PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

27
1 SKENARIO 2 BLOK KEDOKTERAN KELUARGA Kunjungan Rumah Pasien Dengan Gangguan Pernapasan KELOMPOK A-15 Ketua : Heru Tri Purwanto 1102010122 Sekretaris : Herdanti Dwi Putri 1102010121 Anggota : Hilda Herman 1102010123 Hilyatus shalihat 1102010125 Husna Nadia 1102010126 Khoirunnisa Andira 1102010145 Kiki Lestari Suryaningrum 1102010146 Lalu Reza 1102010147 Laras Wiyardhani 1102010148 Latifatun Nikmah 1102010149 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2013/2014

Transcript of PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

Page 1: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

1

SKENARIO 2

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

Kunjungan Rumah Pasien Dengan Gangguan Pernapasan

KELOMPOK A-15

Ketua : Heru Tri Purwanto 1102010122

Sekretaris : Herdanti Dwi Putri 1102010121

Anggota : Hilda Herman 1102010123

Hilyatus shalihat 1102010125

Husna Nadia 1102010126

Khoirunnisa Andira 1102010145

Kiki Lestari Suryaningrum 1102010146

Lalu Reza 1102010147

Laras Wiyardhani 1102010148

Latifatun Nikmah 1102010149

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2013/2014

Page 2: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

2

SKENARIO 2

Kunjungan Rumah Pasien Dengan Gangguan Pernapasan

Seorang dokter berkunjung ke ruamh pasien anak laki-laki, berumur 8 tahun dengan keluhan

sesak nafasberulang. Keluhan seperti ini timbul hampir setiap minggu sehingga sangat

mengganggu kegiatan sekolahpasien. Oleh karena itu dokter ingin mengunjungi rumah pasien

untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan keluarganya.

Pasien tinggal di sebuah rumah di kawasan padat penduduk dengan ukuran 4x7 m bersama

keluarganya. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, pasien dan dua orang kakaknya yang

berumur 12 dan 14 tahun. Selain itu bersama keluarga ini tinggal kakek dan nenek (orang tua

ayah). Kondisi dalam rumah kurang rapih, bersih, kurangpencahayaan dan ventilasi. Kakek

dan ibu pasien mempunyairiwayat asmabronkial. Kakek dan ayah pasien adalah perokok

berat.

Ayah pasien adalah seorang lulusan SMP yang bekerja sebagai seorang buruh bangunan yang

merupakan sumber pencari nafkah dalam keluarga. Ibu pasien adalah seorang lulusan SD

yang bekerj sebagai seorang tukang cuci pakaian rumah tetangganya, sedangkan kakek dan

enenknya tidak bekerja. Kedua orang tua pasien sibuk dengan pekerjaannya sehingga pasien

kurang mendapakan perhatian yang baik. Karena kondisi ekonomi yang kurang pasien sering

terlambat berobat ke dokter.

Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini, dan

bagaimana kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut?

Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini dan

bagaimana hal dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai anggota

keluarga?

Page 3: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

3

KATA SULIT

Asmabronkial adalah

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa penyebab pasien mengalami sesak napas berulang ?

Adanya perokok berat di rumah pasien

Adanya riwayat asma bronkial pada keluarganya

Faktor ekonomi yang kurang memadai berpengaruh pada keadaan tempat tinggal

pasien

Perhatian yang diberikan keluarga kurang

2. Bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan oleh dokter keluarga terhadap

keluarga tersebut ? edukasi keluarga

3. Apa dampak pasien terlambat berobat ?

Menurunkan kualitas hidup dan aktivitas pasien dan juga mengganggu proses

pembelajaran

4. Apa hak dan kewajiban pasien sebagai individu dan anggota keluarga?

Hak mendapat pengobatan dan perhatian perawatan

Kewajiban mematuhi peraturan pengobatan

5. Bagaimana kaitan keadaan keluarga dengan penyakit yang diderita anggota keluarga

tersebut?

Keluarga tidak tanggap terhadap pengaruh lingkungan sebagai penyebab penyakit

6. Apa kriteria rumah sehat?

Ventilasi baik, pencahayaan cukup, jumlah anggota keluarga disesuaikan dengan

ukuran rumah, MCK baik, keadaan rumah bersih dan rapih.

7. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesehatan keluarga?

Lingkungan, kebiasaan dan gaya hidup.

8. Bagaimana kriteria keluarga yang baik?

Saling memperhatikan satu sama lain dan menerapkan gaya hidup sehat

Page 4: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

4

HIPOTESIS

SAKIT

INTERNAL

- Kepatuhan pengobatan

- Riwayat keluarga

- Kebiasaan

- Gaya hidup

Perhatian

Pendidikan kurang

Tingkat ekonomi rendah

Ventilasi jelek

Pencahayaan kurang

MCK buruk

tempat tinggal padat

EKSTERNAL

KELUARGA LINGKUNGAN

Edukasi

Pembenahan

Page 5: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

5

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan menjelaskan keluarga

1.1 definisi keluarga

1.2 fungsi keluarga

1.3 struktur keluaga

1.4 hak dan kewajiban keluarga

1.5 bentuk keluarga

1.6 dinamika kehidupan keluarga

1.7 siklus keluarga

1.8 dampak anggota keluarga terhadap timbulnya penyakit di keluarga

2. Memahami dan menjelaskan rumah sehat

3. Memahami dan menjelaskan faktor eksternal yang mempengaruhi timbulnya penyakit

4. Memahami dan menjelaskan hak dan kewajiban anggota keluarga dalam pandangan

islam

5. Memahami dan Menjelaskan konsep dan fungsi keluarga dalam pandangan Islam

Page 6: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

6

1. Memahami dan menjelaskan secara menyeluruh mengenai konsep keluarga

1.1 Memahami dan menjelaskan Definisi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa

orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling

ketergantungan (Depkes RI, 1998)

Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau

perkawinan (WHO, 1969).

Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat

oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,

esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan

masing-masing anggotanya.

Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli :

1. Reisner (1980)

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-

masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak,

kakek dan nenek.

2. Logan’s (1979)

Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang

saling berinteraksi satu sama lain.

3. Gillis (1983)

Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang

dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti

sebagaimana unit individu.

4. Duvall

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,

adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya

yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari

tiap anggota.

5. Bailon dan Maglaya

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena

hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling

berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan

suatu budaya.

6. Johnson’s (1992)

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah

yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang

tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai

kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.

7. Lancester dan Stanhope (1992)

Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang

berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya

bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya

pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.

8. Jonasik and Green (1992)

Page 7: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

7

Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat

(keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).

9. Bentler et. Al (1989)

Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan

seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan,

tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk berkembang.

10. National Center for Statistic (1990)

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang

berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam

satu rumah.

11. Spradley dan Allender (1996)

Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan

emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

12. BKKBN (1992)

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau

suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.

1.2 Memahami dan menjelaskan Fungsi Keluarga

Menurut WHO (1978)

1. Fungsi Biologis

a. Untuk meneruskan keturunan

b. Memelihara dan membesarkan anak

c. Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga

d. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

d. Memberikan identitas keluarga

3. Fungsi Sosialisasi

a. Membina sosialisasi pada anak

b. Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak

c. Meneruskan nilai-nilai keluarga

4. Fungsi Ekonomi

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

b. Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

keluarga

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhah keluarga di masa yang akan datang.

Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari tua.

5. Fungsi Pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan

membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam

memenuhi perannya sebagai orang dewasa.

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Bila ditinjau berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. no 21 tahun 1994 mengenai

penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, telah dirumuskan delapan fungsi

Page 8: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

8

keluarga sebagai jembatan menuju terbentuknya sumberdaya pembangunan yang handal

dengan ketahanan keluarga yang kuat dan mandiri, yaitu:

Fungsi Keagamaan

Dalam keluarga dan anggotanya fungsi ini perlu didorong dan dikembangkan agar

kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai luhur budaya bangsa

untuk menjadi insan agamis yang penuh iman dan takwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Fungsi Sosial Budaya

Fungsi ini memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk

mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu

kesatuan, sehingga dalam hal ini diharapkan ayah dan ibu untuk dapat

mengajarkan dan meneruskan tradisi, kebudayaan dan sistem nilai moral kepada

anaknya.

Fungsi Cinta kasih

Hal ini berguna untuk memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak

dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan anaknya serta hubungan

kekerabatan antar generasi, sehingga keluarga menjadi wadah utama bersemainya

kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin. Cinta menjadi pengarah dari

perbuatan-perbuatan dan sikap-sikap yang bijaksana.

Fungsi Melindungi

Fungsi ini dimaksudkan untuk menambahkan rasa aman dan kehangatan pada

setiap anggota keluarga.

Fungsi Reproduksi

Fungsi yang merupakan mekanisme untuk melanjutkan keturunan yang

direncanakan dapat menunjang terciptanya kesejahteraan manusia di dunia yang

penuh iman dan takwa.

1. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Fungsi yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar

bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya di masa yang akan

datang.

2. Fungsi Ekonomi

Sebagai unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.

3. Fungsi Pembinaan Lingkungan

Memberikan kepada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi,

selaras, seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan yang berubah

secara dinamis.

Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:

1. Fungsi afektif dan koping

Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam

membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.

2. Fungsi sosialisasi

Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme

koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.

Page 9: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

9

3. Fungsi reproduksi

Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.

4. Fungsi ekonomi

Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di

masyarakat

5. Fungsi fisik

Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.

Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus menerus berinteraksi

satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan pola

hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat kompleks, misalnya seorang

wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu, dll yang semua itu mempunyai

kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu akan membentuk kekuatan

dan struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit

tergantung dari kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam

keluarga. Struktur keluarga yang sangat kaku atau sangat fleksibel dapat mengganggu atau

merusak fungsi keluarga.

Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur:

1. Struktur egalisasi : masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama dalam

menyampaikan pendapat (demokrasi)

2. Struktur yang hangat, menerima dan toleransi

3. Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka : mendorong kejujuran dan

kebenaran (honesty and authenticity)

4. Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan

5. Struktur yang bebas : tidak adanya aturan yang memaksakan (permisivenes)

6. Struktur yang kasar : abuse (menyiksa, kejam dan kasar)

7. Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)

8. Disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress emosional)

1.3 Memahami dan menjelaskan struktur keluaga

Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:

1. Pola dan Proses Komunikasi

Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa

disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi seperti :

sender, chanel-media, massage, environtment dan reciever.

Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:

a. Karakteristik pengirim yang berfungsi

- Yakin ketika menyampaikan pendapat

- Jelas dan berkualitas

- Meminta feedback

- Menerima feedback

b. Pengirim yang tidak berfungsi

- Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data yang

obyektif)

- Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi wajahnya)

Page 10: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

10

- Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan sesuatu

yang tidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah benar,

baik/buruk, normal/tidak normal, misal: ”kamu ini bandel...”, ”kamu harus...”

- Tidak mampu mengemukakan kebutuhan

- Komunikasi yang tidak sesuai

c. Karakteristik penerima yang berfungsi

- Mendengar

- Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)

- Memvalidasi

d. Penerima yang tidak berfungsi

- Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar

- Diskualifikasi, contoh : ”iya dech.....tapi....”

- Offensive (menyerang bersifat negatif)

- Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)

- Kurang memvalidasi

e. Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi

- Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira

- Komunikasi terbuka dan jujur

- Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga

- Konflik keluarga dan penyelesaiannya

f. Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi

- Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)

- Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi

- Kurang empati

- Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri

- Tidak mampu memfokuskan pada satu isu

- Komunikasi tertutup

- Bersifat negatif

- Mengembangkan gosip

2. Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk

mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.

Tipe struktur kekuatan:

a. Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap

anak)

b. Referent power (seseorang yang ditiru)

c. Resource or expert power (pendapat ahli)

d. Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)

e. Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)

f. Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)

g. Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih

misalnya hubungan seksual)

Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan

keputusan dalam keluarga seperti:

a. Konsensus

b. Tawar menawar atau akomodasi

c. Kompromi atau de facto

Page 11: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

11

d. Paksaan

e. Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,

mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu

pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola

perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya

adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan

tujuan untuk menyelesaikan masalah.

Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :

1. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapagenerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

istri.

4. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelurga sedarah

suami.

5. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembinaan warga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian

keluarga karena adanya hubungan dengansuami atau istri.

1.4 Memahami dan menjelaskan Hak dan Kewajiban Keluarga

Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan polaperilaku dari keluarga,

kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai

berikut :

a. Peranan ayah : berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung,

dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari

kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

b. Peranan ibu : ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,

sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah

satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah

tambahan dalam keluarganya.

c. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai

dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

Peranan baru orang sakit harus mendapat pengakuan dan dukungan dari anggota masyarakat

dan anggota keluarga yang sehat secara wajar. Sebab dengan sakitnya salah satu anggota

masyarakat atau anggota keluarga maka akan ada lowongan posisi yang berarti juga

mekanisme sistem didalam masyarakat atau keluarga tersebut akan terganggu. Hal ini

disebabkan salah satu anggota pemegang peranan absen. Untuk itu maka anggota-anggota

masyarakat/keluarga harus dapat mengisi lowongan posisi tersebut, yang berarti juga

menggantikan peranan orang yang sedang sakit tersebut.

Page 12: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

12

Mengenai peranan, maka ada dua hal yang saling berkaitan yakni, hak dan kewajiban.

Demikian juga peranan orang sakit akan menyangkut masalah hak dan kewajiban orang sakit

tersebut sebagai anggota masyarakat.

1. Hak Orang SakiT

Hak utama orang sakit adalah bebas dari segala tanggungjawab sosial yang normal.

Hal tersebut tidak mutlak, tergantung dari tingkat keparahan penyakit. Bila tingkat

keparahannya rendah, volume dan frekuensi kerja harus dikurangi. Sebaliknya jika

tingkat keparahan yang tinggi terlebih lagi apabila sisakit menderita penyakit

menular, hak untuk tidak memasuki posisi sosial harus diperolehnya.

Hak yang kedua adalah hak untuk menuntut bantuan atau perawatan kepada orang

lain. Ini dikarenakan orang yang sakit dituntut kewajibannya untuk sembuh dan juga

dituntut untuk segera kembali berperan didalam sistem sosial.

2. Kewajiban Orang Sakit

Di samping haknya yang dapat dituntut, orang yang sedang sakit juga mempunyai

kewajiban yang harus dipenuhi. Pertama, orang yang sedang sakit mempunyai

kewajiban untuk sembuh dari penyakitnya. Hal ini disebabkan karena manusia diberi

kesempurnaan dan kesehatan oleh Tuhan.

Kewajiban orang yang sakit kedua adalah mencari pengakuan, masihat-nasihat, dan

kerja sama dengan para ahli yang adal didalam masyarakat. Pengakuan ini penting

agar anggota masyarakat yang lain dapat menggantikan posisinya dan melakukan

peranan-peranannya selama ia dalam keadaan sakit.

1.5. Memahami dan menjelaskan Bentuk Keluarga

TRADISIONAL :

a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.

b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup

bersama dalam satu rumah

c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah

memisahkan diri

d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk

mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar

karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

e. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang

hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang

tua (kakak-nenek), keponakan,dll)

f. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua

(ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,

kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota

tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul

pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)

h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang

tinggal bersama dalam satu rumah

i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling

berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama.

Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi,telpon, dll)

Page 13: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

13

j. Blended family : Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan

membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult living alone / single-adult family : Keluarga yang terdiri dari orang

dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti

perceraian atau ditinggal mati

NON-TRADISIONAL

a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)

dengan anak dari hubungan tanpa nikah

b. The stepparent family : Keluarga dengan orangtua tiri

c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada

hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang

sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok /

membesarkan

anak bersama

d. The nonmarital heterosexual cohabiting family : Keluarga yang hidup bersama berganti-

ganti pasangan tanpa melalui pernikahan

e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama

sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena

beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah

tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi

sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya

h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup

berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga

bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam

waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk

menyatukan kembali keluarga yang aslinya

j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang

permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau

problem kesehatan mental

k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari

ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam

kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

1.6 Memahami dan Menjelaskan Dinamika Keluarga

Keluarga merupakan tempat orang belajar banyak tentang berbagai hal. Mulai masalah

pendidikan, hubungan sosial antar anggota keluarga, ekonomi, pertahanan, komunikasi,

organisasi, dan politik. Mungkin, itulah sebabnya, orang yang sukses dalam berkeluarga,

insya Allah, akan sukses di masyarakat. Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan

lingkungan sehingga tersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan

keluarga maupun kelompok sosial yang sama.

Page 14: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

14

Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota keluarganya dan

juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya. Keluarga

diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien.

Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga:

1. Tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri yang biasa

dikenal dengan harga diri atau self-esteem.

2. Tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat dan pikiran

mereka yang dikenal dengan komunikasi.

3. Tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka

seharusnya merasa dan bertindak yang selanjutnya berkembang sebagai sebuah

sistem nilai keluarga.

4. Tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan institusi di

luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

Genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga

pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi

tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga.

Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang siklus kehidupan

keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar anggota keluarga.

Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak,

keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga

terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga,

hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasi lain yang relevan.

Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan

(abuse) di dalam keluarga.

Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi

(update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan

selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai sistem yang

saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat

mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram

dibuat minimal untuk 3 generasi.

Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk mendapat informasi dengan cepat

tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan mental di dalam keluarga

Page 15: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

15

Page 16: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

16

1.7 Memahami dan Menjelaskan Siklus keluarga

Definisi

Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga

sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan

yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.

Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan

variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan

status pekerjaan kepala keluarga.

Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga yang

didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari hubungan

keluarga yang memberikan support terhadap masuk, keluar dan perkembangan anggota

keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan

tugas yang diperlukan untuk perkembangan keluarga.

1. Pasangan baru (keluarga baru)

· Membina hubungan dan kepuasan bersama

· Menetapkan tujuan bersama

· Mengembangkan keakraban

· Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial

· Diskusi tentang anak yang diharapkan

2. Child bearing (menanti kelahiran) · Persiapan untuk bayi

· Role masing-masing dan tanggung jawab

· Persiapan biaya

· Adaptasi dengan pola hubungan seksual

· Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua

3. Keluarga dengan anak pra-remaja

· Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga

· Merencanakan kelahiran anak kemudian

· Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga

4. Keluarga dengan anak sekolah · Menyediakan aktivitas untuk anak

· Biaya yang diperlukan semakin meningkat

· Kerjasama dengan penyelenggara kerja

· Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan pasangan

· Sistem komunikasi keluarga

5. Keluarga dengan anak remaja

· Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda

· Menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga

· Mencegah adanya gap komunikasi

· Mempertahankan filosuf hidup dalam keluarga

6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

· Penataan kembali fasilitas dan sumber-sumber

· Penataan kembali tanggung jawab antar anak

· Kembali suasana suami istri

Page 17: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

17

· Mempertahankan komunikasi terbuka

· Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak dan mendapatkan menantu

7. Keluarga dengan usia pertengahan

· Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

· Tanggung jawab semua tugas rumah tangga

· Keakraban pasangan

· Mempertahankan kontak dengan anak

· Partisipasi aktivitas sosial

8. Keluarga dengan usia lanjut

· Persiapan dan menghadapi masa pensiun

· Kesadaran untuk saling merawat

· Persiapan suasana kesepian dan perpisahan

· Pertahankan kontak dengan anak cucu

Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan dipandang penting, karena lima alasan

pokok sebagai berikut :

1) Menunjukan interaksi antara anggota keluarga. Peristiwa-peristiwa seperti kelahiran,

kematian, dan perubahan umur atau status anak, tidak hanya mempengaruhi individu-

individu yang bersangkutan, tetapi juga anggota keluarga yang lain.

2) Memperjelas pengaruh yang kontinu dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-

tahap awal siklus terhadap kehidupan keluarga sampai akhir siklus tersebut.

3) Menghilangkan konsepsi yang salah tentang keluarga, misalnya pandangan bahwa

keluarga hanya melewati satu atau dua tahap tertentu saja.

4) Merupakan suatu ringkasan yang penting tentang pengaruh gabungan faktor-faktor

fertilitas, mortalitas, nupsialitas dengan faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan.

5) Dapat menjelaskan bermacam-macam variasi kegiatan sosial demografi dan sosial

ekonomi.

Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting dalam

setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :

1) Tahap Perkawinan

2) Tahap Melahirkan Anak

3) Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki Sekolah Dasar

4) Tahap Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja

5) Tahap Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak

6) Tahap Tahun-tahun Pertengahan

7) Tahap Usia Tua

Model Siklus Dalam Keluarga

Tahap-tahap siklus hidup keluarga digambarkan ke dalam 2 model, yaitu:

1) Siklus Hidup Keluarga Model Tradisional

Siklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar keluarga

lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga, penyusutan

keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan dari FLC model tradisional

adalah:

- Tahap I: Bachelor

Pemuda/i single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.

- Tahap II: Honeymooners

Page 18: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

18

Pasangan muda yang baru menikah.

- Tahap III: Parenthood

Pasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.

- Tahap IV: Postparenthood

Sebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup

bersama.

- Tahap V: Dissolution

Salah satu pasangan sudah meninggal.

2) Siklus Hidup Keluarga Model Non-Traditional

Family Household

1. Childless Couples: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan oleh

pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.

2. Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahun – menikah terlalu lama dikarenakan

karir dimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak memiliki anak.

3. Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).

4. Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.

5. Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar

pernikahan.

6. Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.

7. Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk

menghindari biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak,

atau cucu yang cerai kemudian kembali ke rumah orang tuanya.

Non-Family Household

1. Pasangan tidak menikah

2. Perceraian tanpa anak

3. Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak

menikah

4. Janda atau duda

1.8 dampak anggota keluarga terhadap timbulnya penyakit di keluarga

Sesungguhnya keadaan keluarga secara keseluruhan memang mempunyai pengaruh yang

amat besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarga. Pengaruh tersebut dapat dilihat paling

tidak pada lima hal :

1. Penyakit keturunan

Setiap orang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara berbagai factor genetic (fungsi

reproduksi). Apabila ditemukan kelainan tertentu pada factor genetic tersebut, yang antara

lain muncul karena perkawinan (tahap awal dari siklus keluarga) maka tidaklah sulit

dipahami bahwa orang tersebut dapat menderita penyakit keturunan tertentu pula.

2. Perkembangan bayi dan anak

Sekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak mempunyai kemampuan

mengatasi berbagai pengaruh lingkungan, tetapi pengalaman membuktikan jika bayi dan anak

tersebut maka

Page 19: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

19

perkembangan bayi dan anak tersebut akan terganggu, baik perkembangan fisik maupun

perilakunya.

3. Penyebaran penyakit

Apabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka tidaklah sulit

diperkirakan bahwa anggota keluarga yang lain akan mudah terserang penyakit tersebut

4. Pola penyakit dan kematian

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo membujang atau

bercerai (siklus kehidupan keluarga) cenderung memperlihatkan angka penyakit dan

kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang berkeluarga.

5. Proses penyembuhan penyakit

Proses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis jauh lebih baik

pada keluarga dengan fungsi keluarga yang sehat daripada keluarga dengan fungsi keluarga

yang sakit

2. Memahami dan menjelaskan Konsep Rumah Sehat

1. Kebutuhan Minimal Masa (penampilan) dan Ruang (luar-dalam)

Kebutuhan ruang per orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam rumah.

Aktivitas seseorang tersebut meliputi aktivitas tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci

dan masak serta ruang gerak lainnya. Dari hasil kajian, kebutuhan ruang per orang adalah 9

m2 dengan perhitungan ketinggian rata-rata langit-langit adalah 2.80 m. Rumah sederhana

sehat memungkinkan penghuni untuk dapat hidup sehat, dan menjalankan kegiatan hidup

sehari-hari secara layak. Kebutuhan minimum ruangan pada rumah sederhana sehat perlu

memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:

a. kebutuhan luas per jiwa

b. kebutuhan luas per Kepala Keluarga (KK)

c. kebutuhan luas bangunan per kepala Keluarga (KK)

d. kebutuhan luas lahan per unit bangunan

2. Kebutuhan Kesehatan dan Kenyamanan

Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan

dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek, yaitu pencahayaan, penghawaan, serta suhu udara dan

kelembaban dalam ruangan. Aspek-aspek tersebut merupakan dasar atau kaidah perencanaan

rumah sehat dan nyaman.

a. Pencahayaan

Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai pencahayaan alami pada

siang hari. Pencahayaan yang dimaksud adalah penggunaan terang langit, dengan ketentuan

sebagai berikut:

- ß cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan,

- ß ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya,

- ß ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya secara merata

Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan oleh:

- ß kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),

- ß lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),

- ß tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan,

- ß lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,

- ß sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 (satu) jam setiap hari,

- ß cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00

Page 20: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

20

b. Penghawaan

Udara merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bernafas sepanjang hidupnya. Udara akan

sangat berpengaruh dalam menentukan kenyamanan pada bangunan rumah. Kenyamanan

akan memberikan kesegaran terhadap penghuni dan terciptanya rumah yang sehat, apabila

terjadi pengaliran atau pergantian udara secara kontinu melalui ruangan-ruangan, serta

lubang-lubang pada bidang pembatas dinding atay partisi sebagai ventilasi.

Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami, maka dapat

dilakukan dengan memberikan atau mengadakan peranginan silang (ventilasi silang) dengan

ketentuan sebagai berikut:

- ß Lubang penghawaan minimal 5% (lima persen) dari luas lantai ruangan.

- ß Udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara yang mengalir keluar

ruangan.

- ß Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar mandi/WC.

Khususnya untuk penghawaan ruangan dapur dan kamar mandi/WC, yang memerlukan

peralatan bantu elektrikal-mekanikal seperti blower atau exhaust fan, harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

- ß Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan bangunan disekitarnya.

- ß Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan ruangan kegiatan dalam

bangunan seperti: ruangan keluarga, tidur, tamu dan kerja.

c. Suhu udara dan kelembaban

Rumah dinyatakan sehat dan nyaman, apabila suhu udara dan kelembaban udara ruangan

sesuai dengan suhu tubuh manusia normal. Suhu udara dan kelembaban ruangan sangat

dipengaruhi oleh penghawaan dan pencahayaan. Penghawaan yang kurang atau tidak lancar

akan menjadikan ruangan terasa pengap atau sumpek dan akan menimbulkan kelembaban

tinggi dalam ruangan. Untuk mengatur suhu udara dan kelembaban normal untuk ruangan

dan penghuni dalam melakukan kegiatannya, perlu memperhatikan:

- ß keseimbangan penghawaan antara volume udara yang masuk dan keluar.

- ß pencahayaan yang cukup pada ruangan dengan perabotan tidak bergerak.

- ß menghindari perabotan yang menutupi sebagian besar luas lantai ruangan.

3. Kebutuhan Minimal Keamanan dan Keselamatan

Pada dasarnya bagian-bagian struktur pokok untuk bangunan rumah tinggal sederhana

adalah: pondasi, dinding (dan kerangka bangunan) atap serta lantai. Sedangkan bagian-bagian

lain seperti langit-langit, talang dan sebagainya merupakan estetika struktur bangunan saja.

a. Pondasi

Secara umum sistem pondasi yang memikul beban kurang dari dua ton (beban kecil), yang

biasa digunakan untuk rumah sederhana dapat dikelompokan kedalam tiga sistem pondasi,

yaitu: pondasi langsung; pondasi setempat; dan pondasi tidak langsung. Sistem pondasi yang

digunakan pada Rumah Inti Tumbuh (RIT) dan pengembangannya dalam hal ini Rumah

Sederhana Sehat (Rs Sehat) ini adalah sistem pondasi setempat dari bahan pasangan batu kali

atau pasangan beton tanpa tulangan dan sistem pondasi tidak langsung dari bahan kayu ulin

atau galam.

b. Dinding

Bahan dinding yang digunakan untuk RIT dan pertumbuhannya adalah conblock, papan,

setengah conblock dan setengah papan atau bahan lain seperti bambu tergantung pada potensi

bahan yang dominan pada daerah dimana rumah ini akan dibangun. Ukuran conblock yang

digunakan harus memenuhi SNI PKKI NI-05. Untuk dinding papan harus dipasang pada

kerangka yang kokoh, untuk kerangka dinding digunakan kayu berukuran 5/7 dengan jarak

maksimum 100 cm. Kayu yang digunakan baik untuk papan dan balok adalah kayu kelas kuat

Page 21: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

21

dan awet II. Apabila untuk kerangka digunakan kayu balok berukuran 5/10 atau yang banyak

beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Jarak tiang rangka kurang lebih 150 cm. Papan

yang digunakan dengan ketebalan minimal 2 cm setelah diserut dan sambungan dibuat alur

lidah atau sambungan lainnya yang menjamin kerapatan. Ring-balok dan kolom dari kayu

balok berukuran 5/10 atau yang banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Hubungan

antara kolom dengan ringbalok dilengkapi dengan sekur-sekur dari kayu 5/10 atau yang

banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Panjang sekur maksimum 50 cm.

c. Kerangka bangunan

Rangka dinding untuk rumah tembok dibuat dari struktur beton bertulang. Untuk rumah

setengah tembok menggunakan setengah rangka dari beton bertulang dan setengah dari

rangka kayu. Untuk rumah kayu tidak panggung rangka dinding menggunakan kayu. Untuk

sloof disarankan menggunakan beton bertulang. Sedangkan rumah kayu panggung

seluruhnya menggunakan kayu, baik untuk rangka bangunan maupun untuk dinding dan

pondasinya

d. Kuda-kuda

Rumah sederhana sehat ini menggunakan atap pelana dengan kuda-kuda kerangka kayu

dengan kelas kuat dan awet II berukuran 5/10 atau yang banyak beredar dipasaran dengan

ukuran sepadan. Disamping sistem sambungan kuda-kuda tradisional yang selama ini sudah

digunakan dan dikembangkan oleh masyarakat setempat. Dalam rangka mempercepat

pelaksanaan pemasangan kerangka kuda-kuda disarankan menggunakan sistem kuda-kuda

papan paku, yaitu pada setiap titik simpul menggunakan klam dari papan 2/10 dari kayu

dengan kelas yang sama dengan rangka kuda-kudanya. Khusus untuk rumah tembok dengan

konstruksi pasangan, dapat menggunakan kuda-kuda dengan memanfaatkan ampig tembok

yang disekelilingnya dilengkapi dengan ring-balok konstruksi beton bertulang. Kemiringan

sudut atap harus mengikuti ketentuan sudut berdasarkan jenis penutup atap yang digunakan,

sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik atau minimal 200 untuk pertimbangan

kenyamanan ruang didalamnya.

Kriteria rumah sehat (Winslow):

1. Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis

2. Dapat memenuhi kebutuhan psikologis

3. Dapat menghindarkan dari terjadinya kecelakaan

4. Dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit

Kriteria rumah sehat (WHO, 1974) :

1. Harus dapat melindungi dari dari hujan, panas, dingin dan berfungsi sebagai tempat

istirahat.

2. Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, masak, mandi, mencuci, kakus dan kamar

mandi.

3. Dapat melindungi dari bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran.

4. Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.

5. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari

gempa, keruntuhan dan penyakit menular.

6. Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi.

Kebutuhan Fisiologis

1. Suhu Ruangan 18-20°C

Dipengaruhi :

a. Suhu udara luar.

Page 22: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

22

b. Pergerakan udara.

c. Kelembaban udara.

d. Suhu benda-benda yang ada di sekitarnya.

2. Penerangan

Penerangan cukup baik siang (sinar matahari) atau malam hari.

3. Ventilasi udara

a. Luas jendela secara keseluruhan ± 15% dari luas lantai.

b. Kassa untuk menghalau serangga

4. Jumlah ruangan atau kamar

Ruang/kamar diperhitungkan berdasarkan jumlah penghuni atau jumlah orang yang tinggal

bersama dalam satu rumah, ± 5 m2 per orang.

Kriteria Lingkungan Sehat

1. Memiliki sumber air bersih dan sehat serta tersedia sepanjang tahun (Permenkes no.

416/MENKES/PER /IX/1990 ttg Persyaratan kualitas air bersih & air minum).

2. Memiliki tempat pembuangan kotoran, sampah, dan air limbah yang baik (jarak min ±

100m dari TPS).

3. Dapat mencegah terjadinya perkembangbiakan vektor penyakit, seperti nyamuk,

tikus, dll.

4. Letak perumahan jauh dari pencemaran. Mis: kawasan industri (min 5 km).

Rumah yang buruk/kumuh dapat medukung terjadinya penularan penyakit dan gangguan

kesehatan:

1. Infeksi saluran napas.

2. Infeksi pada kulit.

3. Infeksi akibat infestasi tikus.

4. Arthropoda.

5. Kecelakaan.

6. Mental.

7. Sick Building Syndrome

8. Batuk kering, iritasi mata dan THT, kulit kering dan

9. Gatal, badan lemah > 2 mggu.

3.Memahami dan menjelaskan faktor eksternal yang mempengaruhi timbulnya penyakit

Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan bahwa adanya 4 determinan

utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Empat

determinan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap kesehatan adalah: a).

lingkungan, b). perilaku, c). pelayanan kesehatan, dan d).keturunan atau herediter. Keempat

determinan tersebut adalah determinan untuk kesehatan kelompok atau komunitas yang

kemungkinan sama di kalangan masyarakat. Akan tetapi untuk kesehatan individu, disamping

empat faktor tersebut, faktor internal individu juga berperan, misalnya : umur, gender,

pendidikan, dan sebagainya, disamping faktor herediter. Bila kita analisis lebih lanjut

determinan kesehatan itu sebenarnya adalah semua faktor diluar kehidupan manusia, baik

secara individual, kelompok, maupun komunitas yang secara langsung atau tidak langsung

mempengaruhi kehidupan manusia itu. Hal ini berarti, disamping determinan-determinan

derajat kesehatan yang telah dirumuskan oleh Blum tersebut masih terdapat faktor lain yang

Page 23: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

23

mempengaruhi atau menentukan terwujudnya kesehatan seseorang, kelompok atau

masyarakat.

Faktor makanan

Makanan merupakan faktor penting dalam kesehatan kita. Bayi lahir dari seorang ibu yang

telah siap dengan persediaan susu yang merupakan makanan lengkap untuk seorang bayi.

Mereka yang memelihara tubuhnya dengan makanan yang cocok, menikmati tubuh yang

benar-benar sehat.Kecocokan makanan ini menurut waktu, jumlah, dan harga yang tepat.

Hanya saat kita makan secara berlebihan makanan yang tidak cocok dengan tubuh kita, maka

tubuh akan bereaksi sebaliknya. Sakit adalah salah satu reaksi tubuh, dan bila kemudian

dicegah atau dirawat dengan benar, tubuh kembali sehat.Penyakit merupakan peringatan

untuk mengubah kebiasaan kita.Perlu diingat selalu bahwa tubuh kita hanya memerlukan

makanan yang tepat dalam jumlah yang sesuai.

Pendidikan atau tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan akan membentuk cara berpikir dan kemampuan seseorang untuk

memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan menggunakan pengetahuan

tersebut untuk menjaga kesehatannya. Pendidikan juga secara tidak langsung akan

mempengaruhi perilaku seseorang dalam menjaga kesehatannya. Biasanya, orang yang

berpendidikan (dalam hal ini orang yang menempuh pendidikan formal) mempunyai resiko

lebih kecil terkena penyakit atau masalah kesehatan lainnya dibandingkan dengan masyarakat

yang awam dengan kesehatan.

Faktor sosioekonomi

Faktor-faktor sosial dan ekonomi seperti lingkungan sosial, tingkat pendapatan, pekerjaan,

dan ketahanan pangan dalam keluarga merupakan faktor yang berpengaruh besar pada

penentuan derajat kesehatan seseorang.Dalam masalah gizi buruk misalnya, masyarakat

dengan tingkat ekonomi dan berpendapatan rendah biasanya lebih rentan menderita gizi

buruk.Hal tersebut bisa terjadi karena orang dengan tingkat ekonomi rendah sulit untuk

mendapatkan makanan dengan nilai gizi yang bisa dibilang layak.

Latar belakang budaya

Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu, termasuk

sistem pelayanan kesehatan dan cara pelaksanaan kesehatan pribadi. Indonesia yang

terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki beribu-ribu suku dengan adat istiadat yang

berbeda-beda pula. Sebagian dari adat istiadat tersebut ada yang masih bisa dibilang

“primitif” dan tidak mempedulikan aspek kesehatan.Misalnya saja, pada suku Baduy yang

tidak memperbolehkan masyarakat menggunakan alas kaki.

Usia

Setiap rentang usia (bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon yang berbeda-beda

terhadap perubahan kesehatan yang terjadi.

Faktor emosional

Setiap pemikiran positif akan sangat berpengaruh, pikiran yang sehat dan bahagia semakin

meningkatkan kesehatan tubuh kita. Tidak sulit memahami pengaruh dari pikiran terhadap

kesehatan kita.Yang diperlukan hanyalah usaha mengembangkan sikap yang benar agar

tercapai kesejahteraan.

Page 24: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

24

Faktor agama dan keyakinan

Agama dan kepercayaan yang dianut oleh seorang individu secara tidak langsung

mempengaruhi perilaku kita dalam berperilaku sehat.Misalnya, pada agama Islam.Islam

mengajarkan bahwa “anna ghafatul minal iman” atau “kebersihan adalah sebagian dari

iman”. Sebagai umat muslim, tentu kita akan melaksanakan perintah Allah SWT. untuk

berperilaku bersih dan sehat.

4 Memahami dan menjelaskan hak dan kewajiban anggota keluarga dalam pandangan islam

1. Hak Orang tua (Kewajiban anak terhadap Orang tua)

a. Hak Orang tua yang masih hidup

Mendapat perlakuan yang baik dari anak-anaknya.

Rasulullah Saw. besabda : “Berbuat baiklah kepada kedua Orang tua lebih utama

ketimbang shalat, shadaqoh, puasa, haji, umroh, dan jihad di jalan Allah.” (HR. Abu

Ya’la dan Thabrani)

Mendapat perawatan yang baikdari anak-anaknya hingga maut menjemputnya.

Rasulullah Saw. besabda : “Anak tidak dapat membalas kedua Orang tuanya hingga ia

mendapati sebagai budak lalu membelinya dan memerdekaannya.” (HR. Muslim)

b. Hak Orang tua yang telah wafat

Ada Sahabat yang bertanya pada Rasulullah “Wahai Rasulullah masih adakah adakah

kewajiban untuk berbuat baik kepada Orang tuanya yang telah wafat ?” Rasulullah

bersabda “Ya, mendo’akannya, memintakan ampunan untuknya, menunaikan janjinya,

menghormati temannya, menyambungkan kerabat yang tidak dapat disambung oleh

Orang tua.” (HR. Abu Daud, Abn Hibban, dan Al Hakim)

2. Hak Anak (Kewajiban Orang tua)

a. Mendapat nama yang baik dan mengaqiqahkannya. Rasulullah Saw. besabda :

“Setiap bayi tergadaikan oleh aqiqahnya, disembelihkan kambing untuknya pada hari

ketujuh dan di cukur rambutnya.” (HR. Muslim)

b. Bersikap lemah lembut dan sayang pada anak, tidak berbeda apakah itu anak

perempuan maupun laki-laki. Aqra melihat Rasulullah mencium cucunya Hasan, lalu

Aqra bertanya : “Sesungguhnya aku punya sepuluh anak, tetapi aku belum pernah

mencium seorang pun diantara mereka.” Lalu Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya

orang yang tidak menyayangi tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari)

c. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang baik

d. Mendapatkan nafkah (sandang dan pangan)

e. Dipisahkan ruang tidurnya anak laki-laki dengan perempuan bila sudah

beranjak dewasa (aqil baligh).

5 Memahami dan Menjelaskan konsep dan fungsi keluarga dalam pandangan Islam

Konsep keluarga menurut islam secara substansial tidak begitu berbeda dengan bentuk

konsep keluarga sakinah yang ada pada hukum Islam yaitu membentuk rumah tangga yang

bernafaskan Islam, yang mawaddah wa rahmah. Hanya pada poin-poin tertentu yang

memberi penekanan yang lebih dalam pelaksanaannya, seperti hal-hal yang menyangkut

tentang hak dan kewajiban atau peran suami-istri di dalam rumah tangga.

Page 25: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

25

Keluarga Sakinah adalah keluarga yang terbentuk dari pasangan yang baik kemudian

menerapakan nilai nilai Islam dalam melakukan hak dan kewajiban rumah tanggasertam

mendidik anak dalam suasana mawadah warohmah. Dan difirmankan Allah SWT dalam

surat Ar-Ruum ayat 21 artinya :

“ Dan diantara tanda-tanda ia ciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri agar

kamu merasa tenang kepadanya dan dijadikannyadiantaramu rasa cinta dan kasih sayan.

Sesungguhnyadalam hal ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang

memikirkan “. (QS. Ar-Ruum : 21).

Dalam berkeluarga ada beberapa yang perlu dipahami, antara lain :

1. Memahami hak suami terhadap istri dan kewajibban istri terhadap suami

a. Menjadikannya sebagai Qowwam (yang bertanggung jawab)

Suami wajib ditaati dan dipatuhi dalam setiap keadaan kecuali yang bertentangan

dengan syariat islam karena suami adalah pemimpin yang Allah pilihkan untuk

wanita.

b. Menjaga kehormatan diri

· Menjaga akhlak dalam pergaulan

· Menjaga izzah suami dalam segala hal

· Tidak memasukan orang lain ke dalam rumah tanpa seizin suami

c. Berkhidmat kepada suami

· Menyiapkan dan melayani kebutuhan lahhir batin suami

· Menyiapakan keberangkatan dan mengantarkan kepergian

· Suara istri tidak melebihi suara suami

· Berterima kasih terhadap perlakuan dan pemberian suami

2. Memahami hak istri terhadap suami dan kewajiban suami terhadap istri

a. Istri berhak mendapat mahar

b. Mendapat perhatian penuh dan kebutuhan lahir batin

c. Mendapatkan nafkah sandang pangan papan

d. Mendapakan pengajaran Diinul Islam dan pengajaran yang lain dan suami memberi

sarana dan mengawasi

e. Suami mengajak istri menghadiri majlis ta’lim dan lain-lain tentang ketaqwaan

f. Mendapatkan perlakuan yang lembut dengan penuh kasih sayang disaat apa pun

Fungsi Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat perlu diberdayakan fungsinya agar dapat

mensejahterakan umat manusia.

Dalam Islam fungsi keluarga meliputi :

a. Penerus misi umat Islam

Dalam sejarah, dapat kita lihat bagaimana islam sanggup berdiri tegap dalam menghadapi

berbagai ancaman dan bahaya. Demikianlah berlomba-lomba untuk mendapatkan keturunan

yang bermutu merupakan faktor penting yang telah memelihara keberadaan umat islam yang

sedikit. Pada waktu itu menjadi pendukung islam dalam mempertahankan kehidupannya (

Berkeluarga )

b. Perlindungan terhadap akhlak

Page 26: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

26

Islam memandang pembentukan keluarga sebagai sarana efektif memelihara pemuda dari

kerusakan dan melindungi masyarakat dari kekacauan. Karena itulah Rasulullah bersabda :

“Wahai pemuda, siapa diantara kalian yang berkemampuan maka menikahlah, karena nikah

lebih melindungi mata dan farji, dan barang siapa yang tidak mampu maka hendaklah shoum,

karena shoum itu baginya daalah penenang”. ( HR. AL-Khosah dari Abdullahbin Mas’ud )

c. Wahana pembentukan generasi Islam

Keluarga lah sekolah kepribadian pertama dan utama bagi anak.

Penyair kondang Hafidz Ibrohim mengatakan :” Ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya. Bila

engkau mendidiknya berarti engkau telah menyiapkanbangsa yang baik perangainya.” Ibu

sangat berperan dalam pendidikan keluarga, sementara ayah mempunyai tugas yaitu

menyediakansarana bagi berlangsungnya pendidkan tersebut. Keluarga lah yang menerapkan

sunnah Rasul dari bangun tidur sampai sampai akan tidur lagi. Maka tercipta lah generasi

islam yang handal dan berkualitas

d. Memelihara status sosial dan ekonomi

Dalam pembentukan keluarga, islam mewujudkan ikatan dan persatuan. Dengan adanya

ikatann keturunan maka diharapkan akan mempererat tali persaudaraan anggota masyarakat

dan bangsa.

Islam memperbolehkan pernikahan antar bangsa Arab dan Ajam ( Non Arab ),antara kulit

putih dan kulit hitam, anatara orang timur dengan orang barat. Berdasarkan fakta ini Islam

sudah mendahului semua “system Demokrasi” dalam mewujudkan persatuan ummat

Fungsi ekonomi dalam keluarga akan Nampak. Rasul bersabda : “ Nikahilah wanita, karena

ia akan mendatangkan Maal.” (HR. Abu Dawud, dari Urwah RA). Perkawinan adalah sarana

untuk mendapakan sarana keberkahan dibandingkan dengan bujangan, berkeluarga lebih

hemat ekonomis dan lebih giat dalam mencari nafkah.

e. Menjaga kesehatan

Pernikahan memelihara para pemuda yang sering melakukan kebiasaan onani yang menguras

tenaga dan dapat mencegah penyakit kelamin.

f. Memantapkan spiritual (Ruhiyyah)

Pernikahan sebagai pelengkap dari keimanan dan pelapang jalan menuju sabilillah, hati

menjadi tenang bersih dari berbagi kecenderungan dan jiwa terlindung dari berbagai was was

Page 27: PBL SKENARIO 2 a 15 Kedkel (Repaired)

27

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (2002). Psikologi Sosial. Rineka Cipta: Jakarta

Meda Wahini. (2008). Keluarga Sebagai Tempat Pertama Dan Utama Terjadinya Sosialisasi

Pada Anak. [oline]. Tersedia: http://tumoutou.net/702_05123/meda_wahini.htm[15 Desember

2008

Syaripudin, Tatang. (2008). Pedagogik Teoritis Sistematis. Percikan Ilmu: Bandung

http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/lama/hukum/km403-02l1.pdf

http://ners.unair.ac.id/materikuliah/Perumahan%20dan%20Pemukiman%20Sehat.pdf

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0251_0608824_chapter2.pdf