Cvs - Supravenricular Arrythmia

39
SUPRAVENTRICULAR ARRHYTHMIA Lucky Resa Santoso 121 0211 036 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

description

Cvs - Supravenricular Arrythmia

Transcript of Cvs - Supravenricular Arrythmia

  • SUPRAVENTRICULAR ARRHYTHMIALucky Resa Santoso121 0211 036FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

  • Atrial Fibrillation

  • Definisi dan KarakteristikFibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung dengan karakteristik sebagai berikut:

    1. Ketidakteraturan interval RR yaitu tidak ada pola repetitif pada EKG.2. Tidak ada gambaran gelombang P yang jelas pada EKG.3. Siklus atrial yaitu interval di antara dua aktivasi atrial sangat bervariasi 300 kali per menit.

  • EpidemiologiAF dialami oleh 1-2% populasi dan meningkat dalam 50 tahun ke depan. Di Amerika Serikat diperkirakan 2,3 juta penduduk menderita AF dengan >10% berusia di atas 65 tahun diperkirakan akan terus bertambah menjadi 4,78 juta pada tahun 2035. AF digambarkan sebagai suatu epidemi kardiovaskular yang menyebabkan beban ekonomi pada negara berkembang.

  • Etiologi

  • Faktor ResikoUsiaHipertensiGagal JantungTakikardimiopatiPenyakit Katub JantungKardiomiopatiDefek Septum AtriumDisfungsi TiroidObesitasDMPPOKSleep ApnoePenyakit Ginjal KronikPenyakit Jantung Koroner

  • Klasifikasi fibrilasi atrium

    AF dapat dibedakan berdasarkan presentasi dan durasi aritmia.1. First diagnosed AF: setiap pasien yang baru pertama kali terdiagnosis dengan AF tanpa melihat durasi atau beratnya gejala yang ditimbulkan oleh AF tersebut.2. Paroxysmal AF: AF yang biasanya hilang dengan sendirinya dalam 48 jam sampai 7 hari. Jika dalam 48 jam belum berubah ke irama sinus maka kemungkinan kecil untuk dapat berubah ke irama sinus lagi sehingga perlu dipertimbangkan pemberian antikoagulan.

  • 3. Persistent AF: episode AF yang bertahan sampai lebih dari 7 hari dan membutuhkan kardioversi untuk terminasi dengan obat atau dengan elektrik.4. Long standing persistent AF: episode AF yang berlangsung lebih dari 1 tahun dan strategi yang diterapkan masih kontrol irama jantung (rhythm control).5. Permanent AF: jika AF menetap dan secara klinis dapat diterima oleh pasien dan dokter sehingga strategi managemen adalah tata laksana kontrol laju jantung (rate control).

  • Diagnosis

    Atrial Fibrillation : -from multiple area of re-entry within atria -or from multiple ectopic foci -irregular, narrow QRS complex -very rapid atrial electrical activity (400-700 x/min). -no uniform atrial depolarisation

  • Tata LaksanaTata laksana umum pada pasien AF mempunyai 5 tujuan:1. Pencegahan kejadian tromboemboli2. Mengatasi simtom terkait AF3. Tata laksana optimal terhadap penyakit kardiovaskular yang menyertai4. Mengontrol laju jantung.5. Memperbaiki gangguan irama.

  • People with AFmay be at an increased risk of a stroke compared with the general population because during AF blood may not move as rapidly through the upper heart chambers (the atria) as it does during normal sinus rhythm.

    Slower movement of the blood carries the risk of formation of small blood clots that can cause a stroke. The risk of stroke is not the same for all people with AF.

  • Terapi AntitrombitikWarfarin Tab 2mg o.d

  • Kontrol Laju Jantung

  • Kontrol Laju Jantung

  • Vaughan Williams classification of antiarrhythmic drugsClass I: block sodium channels Ia (quinidine, procainamide, disopyramide) Ib (lignocaine) Ic (flecainide)Class II: -adrenoceptor antagonists (propranolol, sotalol)Class III: prolong action potential and prolong refractory period (suppress re-entrant rhythms) (amiodarone, sotalol)Class IV: Calcium channel antagonists. Impair impulse propagation in nodal and damaged areas (verapamil, diltiazem)

    Kontrol Irama Jantung

  • Kontrol Irama Jantung

  • Terapi Mekanis

  • Atrial Flutter

  • DefinisiAtrial flutter is a common tachycardia (fast heart beat) that results from a rapid electrical circuit in the atrium (AHA Journal)Atrial fl utter is characterized by rapid, regular atrial activity at a rate of 180 to 350 bpm (Lilly, 2009)

  • Faktor Resikocongestive heart failure, Rheumatic valve disease, congenital heart disease,lung disease such as emphysema, orhigh blood pressure

    It can also occur in people with no prior heart problems.In addition, prior cardiac surgery may increase the risk of atrial flutter because of scarring of the atrium.

  • DiagnosisAtrial flutter is diagnosed by an ECG. It is important to determine how often they occur, and how long each episode.

  • EKG

    Atrial Flutter : -The result of a re-entry circuit within the atria -irregular / regular QRS rate -Narrow QRS complex -Rapid P waves (300x/min), sawtooth

  • Prinsip PenatalaksanaanTata laksana umum pada pasien Atrial Flutter mempunyai :1. Pencegahan kejadian tromboemboli2. Mengatasi simtom terkait AF3. Tata laksana optimal terhadap penyakit kardiovaskular yang menyertai4. Mengontrol laju jantung.5. Memperbaiki gangguan irama.

  • FarmakoterapiSama dengan terapi Atrial Fibrillation

  • Emergency Department Management of Recent-Onset AF/AFL

  • ReferensiThe Canadian Cardiovascular Society - Atrial Fibrillation Guidelines 2010Canadian Cardiovascular Society Atrial Fibrillation Guidelines 2010: Management of Recent-Onset Atrial Fibrillation and Flutter in the Emergency DepartmentManagement of Atrial Fibrillation - European Society of Cardiology (ESC)Atrial Flutter America Heart JournalLeonard S. Lilly, Pathophysiology of Heart Disease Lilly Riliantono, Penyakit Kardiovaskularhttp://www.kalbemed.com/Portals/6/06_202Tata%20Laksana%20Fibrilasi%20Atrium-Kontrol%20Irama%20atau%20Laju%20Jantung.pdf