Perencanaan Sektoral - jdih.bappenas.go.id
of 26
/26
Embed Size (px)
Transcript of Perencanaan Sektoral - jdih.bappenas.go.id
PowerPoint PresentationWijaya Kusumawardhana Direktorat Industri,
IPTEK, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif
BAPPENAS
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait pengunaan metode ROCCIPPI dalam melakukan pengujian terhadap pelaksanaan UU 25/2004 tentang SPPN. Diantaranya adalah:
Harus jelas bahwa evaluasi pelaksanaan UU25/2004 terkait dengan persoalan hukum.
Karena analisis akan terkait dengan persoalan hukum maka penggunaan pendekatan ROCCIPI diarahkan untuk menguji, apakah terdapat masalah hukum akibat norma hukum dalam UU 25/2004 yang tidak jelas (rule), atau ada kesempatan untuk melanggar UU itu (opportunity). Demikian pula, bila UU tersebut tidak efektif, apa dikarenakan tidak ada kapasitas (capacity) dari pelaku dalam melaksanakan hukum (K/L atau Pemda), kurangnya sosialisasi (communication), atau ada tata nilai (ideology) masyarakat yang tidak akomodatif terhadap hukum. Perlu diketahui pula dampak resiko atau manfaat bagi si pelaku (interest), serta prosedur dan mekanisme (process) untuk kesamaan pemahaman atas UU tersebut.
Diharapkan analisis ROCCIPI akan memudahkan identifikasi persoalan dan kebutuhan pembentukan hukumnya, sebelum dituangkan dalam naskah akademik.
PENDEKATAN ROCCIPI DALAM
ANALISIS UU 25/2004
RULE Keselarasan dengan peraturan perundangan-undangan lainnya
Rumusan substansi jelas dan dapat dimengerti
Tugas dan fungsi (kewenangan) para pihak diuraikan dgn jelas dan terukur
Para pihak terkait dicantum dengan lengkap dan jelas
Telah dilengkapi dgn peraturan perundangan-undangan "turunan" atau aplikasi bagi implementasi
OPPORTUNITY Munculnya eksternalisasi (prilaku dampak) positif
Munculnya eksternalisasi (prilaku dampak) negatif
CAPACITY Ketersediaan waktu
Internalisasi regulasi (fasilitasi, bintek)
Upaya pentaatan melalui komunikasi
Peluang yang diperoleh bila mentaati
Risiko bila tidak mentaati
Kejelasanan tugas fungsi para pihak
Kejelasan mekanisme/proses bisnis
Social presure (bila tidak melaksanakan)
Sanksi formal bagi pelanggaran
7
Dirancang untuk mencapai Tujuan
Syarat Perencanaan yang baik
2. Mencerminkan Konsistensi dan Realistis
3. Melibatkan Pengawasan yang Kontinu
4. Mencakup aspek Fisik dan Pembiayaan
5. Memahami Ciri Hubungan antar-variabel Ekonomi
6. Memuat Hubungan Koordinasi.
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
PEMANTAUAN : kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin
EVALUASI : rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar
Meliputi perkembangan realisasi penyerapan dana, realisasi pencapaian target keluaran (output), dan kendala yang dihadapi
Pengertian Dasar
– KERANGKA PENDANAAN
– ANGGARAN BERBASIS KINERJA
• PERATURAN PRESIDEN NO. 28/2008
Beserta turunannya, misal: PP 8/2006
ACUAN PERATURAN HUKUM YANG ADA….
11
Mengkomunikasikan hal ini secara reguler kepada
seluruh level pelaksana program
12
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkat- kan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejah- teraan yang lebih baik.
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pem- bangunan keung-gulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang de-ngan struktur pere-konomian yang ko-koh berlandaskan keunggulan kompetitif.
Penyusunan Rencana di level Sektor harus
diawali dengan Pemahaman akan Substansi
Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah
Memahami Mekanisme dan
Penjabaran visi, misi, program Presiden; Berpedoman pada RPJP Nasiona 1. Strategi Pemb. Nasional
2. Kebijakan Umum
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
R an
ca n
g an
A w
al R
P JM
N as
io n
ca n
g an
R P
JM N
as io
n al
Rancangan Renstra-KL
Format Penulisan
Penyusunan RPJP Nasional <Satu Tahun Sebelum Berakhir RPJP Yang Berlaku>
P re
s id
e n
M e
n te
ri P
P N
P e
Acuan bagi
RPJP Daerah
Penyusunan RPJM Nasional Tahun Terakhir Presiden Dilantik 2 Bulan 3 Bulan
K E
M E
N T
E R
IA N
P P
Apakah RKA-K/L ????
Program dan Kegiatan K/L
dan Rencana Strategis K/L dalam Satu Tahun Anggaran serta
Anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya…
18
Program, Kegiatan dan Kinerja
Paradigma baru konsep program/kegiatan
DULU SEKARANG
Rencana Kerja - “Working Plan” • Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.) • Kegiatan (Proses) • Output / Outcome
Sehingga Perencanaan Program/Kegiatan • Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan sumberdaya
dan arah pembangunan nasional Critical point-nya adalah • Menyusun hubungan optimal antara input, proses, dan
output / outcomes
mengandung Ancaman (UU 17/2003) namun TIDAK
dengan penyusunan RKP (UU 25/2004)
RKP
Kerangka Anggaran
M e
n tr
i P
P N
M e
n te
Mei - Agustus
P E
M E
R IN
T A
H P
U S
A T
RKPD
Penyusunan
RKP
Rakor
melalui Mekanisme Musrenbang
Berpotensi terjadi Moral
Hazard Penetapan arah
Pembahasan Nota Keuangan
Perlu dukungan Ketersediaan
semua lini
TERIMA KASIH
BAPPENAS
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait pengunaan metode ROCCIPPI dalam melakukan pengujian terhadap pelaksanaan UU 25/2004 tentang SPPN. Diantaranya adalah:
Harus jelas bahwa evaluasi pelaksanaan UU25/2004 terkait dengan persoalan hukum.
Karena analisis akan terkait dengan persoalan hukum maka penggunaan pendekatan ROCCIPI diarahkan untuk menguji, apakah terdapat masalah hukum akibat norma hukum dalam UU 25/2004 yang tidak jelas (rule), atau ada kesempatan untuk melanggar UU itu (opportunity). Demikian pula, bila UU tersebut tidak efektif, apa dikarenakan tidak ada kapasitas (capacity) dari pelaku dalam melaksanakan hukum (K/L atau Pemda), kurangnya sosialisasi (communication), atau ada tata nilai (ideology) masyarakat yang tidak akomodatif terhadap hukum. Perlu diketahui pula dampak resiko atau manfaat bagi si pelaku (interest), serta prosedur dan mekanisme (process) untuk kesamaan pemahaman atas UU tersebut.
Diharapkan analisis ROCCIPI akan memudahkan identifikasi persoalan dan kebutuhan pembentukan hukumnya, sebelum dituangkan dalam naskah akademik.
PENDEKATAN ROCCIPI DALAM
ANALISIS UU 25/2004
RULE Keselarasan dengan peraturan perundangan-undangan lainnya
Rumusan substansi jelas dan dapat dimengerti
Tugas dan fungsi (kewenangan) para pihak diuraikan dgn jelas dan terukur
Para pihak terkait dicantum dengan lengkap dan jelas
Telah dilengkapi dgn peraturan perundangan-undangan "turunan" atau aplikasi bagi implementasi
OPPORTUNITY Munculnya eksternalisasi (prilaku dampak) positif
Munculnya eksternalisasi (prilaku dampak) negatif
CAPACITY Ketersediaan waktu
Internalisasi regulasi (fasilitasi, bintek)
Upaya pentaatan melalui komunikasi
Peluang yang diperoleh bila mentaati
Risiko bila tidak mentaati
Kejelasanan tugas fungsi para pihak
Kejelasan mekanisme/proses bisnis
Social presure (bila tidak melaksanakan)
Sanksi formal bagi pelanggaran
7
Dirancang untuk mencapai Tujuan
Syarat Perencanaan yang baik
2. Mencerminkan Konsistensi dan Realistis
3. Melibatkan Pengawasan yang Kontinu
4. Mencakup aspek Fisik dan Pembiayaan
5. Memahami Ciri Hubungan antar-variabel Ekonomi
6. Memuat Hubungan Koordinasi.
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
PEMANTAUAN : kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin
EVALUASI : rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar
Meliputi perkembangan realisasi penyerapan dana, realisasi pencapaian target keluaran (output), dan kendala yang dihadapi
Pengertian Dasar
– KERANGKA PENDANAAN
– ANGGARAN BERBASIS KINERJA
• PERATURAN PRESIDEN NO. 28/2008
Beserta turunannya, misal: PP 8/2006
ACUAN PERATURAN HUKUM YANG ADA….
11
Mengkomunikasikan hal ini secara reguler kepada
seluruh level pelaksana program
12
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkat- kan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejah- teraan yang lebih baik.
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pem- bangunan keung-gulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang de-ngan struktur pere-konomian yang ko-koh berlandaskan keunggulan kompetitif.
Penyusunan Rencana di level Sektor harus
diawali dengan Pemahaman akan Substansi
Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah
Memahami Mekanisme dan
Penjabaran visi, misi, program Presiden; Berpedoman pada RPJP Nasiona 1. Strategi Pemb. Nasional
2. Kebijakan Umum
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
R an
ca n
g an
A w
al R
P JM
N as
io n
ca n
g an
R P
JM N
as io
n al
Rancangan Renstra-KL
Format Penulisan
Penyusunan RPJP Nasional <Satu Tahun Sebelum Berakhir RPJP Yang Berlaku>
P re
s id
e n
M e
n te
ri P
P N
P e
Acuan bagi
RPJP Daerah
Penyusunan RPJM Nasional Tahun Terakhir Presiden Dilantik 2 Bulan 3 Bulan
K E
M E
N T
E R
IA N
P P
Apakah RKA-K/L ????
Program dan Kegiatan K/L
dan Rencana Strategis K/L dalam Satu Tahun Anggaran serta
Anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya…
18
Program, Kegiatan dan Kinerja
Paradigma baru konsep program/kegiatan
DULU SEKARANG
Rencana Kerja - “Working Plan” • Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.) • Kegiatan (Proses) • Output / Outcome
Sehingga Perencanaan Program/Kegiatan • Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan sumberdaya
dan arah pembangunan nasional Critical point-nya adalah • Menyusun hubungan optimal antara input, proses, dan
output / outcomes
mengandung Ancaman (UU 17/2003) namun TIDAK
dengan penyusunan RKP (UU 25/2004)
RKP
Kerangka Anggaran
M e
n tr
i P
P N
M e
n te
Mei - Agustus
P E
M E
R IN
T A
H P
U S
A T
RKPD
Penyusunan
RKP
Rakor
melalui Mekanisme Musrenbang
Berpotensi terjadi Moral
Hazard Penetapan arah
Pembahasan Nota Keuangan
Perlu dukungan Ketersediaan
semua lini
TERIMA KASIH