dari masih maraknya pungutan liar

dari tingkat perguruan tinggi sampai dengan penyelewengan dana BOS.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara

terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya

menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan angaran

1 Wulan Agustin Herdiana, Permasalahan Pendidikan Sekarang Ini, Homepage

Pendidikan Network 2 Kompas Cetak, www.Kompas.com 3 http://sim.ormawa.uns.ac.id/tag/maslah-pendidikan

Page 16: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

3

saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu

pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar

Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang

dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki

sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program

wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak

yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun.

Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit

bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi

bertahan pada kompetisi di era global.

Setiap lembaga pendidikan mengetahui bahwa proses pembelajaran di

sekolah tidak akan pernah statis, akan tetapi senantiasa dinamis mengikuti

kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang pesat.

Untuk itu, sekolah dituntut lebih meningkatkan kualitas pendidikan dari segala

sisi, diantaranya dari segi sarana dan prasarana pendidikan. Sebagaimana

tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Pasal 45

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Yaitu:4

1. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

2. Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Sarana dan prasarana merupakan salah satu unsur penunjang proses belajar

mengajar dan diharapkan mampu mengantar peserta didik menuju

kedewasaannya. Keterbatasan sarana pendidikan dan pengajaran di sekolah sudah

barang tentu mempengaruhi hasil belajar siswa. Permasalahan pembelajaran

bukan hanya dihadapi oleh guru itu sendiri tetapi juga didukung oleh keberadaan

dan kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya. Apalagi jika dilihat dalam

kenyataan bahwa banyak sekolah yang tidak didukung oleh sarana dan prasarana

yang memadai sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan efektif.

4 http://www.gudangmateri.com/2010/04/uu-sistem-pendidikan -nasional.html

Page 17: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

4

Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana dan prasarana belajar yang baik akan

menghasilkan prestasi belajar yang maksimal, sarana dan prasarana sebagai salah

satu penunjang keberhasilan pendidikan sering kali menjadi hambatan dalam

proses penyelenggaraan pendidikan. Hal ini senada dengan apa yang

dikemukakan oleh Santoso S. Hamijoyo sebagai berikut:

Hambatan pertama dalam pendidikan kita dewasa ini adalah ledakan

penduduk yang tidak diimbangi oleh penyediaan fasilitas atau sarana

meningkatnya aspirasi dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan.5

Selain itu, masalah sarana pendidikan lainnya adalah tidak efisiennya

penggunaan-penggunaan sarana yang mengakibatkan terhambatnya aktivitas

pendidikan.

Sama halnya di sekolah pada umumnya, SMP Dwiguna memiliki

manajemen tersendiri dalam menangani sarana dan prasarana pendidikan beserta

permasalahannya yang meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, penyimpanan,

pemeliharaan, dan penghapusan. Akan tetapi manajemen tersebut tidak berjalan

baik dikarenakan adanya beberapa faktor, diantaranya adalah kurangnya rasa

peduli atau loyalnya pengurus terhadap sarana dan prasarana di SMP Dwiguna,

dan juga dikarenakan tidak adanya dana yang memadai untuk memberikan honor

kepada kepengurusan manajemen sarana dan prasarana tersebut.6

Oleh sebab itulah kepengurusan manajemen sarana dan prasarana di SMP

Dwiguna Depok ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Maka dari itulah

kepengurusan manajemen sarana dan prasarana tersebut dipegang langsung oleh

kepala sekolah baik dalam kegiatan perencanaan, pengadaan, penyimpanan,

pemeliharaan, penghapusan maupun evaluasi.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN

PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK”

5 Santoso S. Hamijoyo, Beberapa Pemikiran Tentang Kebijaksanaan Strategi Pendidikan dalam Menunjang Pembangunan, (Jakarta: Pustaka Setia, 1973), h. 401

6 Hasil wawancara dengan kepala SMP Dwiguna Depok

Page 18: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,

diketahui banyak masalah yang terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan.

Masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sarana dan prasarana sekolah di sejumlah daerah masih jauh dari layak,

dikarenakan kerusakan gedung sekolah yang parah, dan banyak fasilitas

mendasar yang tidak dimiliki sejumlah sekolah.

2. Masih terdapat sekolah-sekolah yang tidak didukung dengan sarana dan

prasarana yang baik dikarenakan kurangnya biaya dan perhatian khusus

dari pemerintah.

3. Terdapat sekolah-sekolah yang memadai yang didukung oleh sarana dan

prasarana yang baik, akan tetapi tidak bisa mengelolanya dengan baik

sehingga banyak terdapat fasilitas yang rusak dan terbengkalai.

4. Tidak efisiennya penggunaan sarana prasarana yang mengakibatkan

terhambatnya aktivitas pendidikan dikarenakan ketakutan akan kerusakan

sarana tersebut, seperti alat-alat peraga dan laboraturim.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, diketahui banyak

masalah yang muncul terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan. Namun

mengingat keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya, dan kemampuan

akademik, masalah yang diangkat dalam penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan

manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok.

Adapun yang dimaksud dengan sarana dan prasarana pendidikan adalah

semua peralatan serta perlengkapan yang secara langsung maupun tidak langsung

digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.7

7 Tim Dosen FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang, 1989),

h. 135

Page 19: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

tersebut, maka permasalahan yang timbul adalah: Bagaimana pelaksanaan

manajemen sarana dan prasarana di SMP Dwiguna Depok?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengalaman

mengenai pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang

sebenarnya terjadi dilapangan.

2. Bagi sekolah, sebagai informasi dan bahan masukan dalam upaya lebih

meningkatkan pengelolaan dan pengembangan kualitas sarana dan

prasarana pendidikan. Disamping memberikan penjelasan yang bersifat

teori tentang pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di

sekolah.

Page 20: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

BAB II

ACUAN TEORITIS

A. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Pengertian Prasarana dan Sarana Pendidikan

Prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak

langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai contoh:

jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tata tertib sekolah dan sebagainya.1

Menurut Tholib Kasan prasarana secara etimologi (arti kata) berarti alat

tidak langsung untuk mencapai tujuan. Prasarana pendidikan misalnya

lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olah raga dan sebagainya.2

Adapun menurut E. Mulyasa prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.3

Sedangkan sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan

yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Contoh: gedung

sekolah, ruangan, meja, kursi, alat peraga dan lain-lain.4

1 Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi

Pendidikan, (Malang: IKIP Malang, 1989), h. 135 2 Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Studia Press,

2000), h. 91 3 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003),

h. 49 4 Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi

Pendidikan, .......... h. 135

7

Page 21: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

8

Menurut Tholib Kasan sarana pendidikan adalah alat langsung untuk

mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboraturium,

dan sebagainya.5

Menurut E. Mulyasa sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan

yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya

proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat

dan media pengajaran.6

Adapun yang dimaksud dengan sarana pendidikan di dalam sistem penyelenggaraan pendidikan adalah himpunan sarana yang diperlukan untuk menjalankan proses pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Himpunan sarana ini dikelompokkan dalam: 1. Sarana tenaga pengajar. 2. Sarana fisik. 3. Sarana administrasi, dan 4. Waktu.7 Sebagai sarana akademik, tenaga pengajar merupakan sarana yang perlu

mendapat perhatian. Karena sifat manusiawinya, maka sarana ini harus dikelola

secara manusiawi pula. Tenaga pengajar merupakan sarana yang mahal,

investasinya lama, kerusakannya mudah. Seorang tenaga akademik yang karena

sebab kecil kehilangan motivasi dapat dikatakan tidak berfungsi lagi, oleh karena

itu pembinaan sarana ini sangat penting.

Sarana fisik, tergantung bidang studi. Satu bidang studi memerlukan

jumlah dan variasi sarana yang berbeda dengan bidang studi lainnya, seperti

laboratorium jurusan.

Sarana administrasi merupakan sarana penunjang. Dalam penyelenggaraan

pendidikan sistem kredit semester, maka dukungan administrasi yang kuat, cepat

dan tepat sangat penting. Sampai saat ini perhatian sekolah terhadap administrasi

ini masih kecil. Hal ini perlu diperbaiki untuk berhasilnnya sisitem kredit

semester.

5 Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, .......... h. 91 6 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, .......... h. 49 7 Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h.

101-102

Page 22: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

9

Waktu merupakan sarana yang paling unik, ini adalah abstrak dan paling

sukar diatur dalam arti perjalanannya tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu

terjadinya penyelenggaraan pendidikan memerlukan bertemunya program, sarana,

dan input pada suatu waktu, maka waktu sebagai sarana menjadi sangat penting

seperti sarana ayang lain. Uniknya waktu adalah bila telah berlalu tidak kembali

dan kalau tidak dipakai hilang begitu saja. Karenanya, suatu acara pendidikan

yang tepat penyelenggaraannya bila diukur dengan waktu yang sudah hilang tak

akan dapat diulangi lagi, melainkan hanya dapat dicarikan waktu penggantinya.

Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sarana dan

prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun

tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan

dalam pendidikan itu sendiri. Secara umum sarana pendidikan terdiri atas 3 (tiga)

kelompok besar, yaitu:

• Bangunan dan perabot sekolah.

• Alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan dan alat-alat peraga dan

laboraturium.

• Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang

menggunakan alat terampil.

2. Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar, prasarana

pendidikan berfungsi tidak langsung. Yang termasuk di dalam prasarana

pendidikan adalah tanah, halaman, pagar, tanaman, gedung/bangunan sekolah,

jaringan jalan, air, telepon, serta perabot/mebiler. Sedangkan sarana pendidikan

berfungsi langsung terhadap proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat

peraga dan media pendidikan.8

Ketiga macam golongan tersebut akan diuraikan satu persatu berdasarkan

klasifikasinya masing-masing:

8 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 115

Page 23: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

10

1. Alat pelajaran adalah semya benda yang dapat digunakan secara langsung

oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar, atau/alat benda

yang dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses

belajar mengajar. Alat pelajaran dapat berupa buku tulis, gambar-gambar,

alat-alat tulis-menulis lain seperti kapur, penghapus, dan papan tulis

maupun alat-alat praktek, semuanya termasuk ke dalam lingkup alat

pelajaran.

2. Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, baik

berupa benda ataupun perbuatan dari yang tingkatnya paling kongkrit

sampai yang paling abstrak yang dapat memepermudah pemberian

pengertian (penyampaian konsep) kepada murid atau segala sesuatu yang

digunakan guru untuk memperagakan atau memperjelas pelajaran.

3. Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai

perantara di dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi

efektivitas dan efisiensi, tetapi dapat pula sebagai pengganti peranan guru.

Biasanya klasifikasi media pendidikan didasarkan atas indera yang

digunakan untuk menangkap isi dari materi yang disampaikan dengan

media tersebut. Dengan cara pengklasifikasian ini dibedakan atas:

• Media audio atau media dengar, yaitu media untuk pendengaran.

• Media visual atau media tampak, yaitu media untuk penglihatan.

• Media audio visual atau media tampak-dengar, yaitu media untuk

pendengaran dan penglihatan.

Menurut Suharsimi Arikunto yang dikutif oleh Suryosubroto, ditinjau dari

fungsi atau perannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar, maka sarana

pendidikan (sarana material) dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Alat pelajaran.

2. Alat peraga.

3. Media pengajaran.9

9 Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 114

Page 24: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

11

Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi

sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi

sebagai:

1. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar.

2. Memelihara agar tugas-tugas murid yang diberikan oleh guru dapat

terlaksana dengan lancar dan optimal.10

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya sarana dan prasarana pendidikan

berfungsi secara langsung dan tidak langsung terhadap proses belajar mengajar

dan juga sebagai fasilitas untuk kebutuhan yang diperlukan dalam proses belajar

dan mengajar.

3. Jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan

Ditinjau dari jenisnya, sarana dan prasarana pendidikan dapat dibedakan

menjadi fasilitas fisik dan fasilitas non fisik.11

Fasilitas fisik atau material yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati

atau dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan atau melancarkan

sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer, perabot, alat peraga,

media, dan sebagainya. Adapun fasilitas nonfisik yakni sesuatu yang bukan benda

mati yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu

usaha seperti manusia, jasa, uang.

Menurut Suharsimi Arikunto Fasilitas atau sarana secara garis besar dapat

dibedakan atas dua jenis, yaitu:

a. Fasilitas fisik.

b. Fasilitas uang.12

10 http://kuliahme.blogspot.com/2009/05/bab-i-pendahuluan-1.html 11 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, ………. h. 115 12 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

(Jakarta: Rajawali Pers, 1990), h. 82

Page 25: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

12

a). Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat

dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan dan melancarkan

sesuatu usaha. Fasilitas fisik juga disebut fasilitas materil. Contoh: kendaraan, alat

tulis-menulis, alat komunikasi, alat penampil atau praktek dan sebagainya.

b). Fasilitas uang, yakni segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu

kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang. Contohnya: penyewaan kendaraan,

dan berekreasi.

Adapun jenis sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah:

• Ruang kelas : tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.

• Ruang perpustakaan : tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan.

• Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan. • pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan

menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan.

• Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan tertentu.

• Ruang kesenian : adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni. • Fasilitas olah raga : tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga.13

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya sarana dan prasarana pendidikan

dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu fasilitas fisik dan fasilitas nonfisik

dimana keduanya mempunyai peranan untuk memudahkan dan melancarkan

sesuatu usaha dalam proses belajar mengajar, agar tujaun pendidikan yang

diharapkan dapat tercapai.

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Pengertian Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Suatu kegiatan administrasi/manajemen/pengelolaan yang baik dan tidak

gegabah tentu diawali dengan suatu perencanaan yang matang dan baik

dilaksanakan demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak

diinginkan.

13 http://kuliahme.blogspot.com/2009/05/bab-i-pendahuluan-1.html

Page 26: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

13

Administrasi sarana sering juga disebut sebagai administrasi materil, atau

administrasi peralatan yaitu segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan

pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai

tujuan yang dietapkan secara efektif dan efisien.14

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah seluruh proses

kegiatan yang telah direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-

sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar

senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar.15 Manajemen ini

dilaksanakan demi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara

efektif dan efisien.

Menurut Soebagio Atmodiwirio, bahwasanya manajemen perlengkapan

atau manajemen logistik merupakan upaya untuk mengelola sarana dan prasarana

sedemikian rupa sehingga organisasi dapat melakukan tugasnya mencapai tujuan

sesuai yang direncanakan.16

Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha

yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan

menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai

dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada.17 Dengan demikian

administrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk mengupaya sarana

dan alat peraga yang dibutuhkan pada proses pembelajaran demi lancarnya dan

tercapainya tujuan pendidikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi sarana dan prasarana

pendidikan adalah suatu usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar

mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk

belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada.

14 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

………. h. 81 15 Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2008), h. 184 16 Soebgio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT. Ardadizya

Jaya, 2005), h. 252 17 http://kuliahme.blogspot.com/2009/05/bab-i-pendahuluan-1.html

Page 27: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

14

Sedangkan yang menjadi tujuan dari administrasi sarana dan prasarana ini adalah

agar tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.

2. Fungsi-Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana

Secara operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi: 1. Perencanaan pengadaan barang. 2. Prakualifikasi Rekanan. 3. Pengadaan sarana. 4. Penyimpanan, Inventarisasi, Penyaluran. 5. Pemeliharaan, Rehabilitasi. 6. Penghapusan dan Penyingkiran. 7. Pengendalian.18 Seluruh rangkaian kegiatan tersebut harus merupakan satu kesatuan yang harmonis/terpadu. Dalam sistematika kerjanya harus dihindarkan timbulnya kesimpangsiuran dan tumpang tindih dalam wewenang, tanggung jawab, dan pengawasan menghindari timbulnya pemborosan biaya, tenaga, dan waktu. Menurut Subagyo MS. dalam bukunya Manajemen Logistik. Menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen sarana dan prasarana terdiri dari: 1. Perencanaan kebutuhan barang. 2. Penganggaran. 3. Pengadaan. 4. Penyimpanan dan penyaluran. 5. Pemeliharaan. 6. Penghapusan. 7. Pengendalian.19 Adapun di lingkungan Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan manajemen (pengelolaan) sarana dan prasarana pendidikan dipandang sebagai suatu rantai. Rantai ini terdiri dari lima mata rantai itu terdapat suatu tonggak yang menghubungkan secara menyebar dengan tiap mata rantai yang bersifat 2 arah, yang juga bersifat cerminan dari fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan kebutuhan. 2. Proses pengadaan. 3. Proses pengiriman. 4. Penyempurnaan, pemeliharaan dan pendayagunaan. 5. Inventarisasi, monitoring, dan pengendalian.20

18 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, ………. h. 116 19 Subagyo MS., Manajemen Logistik, (Jakarta: Haji Masaagung, 1990), h. 10 20 Depdikbud, Pedoman Pengelolaan Perlengkapan, (Jakarta: Biro Perlengkapan, 1986),

h. 2

Page 28: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

15

Dari fungsi-fungsi manajemen sarana dan prasarana yang dikemukakan di

atas dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen sarana dan prasarana yang harus

dilakukan dalam lingkungan sekolah meliputi:

1. Fungsi perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.

2. Fungsi pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.

3. Fungsi pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.

4. Fungsi penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan.

5. Fungsi pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.

Jadi fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan tersebut di atas

dipakai sebagai indikator untuk mengukur tingkat manajemen/pengelolaan sarana

dan prasarana pendidikan di sekolah.

a. Fungsi Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Di dalam fungsi ini, fungsi perencanaan pengadaan barang, prakualifikasi

rekanan, perencanaan kebutuhan barang, dan penganggaran itu masuk ke dalam

fungsi perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Perencanaan

sarana dan prasarana pendidikan menurut Suharsimi Arikunto adalah:

“Perencanaan kebutuhan yang meliputi semua barang yang diperlukan, baik yang

bergerak atau yang tidak bergerak, sebagai pendukung pelaksanaan tugas”.21

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), kata perencanaan berasal dari kata rencana yang mempunyai arti rancangan atau rangka dari sesuatu yang akan dilakukan atau dikerjakan pada masa yang akan datang. Menurut Terry (2005), perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang digariskan. Hal senada juga dikemukakan oleh Nana Sudjana (2002) bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Selanjutnya, oleh Dwiantara dan Sumarto (2004) dikemukakan bahwa perencanaan adalah merupakan kegiatan pemikiran, penelitian, perhitungan, dan perumusan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang, baik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan operasional dalam pengadaan, pengelolaan, penggunaan, pengorganisasian, maupun pengendalian sarana dan prasarana.22

21 Suharsimi Arikunto, Pengelola Materil, (Jakarta: Prima Karya, 1987), h. 7 22 Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen

Sarana dan PrasaranaPendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, (Jakarta: November 2007), h. 6

Page 29: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

16

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat suatu rencana

pengadaan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

a. Mengadakan analisa terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan

alat atau media dalam penyampainnya dan analisa kebutuhan peralatan

lain untuk sekolah. Dari analisa ini dapat dibuat daftar kebutuhan alat-alat

media.

b. Mengadakan perhitungan taksiran biaya.

c. Apabila perhitungan jumlah taksiran biaya untuk pengadaan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan lebih besar dari anggaran yang tersedia, maka

perlu menyusun prioritas kebutuhan, atau pengurangan jumlah barang

sejenis yang akan dibeli.

d. Prioritas-prioritas kebutuhan yang ada pada urutan bawah, dapat ditunda

untuk perencanaan tahun berikutnya.

e. Menugaskan kepada staf tata usaha untuk melaksanakan pengadaan alat

tersebut.

Meskipun pada umumnya perencanaan dan pendirian bangunan bagi

sekolah negeri menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam kenyataannya dewasa

ini, sesuai dengan kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan dan pengajaran

di negara kita, banyak sekolah yang didirikan oleh masyarakat dan atau

pemerintah setempat dengan bekerja sama dengan para guru. Untuk itu sangat

diperlukan pengetahuan bagi para guru tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan perencanaan dan pendirian sekolah seperti pengetahuan dan kecakapan

mengenai:

1. Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan.

2. Mengusahakan, merencanakan, dan menggunakan biaya pendirian gedung

sekolah.

3. Menetukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang,

asrama, lapangan olah raga, podium, kebun sekolah, dan sebagainya. Serta

komposisinya satu sama lain.

4. Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lain yang

efektif dan produktif, serta pemeliharaan secara kontinyu.

Page 30: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

17

5. Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan.

6. Apa yang tercantum pada nomor 1 s/d 5 di atas sangat erat hubungannya

dengan kurikulum, kondisi-kondisi, serta kemajuan masyarakat setempat

dan bertambahnya jumlah anak-anak setiap tahunnya yang memerlukan

sekolah tersebut.23

Berdasarkan pengertian di atas, pada dasarnya perencanaan merupakan

suatu proses kegiatan untuk menggambarkan sebelumnya hal-hal yang akan

dikerjakan kemudian dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

hal ini perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan pembelian,

pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan

sesuai dengan kebutuhan.

Perencanaan merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan pada setiap

kegiatan, karena tanpa ada rencana maka kegiatan tidak dapat berjalan lancar.

Demikian halnya dengan sarana dan prasarana pendidikan perlu dibuat rencana

pengadaannya. Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan

merupakan kebutuhan yang meliputi semua barang yang diperlukan, baik yang

bergerak maupun yang tidak bergerak, atau baik langsung maupun yang tidak

langsung yang menunjang proses belajar mengajar agar tercapainya tujuan

pendidikan yang diharapkan.

Jadi dalam perencanaan sarana dan prasarana bangunan sekolah atau pendidikan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Perencanaan lokasi. 2. Perencanaan regional. 3. Perencanaan ekonomi. 4. Peserta didik. 5. Faktor-faktor sosial dan budaya. 6. Faktor transportasi. 7. Suplai (Pengadaan) personal. 8. Faktor-faktor administratif. 9. Fasilitas-fasilitas pendidikan. 10. Pembiayaan, dan 11. Lokasi (lahan). 24

23 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1992), h. 12 24 Nolker Helmut dan Scoenfeldt Eberhard, Pendidikan Kejuruan Pengajaran,

Kurikulum, dan Perencanaan, (Jakarta: Gramedia, 1988), h. 181-184

Page 31: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

18

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya perencanaan

sarana dan prasarana pendidikan persekolahan, yaitu: (1) Dapat membantu dalam

menentukan tujuan, (2) Meletakkan dasar-dasar dan menentukan langkah-langkah

yang akan dilakukan, (3) Menghilangkan ketidakpastian, dan (4) Dapat dijadikan

sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian

dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan dapat berjalan secara efektif dan

efisien.

b. Fungsi Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua

jenis sarana dan prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai dengan

kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks

persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara

menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan

dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan secara

efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama

dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada

hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan

prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan

dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga dan

sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pengadaan merupakan kegiatan untuk menyediakan perlengkapan dalam

usaha untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar. Ada beberapa

alternatif cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan.

Beberapa alternatif cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembelian. 2. Pembuatan Sendiri. 3. Pengiriman Hibah atau Banatuan. 4. Penyewaan. 5. Pinajaman. 6. Pendaurulangan. 7. Penukaran.

Page 32: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

19

8. Perbaikan atau Rekondisi.25

c. Fungsi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Di dalam fungsi pemeliharaan ini, fungsi pendayagunaan termasuk di

dalamnya. Menurut Subagyo MS. Pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan

untuk mempertahankan kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi fasilitas

kerja dengan jalan merawat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan.26

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.27

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan perlu dilakukan agar

kondisi barang tetap dalam keadaan baik atau siap dipakai dan dapat bertahan

lama, sehingga dapat menghemat pengeluaran aggaran untuk pengadaan sarana

dan prasarana pendidikan. Menurut hukum waktunya pemeliharaan sarana dan

prasarana pendidikan dapat dibedakan dalam:

• Pemeliharaan sehari-hari. Dilakukan oleh pegawai yang menggunakan

barang-barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang tersebut.

• Dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 2 bulan sekali, 3 bulan

sekali, dan sebagainya. Pelaksanaan pemeliharaan dapat dilakukan sendiri

dan dengan piahakl kedua.28

Adapun tujuan dan manfaat dari pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan adalah sebagai berikut:

25 Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen

Sarana dan PrasaranaPendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, ………. h. 14-17 26 Subagyo MS., Manajemen Logistik, ………. h. 87 27 Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen

Sarana dan PrasaranaPendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, ………. h.31 28 Donal J. Bowersox, Manajemen Logistik, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), h. 158

Page 33: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

20

Tujuan pemeliharaan:

a. Untuk mengoptimalkan usia pakai perlatan. Hal ini sangat penting

terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu

peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian

dari peralatan tersebut.

b. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung

kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

c. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui

pencekkan secara rutin dan teratur.

d. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat

tersebut.

Manfaat pemeliharaan:

a. Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu

mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.

b. Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang

berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.

c. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol

sehingga menghindar kehilangan.

d. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan dipandang.

e. Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.

d. Fungsi Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Di dalam fungsi ini, fungsi inventarisasi dan penyaluran termasuk di

dalamnya. Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha melakukan

pengurusan penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang

penyimpanan.

Penyimpanan ialah kegiatan yang dilakukan untuk menampung hasil

pengadaan barang-barang yang keluar atau akan didistribusikan, dan disimpan

dalam gudang. Kegiatan penyimpanan meliputi: menerima, menyimpan, dan

mengeluarkan barang di/dari gudang. 29

29 Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, .......... h. 254

Page 34: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

21

Fungsi penyimpanan ini melliputi perencanaan/pengembangan ruang-

ruang penyimpanan (storage space), penyelenggaraan tatalaksana penyimpanan

(storage procedure) perencanaan/penyimpanan/pengoperasian alat-alat pembantu

pengatur barang (material handling equipment), tindakan-tindakan keamanan dan

keselamatan (security and safety).

e. Fungsi Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Di dalam fungsi ini, fungsi penghapusan, penyingkiran, pengendalian, dan

rehabilitasi masuk ke dalam fungsi pengawasan. Kegiatan pengawasan dapat

berupa melaksanakan pengamatan, evaluasi dan meminta laporan untuk

mendapatkan gambaran dan informasi tentang keadaan atau perlengkapan. Selain

itu pengawasan dapat pula berupa pemberian pengarahan dan bimbingan terhadap

pengelolaan sarana dan prasarana yang telah dilakukan dalam satu periode untuk

mencapai tertib administrasi dan tertib teknis.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian seperti disusun serangkaian

kegiatan sebagai berikut:

a. Mengikuti proses manajemen, dari perencanaan sampai penghapusan. b. Mengadakan konsultasi dengan pihak pemimpin bila terjadi

penyimpangan dalam pelakasanaan. c. Menyusun tata cara laporan baik lisan maupun tertulis. d. Mengadakan konsultasi dengan pihak pelaksanaan fungsi masing-masing

bila terjadi penyimpangan yang bersifat teknis. e. Mengadakan koordinasi anatara fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi

lainnya. f. Menyusun laporan menyeluruh secara periodik tentang pelaksanaan proses

manajemen yang terjadi dalam amsing-masing unit.30 Keseluruhan proses di atas dilakukan untuk mencegah adanya

penyelewengan dan kesalahan dalam pelaksanaan prosedur manajemen sarana dan

prasarana pendidikan. Maka dari itu diadakan kegiatan pengahapusan, setelah

kegiatan penghapusan selesai, proses selanjutnya menginformasikan kebutuhan

sarana dan prasarana yang bersangkutan untuk kemudian dilakukan kegiatan

perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.

30 Wijono, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi,

1989), h. 7

Page 35: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

22

Di samping itu kegiatan penyusutan terhadap barang atau sarana di dalam

fungsi pengawasan sangatlah perlu dilakukan, dikarenakan penyusustan barang

penting jika sekolah akan menambah pengadaan barang, yang sering terjadi

adalah kekurangan tempat penyimpanan. Penyusutan adalah kegiatan yang

bertujuan untuk memusnahkan barang yang sudah tidak dipakai lagi sehingga

tempatnya masih dapat dimanfaatkan. Untuk mengatasi masalah tersebut kepala

sekolah perlu mempertimbangkan adanya tindakan penyusustan barang. Kegiatan

pengaturan, pemeliharaan dan penyusutan sarana pendidikan yang merupakan

bagian dari pengelolaan sarana dan prasarana haruslah selalau dilakukan dengan

cara yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar sarana pendidikan

dapat dimanfaatkan secara optimal.

Adapun penghapusan sarana dan prasarana pada dasarnya bertujuan untuk:

1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan

biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk,

berlebihan atau rusak dan sudah tidak dapat digunakan lagi.

2. Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.

3. Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak

dipergunakan lagi.

4. Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja.

Kegiatan penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan

pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih operasional penghapusan

sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk

mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, kerena

sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang

diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan peraturan perundangan-

undangan yang berlaku. Penghapusan sebagai salah satu fungsi manajemen sarana

Page 36: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

23

dan prasarana pendidikan persekolahan harus mempertimbangkan alasan-alasan

normatif tertentu dalam pelaksanaannya.31

3. Kriteria Sarana dan Prasarana Pendidikan

Kriteria sarana dan prasarana pendidikan yang dapat penulis uraikan

sebagai berikut:

a. Kriteria untuk alat pengajaran dan media pengajaran

Bagi kriteria ini, tidak ada kriteria khusus yang menunjukan kepada

penilaian baik buruknya media dan alat pengajaran yang digunakan. Namun

demikian, menurut Roestiyah NK bahwa: “Media itu saling bertautan, erat

hubungannya dengan tujuan pendidikan, bahan pelajaran, metode pengajaran,

pribadi murid, minat, dan kemauan siswa”.32 Dengan kata lain kriteria media dan

alat pengajaran yang baik adalah jika media itu:

1. Memperbesar/meningkatkan perhatian anak.

2. Mencegah verbalisme.

3. Membantu menumbuhkan pemikiran/pengertian yang teratur dan

sistematis.

4. dapat berorientasi langsung dengan lingkungan dan memberikan kesamaan

dalam pengamatan.

5. Membangkitkan motivasi kegiatan belajar serta memberikan pengalaman

yang menyeluruh.

b. Kriteria Untuk Gedung Sekolah

Untuk kriteria baik tidaknya gedung sekolah ini ditentukan oleh beberapa

faktor yaitu:

1. Peruntukan dan intensitas bangunan.

2. Arsitektur dan lingkungan.

3. Struktur bangunan gedung.

4. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran.

31 Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen

Sarana dan PrasaranaPendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, ………. h.52 32 Roestiyah NK., Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986),h.

63-64

Page 37: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

24

5. sarana jalan masuk dan keluar.

6. Transfortasi dalam gedung.

7. Pencahayaan.

8. Instalasi listrik, penangkal petir dan komunikasi dalam gedung.

9. Instalasi gas.

10. Ventilasi dan pengkondisian udara.

11. Kebisingan dan getaran.

c. Kriteria Untuk Ruangan/Bangunan Sekolah

Untuk kriteria ruangan/bangunan ada empat macam tipe yaitu:

Tipe A : Mempunyai daya tampung maksimal 33 kelompok belajar, masing-

masing kelompok 40 murid dengan jumlah minimal 1200 dan

maksimal 1400 murid.

Tipe B : Mempunyai daya tampung maksimal 23 kelompok belajar, masing-

masing kelompok 40 murid dengan jumlah minimal 400 dan maksimal

900 murid.

Tipe C : Mempunyai daya tampung maksimal 12 kelompok belajar, masing-

masing kelompok 40 murid dengan jumlah minimal 400 dan maksimal

480 murid.

Tipe D : Mempunyai daya tampung 7 kelompok belajar, masing-masing

kelompok 40 murid dengan jumlah minimal 250 dan maksimal 280

murid.33

d. Kriteria Untuk Perabot Sekolah

Adapun untuk kriteria baik tidaknya perabot sekolah dapat dilihat melalui

indikator sebagai berikut:

1. Sekolah Dasar, 1 sampai 13 ruangan

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 1 samapai 17 ruangan

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, 1 sampai 19 ruangan.

33 Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, ………. h. 93-94

Page 38: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

25

Dari berbagai uraian teori tentang sarana dan prasarana pendidikan maka

yang dimaksud dengan manajemen sarana dan prasarana adalah seluruh proses

kegiatan yang telah direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-

sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar

senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar. Manajemen ini dilaksanakan

demi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan

efisien.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan terbagi dalam tiga aspek.

Pertama, ditinjau dari fungsinya, ada barang berfungsi tidak langsung (seperti

pagar, tanaman, dan lain-lain) dan barang berfungsi langsung (seperti media

pembelajaran dan lain-lain). Kedua, ditinjau dari jenisnya, ada fasilitas fisik

(misalnya kendaraan, komputer dan lain-lain) dan fasilitas material (seperti

manusia, jasa dan lain-lain). Ketiga, ditinjau daro sifat barangnya, ada barang

bergerak dan barang tidak bergerak (seperti gedung, sumur dan lain-lain).

Efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana di sebuah sekolah dapat

diukur berdasarkan aspek (1) Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana

pendidikan, (2) Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, (3) Pemeliharaan

sarana dan prasarana pendidikan, (4) Penyimpanan sarana dan prasarana

pendidikan, dan (5) Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.

Page 39: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sarana dan

prasarana pendidikan sekaligus untuk mengukur efektivitas pelaksanaannya.

B. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Dwiguna Depok, adapun waktu

penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu bulan Juli dan bulan Agustus

tahun 2009. Dalam dua bulan inilah penulis berupaya menggunakan waktu

seefektif mungkin untuk melakukan penelitian.

C. Metode

Mengingat penelititan ini tidak dimaksudkan menguji hipotesis, penulis

menggunakan metode deskriptif yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran

atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap

objek yang diteliti.

D. Populasi dan Sampel

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan

seluruh guru SMP Dwiguna Depok yang berjumlah 25 orang. Mengingat

keterbatasan populasi, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian.

Dengan demikian penelitian ini menggunakan sampel jenuh atau sensus.

26

Page 40: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

27

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu:

1. Observasi, digunakan untuk mengamati dan mencatat seluruh kegiatan

pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP

Dwiguna Depok.

2. Wawancara, untuk mengetahui kebenaran secara langsung penulis

mengadakan wawancara kepada kepala sekolah. Hasil wawancara ini

dapat memberikan keterangan tentang keadaan sarana dan prasarana yuang

tersedia di SMP Dwiguna Depok.

3. Dokumentasi, yang digunakan untuk mendapatkan hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat,

dan peraturan-peraturan. Dalam hal ini, penulis gunakan untuk

mendapatkan data-data yang berkenaan dengan latar belakang berdirinya

SMP Dwiguna Depok atau data-data yang berkenaan dengan dokumen

SMP Dwiguna.

4. Angket, yang digunakan adalah angket yang bersifat tertutup dengan

memberikan 4 pilihan jawaban bagi responden, yaitu selalu, sering,

kadang-kadang, dan tidak pernah.

F. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif.

Data yang telah dikumpulkan ditabulasikan dan dihitung persentase jawaban yang

diberikan responden. Perhitungan persentase jawaban responden dilakukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:1

Persentase = f x 100%

N

Keterangan:

F = Frekuensi

N = Jumlah Responden

1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1994), h. 40-41

Page 41: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

28

1. Mendeskripsikan data tersebut dan memberikan gambaran tentang

pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP

Dwiguna Depok.

2. Menganalisis data tersebut dengan mendeskripsikan tentang pelaksanaan

manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Berdasarkan judul yang diangkat dan metode penelitian yang digunakan,

maka instrumen penelitian yang dijadikan pedoman adalah sebagai berikut:

Page 42: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

29

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

NO ASPEK INDIKATOR JUML

AH

BUTIR

PERNYATA

AN

1 Perencanaa

Sarana dan

Prasarana

• Membuat perencanaan

• Menganalisis kebutuhan

• Menyusun perkiraan biaya

• 2

• 2

• 2

• 1, 2

• 3, 4

• 5, 6

2 Pengadaan

Sarana dan

Prasarana

• Menyediakan sarana dan

prasarana

• Mengklasifikasikan sarana

dan prasarana

• Membuat proposal

pengadaan sarana dan

prasarana

• 2

• 2

• 2

• 7, 8

• 9, 10

• 11, 12

3 Pemeliharaan

Sarana dan

Prasarana

• Penjagaan atau pencegahan

• Perbaikan sarana dan

prasarana

• Pembersihan sarana dan

prasarana

• 2

• 2

• 2

• 13, 14

• 15, 16

• 17, 18

4 Penyimpanan

Sarana dan

Prasarana

• Penggolongan

barang/sarana dan

prasarana

• Pencatatan

• Pelaporan

• 2

• 2

• 2

• 19, 20

• 21, 22

• 23, 24

5 Pengawasan

Sarana dan

Prasarana

• Pengamatan/pemantauan

• Penyusutan

• Penghapusan

• 2

• 2

• 2

• 25, 26

• 27, 28

• 29, 30

Page 43: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dipaparkan temuan-temuan penelitian

sebagai berikut:

Kegiatan atau pengelolaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di

SMP Dwiguna Depok dilakukan melalui:

1. Kegiatan perencanaan berupa pembelian/pengadaan sarana dan prasarana

yang baru maupun pembetulan sarana dan prasarana yang rusak dengan

mempertimbangkan skala prioritas, alokasi waktu, dan alokasi dana yang

tersedia. Pada kegiatan ini kepala sekolah melakukan agenda kegiatan

perencanaan terhadap pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang

proses belajar mengajar, agar tercapainya tujuan dari pendidikan itu

sendiri.

2. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan berupa pengadaan

barang yang dibutuhkan yang dapat menunjang proses belajar mengajar.

Dalam hal ini sepenuhnya diberikan kepada bagian manajemen sarana dan

prasarana, akan tetapi karena manajemen itu sendiri tidak berjalan dengan

baik, maka kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ini

dipegang langsung oleh kepala sekolah yang dibantu oleh wakil kepala

sekolah dan bagian tata usaha sekolah. Agar pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah dapat digunakan secara efisien, maka

kepala sekolah terlebih dahulu mengadakan pembinaan terhadap para guru

63

Page 44: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

64

dan karyawan mengenai penggunaan sarana dan prasarana pendidikan

yang ada setiap tahunnya.

3. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan berupa

penyusunan dan peraturan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan

yang ada disekolah disamping itu kegiatan pemeliharaan ini berupa

perawatan secara berkala terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang

ada agar dapat dipergunakan lebih lama. Bahkan kepala sekolah pun sering

mengintruksikan mengenai pemeliharaan sarana dan prasarana kepada

para murid, agar murid dapat disiplin dalam menggunakan dan menjaga

sarana dan prasarana belajar sekolah.

4. Dalam kegiatan penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di

sekolah, sekolah telah menyediakan ruangan dan beberapa lemari besar

untuk penyimpanan sarana dan prasarana tersebut. Akan tetapi ruangan

untuk sarana dan prasarana ini masih kurang memadai atau kurang

terorganisir dengan baik, ini dapat dilihat dari masih adanya penumpukan

barang-barang dan belum tersimpan sesuai dengan sifat dan bentuk barang

tersebut atau pengklasifikasian barang. Disamping itu kegiatan

penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan ini juga berupa

penggolongan atau pengelompokan barang sesuai dengan jenisnya masing-

masing.

5. Kegiatan penghapusan sarana dan prasarana ini dilakukan jika terdapat

atau adanya sarana dan prasrana sekolah yang tidak layak pakai lagi (rusak

berat). Bentuk kongkrit dari kegiatan penghapusan ini seperti pembakaran

buku-buku yang telah usang, kursi dan meja yang sudah rapuh, dan

pelelangan sarana dan prasarana yang sudah tidak produktif lagi seperti

komputer dan lain sebagainya.

Pada temuan-temuan tersebut, maka efektifitas pengelolaan manajemen

sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok cukup baik, seperti

keadaan ruang belajar yang telah dilengkapi dengan perlengkapan penunjang

lainnya yaitu seperti kursi siswa dan guru, meja siswa dan guru, serta satu buah

lemari, dan peralatan lain yang menunjang kegiatan pembelajaran.

Page 45: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

65

Keadaan sarana dan prasarana yang baik itu telah dipergunakan sebaik

mungkin, hal ini dapat diketahui melalui hasil observasi yang menunjukkan

bahwa proses belajar mengajar telah berjalan dengan baik melalui penggunaan

sarana dan prasarana yang ada, sehingga tercapainya tujuan dari pendidikan itu

sendiri. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan ini memudahkan para guru

dan siswa dalam melakukan aktifitas belajar mengajar sehinggga tercapainya

suatu tujuan dari pendidikan.

B. Saran

Dalam kegiatan perencanaan, pengadaan, dan penghapusan sarana dan

prasarana sudah baik itu dapat dilihat dari kegiatan pangadaan penambahan ruang

kelas dan kantor yang terus ditingkatkan. Untuk itu hendaknya sekolah dalam hal

kegiatan pemeliharaan dan penyimpanan sarana dan prasaran perlu ditingkatkan

sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan pemeliharaan, hendakanya sekolah menyusunan peraturan

terhadap penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada disekolah.

Di samping itu dalam kegiatan pemeliharaan ini hendaknya sekolah

melakukan perawatan secara berkala terhadap sarana dan prasarana

pendidikan yang ada, agar senantiasa dapat dipergunakan lebih lama.

Bahkan kepala sekolah diharapkan selalu mengintruksikan mengenai

pemeliharaan sarana dan prasarana kepada para murid, agar murid dapat

disiplin dalam menggunakan dan menjaga sarana dan prasarana belajar

sekolah.

2. Kegiatan penyimpanan sarana dan prasarana, hendaknya sekolah

menyediakan tempat yang memadai dengan memperhatikan beberapa

faktor pendukungnya seperti lokasi, konstruksi, bentuk, atau sifat/jenis

barang, pengkodean barang, dan ketentuan tata letak bendanya.

Page 46: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dwiguna yang beralamat di Jl. H. Dul

No. 30 Pondok Terong Pancoran Mas Kota Depok berdiri pada tahun 2000 di

bawah kepemimpinan Drs. H. Muahammad Sufie Sidiq, M.M. SMP ini berada di

bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Ikhlas.

Adapun visi dan misi SMP Dwiguna Depok adalah sebagai berikut:

Visi

Menjadikan sekolah unggulan yang menghasilkan tamatan berkualitas

serta melahirkan generasi muda yang kompeten dan mandiri melalaui

pengembangan IPTEK dan IMTAQ.

Misi

1. Melaksanakan layanan prima terhadap siswa dalam semua aspek sarana

dan prasarana untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan

mandiri.

2. Meningkatkan kualitas tamatan yang sesuai dengan standar kompetensi

nasional (SKN) dalam menghadapi era globalisasi.

3. Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalaui penerapan IPTEK dan

IMTAQ.

4. Melaksanakan KBM dan kegiatan extrakurikuler untuk mengembangkan

minat dan bakat siswa dalam meraih prestasi.

30

Page 47: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

31

5. Menghasilkan tamatan yang mampu memenuhi tuntutan ilmu pengetahuan

dan teknologi sebagai bekal untuk kehidupannya.

Sejak berdirinya, SMP Dwiguna menjadi salah satu sekolah unggulan di

Depok. Adapun sistem pendidikan dan kurikulum sekolah ini sudah mengacu

pada ketentuan Dinas Pendidikan terkait. Mulai tahun pelajaran 2007/2008 telah

menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dimana sekolah

diberi kebebasan mengembangkan kurikulumnya sendiri namun tidak

menyimpang dari ketentuan yang ada. Semua kegiatan SMP Dwiguna Depok

mengacu kepada program kerja dan mempunyai tujuan yang mengarah pada visi

dan misi sekolah itu sendiri.

Adapun program kerja SMP Dwiguna untuk mewujudkan visi dan misinya

adalah sebagai berikut:

• Peningkatan kualitas pendidikan melalui penambahan jam pelajaran

seperti penambahan jam pelajaran agama dari 2 jam menjadi 6 jam, untuk

menciptakan ahlak yang baik.

• Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dengan

menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana demi tercapainya proses

belajar mengajar yang efektif.

• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik tenaga pendidik

maupun siswa.

• Meningkatkan kualitas kompetensi guru.

SMP Dwiguna Depok sudah delapan kali meluluskan siswa. Jumlah siswa

yang sampai pada saat ini masih aktif mengikuti proses belajar mengajar

berjumlah 744 orang. Untuk tenaga kependidikan/guru memiliki 25 orang tenaga

pendidik yang rata-rata lulusan Strata Satu (S.1). Sedangkan untuk kegiatan

proses belajar mengajar di SMP Dwiguna Depok berlangsung pada pagi hari

mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 13.00 WIB diselangi dengan waktu

istirahat satu kali selama 30 menit. Untuk kegiatan ko kurikuler di SMP Dwiguna

Depok merupakan pembelajaran dalam bentuk pemberian tugas, baik secara

individu maupun kelompok. Jadi siswa diberikan tugas untuk mengerjakan atau

menyelesaikan soal-soal dan merangkum materi yang bebannya lebih berat,

Page 48: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

32

sehingga membantu untuk mengukur pemahamannya terhadap materi yang

diberikan. Sedangkan untuk kegiatan ekstra kurikuler di SMP Dwiguna Depok

merupakn kegiatan pembelajaran di luar kelas yakni Paskibra, Pramuka, PMR,

Marawis, Rohis, Volly Ball, Pencak Silat, dan lain sebagainya. Untuk kegiatan

Paskibra SMP Dwiguna Depok sudah menjuarai 3 kali berturut-turut piala bergilir

yang diadakan oleh Wali Kota dan Dinas Pendidikan Kota Depok.

Untuk menyukseskan kegiatan sekolah pada umunya dan kegiatan

pembelajaran pada khususnya, tentu diperlukan sarana dan prasarana pendidikan

yang memadai. Adapun sarana dan prasaran pendidikan yang dimiliki oleh SMP

Dwiguna Depok adalah sebagai berikut:

Page 49: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

33

Tabel 4.1

Fasilitas Pendidikan SMP Dwiguna Depok

No Nama Ruang/ Gedung Ukuran

(M2)

Jumlah

Unit

Baik

Kondisi

Sedang

Rusak

1 Ruang Belajar/Kelas 50 13 X

2 Ruang Kepala Sekolah 40 1 X

3 Ruang Tata Usaha 40 1 X

4 Ruang Perpustakaan 40 1 X

5 Ruang Guru 70 1 X

6 Ruang Aula 153 1 X

7 Ruang Gudang 40 2 X

8 WC Guru 10 1 X

9 WC Siswa 10 1 X

10 Ruang Osis 40 1 X

11 Mushola 100 1 X

12 Ruang BP/BK 40 1 X

13 Ruang Kantin 40 1 X

14 Ruang Lab MIPA 50 1 X

15 Ruang Lab Bahasa 50 1 X

16 Ruang Lab Komputer 50 2 X

17 Ruang Rapat/Pertemuan 70 1 X

18 Ruang Yayasan 70 1 X

19 Lapangan Olah Raga 750 1 X

20 Kantin 40 3 X

21 Halaman/Taman 970 1 X

22 Ruang UKS 40 1 X

23 Ruang Penjaga Sekolah 40 1 X Sumber: Tata Usaha SMP Dwiguna Depok

Page 50: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

34

Dari tabel di atas yang berisikan data-data tentang keadaan sarana dan

prasarana DMP Dwiguna dapat dijelaskan bahwa secara umum sarana dan

prasarana pendidikan yang dimiliki dalam kondisi cukup baik. Ini dapat diketahui

dari ketersedian sarana dan prasarana yang telah memadai pada masing-masing

ruangan seperti: ruang kelas masing-masing terdiri dari 20 meja dan 40 kursi

untuk siswa serta dilengkapai meja dan kursi untuk guru, dan satu buah lemari

besar, ruang guru dimana tersedia dengan 34 kursi dengan 1 sofa dan mejanya,

dan juga masing-masing guru diberikan 1 buah loker dengan ukuran 40 x 50 cm.

Sedangkan untuk ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, ruang BK, dan

ruangan pertemuan dilengkapi dengan perabotan pendukungnya seperti komputer,

lemari besar, sofa, meja pertemuan, TV, VCD, kipas angin, dan sebagainya.

Adapaun untuk ruang MIPA, laboraturium bahasa dan komputer, UKS, dan OSIS,

dilengkapi dengan sarana penunjangnya seperti komputer, alat-alat peraga, P3K,

radio, TV, dan tape serta lemari besar, meja dan kursi.

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat

menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, disamping itu

ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai juga merupakan

salah satu faktor penting untuk tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok diantaranya sudah

berfungsi dengan baik dan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk

tercapainya proses belajar mengajar. Dengan demikian SMP Dwiguna merupakan

salah satu lembaga pendidikan yang telah dilengkapi oleh sarana dan prasarana

pendidikan yang memadai untuk mendukung tercapainya kegiatan proses belajar

mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan.

Page 51: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

35

B. Deskripsi, Analisis, dan Interprestasi Data

1. Proses Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dari data yang diperoleh, menggambarkan bahwa pengelolaan sarana dan

prasarana pendidikan yang dilakukan di SMP Dwiguna adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pada kegiatan ini kepala sekolah melakukan agenda kegiatan perencanaan

terhadap pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar

mengajar, agar tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri. Hal ini juga

diperkuat dari hasil angket yang menyatakan bahwa sekolah selalu

menyusun/menganalisa kebutuhan akan sarana dan prasarana pendidikan dan para

guru beserta karyawan ikut terlibat dalam menyusun kebutuhan sarana dan

prasarana pendidikan (tabel 4.2). Kegiatan perencanaan ini disusun sesuai dengan

tahun anggaran. Untuk penyusunan perencanaan itu sendiri dilakukan melalui

rapat perencanaan yang melibatkan seluruh sataf pengajar dan staf pimpinan.

Perencanaan itu meliputi:

a. Menambah/pengadaan ruang kelas baru (RKB).

b. Menambah ruangan untuk tata usaha.

c. Mengganti bangku dan meja yang sudah tidak layak pakai.

d. Mengganti papan tulis yang tidak layak pakai.

e. Memperbaiki bangku, meja, dan papan tulis yang rusak.

f. Menambah koleksi buku pelajaran dan koleksi buku bacaan lainnya.

g. Mengadakan pengecatan ulang terhadap ruang kelas, laboraturium dan

kantor.

h. Menyediakan alat pendingin (AC) di ruang laboraturium, perpustakaan

dan kantor.

i. Melakukan perawatan berkala.

j. Melengkapi bahan/alat peraga dan alat lainnya yang menunjang kegiatan

proses belajar mengajar.1

1 Hasil wawancara dengan kepala SMP Dwiguna Depok Tanggal 5 April 2010 di Kantor

Kepsek.

Page 52: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

36

Di samping itu, dalam kegiatan perencanaan pengadaan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebagai

beriktu:

a. Alokasi waktu, untuk itu pengadaan sarana dan prasarana harus dapat

memperhatikan waktu pelaksanaannya, artinya tidak berbentrokan dengan

atau pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Perlu diketahui

bahwasannya perencanaan sarana dan prasarana yang baik itu tidak

gegabah atau tergesa-gesa agar hasil akhirnya memuaskan.

b. Faktor kepentingan (urgensi) artinya menentukan skala prioritas tentang

sarana apa yang dianggap paling penting untuk didahulukan

kepentingannya.

c. Alokasi dana, pada pengadaan sarana dan prasarana juga perlu

mempertimbangkan alokasi dana yang tersedia, artinya dana yang

digunakan untuk membiayai suatu kegiatan perlu diperhitungkan kemabli

apakah dana yang ada mencukupi atau tidak.

Adapun sumber dana yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan diperoleh melalui:

a) Dana rutin sekolah

• Dikelola oleh bendahara rutin sekolah.

• Didistribusikan sesuai anggaran yang berlaku.

• Dipertanggung jawabkan kepada yayasan.

b) Dana rutin dewan sekolah/komite sekolah

• Dijaring dalam bentuk iuran rutin komite sekolah.

• Dikelola oleh bendahara komite sekolah.

• Didistribusikan sesuai dengan bidang kegiatan yang telah disepakati.

• Dilaporkan secara rutin kepada yayasan dan wali murid.

c) Dana sukarela/insidental

• Dijaring oleh komite sekolah dari orang tua murid melalui

musyawarah dengan orang tua murid.

• Didistribusikan sesuai dengan program kegiatan yang telah disepakati.

• Dilaporkan secara rutin kepada yayasan dan orang tua murid.

Page 53: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

37

d) Dana partisipasi/donatur

Dana dari para donatur ini digunakan langsung untuk melengkapi sarana

dan prasarana pendidikan yang masih kurang. Kegiatan perencanaan

pengadaan sarana dan prasarana ini dilakukan pada setiap awal tahu ajaran

baru dan diserahkan kepada bagian manajemen sarana dan prasarana

pendidikan.

2). Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ini,

sepenuhnya diberikan kepada bagian manajemen sarana dan prasarana, akan tetapi

karena manajemen itu sendiri tidak berjalan dengan baik, maka kegiatan

pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ini dipegang langsung oleh kepala

sekolah yang dibantu oleh wakil kepala sekolah dan bagain tata usaha sekolah.

Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana ini bertujuan untuk menyediakan sarana

dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan untuk menunjang proses belajar

mengajar2.

Agar sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dapat digunakan secara

baik, maka kepala sekolah terlebih dahulu mengadakan pembinaan terhadap para

guru dan karyawan mengenai penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang

ada setiap tahunnya. Pembinaan yang dilakukan seperti mengadakan pelatihan

khusus kepada para guru dengan mendatangkan seorang ahli dalam bidangnya

demi mingkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam menggunakan atau

mengoperasikan sarana dan prasrana yang ada agar pendidikan dapat berjalan

efektif demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Disamping itu

penggunaan sarana dan prasarana yang ada, guru-guru menyesuaikannya dengan

jadwal pelajaran yang ada, artinya apabila materi pelajaran bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan psikomotor murid maka ruang laboraturium, alat

peraga dan alat media lainnya dapat dipergunakan.

2 Hasil wawancara dengan Kepala SMP Dwiguna Depok.

Page 54: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

38

3). Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam kegiatan pemeliharaaan sarana dan prasarana pendidikan ini, kepala

sekolah mengintruksikan kepada para guru, karyawan, dan siswa agar ikut

bertanggung jawab memelihara sarana dan prasrana pendidikan yang ada, dengan

memberikan kesadaran bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada

disekolah seperti: laboraturium komputer, IPA, dan Bahasa merupakan tanggung

jawab kia semua atau seluruh komponen yang ada di sekolah tersebut. Bahkan

kepala sekolah pun sering mengintruksikan mengenai pemeliharaan sarana dan

prasarana kepada para murid, agar murid dapat disiplin dalam menggunakan dan

menjaga sarana dan prasarana belajar sekolah dengan berhati-hati dalam

menggunakannya mengingat pentingnya akan kebutuhan sarana dan prasarana

dalam menunjang tercapainya proses belajar mengajar. Disamping itu sekolah

juga memperhatikan hal-hal apa saja yang diperlukan dalam kegiatan pemeliharan

sarana dan prasarana mulai dari pemeliharaan secara berkala yang dilakukan oleh

petugas setiap hari, sebulan sekali, dan tiga bulan sekali. Dalam kegiatan

pemeliharaan ini sekolah senantiasa melakukan pemantauan dan perbaikan

terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah.

4). Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam kegiatan penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan, sekolah

telah menyediakan ruangan dan beberapa lemari besar untuk penyimpanan sarana

dan prasarana tersebut. Akan tetapi ruangan untuk sarana dan prasarana ini masih

kurang ini dapat dilihat dari masih adanya penumpukan barang-barang dan belum

tersimpan sesuai dengan sifat dan bentuk barang tersebut atau pengklasifikasian

barang. Oleh sebab itulah sekolah hendaknya menyediakan tempat atau fasilitas

untuk kegiatan penyimpanan sarana dan prasarana yang ada, agar tidak terjadinya

penumpukan barang/sarana, sehingga dapat terorganisir dengan baik demi

berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pendidikan

yang diharapkan.

Page 55: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

39

5). Penghapusan Sarana dan Prasaran Pendidikan

Kegiatan penghapusan sarana dan prasrana ini dilakukan jika terdapat atau

adanya sarana dan prasrana sekolah yang tidak layak pakai lagi (rusak berat).

Bentuk kongkrit dari kegiatan penghapusan ini seperti pembakaran buku-buku

yang telah usang, kursi dan meja yang sudah rapuh dan rusak, dan pelelangan

sarana dan prasarana yang sudah tidak produktif lagi seperti komputer dan lain

sebagainya.

Dari data yang penulis peroleh, dapat dikatakan bahwa kepala SMP

Dwiguna Depok telah melakukan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana

pendidikan yang ada di sekolah secara baik berdasarkan fungsi-fungsi dari

manajemen sarana dan prasarana itu sendiri mulai dari kegiatan perencanaa,

pengadaan, pemeliharaan, penyimpanan sampai pada kegiatan penghapusan saana

dan prasarana. Untuk mengetahui upaya kepala sekolah dalam mengelola sarana

dan prasarana pendidikan yang ada di SMP Dwiguna Depok, dapat penulis

uraikan melalu temuan angket yang diberikan kepada guru-guru.

2. Efektivitas Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Untuk mengukur efektivitas pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana

pendidikan di SMP Dwiguna Depok digunakan instrumen angket yang disebarkan

kepada dewan guru. Dari 25 angket yang disebarkan semua responden

mengembalikan. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 17 68

2 Sering 4 16

3 Kadang-kadang 1 4

4 Tidak pernah 3 12

Jumlah 25 100

Page 56: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

40

Tabel 4.2 di atas barisikan data tentang analisis kebutuhan sarana dan

prasarana, dapat diketahui bahwa sebesar 68% responden yang menyatakan

sekolah setiap tahunnya selalu menyusun/menganalisa akan kebutuhan sarana dan

prasarana pendidikan, 16% responden lagi menyatakan sekolah setiap tahunnya

sering menyusun kebutuhan sarana dan prasarana, dan 4% lagi menyatakan

sekolah setiap tahunnya kadang-kadang menyusun kebutuhan sarana dan

prasarana, dan 12% menyatakan tidak pernah menyusun kebutuhan sarana dan

prasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa sekolah setiap tahunnya selalu

menyusun/menganalisa kebutuhan sarana dan prasrana pendidikan.

Tabel 4.3

Perencanaan sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 16 64

2 Sering 3 12

3 Kadang-kadang 3 12

4 Tidak pernah 3 12

Jumlah 25 100

Dari tabel 4.3 di atas yang menjeaskan tentang perencanan sarana dan

prasarana, dapat diketahui bahwa 64% responden yang menyatakan bahwa kepala

sekolah beserta guru setiap tahunnya selalu membuat perencanaan sarana dan

prasarana pendidikan, dan 12% responden menyatakan kepala sekolah beserta

guru setiap tahunnya sering membuat perencanaan sarana dan prasarana, 12% lagi

menyatakan kepala sekolah beserta guru kadang-kadang membuat perencanaan

sarana dan prasarana, dan 12% lagi mengatakan kepala sekolah setiap tahunnya

tidak pernah membuat perencanaan sarana dan prasarana pendidikan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa setiap tahun kepala sekolah beserta guru selalu membuat

perencanaan sarana da prasarana pendidikan.

Page 57: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

41

Tabel di bawah ini berisikan data tentang usulan program sarana dan

prasarana dari guru kepada kepala sekolah.

Tabel 4.4

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 5 20

2 Sering 9 36

3 Kadang-kadang 11 44

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Sebesar 20% responden yang menyatakan guru selalu mengusulkan

program perencanaan sarana dan prasarana pendidikan kepada kepala sekolah,

36% responden menyatakan sering, dan 44% lagi menyatakan guru kadang-

kadang mengusulkan program perencanaan sarana dan prasarana pendidikan

kepada kepala sekolah, dan tidak ada satu pun responden yang menyatakan bahwa

guru tidak pernah mengusulkan program perencanaan sarana dan prasarana. Jadi

dapat disimpulkan bahwa guru bahwa kadang-kadang mengusulkan program

perencanaan sarana dan prasarana pendidikan kepada kepala sekolah.

Tabel 4.5

Keterlibatan guru dan karyawan dalam menyusun kebutuhan sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 10 40

2 Sering 8 32

3 Kadang-kadang 3 12

4 Tidak pernah 4 16

Jumlah 25 100

Page 58: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

42

Sebagaimana terlihat pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 40%

responden yang menyatakan guru dan karyawan selalu ikut terlibat dalam

menyusun kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, 32% responden

menyatakan sering, 12% responden menyatakan kadang-kadang, dan 16% lagi

responden menyatakan guru dan karyawan tidak pernah ikut terlibat dalam

menyusun kebutuhan akan sarana dan prasarana pendidikan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa guru dan karyawan selalu ikut terlibat dalam menyusun

kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.

Tabel di bawah ini berisikan data tentang penyusunan perkiraan biaya

sarana dan prasarana, yang menjelaskan bahwa sebanyak 32% responden yang

menyatakan kepala sekolah beserta guru selalu menyusun perkiraan biaya/harga

sarana dan prasarana pendidikan, 28% responden menyatakan sering, 20%

responden menyatakan kadang-kadang, dan 20% lagi menyatakan tidak pernah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah beserta guru selalu menyusun

perkiraan biaya/harga sarana dan prasarana pendidikan.

Tabel 4.6

Penyusunan perkiraan biaya sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 8 32

2 Sering 7 28

3 Kadang-kadang 5 20

4 Tidak pernah 5 20

Jumlah 25 100

Tabel selanjutnya berisakan data tentang penyediaan sarana dan prasarana

bahwa sebanyak 56% responden yang menyatakan sekolah selalu menyediakan

akan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, 32% menyatakan sering, 4%

lagi responden menyatakan kladang-kadang, dan 8% mengatakan tidak pernah.

Jadi dapat disimpulakn bahwa sekolah selalau menyediakan kebutuhan sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah.

Page 59: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

43

Tabel 4.7

Penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 14 56

2 Sering 8 32

3 Kadang-kadang 1 4

4 Tidak pernah 2 8

Jumlah 25 100

Tabel berikutnya berisikan data tentang pelibatan guru dalam penyususnan

program sarana dan prasarana. Dari tabel tersbut dapat diketahui bahwa sebesar

32% responden yang menyatakan bapak dan ibu guru selalu dilibatkan dalam

menyusun/merencanakan program sarana dan prasarana pendidikan, 44%

menyatakan sering, 12% responden menyatakan kadanag-kadang, dan 12% lagi

responden menyatakan tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa bapak dan ibu

guru sering dilibatkan dalam menyusun/merencanakan program sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah.

Tabel 4.8

Pelibatan para guru dalam penyusunan program sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 8 32

2 Sering 11 44

3 Kadang-kadang 3 12

4 Tidak pernah 3 12

Jumlah 25 100

Page 60: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

44

Tabel 4.9

Pemakaian sarana dan prasarana dengan baik

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 19 76

2 Sering 3 12

3 Kadang-kadang 2 8

4 Tidak pernah 1 4

Jumlah 25 100

Tabel di atas menjelaskan tentang data pemakaian sarana dan prasarana

pendidikan dengan baik, dapat diketahui bahwa 76% responden yang menyatakan

sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah terpakai dengan baik, 12%

responden menyatakan sering, 8% menyatakan kadang-kadang, dan 4% lagi

menyatakan tidaka pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana

pendidikan yang ada di sekolah selalu tepakai dengan baik.

Tabel 4.10

Pemaliharaan sarana dan prasarana dengan baik

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 12 48

2 Sering 3 12

3 Kadang-kadang 10 40

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 48% responden yang

menyatakan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah terpelihara

dengan baik, 12% menyatakan sering, dan 40% lagi responden menyatakan

kadang-kadang, dan tidak satupun responden yang menyatakan tidak pernah. Jadi

dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah

selalu terpelihara dengan baik.

Page 61: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

45

Selanjutnya tabel di bawah ini berisikan data tentang pembuatan proposal

pengadaan sarana dan prasarana.

Tabel 4.11

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 6 24

2 Sering 12 48

3 Kadang-kadang 4 16

4 Tidak pernah 3 12

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 24% responden yang

menyatakan kepala sekolah beserta guru selalu membuat proposal pengadaan

sarana dan prasarana, sebesar 48% responden menyatakan sering, 16%

menyatakan kadang-kadang, dan sebesar 12% lagi responden menyatkan tidak

pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah beserta guru sering

membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.

Tabel 4.12

Sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersimpan dengan baik

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 8 32

2 Sering 14 56

3 Kadang-kadang 3 12

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Sebagaimana terlihat pada tabel di atas diketahui bahwa sebesar 32%

responden yang menyatakan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah

selalu tersimpan dengan baik, sebesar 56% menyatakan sering, 12% lagi

menyatakan kadanag-kadang, dan tidak ada satu pun responden yang menyatakan

Page 62: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

46

tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang

ada di sekolah sering tersimpan dengan baik.

Sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini yang berisakan data tentang

peneguran terhadap menelatarkan sarana dan prasarana, dapat diketahui bahwa

sebesar 56% responden menyatakan pihak sekolah selalau menegur langsung bila

terdapat menelantarkan sarana dan prasarana, 28% menyatakan sering, dan 16%

lagi responden menyatakan kadang-kadang. Akan tetapi tidak satupun responden

yang menjawab tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah selalu

menegur langsung bila terdapat menelantarkan sarana dan prasarana pendidikan

dalam proses belajar mengajar.

Tabel 4.13

Peneguran terhadap menelantarkan sarana dan prasarana dalam proses belajar

mengajar

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 14 56

2 Sering 7 28

3 Kadang-kadang 4 16

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Tabel dibawah ini menjelaskan tentang 52% responden yang menyatakan

pihak sekolah selalu memeriksa pemeliharaan barang yang dilaksanakan oleh guru

dan karyawan, 32% menyatakan sering, dan 16% lagi responden menyatakan

kadang-kadang. Sedangkan tidak ada satupun responden yang menjawab pihak

sekolah tidak pernah memeriksa pemeliharaan sarana dan prasarana. Jadi daapt

disimpulkan bahwa pihak sekolah selalau memeriksa pemeliharaan barang yang

dilaksanakan oleh guru dan karyawan.

Page 63: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

47

Tabel 4.14

Pemeriksaan pemeliharaan barang yang dilaksanakan oleh guru dan karyawan

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 13 52

2 Sering 8 32

3 Kadang-kadang 4 16

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Berdasakan tabel 4.15 di bawah ini yang menjelaskan tentang pemeriksaan

penyimpanan sarana dan prasarana, dapat diketahui bahwa sebesar 40%

responden yang menyatakan pihak sekolah selalu memeriksa pemeliharaan sarana

dan prasarana, 28% menyatakan sering, dan 32% lagi responden menyatakan

kadang-kadang. Akan tetapi tidak satupun dari reponden yang menjawab tidak

pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya pihak sekolah selalu memeriksa

pemeliharaan barang yang dilaksanakan oleh guru dan karyawan.

Tabel 4.15

Pemeriksaan penyimpanan barang yang dilaksanakan oleh guru dan karyawan

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 10 40

2 Sering 7 28

3 Kadang-kadang 8 32

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Page 64: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

48

Tabel berikutnya adalah berisikan data tentang pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan dengan peminjaman atau hibah.

Tabel 4.16

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 6 24

2 Sering 10 40

3 Kadang-kadang 5 20

4 Tidak pernah 4 16

Jumlah 25 100

Diketahui sebesar 24% responden yang menyatakan seluruhnya pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan dilaksanakan dengan peminjaman/hibah, 40%

menyatakan sebagian besar, 20% menyatakan sebagian kecil, dan 16% lagi

menyatakan tidak satupun pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan

peminjaman/hibah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan peminjaman/hibah.

Tabel 4.17

Pengadaan sarana dan prasarana dengan pembelian

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 5 20

2 Sering 15 60

3 Kadang-kadang 5 20

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa 20% responden yang menyatakan

pengadaan sarana dan prasarana dilaksanakan dengan pembelian, 60%

menyataakn sebagian besar, dan 20% lagi menyatakan sebagian kecil. Akan

tetapi tidak ada responden yang menjawab tidak satupun pengadaan sarana dan

prasarana dilaksanakan dengan pembelian. Jadi dapat disimpulkan bahwa

Page 65: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

49

pengadaan sarana dan prasarana pendidikan sebagian besar dilaksanakan dengan

pembelian.

Tabel 4.18

Pengadaan sarana dan prasarana dengan membuat sendiri

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 4 16

2 Sering 5 20

3 Kadang-kadang 16 64

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Sebesar 16% presponden yang menyatakan seluruhnya pengadaan sarana

dan prasarana pendidikan dilaksanakan dengan membuat sendiri, 20%

menyatakan sebagian besar, dan 64 lagi menyatakan sebagian kecil. Akan tetapi

tidak ada satupun responden yang menjawab tidaka satupun menyatakn

pengadaan sarana dan prasarana dilaksanakan dengan membuat sendiri. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan sebagian kecil

dilaksanakan dengan membuat sendiri.

Tabel 4.19

Pencatatan/pengkodean sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 5 20

2 Sering 12 48

3 Kadang-kadang 8 32

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Page 66: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

50

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 20% responden yang

menyatakan bahwa sarana dan prasrana pendidikan yang ada seluruhnya dicatat

dan diberikan kode, sebesar 48% lagi menyatakan sebagian besar, dan 32% lagi

responden menyatakan sebagian kecil. Akana tetapi tidak ada satupun dari

responden yang menjawab tidak satupun. Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana

dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah selalu dicatat dan diberi kode.

Berdasarkan tabel di bawah ini yang menjelaskan tentang penyimpanan

sarana dan prasarana dapat dikethui sebesar 60% responden yang menyatakan

penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan selalu dilakukan sesuai dengan

sifat-sifat barang atau klasifikasi, 8% menyatakan sering, 24% lagi menyatakan

kadang-kadang, dan 8% lagi menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa

penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan selau disesuaikan dengan sifat-sifat

barang atau klasifikasi.

Tabel 4.20

Penyimpanan sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 15 60

2 Sering 2 8

3 Kadang-kadang 6 24

4 Tidak pernah 2 8

Jumlah 25 100

Tabel di bawah ini menjelaskan bahwa sebesar 56% responden yang

menyatakan bahwa sekolah selalu membuat proposal pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan dan mengajukan kepada pihak yayasan, 28% menyatakan

sering, 8% lagi menyatakan kadang-kadang, dan 8% lagi juga menyatakan tidak

pernah. Dapat disimpulkan bahwa sekolah selalu membuat proposal pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan dan mengajukan kepada pihak yayasan.

Page 67: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

51

Tabel 4.21

Pembuatan proposal pengadaan sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 14 56

2 Sering 7 28

3 Kadang-kadang 2 8

4 Tidak pernah 2 8

Jumlah 25 100

Dari tabel di bawah ini dapat diketahui bahwa 72% responden yang

menyatakan bahwa sekolah selalu melakukan perbaikan terhadap sarana dan

prasarana pendidikan yang rusak, 20% menyatakan sering, 8% lagi responden

menyatakan kadang-kadang, dan tidaka ada responden yang menyatakan tidak

pernah. Dapat disimpulkan bahwa sekolah selalu melakukan perbaikan terhadap

sarana dan prasarana pendidikan yang rusak.

Tabel 4.22

Perbaikan sarana dan prasrana yang rusak

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 18 72

2 Sering 5 20

3 Kadang-kadang 2 8

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Page 68: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

52

Tabel 4.23

Pengembalian sarana dan prasarana setelah digunakan

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 20 80

2 Sering 2 8

3 Kadang-kadang 3 12

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 80% responden yang menyatakan

setelah menggunakan sarana dan prasarana, guru/karyawan selalu

mengembalikannya pada posisi semula, 8% lagi menyatakan sering, dan 12% lagi

menyatakan kadang-kadang. Akan tetapi tidak ada satupun responden yang

menjawab tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah menggunakan

sarana dan prasarana pendidikan yang ada, guru/karyawan selalu

mengembalikannya pada posisi semula.

Tabel 4.24

Pemantauan/pengamatan terhadap sarana dan prasrana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 18 72

2 Sering 3 12

3 Kadang-kadang 4 16

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 72% responden yang

menyatakan bahwa sekolah selalu melakukan pemantauan/pengamatan terhadap

sarana dan prasarana pendidikan, 12% responden menyatakan sering, 16% lagi

menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan

tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah selalu melakukan

Page 69: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

53

pemantauan/pengamatan terhadap sarana dan prasaran pendidikan yang ada di

sekolah.

Tabel 4.25

Penyusutan sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 1 4

2 Sering 2 8

3 Kadang-kadang 15 60

4 Tidak pernah 7 28

Jumlah 25 100

Bahwa sebesar 4% responden yang menyatakan sekolah selalu melakukan

penyusutan sarana dan prasarana pendidikan, 8% responden menyatakan sering,

60% kadang-kadang, dan 28% lagi menyatakan tidak pernah. Jadi dapat

disimpulkan bahwa sekolah kadang-kadang melakukan penyusutan terhadapa

sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah.

Tabel 4.26

Penjagaan atau pencegahan terhadap sarana dan prasarana

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 12 48

2 Sering 5 20

3 Kadang-kadang 7 28

4 Tidak pernah 1 4

Jumlah 25 100

Diketahui bahwa 48% responden yang menyatakan sekolah selalu

melakukan penjagaan atau pencegahan terhadap sarana dan prasarana pendidikan,

20% menyatakan sering, 28% lagi menyatakan kadang-kadang, dan 4% lagi

Page 70: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

54

menyatakan tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sekolah selalu

melakuakn penjagaan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang ada.

Tabel 4.27

Penghapusan sarana dan prasarana yang sudah tidak berfungsi

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 2 8

2 Sering 13 52

3 Kadang-kadang 9 36

4 Tidak pernah 1 4

Jumlah 25 100

Diketahui sebesar 8% responden yang menyatakan sekolah selalu

melakukan penghapusan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang sudah

tidak befungsi, 52% menyatakan sering, 36% menyatakan kadang-kadang, dan

4% lagi menyatakan tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sekolah sering

melakukan penghapusan terhadap sarana dan prasaran pendidikan yang sudah

tidak berfungsi lagi.

Tabel 4.28

Pengecekan sarana dan prasarana yang sudah tidak layak pakai untuk

dihapus/dimusnahkan

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 6 24

2 Sering 12 48

3 Kadang-kadang 7 28

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa 24% responden yang menyatakan

Setiap tahunnya sekolah selalu mengecek sarana dan prasarana pendidikan yang

Page 71: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

55

sudah tidak layak pakai kemudian dihapus/dimusnahkan, 48% menyatakan sering,

28% kadang-kadang, dan tidak ada satupun dari responden yang menyatakan tidak

pernah. Jadai dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya sekolah sering mengecek

sarana dan prasarana pendidikan yang sudah tidak layak pakai kemudian

dihapus/dimusnahkan.

Tabel 4.29

Pembuangan sarana dan prasarana yang tak layak pakai

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 2 8

2 Sering 1 4

3 Kadang-kadang 9 36

4 Tidak pernah 13 52

Jumlah 25 100

Sebagaimana terlihat pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 8%

responden yang menyatakan sarana dan prasarana pendidikan yang tak layak

pakai selalu dibuang begitu dsaja, 4% menyatakan sering, 36% lagi menyatakan

kadang-kadang, dan 52% lagi menyatakan tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan

bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang tidak layak pakai tidak pernah

dibuang begitu saja.

Tabel 4.30

Penghapusan sarana dan prasarana dilaksanakan atas persetujuan kepala sekolah

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 15 60

2 Sering 4 16

3 Kadang-kadang 6 24

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Page 72: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

56

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 60% responden yang menyatakan

penghapusan sarana dan prasarana selalau dilaksanakan atas persetujuan kepala

sekolah, 16% menyatakan sering, dan 24% lagi menyatakan kadang-kadang.

Dakan tetappi tida ada satupun dari responden yang menjawab tidak pernah. Jadi

dapat disimpulkan bahwa pengahapusan sarana dan prasarana pendidikan selalu

dilakukan atas persetujuan kepala sekolah.

Tabel 4.31

Pelaporan sarana dan prasarana kepada pihak yayasan

No Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 17 68

2 Sering 4 16

3 Kadang-kadang 4 16

4 Tidak pernah - -

Jumlah 25 100

Tabel di atas menjelaskan tentang pelaporan sarana dan prasrana,

diketahui bahwa 68% responden yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana

pendidikan yang sudah tidak layak pakai selalu dilaporkan kepada pihak yayasan,

16% menyatakan sering, dan 16% lagi menyatakan kadang-kadang. Akan tetapi

tida ada satupun dari responden yang menjawab tidak pernah. Jadi dapat

disimpulkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang sudah tak layak pakai

selalu dilaporkan kapada pihak yayasan.

Page 73: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

57

Dari beberapa data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif,

yang perlu dibahas adalah nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui kondisi dan gambaran masing-masing aspek yang diteliti

berdasarkan tanggapan responden.

Untuk memberikan interprestasi atau nilai rata-rata yang diperoleh

digunakan pedoman interprestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto sebagai berikut:3

Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76 – 100%

Cukup, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56 – 75%

Kurang, jika nilai yang diperoleh kurang dari 40 – 55%

Tidak baik, jika nilai yang diperoleh kurang dari 40%

Untuk menentukan persentase, digunakan perhitungan sederhana dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

Menentukan Nilai Harapan (NH). Nilai dapat diketahui dengan

mengkalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

Menghitung Nilai Skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:

NS X 100% NH

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina

Aksara, 1986), h. 196

Page 74: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

58

Berdasarkan skor penelitian yang ada, maka dapat disajikan analisis

deskriptif sebagai berikut:

Tabel 4.33

Nilai rata-rata skor penelitian

Aspek Skor Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

NS x 100% NH

Kategori

Perencanaan Sarana

dan Prasarana

464 4 X 6 =

24

464 : 25

= 18,56

18,56 : 24 X

100%

= 77,33%

Baik

Pengadaaan Sarana

dan Prasarana

451 4 X 6 =

24

451 : 25

= 18,04

18,04 : 24

= 75,11%

Cukup

Baik

Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana

438 4 X 6 =

24

438 : 25

= 17,52

17,52 : 24 X

100%

= 73%

Cukup

Baik

Penyimpanan Sarana

dan Prasarana

480 4 X 6 =

24

480 : 25

= 19,2

19,2 : 24

X 100%

= 80%

Baik

Pengawasan Sarana

dan Prasarana

433 4 X 6 =

24

433 : 25

= 17,32

17,32 : 24

X 100%

= 72,17%

Cukup

Baik

Jumlah 2266 120 2266 : 25

= 90,64

90,64 : 120

X 100%

= 75, 53%

Cukup

Baik

Page 75: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

59

Dari hasil wawancara kepada kepala sekolah dan angket yang penulis

berikan kepada guru-guru SMP Dwiguna Depok, diperoleh data tentang

pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Analisa data ini

menyimpulkan bahwa dalam menyusun kebutuhan sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah, kepala sekolah menyusun perencanaan dan pengadaan

berdasarkan petunjuk dari pihak yayasan, dengan memperhitungkan kelengkapan

sarana dan prasarana pendukung lainnya. Pengadaaan sarana dan prasarana

pendidikan di SMP Dwiguna Depok dilakukan saat mengahadapi tahun ajaran

baru dan dievaluasi satiap satu tahun sekali. Dalam kegiatan perencanaan dan

pengadaan sarana dan prasarana pendidikan kepala sekolah mengikut sertakan

para guru beserta staf pimpinan yang ada di SMP Dwiguna Depok.

Agar sarana dan prasarana pendidikan yang ada dapat berfungsi dengan

baik dan benar, kepala sekolah mengadakan program pembinaan atau pelatihan

kepada para guru dan karyawan setiap tahunnya secara khusus dengan

mendatangkan para ahli dalam bidangnya demi mingkatkan pengetahuan dan

kemampuan guru dalam menggunakan atau mengoperasikan sarana dan prasrana

yang ada, agar pendidikan dapat berjalan efektif demi tercapainya tujuan

pendidikan yang diharapkan, berencana dan terarah. Dengan harapan untuk

meningkatkan proses kegiatan pembelajaran.

Di samping itu kepala sekolah juga melakukan teguran langsung jika

sarana dan prasarana pendidikan sebagai sarana pendukung pembelajaran tidak

digunakan dengan baik oleh guru, dan juga kepala sekolah menegur langsung jika

terdapat menelantarkan sarana dan prasarana pendidikan yang ada. Sedangkan

untuk pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan agar senantiasa dapat

dipergunakan dengan baik. Kepala sekolah juga mengadakan program

pemeliharan sarana dan prasarana pendidikan yang ada dengan memperhatikan

hal-hal apa saja yang diperlukan dalam kegiatan pemeliharan sarana dan

prasarana, mulai dari pemeliharaan secara berkala yang dilakukan oleh petugas

setiap hari, sebulan sekali, dan tiga bulan sekali bahkan melakukan pemantauan

dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah.

Page 76: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

60

Usaha pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan kepala sekolah

terhadap penggunaan sarana dan prasarana mengalami banyak hambatan, salah

satunya yaitu lemahnya kemampuan guru dalam mengalokasikan penggunaan

sarana dan prasarana, akibat dari kesibukan guru dalam mengadministrasikan

kegiatan. Untuk mengatasi persoalan yang timbul ini, kepala sekolah mengajak

para guru berdiskusi untuk mengadakan pembahasan dan mencari jalan keluarnya

bersama-sama.

Dari data di atas nampak jelas bahwa kepala SMP Dwiguna Depok telah

melakukan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada,

sekaligus membina gurunya dalam menggunakan dan memelihara sarana dan

prasarana yang ada. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan

kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.

Keberadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok

beserta perlengkapan pendukung, bisa dikatakan baik. Hal ini dapat diketahui

dengan keberadaan sarana dan prasarana yang dimiliki. Disamping itu, kepala

sekolah merupakan seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap proses

belajar mengajar, juga sebagai pengelola sarana dan prasarana pendidikan sekolah

yang dibantu wakilnya dan para guru, mulai dari kegiatan perencanaan samapai

kapada tahap evaluasi/penghapusan.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan menengah pertama yang ada dikota

Depok, SMP Dwiguna menjadi salah satu alternatif pilihan bagi masyarakat

setempat maupun masyarakat luas untuk mendaftarkan diri mereka ke SMP

Dwiguna Depok. Untuk mempersiapkan hal tersebut pihak sekolah melakukan

upaya peningkatan kualitas fisik. Salah satunya upaya peningkatan akan

kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan serta faktor pendukung lainnya.

Sarana dan prasarana pendidikan sebagai salah satu fasilitas fisik yang ada

di SMP Dwiguna Depok tergolong cukup baik, namun ada beberapa yang

kondisinya masih memerlukan perhatian. Bangunan yang berdiri kokoh 2 lantai

dan letaknya yang teratur, taman sekolah yang tertata baik, dan laboraturium yang

memadai, merupakan beberapa sarana dan prasarana yang fasilitasnya memadai

dengan kondisi yang baik. Sedangkan sarana dan prasarana yang kondisinya

Page 77: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

61

masih memerlukan perbaikan diantaranya ruang perpustakaan yang kecil beserta

koleksi buku/bahan bacaan yang sedikit, media pengajaran, laboraturium MIPA,

dan perabotan kelas.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dirasa perlu dalam upaya

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok.

Akan tetapi masalah keterbatasan dana dan sumber daya manusia terkadang

menjadi kendala utama dalam pelaksanaannya. Padahal kedua hal tersebut

merupakan inti dari suatu kegiatan manajemen. Ketidak seimbangan pada salah

satu unsur akan mengeluarkan ketidak lancaran dalam proses yang dilaksanakan.

Dalam proses perencanaan para manajer pada umumnya hanya

melaksanakan kegiatan rutin semata, dalam pengertian kurangnya kesadaran para

manajer tersebut pada upaya perencanaan yang berdasarkan analisis kebutuhan

dan penentuan skala prioritas.

Keterbatasan dana sering menjadi masalah dalam setiap kegiatan

manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok, begitu pula

yang terjadi dalam proses pengadaan sarana dan prasarana. Disamping itu,

kegiatan penyimpanan secara global dilakukan pihak sekolah. Keterbatasan

tempat penyimpanan terlihat dari adanya penumpukan barang atau benda yang

sudah tidak terpakai di sembarang tempat, hendaknya untuk keperluan

penyimpanan diperlukan sebuah tempat yang memadai dan harus diperhatikan

beberpa faktor pendukungnya seperti: lokasi, konstruksi, bentuk atau sifat dan

ketentuan tata letak bendanya.

Kesadaran pihak-pihak pengguna sarana dan prasarana terhadap upaya

pemeliharaan sarana pendidikan dinilai kurang, hal ini terlihat dari kondisi sarana

yang ada. Karena seolah-olah upaya pemeliharaan baru dilaksanakan jika sarana

yang bersangkutan dalam keadaan rusak berat atau dalam keadaan kotor tertentu.

Namun demikian upaya yang dilakukan tersebut bukan berarti tidak ada artinya,

akan lebih baik jika pemeliharaan dilakukan secara rutin yang melibatkan semua

pihak termasuk individu-individu pengguna sarana yang ada.

Page 78: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

62

Kegiatan penghapusan dilakukan sesuai dengan kondisi sarana dan

prasrana yang ada. Dalam hal ini kegiatan penghapusan dilakukan melalui tiga

tahap yakni dengan dilelang, dihibahkan/diberikan, dan dibuang. Proses yang

dilakukan tersebut merupakan tindakan efisiensi mengingat jika disimpan terlalu

lama akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan akan memakan tempat.

Oleh sebab itu upaya penghapusan terhadap sarana dan prasarana tertentu

merupakan alternatif yang tepat dalam memperlancar proses kegiatan manajemen

sarana dan prasarana penddikan.

Dengan demikian, maka efektifitas pengelolaan manajemen sarana dan

prasarana yang dilakukan di SMP Dwiguna Depok secara keseluruhan dikatakan

cukup baik. Hal ini sesuai dengan nilai rata-rata yang dihitung berdasarkan rumus

di atas yaitu:

90,64 X 100% = 75,53% (Cukup Baik)

120

Page 79: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan, Jakarta: Rajawali Pers, 1990.

_________________, Pengelola Materil, Jakarta: Prima Karya, 1987.

_________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Bina Aksara, 1986.

Atmodiwirio, Soebagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT.

Ardadizya Jaya, 2005.

Bowersox, Donal J., Manajemen Logistik, Jakarta: Bina Aksara, 1989.

Danim, Sudarman, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Depdikbud, Pedoman Pengelolaan Perlengkapan, Jakarta: Biro Perlengkapan,

1986.

Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis

Sekolah, Jakarta: November 2007.

Gunawan, Ary H., Administrasi Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.

Hamijoyo, Santoso S., Beberapa Pemikiran Tentang Kebijaksanaan Strategi

Pendidikan dalam Menunjang Pembangunan, Jakarta: Pustaka Setia, 1973.

Helmut, Nolker dan Eberhard, Scoenfeldt, Pendidikan Kejuruan Pengajaran,

Kurikulum, dan Perencanaan, Jakarta: Gramedia, 1988.

http://kuliahme.blogspot.com/2009/05/bab-i-pendahuluan-1.html

http://sim.ormawa.uns.ac.id/tag/masalah-pendidikan

http://www.gudangmateri.com/2010/04/uu-sistem-pendidikan -nasional.html

Kasan, Tholib, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, Jakarta: Studia Press,

2000.

Kompas Cetak, www.Kompas.com

Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2008.

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1992.

Page 80: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Roestiyah NK., Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: PT. Bina Aksara,

1986.

MS., Subagyo, Manajemen Logistik, Jakarta: Haji Masaagung, 1990.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1994.

Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004.

Tim Dosen FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, Malang: IKIP Malang,

1989.

Wijono, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Dirjen Pendidikan

Tinggi, 1989.

Wulan Agustin Herdiana, Permasalahan Pendidikan Sekarang Ini, Homepage

Pendidikan Network.

Page 81: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

ANGKET PENELITIAN

Kepada Yth.

Bapak/Ibu

Di

Tempat

Pengantar

Angket ini bertujuan untuk memperoleh informasi langsung tentang

”Pelaksanaan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMP Dwiguna

Depok”. Data yang Bapak/Ibu berikan semata-mata digunakan hanya untuk

penelitian dan tidak ada hubungan dengan nama baik atau hal-hal yang dapat

merugikan berkenaan dengan tugas Bapak/Ibu.

Dengan demikian, kiranya Bapak/Ibu sekalian dapat memberikan jawaban

dan informasi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya tentang ”Pelaksanaan

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMP Dwiguna Depok”.

Atas bantuan dan partisipasinya, saya mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya. Semoga Allah S.W.T senantiasa memberikan rahmat dan

keberkahan hidup kepada Bapak/Ibu dalam menjalankan tugas mulia sehari-hari

amin.

Ttd.

(Hery Kiswanto)

Page 82: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

ANGKET UNTUK GURU-GURU SMP DWIGUNA DEPOK

Ketentuan: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda

benar!

1. Setiap tahun sekolah menyusun/menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana

pendidikan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

2. Setiap tahun guru dan kepala sekolah membuat perencanaan sarana dan

prasarana pendidikan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

3. Guru mengusulkan program perencanaan sarana dan prasarana pendidikan

kepada kepala sekolah

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

4. Guru dan karyawan ikut terlibat dalam menyusun kebutuhan sarana dan

prasarana pendidikan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

5. Kepala sekolah beserta guru menyusun perkiraan biaya/harga sarana dan

prasarana pendidikan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

6. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

7. Bapak dan Ibu guru dilibatkan dalam menyusun/merencanakan program

sarana dan prasarana pendidikan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

8. Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah terpakai dengan baik

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

9. Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah terpelihara dengan baik

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

10. Kepala sekolah beserta guru membuat proposal pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan

a. selau b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

Page 83: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

11. Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah tersimpan dengan baik

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

12. Pihak sekolah menegur langsung bila terdapat menelantarkan sarana dan

prasaran pendidikan dalam proses belajar mengajar

a. selau b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

13. Pihak sekolah memeriksa pemeliharaan barang yang dilaksanakan oleh guru

dan karyawan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

14. Pihak sekolah memeriksa penyimpanan barang yang dilaksanakan oleh guru

dan karyawan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

15. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilaksanakan dengan

peminjaman/hibah

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

16. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilaksanakan dengan pembelian

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

17. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilaksanakan dengan membuat

sendiri

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

18. Sarana dan prasarana pendidikan yang dibeli dicatat dan diberi kode

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

19. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan sesuai dengan sifat-

sifat barang atau klasifikasi

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

20. Sekolah membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dan

mengajukannya kepada pihak yayasan

a. selalu b. seing c. kadang-kadang d. tidak pernah

21. Sekolah melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang

rusak

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

Page 84: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

22. Setelah menggunakan sarana dan prasarana pendidikan, guru/karyawan

mengembalikannya pada posisi semula

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

23. Sekolah malakukan pemantauan/pengamatan terhadap sarana dan prasarana

pendidikan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

24. Sekolah malakukan penyusutan sarana dan prasarana pendidikan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

25. Sekolah melakukan penghapusan sarana dan prasarana pendidikan yang sudah

tidak berfungsi

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

26. Sekolah melakukan penjagaan atau pencegahan terhadap sarana dan prasarana

pendidikan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

27. Setiap tahunnya sekolah mengecek sarana dan prasarana pendidikan yang

sudah tidak layak pakai kemudian dihapus/dimusnahkan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

28. Sarana dan prasarana pendidikan yang tak layak pakai dibuang begitu saja

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

29. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan dilaksanakan atas persetujuan

kepala sekolah

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

30. Sarana dan prasarana pendidikan yang sudah tidak layak pakai dilaporkan

kepada pihak yayasan

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

Page 85: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

PEDOMAN WAWANCARA

Pelakasanaan Manajemen Sarana dan Prasarana

di SMP Dwiguna Depok

A. Indikator Responden

Nama : …………………………………………..

Usia : …………………………………………..

Jabatan : …………………………………………..

Jenis Kelamin : …………………………………………..

Pendidikan Terakhir : …………………………………………..

B. Komponen dan Indikator Sarana dan Prasarana

1. Perencanaan (menganalisa kebutuhan).

2. Pengadaan (menyediakan sarana dan prasarana).

3. Pemeliharaan (memperhatikan sarana dan prasarana yang ada).

4. Penyimpanan (penggolongan barang).

5. Pengahapusan (mengevaluasi sarana dan prasana).

C. Pertanyaan

1. Bagaimanakah perencanaan pengadaan sarana dan prasarana yang

dilakukan?

2. Apakah dalam rencana pengadaaan sarana dan prasarana dilakukan satu

tahun sekali atau satu tahun dua kali?

3. Siapa saja yang dilibatkan dalam penyusunan rencana pengadaan sarana

dan prasarana dan apa saja prasarananya?

4. Apakah yang dibahas dalam rencana pengadaan sarana dan prasarana

tersebut?

5. Dari manakah sumber dana yang didapat guna untuk mengadakan sarana

dan prasarana?

6. Setelah pengadaan sarana dan prasana dilakukan, apakah dipergunakan

dengan baik atau tidak?

Page 86: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

7. Agar dapat digunakan dengan baik apakah kepala sekolah mengadakan

pelatihan atau tidak?

8. Bagaimanakh cara pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan di

SMP dwiguna ini?

9. Apakah kepala sekolah menegur apabila ada yang menelantarkan sarana

dan prasarana pembelajaran?

10. bagaimanakah penyimpanan barang yang dilakukan?

11. Apakah tersedia ruangan khusus untuk menyimpan barang pembelajaran?

12. Bagaimakah sistem penghapusan sarana dan prasaran yang dilakukan?

Page 87: PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI … · PELAKSANAAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP DWIGUNA DEPOK . Skripsi . Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UJIAN REFERENSI

Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Pelakasanaan Manajemen Sarana dan Prasarana di SMP Dwiguna Depok” yang

disusun oleh Hery Kiswanto NIM 105018200718 Program Studi Manajemen

Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenaranya oleh dosen pembimbing

skripsi pada tanggal 7 Juni 2010.

Jakarta, 7 Juni 2010

Dosen Pembimbing Skripsi

Pembimbing I Pembimbing II Agus Salim, MM Drs. H. Muarif SAM, M.Pd NIM: 131 874 776 NIM: 19650 7171994031005