Studi Kasus Kedkel

30
STATUS PASIEN Identitas Pasien Nama : Tn. N Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 53 tahun Alamat : Jl. Robusta III ujung No.79 Pendidikan : S1 Agama : Islam Suku : Palembang No.Rekam medis : - Tempat : RS Pertamina Tanggal berobat : 24-05-2014 Jenis Jaminan : UMUM A. Anamnesa Autoanamnesis pasien yang dilakukan pada tanggal 24 Mei 2014 : 1. Keluhan Utama Nyeri pada kedua tangan dan kaki 2. Keluhan Tambahan Pusing, mual, muntah, sering BAK pada malam hari, sering merasa haus, mati rasa pada kedua kaki, nafsu makan bertambah dan berat badan menurun 3. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien dibawa oleh keluarganya ke RS Pertamina dengan keluhan nyeri pada kedua tangan dan kaki 1

description

studi kasus kedkel

Transcript of Studi Kasus Kedkel

Page 1: Studi Kasus Kedkel

STATUS PASIEN

Identitas Pasien

Nama : Tn. N

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 53 tahun

Alamat : Jl. Robusta III ujung No.79

Pendidikan : S1

Agama : Islam

Suku : Palembang

No.Rekam medis : -

Tempat : RS Pertamina

Tanggal berobat : 24-05-2014

Jenis Jaminan : UMUM

A. Anamnesa

Autoanamnesis pasien yang dilakukan pada tanggal 24 Mei 2014 :

1. Keluhan Utama

Nyeri pada kedua tangan dan kaki

2. Keluhan Tambahan

Pusing, mual, muntah, sering BAK pada malam hari, sering merasa haus,

mati rasa pada kedua kaki, nafsu makan bertambah dan berat badan

menurun

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dibawa oleh keluarganya ke RS Pertamina dengan keluhan

nyeri pada kedua tangan dan kaki yang dirasakan pasien sejak 1 bulan

SMRS. Pasien mengatakan keluhan nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk

sehingga pasien merasa kesakitan dan tidak bisa melakukan aktifitas

sehari-hari. Pasien mengatakan pusing beserta mual muntah yang

dirasakan sejak kurang lebih 2 minggu SMRS, keluhan pusing sering

dirasakan pada pagi hari dan malam hari, keluhan demam disangkal oleh

pasien. Pasien juga mengeluh sering BAK pada malam hari dengan

1

Page 2: Studi Kasus Kedkel

frekuensi lebih dari 10 kali sehingga pasien tidak bisa tidur pada malam

hari. Keluhan selalu ingin minum juga di rasakan pasien dikarenakan

pasien merasa selalu haus. Pasien juga mengatakan pada kedua kakinya

sering mati rasa sehingga pasien sering merasa sulit untuk berjalan.

Pasien juga mengatakan semakin kurus padahal pasien menyangkal

keluhan penurunan nafsu makan, pasien mengatakan apabila makan selalu

menambah porsi makannya menjadi 3-4 piring nasi, tetapi pasien

mengecek berat badannya turun dari 85 kg menjadi 60 kg.

Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah mengalami keluhan

yang sama, tetapi kambuh kembali dikarenakan pasien tidak pernah

mengecek penyakitnya ke dokter dan tidak memantang makanan yang

seharusnya tidak boleh dimakan. Pada waktu itu pasien di diagnosis oleh

dokter menderita diabetes mellitus tipe II. Pasien menyangkal sebelumnya

pernah dirawat di RS.

Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan

yang manis dan pasien mengatakan satu hari pasien makan nasi 6 kali

dalam sehari. Kebiasaan suka mengkonsumsi makanan manis ini sejak

pasien usia muda. Kebiasaaan merokok dan minum kopi disangkal oleh

pasien.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit kencing manis diakui (4 tahun yang lalu)

Riwayat penyakit hipertensi disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat penyakit asthma disangkal

Riwayat penyakit hati disangkal

Riwayat alergi disangkal

Riwayat pengobatan rutin selama 4 tahun terakhir di akui

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga ada yang menderita keluhan serupa

2

Page 3: Studi Kasus Kedkel

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Saat ini pasien merupakan kepala keluarga dari 3 orang anak. Saat ini

pasien sebagai karyawan Swasta yang bekerja di Perusahaan Pertamina.

Pasien sudah bekerja sebagai karyawan swasta selama 20 tahun. dengan

penghasilan kurang lebih Rp.50.000.000,00 tiap bulan. Jumlah tersebut

dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

7. Riwayat Kebiasaan

Menurut keterangan istri pasien, pasien memiliki kebiasaan makan

makanan yang manis sejak usia muda sampai saat ini.

B. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik tanggal 24 Mei 2014 :

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

2. Vital Sign

a. Tekanan darah : 130/80 mmHg

b. Nadi : 94 kali/menit

c. Respirasi : 21 kali/menit

d. Suhu (aksila) : 36,70C

3. Status Generalis

a. Berat badan : 60 kg

b. Tinggi badan : 160 cm

c. IMT : BB/TB2 = 60/ 1602 = 23,43 kg/m2 (normal)

d. Kepala : Normocephal

e. Rambut : Hitam, tumbuh lebat, tidak mudah dicabut

f. Mata : Konjungtiva Anemis ODS (-/-), sklera ikterik

ODS (-/-), pupil ODS bulat, isokor

g. Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret

h. Tenggorok : Uvula ditengah, arcus faring hiperemis (+), tonsil

T1-T1

i. Telinga : dalam batas normal

j. Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1

3

Page 4: Studi Kasus Kedkel

k. Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB.

l. Paru-paru

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri

Perkusi : Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)

m. Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis teraba ICS 5 Mid klavicula sinistra

Perkusi : Batas jantung kanan terletak pada ICS V linea

parasternalis dextra, Batas jantung kiri terletak pada ICS

V linea mid klavikula sinistra, pinggang jantung terletak

pada ICS II linea parasternalis sinistra.

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur

dan gallop.

n. Abdomen :

Inspeksi : Datar, lembut, tidak ada sikatrik

Palpasi : Nyeri tekan (-) di epigastrium, hepar dan lien tidak

teraba

Perkusi : Seluruh lapang abdomen timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

o. Genitalia : Tidak diperiksa

p. Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), tremor (-) sianosis (-)

C. Pemeriksaan Penunjang

Cek GDS

GDS : 482

Kesan: Diabetes Mellitus

4

Page 5: Studi Kasus Kedkel

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

Identitas Pasien : Tn. N Usia : 53 tahun Struktur Komposisi Keluarga

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No NamaKedudukan

dalam keluarga

Jenis

KelaminUmur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1.Tn. N

Kepala keluarga

(suami)Laki-laki 53 tahun S1

Karyawan

swastaPasien

2. Ny.S Istri Perempuan 40 tahun D3 IRT

3. An. F Anak Perempuan 20 tahun S1 Mahasiswi

4. An. M Anak Perempuan 17 tahun Pelajar Mahasiswi

5. An.A Anak Laki-laki 13 tahun Pelajar Pelajar

6.Tn. M Ayah Kandung Laki-Laki 85 tahun S1

Pensiunan

PNS

7. Ny. N Ibu Kandung Perempuan 78 tahun D3 IRT

5

Page 6: Studi Kasus Kedkel

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah: pribadi

Daerah perumahan: cukup padat

Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan

Luas rumah : 500 x 500 m Total penghuni di rumah tersebut sebanyak 7 orang.

Rumah bertingkat dan lantai rumah terbuat dari

keramik, dinding rumahnya terbuat dari tembok,

terdapat jamban keluarga, dan penerangan lampu

dengan daya 5000 watt. tempat pembuangan

sampah dan air bersih tersedia serta kondisi

lingkungan tempat tinggal pasien cukup padat

penduduk.

Kesan :

Dilihat dari karakteristik dan lingkungan rumah

keluarga Tn.N sudah memenuhi syarat rumah sehat.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 7

orang

Bertingkat/ tidak bertingkat: bertingkat

Lantai rumah dari : keramik

Dinding rumah dari : Tembok

Jamban keluarga: ada

Daya listrik : 5000 watt

Ketersediaan air bersih: ada

Tempat pembuangan sampah: ada

b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Keluarga ini memiliki barang–barang seperti tiga buah televisi berwarna,

satu buah magic jar, enam buah telepon genggam, satu buah kipas angin,

tiga buah AC, satu buah kompor gas, dua buah kulkas, beberapa buah piring

kaca dan gelas serta peralatan memasak dan makan lainnya.

6

Page 7: Studi Kasus Kedkel

c. Denah Rumah

Gambar 1. Denah Bawah Rumah keluarga Tn. N

71,

Garasi

RuangTamu

KamarTidur

RuangKeluarga

RuangMakan

DAPUR

KamarTidur Pembantu

KamarMandi Tamu

TANGGA

KamarMandi

Pembantu

Page 8: Studi Kasus Kedkel

Gambar 2. Denah Atas Rumah keluarga Tn.A

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Tempat Berobat

Jika ada keluarga Tn. N yang sakit, Tn. N sering berobat ke RS.

Pertamina

b. Asuransi/Jaminan Kesehatan

Keluarga Tn.N mendapatkan jaminan kesehatan masyarakat dari

perusahaan.

8

Keterangan:Pintu utama

Pintu kamar

Jendela & ventilasi

TANGGA

KamarMandi Tamu

KamarMandi

RuangKeluarga

KamarTidur

KamarTidur

KamarTidur

Gudang

Page 9: Studi Kasus Kedkel

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai

pusat pelayanan

kesehatan

Dengan kendaraan

pribadi, kadang

menggunakan

kendaraan umum

seperti bajaj atau

taksi

Pasien dibawa keluarga pasien berobat

ke RS Pertamina karena ditanggung

oleh perusahaan. Pasien datang untuk

mendapatkan pengobatan tentang

keluhan-keluhannya. Untuk mencapai

rumah sakit pasien dan keluarganya

menggunakan kendaraan pribadi umum

berupa ojek/bajaj. pasien merasa

pelayanan kesehatan di rumah sakit

cukup memuaskan. Tarif rumah sakit

ditanggung oleh perusahaan.

Tarif pelayanan

kesehatanGratis

Kualitas

pelayanan

kesehatan

Memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan Makan

Tn.N makan dengan pola makan yang teratur, makan sebanyak dua sampai

tiga kali sehari dengan menu makanan yang bervariasi dan dimasak sendiri

oleh istri pasien.

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

Dalam keluarga Tn. N, apabila terdapat masalaah dalam keluarganya

biasakan dibicarakan secara musyawarah dengan keluarga. Keputusan

diambil oleh Tn. N sebagai kepala keluarga.

Tingkat kerukunan terjalin baik antara anggota keluarga Tn.N dan Ny.S

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

- Keluarga Tn.N Sering berobat ke dokter dan Kontrol sakit kencing manis

yang dideritanya.

9

Page 10: Studi Kasus Kedkel

B. Genogram

1. Bentuk Keluarga:

Bentuk keluarga ini adalah keluarga tinggal bersama (commune family)

keluarga yang terdiri dari kepala keluarga (Tn. N), istri (Ny. S), anak

pertama (An.F), anak kedua (An.M), dan Anak ketiga (An.A) hidup

bersama berbagi hak dan tanggungjawab serta memiliki kekayaan

bersama.

2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Tn. N

berada pada tahapan keluarga dengan anak-anak usia remaja yang berumur

antara 13 tahun sampai dengan 20 tahun (family with teenagers).

3. Family Map

Gambar 2. Family Map

10

Tn. N53 th

Ny. S40 th

An. F20 th

An. M17 th

An. A13 th

Tn. M85 th

Ny. N Tn. S

67 thNy. A62 th

Ny. L33 th

Ny. M62 th

Ny. K57 th

Ny. T55 th

Tn. R67 th

Tn. A64 th

Tn. D60 th

Tn. F36 th

Page 11: Studi Kasus Kedkel

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga

Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:

1. Masalah dalam organisasi keluarga :

Pasien adalah seorang Parubaya berusia 53 tahun dan menderita nyeri pada

kedua tangan dan kaki sejak 2 bulan yang lalu. Pasien adalah seorang anggota

dari Nuclear family sebagai ayah.

2. Masalah dalam fungsi biologis:

Di keluarga Tn.N terdapat riwayat keluarga dengan keluhan serupa seperti yang

dialami Tn. N.

3. Masalah dalam fungsi psikologis:

Pasien tinggal di lingkungan keluarganya sendiri dan dengan Tn. N sebagai

pemegang kendali untuk keluarganya ( sebagai kepala keluarga). Pasien tinggal

bersama keluarga intinya dengan terdapat istri dan tiga anaknya.

4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan:

Penghasilan Tn. N sebagai karyawan swasta cukup untuk keperluan sehari-hari.

Namun Tn. N tetap selalu menyisihkan uang untuk ditabung setiap bulannya

untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya.

5. Masalah lingkungan :

Pasien tinggal di lingkungan yang cukup padat penduduk.

11

Page 12: Studi Kasus Kedkel

6. Masalah perilaku kesehatan :

Keluarga Tn. N cukup mengerti akan pentingnya kesehatan sehingga keluarga

Tn. N selalu mengawasi penyakit yang saat ini diderita nya tetapi Tn. N jarang

memeriksakan segera penyakitnya ke dokter apabila kambuh.

a. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Pasien mengeluh nyeri pada kedua tangan dan kaki, pusing, sering merasa haus

dan sering BAK pada malam hari sejak 2 minggu yang lalu. Pasien dibawa

berobat ke RS Pertamina karena keinginan dari keluarga pasien dengan tujuan

untuk memeriksakan kesehatan pasien. Pasien sudah berkali-kali merasakan

keluhan seperti ini namun pasien sangat sulit diajak ke dokter untuk

memeriksakan penyakitnya secara rutin. Keluarga pasien berharap penyakit

pasien dapat sembuh. Tetapi keluarga pasien juga merasa khawatir dengan

penyakitnya yang belum sembuh.

2. Aspek Klinik (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Berdasarkan Autonamnesa pasien mengeluhkan nyeri pada kedua tangan dan

kaki sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengatakan sering merasa haus dan

sering BAK pada malam hari. Pasien mengakui memiliki riwayat penyakit

kencing manis sejak 4 tahun yang lalu namun pasien tidak rutin memeriksakan

penyakitnya ke dokter. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil

yang normal, pemeriksaan fisik juga tidak ada kelainan, namun pada

pemeriksaan neurologis didapatkan rangsang taktil pada kedua ekstrimitas

menurun. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan GDS : 482.

Diagnosis Pasien : Diabetes Mellitus Tipe II

Differensial Diagnosis : Diabetes Mellitus Tipe I

3. Aspek Resiko Internal (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien)

Menurut keluarga pasien, pasien sering mengkonsumsi makanan manis dan

pasien juga mengatakan satu hari pasien biasa makan nasi 6 kali dalam sehari.

12

Page 13: Studi Kasus Kedkel

Kebiasaan makan manis seperti ini sudah dialami sejak usia muda. Pasien juga

mengatakan terdapat anggota keluarga yang meiliki penyakit seperti ini.

Dengan pasien memiliki penyakit ini keluarga pasien percaya bahwa penyakit

yang di derita pasien semata-mata adalah cobaan dari Allah SWT.

4. Aspek Psikososial Keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

masalah kesehatan pasien)

Faktor pendukung kesehatan yaitu keluarga pasien menyadari bahwa penyakit

yang diderita oleh pasien harus segera dilakukan pengobatan secara tepat.

Keluarga pasien juga selalu mengawasi pasien bila sewaktu-waktu terjadi

keluhan yang sama.

Faktor penghambat kesehatan pasien yang berasal dari keluarga Tn. N adalah

istri pasien terbiasa untuk memasak makanan di rumah yang mengandung tinggi

gula.

5. Aspek Fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik

didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Secara aspek fungsional, Tn. N dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan

normal dan tidak terganggu dengan penyakit diabetes mellitus yang di deritanya

namun terkadang kedua kakinya terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk yang

membuat pasien merasakan sulit untuk berjalan.

13

Page 14: Studi Kasus Kedkel

E. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

Aspek

Personal

Edukasi pada pasien dan keluarga

majikan tentang penyakit yang dideritanya

yaitu PPOK dan Hipertensi Grade II

(definisi, penyebab, gejala, pencegahan

dan pengobatan)

Pasien dianjurkan untuk kontrol setelah

obat habis untuk melihat perkembangan

pengobatan / stadium atau jika keluhan

berulang pada pasien

Edukasi kepada pasien dianjurkan untuk

menjaga kesehatan diri dan mencegah agar

penyakitnya tidak menular kepada anggota

keluarga lainnya

Edukasi kepada pasien agar selalu sabar

dan tabah menghadapi sakit yang diderita.

Karena penyakit datangnya dari ALLAH

SWT dan kesembuhan datangnya dari

ALLAH SWT.

Pasien

Dan

keluarga

majikan

Tn.H

Pada saat

di

puskesmas

dan

kunjungan

rumah

Pasien dan keluarga majikan dapat memahami

dengan baik tentang penyakit yang sedang

dideritanya sehingga di kemudian hari ia

dapat mengupayakan pencegahan untuk

penyakitnya tersebut.

Keluarga majikan pasien membawa pasien ke

Puskesmas setelah obat habis atau keluhan

batuk, demam, sesak nafas kembali terulang.

Pasien dapat memahami untuk menjaga

kesehatan diri dan mencegah agar

penyakitnya tidak menular ke anggota

keluarga lainnya seperti makan dam minum

yang bergizi, mencuci tangan dengan sabun,

memakai masker ketika sedang batuk atau

bersin.

Pasien memahami untuk selalu ikhtiar dan

tawakal dalam menghadapi cobaan seperti

sakit.

14

Page 15: Studi Kasus Kedkel

Pasien semakin memperdalam agama islam

seperti sering shalat sunnah terutama dimalam

hari, dan sering membaca Al-Quran

Aspek

Klinik

Memberikan obat-obatan kepada pasien

yaitu :

Pemberian obat oral:

- Amoksisilin 3 x 500 mg

- Paracetamol 3 x 500 mg

- Gliceril Guaiacolat 3 x 1

- Nifedipine 1x5 mg

Pasien Puskesmas Pasien dapat minum obat dengan teratur

dan kontrol kembali ke puskesmas setelah

obat habis atau gejala berulang.

Untuk mengurangi keluhan-keluhan yang

dirasakan oleh pasien seperti keluhan batuk,

demam, pusing.

Aspek

Risiko

Internal

Mengedukasi pasien tentang

memberikan gizi seimbang kepada

keluarga majikan pasien agar kesehatan

terjaga dan tidak mudah terserang

penyakit.

Mengedukasi pasien tentang bahaya

merokok dan sering mengkonsumsi kopi

agar tidak memperberat penyakit.

Keluarga

majikan

pasien

dan

Pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Meningkatkan pemahaman kepada pasien

untuk lebih menjaga kesehatan dan

kebersihan serta pola makan gizi seimbang

(karbohidrat, protein hewani dan nabati,

sayuran dan buah-buahan serta susu) .

Meningkatkan pemahaman kepada pasien dan

keluarga majikan pasien tentang bahaya

merokok dan minum kopi. Agar tidak

15

Page 16: Studi Kasus Kedkel

Mengedukasi pasien dalam sisi agama

islam bahwa merokok itu dilarang

karena lebih banyak mudaratnya dari

pada manfaatnya bagi kehidupan pasien

mengkonsumsi rokok, mengurangi konsumsi

kopi agar tidak bisa istirahat, serta

mengurangi konsumsi yang mengandung

garam.

Meningkatkan kepercayaan pasien bahwa

sesungguhnya ALLAH SWT yang dapat

menyembuhkan penyakit.

Aspek

Psikososial

Keluarga

Mengedukasi keluarga majikan pasien

agar selalu memperhatikan kebersihan

personal pasien dan lingkungan

Mengedukasi kepada keluarga majikan

pasien untuk memberikan obat kepada

pasien dengan teratur.

Mengedukasi kepada keluarga majikan

pasien agar tidak merokok didalam

maupun diluar rumah dan mengurangi

untuk menkonsumsi kopi karena dapat

menyebabkan kesulitan untuk

beristirahat.

Pasien

dan

keluarga

majikan

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Dengan perhatian penuh dari keluarga

majikan , diharapkan pasien merasa nyaman

dan selalu berada dalam pengawasan

keluarga majikan Agar supaya pasien selalu

menjaga kebersihan, meminum obat secara

teratur, tidak merokok dan mengurai untuk

menkonsumsi kopi.

Pasien dan keluarga majikan sering

mengadakan shalat berjamaah dan mengaji

bersama di rumah.

Pasien dah keluarga majikan sering mengikuti

acara ceramah agama islam, baik acara di

16

Page 17: Studi Kasus Kedkel

Mengedukasi pasien dan keluarga

majikan untuk meningkatkan keimanan

dan ketakwaan kepada ALLAH SWT

Masjid maupun melalui media seperti

televisi dan radio.

Aspek

Fungsional

Edukasi kepada pasien dan keluarga

majikan pasien untuk meningkatkan

perhatian terhadap larangan merokok.

Pasien

dan

keluarga

majikan

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Agar pasien dalam keadaan sehat dan dapat

melakukan kegiatan sehari-hari secara

produktif.

17

Page 18: Studi Kasus Kedkel

F. Prognosis

1. Quo Ad Vitam : dubia ad bonam

2. Quo Ad Sanacionam : dubia ad bonam

3. Quo Ad Functionam : dubia ad bonam

18

Page 19: Studi Kasus Kedkel

ANALISA KASUS

Pasien Tn. A berusia jenis kelamin laki-laki bertempat tinggal di Jl.

Puskesmas No.2A RT 04 / 06 Kelapa Gading Timur suku bangsa berasal dari sunda

beragama Islam yang merupakan pembantu rumah tangga dikeluarga Tn.H.

Dilakukan pemeriksaan tanggal 9 Januari 2014 , dengan melakukan pemeriksaan

medis di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dan pemeriksaan secara holistik

melalui home visit didapatkan diagnosis medis berupa Penyakit Paru Obstruksi

Konis (PPOK) dan Hipertensi Grade II diagnosis holistik meliputi aspek personal,

aspek klinis, aspek resiko internal, aspek psikologis keluarga dan aspek fungsional.

Aspek personal ditegakkan berdasarkan alasan kedatangan, harapan, dan

kekhawatiran orangtua pasienyang membawa pasien dari hasil anamnesis pasien

datang berobat ke Puskesmas karena jarak yang dekat dari tempat tinggal dan tidak

dipungut biaya serta kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan memuaskan oleh

pasien. Pasien datang ke Puskemas dibawa keluarga majikan Tn.H dengan keluhan

batu batuk sejak 1 bulan yang lalu. Keluarga majikan pasien datang membawa pasien

berobat dengan harapan gejala dapat diobati dan pasien sembuh.

Aspek Klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan, dan

pemeriksaan penunjang dengan menentukan pula diagnosis bandingnya. Berdasarkan

hal demikian maka ditegakan diagnosis medis sebagai Paru Obstruksi Konis (PPOK)

dan Hipertensi Grade II. Penting dilakukan edukasi pada orangtua pasien bahwa

penyakit ini akibat dari infeksi saluran napas berulang terutama pada lansia karena

perilaku merokok dan minum kopi yang berulang .

Pengobatan diberikan obat Amoksisilin untuk mengatasi infeksi lebih luas,

Paracetamol sebagai antipiretik dan analgetik untuk menurunkan panas badan serta

meredakan nyeri, Gliceril Guaiacolat sebagai obat batuk mukolitik dan nifedipine

sebagai antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

Aspek resiko internal pada pasien ini adalah faktor riwayat sering merokok

dan minum kopi . Menurut keluarga majikan pasien, pasien sulit untuk berhenti

19

Page 20: Studi Kasus Kedkel

merokok dikarenakan kurang kesadaran mengenai kesehatan pasien. Serta edukasi

keluarga majikan pasien dan pasien untuk menjaga pola makan sesuai gizi seimbang

(yang rendah garam) sesuai kebutuhan kalori pasien, agar pasien dan keluarga di

Rumah dalam keadaan sehat dan pentingnya pasien untuk mengingat bahwa penyakit

ini datangnya dari ALLAH SWT dan dapat disembuhkan oleh ALLAH SWT.

Aspek psikososial di keluarga pasien ini diantaranya keluarga memperhatikan

kesehatan dan kebersihan personal pasien khususnya. Keluarga majikan pasien juga

harus selalu memberikan obat secara teratur sampai obat habis dan membawa pasien

ke Puskesmas untuk kontrol penyakit tersebut atau jika gejala berulang. Serta

keluarga majikan selalu mengingatkan kepada pasien agar tidak merokok didalam

maupun diluar rumah dan mengurangi untuk menkonsumsi kopi karena dapat

menyebabkan kesulitan untuk beristirahat.

Aspek fungsional didasarkan pada penentuan skala dari Universitas Indonesia.

Dari hasil skala tersebut pasien berada pada derajat 5 yang mana pasien tidak

mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas dan bekerja sehari – hari.

Rencana penatalaksanaan disasarkan pada analisa seluruh keadaan pasien. Hal

ini dimaksudkan agar seluruh tatalaksana dapat dijalankan dengan baik oleh pasien

dan disertai dukungan dari keluarga majikan pasien seperti minum obat dengan

teratur sehingga penyakit pasien tidak memburuk. Serta selalu ikhtiar dan tawakal

untuk kesembuhan penyakit pasien.

20