Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

download Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

of 69

Transcript of Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    1/69

    Journal of American Heart Association

    Pedoman AHA/ACC 2014 Untuk Penanganan Pasien Dengan

    Penyakit Jantung Katup: Sebua !apo"an Da"i American

    College Of Cardiology/American Heart Association Task Force

    Da#am Pedoman P"aktis

    Rick A. Nishimura, dkk 

    Pembukaan

    Pekerja medis harus menjalankan peran utama dalam mengevaluasi bukti

    yang berkaitan dengan obatobatan, alat, dan prosedur pendeteksian, penanganan,

    dan pencegahan dari penyakit. !etika dilakukan dengan benar, analisis ahli

    terhadap data yang ada berdasarkan keuntungan dan resiko dari terapi dan

     prosedur yang akan dilakukan dikatakan dpat meningkatkan kualitas pelayanan,

    mengoptimalkan prognosis, dan menghemat biaya dengan memfokuskan

     penanganan kepada strategi yang paling efektif. Pendekatan yang terarah dan

    terorganisir terhadap bukti ilmiah yang adalah dapat menghasilkan produktivitas

     pedoman praktek klinis yang membantu klinisi dalam menyeleksi strategi

     penanganan yang paling baik untuk masingmasing pasien. "elain itu, pedoman

     praktek klinis juga dapat memberikan dasar dalam tindakan yang diambil, seperti

    melakukan pemeriksaan, penggunaan kriteria yang tepat, dan penggunaan alat pendukung keputusan klinis dan peningkatan kualitas hidup pasien.

    American #ollege of #ardiology $A##% dan American Heart Association

    $AHA% telah bergabung dalam menyediakan pedoman penyakit penanganan

     penyakit kardiovaskuler sejak tahun &'(). *he A##+AHA *ask orce on Practice

    -uidelines $*ask orce% mengarahkan usaha ini dengan mengembangkan,

    memperbaharui, dan merevisi pedoman praktis dalam prosedur dan penanganan

     penyakitpenyakit kardiovaskuler.

    1 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    2/69

    Journal of American Heart Association

    "taf ahli dalam prosedur ini dipilih dari A## dan AHA untuk menilai data

    data spesifik, dan membuat pedoman yang dimaksud. !omite penulisan secara

    spesifik ditugaskan untuk melakukan revie literatur dengan mempertimbangkan

    kekuatan dari sumber yang digunakan untuk membahas pengenai beberapa

     pemeriksaan tertentu, terapi, atau prosedur, dan mencakup estimasi prognosis

    yang diharapkan. rekuensi folloup dan efektifitas biaya harus

    mempertimbangkan kondisi individual pasien, termasuk modifier , komorbiditas,

    dan masalahmasalah lain. /nformasi mengenai biaya juga sebaiknya dicantumkan

     jika tersedia.Namun, hal yang paling penting adalah mengenai efektifitas dan

     pengaruhnya ke kondisi akhir pasien.

    0alam menganalisis data dan mengembangkan rekomendasi yang akan

    diberikan, komite penulisan menggunakan metodologi berdasarkan buktibukti

    yang dikembangkan oleh *he *ask orce $&%. The Class of Recommendation

    $#1R% merupakan estimasi terhadap besar efek dari terapi, dengan

    mempertimbangkan resiko dan manfaat, serta buktibukti dan+atau persetujuan

    yang diberikan sebelum dilakukannya prosedur atau terapi, terutama jikaterapi+prosedur yang diberikan memiliki efek samping. The Level of Evidence

    $213% merupakan estimasi dari beberapa efek terapi. !omite penulisan merevie

    dan mendata sumbersumber yang mendukung masingmasing rekomendasi yang

    diberikan, dengan kekuatan bukti sumber dinilai dengan 213 A, 4, atau #,

     berdasarkan definisidefinisi tertentu. "kema mengenai #1R dan 213 diringkas

    dalam tabel &, yang juga memberikan beberapa saransaran untuk rekomendasi

     penulisan pada masingmasing #1R. "tudistudi tersebut diidentifikasi memiliki beragam metode, termasuk observasional, retrospektif, prospektif, atau acak.

    5ntuk beberapa kondisi dimana data yang tersedia tidak adekuat, rekomendasi

    yang dibuat didasarkan pada konsensus dan pengalaman klinis para ahli, dan

    dikategorikan kedalam 213 #. !etika rekomendasi 213 # didukung oleh

    riayat data klinis, referensi yang sesuai $termasuk revie klinis% sebaiknya

    disitasikan. 5ntuk isu dengan data yang jarang, sebuah survey mengenai prakek 

    2 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    3/69

    Journal of American Heart Association

    yang digunakan sekarang pada anggota klinisi dari komite penulisan

    dikategorikan sebagai 213 #, dan referensi tidak perlu disitasikan.

    *ambahan baru mengenai metodologi ini adalah pemisahan rekomendasi

    kelas /// untuk menggambarkan apakah rekomendasi tersebut dideterminasi

    menjadi 6tidak memiliki manfaat7 atau dikaitkan dengan 6kerugian7 terhadap

     pasien. "elain itum dari segi peningkatan jumlah studi efektifitas komparatif,

    komparator kata kerja dan frase untuk rekomendasi penulisan untuk efektifitas

    komparatif dari satu terapi atau strategi terhadap jenis yang lain, termasuk #1R /

    dan //a, 213 A atau 4.

    0ari segi kecanggihan terapi medis dalam menangani spektrum dari

     penyakitpenyakit kardiovaskuler, *he *ask orce telah mendesain 6guideline

    directed medical therapy7 $-08*% untuk mengoptimalkan terapi yang ada, sesuai

    dengan pedomanterapi dari A##+AHA9terutama yang kelas /. -08* ini

    digunakan pada pedoman ini, dan sepanjang subsekuensialnya.

    !arena pedoman praktisA##+AHA mencakup populasi pasien $dan

    klinisi% di Ameruka 5tara, maka obat yang tidak tersedia di Amerika 5tara akan

    dibahas pada pedoman inin tanpa #1R yang spesifik. 5ntuk studistudi yang

    dilakukan pada sejumlah besar subyek diluar Amerika 5tara, masingmasing

    komite penulisan akan merevie efek potensial dari pola praktek dan populasi

     pasien yang berbeda terhadap efek terapi dan relevansinya terhadap populasi

    target A##+AHA untuk menentukan apakan penemuan yang ada akan

    memberikan rekomendasi tertentu dalam praktek klinis atau tidak.

    Pedoman praktek A##+AHA dimaksudkan untuk membantu dokter dalam

     pengambilan keputusan klinis dengan menggambarkan berbagai pendekatan yang

    umum diterima menjadi diagnosis, penanganan, dan pencegahan penyakit atau

    kondisi tertentu. Pedoman ini mencoba untuk mendefinisikan praktek yang

    memenuhi kebutuhan sebagian besar pasien dalam berbagai situasi. !eputusan

    akhir tentang peraatan pasien tertentu harus dilakukan oleh dokter dan pasien

    dalam semua keadaan pasien tersebut. Akibatnya, situasisituasi tertentu mungkin

    3 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    4/69

    Journal of American Heart Association

    timbul saat ada penyimpangan dari pedoman ini. Pengambilan keputusan klinis

    harus melibatkan pertimbangan kualitas dan ketersediaan ahli di daerah dimana

     peraatan akan diberikan. !etika pedoman ini digunakan sebagai dasar untuk 

     peraturan atau keputusan pembayar, sasaran harus tercapai dalam peningkatan

    kualitas pelayanan. The Task Force mengakui baha situasisituasi tertentu akan

    muncul dimana data tambahan akan diperlukan untuk menginformasikan

     peraatan pasien agar menjadi lebih efektif: area ini diidentifikasi dalam setiap

     pedoman yang sesuai.

    Program pengobatan yang ditetapkan sesuai dengan rekomendasi ini hanya

    efektif jika diikuti dengan baik. !arena kurangnya pemahaman dan kepatuhan

     pasien dapat mempengaruhi hasilnya, dokter juga harus melakukan segala upaya

    untuk melibatkan keikutsertaan pasien dalam rejimen medis dan gaya hidup yang

    diresepkan. "elain itu, pasien harus diberitahu tentang risiko, manfaat, dan

    alternatif untuk pengobatan tertentu dan harus terlibat dalam pengambilan

    keputusan bersama jika bisa, terutama untuk #1R //a dan //b, dimana rasio

    manfaatdanrisiko mungkin lebih rendah.

    The Task Force  membuat setiap usaha untuk menghindari konflik 

    kepentingan yang mungkin timbul sebagai akibat dari hubungan dengan industri

    dan entitas lain $R;/% di antara anggota tim penulis. "emua anggota tim penulis

    dan  peer reviewers dari panduan ini diperlukan untuk mengungkapkan semua

    hubungan yang berhubungan dengan kesehatan saat ini, termasuk yang ada pada

    &< bulan sebelum mulainya upaya penulisan ini.

    Pada bulan 0esember

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    5/69

    Journal of American Heart Association

     pemilihan suara khusus dari tim penulis dan persetujuan dari konsensus anggota

     pemilih. Penulis dan anggota penelaah R;/ yang berkaitan dengan pedoman ini

    diungkapkan dalam 2ampiran & dan

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    6/69

    Journal of American Heart Association

    1$ Pendau#uan

    1$1$ %etodo#ogi dan U#asan Sumbe"

    Rekomendasi yang tercantum dalam dokumen ini, bila memungkinkan,

    telah berdasarkan bukti. *injauan ekstensif dilakukan pada literatur yang

    diterbitkan sampai November

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    7/69

    Journal of American Heart Association

    0okumen ini telah diperiksa oleh < pengulas resmi yang masingmasing

    dinominasilan oleh A## dan AHA, serta & resensi masingmasing dari the

     (merican (ssociation for Thoracic !urger", A"3, !ociet" for Cardiovascular 

     (ngrograph" and Interventions, !ociet" of Cardiovascular (nesthesiologists, dan

    "*" dan @' pengulas konten individual $yang terdiri dari perakilan komite dan

    dean A## berikut?  (dult Congenital and #ediatric Cardiolog" !ection,

     (ssociation of International $overnors, Council on Clinical #ractice,

    Cardiovascular !ection Leadership Council , $eriatric Cardiolog" !ection

     Leadership Councul ,  Heart Failure and Transplant Council ,  Interventional 

    Council ,  Lifelong Learning )versight Committee,  #revention of Cardiovascular 

     *isease Comittee, dan !urgeon Council %. /nformasi R;/ tim peninjau dibagikan

    kepada tim penulis dan diterbitkan dalam dokumen ini $2ampiran

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    8/69

    Journal of American Heart Association

    Pedoman ini dibuat dalam format yang berbeda dari pedoman BH0

    sebelumnya untuk memfasilitasi akses yang singkat, informasi peraatan yang

    relevan saat pengetahuan klinis sangat dibutuhkan. 0engan demikian, setiap #1R 

    diikuti dengan sebuah paragraf singkat yang didukung teks dan referensi. "esuai

    yang berlaku, bagian dibagi menjadi subbagian &% diagnosis dan  follow,up,

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    9/69

    Journal of American Heart Association

     progresif dari banyak lesi katup, pasien mungkin tidak mengenali gejalanya

    karena mereka mungkin secara bertahap terbatas pada tingkat aktivitas mereka

    seharihari. Pemeriksaan fisik yang rinci harus dilakukan untuk mendiagnosa dan

    menilai keparahan lesi katup berdasarkan komplikasi dari semua temua yang

    didapat dari inspeksi, palpasi, dan auskultasi. Penggunaan elektrokardiogram

    $3!-% untuk mengkonfirmasi irama jantung dan penggunaan Eray dada untuk 

    menilai ada tidaknya kongesti paru dan patologi paruparu lainnya yang mungkin

    dapat membantu dalam penilaian aal pasien dengan BH0 yang diketahui atau

    masih dicurigai. "ebuah ekokardiogram transtorakik komprefensif $**3% dengan

     pencitraan

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    10/69

    Journal of American Heart Association

    Rekomendasi untuk evaluasi severitas

    regrgitasi ksatup alami dengan ekokardiografi

    0oppler dan duadimensi

    A"3

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    11/69

    Journal of American Heart Association

    0okumen ini memberikan klasifikasi perkembangan BH0 dengan D tahap

    $A sampai 0% sama dengan yang diusulkan oleh 6Pedoman A##+AHA

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    12/69

    Journal of American Heart Association

    # 4erat tanpa gejala Pasien asimtomatik yang memiliki kriteria penyakit

     jantung katup berat?

    #&? pasien asimtomatik dengan penyakit

     jantung katup berat, dimana ventrikel kanan

    atau ventrikel kiri masih dapat berkompensasi

    #

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    13/69

    Journal of American Heart Association

    p"ognosis5 dan menge+a#uasi aktu inte"+ensi 617(28$ 6'ingkat

    Pembuktian: 98

    **3 kini merupakan tes diagnostik standar dalam evaluasi aal pasien

    yang diketahui atau dicurigai BH0. Pencitraan ekokardiografi secara akurat dapat

    menilai morfologi dan gerakan katup dan biasanya dapat menentukan etiologi

    BH0. **3 juga dapat menilai penyakit yang ada pada katup lain dan kelainan

    yang terkait seperti pelebaran aorta. 5kuran ruang dan fungsi ventrikel kiri dapat

    dinilai. aitu dimensi linier ventrikel kiri dari echocardiography, baik dari gambar 

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    14/69

    Journal of American Heart Association

    sebagai titik akhir primer. Atas dasar nilai mereka dalam memprediksi hasil klinis,

     parameter ekokardiografi sekarang digunakan untuk menentukan aktu intervensi

    katup dalam hubungannya dengan status gejala.

    'abe# 4$ ."ekuensi ekoka"diog"am pada pasien dengan penyakit )antung katup dengan

    -ungsi +ent"ike# ki"i yang no"ma# dan tidak dise"tai dengan ge)a#a

    0erajat

    2esi katup

    "tenosis aorta Regurgitasi aorta "tenosis mitral Regurgitasi mitral

    Progresif

    $derajat 4%

    "etiap @= tahun

    $severitas ringan

    dengan BmaE 

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    15/69

    Journal of American Heart Association

    Pasien dengan BH0 harus diinstruksikan untuk selalu melaporkan setiap

     perubahan status gejala. Pasien yang diketahui BH0 dan memiliki perubahan

    dalam gejala harus menjalani studi **3 komprehensif ulang untuk menentukan

    apakah etiologi gejala ini disebabkan oleh kemajuan pada lesi katup, kerusakan

    respon ventrikel terhadap volume atau tekanan yang berlebihan, atau etiologi lain.

    *andatanda baru pada pemeriksaan fisik juga diperlukan **3 ulangi. *emuan

     pada **3 penting dalam menentukan aktu intervensi.

    2$($($ 'es Diagnostik.o##oUp utin: ekomendasi

    Ke#as 3

    1$ %onito"ing be"ka#a dengan ''* di"ekomendasikan pada pasien tanpa

    ge)a#a yang diketaui ,HD pada inte"+a# te"gantung pada #esi katup5

    kepa"aan5 uku"an +ent"ike#5 dan -ungsi +ent"ike#$ 6'ingkat

    Pembuktian: C8

    "etelah evaluasi pertama pasien BH0 tanpa gejala, dokter dapat

    memutuskan untuk melanjutkan folloup tertutup. *ujuan dari folloup tertutup

    adalah untuk mencegah konsekuensi ireversibel BH0 parah yang terutama

    mempengaruhi status ventrikel dan sirkulasi paruparu dan juga dapat terjadi

    tanpa adanya gejala. 8inimal, tindak lanjut harus terdiri dari sejarah tahunan dan

     pemeriksaan fisik. Pemantauan **3 berkala juga memberikan informasi

     prognostik yang penting. rekuensi

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    16/69

    Journal of American Heart Association

    2$($4$ 'es DiagnostikKatete"isasi Jantung: ekomendasi

    Ke#as 3

    1$ Katete"isasi )antung untuk peni#aian emodinamik dian)u"kan pada

    pasien be"ge)a#a ketika tes nonin+asi- tidak dapat disimpu#kan atau

    ketika ada ketidaksesuaian anta"a temuan tes nonin+asi- dan

    peme"iksaan -isik mengenai kepa"aan #esi katup

     6'ingkat Pembuktian: C8

    8eskipun **3 $dan dalam beberapa kasus *33% sekarang mampumemberikan informasi anatomi dan hemodinamik yang diperlukan pada

    kebanyakan pasien dengan BH0, masih ada beberapa pasien yang memerlukan

    kateterisasi hemodinamik untuk memastikan baha pengobatan yang dibuat

    sudah tepat. **3 dapat memberikan informasi yang salah atau tidak memadai

     pada beberapa pasien. !eparahan stenosis dapat diremehkan ketika imaging sulit

    atau ketika sinar 0oppler tidak diarahkan sejajar dengan kecepatan katup jet.

    !uantisasi **3 regurgitasi katup menunjukkan variabilitas yang cukup besar dalam pengukuran, dan tingkat keparahan penyakit dapat berlebihan atau

    diremehkan jika kualitas data image atau 0oppler tidak optimal. Jika ada data

    yang tidak dapat disimpulkan dan yang noninvasif, terutama pada pasien

     bergejala, atau jika ada perbedaan antara tes noninvasif dan temuan klinis, maka

    diindikasikan kateterisasi jantung hemodinamik. Pengukuran gradien katup dan

    curah jantung penting untuk menilai stenosis katup. !ontras angiografi masih

     berguna untuk penilaian semikuantitatif keparahan regurgitasi seperti contohnya

    yang di mana hasil noninvasif yang berbeda dari pemeriksaan fisik. !euntungan

    utama dari kateterisasi jantung adalah pengukuran tekanan intrakardiak dan

    resistensi pembuluh darah paru, yang kemudian membantu dalam pengambilan

    keputusan tentang intervensi katup. /ntervensi diagnostik yang dapat dilakukan di

    laboratorium kateterisasi termasuk penggunaan dobutamin di negaranegara lo

    flo, vasodilator paru pada hipertensi pulmonal, dan latihan hemodinamik pada

     pasien dengan gejala yang tidak sesuai. Perlu ditekankan baha tidak ada lagi

    kateterisasi jantung LrutinL. Pasien yang datang ke laboratorium kateterisasi

    16 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    17/69

    Journal of American Heart Association

    menunjukkan tantangan diagnostik yang kompleks, karena tes noninvasif pada

     pasien ini belum memberikan semua informasi terkait. 0engan demikian,

    kateterisasi hemodinamik perlu dilakukan dengan perhatian cermat pada detail

    dan dilakukan oleh orangorang dengan pengetahuan dan keahlian dalam menilai

     pasien dengan BH0.

    2$($;$ 'es Diagnostik 'es a"aga: ekomendasi

    Ke#as 33a

    1$ 'es o#a"aga #ayak pada pasien te"tentu dengan ,HD be"at tanpa ge)a#a

    untuk 18 mengkon-i"masi tidak adanya ge)a#a5 atau 28 meni#ai "espon

    emodinamik untuk be"o#a"aga5 atau (8 menentukan p"ognosis 6444

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    18/69

    Journal of American Heart Association

    2$4$ P"insip Dasa" 'e"api %edis

    "emua pasien yang dievaluasi BH0nya juga harus menjalani -08*

    untuk faktor risiko lain yang terkait dengan penyakit jantung. *ermasuk 

    hipertensi, diabetes mellitus, dan hiperlipidemia. !eamanan dan khasiat dari

     program latihan untuk pasien dengan BH0 belum ditetapkan, tetapi pasien akan

    mendapatkan keuntungan dari resep olahraga di mana program latihan aerobik 

    teratur diikuti untuk memastikan kebugaran kardiovaskular. 8eskipun latihan

     berulang isometrik berat akan meningkatkan afterload pada ventrikel kiri, latihan

    resistif dengan beban bebas kecil atau latihan otot terisolasi berulang dapat

    digunakan untuk memperkuat kelompok otot seseorang. !ebanyakan pasien

    dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri dan BH0 berat harus menjalani intervensi

    untuk katup itu sendiri. Namun, jika keputusan telah dibuat untuk terapi medis,

     pasien ini harus menerima terapi obat -08* untuk disfungsi sistolik ventrikel

    kiri, termasuk inhibitor angiotensinconverting enMyme $A#3% atau angiotensin

    receptor blockers $AR4% dan betaadrenergic blockers. Peraatan harus diambil

    dengan tidak menurunkan tekanan dasar secara tibatiba pada pasien dengan lesistenosis. Profilaksis demam rematik dan profilaksis infective endicarditis $/3%

    harus diberikan pada kelompok pasien yang sesuai sebagaimana dimaksud pada

     bagian

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    19/69

    Journal of American Heart Association

    dan pengobatan yang tepat dari pharyngitis streptococcal merupakan pencegahan

     primer demam rematik. 5ntuk pasien dengan riayat demam rematik yang

    terdokumentasi baik atau pada mereka dengan bukti penyakit jantung rematik,

     profilaksis antistreptococcal jangka panjang diindikasikan untuk pencegahan

    sekunder.

    Ke#as 3

    1$ Penegaan sekunde" demam "ematik diindikasikan pada pasien dengan

    penyakit )antung "ematik5 kususnya mit"a# stenosis 6%S8 6'abe# ; dan =8

    6;08$ 6'ingkat Pembuktian: C8

    0emam rematik berulang berkaitan dengan memburuknya penyakit

     jantung rematik. Namun, infeksi !treptococcus grup A tidak harus bergejala untuk 

    memicu kekambuhan, dan demam rematik dapat kambuh bahkan ketika gejala

    infeksi diobati. Pencegahan demam rematik berulang memerlukan profilaksis

    antimikroba jangka panjang daripada penemuan dan pengobatan !treptococcus

    faringitis grup A yang akut. Rejimen pengobatan yang dianjurkan dan durasi

     profilaksis sekunder ditunjukkan pada *abel = dan C. Pada pasien yang

    didokumentasikan BH0, durasi profilaksis demam rematik harus setidaknya &)

    tahun atau sampai pasien berumur D) tahun $mana yang lebih lama%.

    'abe# ;$ Penegaan sekunde" demam "ematik 

    Agen Dosis

    4enMathin penisilin - &.< juta unit /8 setiap D mingguF

    !alium penisilin B

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    20/69

    Journal of American Heart Association

    Antibiotik makrolid atau aMalid $untuk

     pasien alergi terhadap penisilin dansulfadiaMin%

    4ervariasi

    Fpemberian setiap @ minggu direkomendasikan pada beberapa kondisi dengan resiko

    tinggi

    antibiotik makrolid sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang sedang

    mengkonsumsi obat lain yang menginhibisi sitokrom #-./ 0( seperti agen antijamur

    aMol, inhibitor protease H/B, dan beberapa selective serotonin reuptake inhi%itors

    4/0 diindikasikan dua kali sehari: H/B? Human /mmunodeficiency Birus: dan /8?

    secara intramuskuler.

    "umber? -erber et al $=)%

    2$4$2$ P"o-i#aksis 3*: ekomendasi

    !arena kurangnya bukti yang dipublikasikan atas penggunaan antibiotik 

     profilaksis untuk mencegah /3, nilai profilaksis antibiotik telah dipertanyakan

    oleh beberapa lembaga medis nasional dan internasional. Antibiotik profilaksis

    sekarang diindikasikan untuk hanya beberapa pasien yang berisiko tinggi untuk 

    menderita /3 dan beresiko tinggi jika akan mendapatkan hasil yang merugikan

    saat menderita /3. Pemeliharaan peraatan kesehatan mulut yang optimal tetap

    merupakan intervensi yang paling efektif untuk mencegah infeksi katup

    kedepannya.

    'abe# =$ Du"asi p"o-i#aksis sekunde" untuk demam "ematik 

    Jenis Du"asi sete#a se"angan te"aki"

    0emam rematik dengan karditis dan

     penyakit jantung residual $penyakit jantung

    &) tahun atau sampai pasien mencapai

    usia D) tahun $yang mana lebih lama%

    20 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    21/69

    Journal of American Heart Association

    katup persistenF%

    0emam rematik dengan karditis tanpa

     penyakit jantung residual $tanpa penyakit

    katupF%

    &) tahun atau sampai pasien mencapai

    usia

    Pasien dengan "iayat 3* sebe#umnya>

    Pene"ima t"ansp#antasi )antung dengan "egu"gitasi katup ka"ena

    katup st"uktu"a# abno"ma#> atau

    Pasien dengan penyakit )antung baaan dengan:

    - Penyakit jantung sianosis baaan yang tidak terperbaiki, termasuk 

     palliative shunts dan saluran:- #acat jantung baaan yang terperbaiki sempurna dengan bahan

     prostetik atau perangkat, baik yang ditempatkan dengan operasi

    maupun intervensi kateter, selama C bulan pertama setelah

     prosedur: atau- Penyakit jantung baaan terperbaiki dengan cacat sisa pada situs

    atau berdekatan dengan lokasi patch prostetik atau perangkat

     prostetik.

    21 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    22/69

    Journal of American Heart Association

    Risiko /3 secara signifikan lebih tinggi pada pasien dengan riayat

     penggantian katup prostetik. 4ahkan pada pasien yang berisiko tinggi menderita

    /3, bukti penurunan yang signifikan dalam penggunaan profilaksis bertentangan.

    !urangnya bukti pendukung bersama dengan risiko anafilaksis dan peningkatan

    resistensi bakteri terhadap antimikroba menyebabkan revisi yang signifikan dalam

    rekomendasi AHA untuk profilaksis sehingga hanya pasienpasien dengan risiko

    yang paling tinggi terkena /3 $misalnya, orangorang dengan katup prostetik%

    yang harus diobati. "elain itu, bukti untuk profilaksis hanya ditemukan layar 

    dalam prosedur dental yang melibatkan manipulasi jaringan gingiva, manipulasi

    daerah periapikal gigi, atau perforasi mukosa mulut. 0alam kasus bahan prostetik 

    lainnya $tidak termasuk pirau pembuatan palliative systemicpulmonary atau

    saluran% seperti cincin anuloplasti, neochords, perangkat AmplatMer, dan

    8itra#lips, hanya ada laporan kasus sporadis dari perangkat yang terinfeksi.

    8engingat tingkat infeksi rendah dan kelangkaan data, tidak ada bukti definitif 

     baha profilaksis pada pasien ini dapat dijamin dengan tidak adanya pasien yang

    memiliki risiko infeksi intrakardiak tinggi yang lainnya.

    *idak ada uji coba terkontrol secara acak $RandomiMed #ontrolled

    *rials+R#*s% atau studi kohort observasional besar mengenai profilaksis pada

     pasien dengan riayat /3 sebelumnya, tetapi mengingat risiko kumulatif kematian

    dengan infeksi berulang, komplikasi yang berpotensi melumpuhkan dari infeksi

     berulang, dan risiko profilaksis yang relatif rendah, profilaksis untuk /3 telah

    direkomendasikan dalam kelompok pasien berisiko tinggi. /3 secara substansial

    lebih sering terjadi pada penerima transplantasi jantung dibandingkan pada populasi umum. Risiko /3 tertinggi dalam C bulan pertama setelah transplantasi

    karena gangguan endotel, terapi imunosupresif intensitas tinggi, sering akses

    kateter vena sentral, dan biopsi endomiokardial. Jika ada katup struktural yang

    abnormal, profilaksis /3 harus dilanjutkan tanpa batas aktu, mengingat tingginya

    resiko /3 pada pasien pascatransplantasi.

    Pada pasien yang layak menggunakan profilaksis /3, berikan profilaksis

    sebelum prosedur dental yang melibatkan manipulasi jaringan gingiva atau daerah

    22 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    23/69

    Journal of American Heart Association

     periapikal gigi atau menyebabkan perforasi mukosa mulut. 4akteremia umumnya

    terjadi selama aktivitas hidup seharihari seperti menyikat gigi rutin atau

    mengunyah. 1rang yang beresiko terkena bakteri /3 harus menetapkan dan

    memelihara kesehatan gigi dan mulut yang terbaik untuk mengurangi potensi

    sumber pembibitan bakteri. !esehatan mulut yang optimal dipertahankan melalui

     peraatan gigi profesional rutin dan penggunaan produk gigi yang tepat, seperti

    sikat gigi ultrasonic manual yang bertenaga: benang gigi: dan perangkat

     pengangkat plak lainnya. *idak ada bukti untuk profilaksis /3 dalam prosedur 

    gastrointestinal atau prosedur genitourinari yang tidak ada infeksi enterococcal

    yang dikenal.

    4eberapa studi epidemiologi menunjukkan tidak ada peningkatan tingkat

    /3 sejak AHA diadopsi dan pedoman 3uropean "ociety of #ardiology

    merekomendasikan penggunaan profilaksis /3 lebih ketat. Pedoman N/#3

    $National /nstitute for Health dan #linical 3Ecellence, 5nited !ingdom% bahkan

    lebih radikal dari standar profilaksis sebelumnya karena tidak merekomendasikan

     profilaksis antibiotik untuk prosedur dental maupun nondental $misalnya, pernapasan, pencernaan, dan genitourinari%. "ejalan dengan pedoman itu, studi

    epidemiologi selanjutnya yang dilakukan menyusul revisi panduan N/#3 telah

    menunjukkan tidak ada peningkatan kasus klinis atau kematian dari /3. 5ntuk 

     pilihan rejimen antibiotik yang direkomendasikan ketika profilaksis /3

    direkomendasikan

    Ke#as 333: 'idak ada %an-aat

    1$ P"o-i#aksis te"adap 3* tidak dian)u"kan pada pasien dengan ,HD yang

    be"esiko mende"ita 3* untuk p"osedu" nondenta# 6misa#nya5 '**5

    esopagogast"oduodenoskopi5 ko#onoskopi5 atau sistoskopi8 tanpa

    adanya in-eksi akti- 6=08$

    6'ingkat Pembuktian: 98

    /nsiden /3 yang diikuti kebanyakan prosedur pada pasien dengan penyakit

     jantung mendasar, rendah, dan kurangnya data terkontrol yang mendukung

    23 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    24/69

    Journal of American Heart Association

    manfaat dari profilaksis antibiotik. "elain itu, penggunaan antibiotik sembarangan

    dapat dikaitkan dengan perkembangan organisme yang resisten, kolitis

    Clostridium difficile, biaya yang tidak perlu, dan toksisitas obat. Risiko /3 sebagai

    akibat langsung dari prosedur endoskopik yang fleksibel, kecil. 4akteremia

    transien dapat terjadi selama atau segera setelah endoskopi: Namun, ada beberapa

    laporan dari /3 yang disebabkan oleh endoskopi. 5ntuk prosedur endoskopi

    gastrointestinal, tingkat bakteremia adalah sampai =>, dan organisme yang

    teridentifikasi biasanya tidak menyebabkan /3. *ingkat bakteremia tidak 

    meningkat dengan biopsi mukosa, polipektomi, atau sfingterotomi. *idak ada data

    yang menunjukkan baha biopsi mendalam, seperti yang dilakukan pada rektum

    atau perut, mengarah ke tingkat bakteremia yang lebih tinggi. *ingkat bakteremia

    transien lebih sering terlihat dalam kegiatan rutin seperti menyikat gigi dan

    flossing $ sampai C(>%, dengan menggunakan tusuk gigi $ sampai D)>%,

    dan hanya mengunyah makanan $G> menjadi =&>%. 4eberapa prosedur 

    gastrointestinal, seperti dilatasi esofagus $setinggi D=>%, sclerotherapy $@&>%, dan

    endoscopic retrograde cholangiopancreatography $C> sampai &(>% memiliki

    tingkat lebih tinggi daripada bakteremia endoskopi sederhana. Namun, belum ada

     penelitian yang mengindikasikan penurunan tingkat /3 dengan profilaksis

    antibiotik.

    4edah, instrumentasi, atau prosedur diagnostik yang melibatkan saluran

    urogenital dapat menyebabkan bakteremia. *ingkat bakteremia yang mengikuti

     prosedur saluran kemih tinggi dengan adanya infeksi saluran kemih. "terilisasi

    saluran kemih dengan terapi antimikroba pada pasien dengan bakteriuria harus

    dicoba sebelum prosedur elektif, termasuk lithotripsy. Hasil kultur preprocedure

    urine akan memungkinkan dokter untuk memilih antibiotik yang tepat untuk 

    organism yang sudah pulih.

    2$;$ *+a#uasi 9eda dan isiko 3nte"+ensi

    24 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    25/69

    Journal of American Heart Association

    !eputusan untuk mengintervensi, serta jenis intervensi untuk pasien

    dengan BH0 yang parah, harus didasarkan pada analisis risiko dan manfaat

    individual. Risiko prosedur dan mortalitas jangka menengah harus ditimbang

    terhadap manfaat prosedur dalam mengubah riayat alami penyakit dan mengakui

    konsekuensi jangka panjang dari intervensi. 8ortalitas operasi dapat diperkirakan

    dari sejumlah sistem penilaian yang berbeda dengan menggunakan kombinasi dari

    faktor risiko seperti perkiraan risiko "*" atau 3uroscore

    $http?++.euroscore.org+%. Ada keterbatasan untuk nilai ini, termasuk baha

    mereka berasal hanya dari pasien bedah dan baha mereka tidak 

    mempertimbangkan prosedur spesifik hambatan, kompromi sistem organ besar,

    komorbiditas, atau kelemahan pasien. "kema penilaian risiko yang

    menggabungkan faktorfaktor ini dapat dilihat pada *abel G. 3stimasi risiko "*"

    adalah alat yang diterima untuk memprediksi risiko operasi bedah. 0alam sebuah

    analisis dari operasi katup aorta dalam database "*" . 3mpat belas persen memiliki PR18

    antara D> sampai (> dan tingkat kematian ratarata aktual =,&>, dan C> dari

     pasien memiliki PR18 I (> dan tingkat kematian aktual &&,&>. aktorfaktor 

    lain seperti kerapuhan pasien, kompromi sistem organ utama, dan hambatan

     prosedur spesifik harus dipertimbangkan. "ejumlah mekanisme untuk 

    mengevaluasi kelemahan menilai kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari

    hari $kemandirian dalam makan, mandi, berpakaian, berpindah, menggunakan

    toilet, menahan kencing, dll% dan pengukuran kecepatan berjalan, kekuatan

     pegangan, dan massa otot. "kor kelemahan telah tersedia, tetapi evaluasi

    keterbatasan dapat menggunakan kriteria berikut? tidak ada kelemahan $mampu

    untuk melakukan semua aktivitas seharihari dan dapat berjalan = meter dalam KC

    detik%, kelemahan derajat ringan $tidak dapat melakukan & kegiatan seharihari

    atau tidak mampu melakukan berjalan = meter dalam KC detik%, dan kelemahan

    tingkat sedang hingga parah $tidak dapat melakukan < aktivitas seharihari%.

    Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan akurasi prediksi skor risiko

    saat ini, terutama pada pasien yang menjalani terapi transkateter. Risiko

    25 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    26/69

    Journal of American Heart Association

    keseluruhan terhadap manfaat kemudian harus didiskusikan dengan pasien dan

    keluarga menggunakan proses pengambilan keputusan bersama.

    "elain klasifikasi risiko pada *abel G, diperlukan untuk menunda semua jenis

    intervensi pada pasien yang tidak akan mendapatkan keuntungan dalam hal

    gejalanya atau meningkat rentang hidupnya dari prosedur ini. !elompok pasien

    yang siasia melakukan intervensi bedah atau transkateter untuk BH0 parah

    adalah mereka dengan &% harapan hidup K& tahun, bahkan dengan prosedur yang

    sukses, dan

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    27/69

    Journal of American Heart Association

     pengobatan pasien berisiko tinggi yang sudah tua dengan BH0 parah tetapi

    memberlakukan pengambilan keputusan yang sulit dalam hal analisis risiko dan

    manfaat. Peraatan pasien harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien, nilainilai,

    dan harapan.

    Ahli jantung yang kompeten harus memiliki kemampuan untuk mendiagnosa dan

    mengarahkan pengobatan kebanyakan pasien dengan BH0. 8isalnya, pasien

    sehat dengan BH0 berat yang menunjukkan gejala harusnya hampir selalu

    dipertimbangkan untuk diintervensi. Namun, proses pengambilan keputusan yang

    lebih kompleks mungkin diperlukan dalam populasi pasien tertentu, seperti

    mereka yang memiliki BH0 berat tanpa gejala, mereka yang berisiko tinggi untuk 

    diintervensi, atau mereka yang bisa mendapatkan manfaat dari terapi khusus

    seperti perbaikan katup atau intervensi katup transkateter .

    *atalaksana pasien dengan BH0 parah yang kompleks dapat dicapai oleh

    *im !atup Jantung yang terutama terdiri dari seorang ahli jantung dan ahli bedah

    $termasuk ahli intervensi katup struktural jika terapi berbasis kateter sedang

    dipertimbangkan%. 0alam kasuskasus tertentu, mungkin ada multidisiplin,

    kelompok pengasuh kolaboratif, termasuk ahli jantung, ahli intervensi katup

    struktural, spesialis radiologi kardiovaskular, ahli bedah jantung, anestesi, dan

     peraat, yang semuanya memiliki keahlian dalam pengelolaan dan hasil dari

     pasien dengan BH0 kompleks. *im katup Jantung harus mengoptimalkan pilihan

     pasien untuk prosedur yang tersedia melalui pemahaman yang komprehensif 

    tentang rasio risikomanfaat dari strategi pengobatan yang berbeda. Hal ini

    terutama bermanfaat pada pasien yang memiliki beberapa pilihan untuk 

     pengobatan, seperti pasien berisiko tinggi yang sudah tua dengan gejala A" berat

    sedang dipertimbangkan untuk transkateter penggantian katup aorta $transcatheter 

    aortic valve replacement+*ABR% atau bedah penggantian katup aorta $surgical

    aortic valve replacement+ABR%. Pasien dan keluarga harus cukup dididik oleh *im

    !atup Jantung tentang semua alternatif pengobatan sehingga harapan mereka

    dapat dipenuhi semaksimal mungkin menggunakan pendekatan pengambilan

    keputusan bersama.

    27 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    28/69

    Journal of American Heart Association

    Peraatan optimal pasien dengan penyakit jantung kompleks sebaiknya

    dilakukan di pusatpusat yang dapat memberikan semua pilihan yang tersedia

    untuk diagnosis dan tatalaksananya, termasuk keahlian untuk pembaikan aorta

    kompleks atau katup mitral, pembedahan aorta, dan terapi transkateter. Hal ini

    menyebabkan perkembangan Pusat !atup Jantung yang 5nggul. Pusat !atup

    Jantung yang 5nggul &% terdiri dari penyedia layanan kesehatan yang

     berpengalaman dengan keahlian dari berbagai disiplin ilmu:

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    29/69

    Journal of American Heart Association

    tahun, atau

    -angguan sistem

    organ mayor

    yang tidak

    membaik setelah

    operasi

    *idak ada, dan & sistem organ,

    atau

    *idak lebih dari

    < sistem organ,

    atau

    @ sistem

    organ, atau

    Hambatan

     prosedur

    spesifikO

    *idak ada, dan !emungkinan

    hambatan

     prosedur spesifik 

    !emungkinan

    hambatan

     prosedur spesifik 

    Hambatan

     berat prosedur 

    spesifik 

    Fpenggunaan "*" PR18 untuk memprediksi resiko pada institusi dengan tingkat kebenaran

    yang beralasan hanya dikatakan tepat jika hasil akhir institusi berada didalam & standar deviasirasio ratarata "*" yang diobservasi+diharapkan untuk prosedur yang masih dipertanyakan.

    tujuh kelemahan menandakan? aktiivitas !atM pada kehidupan seharihari $independensi dalam

    makan, mandi, berpakaian, berpindah tempat, menggunakan kamar mandi, dan kontinensia

    urin% dan independensi dalam ambulasi $tidak membutuhkan bantuan dalam berjalan = meter 

    dalam kurang dari C detik%. "istem skoring lain dapat dilakukan untuk mengkalkulasi kasus

    tanpa kelemahan, atau kelemahan ringan, atau sedang sampai berat.

    contoh gangguan sistem organ mayor? disfungsi sistolik atau diastolik ventrikel kiri berat,

    atau disfungsi ventrikel kanan, dan hipertensi pulmoner: -agal ginjal kronik derajat @ atau yang

    lebih parah: disfungsi pulmoner dengan 3B& K =)> atau 02#1 dari yang diprediksi.

    0isfungsi sistem saraf pusat $demensia, penyakit AlMheimer, penyakit Parkinson, "troke dengan

    keterbatasan fisik persisten%: disfungsi gastrointestinal mencakup penyakit #rohn, kolitis

    ulseratif, gangguan nutrisi, atau albumin serum K@.): kanker berupa keganasan aktif, dan

    gangguan hati berupa riayat sirosis, perdarahan varises, atau peningkatan /NR tanpa adanya

    terapi B!A.

    Ocontoh? adanya trakeostomi, kalsifikasi aorta asendens beratm malformasi dada, perlengketan

    graft arteri koroner pada posterior dinding dada, atau kerusakan radiasi

    02#1?

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    30/69

    Journal of American Heart Association

    !eputusan tentang pilihan dan aktu intervensi untuk pasien dengan BH0

     parah sebaiknya dilakukan melalui *im !atup Jantung. *im !atup Jantung

    terutama terdiri dari seorang ahli jantung dan ahli bedah $termasuk ahli intervensi

    katup struktural jika terapi berbasis kateter sedang dipertimbangkan%. 0alam

    kasuskasus tertentu, mungkin ada multidisiplin, kelompok pengasuh kolaboratif,

    termasuk ahli jantung, ahli intervensi katup struktural, spesialis radiologi

    kardiovaskular, ahli bedah jantung, anestesi, dan peraat, yang semuanya

    memiliki keahlian dalam pengelolaan dan hasil dari pasien dengan BH0

    kompleks. 5ntuk pasien dengan infeksi jantung, spesialis penyakit menular harus

    terlibat. 4agi ibu hamil, ahli obstetrik harus dilibatkan. *im !atup Jantung &%

    meninjau kondisi medis pasien dan kelainan katup,

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    31/69

    Journal of American Heart Association

    man-aat da"i pe"baikan katup dibanding penggantian katup5 atau (8

    pasien dengan bebe"apa penyakit penye"ta untuk inte"+ensi katup

    yang dipe"timbangkan$

    6'ingkat Pembuktian: C8

    0engan ditemukannya teknik bedah yang lebih baru dan tingkat kematian

    operatif yang lebih rendah, maka ajar untuk menurunkan ambang batas untuk 

    intervensi katup untuk mencegah konsekuensi yang merugikan pada pasien

    dengan BH0 yang parah, terutama pada pasien asimtomatik dengan BH0 parah.

     Namun, manfaat keseluruhan operasi pada pasien ini mensyaratkan baha pasien

    dievaluasi oleh orangorang dengan keahlian dalam penilaian BH0 dan baha

    mereka menjalani operasi di sebuah pusat dengan kematian operasi rendah dan

    hasil pasien yang baik. Jika pendekatan Lmenunggu dengan aspadaL diambil

     pada pasien asimtomatik dengan BH0 berat, Pusat !atup Jantung yang unggul

    mungkin bermanfaat dalam memastikan folloup yang tepat.

    Hasil bedah tergantung pada keahlian dan pengalaman dari ahli bedah,terutama dengan operasi yang sangat khusus seperti perbaikan katup mitral

    kompleks dan pengobatan bedah penyakit aorta. *ercatat juga baha risiko

    operasi dan hasil yang lebih baik pada pasien yang menjalani perbaikan katup

    mitral daripada penggantian katup mitral $mitral valve replacement+8BR% pada

     pasien dengan regurgitasi mitral $8R% primer dan morfologinya cocok untuk 

     perbaikan. 8eskipun tingkat perbaikan katup mitral telah meningkat, sejumlah

     pasien dengan 8R primer masih akan menjalani 8BR. *ingkat kesuksesan

     perbaikan katup mitral pada pasien dengan 8R primer tergantung pada

     pengalaman ahli bedah serta volume bedah. Hasil yang optimal dicapai dalam

    Pusat !atup jantung yang 5nggul didedikasikan untuk tatalaksana dan

     pengobatan pasien dengan BH0 dan yang menaarkan semua pilihan pengobatan

    yang tersedia, termasuk perbaikan katup kompleks, operasi aorta, dan terapi

    transkateter. Pada Pusat !atup Jantung yang 5nggul, penyedia layanan kesehatan

    memiliki pengalaman dan keahlian dari berbagai disiplin ilmu, menunjukkan

    31 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    32/69

    Journal of American Heart Association

    kepatuhan terhadap pedoman nasional, berpartisipasi dalam pencatatan hasil

    regional atau nasional, dan secara terbuka melaporkan tingkat kematian dan

    keberhasilan mereka yang tersedia dengan program peningkatan kualitas lanjutan

    di tempat. !eputusan mengenai operasi aal pada pasien tanpa gejala maka dapat

    dibuat berdasarkan data yang dilaporkan dari Pusat !atup Jantung yang 5nggul

    secara spesifik, termasuk mortalitas dan morbiditas statistik serta tingkat

     perbaikan untuk pasien dengan primer 8R yang tahan lama. Pusat !atup Jantung

    yang 5nggul juga telah terbukti meningkatkan proporsi pasien yang dikelola

    sesuai dengan -08*, mengurangi tes yang tidak perlu, mengoptimalkan aktu

    intervensi, dan yang terbaik yaitu menangani masalahmasalah lain seperti operasi

     penyakit multikatup kompeks, beberapa operasi ulang, dan kompleks /3. Pusat

    !atup Jantung yang 5nggul dapat memainkan peran penting dalam pendidikan

     pasien dan dokter untuk membantu memastikan rujukan evaluasi dan protokol

    yang tepat dan tepat aktu untuk di follo up.

    'abe#

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    33/69

    Journal of American Heart Association

    anomali katup kongenital

    lain%• "klerosis katup aorta

    4 "tenosis aorta

     progresif 

    • !alsifikasi daun katup ringan

    sampai sedang dari katup

     bikuspid atau katup

    trikuspid, dengan penurunan

     beberapa gerakan sistolik,

    atau• Perubahan katup rematik

    dengan penyatuan komisura

    • "tenosis aorta ringan?

    BmaE Aorta

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    34/69

    Journal of American Heart Association

     beraat gradien

    tinggi dengan

    gejala

     berat atau stenosis

    kongenital dengan

     penurunan pembukaan katup

    yang berat

    ∆P ratarata D) mmHg

    • ABA tipikal &.) cm<

     $atau

    ABAi ).C cm

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    35/69

    Journal of American Heart Association

    'abe# ?$ ingkasan "ekomendasi aktu pembe"ian inte"+ensi untuk stenosis ao"ta

    ekomendasi C&

    ABR direkomendasikan dengan stenosis aorta gradien tinggi yang berat dan

    memiliki riayat gejala yang didapatkan dari anamnesis maupun dari uji olahraga

    $derajat 0&%

    /

    ABR direkomendasikan untuk pasien tanpa gejala dengan stenosis aorta berat

    $derajat #

    /

    ABR diindikasikan untuk pasien stenosis aorta berat $derajat # atau 0% ketika

    menjalani pembedahan jantung yang lain

    /

    ABR dapat diindikasikan untuk pasien tanpa gejala dengan stenosis aorta sangat

     berat $derajat #&, velositas aortik =.) m+detik% dan resiko pembedahan yang rendah

    //a

    ABR dapat diindikasikan pada pasien tanpa gejala $derajat #&% dengan stenosis aorta

     berat dan penurunan toleransi olahraga, atau penurunan tekanan darah pada saat

    olahraga

    //a

    ABR dapat diindikasikan pada pasien tanpa gejala dengan stenosis aorta berat

    gradien rendah+aliran rendah, dengan penurunan 2B3 $derajat 0

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    36/69

    Journal of American Heart Association

    $derajat #&% dan progresifitas penyakit yang cepat, dan resiko pembedahan yang

    rendah

    ABR? aortic valve replacement  baik dengan pembedahan, maupun dengan pendekatan transkatete

    recommendation: 213? level of evidence: 2B3? left ventricular e&ection fraction: dan N+A? not a

    36 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    37/69

    Journal of American Heart Association

    ($ Stenosis Ao"ta

    ($1$ 'ingkatan AS +a#+u#a"

    Pendekatan secara medis dan intervensional untuk penatalaksanaan pasien

    dengan A" valvular tergantung pada diagnosis akurat dari penyebab dan tingkat

     proses penyakit. *abel ( menunjukkan tingkatan A" dari pasien beresiko A"

    $tingkat A% atau pasien dengan obstruksi hemodinamik progresif $tingkat 4%

    hinggaparah tak bergejala $tingkat #% dan A" bergejala $tingkat 0%. *iap tingkatan

    ini ditentukan dari anatomi katup, hemodinamik katup, konsekuensi dariobstrusi

    katup di ventrikel kiri dan pembuluh darah, juga dengan gejalagejala yang

    dialami pasien. !eparahan hemodinamik dikarakterisasikan sebagai velositas

    transaortik maksimum $gradien tekanan ratarata% ketika laju aliran volume

    transaortik normal. ;alaupun demikian, beberapa pasien A" memiliki laju aliran

    volume transaortik rendah karena gangguan fungsi sistolik 2B dengan low L+ 

    e&ection fraction $2B3% atau karena hipertrofi ringan di ventrikel kiri dengan

    volume isi sekuncup yang rendah. !ategorikategori dari A" parah adalah suatu

    tantangan dalam hal diagnosis dan tatalaksana dan jelas berbeda dari mayoritas

     pasien dengan A" yang memiliki gradien dan velositas yang tinggi pada A" parah.

    "ubgrup khusus dengan A" aliran rendah ini ditandai 0< $dengan 2B3 rendah%

    dan 0@ $dengan 2B3 normal%.

    0efinisi A" parah didasarkan penelitian pada riayat alami pasien dengan

    A" yang tidak dioperasi yang menunjukkan baha prognosis tidak baik jika ada

     puncak velositas katup aorta IDm per detik, behubungan dengan gradien katup

    aorta ratarata ID)mmHg. Pada pasien dengan  forward flow rendah, A" parah

    dapat hadir drngan velositas katup aorta yang lebih rendah dan gradien katup aorta

    yang juga lebih rendah. "ehingga luas katup aorta juga harus diperhitungkan.

    Pada laju aliran normal, luas katup aorta K).( cm

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    38/69

    Journal of American Heart Association

    menguntungkan jika dilakukan intervensi katup. Perhatian khuusus pada detail

    dibutuhkan saat menilai hemodinamik katup aorta, dengan echocardiograph"

    0oppler atau kateterisasi jantung, dan variabilitas yang melekat dalam

     perhitungan dan kalkulasi harus selalu dipertimbangkan pada pembuatan

    keputusan klinis.

    ($2$ Stenosis Ao"ta

    ($2$1$ Diagnosis dan .o##o Up

    Pendekatan keseluruhan dari diagnosis BH0 akan didiskusikan di 4ab

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    39/69

    Journal of American Heart Association

    darah, dan bunyi desiran mungkin halus atau menyebar ke apeE. Hasil

     pemeriksaan fisis yang paling dapat diandalkan adalah kelainan pada suara

     jantung.

    **3 diindikasikan ketika ada bunyi desiran sistolik tak terjelaskan, suara

     jantung kedua tunggal, riayat katup aorta bikuspid, atau gejalagejala yang

    mengarah ke A". -ambaran echocardiographic memberikan identifikasi lebih

     jelas pada katup juga penilaian kualitatif dari kalsifikasi pucuk dan pergerakan

    katup. 0i hampir semua pasien, kerusakan hemodinamik pada lesi stenosis dapat

    diperjelas dengan pengukuran velositas maksimum transvavular, gradien tekanan

    ratarata, dan luas persamaan kontinuitas katup, seperti yang disebutkan di

    3uropean Association of 3chocardiography $3A3%+A"3 untuk evaluasi stenosis

    katup. 3valuasi 0oppler terhadap keparahan A" juga telah divalidasi dalam

     penelitian eksperimental dan pada manusia yang membandingkan pengukuran

    langsung dari tekanan di dalam jantung dan curah jantung. "ebagai tambahan,

     pengukuran 0oppler untuk keparahan A" adalah prediktor poten untuk hasil

    klinis. Namun, 0oppler dapat memberikan hasil berbeda pada velositas dankeparahan penyakit beberapa pasien, jadi evaluasi harus memperhatikan juga

    gejala yang timbul, pemeriksaan fisis, dan tes diagnostik lainnya. **3 juga

     berguna untuk menentukan respon 2B terhadap tekanan yang berlebihan,ungsi

    sistolik dievaluasi menggunakan pengukuran 2B3

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    40/69

    Journal of American Heart Association

    Ke#as 33a

    1$ 'es st"ess dobutamin dosis "enda menggunakan ec!ocardiogra"!y atau

    penguku"an emodinamik in+asi- dapat dibena"kan pada pasienpasien

    AS tingkat D2 da"i kese#u"uannya$ 6?0?78

     6 Level of Evidence: 98:

    a. !atup aorta terkalsifikasi dengan celah sistolik yang berkurang b. 2B3 yang kurang dari =)>c. 2uas area katup &.) cm< atau kurang:d. Belositas aorta kurang dari D.) m per detik atau gradien tekanan rata

    rata kurang dari D) mmHg

    Pasien dengan A" yang parah dan disfungsi sistolik 2B yang sering terjadi

    seringkali muncul dengan velositas transvaskular relatif rendah dan gradien

    tekanan $contohnya? gradien tekanan ratarata KD) mmHg% tetapi dengan kalkulasi

    luas katup yang kecil. 0i pasienpasien ini, A" yang parah muncul dengan

    gangguan fungsi sistolik 2B karena ketidakcocokan beban akhir. Pada pasien lain,

    gangguan fungsi miokardium primer muncul hanya dengan A" sedang dan celah

     pucuk aorta yang mengecil karena laju aliran volume transaorta rendah. Pada

     pasienpasien dengan A" gradienrendah+aliranrendah dan gangguan fungsi

    sistolik $2B3K=)>%, pengukuran velositas aorta dapat berguna $atau gradien

    tekanan ratarata% dan area aorta pada kondisi dasar dan juga pada stress

    farmakologi dosis rendah $contoh? pemberian infus dobutamine% dapat

    menentukan apakah A" dalam kondisi parah atau sedang dan untuk mengevaluasi

     penyimpanan aliran atau kontraktil. 0obutamine diberikan pada tingkat progresif,

    dimulai dengan dosis = mcg+kg per menit dan meningkat hingga dosis maksimal

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    41/69

    Journal of American Heart Association

    yang relatif tetap alaupun dengan peningkatan kontraktilitas dan laju aliran

    volume transaorta. 0okumen 63chocardiographic Assesment of Balve "tenosis?

    3A3+A"3 Pecommendations for #linical Practice7 mendefinisikan A" parah pada

    stress dobutamine dosis rendah dengan velositas maksimum ID.) m per detik 

    dengan luas katup K& cm<  pada tiap saat selama pengujian. "ebagai tambahan

    untuk A" sedang dan A" parah yang sebenarnya, pengujian stress dobutamine

    dosis rendah membantu mengidentifikasi sepertiga kelompok pasien yang tidak 

    menunjukkan peningkatan pada volume isi sekuncup I dengan dobutamine,

    disebut juga 6lack of contractile reserve2 atau 3lack of flow reserve24 "ubgrup

     pasien ini menunjukkan prognosis buruk dengan terapi operasi maupun medis.

    Pengujian stress dobutamine dosis rendah pada pasien dengan A" membutuhkan

     pengalaman di bidang pengujian stress farmakologi juga pengaasan

    hemodinamik kontinu dan elektrokardiografi dengan ahli jantung yang ikut

    mengaasi.

    ($2$1$2$'es DiagnostikPe"ubaan 'anda atau e)a#a

    Pada pasien dengan A" valvular, pengulangan **3 diperlukan ketika

     pemeriksaan fisis menunjkkan desiran sistolik yang lebih keras atau perubahan

    suara jantung kedua atau ketika gejala yang muncul dapat ditimbulkan karena

    obstruksi katup yang berkembang sejak evaluasi terakhir. Pengulangan **3 juga

    dibutuhkan pada pasien dengan A" yang terekspos atau mumiliki kebutuhan

    hemodinamik meningkat, seperti pada pembedahan nonkardiak, kehamilan, ataumasalah akut seperti pada infeksi sistemik, anemia, ataupunpendarahan

    gastrointestinal. Pada kondisi klinis demikian, mengetahui keparahan obstruksi

    katup dan fungsi 2B sangatlah penting untuk mengoptimalkan kondisi terbebani

    dan mempertahankan curah jantung normal.

    ($2$1$($ 'es Diagnostik .o##oup "utin

    41 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    42/69

    Journal of American Heart Association

    ;aktu dari evaluasi klinis periodik dari pasien dengan A" tak bergejala

    yang parah tergantung pada komorbiditas dan faktorfaktor yang spesifik pada

     pasien. Reevaluasi menggunakan **3 pada pasien tak bergejala dengan fungsi

    sistolik 2B normal yang gejala penyakitnya tidak berubah dilakukan dengan

    interval C bulan hingga & tahun ketika veositas aorta D.) m per detik $tingkat #%, &

    hingga < tahun jika velositas aorta antara @.) hingga @.' m per detik $tingkat 4%, @

    hingga = tahun jika velositas aorta antara

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    43/69

    Journal of American Heart Association

    **3 0iagnostik dan data 0opler dapat diambil dari hampr semua pasien,

    tetapi tingkat keparahan A" dapat tidak terdeteksi bila kualitas gambar buruk atau

    sudut paralel tidak dapat diambil di antara sinyal ultrasound dan jet aorta.

    Pencitraan #8R menunjukkan potensi untuk evaluasi keparahan A" tetapi tidak 

    tersedia secara luas. Cadiac CT imaging  berguna untuk menghitung kalsifikasi

    katup $kalsifikasi parah diperkirakan ada jika skot kalsifikasi katup aorta I&,)))

    Agatston unit% dan dalam pasien yang dalam proses pengukuran *ABR di area

    annuus, panjang pucuk, dan jarak antaraannulus dan ostial coronerary. ;alaupun

    demikian, Pencitraan #* tidak terlalu berguna untuk mengevaluasi keparahan A".

    !etika data noninvasive nondiagnostik atau ada kerancuan antara evaluasi klinis

    dan echocardiograph"' kateterisasi untuk menentukan keparahan A"

    direkomendasikan. -radien tekanan transaortik sebaiknya direkam untuk 

     pengukuran gradien ratarata transaortik, berdasarkan 2B yang terusmenerus dan

     pengukuran tekanan aorta. 2uas katup aorta sebaiknya dihitung dengan rumusan

    -orlin, menggunakan pengukuran ick atau curah jantung termodilusi.

    ($2$1$;$ 'es Diagnostik Pengu)ian !atian .isik: ekomendasi

    Ke#as 33a

    1$ Pengu)ian #atian -isik dapat di#akukan untuk meni#ai pe"ubaan

    -isio#ogis dan untuk mengon-i"masi tidak adanya ge)a#a pada pasien tak 

    be"ge)a#a dengan katup ao"ta yang te"ka#si-ikasi dan +e#ositas ao"ta 4$0

    atau #ebi atau g"adien tekanan "ata"ata 40 mmHg atau #ebi tinggi

    6tingkat C8 6 Level of Evidence: 98

    !etika dilakukan dengan pengaasan praktisi kesehatan berpengalaman,

     pengaasan ketat dari 4P dan 3#-, pengujian latihan fisik pada pasien

    asimptomatis relatif aman dan dapat memberikan informasi yang tidak dapat

    diberikan pada evaluasi klinis aal, terlebih lagi jika kapasitas fungsional pasien

    tidak jelas. Pasien dengan gejala dapat diprovokasi dengan pungujian latihan fisik 

    43 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    44/69

    Journal of American Heart Association

    sebaiknya diklasifikasikan sebagai pasien bergejala, alaupun riayat

     penyakitnya berlaanan. ;alaupun sulituntuk membedakan batas latihan fisik 

    normal dengan yang tidak normal yang dikarenakan gejala A", terutama pada

     pasien usia lanjut, angina yang disebabkan latihan fisik, dispnea berkepanjangan

    di aal latihan fisik, pusing, atau pingsan adalah tandatanda yang konsisten

    dengan gejala A".

    Pengujian latihan fisik juga dapat mengidentifikasi kapasitas fisik yang

    terbatas, respon 4P yang abnormal, dan aritmia. "ebuah respon hemodinamik 

    abnormal $contohnya hipotensi atau kegagalan peningkatan 4P dengan latihan

    fisik% pada pasien dengan A" parah dianggap penemuan prognosis buruk. Pada

     penelitian lain, pasien dengan A" yang gejalanya bermanifestasi , respon 4P

    abnormal, atau segmen "* yang juga abnormal memiliki survival yang berkurang

    yaitu &'> dibandingkan dengan (=>. ;alaupun demikian, depresi segmen "*

    3#- terlihat pada I()> pasien dengan A" dalam latihan fisik dan bersifat

    nonspesifik untuk diagnosis #A0.

    4eberapa penelitian menunjukkan penambahan nilai untuk mengukur 

     perubahan di katup hemodinamik dengan latihan fisik. Pada penelitian di &(C

     pasien dengan A" sedang hingga parah, tes stress normal adalah G@> di semua

     pasien: alaupun demikian, efek samping pada jantung terjadi pada CG dari

     pasienpasien tersebut dengan interval follo up

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    45/69

    Journal of American Heart Association

    1$ !atian pe"obaan tidak dapat di#akukan pada pasienpasien dengan AS

    simtomatik )ika keepatan ao"ta menapai 4$0 m pe" detik atau #ebi

    atau )ika g"adien tekanan "ata"ata ada#a 40mmHg atau #ebi 6stage #8

    61228$ $Level of Evidence: B

    "eperti yang telah dilaporkan pada beberapa studi prospektif dan

    retrospektif, terdapat resiko yang rendah pada latihan percobaan yang dilakukan

     pada pasienpasien A" asimtomatik. Namun demikian, komplikasi yang dapat

    timbul mencakup hipotensi eksersional pada hampir &)> pasien, gejala penyakit

    yang timbul akibat latihan, dan aktivitas ventrikuler yang prematur. "uatu studi

    retrospektif pada @DG pasien dengan A" yang telah menjalani latihan percobaan

    kardiopulmoner tidak menunjukkan mortalitas maupun komplikasi fatal.

    !ebanyakan pasien ini bahkan tidak $G(>% memiliki gejala dan beberapa $&C>%

    masih samarsamar, dan hanya % A" pada percobaan

    ini $&

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    46/69

    Journal of American Heart Association

    dosis "enda5 dan sea"a be"taap dinaikkan sesuai kebutuan dengan

    pemantauan k#inis yang be"ka#a 612412=8$

     $Level of Evidence: B

    Hipertensi merupakan hal yang lumrah pada pasienpasien dengan A",

    dapat pula menjadi faktor resiko berkembangnya A", dan menambah beban total

    ventrikel kiri jika terdapat obstruksi katup. !ekhaatiran baha pengobatan

    antihipertensi dapat berefek jatuhnya cardiac output belum dapat dibuktikan pada

    studi mengenai terapi medis, hal ini termasuk < R#* kecil, hal ini terjadi

    sepertinya dikarenakan A" tidak berefek obstruksi katup yang 6menetap7 pada proses perjalanan penyakit tersebut. Pada &,C&C pasien dengan A" asimtomatik 

     pada studi "3A" $"imvastatin 3Metimib in Aortic "tenosis%, kasus hipertensi

    $nQ&,@D)% dikaitkan dengan meningkatnya resiko kejadian kardiovaskuler iskemik 

    sebesar =C> dan peningkatan < lapis tingkat mortalitas $keduanya pK),)&% jika

    dibandingkan dengan pasienpasien A" normotensi, meskipun tidak ditemukan

    efek yang berarti pada ABR. *erapi medis untuk hipertensi harus mengikuti

     pedoman standar, dimulai pada dosis rendah dan secara bertahap dinaikkan sesuai

    kebutuhan untuk mendapatkan kontrol terhadap tekanan darah. *idak terdapat

    studi yang membahas mengenai pengobatan hipertensi secara spesifik pada pasien

    dengan A", namun diuretik sebaiknya dihindari pemakaiannya jika ruang

    ventrikel kiri kecil, karena dapat menimbulkan volume ventrikel kiri yang lebih

    kecil lagi pada kasus cardiac output yang jatuh. "ecara teori, penghambat A#3

    $A#3 inhibitor% dapat menguntungkan disebabkan potrnsi efek menguntungkan

    terhadap fibrosis ventrikel kiri disamping efeknya dalam mengontrol hipertensi.

    Penghambat beta $4eta bloker% merupakan pilihan yang sesuai pada pasienpasien

    dengan #A0.

    Ke#as 33b

    1$ 'e"api +asodi#ato" mungkin sa)a dibutukan )ika digunakan dengan

    pemantauan in-asi- te"adap emodinamik pasien pada mana)emen

    akut pasien dengan AS dekompensasi yang be"at 6stage D8 dengan

    @HA ke#as 3, dise"tai ge)a#a gaga# )antung$ $Level of Evidence: C

    46 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    47/69

    Journal of American Heart Association

    Pada pasien yang datang dengan A" berat dan NHA kelas /B,

     pengurangan afterload digunakan sebagai usaha untuk menstabilkan pasien

    sebelum tindakan ABR segera. Pemantauan monitoring yang infasif terhadap

    tekanan pengisian ventrikel kiri, cardiac output, dan tahanan pembuluh darah

    sistemik merupakan hal yang penting, dimana jika terjadi penurunan resistensi

     pembuluh darah sistemik yang tibatiba dapat mengakibatkan penurunan akut

    cardiac output sepanjang katup aorta yang obstruktif. Namun demikian, beberapa

     pasien melaporkan terjadinya peningkatan cardiac output setelah tahanan

     pembuluh darah sistemik secara perlahan diturunkan yang disebabkan penurunan

    total afterload ventrikel kiri. ABR sedapat mungkin sebaiknya dilakukan pada

     pasienpasien ini.

    Ke#as 333: 'idak ada Keuntungan

    1. 'e"api dengan statin tidak diindikasikan sebagai penegaan te")adinya

    pe"kembangan emodinamik AS pada pasien dengan penyakit katup

    ka#si-ikasi "ingan ingga sedang 6stage 9 ingga D8 610?5 1(05 1(18$

    $Level of Evidence: A

    8eskipun terdapat studi eksperimental dan studi klini secara retrospektif 

    yang menyebutkan baha terapi penurunan kadar lipid dengan statin dapat

    mencegah perkembangan penyakit A" kalsifikasi, terdapat pula @ R#* yang tidak 

    mampu menunjukkan keuntungannya baik terhadap efek mengubah hemodinamik 

    maupun terhadap hasil klinis pengobatan pada pasien dengan obstruksi katup

    ringan hingga sedang. 8aka dari itu, tidak terdapat data untuk mendukung

     penggunaan statin dalam mencegah perkembangan penyakit A". Namun

    demikian, #A0 biasanya sering terjadi pada pasien dengan A", dan semua pasien

    ini harus diskrining dan diberi terapi hiperkolestrolemi menggunakan -08*

    sebagai pencegahan #A0 primer dan sekunder.

    47 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    48/69

    Journal of American Heart Association

    ($2$($ Kapan di#akukan 3nte"+ensi: ekomendasi

    2ihat *abel ' sebagai ringkasan rekomendasi dari bab ini dan -ambar &

    untuk indikasi ABR pada psienpasien dengan A". Rekomendasi mengenai kapan

    sebaiknya dilakukan intervensi pada A" dapat diaplikasikan untuk ABR dengan

     pembedahan maupun ABR transkateter. Pendekatan terintehrasi untuk menilai

    resiko ABR pembedahan dan transkateter dibahas dalam 4ab per tahun% ketika psien

     pasien ini dipantau secara prospektif dan secara rutin melaporkan onset terjadinya

    gejala. *ingkat onset gejala sangat bergantung pada tingkat keparahan A", dengan

    tingkat kelangsungan hidup sekitar G=> hingga ()> pada < tahun pada mereka

    dengan kecepatan jet K@.) m per detik dibandingkan dengan hanya @)> hingga

    =)> pada mereka dengan kecepatan jet ID.) m per detik. Pasien dengan A"

    asimtomatik membutuhkan pemantauan rutin secara periodik terhadap

    48 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    49/69

    Journal of American Heart Association

     perkembangan gejala dan perkembangan penyakit, namun ABR rutin tidak 

    direkomendasikan $4ab @.&%. Namun demikian, jika sekali saja terdapat gejala

    ringan yang diakibatkan A" berat, hasil terapi biasanya sangat buruk kecuali

    obstruksi dibebaskan. -ejala aal yang biasanya muncul adalah dispnu saat

     beraktivitas atau adanya penurunan terhadap toleransi pasien pada latihan rutin.

    -ejala klasik seperti sinkop, angina, dan gagal jantung merupakan manifestasi

    tingkat lanjut dari penyakit tersebut, banyak terlihat pada pasienpasien yang onset

    gejala aalnya tidak diperhatikan dan maka dari itu intervensi tertunda.

    Pada pasien dengan A" berat, simtomatik, dan kalsifikasi, pengobatan

    yang efektif hanyalah berupa pembedahan atau ABR transkateter, mampu

    membuat tingkat kelangsungan hidup meningkat, mengurangi gejala, dan

    meningkatkan kapasitas latihan. Pada keadaan dimana tidak terdapat kondisi

    komorbid yang serius yang membatasi harapan hidup atau kualitas hidup pasien,

    amak ABR diindikasikan pada semua pasien A" berat asimtomatik dan sebaiknya

    dilakukan setelah onset gejala. 5mur bukanlah kontraindikasi untuk pembedahan.

    A" berat diartikan sebagai kecepatan aorta D.) mm per detik atau gradien

    tekana ratarata D) mmHg berdasar tingkat keparahan hemodinamik pasien A".

    8eskipun kecepatan transaorta dan gradien tekanan ratarata merupakan tolak 

    ukur yang berlebihan pada tingkat keparahan A" namun dengan adanya katup

    asli A" maka terdapat hubungan linear antara velositas $kecepatan% dan gradien

    tekanan ratarata baik diukur melalui kateterisasi maupun dengan metode

    0opplerkeduanya termasuk dalam pedoman ini sehingga baik 0oppler maupun

     pengukuran cara infasif dapat digunakan dalam penentuan keputusan. *erdapat

    suatu ketidakteraturan yang substansial pada derajat keparahan hemodinamik 

    antara pasienpasien asimtomatik dan simtomatik, dan tidak ada parameter 

    tunggal yang mengindikasikan kebutuhan penggunaan ABR. 2ebih dari itu, hal

    hal mencakup kombinasi gejala, keadaaan anatomi katup, dan hemodinamik 

    $*abel (% yang dapat memberikan bukti kuat baha ABR akan berguna pada

    individu pasien. 4anyak pasien dengan gradien tekanan+kecepatan transaorta yang

    tinggi, menetap dalam kondisi asimtomatik selama beberapa tahun dan tidak 

    49 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    50/69

    Journal of American Heart Association

    membutuhkan ABR hingga munculnya onset gejala. Namun demikian, jika gejala

    timbul, kecepatan+gradien yang tinggi dapat mengkonfirmasi terjadinya obstruksi

    katup yang merupakan penyebab gejala. Adanya stenosis campuran dan

    regurgitasi, maka suatu gradien+kecepatan yang tinggi merupakan indikasi untuk 

     penyakit katup aorta campuran yang berat. Penghitungan area katup tidak terlalu

    dibutuhkan ketika kita mampu mencari kecepatan+gradien yang tinggi dan jika

    katup mengalami kalsifikasi dan imobil: kebanyakan pasien mempunyai area luas

    katup sebesar &.) cm

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    51/69

    Journal of American Heart Association

    terapi obat saja. 2B3 rendah pada banyak pasien disebabkan oleh adanya

    afterload yang berlebihan $afterload mismatch%, dan fungsi ventrikel kiri

    meningkat setelah dilakukan ABR pada pasienpasien tadi. Jika disfungsi ventrikel

    kiri tidak disebabkan adanya ketidakcocokan afterload $afterload mismatch%, maka

    tingkat bertaham hidup tetap membaik, biasanya disebabkan karena afterload

    yang berkurang pada ABR, namun adanya peningkatan fungsi ventrikel kiri dan

    resolusi gejala sepertinya tidak sempurna setelah dilakukan ABR.

    Ke#as 3

    ($ A, diindikasikan untuk pasienpasien dengan AS be"at 6stage C atau

    D8 )ika akan men)a#ani pembedaan )antung untuk indikasi #ain )ika

    te"dapat bukaan sisto#ik yang menu"un akibat ka#si-ikasi katup ao"ta

    dan keepatan ao"ta 4$0 m pe" detik atau #ebi atau g"adien tekanan

    "ata"ata 40 mmHg atau #ebi 610

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    52/69

    Journal of American Heart Association

     b. !ecepatan aorta =.) m per detik atau lebih atau gradien tekanan ratarata

    C) mmHg atau lebih: danc. Resiko pembedahan yang rendah.

    Pada pasienpasien dengan A" yng sangat berat dan kecepatan aorta =.o

    m per detik atau gradien tekanan ratarata C) mmHg, maka tingkat onset gejala

    adalah =)> dalam < tahun. 4eberapa studi observasi telah menunjukkan adanya

    tingkat onset gejala yang lebih tinggi dan efek samping pada jantung pada pasien

    dengan derajat penyakit sangat berat, jika dibandingkan dengan pasien A" berat.

    "ebagai tambahan, suatu studi yang membandingkan pembedahan segera dengan

     pembedahan saat gejala muncul pada =G pasangan menunjukkan resiko mortalitas

    dengan penyebab apapun yang lebih rendah pada mereka yang menjalani

     pembedahan segera $haMard ratio HRS? ).&@=:'=> confidence interval #/S? ).)@)

    hingga ).='G: pQ).))(%. 8aka dari itu, merupakan hal yang ajar untuk 

    mempertimbangkan ABR elektif pada pasienpasien dengan A" asimtomatik 

    sangat berat jika resiko pembedahan pasien rendah dibanding hanya menunggu

    sampai munculnya onset gejala. Resiko pembedahan yang rendah diartikan

    sebagai skor "*" PR18 dalam nila KD.) dan tidak adanya komorbiditas lain.

    Pada Heart Balve #enters of 3Ecellence, hal ini berarti adanya resiko mortalitas

    operatif sebesar K&.=> $4ab

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    53/69

    Journal of American Heart Association

    c. "uatu percobaan latihan menunjukkan adanya toleransi terhadap

    latihan yang menurun atau jatuhnya tekanan darah sistolik.

    2atihan percobaan dapat sangat membantu dalam mengklarifikasi status

    gejala pada pasienpasien dengan A" berat. Jika gejala dipacu oleh latihan

     percobaan, maka pasien dianggap dalam fase simtomatik dan memenuhi

    rekomendasi !elas & untuk ABR. Pada pasien tanpa gejala yang nyata dan

    memiliki &% penurunan tekanan darah sistolik di baah batas standar atau adanya

    kegagalan dalam meningkatkan tekanan darah paling kurang %. 8aka dari itu, merupakan hal yang

    ajar untuk mempertimbangkan ABR elektif pada pasienpasien ini jika resiko

     pembedahan pasien rendah, selain itu juga mempertimbangkan kebutuhan pasien

    dan faktor klinis lain seperti umur dan kondisi komorbid.

    Ke#as 33a

    ($ A, me"upakan pi#ian pada pasienpasien simtomatik dengan AS

    be"at a#i"an "enda/g"adien "enda dengan !,*. yang menu"un 6stage

    D28 dengan 64(5 1415 14285

    6!e+e# o- *+idene: 98:

    a. !atup aorta yang kalsifikasi dengan pembukaan sistol yang

     berkurang: b. 2uas area katup &.) cm: dane. "uatu studi dobutamin dosis rendah menunjukkan kecepatan aorta D m

     per detik atau lebih atau gradien tekanan ratarata D) mmHg atau lebih

    53 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    54/69

    Journal of American Heart Association

    dengan luas area katup &.)cm

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    55/69

    Journal of American Heart Association

    pasien no"motensi 6tekanan da"a sisto#ik 140 mmHg8

    mengindikasikan

    6!e+e# o- *+idene: C8:

    a. !ecepatan aorta kurang dari D m per detik atau gradien tekanan rata

    rata kurang dari D) mmHg: dan b. /ndeks volume sekuncup kurang dari @=m2+m% atau rendahnya volume sekuncup transaorta

    dengan fungsi sistolik ventrikel kiri yang dipertahankan. "tudi menunjukkan

     baha A" berat aliran rendah+gradien rendah dengan 2B3 yang dipertahankan

    terjadi pada => hingga pasien dengan A" berat. 4eberapa studi

    menunjukkan bahapasienpasien asimtomatik dengan A" berat aliran

    rendah+gradien rendah dengan 2B3 normal juga memiliki prognosis buruk dandapat memperoleh keuntungan dari tindakan ABR. "tudi lain menunjukkan baha

    kebanyakan dari pasien asimtomatik ini hanya menderita A" sedang dengan hasil

    terapi yang mirip dengan pasienpasien lain dengan A" ringan dan laju aliran

    transaorta yang normal. Namun demikian, kedua studi prospektif dan kontrol

    kasus ini menujukkan baha hasil terapi lebih buruk pada pasien asimtomatik 

    dengan A" aliran rendah+gradien rendah dengan 2B3 normal jika dibandingkan

    dengan pasienpasien dengan A" besar dan gradien yang tinggi. 8eskipun belum pernah sebelumnya dilakukan R#*, namun suatu analisis terhadap R#*

    menunjukkan baha ketahnan hidup dapat meningkat dengan *ABR maupun

    ABR dibanding pengobatan medis obat saja pada pasienpasien simtomatik 

    dengan A" berat aliran rendah.

    Pendekatan klinis pada pasien dengan A" aliran rendah bergantung pada

    sumber data multipel yang terintegrasi. A" berat aliran rendah+gradien rendah

    dengan fungsi 2B3 yang terjaga sebaiknya dipertimbangkan yang mengalami

    55 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    56/69

    Journal of American Heart Association

     pengapuran berat pada katup aorta, kecepatan aorta KD.) m per detik $gradien

    tekanan ratarata KD) mmHg%, dan luas area katup T &.) cm

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    57/69

    Journal of American Heart Association

    Pengapuran A" adalah suatu penyakit yang progresif, dan sekali saja A"

    sedang muncul, maka kecenderungan onset gejala timbul dalam = tahun sangat

    mungkin dan signifikan. Jika resiko dari BH0 progresi seimbang dalam melaan

    resiko pembedahan ulang dalam = tahun, maka merupakan hal yang logis untuk 

    melakukan ABR pada saat prosedur pembedahan jantung lain jika terdaoat A"

    sedang $4ab D.@.@. dan &)%. !eputusan ini harus bersifat individual berdasar pada

    resiko spesifik operasi dari tiap pasien, faktor klinis seperti umur dan kondisi

    komorbid, daya tahan katup, dan kebutuhan pasien.

    Ke#as 33b

    1. A, dapat dipe"timbangkan digunakan pada AS be"at 6stage C18

    dengan keepatan ao"ta 4$0 m pe" detik atau #ebi atau g"adien tekanan

    "ata"ata 40 mmHg atau #ebi )ika pasien tidak memi#iki "esiko

    pembedaan yang tinggi dan pe"obaan be"se"i menun)ukkan adanya

    peningkatan pada keepatan ao"ta 0$( m pe" detik atau #ebi pe"

    taunnya$

    $Level of Evidence: C

    Halhal yang dapat memprediksi perkembangan penyakit termasuk umur 

    yang lebih tua, pengapuran katup yang lebih berat, dan laju hemodinamik yang

    lebih cepat pada beberapa studi berseri. Pada pasien dengan A" berat, ABR elektif 

    dapat dipertimbangkan jika resiko pembedahan dalam kategori rendah dan setelah

     penilaian faktor klinis yang lain dan juga kebutuhan pasien.

    -A84AR &.

    57 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    58/69

    Journal of American Heart Association

    4agan di atas menunjukkan jalur keputusan yang menghasilkan rekomendasiuntuk ABR. Pemantauan periodik diindikasikan untuk semua pasien yang ABR  belum ditunjukkan, termasuk mereka yang asimtomatik A" $tahap 0 atau #% danmereka dengan rendah gradien A" $tahap 0< atau 0@% yang tidak memenuhikriteria untuk intervensi. F ABR harus dipertimbangkan dengan stadium 0@ A" hanya jika obstruksi katupadalah penyebab paling mungkin dari gejala, stroke /ndeks volume K@= m2 + m<4P K&D) mm Hg%.

    A" menunjukkan stenosis aorta: ABA: daerah katup aorta: ABR, katup aorta

     penggantian dengan baik bedah atau transkateter pendekatan: 4P, tekanan darah:0"3, dobutamin stress echocardiography: 3**, latihan tes treadmill: 2B3, kiri

    fraksi ejeksi ventrikel P mean  ,  berarti tekanan gradien dan BmaE kecepatan

    maksimum.

    ($2$4$ Pi#ian 3nte"+ensi: ekomendasi

    2ihat *abel &) untuk ringkasan rekomendasi dari bagian ini. Rekomendasi ini

    untuk pilihan intervensi untuk A" berlaku untuk ABR bedah dan transkateter 

    58 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    59/69

    Journal of American Heart Association

    indikasi untuk ABR dibahas dalam 4agian @.

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    60/69

    Journal of American Heart Association

    memiliki risiko bedah yang tinggi $4agian

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    61/69

    Journal of American Heart Association

    2$ Untuk pasien yang 'A, atau be"isiko tinggi A, beda sedang

    dipe"timbangkan5 'im ,a#+e Hati te"di"i da"i5 ke#ompok 

    mu#tidisip#in te"padu p"o-esiona# keseatan dengan a#i penyakit

    da#am ,HD5 penit"aan )antung5 ka"dio#ogi inte"+ensi5 anestesi

     )antung5 dan ope"asi )antung a"us be"ko#abo"asi untuk 

    membe"ikan pe"aatan pasien yang optima#$ 6!e+e# o- *+idene:

    C8

    Pengambilan keputusan yang kompleks pada pasien berisiko tinggi dengan bedah

    gejala A" parah. !eputusan untuk melakukan ABR bedah, *ABR, atau untuk 

    melupakan intervensi memerlukan masukan dari *im Balve Hati. primer ahli

     jantung menyadari kondisi hidup bersama yang mempengaruhi risiko dan

    kelangsungan hidup jangka panjang, penyakit pasien *entu saja, dan preferensi

    dan nilainilai pasien. "pesialis pencitraan jantung yang memiliki pengetahuan

    tentang A" dan *ABR memberikan evaluasi katup aorta anatomi dan keparahan

    hemodinamik, anatomi pembuluh darah, aorta ukuran anulus, dan anatomi

    koroner, termasuk jarak annularostial. Ahli jantung intervensi membantumenentukan kemungkinan prosedur transkateter sukses. 0okter bedah jantung

    dapat memberikan realistis perkiraan risiko dengan pendekatan bedah

    konvensional, kadangkadang dalam hubungannya dengan anestesi jantung.

    "eorang ahli penyakit dalam BH0, biasanya seorang ahli jantung atau ahli bedah

     jantung dengan keahlian dalam pencitraan dan + atau intervensi, memberikan

    kontinuitas dan integrasi yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan

    kolaboratif. Peraat dan lainnya anggota tim koordinat peraatan dan membantudengan memberikan penjelasan kepada pasien. Ahli bedah jantung dan intervensi

    dokter ahli jantung adalah inti dari *im Balve Hati untuk pasien yang

    dipertimbangkan untuk ABR atau *ABR.

     &-""orting )eferences: $* 10

    Ke#as 3

    61 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    62/69

    Journal of American Heart Association

    ($ 'A, dian)u"kan pada pasien yang memenui indikasi untuk 

    A, 69agian ($2$(8 yang memi#iki "isiko penga#ang untuk A, 

    beda 69agian 2$;8 dan dipe"ki"akan pasa 'A, ke#angsungan

    idup #ebi besa" da"i 12 bu#an 61705 1718$ 6!e+e# o- *+idene: 98

    *ABR telah dipelajari dalam berbagai studi observasional dan pendaftar 

    multicenter yang mencakup sejumlah besar pasien berisiko tinggi dengan gejala

    A" parah. "tudistudi ini menunjukkan kelayakan, baik Hasil hemodinamik, dan

    hasil yang menguntungkan dengan prosedur. "elain itu, *ABR dibandingkan

    dengan terapi standar dalam R#* prospektif terhadap pasien dengan gejala yang

     berat A" yang dianggap bisa dioperasi. Parah A" didefinisikan sebagai daerah

    katup aorta K),( cm< maksimum aorta kecepatan D.) m per detik. "emua pasien

    memiliki NHA kelas // sampai /B gejala. pasien dianggap memiliki risiko bedah

    mahal ketika diprediksi morbiditas bedah @) hari dan mortalitas adalah =)>

    karena penyakit penyerta atau kondisi ireversibel serius. Pasien dikeluarkan jika

    mereka memiliki aorta bikuspid katup, infark miokard akut $8/%, #A0 yang

    signifikan, sebuah 2B3 K, diameter anulus aorta K&( mm atauI .

    "emua penyebab kematian pada < tahun lebih rendah dengan *ABR 

    $D@,@>% dibandingkan dengan terapi medis standar $C(>%, dengan HR untuk 

    *ABR dari ).=( $'=> #/? ),@C),'

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    63/69

    Journal of American Heart Association

    komplikasi terjadi pada &C, dengan *ABR dibandingkan &,&> dengan terapi

    standar $p K),))&%.

    0engan demikian, pada pasien berisiko tinggi dengan berat gejala A" yang

    tidak mampu menjalani ABR bedah karena risiko bedah mahal dan yang memiliki

    kelangsungan hidup yang diharapkan dari I & tahun setelah intervensi, *ABR 

    adalah dianjurkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi gejala.

    !eputusan ini harus dibuat hanya setelah diskusi dengan pasien tentang manfaat

    yang diharapkan dan kemungkinan komplikasi dari *ABR dan ABR bedah. pasien

    dengan A" berat dianggap memiliki risiko bedah mahal jika mereka memiliki

    risiko diperkirakan dengan operasi dari kematian atau kecacatan yang besar 

    $semua penyebab% dariI =)> pada & tahun: penyakit yang menyerang @ sistem

    organ utama yang tidak mungkin untuk meningkatkan pasca operasi: atau faktor 

    anatomi yang menghalangi atau meningkatkan risiko operasi jantung, seperti

    sebagai berat kalsifikasi $misalnya, porselen% aorta, radiasi sebelumnya, atau

     penganut bypass graft arteri pada dinding dada.

     &-""orting )eferences: $1* 11* 1

    Ke#as 33b

    1$ 'A, ada#a a#te"nati- yang masuk aka# untuk A, beda pada

    pasien yang memenui indikasi untuk A, 69agian ($2$(8 dan yang

    memi#iki "isiko beda tinggi untuk A, beda 69agian 2$;8 61725 17(8$

    6!e+e# o- *+idene: 98

    *ABR telah dipelajari dalam berbagai studi observasional dan pendaftar 

    multicenter yang mencakup sejumlah besar pasien berisiko tinggi dengan gejala

    A" parah. "tudistudi ini menunjukkan kelayakan, baik Hasil hemodinamik, dan

    hasil yang menguntungkan dengan prosedur. "elain itu, *ABR dibandingkan

    dengan terapi standar dalam R#* prospektif terhadap pasien dengan gejala yang

     berat A" yang dianggap berisiko tinggi untuk operasi. Parah kalsifikasi gejala A"

    didefinisikan sebagai daerah katup aorta K),( cm< gradien D) mm Hg atau aorta

    kecepatan D.) m per detik dengan NHA kelas // sampai /B gejala. pasien

    63 | P a g e

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    64/69

    Journal of American Heart Association

    dianggap berisiko tinggi bedah jika risiko kematian adalah &=> dalam aktu @)

    hari setelah prosedur. "ebuah "*" skor &)> digunakan untuk bimbingan,

    dengan "*" rata skor aktual dari &&,( U @,@>. Pengecualian termasuk katup aorta

     bikuspid anatomi, akut 8/, #A0 yang signifikan, sebuah 2B3 K, diameter 

    anulus aorta K&( mm atauI dengan bedah ABR dibandingkan dengan @@,'> dengan *ABR $p Q ).G(%.

    *ABR dilakukan oleh pendekatan transfemoral di sampai &=>, faktor 

    anatomi yang meningkatkan risiko bedah, atau kelemahan signifikan $4agian

    &D.

  • 8/17/2019 Pedoman ACCAHA 2014 Mengenai Penyakit Jantung Katup (Indonesian version) (Autosaved).docx

    65/69

    Journal of American Heart Association

    mengobati pasien yang lebih tua sangat terbatas. 8ekanisme pelebaran balon

    sederhana mengurangi keparahan stenosis pada pasien yang lebih tua adalah

    dengan fraktur deposito kalsifikasi dalam katup leaflet dan, pada tingkat yang

    kecil, peregangan anulus dan pe