PBL Kedkel Skenario

12
1. Memahami dan Menjelaskan Dokter Keluarga a. Definisi Definisi kedokteran keluarga (IKK FK-UI 1996) adalah disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari dinamika kehidupan keluarga, pengaruh penyakit terhadap fungsi keluarga, pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit, cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi keluarga agar dalam keadaan normal. Setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga. Definisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Pelayanan kesehatan tingkat pertama dikenal sebagai primary health care, yang mencangkup tujuh pelayanan (Muhyidin, 1996) : 1. Promosi kesehatan 2. KIA 3. KB 4. Gizi 5. Kesehatan lingkungan 6. Pengendalian penyakit menular 7. Pengobatan dasar b. Tujuan Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam (Azwar, 1995) : 1. Tujuan Umum Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga. 1

description

CONTOH

Transcript of PBL Kedkel Skenario

Page 1: PBL Kedkel Skenario

1. Memahami dan Menjelaskan Dokter Keluarga

a. Definisi

Definisi kedokteran keluarga (IKK FK-UI 1996) adalah disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari dinamika kehidupan keluarga, pengaruh penyakit terhadap fungsi keluarga, pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit, cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi keluarga agar dalam keadaan normal. Setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga.

Definisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Pelayanan kesehatan tingkat pertama dikenal sebagai primary health care, yang mencangkup tujuh pelayanan (Muhyidin, 1996) :

1. Promosi kesehatan

2. KIA

3. KB

4. Gizi

5. Kesehatan lingkungan

6. Pengendalian penyakit menular

7. Pengobatan dasar

b. Tujuan

Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam (Azwar, 1995) :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

2. Tujuan Khusus

a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam menangani suatu masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan yang disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan lingkungannya masing-masing. Dengan diperhatikannya berbagai faktor yang seperti ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.

1

Page 2: PBL Kedkel Skenario

b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga juga lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit serta diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan diutamakannya pelayanan pencegahan penyakit, maka berarti angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat dipertahankan, pada gilirannya akan berperan besar dalam menurunkan biaya kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Karena salah satu keuntungan dari pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya tindakan dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang-ulang, yang besar peranannya dalam mencegah penghamburan dana kesehatan yang jumlahnya telah diketahui selalu bersifat terbatas.

Apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan banyak manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah (Cambridge Research Institute, 1976) :

1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.

2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.

3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.

4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah lainnya.

5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan dan ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

6. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.

7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.

8. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan

c. Kompetensi

Dokter keluarga memiliki 7 kompetensi dasar yang harus dimiliki,yaitu :

1. Memiliki kualitas komunikasi dan ketrampilan2. Memliki ketrampilan dan kompetensi dasara3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan

epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat

secara komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer

5. Berpikiran kritis dan memliki kemampuan management yang baik6. Mau belajar sepanjang hayat7. Memiliki etika,prilaku yang baik dan berprilaku professional8. Memiliki ilmu dan ketrampilan klinis layanan primer cabang ilmu utama yaitu bedah,

penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, kesehatan anak, THT, mata, kulit dan kelamin, psikiatri, syaraf, kedokteran komunitas,

Memiliki ketrampilan klinis layanan primer lanjut :

2

Page 3: PBL Kedkel Skenario

1. Ketrampilan melakukan health screening2. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut3. Membaca hasil EKG4. Membaca hasil USG5. ACLS, ATLS, dan APLS

d. Ruang Lingkup (Peranan)

Peran dokter keluarga pada pelayanan kesehatan primer. Dokter keluarga memiliki peranan dan cakupan yang khusus yaitu :

1. Komprehensif dan holistik2. Kompeten dengan ilmunya3. Continue ( berkesinambungan)4. Preventif5. Kolaboratif dan kordinatif6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan7. Mempertimbangkan mutu dan biaya8. Segala tindakan dapat dipertanggung jawabkan9. Segala tindakan dapat diaudit10. Bermoral dan beretika yang baik

Sehingga yang ditekankan disini dokter keluarga adalah gate keeper sekelmpok masyarakat,sebagai system pencegahan atau prventif. Jadi pada dasarnya preventiflah yang diutamakan daripada tindakan kuratif.Semakin dia melakukan tindakan preventif yang tepat,dan pasien yang mengalami sakit itu sedikit maka dapat dikatakan bahwa dokter keluarga tersebut berhasil.

Perbedaan antara dokter praktek umum dengan dokter keluarga:

3

Page 4: PBL Kedkel Skenario

2. Memahami dan Menjelaskan Prinsip dan Standar Pelayanan Dokter Keluarga

Prinsip pelayanan atau pendekatan dokter keluarga adalah memberikan :

1. Pelayanan yang holistic dan kemprehensif2. Pelayanan yang berkesinambungan3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif5. Pelayanan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga , lingkungan kerja, dan lingkungan tempat

tinggalnya ( dokter keluarga harus mendiagnosis secara holistic dan mengobati secara komprehensif ).

7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika, moral dan hukum ( untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang dokter )

8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu ( untuk mengendalikan mutu dan biaya agar tidak berlebih atau kekurangan ).

9. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan (tidak mengada-ngada dan tidak menyealahgunakan data)

Standar pelayanan dokter keluarga:

1. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik

Standar pelayanan paripurna, pelayanan disediakan sebagai pelayanan strata pertama untuk semua orang tidak berdasarkan umur atau jenis kelamin. Pelayanan yang bersifat paripurna yaitu pemeliharaan dan peningkatan kesehatan atau promotif, pencegahan penyakit dan proteksi khusus atau preventif, pemulihan kesehatan atau kuratif, pencegahan kecacatan atau disability limitation dan rehabilitasi baik fisik, mental, maupun sosial setelah sakit dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan medikolegal etika kedokteran.

Standar pelayanan medik, pelayanan medik yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis. Berupa anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, penegakkan diagnosis dan diagnosis banding, prognosis, konseling, konsultasi, rujukan, tindak lanjut, tindakan, pengobatan rasional, dan pembinaan keluarga.

Standar pelayanan menyeluruh, pelayanan disediakan dalam kedokteran keluarga yang bersifat menyeluruh yaitu peduli bahwa pasien seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial, dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya.

Standar pelayyanan terpadu, pelayanan disediakan dalam kedokteran keluarga yang bersifat terpadu, selaiun berupa kemitraan antara dokter dengan pasiensaat proses pelaksanaan medic, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi formal maupun informal.

Standar pelayanan berkesinambungan, merupakan pelayanan berkesinambungan yang melaksanakan pelayanan kedokteran secra efektif efisien, proaktif, dan terus menerus demi kesehatan pasien

2. Standar perilaku dalam praktek :

4

Page 5: PBL Kedkel Skenario

Standar perilaku terhadap pasien, pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakan.

Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik, seorang doketr keluarga sebagai pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara professional.

Standar perilaku dengan sejawat, menghormati dan menghargai pengetahuan ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara professional.

Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktek, pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan kegiatan ilmiah guna memelihara dan menmabah ketrampilan praktek serta meluaskan wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya.

Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan peningkatan kesehatan di sekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya.

3. Standar pengelolaan praktek, selain dokter keluarga juga terdapat petugas kesehatan anatara lain perawat, bidan, administrasi klinik serta pegawai lain yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau pelatihannya.

4. Standar sarana dan prasarana, pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya.

5. Standar manajemen keuangan, pencatatan dan jenis system pembiayaan praktik.

6. Standar manajemen klinik, pembagian kerja, program pelatihan, program kesehatan dan keselamatan kerja, dan pembahasan administrasi klinik.

7. Standar peralatan klinik, peralatan medis, peralatan penunjang medis dan peralatan non medis.

8. Standar proses – proses penunjang praktik, pengelolaan rekam medic, pengelolaan pencegahan infeksi, pengelolaan air bersih, pengelolaan obat, dan pengelolaan limbah

Standar kompetensi dokter keluarga menurut deklarasi WONCA – WHO tahun 2003 :

1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu (bayi baru lahir, bayi, anak, remaja, dewasa, wanita hamil dan menyusui, lansia)

2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif

a. Memahami epidemiologi penyakitb. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadaic. Memeahami ragam perbedaan faal dan metabolism obat

5

Page 6: PBL Kedkel Skenario

d. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologie. Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentuf. Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta penyuluhan

gizig. Memahami pokok masalah perkembangan normalh. Menyelenggarakan konseling, psikologi, dan prilakui. Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukanj. Menyelenggarakan layanan paliatif k. Menjunjung tinggi aspek pelayanan kedokteran

3. Mengkoordinasikan layanan kesehatan

a. Dengan keluarga pasien (penilaian keluarga, pertemuan keluarga atau pasien, pembinaan dan konseling keluarga)

b. Dengan masyarakat (penilaian kesehatan masyarakat dan epidemiologi, pemeriksaan atau penilaian masyarakat, mengenali dan memanfaatkan sumber daya masyarakat, program pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat, advokasi atau pembelaan kepentingan kesehatan masyarakat)

4. Melayani kesehatan masyarakat yang menonjol (kelainan alergik, anastesia dan penanganan nyeri, kelainan yang mengancam jiwa, kelainan kardiovaskular, kelainan kulit, kelainan mata dan telinga, kelainan saluran cerna, kelainan perkemihan dan kelamin, kelainan obstetric dan ginekologi, penyakit infeksi, kelainan musculoskeletal, kelainan neoplastik, kelainan neurologi, dan psikiatri)

5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan (menyusun dan menggerakan tim, kepemimpinan, ketrampilan manajemen praktek, pemecahan masalah konflik, peningkatan kualitas)

3. Memahami dan Menjelaskan Jenis Pelayanan Dokter Keluarga

Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu (Azrul Azwar, dkk. 2004) :

1. Care Provider (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai. Juga sebagai pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

2. Comunicator (Penghubung atau Penyampai Pesan)Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya

3. Decision Maker (Pembuat Keputusan)Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, “cost effectiveness” untuk kepentingan pasien sepenuhnya dan membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatik

4. Manager

6

Page 7: PBL Kedkel Skenario

Yang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana

5. Community Leader (Pemimpin Masyarakat)Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya, menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakat dan menjadi panutan masyarakat

Selain fungsi, ada pula tugas dokter keluarga, yaitu :1. Mendiagnosis dan memberikan pelayanan aktif saat sehat dan sakit2. Melayani individu dan keluarganya3. Membina dan mengikut sertakan keluarga dalam upaya penanganan penyakit4. Menangani penyakit akut dan kronik5. Merujuk ke dokter spesialis

Kewajiban dokter keluarga :1. Menjunjung tinggi profesionalisme2. Menerapkan prinsip kedokteran keluarga dalam praktek3. Bekerja dalam tim kesehatan4. Menjadi sumber daya kesehatan5. Melakukan riset untuk pengembangan layanan primer

Adapun beberapa jenis pelayanan dokter keluarga yang sesuai dengan karakteristik pelayanan mereka adalah: 1) Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan, 2) Pemeriksaan dan Pengobatan oleh dokter, 3) Tindakan medis kecil (ringan), 4) Pemeriksaan penunjang laboratorium sederhana, 5) Pemeriksaan ibu hamil, nifas, dan ibu menyusui, bayi dan anak balita, 6) Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi, 7) Pemberian obat pelayanan dasar dan pelayanan obat penyakit kronis atas indikasi medis, 8) Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit/Dokter Spesialis untuk kasus yang tidak dapat ditangani Dokter Keluarga ( Putu, 2010).

Oleh karena dokter keluarga telah melewati pendidikan lanjutan khusus tersebut, maka dokter keluarga memiliki tingkat kompetensi yang lebih dibanding dokter umum, sehingga batas kewenangan yang dimiliki dokter keluarga lebih luas dibandingkan dengan dokter umum dan dokter keluarga juga memiliki tugas-tugas serta karakteristik pemberian pelayanan kesehatan tersendiri kepada masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa dokter keluarga dapat diterapkan pada sistem kedokteran di Indonesia, karena akan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal bagi masyarakat.

Secara ringkas, yang dimaksud dengan dokter keluarga ialah dokter yang memberikan pelayanan kesehatan dengan ciri-ciri utama sebagai berikut:

1. Pelayanan kesehatan lini pertamaArtinya memberikan pelayanan pada strata primer, yaitu ditengah-tengah pemukiman masyarakat sehingga mudah dicapai. Setiap keluarga sebaiknya mempunyai dokter keluarga yang dapat mereka hubungi bila memerlukan pertolongan kesehatan.

2. Pelayanan kesehatan/medis yang bersifat umumArtinya memberikan pelayanan untuk masalah kesehatan atau penyakit yang tergolong umum dan bukan spesialistik. Pelayanan dokter yang bersifat umum juga dikenal dengan

7

Page 8: PBL Kedkel Skenario

istilah berobat jalan walaupun kadangkadang dapat pula diberikan di rumah untuk kasus tertentu misalnya pasien yang sulit berjalan.

3. Bersifat holistik dan komprehensifHolistik artinya tidak dibatasi pada masalah biomedis pasien saja, tetapi juga dengan melihat latar belakang sosial-budaya pasien yang mungkin berkaitan dengan penyakitnya. Misalnya, banyak penyakit didapat dari pekerjaannya seperti nyeri otot dan tulang, radang saluran napas, radang kulit atau kelelahan. Jika penyakit tersebut tidak ditangani secara holistik dan hanya terfokus pada gejala atau penyakitnya saja, maka tidak akan benarbenar berhasil disembuhkan. Komprehensif artinya tidak hanya terbatas pada pelayanan pengobatan atau kuratif saja, tetapi meliputi aspek lainnya mulai dari promotif-preventif hingga rehabilitatif. Misalnya, konseling, edukasi kesehatan, imunisasi, KB, medical check-up, perawatan pasca RS dan rehabilitasi medik.

4. Pemeliharaan kesehatan yang berkesinambunganArtinya, pelayanan kesehatan dilakukan terus menerus kepada pasien maupun keluarganya guna memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. Dengan kata lain, hubungan dokter-pasien yang lebih kontinu atau sebagai dokter langganan. Hubungan yang berkesinambungan itu menguntungkan karena menjadi lebih saling kenal dan lebih akrab sehingga memudahkan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan pasien/keluarga tersebut.

5. Pendekatan Keluarga Artinya, lebih menekankan keluarga sebagai unit sasaran pelayanan kesehatan daripada perorangan. Pasien umumnya merupakan anggota sebuah keluarga yaitu sebagai suami, isteri atau anak.

4. Memahami dan Menjelaskan Latar Belakang Dokter Keluarga

a. Sejarah

Sejak 1978 ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai programnya “Healthfor All in 2000”, pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama dalam pengembangan perencanaan pemerintah. Program tersebut menitikberatkan pelayanankesehatan yang komprehensif. Pada Januari 1995 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Dokter Keluarga Dunia yaitu World Organization of National Colleges, Academies and AcademicAssociatons of General Practitioner or Family Physician (WONCA) telah merumuskansebuah visi global dan rencana tindakan (action plan) untuk meningkatkan kesehatan individudan masyarakat yang tertuang dalam tulisan “Making Medical Practice and Education MoreRelevant to People’s Needs: The Role of Family Doctor”.Dalam acara pembukaan Temu Ilmiah Akbar Kursus Penyegar dan Penambah IlmuKedokteran (TIA-KPPIK) 2002 di Jakarta, Menteri Kesehatan, Achmad Sujudi, menyatakan bahwa visi dan misi kurikulum pendidikan dokter di Indonesia sepatutnya diarahkan untuk menghasilkan dokter keluarga, tidak lagi dokter komunitas atau dokter Puskesmas sepertisekarang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang Pelayanan Dokter Umum yang diarahkan menjadi pelayanan dokter keluarga.Ilmu Kedokteran Keluarga kemudian masuk dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia (KIPDI II) pada tahun 1993, yang merupakan bagian dariIlmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat.

b. Perkembangan

Sejauh ini, berbagai kebijakan dalam bidang kesehatan di Indonesia seperti SKN telah menetapkan dokter keluarga sebagai pemberi pelayanan dokter strata pertama karena pembangunan kesehatan dikaitkan dengan pembangunan keluarga. Juga karena keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang sangat penting fungsinya dan strategis sekali dalam pembangunan sosial. Dalam SKN tahun

8

Page 9: PBL Kedkel Skenario

2004 disebutkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu menerapkan konsep dokter keluarga kecuali di daerah yang sangat terpencil yang masih dipadukan dengan pelayanan puskesmas. Hal itu juga sudah dituangkan dalam Peraturan Presiden No 27/2005 (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009) Bab 28, D point 4: Program upaya kesehatan perorangan (individu) yang harus dilakukan ialah pengembangan pelayanan dokter keluarga. Selain itu, terdapat pula perubahan “konotasi” sesuai UU 40/2004/UU SJSN: Sejalan dengan pengembangan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan, pemerintah tidak lagi menyelenggarakan pelayanan kesehatan individu melalui puskesmas.

Paradigma baru pembangunan kesehatan yaitu paradigma sehat sangat membutuhkan model pendekatan pelayanan dokter keluarga. Hal itu karena paradigma sehat menekankan upaya pemeliharaan kesehatan yang mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif agar keluarga dan anggotanya dapat terus terjaga kesehatannya serta mengurangi beban sosial-ekonomi yang dikeluarkan untuk berobat.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. IDI : Jakarta

Lubis, Firman. 2008. Dokter Keluarga Sebagai Tulang Punggung dalam Sistem Pelayanan Kesehatan. Maj Kedokt Indon, Volum: 58, Nomor: 2.

Qomariah. 2000. Sekilas Kedokteran Keluarga. FK-Yarsi : Jakarta

Wonodirekso, Sugito. 2009. Sistem Pelayanan Dokter Keluarga Meningkatkan Kadar Kesejawatan dan Profesionalisme. Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 1.

http://morishineinc.blogspot.com/2011/01/konsep-dokter-keluarga-dapat-diterapkan.html

9