PDRB Sektoral BPS RI

7
BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIA ATURAN REVISI & REKONSILIASI PDB/PDRB Direktorat Neraca Produksi Disampaikan pada Acara Rekonsiliasi Angka PDRB Provinsi - Kab/Kota

description

Bahan Penyusunan PDRB Sektoral Kabupaten

Transcript of PDRB Sektoral BPS RI

Page 1: PDRB Sektoral BPS RI

BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIA

ATURAN REVISI & REKONSILIASI PDB/PDRB

Direktorat Neraca Produksi

Disampaikan pada Acara Rekonsiliasi Angka PDRB Provinsi - Kab/Kota

Page 2: PDRB Sektoral BPS RI

BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIAPENDAHULUAN

PDB dan PDRB Prop/Kab/Kota dihitung secara independent

Akibat perbedaan cakupan, sumber data dan metodologi yang dipakai seringkali hasil penghitungan tidak sama (diskrepansi), artinya jumlah PDRB Prop tidak sama dengan PDB, atau jumlah PDRB Kab/Kota tidak sama dengan PDRB Prop.

Rekonsiliasi dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari PDB dan PDRB propinsi dan PDRB Prop dan PDRB Kab/Kota

Page 3: PDRB Sektoral BPS RI

BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIAPENYEBAB TERJADINYA DISKREPANSI

•Cakupan data (produksi, harga, rasio nilai tambah) tidak tersedia saat dibutuhkan•Time lag•Sumber data berbeda

Data

• Perbedaan metodologi (Berlaku dan konstan)Metodologi

Page 4: PDRB Sektoral BPS RI

BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIA

Pertumbuhan tiap sektor antara PDRB Provinsi dan Total PDRB Kab/Kota harus sejalan

Pertumbuhan Laju Indeks Implisit tiap sektor antara PDRB Provinsi dan Total PDRB Kab/Kota harus sejalan

Jika Pertumbuhan dan implisit kab/kota : berlawanan arah dengan nasional atau diluar range 0=10%, lakukan pengecekan, jika benar harus ada fenomena yang mendasari, jika salah harus

diperbaikiJika pertumbuhan dan implisit PDRB kab/kota telah berada

dalam range 0-10%, periksa apakah pertumbuhan dan implisit sektornya ada yang outlier, jika ya cek fenomena, jika salah

diperbaiki lagi

Sektor yang memiliki data dasar kuat, diskrepansinya harus kecil

PROSEDUR UMUM REKONSILIASI PDRB PROPINSI DAN KAB/KOTA

Page 5: PDRB Sektoral BPS RI

BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIAPROSEDUR UMUM REKONSILIASI PDRB

PROPINSI DAN KAB/KOTA

Keterkaitan antar sektor :

• Pertumbuhan sektor pertanian, pertambangan & industri, dengan pertumbuhan sektor perdagangan

• Pertumbuhan sektor kehutanan dengan pertumbuhan sektor industri kayu

• Pertumbuhan sektor pertambangan migas dengan pertumbuhan sektor industri Pengilangan minyak

• Pertumbuhan sektor Jasa Penunjang Angkutan dengan sektor Angkutan Darat, Laut, Udara, Rel, ASDP

Page 6: PDRB Sektoral BPS RI

BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIAPROSEDUR UMUM REVISI LAJU SEKTORAL

Syarat revisi laju dan Implisit :

• Tidak boleh berbalik arah dengan angka sebelumnya • Selisih revisi jangan terlalu besar dari angka yang sudah

publis • Total PDRB : ± 1-2%• Per sektor : ± 5 %

• Aturan Revisi :• Contoh pada saat tahun 2014

• PDRB tahun 2013 angka sangat sementara (**)• PDRB tahun 2012 angka sementara (*)• PDRB tahun 2011 angka tetap (r)

Page 7: PDRB Sektoral BPS RI

BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH