Modul PBL GEH Mahasiswa Reguler 1-3

21
MODUL MAHASISWA SAKIT PERUT KUNING BUANG AIR BESAR BERDARAH Diberikan kepada mahasiswa semester VI Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin SISTEM GASTROENTEROLOGI DAN HEPATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 201 5

description

igFELFWEFH f pohksgkdli9epwehfHWIJRPIWPQFQNWKFNLQWFLNQLFNLQNFLNQLFNLQNFLNQLFNLWKNDNLKNALMNSIONLKKCMNCSNSOI EJEP2JPEF 2EOWJifjij'J' OPJ'PIH;HLKANL;KN 'JLKN/LKAN 'LAKNVLKNR LKVOIROHOUWOIGIHIHC WHCPOW

Transcript of Modul PBL GEH Mahasiswa Reguler 1-3

MODUL

MODUL MAHASISWASAKIT PERUT KUNING

BUANG AIR BESAR BERDARAH

Diberikan kepada mahasiswa semester VIFakultas Kedokteran Universitas HasanuddinSISTEM GASTROENTEROLOGI DAN HEPATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR2015KONTRIBUTORProf. dr. Syarifuddin Wahid, Sp. PA, PhD

Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNHAS

Prof. dr. Farid Nur Mantu, Sp. B, Sp. BA

Bagian Ilmu Bedah Sub Divisi Bedah Anak Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Ibrahim Labeda, Sp. B, KBD

Bagian Ilmu Bedah Sub Divisi Bedah Digestif Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Ronald Lusikooy, Sp. B, KBD

Bagian Ilmu Bedah Sub Divisi Bedah Digestif Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Andarias Mangali, MSc

Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Fardah Akil, Sp. PD, KGEH

Bagian Ilmu Penyakit Dalam Sub Divisi Gastroenterohepatologi Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Mutmainnah, Sp. PK

Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Rum Rahim, M. Kes

Bagian IKM IKK Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Julius Roma, Sp A (K)

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Sud Divisi Gastroenterohepatologi Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Rini R Bachtiar, Sp. PD

Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Elisa Budiman, PHK

Bagian Histologi Fakultas Kedokteran UNHAS

dr. Ika Yustisia, MSc

Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran UNHAS

PENDAHULUANSistem Gastroenterohepatologi (GEH) menyediakan modul yang akan digunakan oleh mahasiswa semester V Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin sebagai bahan pemicu pada kegiatan tutorial. Yaitu: Modul 1 Sakit Perut; Modul 2 Kuning; Modul 3

Buang Air Besar Berdarah.

Di dalam modul ini terdapat skenario yang didesain untuk memicu mahasiswa berdiskusi memecahkan masalah yang terkait dengan skenario tersebut. Diskusi akan dipandu oleh seorang Tutor yang akan mengarahkan mahasiswa agar dapat mencapai tujuan dan target pembelajaran yang diharapkan. Adapun Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran diarahkan kepada aspek-aspek Ilmu Kedokteran Dasar, mekanisme tanda dan gejala, aspek-aspek Ilmu Kedokteran Klinik yang mencakup penetapan diagnosis banding, langkah-langkah penegakan diagnosis, patomekanisme, penatalaksanaan, terapi, edukasi, dan pencegahan masing-masing penyakit yang berhubungan dengan skenario.

Harapan kami semoga modul ini benar-benar bermanfaat bagi mahasiswa dan para tutor dalam pelaksanaan setiap tutorial dan tepat sasaran untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada daftar referensi. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa atau diskusi dengan ahli yang bisa diatur waktunya dengan dosen yang bersangkutan.

Makassar, Oktober 2012

TUGAS MAHASISWA1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus mendiskusikan kasus tersebut dalam satu kelompok untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam skenario ini. Diskusi ini dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris serta diarahkan oleh seorang tutor dari dosen.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran mandiri diperpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape, video dan internet untuk mencari informasi berkaitan dengan scenario yang disajikan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri dengan metode curah pendapat untuk menganalisa dan sintesa informasi baru dalam menyelesaikan masalah pada skenario.

4. Konsultasi dengan nara sumber untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai masalah dalam scenario (Tanya Pakar)

5. Mengikuti kuliah khusus dalam kelas untuk masalah yang belum jelas dan tidak

ditemukan jawabannya (Kuliah Pakar)PROSES PEMECAHAN MASALAHDalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat dan diskusi, anda diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini.

Berdasarkan skenario diatas, lakukanlah langkah-langkah di bawah ini:

1. Klarifikasi semua istilah yang asing untukmu (bila ada) dan tentukan kata kunci

2. Tentukan masalah (aspek atau konsep) pada skenario di atas yang tidak anda mengerti. Buat pertanyaan tentang hal tersebut

3. Dengan menggunakan pengetahuan masing-masing, jawablah atau jelaskanlah masalah tersebut.

4. Cobalah membuat menyusun penjelasan tersebut secara sistematik

5. Tentukan masalah-masalah yang belum terjawab dengan baik dan jadikanlah hal tersebut sebagai tujuan pembelajaranmu selanjutnya.

6. Untuk menjawab atau memecahkan masalah tersebut, carilah informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya dari kepustakaan, pakar, dan lain-lain sumber informasi.

7. Diskusikan dan lakukan sintesa dari semua informasi yang anda temukan.

Penjelasan :

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dianggap cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan

penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.JADWAL KEGIATANSebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok.

1. Pertemuan pertama, dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untukpenjelasan dan tanya jawab.

Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua, diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor

Tujuan : 1) memilih ketua dan sekretaris kelompok; 2) brain-storming untuk proses 1

5, 3) pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga, diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1

Tujuan: untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.

4. Anda belajar mandiri baik secara perorangan maupun berkelompok

Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan

5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.

6. Pertemuan keempat, diskusi panel dan tanya pakar

Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.

7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.

8. Pertemuanterakhir, laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing mahasiswa.

Catatan :

Laporan penyajian kelompok dan perorangan masing-masing diserahkan satu rangkap ke sistem melalui ketua kelompok

Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.

Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian

REFERENSI:Bolduc , GM. Peura, DA. Helicobacter Pylori And Peptic Ulcer Disease in Acute

Gastrointestinal Bleeding Diagnosis And Treatment. Humana Press Inc., 2003.

Cerulli, MA. Iqbal, S. Upper Gastrointestinal Bleeding, Available at http://emedicine. medscape.com/article/187857-overview. Last accessed August 26 2010

Huether, S.E., McCance, K.L. Understanding Pathophisiology ed. 3. Mosby. 2004.

Keshav S. Peptic ulcer and Helicobacter pylori. In The Gastrointestinal System at a Glance. Ed by Keshav S. Blackwell Science Ltd, 2004; pp.72-73.

Keshav S. Introduction and overview. In The Gastrointestinal System at a Glance. Ed. by

Keshav S. Blackwell Science Ltd, 2004; pp.12-13.

Laine, L. Gastrointestinal Bleeding in Harrisons Principles of Internal Medicine, 15 ed., vol. 1. Mc Graw Hill. 2001.

Suerbaum, S., Michetti, P. Helicobacter Pylori Infection. N Engl J Med, Vol. 347, No. 15, 2002. Valle, JD. PepticUlc er Disease and Related Disorders. in Harrisons Principles of Internal

Medicine, 15 ed., vol. 1. Mc Graw Hill. 2001.Barnett JL, Quallich LG. Radiation Proctopathy and Anorectal Diseases. In Acute

Gastrointestinal Bleeding Diagnosis and Treatment. Ed. by Kim KE. Humana Press Inc.

2003; pp.175-198

Burakoff R, Hande S. Inflammatory Bowel Disease : Medical considerations. In Current diagnosis & treatment Gastroenterology, Hepatology & Endoscopy. Ed by Greenberger NJ, Blumberg RS, Burakoff R. Lange McGraw-Hill companies. 2009;pp22-33.

Costanzo LS. Gastrointestinal Physichology. In Physiology Board review series. 4th edition. Lippincott Williams & Wilkins, 2006; pp 201-227.

Gibril F, Jensen RT. Secretory Diarrhea. In Advanced Therapy in Gastroenterology and

Liver Disease. 5th Edition. Ed by Bayless TM, Diehl AM. BC Decker Inc. 2005; pp.425-429

Humphries.RL. Gastrointestinal Emergencies. In Current diagnosis & treatment Emergency Medicine. 6th edition. Ed by Stone CK, Humphries RL. Lange McGraw-Hill companies, 2008

Jacoby RF. Obscure Causes of Acute Lower Gastrointestinal Bleeding. In Acute

Gastrointestinal Bleeding Diagnosis and Treatment. Ed. by Kim KE. Humana Press Inc.

2003; pp.199-218

Keshav S. Integrated function. In The Gastrointestinal System at a Glance. Ed by Keshav S. Blackwell Science Ltd, 2004;pp.40-57.

Keshav S. Structure and function : Jejunum and ileum, Caecum and appendix, Colon, Rectum and anus. In The Gastrointestinal System at a Glance. Ed by Keshav S. Blackwell Science Ltd, 2004; pp.40-57.

Lee LS, Saltzman JR. Acute Lower GI Bleeding. In Current diagnosis & treatment Gastroenterology, Hepatology & Endoscopy. Ed by Greenberger NJ, Blumberg RS, Burakoff R. Lange McGraw-Hill companies, 2009,pp343-351.

Mazzucchelli L, Maurer C. Colon Anatomy. In Encyclopedia of Gastroenterology. Ed. By

Johnson LR. Elsevier USA. 2004; pp.408-412

Micames CG, Byrne MF, Baillie J. Lower Gastrointestinal Bleeding. In Advanced Therapy in Gastroenterology and Liver Disease. 5th Edition. Ed by Bayless TM, Diehl AM. BC Decker Inc. 2005; pp.584-589

Merel N, Kane S. Infectious and Inflammatory Causes of Acute Gastrointestinal Bleeding. In Acute Gastrointestinal Bleeding Diagnosis and Treatment. Ed. by Kim KE. Humana Press Inc. 2003; pp.151-162

Sable AI, Barkin JS. Obscure Gastrointestinal Bleedings. In Advanced Therapy in Gastroenterology and Liver Disease. 5th Edition. Ed by Bayless TM, Diehl AM. BC Decker Inc. 2005; pp.357-363

Trier JS. Acute Diarrhea Disorders. In Current diagnosis & treatment Gastroenterology, Hepatology & Endoscopy. Ed by Greenberger NJ, Blumberg RS, Burakoff R. Lange McGraw-Hill companies, 2009,pp45-63.

Worrell RT, Cuppoletti J, Matthews JB. Colonic Absorption and Secretion. In Encyclopedia of Gastroenterology. Ed. By Johnson LR. Elsevier USA. 2004; pp.413-433

Yantiss RK, Odze RD. Colonic Ulcers. In Encyclopedia of Gastroenterology. Ed. By Johnson

LR. Elsevier USA. 2004; pp.437-448

Berk, P.D., Wolkoff, A.W. Bilirubin Metabolism and the Hyperbilirubinemias in Harrisons

Principles of Internal Medicine, 15 ed., vol. 2. Mc Graw Hill. 2001.

Bowen, R. The Liver. Available at http://www.vivo.colostate.edu. Last accessed October 1

2008

Dienstag, J.L., Isselbacher, K.J. Acute Viral Hepatits in Harrisons Principles of Internal

Medicine, 15 ed., vol. 1. Mc Graw Hill. 2001

Ghany M., Hoofnagle, J.H. Approach to the Patients with Liver Disease in Harrisons

Principles of Internal Medicine, 15 ed., vol. 2. Mc Graw Hill. 2001

Huether, S.E., McCance, K.L. Understanding Pathophisiology ed. 3. Mosby. 2004.

Keshav S. Structure and Function: Liver, Biliary System, and Hepatic Portal System. In The Gastrointestinal System at a Glance. Ed by Keshav S. Blackwell Science Ltd, 2004; pp.26-31.

Keshav S. Hepatitis and Acute Liver Disease. In The Gastrointestinal System at a Glance. Ed by Keshav S. Blackwell Science Ltd, 2004; pp.92-93.

Keshav S. Cirrhosis and Chronic Liver Disease. In The Gastrointestinal System at a Glance. Ed by Keshav S. Blackwell Science Ltd, 2004; pp.94-95.

Pratt, D.S., Kaplan, M.M. Jaundice in Harrisons Principles of Internal Medicine, 15 ed., vol.

1. Mc Graw Hill. 2001

Pratt, D.S., Kaplan, M.M. Evaluation of Liver Function in Harrisons Principles of Internal

Medicine, 15 ed., vol. 2. Mc Graw Hill. 2001

Salen G., Batta A.K. Bile Formation in Encyclopedia of Gastroenterology, ed. By Johnson

L.R. Elsevier. 2004; pp. 192-199

Wang, W.W., Zucker, S.D. Bilirubin and Jaundice in Encyclopedia of Gastroenterology, ed. By Johnson L.R. Elsevier. 2004; pp. 219-221

SAKIT PERUTTUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan aspek-aspek Ilmu Kedokteran Dasar pada saluran cerna bagian atas/ bawah, mekanisme tanda dan gejala yang berhubungan dengan sakit perut, menentukan penyakit-penyakit yang memiliki gejala sakit perut, insidensi, etiologi, patomekanisme, langkah-langkah penegakan diagnosis, komplikasi, penatalaksaan, dan pencegahan dari masing-masing penyakit tersebut.

Kasus 1Seorang laki-laki berumur 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan utama nyeri yang menusuk pada daerah ulu hati sejak kurang lebih 24 jam yang lalu. Pasien ini juga mengeluh mengalami mual dan muntah, terutama setelah mencoba makan atau

minum.Kasus 2Seorang wanita berusia 17 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan utama sakit perut di daerah kanan bawah. Rasa sakit ini datang tiba-tiba yang membuat ia terbangun dari tidur tadi malam karena kesakitan. Keluhan utama di atas disertai rasa mual dan beberapa kali muntah. Pasien juga mengeluh mengalami menggigil.

KUNINGTUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan aspek-aspek Ilmu Kedokteran Dasar organ hati dan sistem bilier serta pankreas, mekanisme tanda dan gejala yang berhubungan dengan kulit/ sklera kuning, menentukan penyakit-penyakit yang memiliki gejala kulit kuning pada pasien dewasa/ bayi baru lahir, insidensi, etiologi, patomekanisme, langkah-langkah penegakan diagnosis, komplikasi, penatalaksaan, dan pencegahan dari masing-masing penyakit tersebut.

Kasus 1Seorang laki-laki 23 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan utama kulit dan mata berwarna kuning. Keadaan tersebut dialami sejak 1 minggu lalu disertai dengan keluhan demam, badan terasa lemas, mual, tidak nafsu makan, dan rasa sakit pada perut sebelah kanan. Tiga hari terakhir ia mengalami gatal-gatal dan buang air kecil yang berwarna

seperti teh. Penderita sudah berobat ke Puskesmas namun belum ada perbaikan.Kasus 2Seorang Ibu datang ke Rumah Sakit membawa bayi perempuannya yang baru berumur

3 hari dengan keluhan kulit bayi berwarna kuning. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda yang signifikan selain kulit dan mata bayi tampak kuning. Bayi dilahirkan cukup bulan melalui persalinan normal yang dibantu oleh Bidan Polindes (Pondok Bersalin Desa). Ibu berumur 40 tahun dan selama menjalani kehamilan tidak memiliki keluhan kesehatan yang berarti.

BUANG AIR BESAR BERDARAHTUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan mekanisme tanda dan gejala yang berhubungan dengan buang air besar (BAB) berdarah, menentukan penyakit-penyakit yang memiliki gejala BAB berdarah, insidensi, etiologi, patomekanisme, langkah-langkah penegakan diagnosis, komplikasi, penatalaksaan, dan pencegahan dari masing-masing penyakit tersebut.

Kasus 1Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke Puskemas dengan keluhan utama berak encer yang disertai darah dan lendir. Keluhan ini dirasakan sejak beberapa bulan yang lalu. Wanita ini juga mengeluh sakit perut yang sifatnya hilang timbul dan penurunan berat badan kurang lebih 5 kg dalam satu bulan terakhir. Ia berusaha mengobati penyakitnya dengan meminum obat anti diare namun tidak memberikan hasil. Pemeriksaan fisis menunjukkan adanya anemia dan nyeri perut khususnya pada regio

bawah abdomen.Kasus 2Seorang anak laki-laki berumur 5 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan utama berak encer yang disertai darah dan lendir. Keluarnya darah baru saja dialami kira-kira 3 jam sebelum datang ke Puskesmas sedangkan keluhan berak encer disertai lendir hingga >10x sehari sebenarnya sudah dialami sejak 2 hari yang lalu namun berusaha diobati sendiri dengan obat anti diare yang dibeli di toko obat. Dikeluhkan pula sang anak sangat rewel, tidak mau makan dan minum, mengeluh sakit perut, dan muntah dua kali selama sakit. Pemeriksaan fisis diperoleh BB 14 kg, suhu tubuh 38,3C, denyut nadi 98x/menit, mata tampak cekung, perut agak kembung dan nyeri abdomen. Colok dubur diperoleh adanya ampas tinja, lendir dan sedikit darah pada sarung tangan pemeriksa.

1.