Pbl Pasien Mengamuk Untuk Tutor
-
Upload
zuriyatina-pino -
Category
Documents
-
view
557 -
download
139
description
Transcript of Pbl Pasien Mengamuk Untuk Tutor
SISTEM NEURO PSIKIATRIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MODUL PROBLEM BASED LEARNING
PASIEN MENGAMUK
BUKU PEGANGAN UNTUK TUTOR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR2009
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang
bermacam-macam gangguan kejiwaan yang disertai gejala mengamuk, cara
diagnosis, penanganan , dan rehabilitasi penderita dengan gejala mengamuk.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan penyakit-penyakit yang memberikan gejala mengamuk
2. Menjelaskan tentang patomekanisme tejadinya penyakit-penyakit dengan gejala
mengamuk
2.1. Menjelaskan tentang struktur anatomi susunan saraf pusat yang berhubungan
dengan gejala mengamuk
2.1.1. menguraikan struktur anatomi cerebrum berhubungan dengan gejala
mengamuk
2.2. Menjelaskan tentang struktur histology serta histofisiologi dari susunan saraf
pusat, yang ada hubungannya dengan gejala mengamuk
2.2.1. menguraikan struktur histologis dan histofisiologis dari sel-sel
neuron.
2.2.2. menguraikan struktur histologis dan histofisiologis dari sel glia
2.2.3. menguraikan struktur histologis dan histofisiologis dari Reseptor
2.3. Menjelaskan fisiologi susunan saraf pusat yang ada hubungannya dengan
gejala mengamuk
2.3.1. menjelaskan dasar biolistrik dalam tubuh sehubungan dengan gejala
mengamuk
2.3.2. menjelaskan proses transmisi sinaptik dan otot dalam kaitannya
dengan gejala mengamuk,
2.3.3. menjelaskan fungsi motorik korteks serebri dan ganglia basalis
dalam kaitannya dengan gejala mengamuk
2.3.4. menjelaskan fungsi intelektual otak, memori dan proses belajar
dalam kaitannya dengan gejala mengamuk
01/06/09 mfi
1
2.3.5. menjelaskan fungsi sistem limbik dan hipothalamus dalam
kaitannya dengan gejala mengamuk
2.3.6. menjelaskan neurofisiologis tidur dan bangun dalam kaitannya
dengan gejala mengamuk
2.4. Menjelaskan tentang substansi biokimia yang berperan dalam
proses.mengamuk
2.5. Menjelaskan gambaran histopatologis susunan saraf pada gejala mengamuk..
3. Menjelaskan cara diagnosis gangguan-gangguan jiwa dengan gejala mengamuk
3.1. menjelaskan tentang cara menyusun dan melakukan anamnesis penyakit
atau gangguan dengan gejala mengamuk.
3.2. menjelaskan tentang pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk diagnosis
penyakit atau gangguan dengan gejala mengamuk
3.3. menjelaskan tentang pemeriksaan status mental yang dilakukan utnuk
diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala mengamuk,
3.4. menyebutkan jenis pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk
membantu diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala mengaamuk.
3.4.1. menyebutkan tes-tes psikologis yang bisa dilkukan untuk membantu
diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala mengamuk,
3.4.2. menyebutkan tes-tes laboratorium yang bisa dilakukan untuk
membantu diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala
mengamuk, dan mampu melakukan interpretasi hasil laboratorium
yang bersangkutan
3.4.3. menyebutkan pemeriksaan penginderaan yang bisa membantu
diagnosis penyakit atau gangguan dengan gejala mengamuk, dan
mampu melakukan interpretasi hasil penginderaan yang bersangkutan.
4. Menjelaskan tentang penatalaksanaan penyakit atau gangguan dengan gejala
mengamuk.
4.1. menjelaskan tentang cara penanganan penderita dengan gejala
mengamuk secara psikologi
4.1.1. menjelaskan tentang psikoterapi,
01/06/09 mfi
2
4.2. menjelaskan tentang cara penanganan penderita dengan gejala mengamuk
secara farmakologis dan-non farmakologis:
4.2.1. mekanisme kerja, indikasi dan kontra indikasi, dosis, efek samping, dan
dara pemilihan obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan penyakit
dengan gejala mengamuk,
4.2.2. menjelaskan tentang terapi elektro konvulsif terapi (Kejang listrik).
.
5. Menjelaskan tentang rehabilitasi yang dilakukan pada penderita dengan gejala
mengamuk.
5.1. menjelaskan tentang rehabiliatsi psiko-sosial penderita dengan gejala
mengamuk
5.2. menjelaskan tentang rehabilitasi fisik pada penderita dengan gejala
mengamuk
01/06/09 mfi
3
PROBLEM TREE
01/06/09 mfi
4
Anamnesis Keluhan utama :Lamanya Sifat keluhanPerjalanannyaApa pencetusnyaPengaruhnya pada kehidupan
Status MentalPenampilanyaKesadarannyaPsikomotorikSuasasana PerasaanProses Pikiran Persepsi :
Laboratorium Darah rutin Urinalisa RadiologiCT Scan, PET,Brain MappingPsikologiRorschachTATDraw - A – PersonRaven TestMMPI
Diagnosa BandingGangguan Mental OrganikSkizofrenia ParanoidManiaGangguan WahamGangguan Psikotik Akut Gangguan KepribadianGangguan Disosiasi
MENGAMUK
AnatomiFisiologiHistologiRadiologiBiokimiaPatologi KlinikPatologi AnatomiFarmakologi
BIOLOGIK PSIKOLOGIK SOSIAL
PENATALAKSANAAN
ECT PsikoterapiFarmakologi Preventif Rehabilitatif
Diagnosis
Skenario Kasus 1 : Delirium
Seorang pria berusia 30 tahun dikonsulkan dari Bagian Penyakit Dalam ke Poli Jiwa dengan keluhan gelisah, mengamuk, berteriak-teriak dan tidak bisa tidur yang dialami dua hari lalu. Seminggu sebelumnya ia menderita demam selama lima minggu. Pada pemeriksaan terlihat seorang laki-laki tidak mengenakan baju, kedua tangan dan kakinya terikat ke ranjang. Ia menggerak-gerakkan badannya berusaha melepaskan diri sambil berteriak-teriak. Terkadang bicaranya melantur dan sepertinya dia tidak mengenali orang-orang yang berada didekatnya.Apa kemungkinan diagnosanya ?Bagaimana penatalaksanaannya ?
Skenario kasus 2 : Gangguan Afektif Bipolar
Seorang wanita berusia 23 tahun datang keruang gawat darurat dengan keluhan mengamuk, berteriak-teriak, melompat-lompat, dan tidak bisa tidur sejak + 2 minggu sebelum dibawa ke rumah sakit. Hal ini dialami setelah dia melihat pacarnya berpelukan dengan wanita lain. Pada pemeriksaan tampak seorang wanita berkulit putih memakai daster batik, gelisah, berbicara terus menerus dan berteriak memaki-maki pacarnya tanpa terkendali. Psikomotor hiperaktif, Ekspresi perasaan melambung, pembicaraan cepat. Terdapat halusinansi visual dan ide-ide kebesaran.Apa diagnosanya ?Bagaimana Penatalaksanaannya ?
Skenario Kasus 3 : Skizofrenia Paranoid: . Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang diantar oleh keluarganya karena sering mengamuk, marah-marah dan menghancurkan barang-barang. Hal dimulai + 3 bulan yang lalu ketika ia dberhentikan dari tempat kerjanya sebagai kuli bangunan. Pada mulanya ia terlihat pendiam, melamun, sering bicara sendiri. Seminggu terakhir ini sering marah-marah dan menghancurkan barang-barang dan membenturkan kepalanya. Apa diagnosanya ?Bagaimana Penatalaksanaannya ?
Skenario Kasus 4. : Gangguan Disosiasi
Seorang wanita berusia 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering mengamuk dan menghancurkan barang-barang pecah belah dirumahnya. Keluhan ini dialami sejak 3 bulan yang lalu. Hal itu muncul bila melihat keadaan rumah berantakan atau suaminya tidur-tidur saja dan tidak pergi kerja. Saat mengamuk dia tidak menyadarinya apa yang telah dilakukannya. Setelah sadar dia bingung dan menyesali apa yang telah dilakukan. Status mental penampilan seorang wanita berpakaian hitam-hitam, pembicaraan lancar, aktivitas psikomotor wajar. Ekspresi perasaan (afek) wajar. Halusinasi dan waham tidak ada. Apa diagnosanya ?
01/06/09 mfi
5
Bagaimana Penatalaksanaannya ? TUGAS UNTUK MAHASISWA
1. Setelah membaca skenario diatas, mahasiswa mendiskusikannya dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 14 – 18 orang yang dipimpin oleh seorang ketua kelompok dan sekretasis yang dipilih oleh kelompok mahasiswa itu sendiri. Ketua dan sekretaris sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi ini bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri.
2. Mencari informasi tambahan. dari perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah, textbook, slide, video, dan internet
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) untuk menganalisa dan mengsintesa informasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor.
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya
6. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli dalam permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
7. Mengikuti kuliah pakar dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak diketemukan jawabannya.
PROSES PEMECAHAN MASALAH
Dalam diskusi kelompok mahasiswa memecahkan masalah yang terdapat dalam scenario ini dengan melakukan 7 langkah dibawah ini :
1. Identifikasi masalah utama dengan membuat minimal 3 kata kunci.2. Membuat sebanyak-banyaknya pertanyaan mendasar dari scenario diatas untuk
didiskusikan.3. Analisa masalah pada no.1 dengan anggota kelompok.4. Susun hasilnya secara sistematik.5. Merumuskan tujuan pembelajaran dari pemasalahan diatas.6. Belajar mandiri atau kelompok diluar kelas untuk mendapatkan informasi
tambahan yang diperlukan dalam memecahkan masalah diatas.7. Membuat laporan kelompok dan diskusikan tambahan untuk analisa informasi
baru ditambahkan. Dan buatlah kesimpulan tetntang hasil diskusi.
Untuk tugas diatas bentuklah kelompok diskusi, dan pilihlah sendiri ketua dan sekretaris kelompok.Langkah 1 s/d langkah 5 diselesaikan pada pertemuan pertama kelompok yang difasilitasi oleh tutor.Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua kelompok yang difasilitasi oleh tutor.
01/06/09 mfi
6
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar untuk menjelaskan tentang tatacara penyelesaian modul dan membagi kelompok diskusi
2. Pertemuan kedua kelompok diskusi dipimpin oleh ketua dan sekretsris kelompok yang difasilitasi oleh tutor untuk menyelesaikan langkah 1 s/d 5
3. Belajar mandiri atau berkelompok diluar kelas dan mencari informasi tambahan dari perpustakaan melalui text book, slide, internet dsb.
4. Pertemuan ketiga kelompok diskusi melaporkan hasil diskusi dan mengsintesa informasi baru yang didapatkan.
5. Pertemuan terakhir panel diskusi dalam kelas besar untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (pakar)
TIME TABLE
HARII II III IV V VI VII
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Mandiri Konsultasi Pakar
Pertemuan 3 Pertemuan Terakhir
(Pelaporan)Praktikum
PETUNJUK UNTUK TUTOR
1. Diskusi ini dilaksanakan dalam 4 kali tatap muka, 1 kali pertemuan untuk penjelasan tutorial, 2 kali berupa diskusi kelompok dengan tutor (2 x 50 menit), 1 kali diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi.
2. Tutor diwajibkan memakai identitas (name tag) dan mengingatkan mahasiswa untuk mengikuti tata tertib selama tutprial berlangsung (tidak menggunakan sandal dan kaos oblong).
3. Pada tatap muka pertama, dalam kelas besar tutor menjelaskan tentang cara penyelesaian modul, memfasilitasi dinamika kelompok dan pembagian kelompok.
4. Pada tatar muka kedua, tutor bertugas a. Memfasilitasi curah pendapat (brain storming) diantara kelompok diskusi
dalam menyelesaikan langkah 1 s/d 5b. Memotivasi mahasiswa untuk belajar mandiric. Mengarahkan diskusi bila terhambat
01/06/09 mfi
7
5. Pada tatap muka ketiga : tutor bertugas memfasilitasi mahasiswa melakukan analisa, sintesa, mengambil kesimpulan penyelesaian masalah dan membuat skema hasil. :
6. Pada tatap muk ke empat (terakhir) berupa diskusi panel. Tutor bertugas :a. Melakukan pengundian kelomppok yang akan menyajikan laporan hasil
diskusinyab. Mengarahkan diskusi dan tanya jawab diantara peserta dengan panelis
7. Melakukan penilaian terhadap kinerja dan pengetahuan semua mahasiswa pada setiap kegiatan tatap muka.
PROBLEM DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN
1. Kata kunci a. Laki-laki berusia 30 tahunb. Mengamuk c. Bicara sendirid. Tidak mengenal orang-orang didekatnya
2. Beberapa pertanyaan prinsip dan berikan jawaban alternatifnyaa. Penyakit / gangguan apa yang memberikan gambaran klinis seperti diatas ?b. Bagaimana pato-mekanisme kelainan tersebut ?c. Pemeriksaan apa yang dibutuhkan untuk melengkapi menegakkan diagnosanya ? d. Bagaimana penatalaksanaannya ?
BAHAN BACAAN UNTUK TUTOR
1. Apa yang dimaksud mengamuk ?Mengamuk atau gaduh gelisah adalah suatu keadaan peningkatan aktifitas mental dan motorik seseorang sedemikian rupa sehingga sukar dikendalikan
2. Bagaimana gambaran klinik gaduh gelisah atau mengamuk ?Keadaan gaduh gelisah adalah ledakan agresi verbal dan kegelisahan motorik yang memerlukan intervensi oleh karena bila berkelanjutan pasien dapat mengalami “exhaustion” (kelelahan/kepenatan) fisik.
3. Bagaimana pato-mekanisme terjadinya gejala mengamuk ?Bagaimana proses terjadinya gaduh gelisah atau mengamuk sampai saat ini belum diketahui. Diduga ini mempunyai dasar biologik, psikososialBiologik
Gejala mengamuk ini diduga berhubungan dengan lesi pada korteks prefrontal dan stimulasi nucleus amigdala dari sistem limbic. Selain itu juga berkaitan dengan peningkatan hormone androHgen dan norepinefrin didalam cairan serebrospinal serta penurunan kadar serotonin dan gamma amino butyric acid (GABA) dalam cairan serebrospinal.
01/06/09 mfi
8
Psikososial
Perilaku mengamuk sukar diprediksi dan dapat terjadi pada setiap orang, namun ada kelompok tertentu memiliki resiko yang lebih tinggi, yaitu :
- Pria berusia 15 – 25 tahun- Orang kota- Kulit hitam- Pengguna alcohol- Mengalami kekerasan fisik masa kanak-kanak
4. Penyakit atau gangguan apa saja yang memberi gejala gaduh gelisah atau
mengamuk? a. Gangguan mental organik :
- DeliriumGambaran Klinik1. Gangguan kesadaran dan perhatian (kesadaran menurun, berkabut,
perhatian tidak terarah) 2. Gangguan fungsi kognitif secara menyeluruh (disorientasi, hendaya daya
ingat segera) 3. Gangguan psikomotor (Hipo/hiperaktif, bicara banyak atau kurang)4. Gangguan siklus tidur - bangun yang berubah atau terbalik dari
biasanya (siang mengantuk, malam terjaga) 5. Gangguan emosional : depresi, cemas, marah, euforia, apati, hilang
akal.6. Onset biasanya cepat, perjalanan penyakit hilang timbul sepanjang
hari. 7. Berlangsung kurang dari 6 bulan
- Intoksikasi /sindro putus zat/obat psikoaktif- Tumor otak- Gangguan kepribadian organik
Gambaran Klinik1. Riwayat dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit, kerusakan
atau disfungsi otak.2. Disertai dua atau lebih dari hal berikut :
a. Penurunan kemampuan mempertahankan aktivitas bertujuan untuk waktu yang lama dan penundaan kepuasan.
b. perubahan perilaku emosionalc. Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa mempertimbangkan
konsekwensi atau kelaziman sosial.d. Gangguan proses pikir e. Perubahan kecepatan arus bicara f. Perubahan perilaku seksual
01/06/09 mfi
9
b. Gangguan psikotik fungsional :- SkiDzofrenia paranoid
Gambaran Klinik Gejala-gejala paranoid yang paling umum :(a) Waham-waham kejaran, rujukan (reference),
merasa dirinya tinggi (exalted birth), misi khusus, perubahan tubuh atau kecemburuan;.
(b) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (Laughing);
(c) Halusinasi pembauan atau pengecapan, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh ; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol
- Skizofrenia karatonik/furor katatonikGambaran Klinik1. Stupor (amat berkurang reaktivitas terhadaplingkungan dan dalam
gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme;2. Kegelisahan (aktivitas motor yang tampak tak bertujuan, yang tak
dupengaruhi oleh stimuli eksternal);3. Berpose (secara sukarela mengambil dan mempertahankan sikap tubuh
tertentu yang tidak wajar atau “bizarre”);4. Negativisme (perlawanan yang jelas tidak bermotif terhadap semua
instruksi atau upaya untuk digerakkan, atau bergerak kearah berlawanan);5. Rigiditas (rigidity : mempertahankan sikap tubuh yang kaku melawan
upaya untuk memnggerakkannya);6. Fleksibilitas serea (“waxy flexibility” : mempertahankan posisi anggota
gerak dan tubuh yang dilakukan dari luar;7. Gejala-gejala lain seperti otomatis terhadap perintah (command
automatisme ; ketaatan secarra otomatis terhadap perintah), dan perseverasi kata-kata serta kalimat.
- Gangguan afektif bipolarGambaran klinik Gambaran Emosi :
1. Mood meningkat, euforia 2. Emosi Labil 3. Perubahan sementara yg cepat menjadi depresi akut 4. Irritabilitas,toleransi terhadap frustasi rendah 5. Menuntut dan egosentris.
Gambaran Kognitif 1. Harga diri meningkat, grandiositas.2. Bicara cepat dan membanjir (logorrhea)3. Desakan pembicaraan (pressure of speech)4. Lompat gagasan (flight of ideas)5. Kadang-kadang inkoherensi 6. Daya nilai buruk, disorganisasi
01/06/09 mfi
10
7. Waham dan halusinasi. - Gangguan paranoid- Gangguan Psikotik akut termasuk psikosis pasca persalinan (post
partum)
c. Gangguan kepribadian- Gangguan kepribadian Antisosial- Gangguan kepribadian Emosional tak stabil- Gangguan kepribadian Paranoid
Ditandai oleh paling sedikit tiga hal berikut :1. Kepekaan yang berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan.2. Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak untuk
memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil.3. Kecurigaan dan kecenderungan pervasif untuk menyalah artikan tindakan
orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan
4. Mempertahankan dengan gigih bila perlu dengan kekuatan fisik tentang hak pribadinya yang sebenarnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
5. Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual dari pasangannya
6. Kecendrungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan yang dinyatakan dalam sikap menyangkut diri yang menetap.
7. Dirundung oleh rasa persekongkolan dari suatu peristiwa terhadap dirinya maupun dunia pada umumnya tanpa bukti.
d. Masalah situasional- Perselisihan keluarga termasuk pencederaan anak- Perselisihan antar individu- Panik homoseksual- Keadaan disosiatif (misalnya kesurupan)
Gambaran klinik 1. Tiba-tiba kehilangan ingatan yang berhubungan dengan maksud
tertentu, 2. Perjalanan tanpa tujuan dan kebingungan, 3. Kehilangan ingatan yang menyeluruh untuk kehidupan masa lalu
tanpa kehilangan kesadaran.4. Assumsi tampak normal, 5. Disorietasi dapat terjadi.
5. Pemeriksaan apa yang dibutuhkan untuk memastikan diagnosa psikosis ?
a. Pemeriksaan laboratorium --------- tidak ada yang spesifikb. Pemeriksaan psikologik :
1. Test Rorschach2. Thematic Apperception Test (TAT)3. Bender Gestalt4. Draw – A – Person
01/06/09 mfi
11
5. Minnesota Multiphasic Persomnality Inventory (MMPI) c. Pemeriksaan lain ------ EEG, CT scan kepala, PET
6. Bagaimana penatalaksanaannya ?a. Biologik -------------- Anti psikotik (farmakologi) dan ECT (non farmakologik)b. Psikososial ----------- Psikoterapi.(psikologik) dan intervensi social serta
rehabilatasi (sosial)
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) mengenai permasalahan yang
dimaksud untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam4. Kuliah khusus dalam kelas5. Belajar individual di perpustakaan dengan menggunakan textbook, journal, slide, tape
atau video, dan computer.6. Kerja praktek di skill lab
RUJUKAN :
1. American Psychiatric Association : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV American Psychiatric Association, , Washington DC, 1994.
2. Departemen Kesehatan RI : Pedoman Penggolongan dan Diagnostic Gangguan Jiwa Indonesia III, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI, Jakarta, 1993.
3. Departemen Kesehatan RI.; Suplemen Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III, Direktorat Pelayanan Medik DepKes RI. Jakarta, 1995
4. Hamilton M. : Fish’s Clinical Psychopathology, Bristol, JohnWright & Son Ltd. Great Britania, 1974.
5. Janicak PG, Davis JM, Prestom SH : Principles and Practice of Psycho pharmaco therapy, William & Wilkins, Baltimore, 1993.
6. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA, : Synopsis of Psychiatry – Behavioral Sciences Clinical Psychiatry, 9Th Edition , Willliam & Wilkins, Baltimore, 1994.
7. Kolb LC : Modern Clinical Psychiatry, 11th Edition, WB Saunders Company, Philadelphia, 2002.
8. Maramis WF : Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, 1980.9. Tomb DA : Buku Saku Psikiatri Edisi 6, Alih bahasa, Martina Wiwie, Edisi bahasa
Indonesia, EGC, Jakarta, 2003. 10. Wiener JM : Behavioral Science, 2nd Edition, NMS William & Wilkins, Baltimore.
1990.11. Toy EC, Klamen D,. ; Case Files : Psychiatry. McGraw-Hill. New York, 2004.12. Sadock BJ, Sadock VA,. : Pocket Handbook of Clinical Psychiatry. Fourth Edition.
Lippincott Williams & Wilkins. Baltimore. 2005.
01/06/09 mfi
12
01/06/09 mfi
13