PBL skenario 2 nyeri saat menonton bola

download PBL skenario 2 nyeri saat menonton bola

of 5

Transcript of PBL skenario 2 nyeri saat menonton bola

  • 8/13/2019 PBL skenario 2 nyeri saat menonton bola

    1/5

    TUGAS MANDIRI PBL SK 2 NYERI SAAT MENONTON BOLA

    LI.1. Memahami dan menjelaskan Anatomi Vaskularisasi

    LO.1.1 Anatomi Makroskopis

    Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darahdari jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Tiga jenis pembuluh darah utama, yaitu :

    1. Arteriberfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung.Arteri elastik : arteri terbesar pada jantung memilki dinding yang tersusun terutama pada

    jaringan elastik.

    Arteri muskularmerupakan cabang dari arteri elastik menjadi arteri muskular berukuran

    sedang dan memilki serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon stimulus saraf.

    Arteri ini disebut arteri penghantar. Ukuran lumennya diatur aiatem saraf sehingga volume

    darah yang dikirim ke berbagai bagian tubuh untuk memenuhi kebutuhan tertentu dapat

    dikendalikan.

    Arteri keciltersusun dari otot dan serabut elastis dalam jumlah yang beragam. Serabut ini

    menahan aliran pustasil darah menjadi aliran yang tenang.

    Arteriol merupakan arteri kecil dengan lumen sempit dan dinding muskular tebal,

    membawa darah ke jaringan kapiler. Pembuluh ini disebut arteri tahanan karena dibawah

    pengaruh saraf simpatis, pembuluh ini menyediakan sisi tahanan utama untuk meningkatkan

    tekanan darah.

    2. Kapiler : saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan zat sisa di antara darah danjaringan. Kapiler menghubungkan venula dan arteriol. Seluruh tubuh mempunyai kapiler

    kecuali kartilago rambut, kuku dan kornea mata. Pada sisi kapiler yang berasal arteriol,

    sebuah sfingter prakapiler otot polos yang mengendalikan aliran darah yang masuk kejaring-jaring kapilar. Sfingter berkontraksi dan berelaksasi secara intermiten (vasomotion)

    dan lebih sering terbuka pada jaringan yang aktif. Keseluruhan area kapiler sangat luas,

    dengan area permukaan di perkirakan sekitar 7000 m2 pada tubuh orang dewasa.

    Anastomose arteriovenosusadalah saluran alternatif yang memungkinkan darah mengalir

    langsung dari sirkulasi arteri ke sirkulasi vena tanpa harus melalui kapiler.

    3. Vena : membawa darah kembali atrium jantung dinding vena seperti arteri tapi otot polosdan serat elastinnya lebih sedikit dan jaringan ikat fibrosa nya lebih banyak. Sistem vena

    berdinding tipis dan dapat mengembang. Vena menampung 75% volume darah total dan

    mengembalikan darah ke jantung dalam tekanan yang sangat rendah. Vena memiliki katup,

    yang muncul seperti kelepak dari lapisan terdalamnya untuk mencegah aliran balik.

    LO.1.2 Anatomi Mikroskopis

    LO.1.3 Fisiologi Vaskularisasi

    LI.2 Memahami dan menjelaskan Penyakit Jantung Koroner

  • 8/13/2019 PBL skenario 2 nyeri saat menonton bola

    2/5

    LO.2.1 Definisi

    Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan penyempitan arteri

    coroner, mulai dari terjadinya aterosklerosis (kekakuan arteri) maupun yang sudah terjadi penimbunan

    lemak atau plak pada dinding arteri coroner, baik disertai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun.

    Infark Miokard Akut umumnya dikenal sebagai serangan jantung, adalah terhentinya suplai darah kebagian dari jantung, menyebabkan sel jantung mati. Hal ini paling sering disebabkan oleh oklusi

    (penyumbatan) dari arteri coroner setelah pecahnya plak aterosklerosis yang rentan pada dinding suatu

    arteri.

    Secara fungsional infark miokard menyebabkan berkurangnya kontraksi; dengan gerak dinding

    abnormal, terganggunya kepaduan ventrikel kiri, berkurangnya volume denyutan, berkurangnya waktu

    pengeluaran, dan meningkatnya tekanan akhir diastole ventrikel kiri.

    LO.2.2 Etiologi

    Faktor Resiko PJK:

    Yang tidak dapat dimodifikasi- Jenis kelamin : laki-laki lebih banyak menderita PJK daripada perempuan. Perempuan baru

    banyak menderita PJK sesudah menopause yaitu pada usia diatas 50tahun. Hal ini dikarenakan

    hormone estrogen memiliki efek proteksi terhadap terjadinya aterosklerosis di pembuluh darah

    coroner.

    - Usia : semakin lanjut usia semakin tinggi kemungkinan terjadi PJK.- Genetik Yang dapat dimodifikasi- Stress-

    MerokokRokok mengeluarkan partikel lebih banyak disbanding mesin diesel. Bila merokok, iritan yang

    ada dalam asap rokok selain berpengaruh langsung pada paru-paru juga masuk ke dalam darah

    yang mengakibatkan Antara lain denyut jantung lebih cepat, pembuluh darah cepat kaku dan

    mudah spasme, sel-sel darah lebih gampang menggumpal, dan oksigen dalam darah berkurang

    karena diambil alih oleh karbon monoksida.

    - Pola makan- Alkohol

    LO.2.3 Klasifikasi

    Berdasarkan tempat terjadinya infark dibagi menjadi 3 yaitu:

    1. Infark subendokardial2. Infark intramural3. Infark subepikardial4. Infark transmural : meluas dari endocardium sampai epikardium

    LO.2.4 Patofisiologi

  • 8/13/2019 PBL skenario 2 nyeri saat menonton bola

    3/5

    LO.2.5 Manifestasi Klinis

    Gejala khas pada PJK adalah angina pectoris.

    LO.2.6 Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan Fisik

    Tampilan umum

    - Tampak pucat- Berkeringat- Gelisah- Takipnea (sesak nafas)- Demam derajat sedang dengan suhu kurang dari 38 C timbul 12-24 jam setelah infark

    Pemeriksaan Jantung

    - Terdengar bunyi jantung S4 namun mungkin transien.- Banyak disfungsi ventrikel kiri berat disertai oleh S3 dan atau split terbalik S2.- Murmur akhir sistolik MR ringan hilang timbul tergantung kondisi pembebanan ventrikel.

    Pemeriksaan paru

    - Ronki akhir pernapasan dapat terdengar- Edema paru yang jelas sebagai komplikasi infark luas biasanya anterior.

    Gambaran Lain

    Bukti klinis hyperlipidemia, penyakit vascular perifer, diabetes dan retinopati hipertensif

    mungkin ditemukan.

    Pemeriksaan Penunjang

    Enzim Jantung

    Apabila sel otot jantung mati selama infark miokard (IM), sel akan melepaskan kandungan

    intraselulernya. Protein dan enzim spesifik yang secara normal hanya ada didalam sel jantung

    yang dapat diukur didalam darah. Hal ini memungkinkan menjadi salah satu diagnosis yang

    akurat dan sering menjadi indikasi adanya kematian sel miokard. Karena kadar enzim yang

    berbeda mengalami peningkatan di waktu yang berbeda setelah infark, waktu mulai terjaidnya

    infark dapat ditentukan.

    Kreatinin fosfokinase (CPK) dapat dideteksi 6-8 jam setelah infark miokard. Memuncakdalam 24 jam delanjutnya.

    Isoenzim (CPK-MB) spesifik untuk otot jantung, namun juga dapat dilepaskan padakardiomiositis, trauma jantung, dan setelah syok yang melawan aliran langsung (direct

    current)

  • 8/13/2019 PBL skenario 2 nyeri saat menonton bola

    4/5

    Aspartate aminotransferase (AAT) suatu enzim nonspesifik umumnya diperiksa sebagaibagian skrining biokimiawi, dapat dideteksi dalam 12 jam, memuncak pada 36 jam dan

    kembali ke normal setelah 4 hari.

    Laktat Dehidrogenase (LDH)Perubahan enzim serum pada infark miokard

    ENZIM Peningkatan Puncak

    peningkatan

    Periode Tempat Pembentukan

    CPK (kreatinin

    fosfokinase)

    4-8 jam 12-36 jam 72 jam

    Isoenzim

    CPK I (BB) 0 0 0 Di produksi paling banyak

    oleh otak

    CPK II (MB) 4-8 jam 12-36 jam 72 jam Paling banyak oleh jantung

    CPK III (MM) 0 0 0 Paling banyak oleh otot

    rangka

    SGOT (serum

    glutamic

    oksaloasetat

    transaminase)

    juga disebut

    aspartate

    aminotransferase

    (AST)

    6-12 jam 36-48 jam 4-6 hari Kebanyakan jantung, hati,

    otot, eritrosit

    LDH (laktat

    dehydrogenase)

    12-24 jam 24-96 jam 8-14 hair Jantung, hati, otot, eritrosit

    Isoenzim 12-24 jam 24-96 jam 8-14 hari Paling banyak oleh jantung

    dan eritrosit

    LDH 1

    LDH 2 Paling banyak oleh system

    fagosit mononuklear

    LDH 3 Paling banyak oleh paru dan

    jaringan

    LDH 4 Paling banyak oleh plasenta,

    ginjal, pankreas

    LDH 5 Paling banyak oleh hati dan

    otot rangka

  • 8/13/2019 PBL skenario 2 nyeri saat menonton bola

    5/5

    LO.2.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding (SKA + GAGAL JANTUNG)

    LO.2.8 Penatalaksanaan (GIZI)

    LO.2.9 Komplikasi

    - Disritmia : gangguan irama jantung. Faktor predisposisi adalah iskemia jaringan, hipoksemia,pengaruh system saraf parasimpatis dan simpatis, asidosis laktat, kelainan hemodinamik,

    keracunan obat dan gangguan keseimbangan elektrolit.

    - Gagal Jantung kongestif dan syok kardiogenik : 10-15% pasien IM mengalami syok kardiogenikdengan mortalitas Antara 80-95%.

    - Tromboemboli- Perikarditis : biasanya terjadi setelah infark transmural tetapi dapat menyertai infark

    subepikardial. Pericarditis biasanya sementara, yang tampak pada minggu pertama setelah

    infark. Nyeri dada dari pericarditis akut terjadi tiba-tiba dan berat serta konstan pada dada

    anterior. Nyeri ini memburuk dengan inspirasi dan biasanya berhubungan dengan takikardia,

    demam ringan, dan friction rub pericardial yang trifasik dan sementara.

    - Ruptura miokardium : rupture dinding bebas dari ventrikel kiri menimbulkan kematian sebanyak10% dirumah sakit karena IM akut.

    LO.2.10 Pencegahan

    LO.2.11 Prognosis

    LO.2.12 Epidemiologi