PBL CVS OK

download PBL CVS OK

of 47

Transcript of PBL CVS OK

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    1/47

    Skenario 2

    NYERI PADA SAAT MENONTON PERTANDINGAN BOLA

    Bp. S, 45 tahun mengalami nyeri dada retrosternal yang menjalar ke ekstremitas atas kiri pada

    saat menonton pertandingan sepakbola. Nyeri dada disertai rasa sulit bernafas, dada berat, badan

    lemas dan berdebar-debar. Bp. S langsung dibawa ke Unit awat !arurat "umah Sakit.!ari

    anamnesis diketahui beliau merokok kretek # bungkus$hari dan jarang berolahraga.%ada

    pemeriksaan fisik didapat indeks &assa 'ubuh ()&'* +4kg$m+. %emeriksaan terdapat

    irama sinus //0$ menit, dijumpai S' ele1asi pada sadapan pre2ordial. %emeriksaan

    laboratorium terdapat peningkatan kadar en3im jantung. !okter segera memberikan obat

    agregasi dan antiangina serta menyarankan Bp. S untuk menjalani pemeriksaan angiografi pada

    pembuluh darah koroner.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    2/47

    SASARAN BELAJAR

    LI. I Memahami dan Menjelakan A!erokleroi

    "." De#inii A!erokleroi".2 E!iolo$i A!erokleroi

    ".% Pa!o$enei A!erokleroi

    ".& Mani#e!ai klini A!erokleroi

    ".' Dia$noi dan Pemerikaan A!erokleroi

    ".( Ta!alakana A!erokleroi

    ".) Pen*e$ahan A!erokleroi

    LI.II Memahami dan Menjelakan Sindrom Pen+aki! ,oroner Ak-!

    2." De#iniiSindrom ,oroner Ak-! S,A/

    2.2 E0idemiolo$iSindrom ,oroner Ak-! S,A/2.% E!iolo$i Sindrom ,oroner Ak-! S,A/

    2.& Pa!o#iiolo$i Sindrom ,oroner Ak-!

    2.' Mani#e!ai Sindrom ,oroner Ak-!

    2.( Dia$noi dan Pemerikaan Sindrom ,oroner Ak-!

    2.) Pena!alakanaan Sindrom ,oroner Ak-!

    2.1 Pro$noi Sindrom ,oroner Ak-!

    2. ,om0likai Sindrom ,oroner Ak-!

    L".III Memahami dan Menjelakan Ga$al Jan!-n$

    %." De#inii Ga$al jan!-n$

    %.2 ,lai#ikai Ga$al jan!-n$

    %.% E!iolo$i Ga$al jan!-n$

    %.& Mekanime kom0enai $a$al jan!-n$

    %.' Dia$noi Ga$al Jan!-n$

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    3/47

    %.( Pena!alakanaan Ga$al Jan!-n$

    %.) ,om0likai Ga$al jan!-n$

    LI. I3 Gam4aran E,G 0ada Sindrom ,oroner Ak-!

    LI. I Memahami dan Menjelakan A!erokleroi

    LO."." De#inii

    therosklerosis berasal dari kata athero yang dalam bahasa unani (athera* suatu bentuk

    gabung yang menunjukan degenerasi lemak atau hubungan dengan atheroma.Sedangkan

    sklerosis dalam bahasa unani berarti indurasi dan pengerasan6 seperti pengerasan sebagian

    peradangan, pembentukan jaringan ikat meningkat atau penyakit 3at intersisial.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    4/47

    therosklerosis adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah besar maupun ke2il dan

    ditandai oleh kelainan fungsi endotelial, radang 1askuler, dan pembentukan lipid, kolesterol, 3at

    kapur, bekas luka 1askuler di dalam dinding pembuluh intima.%embentukan ini meyebabkan

    plak, pengubahan bentuk 1askuler, obstruksi luminal akut dan kronis, kelainan aliran darah,

    pengurangan suplai oksigen pada organ atau bagian tubuh tertentu.

    LO.".2 E!iolo$i

    %ada aterosklerosis, dinding arteri menjadi keras dan tebal, kadang-kadang menga2au sirkulasi

    aliran darah. ondisi ini merupakan akibat dari proses penuaan alami dari aterosklerosis.dimulai

    dengan kerusakan pada lapisan yang paling dalam dari arteri yang disebut endhotelium.

    %enyebab dari kerusakan endhotlium meliputi7

    8 %eningkatan kadar kolesterol

    8 'ekanan darh tinggi

    8 9irus

    8 "eaksi alergi

    8 Bahan-bahan iritan, seperti nikotin atau drugs atau terlalu banyak homosistein (suatu

    asam amino yang terdapat pada darah*

    8 %enyakit tertentu, seperti diabetes

    5ak!or Reiko

    Beberapa faktor resiko dari penyakit aterosklerosis, yaitu sebagai berikut 7

    8:aktor risiko biologis

    ang tak dapat diubah, yaitu7 usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga. "isiko

    aterosklerosis koroner meningkat dengan bertambahnya usia6 penyakit yang serius jarang terjadi

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    5/47

    sebelum usia 4/ tahun. 'etapi hubungan antara usia dan timbulnya penyakit mungkin hanya

    men2erminkan lebih panjangnya lama paparan terhadap faktor- faktor aterogenik. ;anita

    agaknya relatif kebal terhadap penyakit ini sampai menopause, dan kemudian menjadi sama

    rentannya seperti pria6 diduga oleh adanya efek perlindungan estrogen.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    6/47

    8!iabetes mellitus

    %ada diabetes mellitus terjadi peningkatan akti1itas en3im aldosa reduktase yang

    diperlukan untuk mengubah glukosa yang tinggi menjadi sorbitol.%eningkatan akti1itas aldosa

    reduktase menyebabkan peningkatan kon1ersi N!%= yang tereduksi menjadi bentuk

    teroksidasi N!%. %emakaian N!%= akan berakibat penurunan produksi N< dan anti oksidan.

    %enurunan anti oksidan akan menyebabkan radikal bebas yang harusnya didetoksifikasi oleh

    antioksidan berinteraksi dengan N< menjadi peroksinitrit (N

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    7/47

    -%enurunan bioa1ailabilitas prekursor sintetis N< (? arginin*.

    -%eningkatan angiotensi )) menyebabkan peningkatan kadar

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    8/47

    Belum merupakan faktor resiko yang spesifik, tetapi biasanya obesitas disertai oleh hipertensi,

    !&, hiperkolesterolemi, dan hipertrigliseridemi.&eningkatnya berat badan berhubungan dengan

    meningkatnya ?!? dan menurunnya =!? kolesterol, sehingga kenaikan berat badan sering

    dikaitkan dengan mun2ulnya faktor resiko.

    8&erokok

    &erupakan faktor resiko untuk terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

    &ekanisme terjadinya disfungsi endotel pada perokok melalui mekanisme peningkatan interaksi

    trombosit dengan dinding pembuluh darah, penurunan ekspresi %)+, peningkatan kadar

    kolesterol ?!? teroksidasi, penurunan konsentrasi =!?, dan terjadinya stres oksidatif. Selain itu

    merokok juga menyebabkan peningkatan adhesi dan agregasi trombosit, meningkatkan kadar

    fibrogen, spasme arteri, dan menurunkan kapasitas oksigen darah. Banyak merokok maka

    kerusakan bertambah besar.ematian karena penyakit kardio1askular pada perokok berat E/ F

    lebih tinggi daripada non-perokok.&erokok berhubungan dengan penyakit serebro1askular dan

    insidens lebih tinggi pada penyakit 1askular perifer. Bila merokok dihentikan pada umur G D5

    tahun, maka resiko akan menurun drastis. :aktor resiko perokok pasif adalah dua kali lipat pada

    istri dengan suami perokok daripada istri dengan suami non-perokok.&ekanisme terjadi kelainan

    kardio1askular pada perokok akibat 1asokonstriksi, agregasi platelet meningkat, dan hipoksemi

    1askular yang tidak permanen.

    8elakuan dan kepribadian

    Bahwa stress berlebihan berakibat aterosklerosis yang diawali dengan terjadinya

    disfungsi endotel, namun belum dibuktikan. ang sedang dikaji bagaimana reaksi pasien

    terhadap stress, bahwa dengan marah berlebihan akan meningkatkan tekanan darah dan denyut

    jantung.

    8ktifitas @asmani

    ktifitas jasmani yang teratur memberi potensi untuk mengurangi aterogenesis, seperti

    meningkatnya konsentrasi =!? kolesterol dan menurunnya tekanan darah.'idak melakukan

    aktifitas jasmani adalah faktor resiko aterosklerosis, namun olahraga berlebihan tidak untuk

    mengatasi penyakit ini.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    9/47

    8=omosisteinuria

    dalah penyakit yang jarang dan diturunkan se2ara autosom resesif, serta menyebabkan

    penurunan akti1itas en3im 2ystathionine B sintetase .peningkatan kadar homosistein penderita ini

    mempunyai resiko aterosklerosis. =al ini disebabkan karena pembentukan radikal bebas selama

    proses autooksidasi homosistein.

    8Shear Stress ('ekanan esek*

    %enelitian membuktikan bahwa shear stress (tekanan gesek* memegang peranan penting

    dalam mengatur fenotif endotel pada 2abang arteri. Shear stress yang melebihi 5 dyne$2m+

    menyebabkan penurunan ekspresi 1asokonstriktor, growth fa2tor, mediator inflamasi, molekul

    adhesi dan oksidan serta peningkatan produksi faktor 1asodilator, inhibitor pertumbuhan,

    fibrinolitik, faktor antitrombosit, antioksidan. Sedangkan shear stress yang rendah (/-4 dyne$2m+

    * dapat meningkatkan ekspresi molekul adhesi, 1asokonstriktor, prokoagulan, protrombotik,

    prooksidan, substansi proliferatif yang akan menyebabkan aterosklerosis.

    8%erubahan hormonal

    )nsiden %@ meningkat pada wanita setelah melewati dekade ke-D, sedangkan sebelum

    dekade tersebut insidensnya separuh pada pria.Beberapa penelitian membuktikan bahwa hormon

    estrogen bersifat kardioprotektif terhadap wanita. %enelitian lain menunjukkan bahwa terapi

    estrogen dapat meningkatkan ekspresi N< dan %)+ pada wanita pas2a menopause. Sudah

    terbukti bahwa estrogen mempunyai sifat antioksidan.%ada wanita pas2amenopause terjadi

    penurunan kolesterol =!?, peningkatan kolesterol ?!?, peningkatan fibrinogen H penurunan

    antitrombin.

    )nfeksi berperan pada patogenesis aterosklerosis dan infark miokard.)nfeksi yang terjadi pada

    patogenesis %@ yaitu infeksi kronik herpes simple0 1irus (=S9-)*, 2hlamydia pneumoniae

    (>pn*.=al itu dapat dilihat dengan adanya peningkatan >-rea2ti1e protein (>"%*.

    LO.".% Pa!o$enei A!erokleroi

    terosklerosis disebabkan oleh adanya penimbunan lipid di lumen arteri koronaria sehingga

    mempersempit lumen arteri tersebut dan bila ini terus berlanjut maka akan menurunkan

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    10/47

    kemampuan pembuluh darah untuk berdilatasi. !engan demikian, keseimbangan penyedia dan

    kebutuhan oksigen menjadi tidak stabil sehingga membahayakan miokardium yang terletak

    disebelah distal daerah lesi. ?esi diklasifikan sebagai berikut (Sil1ia, ?oraine +//D*

    ndapan lemak, tanda awal terbentuknya aterosklerosis. !itandai dgn adanya

    penimbunan makrofag dan sel otot polos berisi lemak (terutama kolesterol oleat* pada

    daerah fokal tunika intima pembuluh darah. se2ara mikroskopis endapan lemak terlihat

    mendatar dan bersifat non-obstruktif, sedangkan se2ara kasat mata endapan lemak terlihat

    kekuningan pada permukaan endotel pembuluh darah. %lak fibrosa (plak ateromatosa* daerah penebalan tunika intima yg meninggi dan dapat

    diraba sebagai bentuk kubah dgn permukaan opak dan mengkilat kearah luar lumen

    sehingga menyebabkan obstruksi. %lak fibrosa terdiri atas inti pusat lipid dan debris sel

    nekrotik yg ditutupi oleh jaringan fibromuskular yg mengandung banyak sel otot polos

    dan kolagen. Seiring berkembangnya lesi terjadilah pembatasan aliran darah 2oroner,

    remodeling 1as2ular, stenosis luminal sehingga rentan terjadinya rupture plak yg memi2u

    thrombosis 1ena. ?esi lanjutan, terjadi bila suatu plak fibrosa rentan terhadap terjadinya kalsifikasi,

    nekrosis sel, perdarahan, thrombosis atau ulserasi dan dapat menyebabkan infark

    miokard.

    %embentukan terosklerosis

    da beberapa hipotesis yang menerangkan tentang proses terbentuknya

    aterosklerosis, seperti mono2lonal hypothesis, lipogeni2 hypothesis dan response to injure

    hypothesis. Namun yang banyak diperbin2angkan adalah mengenai empat stage respon to

    injure hypothesis sebagai berikut7

    Stage 7 ndothelial injure

    ndotelial yang intake dan li2in berfungsi sebagai barrier yang menjamin aliran darah

    koroner lan2ar. :aktor resiko yang dimiliki pasien akan memudahkan masuknya

    lipoprotein densitas rendah yang teroksidasi maupun makrofag ke dalam dinding arteri.

    )nteraksi antara endotelial injure dengan platelet, monosit dan jaringan ikat (2ollagen*,

    menyebabkan terjadinya penempelan platelet (platelet adheren2e* dan agregasi trombosit

    (trombosit agregation*.

    Stage B7 :atty streak formation

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    11/47

    %embentukan formasi lapisan lemak dalam ruang subendotel

    Stage > 7 :ibrosis plaue formation

    :ormasi plak fibrosis terdiri atas inti atau 2entral 2holesterol dan tutup jaringan

    ikat (2ap fibrous*. :ormasi ini memberikan dua gambaran tipe yaitu7-Stable fibrous plaue dan

    -Unstable fibrous plaue

    :ormasi plak fibrous yang terdiri atas tutup dan inti

    Stage !7 Unstable %laue :ormation

    :ormasi ini akan membentuk plak yang mudah ruptur (1ulnarable plaue*,

    sehingga menyebabkan terbentuknya trombus dan oklusi pada arteri.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    12/47

    'imeline dari terosklerosis

    LO".& Mani#e!ai klini A!erokleroidanya penyempitan diameter pembuluh darah akibat penumpukan jaringan fibrous (plaue*

    yang makin lama makin besar.%enyempitan dapat men2apai hingga nilai 5/-E/F dari diameter

    pembuluh awal. =al ini berakibat terganggunya sirkulasi darah kepada organ yang membutuhkan

    sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi sel terganggu, penderita pun menjadi 2epat lelah,lemah,

    merasa pusing,

    LO.".' Dia$noi dan Pemerikaan A!erokleroi

    kan diteemukan tanda-tanda dari penyempitan, perluasan atau pengerasan arteri selama

    pemeriksaaan fisik. 'ermasuk di dalamnya7 elemahan atau ketidakadaanya denyut di bawah daerah penyempitan arteri

    Suara bising di seluruh arteri yang dapat terdengar dengan menggunakan

    stetoskop

    Bukti bahwa luka ke2il menjadi sembuh kembali dalam bagian dimana aliran

    darah anda dibatasi

    %enurunan tekanan darah pada salah satu e0trimitas yang terkena pengaruh

    'anda-tanda dari aneurysma dalam abdomen atau di belakang lutut

    %emeriksaan 7

    Test darah

    Suatu test darah dapat mengetahui peningkatan le1el kolesterol, homo2ysteine atau gula darah

    (glukosa*, yang juga merupakan faktor resiko untuk penyakit ini.

    Ankle-Brachial Index (ABI)

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    13/47

    !engan menggunakan manset untuk mengukur tekan darah dan alat ultrasound khusus yang

    digunakan untu menetukan nilai dan aliran darah (!oppler Ultrasound*.!okter dapat mengukur

    tekanan darah pasien pada lengan dan kaki pasien menunjukkan penyakit arteri perifer, yang mana

    biasanya disebabkan aterosklerosis.

    Elektrokardiogram (EKG)lektrokardiogram merupakan alat uji diagnosa yang terdiri atas element-element elektroda yang

    di tempelkan di kulit pasien untuk mengukur hantaran elektrik (listrik* atau impuls dari

    jantung.> juga dapat mendeteksi serangan jantung lebih dini pada beberapa pasien.Biasanya

    dokterakan melakukan pemeriksaan > sepanjang dan setelah treadmill.

    8Gambar>hest I-rays, ultrasound, 2omputeri3ed tomography (>'* s2ana dan magneti2 resonan2e imaging

    (&")* merupakan 2ara yang tidak in1asif untuk dokter memeriksa arteri pasien, apakah di arteri

    terdapat sumbatan dan berapa banyak sumbatan yang menutup arteri. Semua test ini kadang-

    kadang dapat menunjukkan pengerasan dan penyempitan serta arteri utama yang lebih besar, sama

    baiknya seperti pada aneurisma dan simpanan kalsium pada dinding arteri.

    8Doppler ltraso!ndlat ini digunakan untuk mengamati seluruh arteri di dalam tubuh dan menentukan tekanan darah

    pada angka yang ber1ariasi pada lengan dan kaki.%emeriksaan ini dapat menolong untuk

    menentukan jumlah sumbatan dan ke2epatan aliran darah pada arteri.

    "GA # radion!clide angiograp$Nu2lear s2an untuk melihat bagaimana dinding jantung bergerak dan berapa banyak darah yang di

    paksa keluar setiap ketukan jantung (heartbeat*, ketika pasien dalam keadaan istirahat.

    8Thalli!m # m$ocardial per%!sionscan

    %engamatan nu2lear yang diberikan ketika pasien dalam keadaan istirahat atau setelah latihan yang

    dapat mengungkap daerah dari otot jantung yang tidak 2ukup mendapatkan suplai darah.

    LO.".( Ta!alakana A!erokleroi

    %engobatan yang spesifik ditentukan berdasarkan fisik 78Usia, kesehatan se2ara menyeluruh dan riwayat kesehatan

    8%erluasan dari penyakit tersebut

    8!aerah yang mengalami sumbatan8'anda-tanda dan gejala-gejala yang dialami pasien

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    14/47

    8"iwayat kesehatahan dan pengobatanan seseorang terkait dengan sensi1itasnya terhadap

    terapiHprosedur pengobatan yang pernah dialami

    8

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    15/47

    8ndartere2tomy

    %ada beberapa kasus mungkin di butuhkan operasi pemindahan plak dari dinding arteri yang

    terhambat. %ro2edur pada pengobatan ini ahli bedah membuat in2isi , kemudian memindahkan

    plak dan menutup arteri.

    8%embedahan pembuluh darah

    !engan 2ara bypass dengan men2angkokkan 2abang salah satu pembuluh darah dari bagian tubuh

    yang lain atau pipa yang terbuat dari serat sintetik.>ara ini akan mengalirkan darah ke arteri yang

    tersumbat atau terhambat. %roses ini sangat sering di gunakan untuk meningkatkan aliran darah ke

    kaki, tapi 2ara tersebut juga dapat digunakan untuk menghambat perluasan atau kebo2oran pada

    aorti2 aneurysm.

    8'hrombolyti2@ika arteri tersumbat oleh adanya gumpalan darah, biasanya diberi obat untuk melarutkan

    gumpalan ke dalam arteri sampai gumpalan itu kembali normal.

    8%enggunaan ngiography!engan 2ara memasukkan 2atheter ke2il ke dalam arteri dan di 2elup, dan kemudian sumbatan

    tersebut di tolong dengan sinar I.

    LO.".) Pen*e$ahan A!erokleroi

    &engontrol faktor resiko melalui pengubahan pola hidup dapat men2egah atau memperlambat

    kemajuan dari penyakit ini diantaranya7-Banyaklah bergerak

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    16/47

    - &engurangi stres dalam kehidupan atau belajar bagaimana mengendalikannya

    &engurangi penyebab sters di rumah dan di tempat kerja, jika mungkin.tau belajar tehnik untuk

    mengatur stres, seperti relaksasi otot dan bernapas dalam.

    - &enjaga kadar kolesterol, tekanan darah dan diabetes dibawah 2ontrolonsultasi dengan dokter jika memerlukan bantuan untuk menjaga kadar kolesterol, tekanan darah

    atau diabetes pada saat 2he2k up. !okter akan menuliskan resep obat baru atau memberikan saran

    treatment untuk mengatasi gejala dari penyakit tersebut.

    LI.II Memahami dan Menjelakan Sindrom Pen+aki! ,oroner Ak-!

    LO.2." De#inii

    Sindrom oroner kut (S* adalah suatu fase akut dari ngina %e2toris 'idak Stabil$

    %'S yang disertai )nfark &io2ard kut$ )& gelombang M ()&-M* dengan non S' ele1asi

    (NS'&)* atau tanpa gelombang M ()&-'M* dengan S' ele1asi (S'&)* yang terjadi karena

    adanya trombosis akibat dari ruptur plak aterosklerosis yang tak stabil.)stilah Sindrom oroner kut (S* banyak digunakan saat ini untuk menggambarkan kejadian

    kegawatan pada pembuluh darah koroner. Sindrom oroner kut (S* merupakan satu sindrom

    yang terdiri dari beberapa penyakit koroner yaitu, angina tak stabil (unstable angina*, infark

    miokard non-ele1asi S', infark miokard dengan ele1asi S', maupun angina pektoris pas2a infark

    atau pas2a tindakan inter1ensi koroner perkutan. Sindrom oroner kut (S* merupakan

    keadaan darurat jantung dengan manifestasi klinis rasa tidak enak di dada atau gejala lain sebagai

    akibat iskemia miokardium.

    LO.2.2 E0idemiolo$i

    'he meri2an =eart sso2iation memperkirakan bahwa lebih dari D juta penduduk

    merika, menderita penyakit jantung koroner (%@* dan lebih dari juta orang yang diperkirakan

    mengalami serangan infark miokardium setiap tahun. ejadiannya lebih sering pada pria dengan

    umur antara 45 sampai D5 tahun, dan tidak ada perbedaan dengan wanita setelah umur D5 tahun. 4J

    D %enyakit jantung koroner juga merupakan penyebab kematian utama (+/F* penduduk

    merika.!i )ndonesia data lengkap %@ belum ada.%ada sur1ei kesehatan rumah tangga (S"'*

    tahun AA+, kematian akibat penyakit kardio1askuler menempati urutan pertama (DF* untuk

    umur di atas 4/ tahun. S"' pada tahun AA5 di %ulau @awa dan %ulau Bali didapatkan kematian

    akibat penyakit kardio1askuler tetap menempati urutan pertama dan persentasenya semakin

    meningkat (+5F* dibandingkan dengan S"' tahun AA+. !i &akassar, didasari data yang

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    17/47

    dikumpulkan oleh lkatiriE diempat rumah sakit ("S* selama 5 tahun (A5 sampai AA*,

    ternyata penyakit kardio1askuler menempati urutan ke 5 sampai D dengan persentase berkisar

    antara E,5 sampai ,DF. %@ terus-menerus menempati urutan pertama di antara jenis penyakit

    jantung lainnya.dan angka kesakitannya berkisar antara #/ sampai #D,F.

    LO.2.% E!iolo$i Sindrom ,oroner Ak-! S,A/

    Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung

    (1asokonstriksi*. %enyempitan ini diakibatkan oleh empat hal, meliputi7 danya timbunan-lemak (aterosklerosis* dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol

    tinggi. Sumbatan (trombosis* oleh sel beku darah (trombus*.

    9asokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus.

    )nfeksi pada pembuluh darah.

    &ulai terjadinya Sindrom oroner kut (S* dipengaruhi oleh beberapa keadaan, yakni7

    kti1itas$latihan fisik yang berlebihan (tak terkondisikan*

    Stress emosi, terkejut

    Udara dingin, keadaan-keadaan tersebut ada hubungannya dengan peningkatan akti1itas

    simpatis sehingga tekanan darah meningkat, frekuensi debar jantung meningkat, dan

    kontraktilitas jantung meningkat.

    5ak!or Reiko Sindrom Pen+aki! ,oroner

    ?ipid

    !islipidemia diyakini sebagai faktor risiko mayor yang dapat dimodifikasi untuk perkembangan

    dan perubahan se2ara progresif atas terjadinya %@.olesterol ditranspor dalam darah

    dalambentuk lipoprotein, E5 F merupakan lipoprotein densitas rendah (low density

    liproprotein$?!?* dan +/ F merupakan lipoprotein densitas tinggi (high density

    liproprotein$=!?*. adar kolesterol =!?-lah yang rendah memiliki peran yang baik pada %@

    dan terdapat hubungan terbalik antara kadar =!? dan insiden %@.

    %ada laki-laki usia pertengahan (45 s.d D5 tahun* dengan tingkat serum kolesterol yang tinggi

    (kolesterol 7O +4/ mg$d? dan ?!? kolesterol 7 O D/ mg$d?* risiko terjadinya %@ akan

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    18/47

    meningkat. %emberian terapi dengan pra1astatin dapat menurunkan rata-rata kadar ?!?

    kolesterol sebesar #+ F, pasien yang mendapatkan pengobatan dengan pra1astatin terhindar dari

    kejadian %@ sebesar +4 F dibandingkan dengan kelompok pla2ebo.

    Selain itu juga studi yang dilakukan para ahli menyebutkan bahwa asam lemak omega-# dapat

    menurunkan kolesterol ?!?, mengurangi kadar trigliserid dan meningkatkan kolesterol =!?.

    Beberapa 1itamin diduga mempunyai efek protektif terhadap aterosklerosis, salah satunya adalah

    1itamin > dan sebagai anti oksidan guna men2egah oksidasi lipid pada plak.

    &erokok

    &erokok merupakan faktor risiko mayor untuk terjadinya penyakit jantung, termasuk

    serangan jantung dan stroke, dan juga memiliki hubungan kuat untuk terjadinya %@ sehingga

    dengan berhenti merokok akan mengurangi risiko terjadinya serangan jantung. &erokok sigaret

    menaikkan risiko serangan jantung sebanyak + sampai # kali.Sekitar +4 F kematian akibat %@

    pada laki-laki dan F pada perempuan disebabkan kebiasaan merokok. &eskipun terdapat

    penurunan yang progresif proporsi pada populasi yang merokok sejak tahun AE/-an, pada tahun

    AAD sebesar +A F laki-laki dan + F perempuan masih merokok. Salah satu hal yang menjadi

    perhatian adalah pre1alensi kebiasaan merokok yang meningkat pada remaja, terutama pada

    remaja perempuan.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    19/47

    - %enurunan kapasitas pengangkutan oksigen.

    - "isiko terjadinya %@ akibat merokok turun menjadi 5/ F setelah satu tahun berhenti

    merokok dan menjadi normal setelah 4 tahun berhenti. "okok juga merupakan faktor risiko

    utama dalam terjadinya 7 penyakit saluran nafas, saluran pen2ernaan, 2irrhosis hepatis, kanker

    kandung ken2ing dan penurunan kesegaran jasmani.

    &anfaat penghentian kebiasaan merokok lebih sedikit kontro1ersinya dibandingkan dengan diit

    dan olah raga.'iga penelitian se2ara a2ak tentang kebiasaan merokok telah dilakukan pada

    program pre1ensi primer dan membuktikan adanya penurunan kejadian 1askuler sebanyak E-

    4EF pada golongan yang mampu menghentikan kebiasaan merokoknya dibandingkan dengan

    yang tidak.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    20/47

    yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya 2oronary artery diseases (>!*.ondisi ini

    dapat mengakibatkan terjadinya mikroangiopati, fibrosis otot jantung, dan ketidaknormalan

    metabolisme otot jantung.

    "isiko terjadinya %@ pada psien dengan N)!!& adalah dua hingga empat kali lebih tinggi

    daripada populasi umum dan tampaknya tidak terkait dengan derajat keparahan atau durasi

    diabetes, mungkin karena adanya resistensi insulin dapat mendahului onset gejala klinis 5 J +5

    tahun sebelumnya. Sumber lain mengatakan bahwa, pasien dengan diabetes mellitus berisiko

    lebih besar (+//F* untuk terjadinya 2ardio1as2ulair diseases dari pada indi1idu yang tidak

    diabet.

    !iabetes, meskipun merupakan faktor risiko independent untuk %@, juga berkaitan dengan

    adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi sistemik dan peningkatan

    trombogenesis (peningkatan tingkat adhesi platelet dan peningkatan kadar fibrinogen*. =asil

    2oronary artery bypass grafting (>B* jangka panjang tidak terlalu baik pada penderita

    diabetes, dan pasien diabeti2 memiliki peningkatan mortalitas dini serta risiko stenosis berulang

    pas2a angioplasty koroner.

    "iwayat eluarga

    :aktor familial dan genetika mempunyai peranan bermakna dalam patogenesis %@, hal tersebut

    dipakai juga sebagai pertimbangan penting dalam diagnosis, penatalaksanaan dan juga

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    21/47

    pen2egahan %@. %enyakit jantung koroner kadang-kadang bisa merupakan manifestasi kelainan

    gen tunggal spesifik yang berhubungan dengan mekanisme terjadinya aterosklerotik.

    "iwayat keluarga %@ pada keluarga yang langsung berhubungan darah yang berusia kurang dari

    E/ tahun merupakan faktor risiko independent untuk terjadinya %@, dengan rasio odd dua

    hingga empat kali lebih besar dari pada populasi 2ontrol. gregasi %@ keluarga menandakan

    adanya predisposisi genetik pada keadaan ini. 'erdapat beberapa bukti bahwa riwayat keluarga

    yang positif dapat mempengaruhi usia onset %@ pada keluarga dekat.

    'he "eykja1ik >ohort Study menemukan bahwa pria dengan riwayat keluarga menderita %@

    mempunyai risiko ,E5 kali lebih besar untuk menderita %@ (""P,E56 A5F >) ,5A-,A+* dan

    wanita dengan riwayat keluarga menderita %@ mempunyai risiko ,# kali lebih besar untuk

    menderita %@ (""P,#6 A5F >) ,D/-+,* dibandingkan dengan yang tidakmempunyai

    riwayat %@.

    =ipertensi Sistemik

    =asil penelitian yang dilakukan oleh alalembang dan lfrienti dengan judul K:aktor-faktor

    yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner di "SU anujoso !jatiwibowo

    BalikpapanL menyimpulkan bahwa 4 (empat* faktor risiko yang mempunyai pengaruh bermakna

    (p G /,/5* adalah tekanan darah (hipertensi*, umur, riwayat %@ pada orang tua dan olah raga.

    "isiko %@ se2ara langsung berhubungan dengan tekanan darah, untuk setiap penurunan tekanan

    darah disatolik sebesar 5 mm=g risiko %@ berkurang sekitar D F. %eningkatan tekanan darah

    sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan darah dari 1entrikel kiri, sebagai

    akibatnya terjadi hipertropi 1entrikel untuk meningkatkan kekuatan kontraksi. ebutuhan

    oksigen oleh miokardium akan meningkat akibat hipertrofi 1entrikel, hal ini mengakibat

    peningkatan beban kerja jantung yang pada akhirnya menyebabkan angina dan infark

    miokardium.

    !isamping itu juga se2ara sederhana dikatakan peningkatan tekanan darah memper2epat

    aterosklerosis dan arterios2lerosis, sehingga rupture dan oklusi 1askuler terjadi +/ tahun lebih

    2epat daripada orang normotensi. %enelitian :ramingham menunjukkan ?9= akan meninggikan

    %@ 4 J 5 kali pada penderita

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    22/47

    =iperhomosistein

    %eningkatan kadar homosistein dalam darah akhir-akhir ini telah ditegakkan sebagai faktor risiko

    independen untuk terjadinya trombosis dan penyakit 1askuler. =iperhomosisteinemia ini akan

    lebih meningkatkan lagi kejadian aterotrombosis 1askuler pada indi1idu dengan faktor risiko

    yang lain seperti kebiasaan merokok dan hipertensi.

    ?ebih dari # penelitian kasus kontrol dan potong lintang yang melibatkan sekitar E/// penderita

    didapatkan hiperhomosisteinemia pada #/ F sampai A/ F penderita aterosklerosis dan

    berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.

    !ari hasil penelitian yang dilakukan oleh Bambang )rawan dkk, tentang K=iperhomosisteinemiasebagai faktor risiko %@L yang dilakukan di "S Sardjito Jogyakarta dengan desain penelitian

    kasus kontrol, pada n 2ase 5/ orang dan n 2ontrol 5/ orang, didapatkan E4F penderita %@ dari

    kelompok kasus dan #DF penderita %@ dari kelompok kontrol. =iperhomosisteinemia

    merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap terjadinya %@ (

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    23/47

    LO.2.& Pa!o#iiolo$i Sindrom ,oroner Ak-!

    %enyebab utama adalah aterosklerosis, yang merupakan proses multifaktor. elainan ini sudah

    mulai terjadi pada usia muda, yang diawali terbentuknya sel busa, kemudian pada usia antara /

    sampai +/ tahun berubah menjadi ber2ak perlemakan dan pada usia 4/ sampai 5/ tahun ber2ak

    perlemakan ini selanjutnya dapat berkembang menjadi plak aterosklerotik yang dapat

    berkomplikasi menyulut pembentukan trombus yang bermanifestasi klinis berupa infark

    miokardium maupun angina (nyeri dada*.

    Sebagai respon terhadap injury dinding pembuluh, terjadi agregasi platelet dan pelepasan isi

    granuler yang menyebabkan agregasi platelet lebih lanjut, 1asokonstriksi dan akhirnya

    pembentukan trombus.Studi angioskopi telah membuktikan bahwa trombus penyebab angina

    tidak stabil adalah trombus putih kaya platelet, berbeda dengan trombus merah kaya fibrin dan

    eritrosit yang lebih menonjol pada infark miokard akut.

    S dimulai dengan adanya ruptur plak arteri koroner, akti1asi kaskade pembekuan dan platelet,

    pembentukan trombus, serta aliran darah koroner yang mendadak berkurang.=al ini terjadi pada

    plak koroner yang kaya lipid dengan fibrous 2ap yang tipis (1ulnerable plaue*.)ni disebut fase

    plaue disruption Qdisrupsi plakR. Setelah plak mengalami ruptur maka tissue fa2tor Qfaktor

    jaringanR dikeluarkan dan bersama faktor 9))a membentuk tissue fa2tor 9))a 2omple0

    mengaktifkan faktor I menjadi faktor Ia sebagai penyebab terjadinya produksi trombin yang

    banyak. danya adesi platelet, akti1asi, dan agregasi, menyebabkan pembentukan trombus arteri

    koroner.)ni disebut fase a2ute thrombosis Qtrombosis akutR.

    %roses inflamasi yang melibatkan akti1asi makrofage dan sel ' limfosit, proteinases, dan sitokin,

    menyokong terjadinya ruptur plak serta trombosis tersebut. Sel inflamasi tersebut bertanggung

    jawab terhadap destabilisasi plak melalui perubahan dalam antiadesif dan antikoagulan menjadi

    prokoagulan sel endotelial, yang menghasilkan faktor jaringan dalam monosit sehingga

    menyebabkan ruptur plak. "%

    merupakan petanda inflamasi pada kejadian koroner akut ()&* dan mempunyai nilai

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    24/47

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    25/47

    kanan atau kiri, bahu,serta punggung. ?ebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu

    hati seperti masuk angin atau maag. ejala klinik lainnya meliputi7

    - 'erbentuknya thrombus yang menyebabkan darah sukar mengalir ke otot jantung dan daerah

    yang diperdarahi menjadi teran2am mati .- "asa nyeri, rasa terjepit, kram, rasa berat atau rasa terbakar di dada (angina*. ?okasi nyeri

    biasanya berada di sisi tengah atau kiri dada dan berlangsung selama lebih dari +/ menit. "asa

    nyeri ini dapat menjalar ke rahang bawah, leher, bahu dan lengan serta ke punggung. Nyeri

    dapat timbul pada waktu istirahat. Nyeri ini dapat pula timbul pada penderita yang sebelumnya

    belum pernah mengalami hal ini atau pada penderita yang pernah mengalami angina, namun

    pada kali ini pola serangannya menjadi lebih berat atau lebih sering.

    - Selain gejala-gejala yang khas di atas, bisa juga terjadi penderita hanya mengeluh seolah

    pen2ernaannya terganggu atau hanya berupa nyeri yang terasa di ulu hati. eluhan di atas

    dapat disertai dengan sesak, muntah atau keringat dingin.

    LO.2.( Dia$noi dan Pemerikaan Sindrom ,oroner Ak-!

    ?angkah pertama dalam pengelolaan %@ ialah penetapan diagnosis pasti. !iagnosis

    yang tepat amat penting, karena bila diagnosis %@ telah dibuat di dalamnya terkandung

    pengertian bahwa penderitanya mempunyai kemungkinan akan dapat mengalami infark atau

    kematian mendadak. !iagnosis yang salah selalu mempunyai konsekuensi buruk terhadap

    kualitas hidup penderita. %ada orang-orang muda, pembatasan kegiatan jasmani yang tidakpada tempatnya mungkin akan dinasihatkan. Selain itu kesempatan mereka untuk mendapat

    pekerjaan mungkin akan berkurang. Bila hal ini terjadi pada orang-orang tua, maka mereka

    mungkin harus mengalami pensiun yang terlalu dini, harus berulang kali di rawat di rumah

    sakit atau harus makan obat-obatan yang potensial toksin untuk jangka waktu lama.

    - %emeriksaan namnesis

    Nyeri dada iskemik, identifikasi faktor pen2etus dan atau faktor resiko. Sifat nyeri dada yang

    spesifik angina sebagai berikut7

    -?okasi 7 Substermal, retrostermal dan prekordial.-Sifat nyeri 7 "asa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda

    berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.

    -%enjalaran ke 7 ?eher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung atau

    interskapula, dan dapat juga ke lengan kanan.-Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat.

    -:aktor pen2etus 7 ?atihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah makan

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    26/47

    -ejala yang menyertai 7 &ual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin.

    8%emeriksaan :isik'ujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk mengidentifikasi faktor pen2etus dan kondisi lain

    sebagai konsekuensi dari %@. =ipertensi tak terkontrol, takikardi, anemis, tirotoksikosis,

    stenosis aorta berat (bising sistolik*, dan kondisi lain, seperti penyakit paru.!apat juga

    ditemukan retinopati hipertensi atau diabetik.

    eadaan disfungsi 1entrikel kiri atau tanda J tanda gagal jantung (hipotensi, murmur dan

    gallop S#* menunjukkan prognosis yang buruk. danya bruit di karotis atau penyakit 1askuler

    perifer menunjukkan bahwa pasien memiliki kemungkinan juga penderita penyakit jantung

    koroner (%@*.

    8?aboratorium

    ?eukositosis atau normal, anemia, gula darah tinggi$normal, dislipidemia, S

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    27/47

    Setiap pasien dengan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis yang teliti, penentuan faktor resiko,

    pemeriksaan jasmani dan .%ada pasien dengan gejala angina pektoris ringan 2ukup

    dilakukan pemeriksaan non-in1asif.Bila pasien dengan keluhan yang berat dan kemungkinan

    diperlukan tindakan re1askularisasi, maka tindakan angiografi sudah merupakan indikasi.

    %ada keadaan yang meragukan apat dilakukan treadmill test. 'readmill test lebih sensitif

    dan spesifik dibandingkan dengan istirahat dan merupakan test pilihan untuk mendeteksi

    pasien dengan kemungkinan angina pektoris dan pemeriksaannya yang mudah dan biayanya

    terjangkau. %ada pasien %@, iskemia miokard direfleksikan dengan depresi segmen S', yang

    sering terlihat pada lead dengan gelombang " tertinggi (biasanya 95*.

    %emeriksaan alternatif lain yang dapat dilakukan adalah ekokardiografi dan teknik non-

    in1asif

    penentuan kalsifikasi koroner dan anatomi koroner, &omp!ted Tomograph$' "agnetic

    esonance Arteriograph$, dengan sensitifitas dan spesifitas yang lebih tinggi. !i samping itu

    tes ini juga 2o2ok untuk pasien yang tidak dapat melakukan exercise, di mana dapat dilakukan

    uji latih dengan menggunakan obat dip$ridamole atau dob!tamine

    LO.2.) Pena!alakanaan Sindrom ,oroner Ak-!

    'ahap awal dan 2epat pengobatan pasien sindrom koroner akut (S* adalah78

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    28/47

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    29/47

    purpura trombotik trombositopenia sehingga perlu e1aluasi hitung sel darah lengkap pada

    minggu )) J ))). >lopidogrel sama efektifnya dengan 'i2lopidine bila dikombinasi dengan

    spirin, namun tidak ada korelasi dengan netropenia dan lebih rendah komplikasi

    gastrointestinalnya bila dibanding spirin, meskipun tidak terlepas dari adanya risiko

    perdarahan. !idapatkan setiap ./// pasien S yang diberikan >lopidogrel, D orang

    membutuhkan tranfusi darah E,++. >lopidogrel 0 E5 mg$hari peroral, 2epat diabsorbsi dan

    mulai beraksi sebagai antiplatelet agregasi dalam + jam setelah pemberian obat dan 4/JD/F

    inhibisi di2apai dalam #JE hari. %enelitian >%") (>lopidogrel 1s S in %atients at "isk of

    )s2hemi2 1ents * menyimpulkan bahwa >lopidogrel se2ara bermakna lebih efektif daripada

    S untuk pen2egahan kejadian iskemi pembuluh darah ()&, stroke* pada aterosklerosis.

    %enanganan lain Sindrom oroner kut (S* meliputi7

    8=eparin

    )7 D iu antiIa$kg intra1ena bersama spirin

    (maksimum #+5 mg* kemudian 5 iu antiIa$kg subkutan selama D hari7 + 0 tiap + jam

    ('e2hni2al Bro2hure of :ra0iparin . Sanofi J Synthelabo*.

    8;arfarin

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    30/47

    ntikoagulan peroral dapat diberikan dengan pemikiran bahwa pengobatan jangka panjang

    dapat memperoleh efek antikoagulan se2ara dini.'ak ada perbedaan antara pemberian ;arfarin

    plus spirin dengan spirin saja (>=&% Study, >"S 'rial* sehingga tak dianjurkan

    pemberian kombinasi ;arfarin dengan sparin.

    8ly2oprotein ))b$)))a )nhibitor (%))b$)))a-)*

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    31/47

    =irudin, yaitu suatu antikoagulan yang berisi D5 asam amino polipeptida yang mengikat

    langsung trombin.US'< ))b telah men2oba terapi terhadap +.4+ pasien %'S$NS'&)

    dan S'&), namun tidak menunjukan perbedaan yang bermakna terhadap mortalitas.

    8'rombolitik!engan trombolitik pada S'&) dan left bundle bran2h blo2k (?BBB* baru, dapat

    menurunkan mortalitas dalam waktu pendek sebesar F +A, namun tidak menguntungkan

    bagi kasus %'S dan NS'&). ;alaupun tissue plasminogen a2ti1ator (t-%* kombinasi

    dengan spirin dan dosis penuh U:= adalah superior dari Streptokinase, hanya 54F pasien

    men2apai aliran normal pada daerah infark selama A/ menit #/,#,#+,##. 'rombolitik terbaru

    yang diharapkan dapat memperbaiki patensi arteri koroner dan mortalitas ialah "eteplase (r-

    %* dan 'ene2teplase ('N-t-%*, karena mempunyai waktu paruh lebih panjang daripada t-

    %. Namun, ada + penelitian besar membandingkan t-% dengan r-% plus 'N-t-%, namun

    ternyata tidak ada perbedaan dan risiko perdarahannya sama saja.

    8ateterisasi @antung

    Selain pengunaan obat-obatan, teknik kateterisasi jantung saat ini juga semakin maju. 'indakan

    memperdarahi (melalui pembuluh darah* daerah yang kekurangan atau bahkan tidak

    memperoleh darah bisa dilaksanakan dengan membuka sumbatan pembuluh darah koroner

    dengan balon dan lalu dipasang alat yang disebut stent.!engan demikian aliran darah akan

    dengan segera dapat kembali mengalir menjadi normal.

    LO2.1 Pro$noi Sindrom ,oroner Ak-!

    %rognosis pada penyakit jantung koroner tergantung dari beberapa hal yaitu7

    ;ilayah yang terkena oklusi

    Sirkulasi kolateral

    !urasi atau waktu oklusi

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    32/47

    omplikasi tertinggi akut infark adalah aritmia, aritmia yang sering memberikan komplikasi

    adalah 1entrikel 1ibrilasi.9entrikel 1ibrilasi A5F meninggal sebelum sampai rumah sakit.

    omplikasi lain meliputi disfungsi 1entrikel kiri$gagal jantung dan hipotensi$syok kardiogenik.

    omplikasi akibat adanya aterosklerosis yg menjadikan iskemia dan infark miokard yaitu7

    -agal jantung kongestif-Syok kardiogenik

    -!isfungsi m.papilaris

    -!efek septum 1entrikel-"upture jantung

    -neurisme 1entrikel

    -'romboembolisme

    -%eri2arditis-Sindrom dressler

    -!isritmia

    L".III Memahami dan Menjelakan Ga$al Jan!-n$LO.%." De#inii

    agal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan

    darah se2ukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh,

    sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih 2ukup tinggi.agal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah

    yang 2ukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadp oksigen dan nutrien.

    agal jantung adalah keadaan patifisiologik di mana jantung sebagai pompa tidak mampu

    memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan

    LO.%.2 ,lai#ikai Ga$al jan!-n$

    agal jantung bisanya digolongkan menurut derajat atau beratnya gejala seperti klasifikasi

    menurut New ork =eart ss2siation (N=*.lasifikasi tersebut digunakan se2ara luas di

    dunia internasional untuk mengelompokkan gagal jantung.agal jantung ringan, sedang, dan

    berat ditentukan berdasarkan beratnya gejala, khusnya sesak nafas (dispnea*.&eskipun

    klasifikasi ini beguna untuk menentukan tingkat kemampuan fisik dan beratnya gejala.

    ,ELA

    S

    DE5INISI ISTILA6

    ) %asien dengan kelainan jantung tapi tanpa

    pembatasan aktifitas fisik

    !isfungsi 1entrikel kiri yang

    asimtomatik

    )) %asien dengan kelainan jantung yang

    menyebabkan sedikit pembatasan aktifitas

    fisik

    agal jantung ringan

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    33/47

    ))) %asien dengan kelaianan jantung yang

    menyebabakan banyak pembatasan

    aktifitas fisik

    agal jantung sedang

    )9 %asien dengan kelaianan jantung yang

    segla bentuk ktifitas fisiknya akan

    menyebabkan keluhan

    agal jantung berat

    agal jantung di kenal dengan beberapa istilah, yaitu7

    agal jantung kiri7 terdapat bendungan paru,hipotensi, dan 1asokontriksi perifer

    dengan penurunan perfusi jaringan.

    agal jantung kanan7 di tanadai dengan adanya edema perifer, asites, dan

    peningkatan 1ena jagularis agal jantung kongestif7 adalah gabungan kedua gambaran tersebut

    rade gagal jantung menurut e* $ork +eart Associaion'erbagi menjadi 4 kelainan

    fungsional 7

    'imbul gejala sesak pada aktifitas fisik berat

    'imbul gejala sesak pada aktifitas fisik sedang

    'imbul gejala sesak pada aktifitas ringan

    'imbul gejala sesak pada aktifitas sangat ringan$ istirahat

    LO.%.% E!iolo$i

    agal jantung kongestif dapat disebabkan oleh 7

    8 elainan otot jantung

    agal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan menurunnya

    kontraktilitas jantung. ondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot men2akup

    ateriosklerosis koroner, hiprtensi arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi

    8 terosklerosis koroner

    &engakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.'erjadi

    hipoksia dan asidosis (akibat penumpuikan asam laktat*.)nfark miokardium (kematian sel

    jantung* biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.%eradangan dan penyakit miokardium

    degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang se2ara langsung merusak

    serabut jantung, menyebabkan kontraktilitaas menurun.

    8 =ipertensi sistemik atau pulmonal

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    34/47

    &eningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mngakibatkan hipertrofi serabut otot

    jantung.

    8 %eradangan dan penyakit myo2ardium degenerati1e

    Berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini se2ara langsung merusak serabut

    jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.

    8 %enyakit jantung lainagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya, yang sse2ara

    langsung mempengaruhi jantung.&ekanisme biasanya terlibat men2akup gangguan aliran

    darah yang masuk jantung (stenosis katup semiluner*, ketidak mampuan jantung untuk mengisi

    darah (tamponade, perikardium, perikarditif konstriktif, atau stenosis 9*, peningkatan

    mendadak afteer load.

    8 :aktor sistemik 'erdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal

    jantung. &eningkatnya laju metabolism (misal 7 demam, tirotoksikosis *, hipoksia dan anemia

    peperlukan peningkatan 2urah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. =ipoksia

    dan anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. sidosis respiratorik atau

    metabolik dan abnormalita elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung

    'erjadinya gagal jantung dapat disebabkan 78 !isfungsi miokard (kegagalan miokardial* etidakmampuan miokard untuk berkontraksi

    dengan sempurna mengakibatkan isi sekun2up ( stroke 1olume* dan 2urah jantung (2ardia2

    output* menurun.

    8 Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systoli2 o1erload* Beban sistolik yangb

    berlebihan diluar kemampuan 1entrikel (systoli2 o1erload* menyebabkan hambatan pada

    pengosongan 1entrikel sehingga menurunkan 2urah 1entrikel atau isi sekun2up.

    8 Beban 1olum berlebihan-pembebanan diastoli2 (diastoli2 o1erload* %reload yang

    berlebihan dan melampaui kapasitas 1entrikel (diastoli2 o1erload* akan menyebabkan 1olum

    dan tekanan pada akhir diastoli2 dalam 1entrikel meninggi. %rinsip :rank Starling 6 2urah

    jantung mula-mula akan meningkat sesuai dengan besarnya regangan otot jantung, tetapi bila

    beban terus bertambah sampai melampaui batas tertentu, maka 2urah jantung justru akan

    menurun kembali.8 %eningkatan kebutuhan metaboli2-peningkatan kebutuhan yang berlebihan (demand

    o1erload* Beban kebutuhan metaboli2 meningkat melebihi kemampuan daya kerja jantung di

    mana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung walaupun

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    35/47

    2urah jantung sudah 2ukup tinggi tetapi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi

    tubuh.8 angguan pengisian (hambatan input*. =ambatan pada pengisian 1entrikel karena

    gangguan aliran masuk ke dalam 1entrikel atau pada aliran balik 1ena$1enous return akan

    menyebabkan pengeluaran atau output 1entrikel berkurang dan 2urah jantung menurun.'erdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu 7

    8 angguan mekanik

    Beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi se2ara tunggal atau bersamaan yaitu 7- Beban tekanan

    - Beban 1olume

    - 'amponade jantung atau konstriski perikard, jantung tidak dapat diastole-

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    36/47

    jantung dan kontraktilitas otot jantung oleh pengaturan 1as2ular tone, sistem saraf

    simpatetik membantu memelihara perfusi berbagai organ, terutama otak dan jantung.

    spek negatif dari peningkatan akti1itas system saraf simpatetik melibatkan

    peningkatan tahanan sistem 1askular dan kelebihan kemampuan jantung dalam

    memompa.Stimulasi simpatetik yang berlebihan juga menghasilkan penurunan aliran

    darah ke kulit, otot, ginjal, dan organ abdominal. =al ini tidak hanya menurunkan

    perfusi jaringan tetapi juga berkontribusi meningkatkan sistem tahanan 1askular

    dan stres berlebihan dari jantung.

    Mekanime Renin7An$io!enin7Aldo!eron

    Salah satu efek yang paling penting dalam menurunkan 2ardia2 output dalam gagal

    jantung adalah reduksi aliran darah pada ginjal dan ke2epatan filtrasi glomerulus,

    yang menyebabkan retensi garam dan air. %enurunan aliran darah ke ginjal,

    meningkatkan sekresi renin oleh ginjal yang se2ara paralel akan meningkatkan pula

    angiotensin )). %eningkatan konsentrasi angiotensin )) berkontribusi pada keadaan

    1asokonstriksi dan menstimulasi produksi aldosteron dari adrenal korteks. ldosteron

    akan meningkatkan reabsorpsi natrium dengan meningkatkan retensi air.

    Selain itu angiotensin )) dan aldosteron juga terlibat dalam inflamasi proses perbaikan

    karena adanya kerusakan jaringan. eduanya menstimulasi produksi sitokin, adhesi

    sel inflamasi (2ontoh neutrofil dan makrofag* dan kemotaksis6 mengakti1asimakrofag pada sisi kerusakan dan perbaikan6 dan menstimulasi pertumbuhan

    fibroblas dan sintesis jaringan kolagen.

    Pe0!ida na!ri-re!ik dan -4!ani 8aoak!i# +an$ di0rod-ki e*ara lo*al

    da tiga jenis natriureti2 peptide yaitu atrial natriureti2 peptide(N%*, brain

    natriureti2 peptide (BN%*, dan >-type natriureti2 peptide(>N%*. N% dihasilkan dari

    sel atrial sebagai respon meningkatkan ketegangan tekanan atrial, memproduksi

    natriuresis 2epat dan sementara, diuretik dan kehilangan kalium dalam jumlah sedang

    dalam urine.BN% dikeluarkan sebagai respon tekanan pengisian 1entrikel sedangkan

    fungsi >N% masih belum jelas.

    6i0er!ro#i o!o! jan!-n$ dan remodelin$

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    37/47

    %erkembangan hipertrofi otot jantung dan remodeling merupakan salah satu

    mekanisme akibat meningkatnya kerja yang berlebih.&eskipun hipertrofi 1entrikel

    memperbaiki kerja jantung, ini juga merupakan faktor risiko yang penting bagi

    morbiditas dan mortalitas. eadaan hipertrofi dan remodeling dapat menyebabkan

    perubahan dalam struktur (massa otot, dilatasi 2hamber* dan fungsi (gangguan fungsi

    sistolik dan diastolik*.

    LO.%.'Dia$noi Ga$al Jan!-n$

    %emeriksaan :isik

    - ejala dan tanda sesak nafas

    - dema paru

    - %eningkatan @9%

    - =epatomegali

    - dema tungkai

    %emeriksaan %enunjang

    - %ada pemeriksaan foto toraks seringkali menunjukkan kardiomegali (rasio

    kardiotorasik (>'"* O 5/F*, terutama bila gagal jantung sudah kronis.

    ardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi 1entrikel kiri atau kanan, ?9=, atau

    kadang oleh efusi perikard.!erajat kardiomegali tidak berhubungan dengan fungsi

    1entrikel kiri.

    - lektrokardiografi memperlihatkan beberapa abnormalitas pada sebaigian besar

    pasien (/-A/F*, termasuk gelombang M, perubahan S'-', hipertropi ?9, gangguan

    konduksi, aritmia.

    - kokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal

    jantung. !imensi ruang jantung, fungsi 1entrikel (sistolik dan diastolik*, dan

    abnormalitas gerakan dinding dapat dinilai dan penyakit katub jantung dapat

    disinggirkan.

    - 'es darah dirkomendasikan untuk menyinggirkan anemia dan menilai fungsi ginjal

    sebelum terapi di mulai. !isfungsi tiroid dapat menyebabkan gagal jantung

    sehingga pemeriksaan fungsi tiroid harus selalu dilakukan.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    38/47

    - %en2itraan radionuklida menyediakan metode lain untuk menilai fungsi 1entrikel

    dan sangat berguna ketika 2itra yang memadai dari ekokardiografi sulit diperoleh.

    %emindahan perfusi dapat membantu dalam menilai fungsional penyakit jantung

    koroner.

    LO%.(Pena!alakanaan Ga$al Jan!-n$

    'erapi Umum dan :aktor aya =idup

    - ktifitas fisik harus disesuaikan dengan tingkat gejala. ktifitas yang sesuai

    menurunkan tonus simpatik, mendorong penurunan berat badan, dan memperbaiki

    gejala dan toleransi akti1itas pada gagal jantung terkompensasi dan stabil.

    -

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    39/47

    'ia3ide memiliki efek 1asodilatasi langsung pada arterior perifer dan dapat

    menyebabkan intoleransi karbohidrat.

    - Di$okin

    %ada tahun E5, ;illiam ;ithering dari Birmingham menemukan penggunaan

    ekstrak fo0glo1e (!igitalis purpurea*.likosida seperti digoksin meningkatkan

    kontraksi miokard yang menghasilkan inotropisme positif yaitu memeperkuat

    kontraksi jantung, hingga 1olume pukulan, 1olume menit dan dieresis diperbesar

    serta jantung yang membesar menjadi menge2il.

    !igoksin tidak meneyebabkan perubahan 2urah jantung pada subjek normal karena

    2urah jantung ditentukan tidak hanya oleh kontraktilitas namun juga oleh beban

    dan denyut jantung. %ada gagal jantung, digoksin dapat memperbaiki kontraktilitas

    dan menghilangkan mekanisme kompensasi sekunder yang dapat menyebabkan

    gejala.

    - 3aodila!or

    !apat menurunkan afterload jantung dan tegangan dinding 1entrikel, yang

    merupakan determinan utama kebutuhan oksigen moikard, menurunkan konsumsi

    oksigen miokard dan meningkatkan 2urah jantung.9asodilator dapat bekerja pada

    system 1ena (nitrat* atau arteri (hidrala3in* atau memiliki efek 2ampuran

    1asodilator dan dilator arteri (penghambat >, antagonis reseptor angiotensin,pra3osin dan nitroprusida*.9asodilator menurukan prelod pada pasien yang

    memakan diuterik dosis tinggi, dapat menurunkan 2urah jantung dan menyebabkan

    hipotensi postural.Namun pada gagal jantung kronis, penurunan tekanan pengisian

    yang menguntungkan biasanya mengimbangi penurunan 2urah jantung dan tekanan

    darah.%ada gagal jantung sedang atau berat, 1asodilator arteri juga dapat

    menurunkan tekanan darah.

    - Beta Blocker *ar8edilol9 4io0rolol9 me!o0rolol/

    %enyekat beta adrenoreseptor biasanya dihindari pada gagal jantung karena kerja

    inotropik negatifnya.Namun, stimulasi simpatik jangka panjang yang terjadi pada

    gagal jantung menyebabkan regulasi turun pada reseptor beta jantung.!engan

    memblok paling tidak beberapa akti1itas simpatik, penyekat beta dapat

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    40/47

    meningkatkan densitas reseptor beta dan menghasilkan sensiti1itas jantung yang

    lebih tinggi terhadap simulasi inotropik katekolamin dalam sirkulasi.@uga

    mengurangi aritmia dan iskemi miokard.%enggunaan terbaru dari metoprolol dan

    bisoprolol adalah sebagai obat tambahan dari diureti2 dan >-blokers pada

    dekompensasi tak berat.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    41/47

    agal jantung menyebabkan penumpukan 2airan sehingga dapat terjadi kerusakan

    pada katup jantung.

    ,er-akan ha!i

    agal jantung dapat menyebabkan penumpukan 2airan yang menempatkan terlalu

    banyak tekanan pada hati.>airan ini dapat menyebabkab jaringan parut yangmengakibatkanhati tidak dapat berfungsi dengan baik.

    Seran$an jan!-n$ dan !roke

    arena aliran darah melalui jantung lebih lambat pada gagal jantung daripada di

    jantung yang normal, maka semakin besar kemungkinan nda akan mengembangkan

    pembekuan darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau

    stroke

    LI. I3 Gam4aran E,G 0ada Sindrom ,oroner Ak-!

    Satu dari tiga komponen penting dalam diagnosis penyakit jantung koroner utamanya

    sindrom koroner akut adalah . ombinasi riwayat penyakit yang khas dan peningkatan

    kadar en3im jantung lebih dapat diandalkan daripada dalam diagnosis infark miokard.

    memiliki tingkat akurasi prediktif positif sekitar /F.

    A. Se$men ST dan Gelom4an$ T 0ada Ikemia Miokard

    )skemia miokard akan memperlambat proses repolarisasi, sehingga pada dijumpai

    perubahan segmen S' (depresi* dan gelombang ' (in1ersi* tergantung beratnya iskemia

    serta waktu pengambilan . Spesifitas perubahan segmen S' pada iskemia tergantung

    morfologinya. !iduga iskemia jika depresi segmen S' lebih dari /,5mm (setengah kotak

    ke2il* dibawah garis besline(garis isoelektris* dan /,/4 detik dari, point. %ada treadmill

    test, positif iskemia jika terdapat depresi segmen S' sebesar mm.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    42/47

    9ariasi segmen S' (depresi* pada iskemia

    B. Per-4ahan a!a- E8ol-i E,G 0ada Inj-re Miokard

    Sel miokard yang mengalami injuri tidak akan berdepolarisasi sempurna, se2ara elektrik

    lebih bermuatan positif dibanding daerah yang tidak mengalami injuri dan pada

    terdapat gambaran ele1asi segmen S' pada sandapan yang berhadapan dengan lokasi

    injuri. le1asi segmen S' bermakna jika ele1asi O mm pada sandapan ekstremitas dan O

    +mm pada sandapan prekordial di dua atau lebih sandapan yang menghadap daerah

    anatomi jantung yang sama. %erubahan segmen S', gelombang ' dan kompleks M"S

    pada injuri dan infark mempunyai karakteristik tertentu sesuai waktu dan kejadian selama

    infark.neurisma 1entrikel harus dipikirkan jika ele1asi segmen S' menetap beberapa

    bulan setelah infark miokard.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    43/47

    %ola perubahan pada )& dengan S' ele1asi

    :. Per-4ahan E,G 0ada In#ark Miokard Lama OMI/

    )nfark miokard terjadi jika aliran arah ke otot jantung terhenti atau tiba-tiba menurun

    sehingga sel otot jantung mati. Sel infark yang tidak berfungsi tersebut tidak mempunyai

    respon stimulus listrik sehingga arah arus yang menuju daerah infark akan meninggalkan

    daerah yang nekrosis tersebut dan pada memberikan gambaran defleksi negatif

    berupa gelombang M patologis dengan syarat durasi gelombang M lebih dari /,/4 detik

    dan dalamnya harus minimal sepertiga tinggi gelombang " pada kompleks M"S yang

    sama.

    ambar7 . sandapan )) normal dengan progresi normal 1ektor listrik (tanda panah* dan

    kompleks M"S dimulai dengan gelombang M septal yang ke2il.

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    44/47

    B. %erubahan sandapan )) pada infark lama7 arah arus meninggalkan daerah infark

    (tanda panah* dan memperlihatkan gambaran defleksi negatif berupa gelombang M

    patologis pada

    D. ,one0 Rei0rokal

    %ada sandapan dengan arah berlawanan dari daerah injuri menunjukkan gambaran

    depresi segmen S' dan disebut perubahan resiprokal (mirror image*.%erubahan ini

    dijumpai pada dinding jantung berlawanan dengan lokasi infark (E5F dijumpai pada

    infark inferior dan #/F pada infark anterior*.%erubahan ini terjadi hanya sebentar diawal

    infark dan jika ada berarti dugaan kuat suatu infark akut.

    E. Lokaliai In#ark Berdaarkan Lokai Le!ak Per-4ahan E,G

    Lokai Lead ; Sanda0an Per-4ahan E,G

    nterior 9-94 S' ele1asi, elombang M

    nteroseptal 9-9# S' ele1asi, elombang M

    nterior kstensif 9-9D S' ele1asi, elombang M

    %osterior 9-9+ S' depresi, elombang " tinggi

    ?ateral ), a1?, 95-9D S' ele1asi, elombang M

    )nferior )), ))), a1: S' ele1asi, elombang M

    9entrikel kanan 94"-95" S' ele1asi, elombang M

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    45/47

    DA5TAR P

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    46/47

    Blok ,ardio8ak-lar

    NYERI DADA SAAT MENONTON PERTANDINGAN

    BOLA

    =ra0

  • 7/25/2019 PBL CVS OK

    47/47

    An$$o!a >

    ". M-!iara Iman ""?2?"""1'/

    2. Y-ne8ialkha Alha#i@ha!-l A ""?2?""2/

    %. M-!ia Ri@ki ""?2?"""1&/

    &. -mro!-l 5arida ""?2?"?%"?/'. S-kha P-ji Pra!omo ""?2?""2(1/

    (. Praa-ndra Trian!oni P-!ra ""?2?""2?)/

    ). M-!harah M-hamad ""?2?"?"1/

    1. M-h ,hair-l 5i!rah ""?2?""")?/

    . M-h. Gilan$ G-milar ""?2?""")(/