PEDOMAN Keaksaraan Dasar 2012

28
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional melalui survey. Pusat Statistik Pendidikan 2010 jumlah penduduk buta aksara di Indonesia tercatat masih cukup banyak, yaitu 8,3 juta orang atau 5,1 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang dilaksanakan BPS tahun 2010 tercatat masih 11,3 juta orang. Dari jumlah penduduk buta aksara yang disebutkan di atas, 80% berusia 45 tahun ke atas.Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka juga tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. Kondisi ini telah mengakibatkan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indonesia tergolong rendah. Untuk menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu Negara, United Nations Development Program (UNDP) menetapkan angka melek aksara sebagai variabel penting dari indeks pendidikan, di samping rata-rata lama sekolah. Oleh karena itu pemerintah berupaya mengurangi jumlah penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas tersebut di antaranya melalui program pemberantasan buta aksara. Pada tahun 2009, Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal menyediakan berbagai bantuan penyelenggaraan pembelajaran keaksaraan termasuk bantuan operasional keaksaraan, keaksaraan keluarga, keaksaraan usaha mandiri, berbagai program pendidikan pemberdayaan perempuan, program pengembangan budaya baca, dan pendidikan keluarga berwawasan gender. Keaksaraan adalah prasyarat untuk memperoleh berbagai kemampuan dasar belajar agar siapa pun dapat mencari, memperoleh, menggunakan dan mengelola informasi untuk meningkatkan mutu hidupnya. Oleh karena itu keaksaraan penting dibelajarkan bagi siapa pun dari berbagai kalangan dan kelompok usia. Hal ini sejalan dengan pembukaan Resolusi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa “…keaksaraan penting bagi pemerolehan berbagai keterampilan hidup, baik bagi anak-anak, pemuda, maupun orang 1

description

KKN

Transcript of PEDOMAN Keaksaraan Dasar 2012

BAB I

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional melalui survey. Pusat Statistik Pendidikan 2010 jumlah penduduk buta aksara di Indonesia tercatat masih cukup banyak, yaitu 8,3 juta orang atau 5,1 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang dilaksanakan BPS tahun 2010 tercatat masih 11,3 juta orang. Dari jumlah penduduk buta aksara yang disebutkan di atas, 80% berusia 45 tahun ke atas.Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka juga tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.

Kondisi ini telah mengakibatkan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indonesia tergolong rendah. Untuk menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu Negara, United Nations Development Program (UNDP) menetapkan angka melek aksara sebagai variabel penting dari indeks pendidikan, di samping rata-rata lama sekolah. Oleh karena itu pemerintah berupaya mengurangi jumlah penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas tersebut di antaranya melalui program pemberantasan buta aksara.

Pada tahun 2009, Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal menyediakan berbagai bantuan penyelenggaraan pembelajaran keaksaraan termasuk bantuan operasional keaksaraan, keaksaraan keluarga, keaksaraan usaha mandiri, berbagai program pendidikan pemberdayaan perempuan, program pengembangan budaya baca, dan pendidikan keluarga berwawasan gender.Keaksaraan adalah prasyarat untuk memperoleh berbagai kemampuan dasar belajar agar siapa pun dapat mencari, memperoleh, menggunakan dan mengelola informasi untuk meningkatkan mutu hidupnya. Oleh karena itu keaksaraan penting dibelajarkan bagi siapa pun dari berbagai kalangan dan kelompok usia. Hal ini sejalan dengan pembukaan Resolusi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa keaksaraan penting bagi pemerolehan berbagai keterampilan hidup, baik bagi anak-anak, pemuda, maupun orang dewasa, sehingga mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam hidup mereka dan merupakan langkah pokok dalam pendidikan dasar, yang merupakan faktor yang sangat diperlukan untuk bisa berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan ekonomi abad ke-21.

Hingga kini, upaya pemberantasan buta aksara terus dilaksanakan. Kementerian Pendidikan Nasional menargetkan pada akhir tahun 2010 jumlah buta aksara turun menjadi 4,79 persen atau sekitar 8,3 juta orang. Dan sesuai Renstra Kemdiknas tahun 2010-2014, pada akhir tahun 2014 jumlah buta aksara di Indonesia harus memenuhi target 4,2 persen atau 6,9 juta orang. Untuk mencapai hal ini Direktorat Pendidikan Masyarakat melaksanakan program pemberantasan buta aksara yang sejalan dengan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (Literacy Initiative for Empowerment-LIFE). Prakarsa ini dicanangkan oleh UNESCO dan dipahami sebagai kerangka kerja strategis global sebagai kunci mekanisme pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran Dasawarsa Keaksaraan PBB (United Nations Literacy Decade-UNLD) pada skala internasional. Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan ini dalam skala nasional terfokus pada pemberantasan buta aksara melalui Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Keluarga, Keaksaraan Usaha Mandiri, Pendidikan Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender, dan Peningkatan Budaya Baca. Tujuan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan adalah membangun keaksaraan penduduk dewasa yang belum bisa membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi dalam bahasa nasional melalui pengalaman dan penerapan keberhasilan seseorang dalam pendidikan keaksaraan dan pemberdayaan masyarakat.

1.2. Dasar Hukum

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010, tentang pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standard nasional pendidikan

4. Instruktur Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang gerakan nasional percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pemberantasan buta aksara (GNP-PWB/PBA)

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional :

a. Nomor 36 Tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal

b. Nomor 63 Tahun 2009 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan

c. Nomor 7 Tahun 2009 tentang pemberian bantuan kepada lembaga pendidikan nonformal dan informal

d. Nomor 44 tahun 2007 tentang alokasi, klasifikasi, mekanisme belanja, dan pertanggungjawaban anggaran belanja

e. Nomor 43 tahun 2007 tentang koordinasi dan pengendalian program dilingkungan Departemen Pendidikan Nasional

f. Nomor 49 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan nonformal

g. Nomor 35 tahun 2006 tentang acuan pelaksanaan gerakan nasional percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pemberantasan buta aksara (GNP-PWB/PBA)

h. Nomor 44 tahun 2006, tentang bantuan untuk lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan lembaga kemasyarakatan

6. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur No. 188.4/3203/103.06/2012 tentang Penetapan Pemberian Dana Bantuan Pembelajaran Program Pendidikan Keaksaraan Dasar kepada Lembaga Satuan Pendidikan Non Formal tahun Anggaran 2012.

1.3. Pengertian KKN Tematik:

Ada dua unsur pengertian yang mendasari kegiatan yaitu KKN dan Tematik :

1. Kuliah kerja nyata atau disingkat KKN adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan pengembangan aspek kepekaan yang berorientasi kemasyarakatan dalam hal pengabdian keilmuannya, pengajaran dan interaksi sosial yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu.

2. Tematik mengandung pengertian kegiatan KKN yang mempunyai kepastian tema dan program kegiatan yang akan dikerjakan .

1.4. Tema KKN

Tema program KKN adalah :

Program Keaksaraan Dasar Berbasis Ketrampilan Kewirausahaan Warga Belajar Melalui Kegiatan KKN-Tematik Di Desa Karangsari dan Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang

1.5. Prinsip Prinsip Dasar KKN

Dalam rangka pencapaian cita-cita pendidikan perguruan tinggi, KKN yang dilaksanakan berpijak pada sejumlah prinsip.

1. Pertama, Keterpaduan ketiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perpaduan aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu kesatuan untuk menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan dan tolok ukur evaluasi KKN.2. Kedua, Interdisipliner, KKN dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan pelaksanaannya di koordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) sebagai lembaga penunjang pendidikan. Dalam mekanismenya para mahasiswa mengembangkan pola pikir dan pola kerja interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi KKN.3. Ketiga, Komprehensif. Dalam hal ini KKN berfungsi sebagai pengikat dan perangkum semua isi kurikulum yang telah ada. Dengan demikian diharapkan masing-masing individu mahasiswa pelaksanan KKN akan menampilkan dirinya sebagai seorang calon sarjana sesuai dengan bidang keilmuannya secara professional dan proporsional.4. Keempat, Pragmatis artinya, program-program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya bertumpu pada persoalan nyata di lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber-sumber daya yang tersedia di lapangan, dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.5. Kelima, Partisipatif. KKN adalah proses interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat. Konsekuensinya, keterlibatan itu dimulai sejak perencanangan program, kegiatan lapangan, pelaksanaan, dan pengusahaan pendanaan. Untuk itu para mahasiswa dan pengelola KKN harus komunikatif mampu mengadakan pendekatan sosial cultural terhadap masyarakat, sehingga mereka menjadi kooperatif dan partisipatif dalam setiap program yang dicanangkan. Dengan demikian diharapkan masyarakat kelak akan mampu mengidentifikasikan sendiri permasalahan yang dihadapimya dan sumber daya yang dimiliki, sehingga pada akhirnya mereka akan mampu berswadaya, berswakelola dan berswadana dalam pembangunan masa depan.1.6. Tujuan KKN Tematik

Program Kuliah kerja nyata bertujuan :A. Tujuan Umum :

a. Terbentuknya sarjana yang mampu menghayati masalah yang sangat komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan belajar memecahkan masalah-masalah tersebut secara pragmatis dan interdisipliner.

b. Mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat dan lebih meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

c. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan manusia.d. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan antara lembaga.

B. Tujuan Khusus :a. Mendorong peran serta Perguruan Tinggi dalam rangka pelaksanaan pemberantasan buta aksara melalui Program Keaksaraan Dasar, sejumlah 80 orang warga belajar tingkat dasar di Desa Karangsari dan 70 orang warga belajar tingkat dasar di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur , Kabupaten Malangb. Memberdayakan masyarakat yang mandiri melalui program kewirausahaan bercirikan potensi lokal.

1.7. Status dan Beban Studi

Status KKN Tematik adalah merupakan program intrakulikuler wajib karena

1. Program terstruktur, artinya hanya dapat diikuti oleh mahasiswa dengan persyaratan akademik tertentu dan untuk mencapai keberhasilan harus melalui tahapan tertentu.

2. Mempunyai bobot akademik, dan beban kredit KKN harus dilakukan sama dengan kegiatan kurikuler lainnya yaitu melalui proses evaluasi.

3. Mempunyai status/ kedudukan yang jelas dalam kurikulum artinya, penyusunan kurikulum KKN harus mengikuti kaidah-kaidah sesuai dengan penyusunan kurikulum mata kuliah yang lain.

4. Diprogramkan dalam kartu rencana studi

5. Dalam pelaksanaannya dilakukan bimbingan, pembinaan dan evaluasi.

Sebagai kegiatan instrakurikuler wajib, maka di universitas Brawijaya sesuai dengan SK Rektor No. 020/SK/1984 ditetapkan bahwa 1 SKS dana kegiatan lapangan sebesar 2 SKS. Penilaian keberhasilan mahasiswa peserta KKN dilakukan secara integratif dengan menggabungkan antara kedua bentuk kegiatan tersebut.

1.8. Persyaratan Menjadi Peserta

1. Memprogram KKN dalam Kartu rencana Studi

2. Pada saat memprogramkan KKN, telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 90 - 100 SKS atau 75 % dari seluruh beban studi yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing.

3. Mendaftarkan diri ke Koordinator KKN di Fakultas masing-masing, lalu oleh fakultas di daftarkan ke Tim KKN tematik di Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. 4. Atau mendaftarkan diri ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, lalu oleh team KKN Tematik Keaksaraan akan berkoordinasi dengan Fakultas masing-masing.5. Pembekalan kompetensi fakultas dilaksanakan Fakultas dan untuk materi Tematik Keaksaraan Dasar dilaksanakan oleh team Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.BAB II. PROGRAM KEGIATAN, SASARAN DAN TARGET

2.1. Program Kegiatan

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang bertujuan khusus pemberantasan buta aksara melalui Program Keaksaraan Dasar agar menarik minat masyarakat untuk belajar, perlu kiranya dikemas dengan materi yang diminati oleh masyarakat. Akhir-akhir ini masyarakat lebih tertarik pada materi kewirausahaan, dengan metode pendidikan yang bernuansa multi media karena mereka sangat membutuhkan materi tersebut untuk mendukung kegiatan perekonomiannya dalam kesehariannya. Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya program KKN Tematik kali ini akan lebih baik bila disinergikan antara program Keaksaraan Dasar dengan program kewirausahaan dengan menggunakan program multi media.Program-program KKN Tematik yang diajukan adalah Program Keaksaraan Dasar sebagai program Pokok dan Program kewirausahaan sebagai program tambahan yang dapat dirinci sebagai berikut :

a. Pelatihan Pamong Belajar terhadap Mahasiswa peserta KKN Tematik yang menguasai proses pembelajaran pemberantasan buta aksara dan kewirausahaan.

b. Pembelajaran membaca dan menulis bagi masyarakat buta aksara di lokasi sasaran program KKN Tematik.

c. Pembelajaran keterampilan kewirausahaan bagi masyarakat buta aksara di lokasi sasaran program KKN Tematik.

d. Kegiatan Kemasyarakatan. Pada KKN Tematik Keaksaraan Dasar ini, bagi mahasiswa selain menjalankan program tematik juga wajib berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan. Untuk itu para mahasiswa dan pengelola KKN harus komunikatif mampu mengadakan pendekatan sosial cultural terhadap masyarakat, sehingga mereka menjadi kooperatif dan partisipatif dalam setiap program yang dicanangkan.

2.2. Khalayak Sasaran

Pada dasarnya kegiatan KKN Tematik diarahkan kepada 4 khalayak sasaran yang dalam pelaksanaannya melibatkan pemerintah daerah dan seluruh jajarannya.

1. Mahasiswa

Sebagai peserta program KKN Tematik disyaratkan telah menempuh lebih 90 - 100 SKS

2. Masyarakat

Masyarakat yang mengalami buta aksara yaitu :

80 orang warga belajar berumur antara 15-60 tahun di Desa Karangsari, Kecamatan Bantur, wilayah Kabupaten Malang. 70 orang warga belajar berumur antara 15-60 tahun di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, wilayah Kabupaten Malang3. Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi memberikan tugas kepada LPPM sebagai Pelaksana dan penanggungjawab program KKN Tematik4. Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah melalui instansi terkaitnya terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, UPTD TK, SD dan PLS, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang sebagai fasilitator program KKN Tematik di wilayahnya.

2.3. Target Luaran Program

Luaran tangible, meliputi:

a. Menurunkan jumlah masyarakat yang mengalami buta aksara tingkat dasar.b. Membentuk model Program Keaksaraan Dasar yang efisien dan sehingga dapat sebagai refrensi untuk dikembangkan di wilayah lain.

c. Mengembangkan pamong belajar yang berasal dari organisasi lokal.d. Membuat modul Program Keaksaraan Dasar dan kewirausahaan bagi masyarakat.

e. Pembinaan terhadap organisasi lokal yang mandiri untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis potensi lokal.

Luaran intangible, meliputi:

a. Meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk membaca dan menulis.

b. Meningkatnya wawasan dan jiwa kewirausahaan dalam masyarakat.

c. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kemasyarakatan bagi mahasiswa KKN.

2. 4. Fokus Lokasi

Lokasi KKN Tematik Keaksaraan Dasar terdapat pada dua (2) Desa di Kabupaten Malang yaitu : a. Desa Karangsari Kecamatan Banturb. Desa Rejoyoso Kecamatan BanturBAB III. PENGELOLAAN KKN TEMATIK

3.1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Program Kegiatan

Struktur Organisasi Penyelenggara Program Dan Uraian Tugas

Susunan organisasi pelaksanaan program KKN Tematik Program keaksaraan dasar, dapat dijelaskan seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar : Susunan organisasi pelaksana program KKN Tematik Program Keaksaraan Dasar 2012Dalam pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA program dasar disinergikan dengan instansi terkait Dinas P&K Kabupaten Malang dan UPTD Tingkat Kecamatan Bantur, agar memperoleh hasil yang optimal, dengan uraian tugas seperti pada tabel 1 dibawah ini :.

Tabel 1 : Uraian Tugas organisasi pelaksana program KKN Tematik Program Keaksaraan DasarNamaTugas

RektorSebagai pelindung pelaksanaan program

Kepala Dinas P&K JATIMSebagai pelindung pelaksanaan program

Kepala Dinas P&K Kab. MalangSebagai pelindung pelaksanaan program

Ketua LPPMSebagai penanggung Jawab Program

Ketua Pelaksana KKNSebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan

Koordinator Pembekalan dan ModulMengkoordinasi pelaksanaan pembekalan KKN dan pembuatan modul KKN Tematik

Koordinator PembimbingMengkoordinasi tugas-tugas pembimbing di lapang

Koordinator MonevMelakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program yang dilakukan oleh peserta KKN Tematik, mulai tahap pembekalan sampai pelaporan

UPTD TK, SD dan PLS Kecamatan Bantur.Melakukan monitoring dan pendamping lapang, bekerjasama PLS UPTD Kecamatan.

3.2 Susunan Tim Pelaksana:

Pelindung: REKTOR

Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan JATIM

Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kab. Malang

Penanggungjawab: KETUA LPPM

Prof. Dr. Ir. SITI CHUZAEMI, MS

Ketua Pelaksana: Ir. Agus Tumulyadi, M.P.Koordinator Lapang Asus Maizar, S.Pi, MSKoordinator Pembekalan dan Modul: Drs. M. Fatchi, MSKoordinator Monev: Prof. Dr. Ir. Agus Suryono, MS

Bendahara Kegiatan: Sudjari, S.Sos.

Kesekertariatan: Eunike S, SP, MP

Hasan Basori, SE

Wahida Kartika, S.PiCounterpart: Kabid PLS Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Malang UPTD TK, SD dan PLS Kecamatan

BanturPendamping Lapang: Miftakhul Jannah, SPd, MPd

Victor Fanny, A.Md IV. TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN

Penyelenggaraan program rencananya dilakukan 3 tahap yaitu :

4.1 Tahap Pertama Persiapan

Tahap persiapan terdiri rekruitmen Mahasiswa peserta , validasi data warga belajar, pembekalan KKN dan Pemberangkatan ke lapang.

1. Rekruitmen Mahasiswa peserta dilakukan bekerjasama dengan masing-masing fakultas untuk mendaftarkan para mahasiswanya sesuai dengan kuota tim KKN Tematik.

2. Validasi data warga belajar dilakukan bekerjasama dengan PLS-UPTD Kec Bantur dilakukan sebulan sebelum penerjunan mahasiswa peserta KKN ke lapang

3. Pengurusan Izin pelaksanaan lapang ke Pemerintah Kabupaten Malang (BAKESBANGLIMAS).

4. Sosialisasi program kepada Kepala Desa Karangsari dan Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur sebelum mahasiswa ke lapang.

4.2 Tahap Kedua Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan KKN adalah dimulai pembekalan mahasiswa peserta, pelepasan mahasiswa ke lapang selama 12 Minggu, seperti pada sub-sub bab 4.2.1 dan 4.2.2 4.2.1. Pembekalan KKN Tematik

4.2.1.1. Jadwal, Materi dan Narasumber Pelatihan Pembekalan Mahasiswa Tutor PBA Program keaksaraan dasarPelatihan Mahasiswa terdiri dari 15 peserta KKN dan 3 orang dosen pembimbing lapang (DPL) dilakukan dengan jadwal dan materi sebagai berikut pada tabel 2:

Tabel 2. Jadwal dan materi pembekalan Program Keaksaraan Dasar.

JADWAL PEMBEKALAN KKNT-KEAKSARAAN DASAR

Hari Sabtu, September 2012

No.MateriPemateriFasilitatorWaktu

1Pembukaan Program KKN Tematik Keaksaraan DasarKetua LPPM UBKetua KKNT LPPM UB07.30-08.00

2Pedoman KKN Tematik Keaksaraan DasarKetua KKNT LPPM UBDrs. M Fachi, MS08.00-09.00

3Ketrampilan KewirausahaanDr. Ir. Susinggih Wijana, MSDrs. M Fachi, MS09.00-11.00

JADWAL PEMBEKALAN KKNT-KEAKSARAAN DASAR

Hari Minggu, September 2012

No.MateriPemateriFasilitatorWaktu

1Monev KKN Tematik Keaksaraan DasarProf. Dr. Ir. Agus Suryono, MSAsus Maizar, S.Pi, MS07.30-08.30

2Aplikasi Resolusi Konflik Terhadap Pelaksanaan KKN TematikNurahman Joko Wiryanu, SH (PNPM-M)Asus Maizar, S.Pi, MS08.30-09.30

3Teknik Fasilitasi (Metode Roll Play)Nurahman Joko Wiryanu, SH (PNPM-M)Asus Maizar, S.Pi, MS09.30-11.00

4.2.2. Jadwal Pembelajaran

4.2.2.1. Jadwal Pembelajaran KKNT Program keaksaraan dasarKegiatan KKN Tematik Keaksaraan Dasar dibutuhkan waktu selama 6 bulan yang terbagi menjadi 3 tahap :

1. Tahap I persiapan 3 bulan (Juni - Agustus 2012), melakukan up date data Calon peserta WB (warga belajar), pembagian kelompok belajar, persiapan tempat pembelajaran, menyusun modul pembelajaran, pembekalan mahasiswa tutor dan dosen pembimbing lapang.2. Tahap II Pelaksanaan program 16 Minggu (setiap hari Sabtu dan Minggu bulan September Nopember 2012) atau 114 jam efektif @ 60 menit dengan rincian 12 Minggu melakukan proses pembelajaran di kelompok-kelompok WB oleh Tutor Mahasiswa didampingi Tutor Lokal kemudian diteruskan selama 4 Minggu oleh Tutor Lokal masing-masing wilayah, jadwal seperti pada tabel 3:Langkah-langkah proses pembelajaran adalah sebagai berikut,

Regristasi ulang WB oleh Tutor Mahasiswa dengan mengisi formulir didentifikasi WB dan Photo seperti pada lampiran 1 dan 7. Menyusun bahan ajar bersama-sama Tutor mahasiswa, tutor lokal dan WB.

Pembelajaran berbasis ketrampilan Kewirausahaan seperti pada lampiran 5.

Pada proses pembelajaran melengkapi administrasi pembelajaran (daftar hadir, materi pembelajaran, perkembangan Pembelajaran) seperti lampiran 2 3).

Melakukan evaluasi pembelajaran kepada WB tentang berbicara, membaca, menulis, berhitung, mendengar, kemampuan ketrampilan, seperti pada lampiran 4.

3. Tahap akhir 1 bulan, melakukan evaluasi program, menerbitkan sertifikat, dan seminar.Tabel 3: Jadwal Rencana Pelaksanaan Program Keaksaraan Dasar .NOKEGIATANMINGGU KE

12345678910111213141516

1Persiapan dan Pemberangkatan

2Pembelajaran WB oleh Tutor Mahasiswa

3Pembelajaran WB oleh Tutor Lokal

4Ujian WB

5Penyusunan Laporan KKNT

6Ujian KKNT

4.3. Monitoring dan evaluasi

Evaluasi hasil akhir KKN adalah merupakan gabungan dari :

1. Evaluasi latihan pembekalan dari fakultas

2. Evaluasi kegiatan lapangan

Komponen evaluasi kegiatan lapangan antara lain :

a. Kunjungan dilokasi

Yang dimaksud dengan kunjungan dilokasi adalah keberadaan mahasiswa di lokasi KKN, adapun cara penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tidak di lokasi selama 1-2 hari = nilai 4

Tidak di lokasi selama 3 hari = nilai 3

Tidak dilokasi selama 4 hari = nilai 2

b. Pelaksanaan Program

Program yang dimaksud adalah bentuk kegiatan yang berencana yang terdiri dari

Program utama Keaksaraan Dasar 150 orang warga belajar atau sekitar minimal 10 warga belajar per mahasiswa.

Program kompetensi Fakultas dan kewirausahaan yaitu program kewirausahaan skala rumahtangga warga belajar sesuai dengan minat warga belajar dan kemampuan mahasiswa.

Adapun cara penilaiannya berdasarkan kelulusan sertifikat ujian kelulusan melek aksara 1 atau 2 adalah sebagai berikut :

Jumlah warga lulus 15 orang = nilai 4

Jumlah warga lulus 12 orang = nilai 3

Jumlah warga lulus 10 orang = nilai 2

Jumlah warga lulus kurang dari 10 orang = nilai 1

c. Perilaku

Yang berhak menilai adalah Dosen pembimbing lapang, Warga belajar, tutor lokal teman dalam satu team Unsur perilaku yang dinilai adalah :

Kepatuhan

Kesopanan

Kejujuran

Keteladanan

Kepedulian/keakraban

Cara penilaiannya :

Sangat Baik = 4

Baik= 3

Cukup= 2

4.3.1 Tahap ketiga Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan tahap akhir kegiatan yang memuat seluruh kegiatan dari tahap pertama dan kedua. Laporan dikerjakan secara individu oleh masing-masing peserta dengan format sistematika laporan :

Halaman Judul

Kata pengantar

Ringkasan

Daftar isi

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang (Gambaran lokasi sasaran (potensi/profil desa))

2. Tujuan penyelenggaraan Program Keaksaraan DasarBAB II. METODOLOGI PELAKSANAAN KKN TEMATIK.

BAB III. HASIL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN

1. Laporan awal (kegiatan 2 minggu pertama, diserahkan dalam bentuk softcopy ke LPPM):

a. Kondisi Masyarakat

b. Kondisi awal Warga belajar

c. Sosialisasi ke masyarakat dan warga belajar

2. Laporan akhir: (kegiatan minggu 3 sampai selesai)

a. Proses pembelajaran

b. Tempat dan waktu pembelajaran

c. Tingkat pencapaian hasil pemebelajaran

d. Perkembangan dan Kondisi warga belajar di akhir program

e. Kegiatan ketrampilan kewirausahaan Warga belajar

f. Kegiatan Kemasyarakatan

g. Faktor pendorong dan penghambat

h. Permasalahan yang dialami

i. Upaya untuk mengatasi permasalahan

BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan

2. Rekomendasi

LAMPIRAN

1. Data warga belajar2. Daftar Hadir Warga belajar

3. Daftar materi pembelajaran4. Perkembangan warga belajar dalam belajar5. Pelatihan Keterampilan Berwirausaha6. Data Tutor Lokal dan Pendamping Lokal dan foto7. Foto Warga Belajar8. Foto-foto kegiatanLaporan akhir dikumpulkan dalam bentuk hard copy 3 dan soft copy (CD), ukuran kertas 70 gram, A4, huruf arial font 11, spasi 1,5.

Cara penilaiannya :

Sangat Baik = 4

Baik= 3

Cukup= 2

4.3.2. Format Nilai KKN Tematik

Sistem penilaian yang kami lakukan sifatnya transparan dan obyektif dengan sistem prosentase per kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN. Penilaian KKN lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Format Penilaian KKN TEMATIKNoKomponen evaluasiNilai angka

(NA)Faktor bobot

(FB)NAxFB

ALatihan Pembekalan25 %

Kehadiran12,5 %

Ujian Pembekalan12,5 %

B. Kegiatan Lapang65 %

Tinggal dilokasi10 %

Program Keaksaraan Dasar30 %

Penyusunan rencana aksi10 %

Perilaku15 %

CPelaporan5 %

DUjian KKN5 %

Jumlah nilai akhir100 %

Lampiran 1 : Data warga belajar KKN Tematik Program Keaksaraan DasarData Warga Belajar

Alamat tempat belajar : RT ____ / RW ____ / Dusun _______________ / Desa _______________ / Kec. _________________

Nama / Nim Mahasiswa : ________________________________ / __________________________

Nama Tutor Lokal : _____________________________

Nama Pendamping lokal : _____________________________

NoNama Warga Belajar (KTP)Alamat (KTP)RT / RW / Dusun / Desa / Kec.Tempat LahirTanggal LahirJenis KelaminPekerjaanPendidikan Terakhir

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

LAMPIRAN 2 : Daftar Hadir Warga belajar

DAFTAR HADIR WARGA BELAJAR

Nama Mahasiswa :

Alamat Tempat belajar :

NoNama Warga BelajarTanggal pembelajaran

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

LAMPIRAN 3 : Daftar materi pembelajaran

DAFTAR MATERI KELAS PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa :

Alamat tempat belajar :

PERTEMUAN KEHARITANGGALMATERITTD.KET

LAMPIRAN 4 : Perkembangan warga belajar dalam belajarPERKEMBANGAN WARGA BELAJAR

Nama Mahasiswa :

Alamat tempat belajar :

NoNama Warga BelajarAwalAkhirKWU

DengarBicaraBacaTulisHitungDengarBicaraBacaTulisHitung

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

LAMPIRAN 5 : Pelatihan Keterampilan BerwirausahaKeterampilan Wirausaha

Nama Mahasiswa / NIM :

Alamat Kegiatan KWU :

Nama Kegiatan KWU :

NoUraianKeterangan

1Nama Keterampilan

2Alasan Pemilihan

3Bahan bahan

4Peralatan

5Cara pembuatan

6Prospek kedepan

7Anggaran dana

LAMPIRAN 6: Data Tutor Lokal, Pendamping Lokal dan MahasiswaTutor Lokal 1

Nama (KTP)

:Alamat (KTP)

:Jenis Kelamin

:Tempat Lahir

:

Tanggal Lahir

:

Pendidikan Terakhir:

Pekerjaan

:

No. Telp

:

Tutor Lokal 2

Nama (KTP)

:

Alamat (KTP)

:

Jenis Kelamin

:

Tempat Lahir

:

Tanggal Lahir

:

Pendidikan Terakhir:

Pekerjaan

:

No. Telp

:

Peserta / Tutor Mahasiswa

Nama (KTP)

:

Alamat (KTP)

:

Jenis Kelamin

:

Tempat Lahir

:

Tanggal Lahir

:

Fakultas/Jurusan

:

NIM

:

No. Telp

:

LAMPIRAN 7: Foto Warga Belajar

REKTOR

KETUA LPPM

KETUA PELAKSANA KKNT

KoordinatorPembekalan

Dan Modul

DPL

ADMINISTRASI DAN BENDAHARA

Koordinator

MONEV

Dinas P & K Jatim

Dinas P&K Kab. Malang

UPTD TK, SD &PLS

Foto

Foto

Foto

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Foto

Foto

Foto

Foto

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Foto

Foto

Foto

Foto

Foto

Foto

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Foto

Foto

Foto

Foto

Foto

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Foto

Foto

Foto

Foto

Foto

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

Nama :

Tgl Lahir:

PAGE 2