PBL 2 modul 2 GEH

2
NAMA : Muhammad hakam al hasby (2013730150) 8. Jelaskan apa hubungannya adanya cacing di fasesnya dengan gejala pada scenario! Demam pada malam hari, dikarenakan di usus cacing merusak usus yang menyebabkan terjadi iritasi mukosa dan peradangan usus setelah itu timbul demam, demam tidak hanya di malam hari saja, kenapa bisa ada cacing dalam tinja, karena pada usus terdapat cacing yang berkembang biak dari siklus ascaris, setelah berkembang biak cacing menjadi banyak sehingga timbul reaksi untuk mengedan kemudian cacing pun keluar karna sudah terlalu banyak di usus. Cacing Dewasa biasanya hidup diusus halus. Gejala klinis yang paling menonjol adalah rasa tidak enak diperut, kolik akut pada daerah epigastrium, gangguan selera makan dan mencret. Ini biasanya terjadi pada saat proses peradangan pada dinding usus. Pada anak kejadian ini bisa diikuti demam. Komplikasi yang ditakuti adalah bila cacing dewasa menjalar ke tempat lain dan menimbulkan gejala akut. Pada keadaan infeksi yang berat, paling ditakuti bila terjadi muntah cacing, yang akan dapat menimbulkan komplikasi penyumbatan saluran nafas oleh cacing dewasa. Pada keadaan lain dapat terjadi ileus oleh karena sumbatan pada usus oleh massa cacing, ataupun apendisitis sebagai akibat masuknya cacing kedalam lumen apendiks. Bisa dijumpai penyumbatan ampulla vateri ataupun saluran empedu dan terkadang masuk ke jaringan hati (Djuanda, 2010). Gejala lain adalah sewaktu masa inkubasi

description

PBL 2 modul 2 GEH

Transcript of PBL 2 modul 2 GEH

Page 1: PBL 2 modul 2 GEH

   NAMA : Muhammad hakam al hasby (2013730150)

8. Jelaskan apa hubungannya adanya cacing di fasesnya dengan gejala pada scenario!

Demam pada malam hari, dikarenakan di usus cacing merusak usus yang menyebabkan

terjadi iritasi mukosa dan peradangan usus setelah itu timbul demam, demam tidak hanya di

malam hari saja, kenapa bisa ada cacing dalam tinja, karena pada usus terdapat cacing yang

berkembang biak dari siklus ascaris, setelah berkembang biak cacing menjadi banyak sehingga

timbul reaksi untuk mengedan kemudian cacing pun keluar karna sudah terlalu banyak di usus.

Cacing Dewasa biasanya hidup diusus halus. Gejala klinis yang paling menonjol adalah

rasa tidak enak diperut, kolik akut pada daerah epigastrium, gangguan selera makan dan mencret.

Ini biasanya terjadi pada saat proses peradangan pada dinding usus. Pada anak kejadian ini bisa

diikuti demam. Komplikasi yang ditakuti adalah bila cacing dewasa menjalar ke tempat lain dan

menimbulkan gejala akut. Pada keadaan infeksi yang  berat, paling ditakuti bila terjadi muntah

cacing, yang akan dapat menimbulkan komplikasi penyumbatan saluran nafas oleh cacing

dewasa. Pada keadaan lain dapat terjadi ileus oleh karena sumbatan pada usus oleh massa cacing,

ataupun apendisitis sebagai akibat masuknya cacing kedalam lumen apendiks. Bisa dijumpai

penyumbatan ampulla vateri ataupun saluran empedu dan terkadang masuk ke jaringan hati

(Djuanda, 2010). Gejala lain adalah sewaktu masa inkubasi dan pada saat cacing menjadi dewasa

didalam usus halus, yang mana hasil metabolisme cacing dapat menimbulkan fenomena

sensitisasi seperti urtikaria, asam bronchial, konjungtivitis akut, fotofobia dan terkadang

hematuria. Eosinofilia 10% atau lebih sering pada infeksi dengan Ascaris lumbricoides, tetapi hal

ini tidak menggambarkan beratnya penyakit, tetapi lebih banyak menggambarkan proses

sensitisasi dan eosinofilia ini tidak patognomonis untuk infeksi Ascaris lumbricoide