BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIA
ATURAN REVISI & REKONSILIASI PDB/PDRB
Direktorat Neraca Produksi
Disampaikan pada Acara Rekonsiliasi Angka PDRB Provinsi - Kab/Kota
BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIAPENDAHULUAN
PDB dan PDRB Prop/Kab/Kota dihitung secara independent
Akibat perbedaan cakupan, sumber data dan metodologi yang dipakai seringkali hasil penghitungan tidak sama (diskrepansi), artinya jumlah PDRB Prop tidak sama dengan PDB, atau jumlah PDRB Kab/Kota tidak sama dengan PDRB Prop.
Rekonsiliasi dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari PDB dan PDRB propinsi dan PDRB Prop dan PDRB Kab/Kota
BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIAPENYEBAB TERJADINYA DISKREPANSI
•Cakupan data (produksi, harga, rasio nilai tambah) tidak tersedia saat dibutuhkan•Time lag•Sumber data berbeda
Data
• Perbedaan metodologi (Berlaku dan konstan)Metodologi
BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIA
Pertumbuhan tiap sektor antara PDRB Provinsi dan Total PDRB Kab/Kota harus sejalan
Pertumbuhan Laju Indeks Implisit tiap sektor antara PDRB Provinsi dan Total PDRB Kab/Kota harus sejalan
Jika Pertumbuhan dan implisit kab/kota : berlawanan arah dengan nasional atau diluar range 0=10%, lakukan pengecekan, jika benar harus ada fenomena yang mendasari, jika salah harus
diperbaikiJika pertumbuhan dan implisit PDRB kab/kota telah berada
dalam range 0-10%, periksa apakah pertumbuhan dan implisit sektornya ada yang outlier, jika ya cek fenomena, jika salah
diperbaiki lagi
Sektor yang memiliki data dasar kuat, diskrepansinya harus kecil
PROSEDUR UMUM REKONSILIASI PDRB PROPINSI DAN KAB/KOTA
BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIAPROSEDUR UMUM REKONSILIASI PDRB
PROPINSI DAN KAB/KOTA
Keterkaitan antar sektor :
• Pertumbuhan sektor pertanian, pertambangan & industri, dengan pertumbuhan sektor perdagangan
• Pertumbuhan sektor kehutanan dengan pertumbuhan sektor industri kayu
• Pertumbuhan sektor pertambangan migas dengan pertumbuhan sektor industri Pengilangan minyak
• Pertumbuhan sektor Jasa Penunjang Angkutan dengan sektor Angkutan Darat, Laut, Udara, Rel, ASDP
BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIAPROSEDUR UMUM REVISI LAJU SEKTORAL
Syarat revisi laju dan Implisit :
• Tidak boleh berbalik arah dengan angka sebelumnya • Selisih revisi jangan terlalu besar dari angka yang sudah
publis • Total PDRB : ± 1-2%• Per sektor : ± 5 %
• Aturan Revisi :• Contoh pada saat tahun 2014
• PDRB tahun 2013 angka sangat sementara (**)• PDRB tahun 2012 angka sementara (*)• PDRB tahun 2011 angka tetap (r)
BADAN PUSAT STATISTIK– REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
Top Related