Pbl Respirasi Sesak Modul 3 Sp
-
Upload
jamila-tunissa -
Category
Documents
-
view
236 -
download
9
Transcript of Pbl Respirasi Sesak Modul 3 Sp
Definisi Nyeri Dada
Nyeri dada adalah keluhan yang paling banyak dirasakan oleh para pasien dan
penderita panyakit jantung coroner. Nyeri dada adalah perasaan tidak nyaman pada dada.
Nyeri dada juga bisa disebabkan oleh berbagai macam penyebab, bisa dari otot atau tulang,
jantung, paru-paru, saluran pencernaan, atau bisa pula karena masalah psikologis. Nyeri
karena masalah penyakit paru-paru atau kelainan paru biasanya berkaitan dengan tarikan
napas, dan disertai dengan keluhan-keluhan lain seperti demam, batuk, atau sesak. Misalnya
nyeri saat menarik napas panjang. Gejala nyeri khas untuk keluhan penyakit jantung adalah
nyeri dada kiri yang digambarkan seperti tertimpa benda berat, ditekan, atau diremas, nyeri
berlangsung 2-5 menit, menjalar ke bahu kiri dan kedua lengan terutama pada permukaan
tangan dan lengan bawah. Nyeri juga dapat menembus ke punggung, dasar dari leher,
rahang, gigi, dan ulu hati. Nyeri yang demikian disebut dengan angina.1,2
2.2 Macam-Macam Nyeri Dada
Ada 2 macam nyeri dada yaitu :2
A. Nyeri dada pleuritik
Nyeri dada pleuritik biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya tajam dan
seperti ditusuk. Bertambah nyeri bila batuk dan bernafas dalam dan berkurang bila
menahan nafas atau sisi dada yang sakit digerakkan. Nyeri berasal dari dinding dada,
otot, iga, pleura parietalis, saluran nafas besar, diafragma, mediastinum dan saraf
interkostalis. Nyeri dada pleuritik dapat disebabkan oleh :
- Difusi pleura akibat infeksi paru, emboli paru, keganasan atau radang subdiafragmatik;
pneumotoraks dan pneumo mediastinum.2
B. Nyeri dada non pleuritik
Nyeri dada non pleuritik biasanya lokasi sentral, menetap, atau dapat menyebar
ke tempat lain. Paling sering disebabkan kelainan di luar paru.2
1. Kardial
a. Iskemik miokard akan menimbulkan rasa tertekan atau nyeri substernal yang
menjalar ke aksila dan turun ke bawah ke bagian dalam lengan terutama lebih
sering ke lengan kiri. Rasa nyeri juga dapat menjalar ke epigastrium, leher, rahang,
lidah, gigi, mastoid dengan atau tanpa nyeri dada substernal.
Nyeri disebabkan karena saraf eferen viseral akan terangsang selama iskemik
miokard, akan tetapi korteks serebral tidak dapat menentukan apakah nyeri berasal
dari miokard. Karena rangsangan saraf melalui medula spinalis T1-T4 yang juga
merupakan jalannya rangsangan saraf sensoris dari sistem somatis yang lain.
Iskemik miokard terjadi bila kebutuhan O2 miokard tidak dapat dipenuhi oleh aliran
darah koroner. Pada penyakit jantung koroner aliran darah ke jantung akan
berkurang karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.
Ciri rasa nyeri perlu diketahui :2
Derajat
Lamanya
Frekuensinya
Ada 3 sindrom iskemik yaitu :2
- Angina stabil (Angina klasik, Angina of Effort)
Serangan nyeri dada khas yang timbul waktu bekerja. Berlangsung hanya
beberapa menit dan menghilang ketika istirahat atau dengan pemberian
nitrogliserin. Nyeri dada dapat timbul setelah makan, pada udara dingin, reaksi
simpatis yang berlebihan atau gangguan emosi.
- Angina tak stabil
Jenis angina ini dicurigai bila penderita telah sering berulang kali mengeluh rasa
nyeri di dada yang timbul waktu istirahat atau saat kerja ringan dan berlangsung
lebih lama.
- Infark miokard
Iskemik miokard yang berlangsung lebih dari 20-30 menit dapat menyebabkan
infark miokard. Nyeri dada berlangsung lebih lama, menjalar ke bahu kiri,
lengan dan rahang. Berbeda dengan angina pektoris, timbulnya nyeri tidak ada
hubungannya dengan aktivitas fisik dan bila tidak diobati berlangsung dalam
beberapa jam. Disamping itu juga penderita mengeluh dispea, palpitasi, dan
berkeringat. Diagnosa ditegakkan berdasarkan EKG dan pemeriksa enzim
jantung.
b. Prolaps katup mitral dapat menyebabkan nyeri dada prekordinal atau substernal
yang dapat berlangsung sebentar maupun lama. Adanya murmur akhir sistolik dan
mid-sistolik cocok dengan gambaran echokardiogram dapat membantu menegakkan
diagnosa.
c. Stenosis aorta berat atau substenosis aorta hipertrofi yang idiopatik juga dapat
menimbulkan nyeri dada iskemik.2
2. Perikardial
Saraf sensoris untuk nyeri terdapat pada perikardium parietalis diatas diafragma.
Nyeri perikardia lokasinya di daerah sternal dan area preokordinal, tetapi dapat
menyebar ke epigastrium, leher, bahu, dan punggung. Nyeri biasanya seperti ditusuk
dan timbul pada waktu menarik nafas dalam, menelan, miring atau bergerak.
Nyeri hilang bila penderita duduk dan bersandar ke depan. Gerakan tertentu dapat
menambah rasa nyeri yang membedakannya rasa nyeri angina.Radang perikardial
diafragma lateral dapat menyebabkan nyeri epigastrium dan punggung seperti pada
pankreatitis atau kolesistesis.
3. Aortal
Penderita hipertensi, koatasio aorta, trauma dinding dada merupakan resiko tinggi
untuk pendesakan aorta. Diagnosa dicurigai bila rasa nyeri dada yang hebat timbul
tiba-tiba atau nyeri interskapuler. Nyeri dada dapat menyerupai infark miokard akan
tetapi lebih tajam dan lebih sering menjalar ke daerah interskapuler serta turun ke
bawah tergantung lokasi dan luasnya pendesakan.
4. Gastrointestinal
Refluks geofagitis, keganasan atau infeksi esofagus dapat menyebabkan nyeri
esofageal. Nyeri esofageal lokasinya di tengah, dapat menjalar ke punggung, bahu dan
kadang-kadang ke bawah ke bagian dalam lengan sehingga sangat menyerupai nyeri
angina. Perforasi ulkus peptikum, pankreatitis akut, distensi gaster terkadang dapat
menyebabkan nyeri substernal sehingga mengacaukan nyeri iskemik kardinal. Nyeri
seperti terbakar yang sering bersama-sama dengan disfagia dan regurgitasi bila
bertambah pada posisi berbaring dan berkurang dengan antasid adalah khas untuk
kelainan esofagus, foto gastrointestinal secara seriual, esofagogram, test perfusi asam,
esofagoskopi dan pemeriksaan esofageal dapat membantu menegakkan diagnosa.2
5. Muskuloskeletal
Trauma lokal atau radang dari otot rongga dada, tulang kartilago sering menyebabkan
nyeri dada setempat. Nyeri biasanya timbul setelah aktivitas fisik, berbeda halnya
dengan nyeri angina yang terjadi waktu beraktivitas. Seperti halnya nyeri pleuritik,
nyeri dada dapat bertambah waktu bernafas dalam. Nyeri otot juga timbul pada
gerakan yang berputar sedangkan nyeri pleuritik biasanya tidak demikian.
6. Fungsional
Kecemasan dapat menyebabkan nyeri substernal atau prekordinal, rasa tidak enak di
dada, palpitasi, dispnea,pusing, dan rasa takut. Gangguan emosi tanpa adanya kelainan
objektif dari organ jantung dapat membedakan nyeri fungsional dengan nyeri iskemik
miokard
7. Pulmonal
Obstruksi saluran nafas atas seperti pada penderita infeksi laring kronis dapat
menyebabkan nyeri dada, terutama terjadi pada waktu menelan. Pada emboli paru akut
nyeri dada menyerupai infark miokard akut dan substernal. Bila disertai dengan infark
paru sering tmbul nyeri pleuritik. Pada hipertensi pulmonal primer lebih dari 50%
penderita mengeluh nyeri prekordial yang terjadi pada waktu exercise. Nyeri dada
merupakan keluhan utama pada kanker paru yang menyebar ke pleura, organ medianal
atau dinidng dada
2.3 Etiologi