Tutor Kejang Demam

Click here to load reader

download Tutor Kejang Demam

of 46

Transcript of Tutor Kejang Demam

Kejang Demam

Terminologi Kejang Suatu gejala sementara yang bersifat fokal/umum

yang di akibatkan oleh peningkatan abnormal aktivitas saraf di otak Refleks Babinski Dorsofleksi dari ibu jari pada kaki yang dirangsang,

normal pada infant, tetapi dapat juga merupakan tanda2 lesi di ssp. Refleks Moro Fleksi dari sendi lutut dan mengenggam tangan

pada bayi yang dihasilkan karena diberi stimulus secara tiba-tiba seperti menghentak meja

Rooting refleks Refleks dimana bayi menggerakkan mulutnya

menuju stimulus yang diberikan di pipi atau diatas/bawah dari bibir. Klonik Abnormalitas dari aktivitas neuron yang ditandai

dengan kontraksi & relaksasi otot secara bergantian dan cepat

Kejang Demam Definisi kejang yang disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh

lebih dari 38,4 derajat celcius, tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat / gangguan elektrolit akut pada anak berusia besar dari satu bulan tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya ( The International League Againts Epilepsy)

Etiologi Idiopatik Kemungkinan karena immaturitas otak &

termoregulator, Genetik (mutasi gen kanal ion) Infeksi diluar SSP seperti tonsilitis, faringitis, otitis media akut, dll. Insidensi & epidemiologi

Usia tersering 6 bulan 3 tahun 2-4% dari anak berumur 6 bulan 5 tahun Pria > Wanita 2-4 % dapat / berisiko berkembang menjadi epilepsi

Klasifikasi Kejang demam sederhana Lama kejang < 15 menit Bersifat umum Tidak lebih dari 1 kali dalam 24 jam Kejang demam kompleks ( memiliki salah satu

kriteria di bawah ini) Kejang > 15 menit Bersifat foakl

Kejang lebih dari 1 kali dalam 24 jam

Faktor risiko: Genetik (bila ditemukan adanya riwayat kejang

deman pada keluarga akan meningkatkan rekurensi dari kejang deman) Faktor risiko berkembangnya menjadi epilepsi: Kelainan neurologis Kejang demam kompleks Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara

kandung

Faringitis & Tonsilitis

Demam

Suhu Tubuh

BMR 10-15 %

Kebutuhan O2 20%

Perubahan Keseimbangan membran sel neuron

Difusi melalui membran (K+ -------- Na+)

Lepas Muatan Listrik

Kejang

Dasar Diagnosis Seorang bayi laki-laki faktor risiko (laki-laki)

Usia 1 tahun usia 6 bulan s/d 5 tahun Gizi baik Lingkar kepala 47 cm Datang ke UGD dengan keluhan demam 8 jam lalu kejang 1x bersifat general, klonik

klonik : ciri khas kejang demam

Durasi kejang biasanya 3 menit durasi 3 menit

dan 8 jam lalu simple febrile convulsive Sebelum dan sesudah kejang anak sadar tidak

ada penurunan kesadaran Sejak 2 hari sebelum berobat anak batuk dan

pilek etiologi : penyakit infeksi (pharingitis)

BAK dan BAB tak ada kelainan Anamnesis perkembangan : 1. Anak dapat berbalik dalam - 6 bulan

2. meraih benda dalam jangkauan - 6 bulan 3. senyum sosial 2 bulan 4. dapat tertawa keras 4 bulan

5. sekarang sudah dapat berjalan titah 1 tangan

RPD : belum pernah kejang kejang pertama :

kriteria diagnosis RPK : ayah pernah mengalami kejang demam faktor risiko Pemeriksaan Fisik : Kesadaran kompos mentis Tanda vital : Nadi 92x/menit Respirasi : 28x/menit Suhu : 39o C (aksiler) demam febris

Kepala : ubun-ubun besar, rata Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak

ikterik pupil bulat isokor dan refleks cahaya +/+ Faring hiperemi faringitis Tonsil T1/T1 hiperemis penyebaran infeksi Leher : kaku kuduk (-), kelenjar getah bening tidak teraba bukan meningitis

Thorax : cor dan pulmo tidak ada kelainan Abdomen : supel datar, bising usus normal, hepar

dan lien tidak teraba Ekstremitas : pergerakan baik, tonus otot normal

Pemeriksaan Neurologis : Rangsang meningen (-) Nervi kraniales tidak ada kelainan bukan

kerusakan di nervus kranial Motorik kekuatan kesan baik, tonus baik, sensorik tak ada kelainan Refleks fisiologis : APR/KPR : +/+ , refleks memegang -/- , rooting reflex : (-) , Moro refleks : (-)

Pemeriksaan Lab : Hb : 12 gr% Leukosit : 8000/mm3 Hitung jenis : -/-/2/37/60/1

Diagnosis kerja Kejang demam sederhana + faringitis

Pemeriksaan penunjang1. LP tidak ada kelainan pada LCS. Dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis lainnya bila tidak yakin kalau penyakit adalah kejang demam. 2. Foto kepala : (CT-scan / MRI) umumnya tidak memberi informasi tambahan dan tidak perlu dikerjakan kecuali apabila terdapat defisit neurologi

Cont3. EEG : diragukan kegunaannya karena belum tentu bisa menyingkirkan ataupun menmperkirakan kemungkinan epilepsi pada kemudian hari dan tidak dapat membantu memprediksi penderita mana yang mengalami rekurensi 4. Pem. Lab rutin : untuk mencari asal dari gejala panas badannya

Diagnosis BandingKejang DemamKejang dan demam terjadi bersamaan Gangguan elektrolit Epilepsi dengan demam

Demam Intrakranial

Demam Ekstrakranial

Meningitis

Simple

Enchephalitis, dll

Complex

Diagnosis BandingKejang DemamDefinisi Kejang yang terjadi pada anak usia 6 bulan 1 tahun yang berhubungan dengan demam serta tidak didapatkan infeksi/kelainan di intrakranial Demam Kromosom 19p13, 8q13-21 Puncaknya 14-18 bulan Demam yang tiba-tiba sampai suhu 39C atau lebih Kejang biasanya generalized

MeningitisInfeksi yang terjadi pada selaput otak (meningen)

Etiologi Insidensi Gejala Klinik

Bakteri (H. influenzae type B) Virus 2 bulan 12 tahun Beberapa hari sebelumnya didapatkan febris dengan gejala penyakit salauran pernapasan atas atau pencernaan Kejang, mual, muntah Gangguan kesadaran Nyeri kepala Tes rangsang meningen (+) LCS abnormal CT Scan (ada kelainan)

Pemeriksaan Penunjang

Tes rangsang meningen (-) LCS normal CT Scan (tidak ada kelainan)

Fenobarbital Phenobarbital was the first effective organic

antiseizure agent. relatively low toxicity, Inexpensive Mekanisme kerja Belum pasti inhibisi>> & eksitasi