PDEI 03 Disaster Management

download PDEI 03 Disaster Management

of 69

description

Emergency Simposium

Transcript of PDEI 03 Disaster Management

  • MANAGEMENT DISASTERMuhammad nuralim mallapasiBRIGADE SIAGA BENCANA KAWASAN TIMUR I MAKASSAR

  • Kerangka KonsepKedokteran gawat darurat(Emergency medicine)

    Kedokteran bencana(Disaster medicine)

  • Descriptive

    Explanative

    Predictive

    Prescriptive(Menggambarkan)

    (Mengerti)

    (Meramal)

    (Mengendalikan) to manage to controlPerkembangan Ilmu (Teori)

  • Disaster MedicineKerangka Konsep Umum di Indonesia BNPB (Bakornas PBP)(Nasional)

    BPBD PROV (Satkorlak PBP)(Propinsi)

    BPBD Kab/Kota (Satlak PBP)(Dati II)

    Kerangka Konsep Kesehatan di Indonesia

  • ..kerangka Konsep Umum di Indonesia Kesehatan

    SPGDTSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

    SDM terlatihSistem komunikasiSistem transportasiSistem logistikSistem pendanaan

    Masyarakat tingkat siap (preparedness)

    Kemampuan- Mobilisasi- Koordinasi- Waktu tanggap cepat

  • SPGDTSiskesnas

    SPGDT - S (Sehari2)

    SPGDT - B (Bencana)

    SPGDT - P (Pengungsi)

    Safe Community

  • RUJUKANRS. KLAS A / BTERPADU PERAN UTAMA TERAPI DEFENITIF BERAT PENGEMBANGAN SDM

    RS. KLAS CRS. KLAS CRS. KLAS CPERAN RESUSITASI STABILISASI TERAPI DEFE- NITIF SEDANG

    PUSKESMASPUSKESMASPUSKESMAS

    PERAN : RESUSITASI / STABILISASI TERAPI DEFENITIF RINGAN(MODEL STRUKTUR SISKESNAS)

  • PENCEGAHANPENANGGULANGAN MULTI DISIPLINANTARA LAIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI- HELM YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR- SABUK AWAM UMUM PETUGAS DOKTER PENGAMAN AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT TUJUAN MENCEGAHMASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIANAMAN / - KECACADANSEJAHTERA(SAFE COMMUNITY)

    PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B

    PRA RS INTRA RS INTRA RS ANTAR RSPENDANAAN

    TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIMESPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari2)TRANSPORTASIPolriPMKDLLAJRDll

  • SPGDT / B

    Evakuasi Medik (Medical)

    Tim BencanaMulti Disiplin

    DidaerahX XX X Hansip BencanaRS Wilayah RS RS PuskesRujukan Propinsi Kabupaten mas (A,B) (B) ( C )(PusKoDal (Pos (Pos Depan) (Pos Lapangan)Med) Belakang)Pusat KoodinasiDan PengendalianMedikTransportasiKomunikasiPendanaan

    (SISTIM PENDUKUNG)1234

  • Subtim rapid assessment medik / kesehatanSubtim medik PKGDR /DR/DM PPDS IPerawat, paramedikManajemen pelaksanaan Logistik Komunikasi Informasi TransportasiSubtim kesehatan Surveilance Food, shelter save water / sanitasiKebutuhan Diklat : alat bantu, audio visual Alat bantu : komunikasi, transportasi Logistik (Stock Piling) - Obat - Alat medik - Rumah sakit lapanganTIM BANTUAN BENCANADirekrut / mobilisasibila ada bencanatugas sehari2Rapid assessment

    Triage resusitasi, stabilsiasiDiagnosa dan terapi definitivePerawatan

    Dukungan manajemen

    SurveilancePenyakit / kesehatanKebutuhan dasar/ sanitasiStaf IRDDinKes

    IRDIRDIRD

    Staf IRD

    StafDinkesTugasBSB :BRIGADE Siaga Bencana+ BSB

  • PENJELASAN PUSDALSIS KESNAS Pusat Pengendalian Krisis Kesehatan Nasional SATLAK I Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Dati II SATGASKES II Satuan Tugas Kesehatan Dati II SATKORLAK I Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Dati II SATGASKESI Satuan Tugas Kesehatan Dati I- Simbol Hubungan Radio MedikKELOMPOK KELOMPOK KELOMPOKPENGUNGSI PENGUNGSI PENGUNGSI(CLUSTER) (CLUSTER)(CLUSTER)

    POSKO POSKO POSKO HUBUNGAN KESEHATAN RADIO MEDIKLAPANGANPUSKESMAS BANGSAL PERAWATAN DARURAT

    SATLAK SATGASRS. KLAS C BANGSAL PERAWATAN II KES II DARURAT

    SATKORLAK SATGAS RS KLAS A / B BANGSAL PERAWATAN I KES I DARURAT

    PUSDALSIS KESNASMODEL DASAR SISTEM RUJUKAN TERPADUUNTUK PELAYANAN KESEHATAN PENGUNGSI RUJUKAN : 1. ALIH INFORMASI (KONSULTASI) 2. ALIH PASIEN (KIRIM PASIEN) 3. ALIH ILMU (PELATIHAN) 4. ALIH LOGISTIK (BANTUAN ALAT / OBAT)

  • ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA

    Tingkat NasionalBNPB(Bakornas PBP)Tingkat Propinsi (Dati I)BPBD Prov(Satkorlak PBP)Tingkat Kabupaten (Dati II)BPBD KAB/Kota(Satlak PBP)

    Satgas Satgas Satgas Kesehatan Pekerjaan UmumSosial (Disini terkait SPGDT)SatgasKamtibmas

  • Kesiapan(preparedness ) 7Pengurangan(Mitigation ) 6Pencegahan 5(Prevention)4Pembangunan(Development)3 Pulih asal (Recovery)2 Tanggapan segera (Acute response)Rescure triageAcute medicalresponseEmergency reliefEmergency rehabilitationBencana

    (impact)1 Perlu latihan / simulasi gabungan lintas sektor untuk tanggap segera (No.2) Perlu pemberdayaan masyarakat dan penguatan (capacity building) lintas sektor untuk kesiapan (No.7)

  • KONSEP SAFE COMMUNITY

    Shared VisionMasyarakat sehat, aman, sejahteraPublic safety center(ASTER)

    Masya Pelayanan kesehatan rakat Akses (Safe, aspek kesehatan SPGDT-S/B)InstansiNonKes

    EksekutifLegislatif

    Masyarakat UmumPERDAAPBDPemberdayaan, pencegahanpenyuluhan- Pembiayaan- Perilaku sehat (Primary prevention)

    Semua stakeholder berperan sertaPendekatan kulturalPendekatanstruktural(Pada paradigma sehat: fokus pada primary prevention)EksekutifLegislatifInstansiNon kes Polisi PMK Asuransi

  • Type of disease / injury of hospitalized patientcaused by tsunami

    Sea water drowning

    Aspiration pneumonia

    Physical trauma with infectionTetanus

    Mental trauma

  • At refugee levelTo help establish safe and healthy refugee camps by providing the 10 top prioritiesThe emergency phase : 10 Top Priorities

    Initial assessmentMeasles immunitationWater & sanitationFood & nutritionShelter & site planningHealth care in the emergency phaseControl of communicable disease & epidemicPublic health surveillanceHuman resources & trainingCoordination (MSF)Menjaga Kesehatan Pengungsi

  • Helping the refugee

    Reducing the stressorIncreasing the support system Building confidence that help is availableInadequatewater supplyAdequatesafe water supplyInadequatefood supplyAdequatefood supplyUnhealthyshelterHealthyshelterBad sanitationGood sanitation

  • The under five

  • Better shelter

  • Adequate safe water supply

  • Better sanitationBetter sanitation

  • Pencegahan secondary disaster

  • Advokasi

    BNPB

    BPBD Prov

    BPBD KAB/KotaOrganisasi

    Perbaikan

    Perbaikan

    Perbaikan Program

    Preparedness (pra bencana) Kesiapan tanggap darurat

    - Preparedness (pra bencana) - Kesiapan tanggap darurat

    - Preparedness (pra bencana) - Kesiapan tanggap daruratKIE Safe Community Bakornas PBP

  • Advokasi

    KemkesOrganisasi

    Perbaikan menujukoordinasi Program

    Preparedness Kesiapan tanggap darurat

    - Diklat untuk koordinatorKIE Safe Community DEPKESPerangkat keras

    Transportasi Komunikasi - Logistik medik

  • Organisasi

    Perbaikan Software

    Peta GeomedikProgram

    LatihangabunganberkalaKIE Safe Community Dinkes Dati IIHardware

    - Transportasi Komunikasi Logistik medik non medik

    DinkesDati II

  • KIE Safe Community Tingkat Rumah SakitPemantapan :

    - SPGDT- S- SPGDT B(Tim Bantuan Medik)- SDM terlatih (BSB)- Sistem Komunikasi- Sistem Transportasi- Sistem Pendanaan

    Pelatihan Simulasi Bencana & Lintas Sektor- Mobilisasi- Koordinasi- Waktu tanggap cepat

  • Mengingatkan Kembali .. Penyusunan Renstra Safe CommunityDengan Pendekatan SistemSatu Uraian Singkat (2004)

  • KOMPONEN PADA PENANGANAN BENCANAORGANISASIOrganisasi struktural & Organisasi tugasFASILITASSarana, prasarana (ruang, ambulans). logistik (alat kesehatan , alat non kesehatan, obat dll)SDMPerlu adanya tenaga yang siap pakai sesuai dengan kompetensi melalui pelatihan, simulasi

  • KOMPONEN PADA PENANGANAN BENCANADANAAdanya dana yang siap pakaiKOMUNIKASIJaring komunikasi, alat komunikasi, prosedur/ cara berkomunikasiMANAJEMEN BENCANAProtap, jadwal kegiatanPELAYANAN MEDISDi lokasi kejadian, transportasi/ evakuasi, pelayanan di RS

  • Kesiapan Manajemen yang paling penting adalah :Siapnya prosedure kerjaSiapnya jadwal kegiatanTerlaksananya pertemuan koordinasi secara teratur membahas tentang hasil kegiatan, rencana perbaikan dan sebagainya.

  • PROSEDUR PENANGGULANGAN BENCANA (MUSIBAH MASSAL) / DISASATER DI DALAM / DI LUAR SPRD RS. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

    Penanggulangan bencana (musibah massal) perlu dilakukan secara terpadu oleh tim yang ada di Rumah Sakit (SP. Rawat Darurat), mengingat bahwa kasusnya yang banyak dan membutuhkan tenaga yang siap pakai untuk melakukan tindakan segera.Disamping dibutuhkan tenaga yang siap pakai yang mempunyai kompetensi, maka juga dibutuhkan komitmen dari semua tim untuk melakukan pelayanan yang cepat dan tepat. Oleh sebab itu dukungan moril maupun materil dari pimpinan memang sangat dibutuhkan.

  • Organisasi TimOrganisasi tim mengacu pada struktur organisasi Brigade Siaga Bencana Kawasan Timur Indonesia Makassar. Tenaga-tenaga yang ada dalam organisasi BSB berasal dari tenaga-tenaga IRD melalui masing-masing penanggung jawab yang terkait

  • Perencanaan SDM Tenaga-tenaga yang ada di IRD adalah merupakan tenaga yang sudah melalui pelatihan kegawat Daruratan. antara lain : ATLS, ACLS, SPGDT & GELS, PPGD, BLS Dalam rangka peningkatan SDM, maka semua tenaga/staf yang terlibat dalam Tim Bencana / wajib mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan SDM yang direncanakan oleh IRD.

  • Perencanaan LogistikKebutuhan logistik yang berhubungan dengan bencana, alkes dan obat-obat sudah siap pakai sesuai dengan jenis dan jumlah korban.Penyediaan alkes dan obat-obatan tersebut : berdasarkan rekomendasi direksi RS dan koordinasi dengan Gudang Farmasi sehingga pengadaan dapat dilakukan dengan segera.

  • Perencanaan KomunikasiKomunikasi merupakan salah satu sarana penting dalam melakukan penanggulangan bencana/disaster, dimana semua aktifitas tim dapat berjalan dengan baik dan cepat serta tepat dengan adanya alat komunikasi.Anggota tim diperlengkapi sarana komunikasi : Telpon satelit, HP, SSB, aiphone dalam RS dan komunikasi HT yang setiap saat dilakukan baik dalam RS maupun diluar RS

  • Perencanaan TransportasiSarana transportasi yang diperlukan oleh Tim Bencana dapat berupa kendaraan roda empat/dua, perahu karet, pesawat dan kapal laut. Semua sarana transportasi tersebut dapat dipakai setiap saat sesuai dengan tempat bencana.

  • PetugasDokter IRD / BSBPerawat IRD / perawat 118Tenaga non-medis IRDUnit pelayanan yang terkait

  • Prosedur di luar Rumah Sakit1. Tim penanggulangan Musibah Massal :Penanggung jawab: Direktur UtamaK e t u a : Kepala SPRD / BSB2. Informasi BSB / SPRD cek & recek Ketua Dirut3. Siaga : seluruh jaringan disiagakanIntra Rumah Sakit : sama seperti prosedur dalam rumah sakit.Antar Rumah sakit setempat :: UGD, kamar operasi, perawatan dan penunjang lainnya.Fasilitas kesehatan lainnya4. Analisa Situasi : analisa besaran masalah dan kekuatan siap pakai saat itu

  • 4. Analisa Situasi : analisa besar masalah dan kekuatan siap pakai saat itu Besaran Masalah Musibah :Jenis kejadian, Lokasi, akses jalan ke lokasi, jalan alternatif dan kondisi jalannya (lebar-macet dsb), Perkiraan kasar jumlah korban, Bahaya lain yang mungkin ada (kebakaran, luapan bahan kimia dll)

  • . Analisa Situasi : analisa besar masalah dan kekuatan siap pakai saat ituKesiapan Fas.Penanggulangan tersedia saat ituFas.RS/Puskesmas, Ambulans, Petugas lapangan, petugas intra UGD,Fas.UGD siap utk berapa pasien tanpa mobilisasi dllPenghubung Sementara Lintas Sektor & di lokasiSiapa contact person lintas sektor saat itu dan contact person di lokasi kejadian sebelum petugas kita tiba

  • 5. Rencana Operasi dilakukan berdasarkan:

    1.Besaran masalah dan kekuatan penanggulangan.2.Koordinator & Jumlah Tim, ambulans, plan setempat : kapan stay, treat atau lead & go, lokasi posko.3.Peralatan : Obat & AlkesLogistik untuk 5 hari

  • 4.Penunjang lain : Tenda, Genset, BBM, dllAlat Komunikasi : Telpon Satelit, HP, SSB, HT5.Penentuan penerima korban : Puskesmas, RS6.Posko Informasi7.Koordinasi Lintas Sektor.

  • Tenaga yang ikut bergerak ke tempat bencana tergantung dari kebutuhan di lokasi, seperti :Dokter BSBAhli Bedah Umum/AsistenAhli Bedah orthopedi/AsistenAhli Anestesi/AsistenAhli Penyakit Dalam/AsistenAhli Anak/AsistenAhli JiwaPerawat dengan kemampuan Basic life SupportDan tenaga lain yang dibutuhkan.

  • Organisasi :Tingkat propinsi : Pos komando/crisis center diketuai oleh Satkorlak, kesehatan Dinas KesehatanKetua Tim Kesehatan Penanggulangan Musibah Medik Massal Sul-Sel : Direktur Utama RS. Wahidin SudirohsudoRS. Dr. Wahidin Sudirohusodo : Sebagai pusat rujukan Wilayah

  • 5. SPRD RS. Dr. Wahidin SudirohusodoDipersiapkan untuk menerima rujukan dari tempat kejadianMenjadi rujukan komunikasi medik untuk seluruh wilayahnyaTahap awal : tim initial assesment plus analisa situasi di lokasi bencana jenis bencana, jumlah korban dan macamnya, keadaan lingkungan terjadinya musibah, kebutuhan awal koordinasi setempat

  • Prosedur Bencana di dalam Rumah Sakit1. Tim penanggulangan musibah massal :Penanggung Jawab: Direktur UtamaK e p a l a : Kepala SPRD / BSBTriage officer : Dokter jaga triage/observasi Bedah/ non-bedah, perawat2. Informasi adanya bencana dokter BSB / staf SPRD Cek & Recek Lapor Ketua Tim Dirut 3. Siaga : seluruh jaringan intra RS disiagakanUGD dan seluruh pendukungnya : Triage, Ruang Resusitasi, R. TindakanSistim Kendali operasi diaktifkanAmbulansFas.DiagnostikKamar Operasi & Fas Terapi Definitif lainnyaR.Cadangan disiapkanKeperawatanFarmasiGiziPamtib, Perlengkapan, dll

  • 4. Tugas triage officer :A. Bertugas memeriksa dan menyeleksi pasien berdasarkan tingkat kegawatan dan memberi label sesuai dengan penyakit dan tindakan yang akan dilakukan :Label hijau (gol.1) : pasien dengan luka lecet ringan atau mengalami stressLabel kuning (gol.II) : pasien dengan luka ringan yang memerlukan bedah minorLabel merah (gol.III) : pasien yang memerlukan tindakan operatif (bedah mayor)Label Hitam (gol.IV) : pasien yang sudah meninggal

  • B. Pasien ditampung dan dikelompokkan pada tempat tertentu yang disesuaikan dengan jumlah pasiennya :Gol. I : ditempatkan di ruangan intermediate dan dilorong-lorong, bila tempat tidur tidak mencukupi dapat digunakan kereta dorongGol.II : langsung ke kamar bedah minor setelah selesai ditindaki disatukan dengan pasien di Gol. I Gol.III:ditempatkan di ruangan observasi sambil dipersiapkan untuk tindakan pembedahan di kamar operasi atau langsung ke kamar operasi untuk tindakan segera. Gol.IV : dibawa ke kamar jenasah.

  • C. Menentukan tingkat keadaan siaga dan tindakan selanjutnyaSiaga I : Jumlah korban : 21-50 orang dapat ditangani oleh tim jaga yang bertugas saat itu dengan mengerahkan dan mengaktifkan tenaga yang ada.Siaga II : Jumlah korban : 51-100 orang, penanggung jawab/ketua tim diberitahu Dapat ditangani oleh tim jaga yang bertugas saat itu dengan mengerahkan dan mengaktifkan tenaga yang ada serta tenaga SPRD yang shif waktu lain dan shif lbur

  • Siaga III : Jumlah korban 100- 300 orang penanggung jawab/ketua tim diberitahu, pengerahan tambahan tenaga melalui bidang perawatan, dari perawat yang sedang bertugas jaga. Pemanfaatan kamar operasi melalui OK sentralPemberitahuan pada konsulen jaga dan pengerahan tenaga bantuan asisten. Direktur Pendidikan & Pelayanan diberitahu

  • C. Menentukan tingkat keadaan siaga dan tindakan selanjutnyaSiaga IV : Jumlah korban lebih 300 orang. Sama dengan siaga III tapi rumah sakit lain diberitahuAdministrasi pasien diselesaikan setelah ditindaki Bagian atau instalasi yang lain diberitahu dan diminta kerja sama seperti : Farmasi, Gizi, CSSD, Satpam, Humas, SaranaPencatatan, pelaporan dan evaluasi disampaikan lepada kepala SPRD dan Direktur Pendidikan & Pelayanan.

  • 5. Administrasi pasien diselesaikan setelah ditindaki 6. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi disampaikan kepada kepala SPRD / BSB dan Direktur Utama.

  • TATA KERJA PENANGANAN BENCANAINTERNAL DISASTER PLANSistem Alarm/ kesiagaanSistem Aktivasi & Mobilisasi ( SDM, Fasilitas, Komunikasi)Koordinasi Setiap Unit Kerja & Pengaturan Alur Penanganan, Pendanaan, Pemberitaan, dll.Sistem Pendataan & Pelaporan.

  • HAL PENTINGPADA PENANGANAN KORBAN MASALMOBILISASI & AKTIVASI SDM

    MOBILISASI FASILITAS - ALAT, OBAT DLL

    PENENTUAN & PERLUASAN AREA KERJA

  • Sistem aktivasi dan mobilisasi SDMBila korban 21 - 50 orang, tidak dilakukan mobilisasi staf SPRD, tenaga yang bertugas pada waktu diaktifkan semuanyaBila korban 51 - 100 orang , dilakukan mobilisasi staf SPRD dari shif waktu jaga lain dan shif liburBila korban 101-300 orang, dilakukan mobilasi melalui divisi keperawatan yaitu semua staf perawat diruangan dan PPDS Bila Korban > 300 orang , kita akan meminta bantuan dari RS lain

  • Mobilisasi Sarana, alat & obat

    Alat Bantu nafas Brankar , Kursi roda Obat emergency Bahan linenManometer O2, basic minor surgery set dan alat pelindung diri dimobilisasi dari Inventaris SPRD, lemari bencana dan dari ruangan lainnya

  • Penggunaan area penangananpada saat terjadi korban masalSeluruh ruang SPRD lantai 1 (ruang resusitasi dan semua ruang tindakan) akan digunakan untuk pasien gawat darurat dengan tanda label merah.Seluruh ruang intermediate, observasi, luka bakar , lantai 2 akan digunakan untuk pelayanan pasien yang memerlukan observasi dan tindakan ringan (label kuning).Lobi gedung lantai 2, lantai 3 (Diklat) dan poliklinik sebagian akan digunakan dengan menggunakan penyekat untuk pasien yang luka ringan/tidak perlu pengobatan segera yaitu pasien dengan label hijau.Ruang jenazah di Bagian belakang yang akan digunakan untuk korban yang meninggal. Dengan label hitam

  • RingkasanPOA Pokja Safe Comm/SDM/Koes/21-22 Agst.03/SemarangJadwalKegiatan

    TujuanSasaranMetodaA. Eksternal1. Safe community menjadi renstra kabupaten-kotaEksekutivLegislativKIE / Advokasi2. Masyarakat berperilaku aman dan sehatMedia / LSMKIE / Advokasi3. Lulusan FK. mampu PPGDFakultas KedokteranKIE / Advokasi4. Semua langkah pertolongan gawat darurat di cover asuransiPerusahaan asuransiKIE / Advokasi5. Satlak PBP sudah aktiv sejak preparednessSatlak PBPSatkorlak PBPBakornas PBPKIE / Advokasi6. Kabupaten kota melakukan Geomedik mapping dan preparednessSatlak PBPKIE / Advokasi

  • POA Pokja Safe Comm/SDM/Koes/21-22 Agst.03/Semarang

    TujuanSasaranMetodaJadwalKegiatanB. Internal7. Renstra safe community menjadi Renstra DepkesRakorpimEselon IKIE 8. Terjadi koordinasi lintas program dalam perencanaan dan implementasi safe communityRakorpimEselon IIKIE

  • IX. PENUTUP

    Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) harus disosialisasikan kepada seluruh staf Rumah Sakit dan masyarakat umumDalam penanggulangan penderita Gawat Darurat harus secara cepat dan tepat.Peningkatan SDM tenaga yang terkait dalan SPGDT harus terus dilakukanPemanfaatan dan pembinaan Dokter BSB harus dilakukan secara optimal dan terencanaDiharapkan semua tenaga/unit yang terkait harus koordinasi dan kerjasama tim yang baik sehingga pelayanan dapat optimal dan pada gilirannya safe Community dapat tercapai